Menghitung Produktivitas Alat Angkut Di Tambang

July 8, 2021 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Menghitung Produktivitas Alat Angkut Di Tambang...

Description

Menghitung Produktivitas Alat Angkut Di Tambang Blog Mas Dory - Menghitung produktivitas alat angkut di tambang menggunakan rumus. Setelah kemarin saya berbagi informasi tentang cara menghitung produktivitas alat muat (excavator, power shovel, dll), sekarang saat nya saya berbagi informasi tentang cara menghitung produktivitas alat angkut

seperti

Dump

truck,

ADT,

dll.

Ada banyak manfaat yang bisa kita peroleh, khusus nya buat anda yang bekerja sebagai pengawas di suatu pertambangan. Yang pertama, kita bisa mengetahui

nilai

produktivitas

unit

angkut

di

tambang

dan

berapa

pencapaian target maksimal yang bisa diperoleh unit angkut tersebut. Jika produktivitas unit angkut tersebut belum bisa memenuhi target produksi perusahaan, maka tindakan apa yang bisa di ambil agar target perusahaan tetap

bisa

tercapai.

Selain itu kita juga bisa mengetahui nilai faktor kesesuaian (Match factor) antara alat muat dan unit angkut dalam satu front (fleet), dimana nilai match factor menunjukkan efisiensi kerja dan keserasian antara alat muat dan unit angkut di tambang. Untuk rumus hitungan dari Match factor sendiri akan saya

bahas

di

kesempatan

berikutnya.

Baca juga: Cara menghitung dan memahami produktivitas suatu alat muat tambang di

sini.

Kembali lagi ke rumus untuk menghitung produktivitas alat / unit angkut di tambang. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung productivity alat

angkut

di

tambang.

Ptr=60Ctr×Svc×Fvc×Ma×EuPtr=60Ctr×Svc×Fvc×Ma×Eu

Keterangan:

PtrPtr = CtrCtr = SvcSvc = truck

FvcFvc = material

MaMa =

Produktivitas truck (alat angkut / unit angkut) -

Cycle

time

truck

atau

alat

angkut

m3m3/jam. -

menit.

Standard vessel capacity, Kapasitas standard muatan vessel (bak) atau

alat

angkut

-

m3m3.

Fill Factor vessel capacity, Faktor pengisian kapasitas muatan ke

Mechanical

vessel

alat

Availability

angkut

unit

angkut

-

%.

-

%.

EuEu = Effectivity Utility unit angkut - %.

Dari persamaan diatas bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas alat angkut di tambang. Dari masing-masing faktor, mempunyai rumus hitungan masing-masing. Berikut ini adalah faktor-

faktor

beserta

1. Cycle

time

rumus

untuk

truck

menghitung

atau

nya.

alat

angkut.

Cycle time truck (CtrCtr) adalah waktu edar yang diperlukan alat angkut untuk menyelesaikan 1 trip pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan alat angkut menyelesaikan 1 trip, semakin tinggi produksi yang di hasilkan unit tersebut. Berikut ini rumus untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip (rumus cycle time alat angkut).

Ctr=Stf+Lt+Htf+Std+Dt+Hte60Ctr=Stf+Lt+Htf+Std+Dt+Hte60

Keterangan:

CtrCtr =

Waktu edar yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip - trip/menit.

StfStf =

Setting time unit angkut di front loading area. Yaitu waktu yang

dibutuhkan unit angkut untuk menempatkan posisi (sebelum unit dimuati muatan

oleh

alat

angkut)

-

detik.

LtLt = Loading time. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut selama proses pemuatan

HtfHtf =

material

oleh

alat

angkut

-

detik.

Hauling time full. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut

material dari front ke disposal (unit angkut dalam kondisi penuh muatan) detik.

StdStd =

Setting time disposal. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut

untuk

memposisikan

unit

saat

di

disposal

-

detik.

DtDt =

Drop

menumpahkan,

HteHte =

time.

Yaitu

bongkar,

waktu

yang

material

diperlukan di

alat

disposal

angkut -

saat detik.

Hauling time empty. Waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk

kembali dari disposal ke front area (unit angkut dalam kondisi kosong) detik.

Angka 60 = satuan untuk mengubah cycle time 1 trip satuan detik ke menit. 1

menit

=

60

detik.

Kita bisa menambahkan faktor lain ke dalam persamaan di atas jika faktor tersebut mempengaruhi waktu yang dibutuhkan unit menyelesaikan 1 trip kerjanya. Misalnya jika terjadi antrian unit di front area. Maka lama waktu antrian akan di tambahkan. 2.

Standard

vessel

capacity

(SvcSvc).

Standard vessel capacity atau kapasitas standar muatan material vessel dari alat angkut. Kapasitas standard vessel bisa diketahui dari buku pedoman unit yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat alat angkut tersebut ( m3m3). 3.

Fill

Factor

vessel

capacity

(FvcFvc).

Fill factor vessel capacity atau faktor kapasitas pengisian vessel adalah perbandingan antara kapasitas nyata vessel alat angkut dengan kapasitas standar vessel alat angkut. Semakin banyak kapasitas nyata yang bisa di angkut, maka semakin tinggi produktivitas unit angkut tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung fill factor vessel capacity.

Fvc=RvcSvcFvc=RvcSvc

Keterangan:

FvcFvc =

Fill

RvcRvc = Real satuan m3m3. SvcSvc =

vessel

capacity

-

satuan

%.

vessel capacity, kapasitas muatan nyata vessel alat angkut -

Standard vessel capacity, Kapasitas muatan standar vessel alat

angkut - satuan

4.

factor

m3m3.

Mechanical

availability

alat

angkut

( MaMa).

Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari kondisi mekanikal alat tersebut. 5.

Effective

Utility

alat

(EuEu).

angkut

Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari penggunaan efektif alat tersebut. Baca juga: Cara menghitung ketersediaan alat di tambang berdasarkan kondisi mekanis (MaMa), kondisi fisik (PaPa), ketersediaan penggunaan (UaUa),

dan

efektif

penggunaan

( EuEu) di

Contoh

sini. Kasus.

Setelah kita mengetahui semua rumus yang mempengaruhi produktivitas unit angkut tambang di atas, tidak lengkap rasanya jika tidak berlatih menggunakan rumus tersebut. Mari kita belajar bersama menyelesaikan contoh

Harap

kasus

di

bawah

ini.

diperhatikan:

Angka kapasitas standard bucket alat muat dan angka kapasitas standard vessel alat angkut di contoh kasus dibawah ini mungkin berbeda dengan spesifikasi data alat muat dan alat angkut di buku pedoman yang

dikeluarkan

oleh

perusahaan

pembuat

unit

tersebut.

Dan

saya

menggunakan semua angka lainnya hanya sebagai perumpamaan saja, mungkin saja angka ini berbeda dengan kenyataan nya di lapangan. Saya menggunakan angka tersebut cuma bertujuan untuk berlatih menggunakan rumus

produktivitas

Jangan

jadikan

angka

tersebut

alat

sebagai

patokan

angkut.

untuk

menghitung

produktivitas unit angkut di tambang tempat anda bekerja. Jauh lebih bijaksana jika anda melihat buku pedoman tentang berapa kapasitas standar bucket dan kapasitas standar vessel sebenarnya di perusahaan tempat anda bekerja dan lakukan pengamatan sendiri di lapangan untuk bisa mengetahui produktivitas unit tersebut. Coba hitung berapa produktivitas satu unit alat angkut Caterpillar ADT

740

per

jam

nya

di

tambang

berdasarkan

data

yang

dikumpulkan pengawas tambang saat unit tersebut beroperasi. Data dari pengawas: 1. Alat muat menggunakan PC-400 Komatsu - Standard bucket 3,2 m3m3. Memerlukan waktu sekitar 22 detik untuk 1 cycle time alat muat. 2. Kapasitas muatan standard (SvcSvc) vessel ADT-740 Caterpillar adalah 24m3m3. Memerlukan 7,5 sampai 8 bucket untuk mengisi vessel ADT-740 menggunakan

PC-400.

3. Kapasitas nyata muatan (RvcRvc) vessel ADT-740 Caterpillar adalah 22

m3m3.

4.

Mechanical

5.

Effective

availability utility

(MaMa)

(EuEu)

ADT-740

ADT-740

Caterpillar

Caterpillar

sebesar sebesar

94%. 85%.

6.

Setting

time

(StfStf)

front

di

front

loading

-

20

detik.

7. Loading time (LtLt) ADT-740 : 8 bucket x 22 detik = 176 detik. 8.

Hauling

9.

Setting

time time

10.

Drop

11.

Hauling

Jawaban

(HtfHtf)

full

(StdStd)

disposal (DtDt)

time time

empty

contoh

ADT-740

-

ADT-740

ADT-740

(HteHte)

-

-

detik.

25

detik.

16

ADT-740

kasus

240

-

detik.

200

detik.

di

atas.

Sebelum bisa mengetahui berapa produltivitas ADT-740 Caterpillar di atas, kita

harus

menghitung

dulu

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

nya

berdasarkan rumus produktivitas unit angkut di atas. Berdasarkan data yang telah di buat pengawas saat observasi lapangan untuk ADT-740, Kita tinggal mencari

berapa

cycle

time

ADT-740.

CYCLE TIME TRUCK (CtrCtr) ADT-740 CATERPILLAR.

Ctr=Stf+Lt+Htf+Std+Dt+Hte60Ctr=Stf+Lt+Htf+Std+Dt+Hte60 Ctr=20+176+240+25+16+20060Ctr=20+176+240+25+16+20060 CtrCtr = 15 menit (angka pembulatan) setiap 1 trip Berikutnya kita hitung berapa Fill factor vessel capacity ( FvcFvc) ADT-740 Caterpillar.

FILL FACTOR VESSEL CAPACITY (FvcFvc) ADT-740 CATERPILLAR.

Fvc=RvcSvcFvc=RvcSvc Fvc=2224Fvc=2224 FvcFvc = 92% (angka pembulatan) Setelah kita mengetahui Cycle time dan Fill factor vessel capacity ADT-740 Caterpillar di atas, sekarang kita bisa mengetahui berapa produktifitas alat angkut

tersebut

di

tambang.

PRODUCTIVITY TRUCK (PtrPtr) ATAU ALAT ANGKUT ADT-740 CATERPILLAR.

Ptr=60Ctr×Svc×Fvc×Ma×EuPtr=60Ctr×Svc×Fvc×Ma×Eu Ptr=6015Ptr=6015 x

24

x

92%

x

95%

x

85%

PtrPtr = 71,3 m3m3/jam Dari contoh kasus di atas, kita bisa mengetahui produktivitas per unit per jam alat angkut Articulated Dump Truck ADT-740 Caterpillar adalah 71,3 m3m3/jam dengan alat muat PC-400 Komatsu. Tentunya ini hanya satu contoh yang saya sederhanakan. Pada kenyataan nya, kita harus mengetahui semua faktor yang mempengaruhi produltivitas alat angkut tersebut satu-persatu. Mungkin di butuhkan kerjasama team antar pengawas saat mengumpulkan data di lapangan, dan semua harus

dilaksanakan secara tepat, terschedule, dan usahakan tidak ada poin yang dilupakan, agar kita bisa mengukur tingkat produktivitas unit angkut dengan tepat. Selain melakukan pekerjaan yang berorientasi produksi, jangan pernah lupa orientasi utama dalam bekerja adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Berorientasi safety dalam bekerja bisa menyelematkan karyawan dari bahaya kecelakaan selama bekerja, selain itu juga bisa meningkatkan nilai produksi tanpa diimbangi dengan peningkatan accident. So, keep work safety

all.

Artikel berikut nya tentang menghitung faktor kesesuaian antara alat muat dan alat angkut dalam satu front area di pertambangan. Jadi tetaplah setia bersama Blog Mas Dory. Siapa tahu informasi yang terdapat di dalamnya bisa bermanfaat buat pekerjaan anda nantinya.

Memahami Produktivitas Alat Muat Tambang Blog Mas Dory - Memahami rumus menghitung produktivitas alat muat di pertambangan. Setelah kemarin saya berbagi informasi tentang cara menghitung ketersediaan alat di tambang, Sekarang saat nya saya bagikan juga rumus untuk menghitung produktivitas alat muat. Rumus ini sangat penting untuk diketahui minimal pengawas tambang (foreman) agar dia bisa tahu seberapa efektif alat muat

yang

dia

awasi

tersebut.

Tugas pengawas tambang sama sekali bukan tugas yang ringan. selain dia mempunyai tanggung jawab besar terhadap keselamatan anak buahnya (Operator alat, Driver DT, dll), dia juga bertanggung jawab atas hasil produksi dari anak buahnya tersebut. Apakah hasil produksi tersebut sudah sesuai dengan target perusahaan atau belum. Untuk bisa mengetahui ini semua, maka sudah seharusnya foreman

mengetahui

ilmu

dasar

yang

mendukung

pekerjaannya

tersebut.

Selain itu, tujuan saya membagikan informasi cara menghitung productivity alat muat di tambang ini adalah untuk berbagi pemahaman kepada pengawas tambang agar rumus yang saya berikan ini bisa bermanfaat buat pengawas tambang tersebut.

Ok tidak perlu berpanjang lebar, karena informasi ini akan panjang dengan sendirinya

hehe.

1. Productivitas Alat Muat (Power Shovel, Excavator, Dll) . Ada 3 (tiga) rumus hitungan yang dipakai untuk menghitung produktivitas alat muat. Yang pertama adalah rumus produtivitas alat itu sendiri, dan 2 rumus pendukung lagi berasal dari faktor yang mempengaruhi nya. Kita akan bahas 2

rumus pendukungnya terlebih dahulu agar anda tidak bingung nanti darimana rumus yang ada dalam produktivitas alat. Produktivitas alat muat sangat dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu Cycle time (waktu edar) alat muat, dan Fill factor

(Faktor

1.

1.

pengisian Cycle

bucket) time

alat alat

tersebut. muat.

Cycle time alat muat berbeda dengan cycle time alat angkut, karena cara kerja 2 alat tersebut juga berbeda. Cycle time alat muat bisa diartikan waktu yang dibutuhkan alat tersebut untuk menyelesaikan 1 putaran kerja atau 1 trip. Semakin sedikit cycle time alat tersebut, maka semakin tinggi produktivitas yang dihasilkan. Untuk menghitung berapa 1 cycle time ( CtCt) yang dibutuhkan suatu alat muat ditambang dalam 1 menit, anda bisa menggunakan persamaan:

Ct(menit)=Bt+Stf+Lt+Ste60Ct(menit)=Bt+Stf+Lt+Ste60

Keterangan:

BtBt (satuan detik) = Bucket time. Waktu yang dibutuhkan alat muat untuk

1. 1. a.

mengisi bucket.

1. 1. b.

StfStf (satuan

detik) = Swing time full. Waktu yang dibutuhkan alat muat

untuk swing atau berputar sebelum pemuatan (kondisi bucket penuh muatan).

1. 1. c.

LtLt (satuan

detik) = Loading time. Waktu yang dibutuhkan alat muat

untuk

mengisi

1. 1. d. muat

SteSte (satuan

untuk

swing

muatan.

detik) = Swing time empty. Waktu yang dibutuhkan alat

sebelum

mengambil

material

(kondisi

bucket

kosong).

1. 1. e. Angka 60 dari persamaan diatas adalah untuk mengubah 1 cycle time alat dari

satuan

detik

menjadi

menit.

1

menit

sama

dengan

60

detik.

Jika ada faktor tambahan lain yang mempengaruhi cycle time alat muat, bisa di tambahkan saja ke persamaan diatas. Misalnya ada faktor tambahan yaitu waktu yang digunakan alat untuk menunggu unit angkut bergerak dan memposisikan unit, maka tambahkan waktu ini dalam persamaan di atas. 1.

2.

Faktor

pengisian

atau

fill

factor

suatu

alat

muat.

Selain cyle time diatas, produktifitas alat muat juga dipengaruhi oleh berapa banyak material yang bisa di ambil dalam 1 bucket alat muat berbanding dengan berapa kapasitas

muat

standard

bucket

alat

muat

tersebut.

Untuk mengetahui berapa nilai Faktor pengisian ( FpFp) alat, gunakan persamaan

berikut

ini:

Fp=VrVs×100persenFp=VrVs×100persen

Keterangan: 1. 2. a.

VrVr (satuan

persen) = Volume real bucket yang bisa dihasil suatu alat.

1. 2. b.

VsVs (satuan

persen) = Volume standard bucket alat. Untuk mengetahui

berapa volume standard bucket suatu alat muat, bisa dengan melihat buku pedoman alat yang dikeluarkan oleh produsen yang membuat alat muat tersebut. Misalnya Excavator Komatsu PC-400 mempunyai kapasitas standard bucket 3,2

m3m3 dilihat

Komatsu.

dari buku pedoman yang dikeluarkan oleh pabrikannya yaitu

Setelah anda memahami 2 faktor yang mempengaruhi productivity alat(cycle time dan fill factor) diatas, sekarang saatnya untuk mengetahui dan menghitung produktivitas

suatu

alat

muat

saat

beroperasi

di

pertambangan.

Berikut Rumus Atau Persamaan Menghitung Produktivitas Alat Muat Di Tambang.

P=60Ct×Vr×Fp×Ma×EuP=60Ct×Vr×Fp×Ma×Eux 1 jam

Keterangan: P

=

CtCt = VrVr =

Produktivitas

alat

Cycle

Volume

muat

dalam

time

real

FpFp =

Faktor

MaMa =

Mechanical

bucket

1

jam

alat

alat

pengisian

( m3/jamm3/jam).

muat

saat

alat

availability

alat

(menit).

menggali

( m3m3).

muat

(%).

muat

(%).

EuEu = Effective utility alat muat (%). Untuk mengetahui Mechanical availability ( MaMa) dan Effective utility ( EuEu) alat muat,

silahkan

lihat

artikel

saya

sebelumnya di

sini.

Contoh

kasus.

Coba hitung berapa produktivitas alat muat Excavator PC-400 Komatsu berdasarkan hasil observasi pengawas di bawah ini saat alat muat beroperasi di tambang. Hasil

observasi

Mechanical Effective





 Fill

(EuEu)

utility

Cycle



(MaMa)

availability

Swing

Swing

time

time factor

Komatsu

PC-400

(BtBt)

time

Loading

PC-400

full

time

empty

PC-400

Komatsu

PC-400

PC-400

(SteSte) (FfFf)

95%.

=

92%.

PC-400

(StfStf)

(LtLt)

=

Komatsu

(CtCt)

time

Bucket

pengawas:

Komatsu

Komatsu

PC-400

Komatsu PC-400

Komatsu:

=

6

=

=

detik.

7

detik.

4

=

detik.

5

detik.

Komatsu:





Volume

Volume

Jawaban

real

bucket

standard

bucket

(VrVr)

(VsVs)

contoh

PC-400

Komatsu

PC-400

Komatsu

kasus

=

=

di

3

m3m3.

3,2

m3m3. atas.

Pertama, cari hasil cycle time PC-400 Komatsu dari data yang ada di atas menggunakan

rumus

hitungan

cycle

time

alat.

Ct(menit)=Bt+Stf+Lt+Ste60Ct(menit)=Bt+Stf+Lt+Ste60 Ct(menit)=6+7+4+560Ct(menit)=6+7+4+560 Ct(menit)=0,37Ct(menit)=0,37 menit. Kedua, cari hasil Fill Factor PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus Faktor pengisian

alat

muat.

Fp=VrVs×100persenFp=VrVs×100persen Fp=33,2×100persenFp=33,2×100persen Fp=93,75Fp=93,75 %. Ketiga, barulah cari produktivitas PC-400 Komatsu dengan menggunakan rumus productivity

alat

muat.

P=60Ct×Vr×Fp×Ma×EuP=60Ct×Vr×Fp×Ma×Eux

1

jam

P=398,6P=398,6 m3m3/jam. Beberapa kesimpulan setelah mengetahui hasil produktivitas suatu alat muat ditambang:

A. Semakin rendah mechanical availability alat muat di tambang (alat sering

rusak,

perbaikan),

semakin

sedikit

juga

produktivitas

nya.

B. Semakin tinggi Effective utility alat di tambang (alat tidak sering rusak, tidak banyak standby,), maka semakin tinggi juga produktivitas alat tersebut.

Begitu

juga

sebaliknya.

C. Semakin lama cycle time yang dibutuhkan alat muat di tambang (operator

masih

baru,

skill

rendah),

semakin

rendah

juga

tingkat

produktivitasnya.

D. Semakin rendah fill factor suatu alat (operator kurang trampil, kondisi alat muat tidak fit), semakin rendah juga produktivitas nya.

Selain beberapa kesimpulan di atas, tetaplah ingat bahwa untuk meningkatkan productivity suatu alat muat di pertambangan, tidak lantas mengorbankan nilai-nilai keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di dalamnya. So keep work safety all.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF