MENGENAL PENYEBAB DAN PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM

February 27, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MENGENAL PENYEBAB DAN PENANGANAN PERDARAHAN POST PARTUM...

Description

LAPORAN PENDAHULUUAN HEMORAGIK POST PARTUM

Oleh: YOLANDA PRILISSIANDITA NIM. 20020089

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL (JIS) 2019

A. DEFENISI Pengertian Perdarahan post partum adalah perdarahan 500-1000 cc setelah selesai (setelah plasenta lahir). Pengukuran darah yang keluar dihitung secara tepat. Perdarahan post partum yang melebihi 500 cc setelah bayi lahir. Pada praktisnya tidak perlu mengukur jumlah perdarahan sampai sebanyak itu sebab menghentikan perdarahan lebih dini akan memberikan prognosis lebih baik. Pada umumnya bila terdapat perdarahan yang lebih normal, apabila telah menyebabkan perubahan tanda vital (menurun kesadaran, pucat, keringat dingin, sesak nafas, tensi 100/menit) maka penanganan harus segera dilakukan (Wiknjosastro, 2018). B. ETIOLOGI Menurut(Astikawati & Dewi, 2017)secara etiologi perdarahan post partum lebih diingat dengan 4T, yaitu: a.

Tone Diagnosis antonio uteri ditegakan setelah bayi lahir dan plasenta lahir dan ternyata perdarahan masih aktif dan banyak, bergumpul serta pada palpasi didapatkan fundus uteri masihsetinggi pusat atau lebih, kontraksi uterus lembek. Antonio uteri disebabkan akibat partus cepat, persalinan karena induksi oksitoksin pada kelahiran sebelumnya.

b.

Tissue Bila plasenta tertinggal dalam uterus setengah jam setelah anak lahir disebut retensio plasenta. Sisa plasenta disebabkann karena kotiledon atau selaput ketuban tersisa.

c.

Trauma persalinan menyebabkan laserasi atau hematoma sehingga dapat menyebabkan perdarahan post partum. Trauma dapat disebabkan karena episiotomi yang melebar, ruptur uteri, robekan pada perineum, vagina dan serviks.

d.

Thrombin karena gangguan pembekuan darah. Pada pembekuan darah akan terjadi perdarahan setiap dilakukan penjahitan, perdarahan merembes atau timbul hematoma pada bekas jahitan.

C. MANIFESTASI KLINIS Tanda dan gejala yang terdapat pada patofisiologi dan pathway yaitu kontraksi uterus yang melambat dan lembek setelah bayi lahir yang mengakibatkan perdarahan. Bayi lahir mengakibatkan robekan pada jalan lahir mengakibatkan perdarahan segera, plasenta baik, kadang timbul pucat, lemah, menggigil. Pada retensio plasenta, plasenta belum lahir 30 menit perdarahan segera, tali pusat putus akibat tarikan. Tertinggalnya plasenta mengakibatkan perdarahan segera, uterus berkontraksi dan tinggi fundus tidak berkurang. Inversio uterus tidak teraba, perdarahan segera, pucat dan nyeri sedikit atau berat (Nurarif & Kusuma, 2018). D. PEMERIKSAAN PENUNJANG a. Darah : kadar hemoglobin, hematokrit, masa perdarahan, masa pembekuan. b. USG : bila perlu untuk menentukan adanya sisa jaringan konsepsi intrauterine. E. KOMPLIKASI Syok, KID, Sindrom Sheesan ( nekrosis hipofisis pars anterior ) F. PENATALAKSANAAN / TERAPI 1. Pencegahan : obati anemia dalam kehamilan. pada pasien dengan riwayat perdarahan pasca persalinan sebelumya, persalinan harus bersalangsung di rumah sakit. jangan memijat dan mendorong uterus kebawah sebelum plasenta lepas. berikan 10 unit oksitosinim setelah anak lahir dan 0,2 mg ergometrin im setelah plasenta lahir.2.Penanganan : Tentukan apakah terdapat syok, bila ada segera berikan transfuse cairan, atau darah, kontrol perdarahan dan berikan oksigen. bila ada keadaan umum telah membaik , lakukan pemeriksaan untuk menentukan etiolagi.Pada retensio plasenta, bila plasenta

belum lahir dalam 30 menit, lahirkan plasenta dengan plasenta manual. bila terdapat plasenta akreta, segera hentikan plasenta manual dan lakukan histerektomi. a.

bila hanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran plasenta dengan digital/ kuratase, sementara infus oksitosin diteruskan.

b.

Pada trauma jalan lahir, segera lakukan reparasi.

c.

Pada

atonia

uteri,

lakukan

masase

dan

penyuntikan 0,2 ml ergometrin intravena dan prostaglandin parenteral. jika tidak berhasil lakukan kompresi bimanual pada uterus dengan cara memasukan tangan kiri kedalam vagina dan dalam posisi mengepal diletakan diforniks anterior, tangan kanan diletakan didinding perut memegang fundus uterui. bila tetap gagal dapat dipasang tampon uterovaginal dengan cara mengisi kavum uteri dengan kasa sampai padat selama 24 jam, atau dipasang kateter folley. bila tindakan tersebut tidak dapat menghentikan perdarahan juga, terapi defenitif yang diberikan adalah histeroktom atau ligasi uterine d.

Bila disebabkan ganguan pembekuan darah, berikan transfusi plasma segaraPada perdarahan pasca persalinan sekunder : kompresi bimanual sedikitnya selama 30 menit antibiotik sprektum luas oksitosin 10 U intramuscular tiap 4 jam atau 10-20 U/IV dengan tetesan lambat 15 smetil PGF 0,25 mg IM tiap 2 jam atau ergot alkalaoid tiap 6 jam sedikitnya selama 2 hari.

G. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN a. Pengkajian Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian yang benar dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tindakan dan evaluasi, dari tidakan yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara

sistematis, berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap klien post partum meliputi : 1. Identitas pasien Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain lain 2. Riwayat kesehatan a.

Riwayat kesehatan dahulu Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa plasenta.

b.

Riwayat kesehatan sekarang Yang meliputi alasan klien masuk rumah sakit, keluhan yang dirasakan saat ini yaitu: kehilangan darah dalam jumlah banyak (>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus, pusing, gelisah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin , mual.

c.

Riwayat kesehatan keluarga Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita hipertensi, penyakit jantung, pre eklampsia, penyakit keturunan hemopilia dan penyakit menular.

d.

Riwayat

menstruasi

meliputi:Menarche,lamanya siklus, banyaknya, baunya , keluhan waktu haid, HPHT e.

Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa, Usia mulai hamil, Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu

f.

Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada abortus, retensi plasenta, Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan, cara persalinan, penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan dalam persalinan anak lahir atau mati, berat

badan anak waktu lahir, panjang waktu lahir,Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah ada pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas, tinggi fundus uteri dan kontraksi g.

Riwayat Kehamilan sekarang Hamil muda, keluhan selama hamil muda, Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain

h.

Riwayat antenatal care meliputi : Dimana tempat pelayanan, beberapa kali, perawatan serta pengobatannya yang didapat

3. Pola aktifitas sehari-hari a.

Makan

dan

minum,

meliputi

komposisi

makanan, frekuensi, baik sebelum dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan minum pada masa nifas harus bermutu dan bergizi, cukup kalori, makanan yang mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah – buahan. b.

Eliminasi, meliputi pola dan defekasi, jumlah warna,konsistensi. Adanya perubahan pola miksi dan defeksi.BAB harus ada 3-4 hari post partum sedangkan miksi hendaklah secepatnya dilakukan sendiri

c.

Istirahat atau tidur meliputi gangguan pola tidur karena perubahan peran dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.

d.

Personal hygiene meliputi : Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi, keramas, baik sebelum dan selama dirawat serta perawatan mengganti balutan atau duk.

H. DIAGNOSA Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu :

1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume secara aktif akibat perdarahan. 2. Ganguan rasa aman nyaman : nyeri berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan jaringan , infiltrasi) 3. Ansietas

berhubungan

dengan

kurangnya

pengetahuan

penyebab

penyakit. 4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, Stasis cairan tubuh. I. Intervensi NO. 1.

Diagnosa Kekurangan volume cairan b.d kehilangan volume secara aktif akibat perdarahan.

Outcome Keseimbangan cairan. Sebagai indikator adalah: 1.Tekanan darah normal 2.Turgor kulit elastis 3.Membran mukosa lembab

2.

Ganguan rasa aman

1.

nyaman : nyeri

Tanda dan gejala nyeri (PQRST)

Intervensi Manajemen cairan 1. Monitor tanda-tanda vital 2. Monitor status hidrasi(membrane mukosa lembab,132.Turgor kulit elastis Membran mukosa lembab tekanan darah, nadi) 3. Berikan terapi IV dan cairan IV 4. Berikan cairan dengan tepat Manajemen nyeri 1. Lakukan pengkajian

berhubungan dengan

2.

Teknik posisi yang efektif

lokasi, frekuensi, beratnya

proses penyakit

3.

Informasi tentang nyeri

nyeri

(penekanan/kerusakan 4.

Kolaborasi dengan tim medis

jaringan , infiltrasi)

untuk pemberian obat

2. Kolaborasi pemberian analgesic 3. Ajarkan penggunaan metode non farmakologi (nafas dalam) 4. Dukung istirahat/tidur untuk penurunan nyeri

3.

Ansietas berhubungan

Tingkat kecemasan. Sebagai

dengan kurangnya

indikator adalah:

pengetahuan penyebab penyakit.

1. Perasaan gelisah berkurang

Pengurangan kecemasan 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan menyakinkan. 2. Berada disisi klien untuk

2. Frekuensi nafas normal

meningkatkan rasa aman

3. Frekuensi nadi normal.

dan mengurangi ketakutan.

4. Wajah tidak tegang lagi

3. Dorong keluarga untuk mendampingi klien dengan cara yang tepat. 4. Intruksikan klien untuk menggunakan teknik

4.

Resiko tinggi

Keparahan infeksi. Sebagai

terhadap infeksi

indikator adalah:

relaksasi Perlindungan infeksi 1. Monitor adanya tanda dan

berhubungan dengan

1. Tidak ada kemerahan

gejala infeksi sistemik dan

trauma jaringan,

2. Nyeri berkurang

lokal.

Stasis cairan tubuh.

3. Tidak ada demam 4. Tidak ada luka yang berbau busuk

2. Periksa kulit dan selaput lendir adanya kemerahan 3. .Anjurkan istirahat 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat

DAFTAR PUSTAKA Wiknjosastro, 2018. kapita selekta kedokteran UI. Media aesculapiuus :Jakarta Astikawati & Dewi, 2017. . Ilmu Kandungan Edisi 2. EGC: Jakarta. Nurarif & Kusuma, 2018. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis&

NANDA

NIC-NOC.

jilid

1,

Jogjakarta:

MediAction . H.M. Sjaeffollah Noer, dkk., 2018.Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi ketiga, balai penerbit FKUI, Jakarta. Chyintia.2018, diagnosis keperawatan.EGC :jakarta WHO, 2017.perdarahan post partum online http// depyulianti blogspot. Com Reader Martin,2019. Keperwatan maternitas.EGC : Jakarta

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF