Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita Novel Sejarah
September 16, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita Novel Sejarah...
Description
Kata Pengantar
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmatnya akhirn akh irnya ya penuli penuliss dapat dapat menyel menyelesa esaika ikan n penyusu penyusunan nan makala makalah h ini ini.. Makala Makalah h ini di buat untuk untuk memenuhi tugas mata pelajaran bahasa Indonesia Penulis menyadari Penulis menyadari bahwa makala makalah h ini jauh jauh dari dari kesemp kesempurn urnaan aan dan di susun susun dalam dalam berbagai keterbatasan. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun, sehingga mendorong kami untuk bisa memperbaikinya. Penulis menguca Penulis mengucapka pkan n terim terimakas akasih ih kepada kepada semua semua pihak pihak yang tel telah ah memban membantu tu dalam dalam penyusunan makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Penulis berharap makalah ini bermanfaat, khususnya bagi penulis, dan umumnya bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Krueng Batee 12 – 10 – 2019
ii
Kelompok
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .....................................................................................................................i ...................................................................................................................i DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 1.2 1.3 1.4
Latar Belakang...........................................................................................................................1 Rumusan Masalah....................................................................................................................1 Masalah................................................................ ....................................................1 Tujuan.......................................................................................................................................1 Manfaat.....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................2
2.1 Pengertian Teks Cerita Sejarah..................................................................................................2 2.2 Tujuan pembuatan teks cerita sejarah........................................................................................2 2.3 Struktur Teks Cerita Sejarah......................................................................................................2 Sejarah..................................................... .................................................2 2.4 Ciri – Ciri Teks Sejarah.............................................................................................................2 Sejarah........................................................ .....................................................2 2.5 Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah...................................................................................2 2.6 Jenis – Jenis Teks Sejarah..........................................................................................................3 2.7 Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi.....................................................................................3 2.8 Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita (Novel) Sejarah............................................................3 2.9 Menjelaskan Makna Kias Yang terdapat dalam teks cerita (Novel) Sejarah.............................6 BAB III PENUTUP.......................................................................................................................9 3.1 Kesimpulan................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................10
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Sejarah merupakan hal yang sangat penting dan harus diketahui oleh semua orang. Walau dunia semakin tua, bukan berarti penghuninya boleh lupa begitu saja dengan sejarahnya. Dalam konteks yang lebih kecil, misalkan negara Indonesia. Bangsa Indonesia harus mengetahui sejarah berdirinya NKRI. Peristiwa sejarah tidak semata-mata menjadi cerita yang dikisahkan turun temurun, tetapi sebagai bangsa yang cerdas kita harus mampu menggali kearifan dan makna ya yang ng terk terkan andu dung ng di da dala lamn mnya. ya. Ji Jika ka sa samp mpai ai melu melupak pakan an se seja jara rah, h, maka maka su suat atu u ba bangs ngsaa akan akan kehilangan identitasnya. Karena itulah diperlukan sarana untuk menyampaikan sejarah. Di dalam pelajaran Bahasa Indonesia, Indone sia, peristiwa sejarah dapat di ceritakan melalui teks cerita sejarah. Teks ini sangat penting dipelajari, sehubungan dengan tugas yang telah guru Bahasa Indonesia berikan kepada kami. 1.2 Rumusan Masalah a) Apa peng pengert ertian ian tteks eks ceri cerita ta seja sejarah rah ? b) c) d) e)
Apa tujuan pembuatan teks cerita sejarah ? Bagaimana Bagaimana struktu struktur, r, ciri-ci ciri-ciri ri dan dan kaidah kaidah kebahasa kebahasaannya annya ? Apa saja saja jenis-jeni jenis-jeniss teks teks cerit ceritaa sejarah sejarah ? Bagaimana Bagaimana perbedaan perbedaan sejarah sejarah fiksi fiksi dan non non fiksi fiksi ?
1.3 Tujuan a) Agar lebih lebih memahami memahami materi materi terkait terkait teks teks cerita cerita sejara sejarah h b) Sebagai pertanggungjawaban tugas dari ibu guru Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini. . 1.4 Manfaat a) Dengan pembuatan pembuatan makalah makalah ini, ini, kami dapat dapat memahami memahami lebih lebih dalam tentang tentang materi materi teks teks cerita sejarah b) Setelah memahaminya, maka kami bisa membuat teks cerita sejarah. c) Kami harap harap makalah makalah ini berguna berguna untuk semua semua orang orang yang mempelaja mempelajari ri materi materi terkait. terkait. d) Dengan makalah makalah ini, diharap diharap kami kami mendapat mendapat nilai nilai maksim maksimal. al.
ii
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teks Cerita Sejarah Definisi teks cerita sejarah adalah sebuah teks yang di dalamnya memuat cerita dan menjelaskan mengenai suatu fakta atau suatu kejadian yang terjadi pada masa lalu yang akhirnya menjadi sebuah latar belakang (asal muasal) yang mana kejadian tersebut mempunyai unsur nilai sejarah didalamnya. 2.2 Tujuan pembuatan teks cerita cerita sejarah Tujuannya Tujuannya untuk memberikan memberikan pemahaman pemahaman yang lebih baik, pada pembaca, pembaca, tentang tentang kejadian yang pernah terjadi di masa lalu. 2.3 Struktur Teks Cerita Cerita Sejarah Struktur teks adalah sebuah gambaran (deskripsi) cara bagaimana teks tersebut dibangun. Harus terdapat 3 struktur berikut untuk bisa menyusun teks cerita sejarah yag baik: Harus terdapat 3 struktur berikut ini untuk membuat teks sejarah yang baik:
Orientasi, merupakan bagian pengenalan atau pembuka dari teks cerita sejarah.
Ur Urut utan an Pe Peri rist stiw iwa, a, meru merupak pakan an re reka kama man n pe peri rist stiw iwaa se seja jara rah h ya yang ng te terj rjadi adi,, um umum umny nyaa
disampaikan dalam urutan kronologis. Reorientasi, berisi komentar pribadi penulis tentang peristiwa atau kejadian sejarah yang diceritakan. Reorientasi boleh ada, boleh tidak. Terserah kehendak penulis teks cerita sejarah.
2.4 Ciri – Ciri Ciri Teks Sejara Sejarah h Adapun ciri-ciri yang dimiliki oleh teks sejarah, diantaranya:
Disajikan secara kronologis atau urutan peristiwa atau urutan kejadian.
Bentuk teks cerita ulang (recount)
Struktur teksnya: orientasi, urutan peristiwa, reorientasi.
Sering menggunakan konjungsi temporal.
Isi berupa fakta.
2.5 Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah Didalam kebahasaan teks cerita sejarah terdapat ciri-ciri yang sangat menonjol yang dapat diketahui dan ditandai sebagai berikut : 1. Kata ganti (pronomina) Kata ganti / pronomina adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan nomina / frasa nomina dan kemudian memberikan nama seseorang secara tidak langsung. Contoh saya, kapan, nya, ini. 2. Kata keterangan (frasa adverbial) Frasa adverbial / kata keterangan adalah jenis kata yang menunjukan suatu peristiwa, waktu, kejadian dan tempat. Contoh tadi siang, tahun lalu, minggu kemarin. 3. Kata kerja material (verba material) ii
Kata kerja Kata kerja materi material al / verba verba materi material al adalah adalah jenis jenis kata kata yang memiliki memiliki fungsi fungsi untuk untuk menunjukan sebuah perbuatan nyata (aktifitas) yang telah dilakukan oleh partisipan. Adapun didala Adapun didalam m kata kata kerja kerja materi material al ini menunj menunjuka ukan n cir ciri-c i-cir irii yang yang dapat dapat diketa diketahui hui sepert sepertii perbuatan fisik / kejadian / peristiwa. Contoh memasak, menyapu, membaca dan lain sebagainya. 4. Kata sambung waktu (konjungsi temporal) Kata sambung waktu (konjungsi temporal) adalah jenis kata yang berfungsi untuk menata urutan-urutan kejadian atau peristiwa yang di ceritakan. Dan didalam teks cerita sejarah ini banyak menggunakan serta memanfaatkan kata penghubung (konjungsi) temporal. 2.6 Jenis – Jenis Teks Sejarah Sejarah Fiksi:
Novel adalah karya fiksi prosa yang ditulis secara naratif, umumnya dalam bentuk cerita. Penulisnya disebut novelis Cerpen adalah cerita pendek berbentuk prosa naratif fiktif. Cenderung padat dan langsung pada tujuan nya dibandingkan dengan karya fiksi lainnya yang umumnya lumayan panjang. Legenda adalah Legenda adalah cerit ceritaa prosa prosa rakyat rakyat yang yang diangg dianggap ap oleh oleh sebagi sebagian an orang orang merupa merupakan kan sesuatu yang benar-benar terjadi. Roman adalah jenis karya sastra berbentuk berbentuk prosa yang melukiskan melukiskan perbuatan perbuatan pelakunya pelakunya menurut watak dan jiwa masing-masing. Roman bisa juga disebut kisah percintaan.
Sejarah Non-Fiksi:
Biografi adalah keterangan kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain.
Autobiografi adalah kisah atau keterangan hidup yang ditulis oleh orang itu sendiri.
Cerita Perjalanan adalah teks yang menceritakan tentang perjalanan.
Catatan Catata n Sejara Sejarah h adalah adalah teks teks yang mencer mencerit itakan akan fakta fakta atau atau kejadi kejadian an masa masa lal lalu u yang yang menjadi latar belakang sesuatu mempunyai nilai sejarah.
2.7 Perbedaan Sejarah Fiksi dan Non-Fiksi Sejarah Fiksi:
Jalan cerita disusun berdasarkan dunia nyata
Gambaran kehidupan batin seorang tokoh lebih dalam.
Pengembangan karakter tokoh tidak sepenuhnya terungkap.
Menyajikan kehidupan sesuai pandangan pengarang.
Sejarah Non-Fiksi:
Tersusun oleh fakta yang objektif.
Gambaran kehidupan tokoh ditulis lebih lengkap berdasarkan fakta.
Menyajikan kehidupan sesuai data dan fakta.
2.8 Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita (Novel) Sejarah 1. Kata ganti (pronomina)
Kata ganti adalah kata yang menggantikan benda atau sesuatu yang dibendakan. Kata ganti yang akan dibahas khusus kata ganti orang. Kata ganti orang adalah kata ganti yang berfungsi menggantikan kata benda (orang). ii
1) Kata ganti orang pertama:
Tunggal Contoh: hamba, saya, beta, aku, daku, awak, patik, hamba sahaya, dan sebagainya.
Jamak: Contoh: kami, kita
2) Kata ganti orang kedua tunggal
Tunggal: Contoh: kamu, engkau, tuan, saudara/saudari
Jamak
Contoh: kamu sekalian, engkau sekalian, saudara sekalian, anda sekalian, kalian semua, dan sebagainya. 3) Kata ganti orang ketiga
Tunggal Contoh: dia, ia, beliau
Jamak Contoh: mereka
2. Kalimat bermasa lampau Dalam cerita sejarah, terdapat fitur-fitur kebahasaan yang menjadi kekhasannya. Salah satu diantaranya adalah penggunaan kalimat yang menyatakan peristiwa pada masa lampau. Contoh:
Pada tahun 1778 (1192 H), Syarif Abdurrahman Abdurrahman dikukuhkan dikukuhkan menjadi Sultan Pontianak. Letak Let ak pusat pusat pemeri pemerinta ntahan han ditanda ditandaii dengan dengan berdir berdiriny inyaa Masjid Masjid Jami Jami Ponti Pontianak anak (kini (kini bernama Masjid Sultan Syarif Abdurrahman) dan Istana Kadariyah Pada waktu itu, ............... Pada abad ke-17,......
3. Frasa adverbial Frase adverbial adalah frasa yang mengandung kata keterangan Contoh:
Ayahku berangkat ke Jakarta kemarin sore. Yayasan Pendidikan Kalimantan resmi berdiri pada 1964. Enam pastor muda Congregatio Discipulorum Domini atau Kongregasi Murid-Murid Tuhan tiba di Pontianak pada tahun 1949 .
4. Kata-kata tindakan tindakan (Verba material) Verba material merupakan kata kerja berimbuhan yang mengacu pada tindakan fisik, ataupun perbuatan yang dilakukan secara fisik oleh partisipan. Contoh Verba Material (Kata dan Kalimat) ii
Batin mereka terpanggil membantu dan menyelamatkan jiwa-jiwa muda yang rawan bahaya. Kepemimpinan Pastor Lodewijk gencar melaksanakan pembenahan dan pengembangan Kunzhong. Lembaga itu mendirikan SMK Santa Maria, Rumah Retret Costantini, Gedung Sentra Belajar Belaj ar dan Gedung Aula Besar di Jalan KS Tubun serta Gedung PG-TKK-SD PG-TKK-SD di Jalan Juanda.
5. Konjungsi kausalitas
Konjungsi sebab (kausal) menjelaskan bahwa suatu peristiwa terjadi karena suatu sebab terten tertentu. tu. Bila Bila anak kalima kalimatt ditand ditandai ai oleh oleh konjungs konjungsii sebab, sebab, induk induk kalima kalimatt merupa merupakan kan akibat aki batnya. nya. Jadi, Jadi, konjungs konjungsii kausal kausal adalah adalah konjungs konjungsii yang menghub menghubungk ungkan an sebab sebab dan akibat. Kata-k Kat a-kata ata yang yang dipaka dipakaii untuk untuk menyat menyatakan akan hubungan hubungan sebab sebab adalah adalah sebab, sebab, sebab sebab itu, itu, karena,dan karena itu. Berikut adalah beberapa jenis konjungsi kausal beserta contoh kata: 1) Konj Konjun ungs gsii kausa kausall sy syar arat at,, ad adal alah ah ko konj njun ungs gsii ka kaus usal al ya yang ng meng menghub hubung ungka kan n ak akib ibat at dengan syarat terjadinya akibat tersebut. Contoh: jika, bila, kalau 2) Konjungs Konjungsii kausal kausal alasan, alasan, adalah adalah konjungs konjungsii kausal kausal yang menyatak menyatakan an alasan alasan suatu akibat terjadi. Contoh: karena. 3) Konjungs Konjungsii kausal kausal simpul simpulan, an, adalah konjungs konjungsii kausal kausal yang menarik menarik simpula simpulan n dari dari suatu sebab dalam bentuk akibat. Contoh: jadi, dengan, demikian. 4) Konjungsi Konjungsi kausal kausal akibat, akibat, adalah konjungs konjungsii kausal yang yang menghubungkan menghubungkan akibat akibat yang terjadi dari suatu sebab. Contoh: sehingga, maka, oleh karena itu, oleh sebab itu. 5) Konjungsi Konjungsi kausal kausal untuk, untuk, adalah konjungs konjungsii kausal yang yang menyatakan menyatakan suatu suatu sebab yang yang diharuskan untuk terjadinya sebuah akibat yang diharapkan. Contoh: untuk itu, agar.
Contoh konjungsi kausal: Berikut adalah beberapa contoh kalimat konjungsi kausal. Setiap contoh beda jenisnya. Kamu akan mendapatkan nilai bagus jika mau belajar dengan tekun. Banjir terjadi karena saluran air tersumbat sampah. Pengawasan guru lemah. Jadi para siswa leluasa menyontek. Pria itu melanggar lampu merah sehingga menabrak pengendara lain. Korupsi harus segera diberantas agar negara bisa tumbuh lebih cepat. 6. Konjungsi temporal Konjungsii Tempor Konjungs Temporal al (kata (kata sambun sambung g waktu) waktu),, berguna berguna untuk untuk menata menata urutan urutan-ur -uruta utan n peristiwa yang diceritakan, teks cerita sejarah banyak memanfaatkan konjungsi (kata penghubung) temporal. Konjungsi (kata sambung) temporal (waktu) menjelaskan hubungan waktu antara dua hal atau peristiwa. peristiwa. Misalnya Misalnya : hingga, hingga, ketika, ketika, sambil, sambil, sebelum, sebelum, sedari, sejak, sejak, selama, selama, semenjak, semenjak, sementara, seraya, waktu, setelah, sesudah, selanjutnya, seterysnya, tatkala, Macam-macam Konjungsi Temporal Kata konjungsi temporal terbagi menjadi dua yaitu kata konjungsi temporal sederajat dan kata konjungsi temporal tidak sederajat. Perhatikan penjelasan berikuat ini 1. Konjungsi Temporal Sederajat Kata Konjungsi temporal sederajat adalah kata hubung yang bersifat setara atau sederajat. Kata konjungsi temporal sederajat tidak boleh di gunakan di awal kalimat. Jika diletakkan diawal kalimat, maka tidak akan menjadi kalimat yang tidak efektif. Kata konjungsi temporal sederajat ii
yang sering dipakai adalah kemudian, sebelumnya, sesudahnya, lalu, dan selanjutnya. Konjugsi tempor tem poral al sedera sederajat jat biasan biasanya ya digunak digunakan an pada kalima kalimatt majemu majemuk k setara setara.. Konjun Konjungsi gsi tempor temporal al sederajat harus diletakkan ditengah kalimat. Contohnya dalam kalimat sebagai berikut: 1) Dina Dina mengum mengumpul pulkan kan data dengan dengan cara observasi observasi kemudia kemudian n mengol mengolah ah data data ter terseb sebut ut untuk untuk membuktikan hipotesa penelitiannya. 2) Rina berencana berencana mengadaka mengadakan n sebuah kegiatan kegiatan sebelum sebelumnya nya ia menyusun menyusun proposal proposal 3) Andi berhasil berhasil menangka menangkap p bola lalu lalu pergi dan menendan menendang g bola ke arah arah gawang lawan lawan 4) Ibu memasukan memasukan telur telur selanju selanjutnya tnya memasukkan memasukkan mentega mentega ke ke dalam wadah. wadah. 2. Konjungsi Temporal Temporal tidak Sederajat Kata konjungs Kata konjungsii tempor temporal al tidak tidak sedera sederajat jat adalah adalah kata kata hubung hubung yang yang menghub menghubungk ungkat at kalimat bertingkat atau tidak setara. Kata konjungsi temporal tidak sederajat dapat di gunakan di awal, tengah, maupun di akhir paragraf. Kata konjungsi temporal tidak sederajat yang sering di gunakan antara lain: ketika, sejak, apabila, sebelum, sesudah, hingga, demi, sementara, waktu, bila, sambil,dll Contoh dalam kalimat: 1) Rina Rina pergi pergi ketika ketika mentari mentari mulai mulai terbe terbenam nam.. 2) Sejak kepergi kepergian an ayahnya, ayahnya, ia menjadi menjadi tulang tulang punggung punggung keluarga keluarganya. nya. 3) Apabila Apabila peristiwa peristiwa itu tidak tidak terjadi, terjadi, ia pasti tidak tidak akan merasa merasa bersalah bersalah seperti seperti itu. 4) Krisis Krisis moneter moneter itu terjad terjadii sebelum sebelum zaman zaman reforma reformasi. si. 5) Se Sesu sudah dah dikoc dikocok ok hingg hinggaa menge mengemb mban ang, g, masu masukka kkanl nlah ah te tepu pung ng te teri rigu gu se seca cara ra perla perlaha han n sambil diaduk-aduk. 6) Dia terus terus berjuang berjuang melawan melawan penjajah penjajah demi demi tanah tanah air tercint tercinta. a. 7) Waktu itu, Beliau Beliau sedang sedang tidak tidak berada berada di kota kota itu. itu. 8) Bila Bila waktunya waktunya tiba tiba,, ia akan akan datang datang kembal kembalii 9) Dia kuliah kuliah sambil sambil bekerja bekerja untuk membiayai membiayai pendidik pendidikannya. annya. 2.9 Menjelaskan Makna Kias Yang terdapat dalam teks cerita (Novel) Sejarah 1) Kaidah Kaidah Kebahas Kebahasaan aan yang yang Muncu Muncull Bahasa yang digunakan dalam novel lazimnya adalah konotatif dan emotif. Bahasa dalam sebuah novel bergantung pada budaya yang melatarbelakangi novel tersebut. Dengan demikian, sebaga seb agaii pembaca pembaca novel, novel, seseor seseorang ang harus harus memili memiliki ki kompet kompetens ensii sastr sastra, a, yakni yakni keselu keseluruh ruhan an konvensi yang memungkinkan pembacaan dan pemahaman karya sastra itu sendiri. Nah, dalam novel sejarah sendiri, terdapat beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku, yakni sebagai berikut: a) meng menggun gunak akan an ba banya nyak k ka kali lima matt be berm rmakn aknaa la lamp mpau, au, ya yakni kni di dita tanda ndaii ol oleh eh fu fung ngsi si-f -fun ungs gsii keterangan yang bermakna kelampauan, seperti: ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi, dsb. contohnya:
Prajurit-prajuri Prajurit-pr ajuritt yang telah diperintahkan diperintahkan membersihka membersihkan n gedung bekas asrama asrama telah menyelesaikan tugasnya Dalam banyak hal, Gajah Mada bahkan sering mengemukakan pendapat-pendapat yang tidak terduga dan membuat siapa pun yang mendengar akan terperangah,
ii
apalagi bila Gajah Mada berada di tempat berseberangan yang melawan arus atau pendapat umum dan ternyata Gajah Mada terbukti berada di pihak yang benar. b) menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis, temporal), seperti: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian, dsb. contohnya:
Setelah juara gulat itu pergi, Sang Adipati bangkit dan berjalan tenang-tenang masuk ke kadipaten. “Sejak sekarang, kau boleh membuat rancangan yang harus kaulakukan, Gagak Bongol. Sementara itu, di mana pencadian akan dilakukan, aku usahakan malam ini sudah diketahui jawabnya."
c) menggunakan menggunakan kata kerja kerja material, material, yakni yakni kata kerja kerja yang menggambark menggambarkan an suatu tindakan tindakan yang terjadi. Seperti: menyuruh, menawari, membersihkan, menghindar, melompat, dsb. contohnya:
Di depan Ratu Biksuni Gayatri yang berdiri, Sri Gitarja duduk bersimpuh. Emban tua itu melanjutkan tugasnya, kali ini untuk Sekar Kedaton Dyah Wiyat yang terlihat lebih tegar dari kakaknya, atau boleh jadi merupakan penampakan dari isi hatinya yang tidak bisa menerima dengan tulus pernikahan itu. Ketika para Ibu Ratu menangis yang menulari siapa pun untuk menangis, Dyah Wiyat sama sekali menitikkan air mata. Manakala menatap segenap wajah yang hadir di ruangan itu, yang hadir dan melekat di benaknya justru wajah Rakrian Tanca. Ayunan tangan Gajah Mada yang menggenggam keris ke dada prajurit tampan itu masih terbayang melekat di kelopak matanya.
d) menggunakan menggunakan banyak kalimat kalimat tak langsung, langsung, sebagai sebagai cara mencerit menceritakan akan tuturan tuturan seseorang seseorang tokoh okoh oleh oleh peng pengar aran ang. g. Sepe Seperrti: ti: menga engattakan akan bahw bahwa, a, mence encerrita taka kan n ten enttan ang, g, mengungkapkan, menanyakan, menuturkan, menyatakan, dsb. contohnya:
Menurut Sang Patih, Galeng telah periksa seluruh kamar Syahbandar dan ia telah melihat banyak botol dan benda-benda yang ia tak tahu nama dan gunanya. Riung Samudera menyatakan menyatakan bahwa ia masih bingung dengan semua penjelasan Kendit Galih tentang masalah itu.
e) meng menggun gunak akan an kata kata ke kerj rjaa ment mental al,, ya yakn knii ka kata ta kerja kerja ya yang ng menya menyata taka kan n se sesu suat atu u ya yang ng dipikirkan dipik irkan atau dirasakan dirasakan oleh tokoh. Seperti: merasakan, menginginkan, menginginkan, mengarapkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami, dsb. contohnya:
Gajah Mada sependapat dengan jalan pikiran Senopati Gajah Enggon. Melihat itu, tak seorang pun yang menolak karena semua berpikir Patih Daha Gajah Gaj ah Mada Mada mema memang ng mamp mampu u da dan n la laya yak k be bera rada da di te temp mpat at ya yang ng se seka kara rang ng ia pegang.
f) menggun menggunaka akan n banyak banyak dialog. dialog. Hal ini ditunju ditunjukka kkan n dengan dengan tanda petik petik ganda ("...." ("....")) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. contohnya: ii
"Mana surat itu?" "Ampun, Gusti Adipati, patik takut maka patik pa tik bakar." "Real "Re al Perang Peranggu, gu, dua," dua," Sang Adipat Adipatii mendeng mendengus us men menghi ghinak nakan, an, "dan "dan gelang, gelang, bukan?" "Demikianlah, Gusti, dan gelang."
g) menggun menggunaka akan n kata kata sif sifat at (bahas (bahasaa deskri deskripti ptif) f) untuk untuk mengga menggamba mbarka rkan n tokoh, tokoh, tempat, tempat, atau atau suasana. contohnya: Gajah Mada mempersiapkan diri sebelum berbicara dan menebar pandangan mata menyapu wajah semua pimpinan prajurit, pimpinan dan satuan masing-masing. Darii apa yang Dar yang terjad terjadii itu terlihat terlihat betapa betapa besar besar wibawa wibawa Gajah Mada, Mada, bahk bahkan an beberapa prajurit mengakui wibawa yang dimiliki Gajah Mada jauh lebih besar dari wibawa Jayanegara. Sri Jayanegara Jayanegara masih bisa diajak bercanda, tetapi tidak dengan Patih Daha Gajah Mada, sang pemilik wajah yang amat beku itu. 2) Makn Maknaa Kias Kias dan Per Perib ibaha ahasa sa Selain menggunakan kaidah kebahasaan seperti telah diuraikan di atas, novel sejarah juga banyak menggunakan kata atau frasa yang bermakna kias dan peribahasa. 1. Makna Ki Kias Maknaa kias Makn kias adalah adalah makna makna yang yang mengand mengandung ung pengand pengandaia aian n atau atau pengiba pengibarat ratan. an. Makna kias memiliki arti tidak sebenarnya, konotatif. Kata atau frasa bermakna kias ini digunakan diguna kan penulis penulis untuk membangkitkan membangkitkan imajinasi imajinasi pembaca pembaca saat membacanya serta memperindah cerita. Berikut adalah contoh-contohnya: Di antara para Ibu Ratu yang terpukul hatinya, hanya Ibu Ratu Rajapatni Biksuni Gayatri yang bisa berpikir sangat tenang. (terpukul hatinya = sangat sedih) Di sebelahnya, Gajah Mada membeku. (membeku = diam saja) 2. Peribah ahaasa Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang menyatakan suatu maksud, keadaan seseorang, atau hal yang mengungkapkan kelakuan, perbuatan atau hal mengenai diri seseor ses eorang. ang. Periba Peribahas hasaa mencak mencakup up ungkapa ungkapan, n, pepata pepatah, h, perump perumpama amaan, an, ibarat ibarat,, tamsil tamsil.. (Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan Badudu-Zain (1994)). Peribahasa digunakan oleh penulis untuk memperkuat latar waktu dan tempat kejadian cerita. Berikut adalah contoh-contohnya:
Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum ditegakkan, ditegakkan, keamanan keamanan negara dijaga menjadikan menjadikan siapa pun merasa merasa tenang dan tenteram di bawah panji gula kelapa. (gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja = hidup makmur dan tenteram) Singa Sin ga Parepen Parepen yang yang juga juga disebu disebutt Bango Bango Lum Lumayan ayang g ter terpak paksa sa harus harus men menebus ebus dengan den gan nyawa nyawa untuk untuk ameng-a ameng-amen meng g nyawa nyawa yang dil dilaku akukann kannya. ya. (am (amengeng-ame ameng ng nyawa = bermain-main dengan nyawa) BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dari Makalah yang Kami buat dapat ditarik beberapa Buah Kesimpulan :
ii
Nilai-nilai yang terdapat didalam teks sejarah tersebut tergantung atau berdasarkan b erdasarkan tema yang diangkat didalamnya, seperti didalam teks tersebut menceritakan kegigihan seorang pejuang negara indonesia, maka disitu terdapat nilai politik demi mempertahankan dan memerdekakan negara Teks Sejarah ini mempunyai fungsi untuk menceritakan ataupun menjelaskan mengenai sebuah kejadian ataupun peristiwa sejarah yang terjadi dimasa lampau atau masa lalu yang berkaitan asal-muasal peristiwa. Teks Sejarah Fiksi adalah sebuah teks yang dibuat berdasarkan sebuah khayalan atau imajin ima jinasi asi si penuli penulis. s. Sebali Sebaliknya knya Sejara Sejarah h Non Fiksi Fiksi adalah adalah sebuah sebuah teks teks yang dibuat dibuat berdasarkan kenyataan yang dialami.
Demikianlah pembahasan artikel struktur teks sejarah, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
www.materikelas.com/2015/10/teks-cerita-sejarah-pengertian-struktur.html ii
www.abdaccom.com/2015/10/teks-sejarah-pengertian-ciri-ciri-jenis.html adventureof-masrukhin.blogspot.co.id/2015/09/contoh-teks-cerita-sejarah-hari-guru.html http://www.ilmudaninfo.com/2017/11/ciri-ciri-kebahasaan-teks-cerpen.html https://brainly.co.id/tugas/8456358 https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Peribahasa https://zuhriindonesia.blogspot.com/2018/05/rpp-bahasa-indonesia-kelas-xii-smasmk.html
ii
View more...
Comments