Mendesain Gazebo Taman Asri Dan Cantik
March 23, 2018 | Author: wahyu | Category: N/A
Short Description
GAZEBO MINIMALIS...
Description
REFERENSI Mendesain Gazebo Taman Asri dan Cantik 1. PENGERTIAN GAZEBO
Gazebo adalah sebuah struktur bangunan yang dirancang khusus untuk memberikan keteduhan dan tempat berlindung dari beberapa elemen seperti hujan dan terik matahari. Gazebo biasanya terletak di taman, ataupun kebun dengan pemandangan indah yang dapat dinikmati dari dalam gazebo. Biasanya gazebo dibangun dengan struktur sederhana dan dapat dibuat dari kayu, tenda, ataupun batu bata jika menginginkan gazebo bersifat permanen. Desain Gazebo Secara umum, gazebo dibiarkan dalam keadaan terbuka sehingga penghuni memungkinkan menikmati keindahan alam sekitar secara maksimal. Desainnya pun bisa bermacam-macam, ada yang berbentuk segi delapan, persegi, bulat, dan lain-lain. Sebagian besar desain gazebo di pengaruhi oleh beberapa budaya yang ada di daerah tersebut, misalnya pendapa di Jawa yang juga berfungsi sebagai gazebo, dan di Bali gazebo lebih dikenal dengan sebutan bale begong. Desainnya bisa bermacam-macam seperti disebutkan diatas. Mulai dari persegi hingga bulat. Ada pula gazebo modern dengan system knock down (bongkar pasang) sehingga dapat mudah dipindah-pindahkan. Beberapa desain yang dapat dipindah-pindahkan (system knock down) ini banyak dipakai oleh gazebo Bali yang sering diekspor ke luar negeri. Ukuran gazebo menjadi hal yang perlu diperhatikan. Ukuran ideal bagi gazebo biasanya 2x2 meter. Dengan ukuran mungil tersebut Anda dapat berkreasi dengan berbagai macam furnitur dan hiasan untuk mempercantik tampilan gazebo Anda. Untuk membuat tampilan gazebo pas, maka sebaiknya Anda membuat jarak minimal dua meter antara gazebo dan ruamh Anda. Hal ini akan menghindari kesan bertumpuk dan memberikan efek cantik pada gazebo Anda. Untuk membuat dan mendesain gazebo sesuai dengan keinginan Anda, maka Anda dapat
memanfaatkan jasa pembuat gazebo berpengalaman ataupun berkonsultasi pada arsitek kepercayaan Anda terlebih dahulu. Anda tertarik? Keberadaan gazebo pada taman tidak dapat diremehkan lagi, kini seiring dengan populer dan berkembangnya tren gazebo, maka gazebo semakin menjadi salah satu desain favorit bagi banyak orang. Keberadaan sebuah gazebo pada taman akan semakin memfungsikan taman tersebut secara maksimal. Apabila Anda memiliki luas lahan yang memadai, maka membangun gazebo di taman menjadi pilihan yang dapat memberi kesempatan Anda untuk bersantai, makan siang, dan bercengkrama dengan keluarga dalam suasana yang unik dan santai.
I . PO N DAS I Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi untuk menempatkan bangunan dan meneruskan beban yang disalurkan dari struktur atas ke tanah dasar pondasi yang cukup kuat menahannya tanpa terjadinya differential settlement pada sistem strukturnya. Untuk memilih tipe pondasi yang memadai, perlu diperhatikan apakah pondasi itu cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya. Hal-hal berikut perlu dipertimbangkan dalam pemilihan tipe pondasi : 1. Keadaan tanah pondasi 2. Batasan-batasan akibat konstruksi di atasnya (upper structure) 3. Keadaan daerah sekitar lokasi 4. Waktu dan biaya pekerjaan 5. Kokoh, kaku dan kuat Jenis pondasi biasanya adalah : a.Pondasi batu kali - Pondasi menerus - Pondasi setempat - Pondasi dengan kolom cakar ayam b. Pondasi sloof beton c. Pondasi plat jalur beton
Umumnya kondisi tanah dasar pondasi mempunyai karakteristik yang bervariasi, berbagai parameter yang mempengaruhi karakteristik tanah antara lain pengaruh muka air tanah mengakibatkan berat volume tanah terendam air berbeda dengan tanah tidak terendam air meskipun jenis tanah sama. Jenis tanah dengan karakteristik fisik dan mekanis masing-masing memberikan nilai kuat dukung tanah yang berbeda-beda. Dengan demikian pemilihan tipe pondasi yang akan digunakan harus disesuaikan dengan berbagai aspek dari tanah di lokasi tempat akan dibangunnya bangunan tersebut. Suatu pondasi harus direncanakan dengan baik, karena jika pondasi tidak direncanakan dengan benar akan ada bagian yang mengalami penurunan yang lebih besar dari bagian sekitarnya. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi dalam perencanaan suatu pondasi, Adalah : 1. Pondasi harus ditempatkan dengan tepat, sehingga tidak longsor akibat pengaruh luar. 2. Pondasi harus aman dari kelongsoran daya dukung. 3. Pondasi harus aman dari penurunan yang berlebihan. Cakar ayam untuk bangunan berlantai 2 paling minim dengan ukuran 60 x 60cm dengan diameter besi 10 mm dan tentunya semakin besar akan semakin bagus. Pondasi dengan menggunakan batu kali lebar bawah 60 cm, lebar atas 25 cm, dan tinggi 60 cm. Adapun ketentuan teknis tentang pondasi untuk batu kali : 1.
Pondasi harus ditempatkan pada tanah yang mantap, yaitu ditempatkan pada tanah keras, dasar pondasi diletakkan lebih dalam dari 45 cm dibawah permukaan tanah.
2. Seluruh badan pondasi harus tertanam dalam tanah. 3. Pondasi harus dihubungkan dengan balok pondasi atau sloof, baik pada pondasi setempat maupun pondasi menerus. 4. Balok pondasi harus diangkerkan pada pondasinya, dengan jarak angker setiap 1,50 meter dengan baja tulangan diameter 12 cm. 5. Pondasi tidak boleh diletakkan terlalu dekan dengan dinding tebing, untuk mencegahlongsor, tebing diberi dinding penahan yang terbuat dari pasangan atau turap bambu maupun kayu. Sedangkan untuk perkuatan beton bertulang yaitu : 1. Kolom praktis 13 x 13 cm menggunakan tulangan 4 diameter 10 mm dengan begel diameter 8mm jarak < 150 mm.
2. Balok sloof 13 x 20 cm dengan tulangan 4 diameter 10 mm dengan begel diameter 8mm jarak < 150 mm. 3. Balok ring 13 x 15 cm tulangan 4 diameter 10 mm dengan begel diameter 8mm jarak 150 mm. Begel harus dibengkokkan 135 derajat dengan kait sekitar 10 kali diameter begel. Mutu campuran beton dianjurkan menggunakan perbandingan 1 PC : 2 Pasir : 3 Kerikil. Pencampuran bahan menggunakan air sebanyak 0,5 bagian. Pemakaian jenis pondasi ini tergantung dari jenis daerah ataupun tanah setempat dan yang lebih penting lagi tentunya tergantung dari dana yang kita punya, sebagai contoh nih… : daerah perkotaan yang tanahnya padat dan dana ada mkn lebih praktis dengan pondasi sloof beton atau dengan plat jalur beton. Namun utk daerah pinggiran atau pedesaan akan lebih murah dengan pondasi batu kali dan dengan kolom cakar ayam agar lebih kokoh bila punya rencana akan dibuat beberapa lantai.
Berikut adalah jenis-jenis pondasi : 1. Pondasi telapak/umpak Pondasi telapak merupakan jenis pondasi sederhana yang telah digunakan oleh masyarakat indonesia sejak zaman dulu. Pondasi ini terbuat dari batuan padas atau keras yang digali oleh masyarakat setempat di daerah-daerah tertentu, bahkan tak jarang yang menggunakanbatu padas bekas reruntuhan candi. Sistem kerja pondasi ini menerapkan sistem tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan kolom yang tertanam di dalamnya sehingga tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya ketika kita menggunakan sebuah ganjalan yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar untuk standar motor ketika di tempatkan pada tanah yang lembek. 2. Pondasi Batu Kali (untuk Bangunan Sederhana 1-2 lantai) Tidak seperti pondasi telapak, Pondasi batu kali akan ditanam dalam tanah untuk mendapatkan daya dukung tanah yg lebih baik dari permukaan dan menjadi satu set dengan sloof sehingga menghasilkan suatu kekakuan struktur. Pondasi batu kali terdiri dari batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah. Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan rembesan.
3. Pondasi Tapak/Setempat/foot plat Pondasi tapak merupakan pondasi yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia ketika mendirikan sebuah bangunan. Terutama bangunan bertingkat serta bangunan yang berdiri di atas tanah lembek. Untuk di Bali, biasanya diambil kedalaman dari 1,5 – 3 meter. Konsepnya adalah menyebarkan seluruh beban ke tanah melalui kaki kolom yang berupa pelat beton dengan tebal berkisar antara 15 – 25 cm dan luasan yang menyesuaikan dengan daya dukung tanah dan beban yang diteruskan kolom. 4. Pondasi Pelat Beton Lajur Pondasi pelat beton lajur atau jalur digunakan bila luas penampang yang menggunakan pondasi pelat setempat terlalu besar. Karena itu luas penampang tersebut dibagi dengan cara memanjangkan lajur agar tidak terlalu melebar.Ukuran lebar pondasi pelat lajur sama dengan lebar bawah pondasi batu kali, yaitu 70 – 120 cm. Ini disebabkan fungsi pondasi pelat lajur adalah menggantikan pondasi batu belah bila batu belah sulit didapat, atau memang sudah ada rencana pengembangan rumah ke atas. 5. Pondasi Tiang (Pile) Pondasi tiang adalah pondasi dengan membenamkan tiang beton bertulang ke dalam tanah dengan kedalaman 5-8 meter. Penampang tiang betonnya ada beberapa jenis penampang, mulai dari segitiga, persegi, atau pun bulat. Berikut adalah jenis pondasi yang termasuk Pondasi tiang : a. Pondasi sumuran seperti namanya pondasi ini dikerjakan seperti menggali sumur berdiameter 6080, lalu dicor dengan material beton dan batu kali. b.Pondasi bor pile dan straus pile Pondasi ini membenamkan beton bertulang ke dalam tanah dengan cara melakukan pengeboran ke tanah, lalu dpasangkan bekisting dengan penampang lingkaran, kemudian dicor. Diameter tiang straus pile lebih kecil dan pengeborannya dengan alat sederhana, sedangkan bore pile diameter tiangnya lebih besar dan pengeborannya menggunakan mesin bor c. .Pondasi tiang pancang Pondasi berikut ini merupakan pondasi yang banyak digunakan untuk pembangunan gedung berlantai banyak seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya. Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan pondasi bored pile. Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer. Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada lingkungan sekitar.
Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah tidak lebih dari 2 cm. 6. Pondasi Cakar Ayam Ada kesalahan penggunaan istilah di lapangan, yang menyebut pondasi tapak / setempat / foot plat sebagai pondasi cakar ayam. Padahal pondasi cakar ayam adalah Pondasi yang terdiri dari plat beton bertulang yang relatif tipis yang didukung oleh buis-buis beton bertulang yang dipasang vertikal dan disatukan secara monolit dengan plat beton pada jarak 200-250 cm. Tebal pelat beton berkisar antara 10-20 cm, sedang pipa-buis beton bertulang berdiameter 120 cm, tebal 8 cm dan panjang berkisar 150-250 cm. Buis-buis beton ini gunanya untuk pengaku pelat. Dalam mendukung beban bangunan, pelat buis beton dan tanah yang terkurung di dalam pondasi bekerjasama, sehingga menciptakan suatu siatem komposit. Sistem pondasi cakar ayam ditemukan pleh Prof Dr Ir Sedijatmo tahun 1961 dan sudah menjadi hak paten. Jadi pembahasan dan penggunaannya tidak boleh sembarangan.
II. B E S I B E T O N. Memilih besi beton sebagai bahan untuk cor ataupun lainnya adalah susah kalau belum tahu caranya. Tapi sebenarnya gampang saja untuk mengetahuinya. Jadi tenang saja. Di dalam pasaran besi beton dikenal adanya istilah full, gemuk, dan kurus atau banci.Besi kok gemuk dan banci, ada-ada saja ya. Ulasannya Sebagai Berikut : 1. Besi full adalah besi beton yang memiliki dimensi yang sama dengan yang disebutkan. Misalkan saja besi 10 full, maka diameternya jika diukur adalah 10 mm pas dengan panjang standart 12 meter. 2. Besi gemuk adalah besi yang diameternya lebih besar dari yang disebutkan tapi panjangnya belum tentu standart 12 meter. Misalkan saja besi 10 gemuk, akan diperoleh ukuran diameter lebih dari 10 mm, misalkan 11,2 mm dengan panjang dapat 12 meter ataupun 11,6 meter.
3. Besi kurus atau banci, misalkan disebut besi 10 kurus, maka ukuran diameternya akan di kisaran 8 mm saja dengan panjang dapat dibawah 12 meter ataupun tepat. Besi pada konstruksi beton bertulang berfungsi sebagai panahan tegangan tarik, penggunaan besi dalam beton bertulang karena beton hanya kuat terhadap gaya tekan. sebelum melaksanakan pekerjaan beton bertulang terlebih dahulu kita menghitung kebutuhan volume material besi beton sehingga dapat dipersiapkan sebelumnya dengan jumlah yang tepat. cara menghitung volume besi beton bertulang adalah sebagai berikut : misalkan sebuah pekerjaan kolom 20 x 30 cm beton bertulang setinggi 6 m dengan besi tulangan pokok 4 diameter 10 sedangkan begel atau sengkang diameter 8 jarak 15 cm. langkah perhitungan kebutuhan besi beton pada konstruksi tersebut menghitung kebutuhan besi tulangan pokok
volume besi D10 adalah 4 bh x 6 m = 24 m’
jika panjang besi perbuah dipasaran adalah 11 m maka kebutuhan besi adalah 24 m : 11 m = 2.18 buah
berat per m’ besi D10 adalah 0.617 kg maka total kebutuhan besi D10 adalah 0.617 kg/m x 24 = 14.808 kg
Menghitung kebutuhan besi tulangan sengkang atau cincin atau begel
panjang tulang sengkang perbuah adalah 25+15+25+15+5+5 = 90 cm = 0.9 m
jumlah tulangan sengkang pada kolom setinggi 6 m dengan jarak pemasangan 15 cm adalah 6 : 0.15 = 40 buah besi tulangan sengkang.
total panjang besi tulangan sengkang adalah 40 bh x 0.9 m = 36 m
jka panjang besi perbuah dipasaran 11 m maka kebutuhan besi tulangan sengkang 36 : 11 = 3.27 buah
berat besi per kg besi D8 pada tabel adalah 0.395 kg maka jumlah kebutuhan besi adalah 0.395 kg/m x 36 m = 14.22 kg
TABEL BERAT BESI BISA DILIHAT DISINI dari perhitungan diatas maka kebutuhan besi tulangan nya adalah
Besi D10 = 2.18 batang = 14.808 kg
Besi D8 = 3.27 batang =Â 14.22 kg
beton sebesar 0.2×0.3×6 = 0.36 m3
demikian salah satu cara perhitungan volume besi, untuk lebih mudahnya sekarang ini sudah banyak software untuk menghitung besi baik memakai excel atau yang lainya, Jenis-jenis Pondasi Secara umum jenis-jenis pondasi dibagi menjadi dua kelompok yang berbeda yaitu pondasi dalam dan pondasi dangkal. Berikut ini definisi masing-masing jenis pondasi: Pondasi dalam
Pondasi dalam biasanya digunakan untuk konstruksi rumah atau bangunan dengan kapasitas beban yang besar, misalnya rumah yang terdiri dari beberapa lantai, tower, menara, apartemen, hotel, dan gedung-gedung bertingkat sejenisnya. Pondasi dalam terbagi menjadi tiga jenis yaitu: Pondasi Tiang Pancang, Pondasi, Bor Pile, dan Pondasi Strous Pile.
Pondasi dangkal
Pondasi dangkal biasanya digunakan untuk konstruksi rumah yang tidak menggunakan beban yang terlalu besar seperti rumah 1 lantai, ruko, kios, pos jaga, pos polisi, atau bangunan kecil lainnya. Terdapat beberapa jenis pondasi yang termasuk kategori pondasi dangkal yaitu: Pondasi Rollag (pasangan batu bata), Pondasi Umpak (foot plat), Pondasi Terucuk Bambu, Pondasi Pasangan Batu Kali, dan Pondasi Cakar Ayam.
CONTOH POTONGAN DAN DETAIL BANGUNAN Potongan Potongan adalah gambar yang digunakan untuk mengetahui seluruh bagian bangunan pada suatu garis pandang tertentu.
Garis potong pada suatu potongan dipilih pada bagian-bagian yang sulit (memerlukan penjelasan yang lebih detail). Dari potongan, kita dapat mengetahui struktur pondasi, tembok, (balok/kolom), konstruksi atap sebuah bangunan dari satu sudut pandang tertentu. Agar dapat memberikan penjelasan yang jelas, potongan harus dilengkapi dengan keterangan, dimensi dan menggunakan simbol-simbol yang mengikuti kaedah penggambaran bangunan. Contoh potongan dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Potongan B-B
Kenampakan bagian bawah & atas dari suatu potongan tergantung dari letak garis potong yang diberikan. Dalam pelaksanaannya di lapangan, gambar bangunan dapat lebih diperjelas lagi dengan gambar yang lebih detail (sub drawing). Contoh Sub Drawing:
B. Sambungan Kayu & Hubungan Kayu 1. Pengertian Sambungan dan Hubungan Kayu Sambungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang disambung-sambung sehingga menjadi satu buah kayu panjang, baik mendatar ataupun tegak, dalam satu bidang (2 dimensi) Hubungan kayu adalah 2 batang kayu atau lebih yang dihubung- hubungkan menjadi satu konstruksi dalam 1 bidang berdimensi 2 atau berdimensi 3.
2. Sambungan Kayu Macam-macam sambungan kayu:
Sambungan bibir lurus
Sambungan kait lurus
Sambungan bibir miring
Sambungan kait miring
Sambungan memanjang kunci sesisi dan kunci jepit
Sambungan tegak lurus a. a. Sambungan bibir lurus a. Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena masing-masing ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan (contoh balok tembok/murplat). Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
b. Sambungan kait lurus Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
c. Sambungan lurus miring
Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda, bukan bibir penutup.
d. Sambungan kait miring Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada batang.
e. Sambungan memanjang kunci sesisi Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda-kuda baik balok tarik maupun kaki kuda-kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik. Letak pengunci pada balok tarik berada diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda berada di atas. Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena tidak diperkenankan menggunakan sambungan miring.
f. Sambungan memanjang kunci jepit Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada sambungan kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang tepat digunakan untuk kuda-kuda.
g. Sambungan memanjang tegak lurus Digunakan untuk tiang-tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran.
Hubungan Kayu Macam-macam hubungan kayu:
Hubungan penyiku
Hubungan kayu silang/lintang
Hubungan pen lobang
Hubungan kayu serong
Hubungan penyiku
Hubungan silang dan lintang Hubungan silang, digunakan untuk menghubungkan kayu yang saling silang (vertikal dan horisontal). Sambungan lintang digunakan untuk pemasangan bubungan/nok.
Hubungan Pen Lobang Hubungan Pen lobang, digunakan untuk hubungan ambang atas dengan tiang daun pintu.
Hubungan Serong Hubungan serong, digunakan untuk hubungan antara kaki kuda-kuda dengan balok tarik.
file:///C:/Users/jcom/Downloads/BAB%20IV%20POTONGAN%20DAN%20DETAIL %20BANGUNAN%20~%20Civil%20Engineering.htm#sthash.BLMWT835.dpuf
View more...
Comments