Membaca Gambar Teknik Mesin

September 26, 2017 | Author: aldoartho | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

gambar teknik...

Description

MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN

Disusun Oleh: Odi Fauzi, ST

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI 2013 Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

6

DAFTAR ISI KEGIATAN BELAJAR 1 ....................................................................................................... 8 FUNGSI GAMBAR DAN ALAT-ALAT GAMBAR.................................................................. 8 A. B. 1. 2. 3. 4. C. D.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran ................................................................................................. 8 Uraian Materi ............................................................................................................................ 8 Fungsi dan Sifat Gambar ........................................................................................................... 8 Pengertian Standarisasi.............................................................................................................. 9 Alat-alat Gambar ..................................................................................................................... 10 Pengunaan alat-alat gambar ..................................................................................................... 10 Rangkuman. ............................................................................................................................ 14 Tugas. ...................................................................................................................................... 14

KEGIATAN BELAJAR 2 ..................................................................................................... 16 STANDARISASI GAMBAR ................................................................................................ 16 A. B. C. D. E. F.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2 ............................................................................................ 16 Uraian Materi 2 ....................................................................................................................... 16 Rangkuman. ............................................................................................................................ 22 Tugas ....................................................................................................................................... 23 Tes Formatif. ........................................................................................................................... 23 Lembar Kerja. ........................................................................................................................ 24

KEGIATAN PEMEBELAJARAN 3 ...................................................................................... 25 PROYEKSI ......................................................................................................................... 25 A. B.

Tujuan Kegiatan Pembelajaran ............................................................................................... 25 Uraian Materi .......................................................................................................................... 25 1. Pengertian Proyeksi .................................................................................................................. 25 2. Cara-cara Proyeksi ................................................................................................................... 25

KEGIATAN BELAJAR 4 ..................................................................................................... 45 PEMBERIAN UKURAN....................................................................................................... 45 A. Tujuan Belajar ......................................................................................................................... 45 B. Uraian Materi .......................................................................................................................... 45 III. EVALUASI ................................................................................................................................ 58 A. Kognitif Skill ............................................................................................................................... 58 B. Psikomotor Skill .......................................................................................................................... 61 DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................... 62

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

7

KEGIATAN BELAJAR 1 FUNGSI GAMBAR DAN ALAT-ALAT GAMBAR

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1. Menyebutkan dan menyimpulkan fungsi dan sifat gambar teknik. 2. Menyebutkan

dan

menyimpulkan

pengertian

dan

fungsi

standarisasi gambar teknik. 3. Mengetahui jenis-jenis alat gambar. 4. Mengetahui fungsi alat-alat gambar. B. Uraian Materi

1. Fungsi dan Sifat Gambar Pada masa sekarang ini gambar teknik lebih jauh berfungsi sebagai : a) Penuangan gagasan dan peningkatan daya pikir Dalam perencanaan, gagasan yang timbul dituangkan dalam bentuk gambar. Gambar yang dibuat dianalisa dan diteliti. Proses ini diulang-ulang dan barulah didapatkan gambar yang diinginkan. b) Penyampaian informasi Melalui gambar, perancang meneruskan maksudnya dengan tepat kepada pihak lain, yakni pembuat atau perakit, baik di lingkungan sendiri maupun industri lain. Juga gambar ini merupakan pedoman bagi pembuat atau perakit dalam proses pekerjaannya. c) Dokumentasi dan pengembangan Gambar merupakan teknis yang baik untuk dikumpulkan dan disimpan. Juga gambar-gambar diawetkan dan disimpan sangat diperlukan dalam pengembangan gagasan-gagasan baru dikemudian hari.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

8

Gambar teknik dapat berfungsi sesuai tujuannya. Karena itu perlu memperhatikan sifat-sifat atau ketentuan sebagai berikut  Internasionalisasi  Populer  Sistematis  Sederhana  Modernisasi Sifat-sifat gambar ini yang terpenting haruslah mengandung kepastian sehingga berdasarkan fungsi dan sifat gambar ini didapatlah suatu standarisasi.

2. Pengertian Standarisasi Dalam perkembangan teknologi sekarang ini, gambar teknik sangat menentukan kelancaran dari proses produksi pada suatu industri dan lapangan teknik lainnya. Demikian juga gambar teknik sangat menunjang perkembangan dari suatu industri yang berhubungan

dengan

industri

lainnya,

karena

salah

satu

fungsinya adalah sebagai media informasi. Supaya gambar teknik dapat berperan sebagaimana fungsinya, maka haruslah mempunyai aturan-aturan yang dibuat dan dimengerti secara bersama-sama. Peraturan-peraturan yang diambil sebagai patokan dari suatu gambar teknik inilah yang dinamakan standarisasi gambar. Sekiranya gambar adalah “Bahasa Teknik” maka standarisasi adalah “Tata Bahasanya”. Fungsi dari standarisasi gambar adalah untuk penyeragaman dari aturan-aturan teknik gambar, sehingga mudah dan jelas dibuat, dimengerti dan dilaksanakan oleh semua lapangan teknik. Masing-masing Negara pada umumnya mempunyai standar industri di antaranya adalah :  ASA (Amerika Serikat)  NEN (Belanda) Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

9

 DIN (Jerman)  JIS (Jepang)  SNI (Indonesia)

Semakin luas dan banyaknya pemakai gambar maka dibuatlah system standar secara bersama yang dikenal dengan ISO (Internasional Standar of Organasation). ISO ini mengatur segala ketentuan tentang aturan-aturan teknik yang ada sekarangan ini. Untuk gambar teknik dalam kerangka dan bidang-bidang kerja ISO/TC 10.

3. Alat-alat Gambar Alat-alat yang dipergunakan

untuk menggambar teknik di

antaranya adalah sebagai berikut : a) Sepasang segitiga b) jangka c) pensil d) penggaris e) mal huruf dan angka, mal radius f) penghapus g) busur derajat h) papan gambar dan meja gambar i) rapido j) tinta dan sebagainya. Seorang juru gambar harus mengetahui dan dapat menggunakan alat-alat gambar.

4. Pengunaan alat-alat gambar Seseorang yang dapat menggunakan alat-alat gambar dengan baik dan menguasai teknik menggambar akan menghasilkan gambar yang baik. Cara menggunakan alat-alat gambar di antaranya sebagai berikut.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

10

a). Segitiga Segitiga berupa satu pasang dan mempunyai sudut 90 o, 45o-45o dan yang lain bersudut 90o-60o-30o.

Gambar 1. 1Jenis-jenis mistar segitiga

b). Jangka Jangka digunakan untuk membuat lingkaran secara tepat. Jangka mempunyai 2 kaki, ujung yang satu dari logam yang runcing, sedangkan ujung yang lain dapat dilengkapi dengan  ujung pensil  logam runcing, dan  pen untuk tinta. Pada

saat

Anda

menggunakan

jangka,

harus

diperhatikan bahwa kedudukan kedua kaki jangka harus tegak lurus pada kertas/bidang gambar dan tekanan yang tetap untuk menghasilkan tebal garis yang sama. Untuk membuat lingkaran yang benar, kaki jangka dapat disambung dengan batang pernyambung.

Gambar 1. 2 Jangka dan kelengkapannya Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

11

Gambar 1. 3 Cara memegang jangka

c). Pensil Pensil untuk menggambar memiliki bermacam-macam bentuk

dan

mempunyai

tingkat

kekerasan

yang

berbeda. Ada tiga golongan kekerasan pensil menurut tingkatan kekerasannya, yaitu keras, sedang, dan lunak. Tingkat kekerasan pensil dilambangkan oleh gabungan huruf dan angka. Standar kekerasan pensil dapat dilihat pada tabel di bawah ini Tabel 1. 1 Standar kekerasan pensil

Keras 4H 5H 6H 7H 8H 9H semakin keras

Sedang

Lunak

3H 2H H F HB B Semakin lunak

2B 3B 4B 5B 6B 7B semakin lunak.

Untuk lebih mengenal tingkat kekerasan pensil, anda dianjurkan untuk menggunakan satu merk pensil saja. Jika Anda menggunakan pensil, ujung pensil itu ditajamkan, pada saat menarik garis, pensil harus diputar pelan-pelan dengan menggunakan telunjuk dan ibu jari untuk mendapatkan tebal garis yang sama. Untuk pertama kali menarik garis, digunakan tekanan Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

12

sedikit saja agar jika terjadi kesalahan akan mudah dihapus.

Selanjutnya,

garis

dipertebal

sehingga

menghasilkan garis yang terang dan tebal.

d). Penggaris. Penggaris T terdiri atas sebuah kepala dan sebuah daun.

Penggaris

T

mempunyai

ukuran

yang

disesuaikan dengan ukuran meja gambar. Pada saat Anda menarik garis dengan penggaris T, kepala menekan pada tepi kiri dari meja gambar dan menggesernya ke atas atau ke bawah.

Gambar 1. 4 Penggaris T

e). Mal. Mal terdiri dari mal lengkung dan mal bentuk. Mal lengkung digunakan untuk membuat garis-garis lengkung yang tidak dapat dibuat dengan jangka, sedangkan mal bentuk digunakan untuk membuat gambar lambang-lambang secara cepat.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

13

Gambar 1. 5 Mal lengkung

f). Busur Derajat Busur derajat dapat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Pada busur derajat terdapat garis-garis pembagi dari 0o sampai dengan 180o+

Gambar 1. 6 Busur derajat

C. Rangkuman. 1. Seorang juru gambar harus mengatahui alat-alat gambar serta dapat menggunakannya. 2. Penggunaan alat-alat gambar dengan tepat akan menghasilkan gambar yang baik. 3. Alat-alat gambar yang sering digunakan, diantaranya adalah segitiga, jangka, pensil, dan busur derajat.

D. Tugas. 1. Kerjakan tugas sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

14

2. Pahami uraian materi pembelajaran, dan jika memungkinkan, pelajari materi yang sama dari sumber lain. 3. Susunlah hasil kegiatan belajar Anda dalam bentuk arsip untuk keperluan penilaian. 4. Lakukan kajian dari keseluruhan belajar Anda. 5. Konsultasikan dan lakukan tutorial dengan guru semua kegiatan belajar Anda.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

15

KEGIATAN BELAJAR 2 STANDARISASI GAMBAR

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2

1. Menyebutkan dan menyimpulkan ukuran kertas gambar. 2. Menulis huruf dan angka sesuai dengan standarisasi. 3. Membedakan jenis-jenis garis gambar teknik. 4. Menyimpulkan fungsi masing-masing garis gambar. 5. Menggunakan garis-garis gambar menurut fungsinya dalam gambar teknik 6. Membuat etiket gambar pada setiap gambar 7. Membedakan skala gambar 8. Menggunakan skala gambar

B. Uraian Materi 2 1. Standar Ukuran Kertas Gambar Macam-macam ukuran kertas gambar menurut

Nederland

Normalisatic Institut (NNI) dan sesuai dengan ISO, Tabel 2. 1 Jenis ukuran kertas UKURAN

Ao A1 A2 A3 A4 A5

X

Y

R

S

1189 841 594 420 297 210

841 594 420 297 210 148

20 20 20 20 20 20

10 10 10 5 5 5

Keterangan : X = panjang kertas gambar (mm) Y = lebar kertas gambar. R = jarak garis tepi di sebelah kiri, dimaksudkan agar kertas dapat

dimasukan ke map.

S = jarak garis tepi pada tiga sisi yang lain. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

16

Ukuran Kertas Gambar

Gambar 2. 1 Ukuran kertas gambar

Untuk memperoleh kertas ukuran A1, dilakukan dengan membagi dua ukuran kertas A0 pada arah memanjang. Dengan cara yang sama dapat diperoleh ukuran kertas A 2, A3, A4, A5 dan A6.

2. Huruf dan Angka Dalam gambar teknik, huruf dan angka dipergunakan untk memberi penjelasan dari suatu gambar. Syarat-syarat yang diperlukan dalam penulisan huruf dan angka gambar adalah jelas dan seragam. Penulisan

huruf

teknik

telah

dinormalisasikan

oleh

ISO

(International Organization for Standardization). Bentuk huruf dan angka gambar, haruslah mudah ditulis dan dibaca. Cara penulisan ada 2 (dua) macam yakni :  Tegak  Miring ke kanan 15°

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

17

Gambar 2. 2 Contoh huruf miring

Gambar 2. 3 Ukuran huruf

3. Macam-macam Garis dan Fungsinya Berdasarkan bentuk dan tebalnya dari suatu garis, maka pada tabel berikut dapat dilihat penggunaannya. Tabel 2. 2 Macam-macam garis gambar (R 128) Jenis garis A

Keterangan Garis tebal

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

Penggunaan Garis gambar dan tepi

18

Jenis garis B

Keterangan Garis tipis

Penggunaan 1.

Garis khayal yang terjadi dari perpotongan yang dibulatkan.

2.

Garis ukur, garis bantu dan garis penunjuk.

3.

Garis arsir.

4.

Garis batas yang diputar ditempat.

5.

Garis dasar ulir.

6.

Garis batas gambar yang berdampingan.

7.

Garis batas mula, sebelum dibentuk.

C

Garis bebas tipis

1.

Garis potong, yang menghilangkan sebagian benda.

2.

Garis batas antara bagian benda yang dipotong, dan sebagian benda dalam pandangan.

D

Garis gores

Garis benda yang tidak kelihatan

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

19

E

Garis bertitik

1.

Garis sumbu.

2.

Lingkaran jarak.

3.

Garis simetri.

4.

Gambar benda yang tidak pada tempatnya.

5.

Bagian benda yang terletak di depan bidang potong.

6.

Kedudukan bagian benda yang dapat bergerak yang dapat dicapai.

F

Garis bertitik yang

Bidang potong.

dipertebal pada ujung-ujungnya dan pada perubahan arah. G

Garis bertitik tebal

Menunjukan bagian permukaan yang mendapat perlakuan khusus.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

20

Gambar 2. 4 Contoh penerapan garis gambar

4. Etiket Gambar Etiket gambar adalah suatu keterangan pokok yang berisikan catatan-catatan penting dari suatu gambar yang direncanakan dan dibuat, hal ini antara lain : -

Nama pembuat dan penanggung jawab dari gambar tersebut

-

Bahan, dll.

Untuk lebih jelasnya, salah satu etiket untuk gambar mesin yang sering dipergunakan adalah seperti contoh di bawah ini.

Gambar 2. 5 Contoh etiket gambar Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

21

5. Skala Gambar Adakalanya gambar benda kerja tidak sesuai dengan ukuran yang sebenarnya. Kadang-kadang gambar harus diperbesar ataupun diperkecil. Untuk hal semacam ini, ISO membuat skala untuk gambar teknik sebagai berikut : 1. Tetap 1 : 1 2. Diperbesar

2 : 1 , 5 : 1, 10 : 1, 20 : 1, dan 50 : 1

3. Diperkecil

1 : 2, 1 : 5, 1 : 10, 1 : 50, 1 : 100, 1 : 500, dan

1 : 1000 Skala tetap

1:1

artinya ukuran benda kerja dengan gambar

harus sama. Pada skala diperbesar, angka yang lain selain angka 1 adalah indeks pengali pada ukuran sebenarnya. Pada skala diperkecil, angka tersebut adalah indeks pembagi pada ukuran sebenarnya. Contoh 1 : 1 Artinya

gambar kerja

sama dengan ukuran benda hasil

pengerjaan. Skala 2 : 1 Artinya ukuran gambar kerja 2 kali lebih besar dari pada ukuran benda hasil pengerjaan. Skala 1 : 2 Artinya ukuran benda hasil pengerjaan 2 kali lebih besar dari pada ukuran gambar kerja.

C. Rangkuman. 1. Standar adalah aturan-aturan yang telah disepakati secara internasional. 2. Standar yang digunakan adalah standar ISO (Internasional Standarization Organization). 3. Ukuran dasar kertas gambar adalah Ao yang mempunyai luas 2

1m . Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

22

4. Untuk memperoleh ukuran kertas gambar adalah dengan cara membagi dua ukuran panjang kertas sebelumnya. 5. Standar pada gambar di antaranya.  standar kertas,  huruf dan angka  garis,  etiket,  skala, dan 6. Dalam pembuatan gambar Anda harus mengikuti standar yang berlaku secara internasional.

D. Tugas 1. Kerjakan

tugas sesuai dengan

kriteria

unjuk

kerja yang

dipersyaratkan 2. Pahami uraian materi pembelajaran, dan jika memungkinkan pelajari materi yang sama dari sumber lain. 3. Susunlah hasil kegiatan belajar anda dalam bentuk arsip untuk keperluan penilaian. 4. Lakukan kajian dari keseluruhan belajar anda. 5. Konsultasikan dan lakukan tutorial dengan guru semua kegiatan belajar Anda.

E. Tes Formatif. 1. Sebutkan ukuran kertas di bawah ini : a. A1

b. A3

c. A4

2. Apabila huruf besar 5 mm, berapakah tebal

huruf dan jarak

antara suku kata. 3. Sebutkan

tiga

macam

garis

menurut

ISO

R.128

dan

kegunaannya? 4. Panjang suatu benda kerja 90 mm, tebal 60 mm dan tingginya 24 mm pada gambar skala 3 : 1, berapakah panjang, lebar, dan tingginya ? 5. Jelaskan fungsi etiket gambar. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

23

F. Lembar Kerja. 1. Alat. Peralatan gambar : pensil, penghapus 2. Bahan Kertas untuk menggambar. 3. Kebersihan dan keselamatan kerja. a) Jagalah kebersihan lingkungan kerja. b) Perhatikan ventilasi dan penerangan ruang kerja. c) Simpan dan gunakan peralatan sesuai fungsinya. 4. Langkah kerja. a) Pelajari gambar dengan jelas, jika kurang jelas tanyakan kepada guru. b) Buatlah sket sesuai spesifikasi yang diminta. c) Konsultasikan gambar yang telah dibuat dan arsipkan untuk keperluan penilaian. 5. Latihan . a) Gambarkan huruf besar dan kecil dari A sampai Z dengan tinggi huruf besar 5 mm. b) Lanjutkan gambar macam-macam garis seperti contoh dibawah.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

24

KEGIATAN PEMEBELAJARAN 3 PROYEKSI

A. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1. Menyebutkan dan menyimpulkan pengertian dan fungsi proyeksi pada gambar. 2. Membuat gambar teknik mesin secara proyeksi piktorial dan ortogonal. 3. Menentukan dan membuat gambar sesuai aturan penyajian gambar proyeksi.

B. Uraian Materi 1. Pengertian Proyeksi Proyeksi adalah suatu cara untuk menyajikan benda tiga dimensi pada sebuah bidang dua dimensi. Dalam penyajian gambar teknik, cara proyeksi ini sangat diperlukan. Prinsip dari proyeksi ini adalah memindahkan atau menempatkan bentuk sebuah benda pada sebuah bidang, yaitu bidang proyeksi dan hasilnya disebut gambar proyeksi.

Gambar 3. 1 Gambar Proyeksi

2. Cara-cara Proyeksi Pada umumnya cara-cara proyeksi yang dipergunakan pada gambar teknik adalah : Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

25

-

Proyeksi Piktorial

-

Proyeksi Ortogonal

a) Proyeksi Piktorial Proyeksi piktorial adalah sistem proyeksi yang menyajikan gambar suatu benda sekaligus dalam tiga dimensi, sehingga disebut gambar pandangan tunggal. Pada proyeksi ini, bentuk benda sebenarnya lebih mudah dimengerti. Cara-cara proyeksi untuk piktorial ini dapat dibedakan atas -

Proyeksi aksonometris

-

Proyeksi miring

-

Proyeksi perspektif

Proyeksi piktorial untuk gambar teknik mesin yang sering dipergunakan adalah proyeksi aksonometri dalam bentuk isometri dan dimetri serta proyeksi miring.

1) Proyeksi Isometri Pada proyeksi ini, gambar kedua sisi alasnya mempunyai kemiringan 30o terhadap sumbu horizontal. Panjang semua sisi-sisi mendekati panjang sebenarnya, sehingga

semua

ukuran

sisi

pada

gambar

adalah

berbanding 1 : 1 dengan ukuran benda sebenarnya.

Gambar 3. 2 Proyeksi isometri

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

26

Untuk membuat gambar piktorial dari berbagai bentuk bidang benda, dengan cara isometri dapat dilihat pada bagian berikut ini : -

Gambar Isometri sebuah benda dengan bidang miring.

Gambar 3. 3 Gambar isometri bidang miring

-

Gambar Isometri sebuah benda dengan bidang lengkung yang tidak teratur.

Gambar 3. 4 Gambar isometri bidang lengkung

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

27

-

Gambar Isometri sebuah benda dengan bidang lingkaran.

Gambar 3. 5 Gambar isometri bidang lingkaran

2) Proyeksi Dimetri Proyeksi dimetri yang sering dipergunakan adalah gambar kedua sisi-sisi alasnya membentuk sudut 10o dan 40o terhadap sumbu horizontal. Perbandingan ukuran pada gambar yang mempunyai kemiringan 40o adalah 1 : 2 terhadap ukuran benda sebenarnya.

Gambar 3. 6 Proyeksi dimetri

3) Proyeksi Miring Pada proyeksi miring ini salah satu bidang benda digambarkan sejajar dengan sumbu horizontal dan vertikal, sehingga tergambar seperti sebenarnya. Kemiringan salah satu sisi alasnya terhadap sumbu horizontal, biasanya 30o, 45o dan 60o. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

28

Gambar 3. 7 Proyeksi miring

Gambar yang dihasilkan dengan cara proyeksi miring ini adalah gambar cavalier (semua sisi 1 : 1 dengan ukuran benda) dan gambar cabinet (sisi miring 1/2, 1/3 atau 3/4 terhadap ukuran benda). Dalam gambar teknik mesin yang sering digunakan adalah gambar cabinet dengan sudut 45

o

dan sisi

miringnya 1 : 2 atau 1/2 ukuran benda sebenarnya.

b) Proyeksi Ortogonal Gambar proyeksi ortogonal ini biasanya diambil dari beberapa bidang proyeksi, sehingga gabungan dari gambar-gambar tersebut didapatlah gambaran yang jelas, lengkap dan tepat dari suatu benda. Jadi gambar proyeksi ini disebut juga gambar pandangan majemuk.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

29

Gambar 3. 8 Bidang proyeksi

Sistem

penggambaran

dari

proyeksi

ini

adalah

berdasarkan bidang proyeksi horizontal dan vertikal. Dimana kedua bidang ini membagi suatu ruangan tempat benda diletakkan menjadi empat kuadran. Cara proyeksi ortogonal yang dipakai adalah menurut proyeksi kuardan pertama atau cara proyeksi sudut pertama dan proyeksi kuadran ketiga atau cara proyeksi sudut ketiga. Mengenai kuadran yang dimaksud ini dapat dilihat pada gambar berikut :

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

30

Gambar 3. 9 Bidang koordinat utama dan kwadran 1) Proyeksi Sudut Pertama Cara proyeksi ini adalah dengan meletakkan benda pada kuadran pertama dan diproyeksikan pada bidangbidang di belakangnya. Jadi benda terletak diantara titik pandang dan bidang-bidang proyeksi.

Gambar 3. 10 Bidang proyeksi sudut pertama

Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah

berdasarkan

bukaan

dari

bidang-bidang

proyeksi, dimana bidang proyeksi dari pandangan diambil sebagai patokan.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

31

Gambar 3. 11 Proyeksi sudut pertama

Lambang ini diletakkan pada bagian kanan bawah kertas gambar (dalam etiket gambar). Cara proyeksi ini disebut juga cara proyeksi Eropa dan lambang untuk proyeksi ini adalah :

Gambar 3. 12 Simbol proyeksi sudut pertama

2) Proyeksi Sudut Ketiga Cara proyeksi ini adalah dengan meletakkan benda pada kuadran ketiga dan diproyeksikan pada bidangbidang didepan benda. Jadi bidang proyeksi terletak diantara titik pandang dan benda. Susunan gambar pandangan dari cara proyeksi ini adalah bukaan berdasarkan bidang-bidang proyeksi seperti gambar berikut ini.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

32

Cara proyeksi ini disebut juga cara proyeksi Amerika. Lambang dari penggambaran yang mempergunakan proyeksi ini adalah seperti berikut

3. Penyajian Pandangan Gambar Aturan penyajian ini adalah ketentuan-ketentuan gambar pandangan berdasarkan proyeksi ortogonal untuk penyajian suatu gambar kerja. Dalam penyajian gambar kerja suatu benda, tidak perlu seluruh pandangannya digambarkan, yang penting dapat menjelaskan

bentuk

benda

secara

lengkap.

Untuk

menyajikan suatu gambar kerja yang diambil sebagai gambar pokok adalah pandangan depan dan jika belum memberikan gambaran

yang

cukup

dapat

ditambahkan

dengan

pandangan atas, kanan atau kiri. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

33

Penyajian gambar kerja dari suatu benda harus disesuaikan pula dengan posisi waktu pengerjaannya. Misalnya poros yang

dikerjakan

dengan

mesin

bubut,

maka

penggambarannya harus horizontal pula sesuai dengan posisi waktu pengerjaannya.

Pembuatan dengan Mesin Bubut Gambar kerja suatu benda, disamping pandangan utama dapat juga dijelaskan dengan pandangan-pandangan khusus lainnya terutama untuk penjelasan dari bentuk-bentuk benda yang rumit. Lebih jelasnya mengenai pandangan-pandangan gambar ini, dapat dilihat pada bagian berikut.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

34

a. Pandangan Depan

Pandangan depan wajah

Pandangan depan Kuda

b. Pandangan Pembantu (tambahan)

c.

Pandangan Sebagian

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

35

c. Pandangan Sebagian

d. Pandangan Setempat

e. Pandangan Detail

C. Rangkuman 1) Proyeksi Orthogonal Proyeksi orthogonal yang harus digunakan ada 2 yaitu : metode proyeksi sudut pertama ( dikenal sebagai proyeksi Eropa atau metode E) dan metode proyeksi sudut ketiga (dikenal sebagai proyeksi Amerika atau metoe A). Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

36

2). Bila pengaturan letak pandangan tidak menggunakan aturan metode sudut pertama atau sudut ketiga, maka pemakaian panah

acuan

arah

memberikan

kebebasan

meletakkan

pandangan tersebut. 3).

Gambar lambang metode proyeksi sudut pertama

Gambar lambang metode proyeksi sudut ketiga 4). Pandangan suatu benda yang memberikan suatu informasi terbanyak,

dinyatakan

sebagai

pandangan

utama

atau

pandangan depan. 5). Jumlah pandangan (termasuk potongan) yang dibutuhkan disesuaikan dengan keperluan, tanpa dapat menimbulkan keraguan. 6). Posisi gambar, terutama pandangan depan harus digambarkan sesuai dengan kedudukan utama saat dibuat. 7). Tebal garis dipilih sesuai dengan ukuran dan macam gambar, perbandingan antara garis tebal dan tipis tidak kurang dari 2 : 1. 8). Pemakaian warna pada gambar teknik tidak dianjurkan. 9). Semua benda yang dibuat dari bahan tembus pandang, harus digambarkan seperti tidak tembus pandang.

d. Tugas 1. Kerjakan tugas sesuai kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan, yaitu metode proyeksi sudut pertama dan metode proyeksi sudut ketiga diterapkan pada sketsa tangan. 2.

Pahami uraian materi pembelajaran dan jika memungkinkan pelajari juga materi yang sama dari sumber lain.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

37

3. Susunlah hasil kegiatan belajar Anda dalam bentuk arsip untuk keperluan kegiatan penilaian. 4. Lakukan kajian dari keseluruhan kegiatan belajar Anda. 5. Konsultasikan dan lakukan tutorial dengan Guru semua kegiatan belajar Anda.

e. Tes Formatif Isilah soal-soal di bawah ini dengan singkat, jelas dan benar. 1. Proyeksi yang digunakan pada proyeksi orthogonal adalah …. a. …………………………………….. b. …………………………………….. 2. Lambang proyeksi pada gambar di bawah ini adalah ….

a. …………………………

b. …………………………

3. Ketentuan untuk menentukan padangan depan / pandangan utama adalah …. 4. Posisi gambar, terutama pandangan depan harus digambarkan sesuai dengan …. 5.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

Lihat gambar, garis diagonal pada ujung poros dibuat dari garis ….

38

g. Lembaran Kerja Selesaikanlah latihan-latihan gambar proyeksi berikut ini. 1.

Di bawah ini diberikan gambar Piktorial Oblik (miring), rubahlah

ke bentuk Piktorial Isometris.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

39

2. Gambarkanlah pandangan muka, kiri atau kanan dan pandangan atas dari gambar Piktorial di bawah ini dengan sistem proyeksi kuadran pertama.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

40

3. Gambarkanlah pandangan muka, kiri dan pandangan atas dari gambar piktorial di bawah ini dengan sistem kuadran ketiga.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

41

4. Buatlah sket gambar piktorial isometrik berdasarkan gambar pandangan di bawah ini. Contoh :

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

42

5. Gambar pandangan di bawah ini adalah proyeksi ortogonal kuadran ketiga. Lengkapilah garis-garis benda yang kurang pada salah satu pandangannya.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

43

6. Lengkapilah garis-garis gambar yang kurang pada gambar pandangan di bawah ini.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

44

KEGIATAN BELAJAR 4 PEMBERIAN UKURAN

A. Tujuan Belajar 1) Menyimpulkan fungsi ukuran pada gambar teknik 2) Merencanakan dan menempatkan ukuran pada gambar sesuai dengan aturan teknik. B. Uraian Materi Setiap gambar teknik selain memenuhi aturan-aturan proyeksi dan yang lainnya, haruslah dilengkapi dengan ukuran-ukuran. Ukuran adalah suatu keterangan pada gambar mengenai dimensi dari suatu benda. Penunjukkan ukuran pada suatu gambar harus jelas, logis dan

pasti sehingga tidak meragukan orang lain untuk

memahaminya terutama para pembuat atau perakit. Pemberian ukuran yang tepat juga berfungsi untuk menentukan sistem proses pengerjaan suatu benda atau komponen.

1. Tanda Ukuran dan Aturan Peletakan Penunjukkan ukuran dalam suatu gambar haruslah mempunyai tanda-tanda ukuran, yaitu berupa : -

Garis ukuran

-

Garis bantu ukuran

-

Batas ukuran

-

Angka ukuran

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

45

Aturan-aturan dan sistem peletakannya dapat dilihat pada bagian berikut ini :

a) Garis Ukuran dan Garis Bantu. Penarikan garis bantu dilebihkan kira-kira 2 mm di atas garis ukuran dan sejajar dengan bidang batas, sedangkan garis ukuran sejajar dengan bidang ukur. Garis ukuran dan garis bantu ini digambarkan dengan garis tipis.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

46

b. Batas Ukuran Dalam gambar teknik mesin yang dipergunakan untuk batas ukuran adalah anak panah dan titik.

c. Angka Ukuran. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

47

Angka

ukuran

adalah

keterangan

pada

gambar

yang

menunjukkan besar atau panjangnya ukuran suatu benda. Penulisan angka-angka ukuran pada suatu gambar harus jelas sehingga mudah dibaca. Tinggi dan besarnya angka-angka ukuran ini harus harmonis dengan gambar dan memenuhi aturan yang telah ditetapkan oleh ISO. Satuan ukuran pada gambar harus sama, umumnya gambar mesin adalah dalam milimeter (mm). Satuan “mm” ini tidak perlu dicantumkan pada gambar, kecuali ada satuan lain, misalnya inchi ( " ), maka harus dicantumkan sesudah angka ukurannya.

Peletakan angka ukuran dapat dilihat pada gambar berikut

ukuran yang tidak sesuai dengan skala

d. Lambang-lambang tambahan pada ukuran. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

48

Lambang-lambang tambahan ini adalah lambang dari beberapa bentuk benda, yang membantu menjelaskan maksud dari ukuran. Dengan

mempergunakan

lambang-lambang

tambahan

ini

beberapa gambar pandangan dapat dikurangi. Lambanglambang yang sering ditambahkan adalah sebagai berikut ini :

1) Lambang Diameter " ".

2) Lambang Jari-jari " R ".

3) Lambang Bujur Sangkar "  ".

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

49

4) Lambang Bola " S " atau " SR ".

5) Lambang Kemiringan (Chamfer) " ... x 45o".

6) Lambang Tebal " t ".

3. Dasar-dasar Pembuatan Ukuran a. Bagian benda yang berfungsi.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

50

b. Ukuran pada pandangan utama dan nyata

4. Sistem Pemberian Ukuran a. Ukuran Berantai

b. Ukuran Sejajar.

c. Ukuran Kombinasi. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

51

d. Ukuran Berhimpit.

e. Ukuran Koordinat.

2) Ukuran Bagian yang sama.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

52

3) Ukuran yang berjarak sama.

4)

Ukuran Benda Tirus.

c. Rangkuman 1. Cara-cara membuat ukuran :  Dengan menggunakan anak panah, garis ukur dan garis proyeksi,  Penempatan angka ukur.  Penulisan satuan. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

53

 Penulisan desimal.  Penulisan lambang ukuran silinder, bujur sangkar, bola dan radius.  Pemberian ukuran fungsional, non fungsional, dan ukuran pembantu.  Pembubuhan ruang garis yang sempit dan ukuran detail.  Pembubuhan petunjuk.  Pembubuhan jarak garis ukur yang sempit, ukuran gambar sebagian (benda simetri) dan ujung yang hilang akibat pengerjaan.  Pembubuhan ukuran untuk ujung miring atau radius.  Pembubuhan ukuran tali busur, busur dan sudut.  Pembubuhan ukuran kemiringan (chamfer). 2. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada waktu memberi ukuran suatu gambar : ukuran harus lengkap, ukuran harus bisa diperiksa kembali, pemberian ukuran harus sesuai dengan langkah pembuatan, harga ukuran berpatokan pada besar benda yang akan dibuat.  tirusan. 3. Cara mencantumkan ukuran : 

Menempatkan dan menunjukkan garis ukur.



Mencantumkan ukuran berantai.



Mencantumkan ukuran sejajar.



Mencantumkan ukuran kombinasi.



Mencantumkan ukuran dalam satu garis.



Mencantumkan ukuran koordinat.



Mencantumkan ukuran pada gambar susunan.

d. Tugas 1. Kerjakan tugas sesuai dengan kriteria unjuk kerja yang dipersyaratkan

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

54

2. Pahami uraian materi pembelajaran, dan jika memungkinkan pelajari materi yang sama dari sumber lain. 3. Susunlah hasil kegiatan belajar anda dalam bentuk arsip untuk keperluan penilaian. 4. Lakukan kajian dari keseluruhan belajar anda. 5. Konsultasikan dan lakukan tutorial dengan guru semua kegiatan belajar Anda.

b. Tes Formatif Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah dengan benar, jelas dan singkat 1. Anak panah pada ujung garis ukur dibuat seragam dengan besar skala ukuran (lebar : panjang) = …. 2. Penempatan angka ukuran harus dapat dibaca dari …. dan… 3. Harga satuan ukuran yang harus dicantumkan dibelakang angka ukur adalah ….. 4. Pada gambar di bawah yang dimaksud dengan : a. Ukuran fungsional F adalah …. b. Ukuran fungsional NF adalah …. c. Ukuran pembantu (Aux) adalah …. 5. Lambang bentuk benda : a.

silinder ….

b.

benda bola ….

c.

persegi ….

d. radius …. 6. Penunjukkan ukuran 48 seperti pada gambar di bawah ini adalah ukuran ….

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

55

32

48

7. Garis penunjuk diakhiri dengan titik apabila …. 8. Tujuan pemberian ukuran ketirusan atau kemiringan adalah.. 9. Ukuran sejajar digunakan apabila …. 10.Isilah tabel

pengukuran koordinat di bawah ini yang

disesuaikan dengan penunjukkan ukuran pada gambar!

A

Tabel pengukuran koordinat

D

40

A

B

C

D

E

10

10

10

6

6

C

X

25 B

Y

E

10

 o

50

15

35

o

f. Lembar Kerja 1). Alat  Peralatan gambar.  Standar ISO. 2). Bahan  Kertas untuk menggambar 3). Kebersihan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

56

 Jagalah kebersihan lingkungan kerja.  Perhatikan ventilasi dan penerangan ruang kerja.  Alat-alat ukur harus dibersihkan, dirawat dan disimpan setelah

digunakan

sesuai

dengan

prosedur

pengoperasian standar. 4). Gambar Kerja 1. Buatlah ukuran-ukuran dari gambar di bawah ini.

 Buatlah ukuran-ukuran yang diperlukan dari gambar di bawah ini.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

57

 Buatlah ukuran-ukuran yang diperlukan dari gambar di bawah ini.

III. EVALUASI A. Kognitif

Skill

Butir Soal. 1. Sebelum membuat gambar kerja, yang harus disiapkan adalah …. a. peralatan gambar b. bahan c. gambar sketsa d. standar operasi prosedur (SOP) 2. Alat gambar untuk membuat lingkaran yang tepat adalah …. a. mistar segitiga b. busur derajat Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

58

c. mal lengkung d. jangka 3. Ukuran kertas gambar A4, adalah … a. 210 x 279 b. 210 x 297 c. 210 x 330 d. 210 x 354 4. Garis untuk membuat garis sumbu adalah garis …. a. garis rantai titik ganda (tipis titik dua) b. tebal terputus-putus c. tipis terputus-putus d. rantai tipis titik tunggal 5. Proyeksi ortogonal yang pandangan kirinya digambar di kanan dari pandangan depan adalah: a. metode A b. isometri c. metode E d. dimetri. 6. Untuk mengidentifikasi sistem proyeksi yang digunakan pada gambar sket dapat dilakukan dengan cara: a. Melihat lambang sistem proyeksi pada gambar sket. b. Melihat bentuk masing-masing gambar pandangan. c. Mamahami sistem proyeksi Amerika (proyeksi sudut pertama) dan proyeksi Eropa (proyeksi sudut ketiga). d. Melihat posisi dan hubungan antara gambar pandangan dengan pandangan muka sebagai patokan. 7. Untuk mengidentifikasi bahwa gambar-gambar pandangan merupakan representasi dari obyek/benda kerja adalah dengan: a. Menghubungkan semua gambar pandangan yang ada. Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

59

b. Memeriksa garis-garis yang berhubungan dari gambar pandangan yang ada. c. Menginterpretasikan gambar pandangan ke dalam proyeksi isometrik sehingga bentuk obyek/benda kerja dapat dilihat dengan jelas. d. Menerapkan system proyeksi Amerika atau Eropa.

8. Pengertian ukuran fungsional/ukuran utama adalah: a. Ukuran yang harus dipenuhi untuk mencapai standar kualitas. b. Ukuran yang memiliki nilai toleransi yang sangat teliti. c. Ukuran yang mempengaruhi fungsi kerja dari obyek/benda kerja. d. Ukuran-ukuran yang memiliki fungsi khusus.

9. Satuan ukuran yang digunakan pada angka ukur dalam gambar teknik menurut standar ISO/metrik sistem adalah: a. cm. b. mm. c. meter d. inch

10. Memberikan ukuran harus sesuai dengan langkah pembuatannya, seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

60

a

b

c

d

B. Psikomotor Skill Buatlah gambar kerja detail nomor bagian 2 dan 3 dari gambar susunan “ Poros Engkol Tunggal “ berikut ini dengan ketentuan : 

Skala 1 : 2.



Tentukan jumlah pandangan yang sesuai.



Lengkapi dengan ukuran untuk pembuatan di bengkel.

Catatan : Gambar susunan dengan skala 1 : 5

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

61

1

3

2

DAFTAR PUSTAKA Judul

:

Menggambar Mesin Standar menurut Standar I.S.O

Pengarang

:

G. Takeshi Sato, N. Sugiarto H

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

62

Penerbit

:

Pt. Pradnya Paramita

Tahun Terbit :

1983, Jakarta

Judul

:

Ilmu Menggambar Bangunan Mesin

Pengarang

:

J. La Hey, L.A. De Brujin

Penerbit

:

PT. Pradaya Paramita

Tahun Terbit :

1981, Jakarta

Judul

:

Menggambar Teknik

Pengarang

:

Warren J. Luzadder, Hendarsin H

Penerbit

:

PT.Erlangga

Tahun Terbit :

1986, Jakarta

Judul

:

Menggambar dan Membaca Gambar Mesin

Pengaran

:

H. Van Den Berg, H.H. Gijzels, Poernomo Soemarto

Penerbit

:

PT. Bhratara Aksara

Tahun Terbit :

1985, Jakarta

Judul

:

Menggambar Teknik Mesin Praktis menurut Standar I.S.O

Pengarang

:

Hermana

Penerbit

:

CV. Armico

Tahun Terbit :

1986, Bandung

Program Keahlian Teknik Pemesinan Membaca Gambar Teknik

63

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF