Memasang Cooler Blanket
April 10, 2018 | Author: Tria Rahmawati | Category: N/A
Short Description
SOP COOLER BLANKET...
Description
MEMASANG COOLER BLANKET Pengertian : Tindakan
keperawatan
yang
digunakan
untuk
meredakan
perdarahan
dengan
cara
mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokonstriksi, dan meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan mati rasa, dan bekerja sebagai pencegah iritasi. Tujuan : 1.
Membantu menurunkan suhu tubuh
2.
Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3.
Membantu mengurangi perdarahan
4.
Membatasi peradangan
Indikasi : 1.
Pasien yang suhunya tinggi
2.
Pasien perdarahan hebat
3.
Pasien yang kesakitan
Kontraindikasi : 1. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena mengurangi aliran ke
luka terbuka 2. Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut dan
menyebabkan kerusakan jaringan. 3. Alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin. Beberapa klien memiliki alergi terhadap
dingin yang dimanisfestasikan dengan respon inflamasi (mis, eritema, hive, bengkak, nyeri sendi, dan kadang-kadang spasme otot), yang dapat membahayakan jika orang tersebut hipersensitif. Persiapan Alat : Alat 1.
Bengkok
2.
Kantong es
3.
Sarung pelindung
Bahan 1.
Potongan es secukupnya dalam wadah
2.
Kassa gulung
3.
Plester
4.
Larutan klorin 0,5%
Perlengkapan 1.
Baki dan alas
2.
Perlak kecil atau handuk kecil dan alas
3.
Tempat cuci tangan
4.
Sarung tangan
5.
Alat tulis dan buku catatan
6.
Tempat sampah basah
7.
Tempat sampah kering
8.
Baskom
NO 1
PROSEDUR TINDAKAN TAHAP PRAINTERAKSI Kaji : 1. Kemampuan klien untuk mengenali kapan rasa dapat menyebabkan cedera. Kaji
apaan klien menyadari rasa dingin serta dapat membedakan suhu yang terlalu dingin untuk jaringan tubuh 2. Tingkat kesadaran dan kondisi fisik umum klien. Klien yang sangat muda, sangat
tua, tidak sadar,atau yang lemah tidak dapat menoleransi dingin dengan baik. 3. Area yang dikompres dengan memeriksa :
a. Perubahan integritas kulit, seperti adanya edema, memar, kemerahan, lesi terbuka, adanya rabas, dan perdarahan.
b. Status sirkulasi (warna, suhu, dan sensasi). Jaringan yang terasa dingin, berwarna pucat atau kebiruan, dan kurangnya sensasi atau mati rasa mengindikasikan kerusakan sirkulasi. 4. Tingkat ketidaknyamanan dan rentang pergerakan sendi jika spasme otot atau
nyeri sedang dikompres. 5. Denyut nadi, pernapasan, dan tekanan darah. Faktor ini penting dikaji sebelum
kompres diberikan pada area tubuh yang luas.
2
TAHAP ORIENTASI 1. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri dan menjelaskan prosedur yang
akan dilakukan. 2. Berikan kesempatan pasien untuk bertanya 3. Ajak pasien berdoa bersama sebelum melakukan tindakan
3
TAHAP KERJA 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. Sebelum dimasukkan ke dalam kantong es, potongan es dicelupkan dulu ke
dalam air untuk menghilangkan ujung- ujungnya yang runcing. 3. Isi alat dengan keping es sebanyak stengah hingga dua pertiga kantong. 4. Keluarkan udara yang berlebihan dengan menekuk atau memelintir alat 5. Pasang tutup kantong atau kolar es dengan kuat, atau buat sebauh simpul pada
sarung tangan di bagian ujung yang terbuka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kebocoran cairan jika es meleleh. 6. Pegang alat secara terbalik dan periksa jika ada kebocoran 7. Bungkus alat dengan sarung penutup yang lembut, jika alat tersebut belum
dibungkus. 8. Pertahankan alat tersebut pada tempatnya dengan menggunakan kasa gulung,
pengikat,atau handuk. Fiksasi dengan plester se suai kebutuhan. 9. Mencuci tangan di bawah ait mengalir 10. Memasang perlak dan alasnya 11. Mendekatkan alat dan bahan
12. Memakai sarung tangan 13. Memasang kompres pada bagian tubuh yang memerlukan dan hanya pada
jangka waktu yang telah ditentukan guna menghindari efek yang mebahayakan dari kompres dingin yang berkepanjangan 14. Mengucap hamdallah dengan pasien dan berpamitan 15. Membereskan alat- alat 16. Merendam sarung tangan dalam larutan klorin 17. Mencuci tangan
4
TAHAP TERMINASI EVALUASI a. Mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang telah dilakukan b. Mengevaluasi kenyamanan pasien setelah dilakukan tindakan selimut dingin/cooler blanket DOKUMENTASI a. Mencatat respon klien terhadap pemindahan yang telah dilakukan b. Mencatat kenyamanan posisi pasien setelah dilakukan pemberian selimut pendingin / cooler blanket
Kompres Dingin Basah Dengan Air Biasa/Air Es
A.
Persiapan Alat :
a.
Kom kecil berisi air biasa/air es
b.
Perlak pengalas
c.
Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
d.
Sampiran bila perlu
e.
Selimut bila perlu
B.
Prosedur :
1.
Salam terapeutik kemudian dekatkan alat-alat ke klien
2.
Pasang sampiran bila perlu
3.
Cuci tangan
4.
Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
5.
Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu diperas sampai lembab
6.
Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres, yakni area di lipatanlipatan tubuh (dahi, axila, ipatan paha)
7.
Ganti waslap/kain kasa tiap 5-10 menit sekali dengan waslap/kain kasa yang sudah terendam dalam air biasa atau air es.
8.
Ulangi prosedur sampai suhu tubuh turun
9.
Rapikan klien dan bereskan alat-alat kembali
10. Cuci tangan 11. Dokumentasikan
C.
Hal yang harus diperhatikan:
1.
Bila suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak
2.
Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas tidak basah
View more...
Comments