Mekanisme Feedback, Kerja Hormon, Transport, Perubahan Fungsi Fisiologis

January 15, 2018 | Author: Nike Dwi Putri Lestari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Mekanisme Feedback, Kerja Hormon, Transport, Perubahan Fungsi Fisiologis...

Description

Mekanisme Feedback Umpan Balik Negatif 1. Thyrotropin Relasing Hormone (TRH) Konsentrasi T3 dan T4 dalam plasma dikendalikan melalui poros hipotalamus-hipofisis-tiroid. Aktivitas kelenjar tiroid dirangsang oleh TSH

dari adenohipofisis, dan TSH sendiri oleh TRH dari hipotalamus. Hormon T3 dan T4 yang dihasilkannya berada dalam bentuk senyawa bebas, bila kadar fisiologik normalnya telah dilampaui, akan menghambat produksi TSH mungkin juga TRH, sehingga aktivitas produksi kelenjar tiroid ditekan.

TRH dihasilkan di hipotalamus mencapai tirotrop di hipofisis anterior melalui sistem portal hipotalamus-hipofisis dan merangsang sintesis dan pelepasan TSH. Baik hipotalamus dan hipofisis, T3 terutama menghambat sekresi TRH dan TSH. T4 mengalami monodeiodinasi menjadi T3 di neural dan hipofisis sebagaimana di jaringan perifer. Produksi TSH juga dipengaruhi oleh rangsangan suhu. Pada udara dingin sekresi TSH meningkat, dan pada udara panas sekresi TSH akan menurun.

Stress menimbulkan efek penghambatan pada sekresi TRH. Dopamin dan sekresi TSH.

somatostatin

serta

glukokortikoid

menghambat

2. Deiodininase hipofisis dan perifer Deiodinase-5’ tipe 2 hipofisis mengubah T4 dan T3 dalam otak dan hipofisis, memberikan sumber utama T3 intraselular. Aktivitasnya yang meningkat pada hipotirodisme membantu mempertahankan T3 intraselular saat adanya penurunan konsentrasi T4 serum. Pada hipertiroidisme, penurunan aktivitasnya membantu mencegah pembebanan berlebihan dari hipofisis dan sel saraf dengan hormon tirooid. Sebaliknya, deiodinase-5’ tipe 1 menurun pada hipotiroidisme, penyimpanan T4, dan peningkatan hipertirodisme, mempercepat metabolisme T4. 3. Autoregulasi Tiroidal Kemampuan dari kelenjar tiroid untuk memodifikasi fungsinya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan dalam ketersedian iodine, tidak bergantung pada TSH hipofisis. 4. Regulasi Autoimun Kemampuan dari limfosit B untuk mensintesis antibodi reseptor TSH yang dapat menghambat aksi dari TSH ataupun meniru aktivitas TSH dengan berikatan dengan daerah-daerah yang berbeda pada reseptor TSH memberikan suatu bentuk pengaturan tiroid oleh sistem kekebalan.

Transport Hormon Hormon tiroid beredar terikat dengan protein plasma sedemikian rupa sehingga 0,04% dari T4 dan 0,4% dari T3 adalah bebas. Sekitar 68% dari T4 dan 80% dari T3 terikat oleh globulin pengikat-glikoprotein hormon tiroid (TBG). Sekitar 11% dari T4 dan 9% dari T3 terikat dengan transtiretrin (prealbumin pengikat-hormon tiroid; TBPA). Sisanya terikat dengan albumin.

Kerja Hormon A. Reseptor Hormon Tiroid Hormon yang beredar dalam plasma akan diangkut melalui sitoplasma sel untuk berikatan dengan reseptor spesifik pada inti sel. Di dalam sel T4 diubah menjadi T3 melalui deiodinase-5'. •

hTR α Mengandung 410 asam amino, mempunyai berat molekul sekitar 47.000, dan gennya terletak di kromosom 17.



hTR α1 Reseptor yang aktif secara biologik.



hTR α2 Tidak dapat mengikat hormon, tetapi berikatan dengan unsur respons hormon tiroid (TRE) pada DNA sehingga pada beberapa kasus dapat menghambat aktivasi dari T3.



hTR β1 Mengandung 456 asam amino, dengan berat molekul sekitar 52.000, dan gennya terdapat di kromosom 3.

B. Efek Fisiologik 1. Efek pada Perkembangan Janin Sistem TSH tiroid dan hipofisis anterior mulai berfungsi pada janin manusia sekitar 11 minggu. Sebelum saat ini, tiroid janin tidak mengkonsentrasikan iodine karena kandungan plasentanya tinggi akan deiodinase-5 tipe 3, sebagian besar T3 dan T4 maternal diinaktivasi dalam plasenta, dan sangat sedikit hormon bebas yang mencapai sirkulasi jaringan. Dengan demikian, janin sebagian besar bergantung pada sekresi tiroidnya sendiri. Walaupun sejumlah pertumbuhan janin terjadi tanpa adanya sekresi hormon tiroid janin, perkembangan otak dan pematangan skeletal jelas tertanggu yang dapat menimbulkan kretinisme, retardasi mental dan dwarfisme. 2. Efek pada Konsumsi Oksigen, Pembentukan Radikal Bebas

Produksi

Panas,

dan

T3 meningkatkan konsumsi oksigen dan produksi panas sebagian melalui stimulasi Na-K ATPase dalam semua jaringan kecuali otak, lien, dan testis. Hormon tiroid juga menurunkan kadar dismutase superoksida yang menimbulkan peningkatan pembentukkan radikal bebas anion superoksida. 3. Efek Kardiovaskular T3 merangsang transkripsi dari rantai alpha miosin dan menghamba rantai beta miosin, memperbaiki kontraktilitas otot jantung. T3 juga meningkatkan transkripsi dari Ca ATPase

dalam sarkoplasmik, jantung.

meningkatkan

kontraksi

diastolik

4. Efek Simpatik Hormon tiroid menurunkan reseptor adrenergik-alpha miokardial. Di samping itu, juga dapat memperbesar aksi katekolamin pada tempat pascareseptor. 5. Efek Pulmonar Hormon tiroid mempertahankan dorongan hiperkapne normal pada pusat penafasan.

hipoksia

dan

6. Efek Hematopoetik Hormon tiroid meningkatkan kandungan 2,3-difosfoliserat eritrosit, memungkinkan disosiasi oksigen hemoglobin dan meningkatkan penyediaan oksigen kepada jaringan. 7. Efek Gastrointestial Hormon tiroid menimbulkan hipertiroidisme konstipasi pada

merangsang motilitas usus yang dapat peningkatan motilitas dan diare pada dan memperlambat transit usus serta hipotiroidisme.

8. Efek Skeletal Hormon tiroid merangsang peningkatan penggantian tulang, meningkatkan resorpsi tulang dan pembentukkan tulang. 9. Efek Neuromuskular Hormon tiroid penting untuk perkembangan dan fungsi normal dari susunan saraf pusat, dan hiperaktivitas pada hipertiroidisme serta kelambanan pada hipotiroidisme. 10.

Efek pada Lipid dan Metabolisme Karbohidrat

Hipertiroidisme meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenolisis hati demikian pula absorpsi glukosa usus. Dengan demikian, hipertiroidisme akan mengeksaserbasi diabetes melitus primer. Sintesis dan degradasi kolesterol keduanya meningkat oleh hormon tiroid. Efek yang terakhir ini sebagian besar disebabkan oleh suatu peningkatan dari reseptor LDL (Low Density Lipoprotein) hati, sehingga kadar kolesterol menurun dengan aktivitas tiroid yang berlebihan.

Lipolisis juga meningkat, melepaskan asam lemak dan gliserol. Sebaliknya, kadar kolesterol meningkat pada hipotiroidisme. 11.

Efek Endokrin

Hormon tiroid meningkatkan pergantian metabolik banyak hormon dan obat-obatan farmakologik.

dari

Perubahan Fisiologi Fungsi Hormon A. Fungsi Tiroid pada Janin Sisem hipotalamus-hipofisis janin berkembang dan berfungsi secara lengkap bebas dar fungsi ibu. Pada kehamilan 11 minggu, sistem porta hipofiseal telah berkembang, dan ditemukan adanya TSH dan TRH yang terukur. Pada sekitar waktu yang bersamaan, tiroid janin mulai menangkap iodine. Namun, sekresi hormon tiroid kemungkinan dimulai pada pertengahan kehamilan (18-20 minggu). Pada saat lahir, terdapat peningkatan mendadak dari TSH, T4, T3 dan penurunan dari rT3. Parameter ini secara berangsur-angsur kembali normal dalam bulan pertama kehidupan. B. Fungsi Tiroid pada Kehamilan Perubahan yang signifikan dalam parameter tiroid selama kehamilanadalah peningkatan TGB dengan akibat meningkatnya T4 total dan T3 total pada serum. Perubahan lainnya adalah peningkatan bersihan iodida pada daerah dengan asupan iodine yang rendah dapat menurunkan T4, kenaikan TSH, dan pembesaran tiroid. C. Perubahan Fungsi Tiroid Berkaitan dengan Penuaan Pergantian tiroksin tertinggi pada bayi dan anak-anak akan berangsur-angsur menurun sampai tingkat orang dewasa setelah pubertas. Kecepatan pergantian T4 kemudian stabil hingga setelah umur 60 tahun yang kemudian terjadi penurunan ringan. D. Euthyroid Sick Syndrome Euthyroid Sick Syndrome atau Efek Penyakit Akut dan Kronik pada Fungsi Tiroid memungkinkan berefek yang mencolok terhadap kadar hormon tiroid sirkulasi dengan mengubah metabolisme perifer T4 atau dengan mengganggu pengikatan T4 dengan TBG. efek ini dapat diklasifikasikan sebagai: 1. Sindroma T3 rendah, atau

2 Sindroma T3-T4 rendah.

Referensi Greenspan, Francis S., D. John. 2000. Endokrinologi Dasar & Klinik. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. L. Tao, K. Kendall. 2013. Sinopsis Organ System Endokrinologi. Tanggerang: Karisma Publishing Group. http://kopikola.wordpress.com/2011/04/08/hormon-tiroid/ http://emilputriindahsari.blogspot.com/p/kelenjar-umpan-balikhormone.html http://otorhinolaryngolgyheadnecksurgery.blogspot.com/2011/02/kelenjar-dan-hormon-tiroid.html http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/05/biosintesis_sekresi_dan_mekanisme_kerja_horm on

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF