Mekanisme dan Pengendalian Berkemih.docx
March 26, 2019 | Author: Chompz MuMu Phantars | Category: N/A
Short Description
Download Mekanisme dan Pengendalian Berkemih.docx...
Description
Mekanisme dan Pengendalian Berkemih Aprianus Musa Dopong(102011156) Kelompok E3 Email !homp"##$gmail%!om &akul'as Kedok'eran niersi'as niersi'a s Kris'en Krida *a!ana *a!ana +l% ,erusan Ar-una no% 6. +akar'a 11510
/'ruk'ur Makroskopis Pelis
Pelvis berfungsi dalam transmisi gaya berat badan pada waktu berdiri, duduk dan berpindah tempat. Pada wanita pelvis mempunyai fungsi tambahan, yaitu merupakan jalan lahir bagi bayi pada waktu partus.1 Tulang-tulang yang membentuk pelvis terdiri atas dua buah os coxae, yang berada di bagian ventral dan lateral, os sacrum dan os coccygeus di bagian dorsal. alam posisi !natomi, spina iliaca anterior superior dan tuberculum pubicum terletak pada bidang frontal yang sama" ujung coccygeus dan margo superior symphysis osseum pubis berada pada bidang hori#ontal yang sama. $acies interna corpus pubis terletak menghadap ke arah cranial, ditempati oleh vesica urinaria. $acies pelvina ossis sacri menghadap ke arah caudal. Pelvis minor %& true pelvis ' membentuk apertura pelvis superior, cavitas pelvis dan apertura pelvis inferior. !pertura pelvis superior %& pelvic inlet ' dibentuk oleh tepi cranialis symphysis osseum pubis, linea arcuata sinistra dan linea arcuata d extra, serta promontorium.1 Pada apertura pelvis superior superior dapat diukur diameter
conjugata %& diameter anterior
posterior', diameter obli(ua dan diameter transversal %& diameter sinister'. sinister'. iameter conjugata adalah adalah jarak jarak antara antara promon promontor torium ium dan tepi tepi crania cranialis lis symphy symphysis sis osseum osseum pubis. pubis. iamet iameter er conjugata diagonalis adalah jarak antara promontorium dan tepi caudalis symphysis osseum pubis, yang diukur dengan cara melakukan vaginal toucher. iameter transversal adalah jarak antara articulatio sacroiliaca dengan eminentia iliopectinae yang ko ntra lateral.1
)avitas pelvis letaknya mengarah ke dorsal dan caudal, mulai dari apertura pelvis superior sampai pada apertura pelvis inferior" bentuk dinding dorsal lebih panjang daripada dinding ventralnya. !pertura pelvis inferior %& pelvic outlet' berbentuk belah ketupat, dibatasi oleh ligamentum arcuatum pubis, ramus inferior ossis pubis, tuber ischiadicum, ligamentum sacrotubersum dan ujung os coccygeus. *lasifikasi pelvis pada wanita ditentukan atas dasar bentuk pelvic inlet dan ukuranukurannya. +enurut bentuknya apertura pelvis superior dibagi menjadi tipe, sebagai berikut1 1. gynecoid, berbentuk bulat " . android, berbentuk jantung kartu " /. anthropoid, berbentuk oval " . platypelloid, berbentuk oval melintang.
inding pelvis terdiri atas tiga lapisan, yakni lapisan internal, intermedia dan ex ternal. 1. 0apisan intermedia terdiri dari os sacrum, os coccygeus dan os coxae, serta membrana obturatoria, ligamentum sacrotubersum dan ligamentum sacrospinosum. . 0apisan externa dibentuk oleh otot-oto dan fascia yang berada di sebelah superficialis dari lapisan intermedia, termasuk m.gluteus maximus. /. 0apisan interna dibentuk oleh otot-otot dan fascia yang melekat pada lapisan interrmedia" selain itu dibentuk pula oleh peritoneum, pembuluh darah dan serabutserabut saraf. inding pelvis dibagi menjadi dua buah dinding lateral, sebuah dinding posterior dan sebuah dinding dasar %& lantai '1 1. Dinding lateral dibentuk oleh bagian dari os coxae yang berada di sebelah caudal dari linea terminalis, ditutupi oleh m.obturator internus dan fascia obturatoria. Pada m.obturator internus terdapat nervus obturatorius dan cabang-cabang dari vasa iliaca interna yang berjalan ke arah ventro-caudal. Percabangan pembuluh darah yang dimaksud adalah arteria umbicalis, arteria obturatoria, arteria vesicalis superior, dan pada wanita arteria uterina serta arteria vaginalis. i bagian posterior dari dinding ini
terdapat ureter, di bagian anterior terdapat ligamentum teres uteri %& round ligament of uterus ' dan pada pria ductus deferens. Pada wanita di dinding lateral terdapat fossa ovarica, yakni suatu cekungan yang dibatasi oleh arteria umbilicalis, yang telah mengalami obliterasi, di bagian anterior terdapat ureter, dan di bagian posterior terdapat vasa iliaca communis. . Dinding posterior berbentuk melengkung" bagian cranialnya menghadap ke arah caudo-ventral. ibentuk oleh os sacrum dan os coccygeus. Pada bagian lateral terdapat m.piriformis dan
m.coccygeus. Pada dinding
ini
terdapat plexus
lumbosacralis, plexus venosus dan percabangan arteria iliaca intrna. Pada permukaan os sacrum terletak arteria sacralis media dan truncus sympathicus yang berjalan di sebelah caudalnya. /. Dinding dasar (lantai) dibentuk oleh peritoneum, diaphragma pelvis, diaphragma urogenitale dan perineum. Peritoneum di bagian caudal membentuk refleksi dan bagian ventral rectum menuju ke vesica urinaria, yang pada pria membentuk excavatio rectovesicalis, pada wanita refleksi ini menuju ke uterus dan vagina membentuk excavatio rectouterina. Pada sisi lateral dari excavatio tersebut terdapat lipatan peritoneum yang membentuk plica rectovesicalis dan plica rectouterina. aik pada pria maupun pada wanita kedua plica ini dinamakn plica sacrogenitale. Pada wanita refleksi peritoneum dari permukaan anterior uterus
menuju ke vesica urinaria membentuk
excavatio vesicouterina. Diaphragma pelvis dibentuk oleh m.levator ani dan m.coccygeus serta fascia pelvis lamina parietalis, yang membungkus kedua otot tersebut. +.levator ani merupakan otot yang kuat dan tebal, terletak hampir hori#ontal. i rectum pada pria dan wanita. *etiga organ tersebut tadi mendapat dukungan dari serabut-serabut m.levator ani. +.levator ani dibagi menjadi tiga bagian, yakni +.pubococcygeus, m.puborectalis dan +.ileococcygeus. M.pubococcygeus merupakan bagian yang utama, melekat dari facies dorsalis corpus pubis, berjalan ke dorsal menuju ke os coccygeus. Pada pria otot ini mengarah ke dorsal, megadakan perlekatan pada glandula prostat %myofibril bagian medial', disebut m.levator prostatae. Pada wanita serabut otot di bagian medial tersebut mengadakan perlekatan pada urethra dan vagina, disebut m.pubovaginalis" myofibril yang lainnya bersama-sama dengan
myofibril yang kontralateral membungkus urethra dan vagina, dinamakan m.sphincter vaginae. i bagian dorsal uerthra dan vagina terdapat myofibril yang mengadakan insertio pada centrum tendineum perinei, dan ada sebagian kecil myofibril %& serabut otot puboanalis' yang melanjutkan diri pada dinding canalis analis. 2erabut-serabut +.pubococcygeus yang berada di bagian paling lateral berasal dari arcus tendineus +.levator ani. M.puborectalis merupakan bagian yang paling posterior dari m.levator ani, yang ban yak kali hanya berupa suatu aponeurose saja. +usculus ini berasal dari facies medialis spina ischiadica d an mengadakan insertio pada sisi lateral bagian caudal os sacrum serta bagian cranial os coccygeus. iaphragma pelvis berfungsi membantu fiksasi viscera pelvis dan menahan tekanan intra abdominal yang semakin meningkat. ersama-sama dengan kontraksi otot-otot dinding ventral abdomen meningkatkan tekanan intra abdominal, misalnya pada defecasi. +.levator prostetae dan m.apubovaginalis berperan dalam mengontrol proses miksi %otot-otot ini terletak di caudalis vesica urinaria'. Pada waktu defecasi m.puborectalis mengalami relaksasi sehingga anorectal junction menjadi kendor. Diaphragma urogenitale dibentuk oleh m.transversus perinei profundus dan m.sphincter urethrae. i dalam diaphragma urogenitale terdapat glandula
bulbourethralis. iaphragma
urogenitale terdapat di dalam spatium perinei profundum. 0etaknya hampir hori#ontal pada posisi orang berdiri tegak. ilalui oleh urethra kira-kira ,3 cm di sebelah dorsalis symphysis osseum pubis. $ascia yang menutupi diaphragma urogenitale merupakan lanjutan dari pars anterior fascia diaphragmatis pelvis inferior. Terdiri dari lamina parietalis, yang menutupi otot-otot pelvis, dan lamina visceralis yang mentupi viscera pelvis. i beberapa tempat fascia ini meneba l membentuk ligamentum. 0amina parietalis membentuk fascia obturatoria, melanjutkan diri menjadi fascia iliaca % menutupi m.iliacus'. fascia ini membungkus vasa dan nervus obturatorius. i sebelah anterior melekat pada facies dorsalis corpus pubis dan d i bagian dorsal melekat pada tepi anterior incisura ischiadica major. Tempat melekat m.levator ani pada fascia obturatoria disebut arcus tendineus m.levator ani. i sbelah caudalis dari tempat perlekatan m.levator ani, m.obturator internus bersama-sama dengan fascia obturatoria membentuk dinding lateral fossa ischiorectalis %& fossa ischionalis'.
4asa dan nervus pudendus dibungkus oleh fascia ini membentuk canalis pudendalis (= Alcock). $ascia pelvis menebal membentuk ligamentum puboprostaticum pada pria dan ligamnetum pubovesicalis pada wanita. 0igamentum ini meluas ke dorsal dan membungkus cervix uteri, membentuk ligamentum pubocervicale. Penebalan dari fascia yang meluas dari os sacrum sampai pada cervix uteri membentuk ligamnetum uterosacrale. 0igamentum tersebut tadi bersama-sama dengan diaphragma pelvis memfiksir uterus pada posisi normal. $ascia ini merupakan bagian dari fascia pelvis lamina parietalis, terdiri dari dua lapisan, yakni fascia diphragmatis pelvis superior dan fascia diaphragmatis pelvis inferior. Fascia diaphragmatis pelvis superior menutupi permukaan medial %facies pelvina' m,levator ani dan m.occygeus. penebalan dari fascia ini membentuk arcus tendineus fasciae pelvis, yang meluas dari spina ischiadica sampai ke facies dorsalis corpus pibis, dekat pada symphysis osseum pubis. agian anterior dari arcus tendineus fasciae pelvis membentuk ligamnetum puboprostaticum mediale %& ligamentum pubovesicale'. $acies diaphragmatis pelvis superior bersatu dengan ligamnetum sacrospinosum, banyak kali berjalan ke dorsal untuk membungkus m.piriformis. Fascia diaphragmatis pelvis inferior lebih tipis daripada yang superior, berada pada permukaan inferior m.levator ani dan m.coccygeus. fascia ini membentuk dinding medial fossa ischiorectalis %& fossa ischionalis '. esi!a rinaria
4esica urinaria adalah sebuah kantong yang dibentuk oleh jaringan ikat dan otot polos, berfungsi sebagai tempat penyimpanan urine. !pabila terisi sampai 55 6 /55 cm maka timbul keinginan untuk melakukan miksi. +iksi adalah suatu proses yang dapat dikendalikan, kecuali pada bayi dan anak-anak kecil merupakan suatu reflex./ entuk, ukuran, lokalisasi dan hubungan dengan organ-organ di sekitarnya sangat bervariasi, ditentukan oleh usia, volume dan jenis kelamin. alam keadaan kosong bentuk vesica urinaria agak bulat. Terletak di dalam pelvis. Pada wanita letaknya lebih rendah daripada pria./ alam keadaan terisi penuh vesica urinaria dapat mencapai umbilicus. Perubahan bentuk mengikuti tahapan pengisian, mula-mula diameter transversal yang bertambah, lalu dikuti
peningkatan diameter longitudinal. alam kondisi terisi penuh, maka kedua ukuran tadi adalah sama./ alam keadaan kosong vesica urinaria mempunyai empat buah dinding, yaitu facies superior, fascies infero-lateralis %dua buah' dan facies posterior./ $acies superior berbentuk segitiga dengan sisi basis menghadap ke arah posterior. $acies superior dan facies infero-lateralis bertemu di bagian ventral membentuk apex vesicae. !ntara apex vesicae dan umbilicus terdapat ligamentum umbilicale medium, yang merupakan sisa dari urachus./ $acies infero-lateral satu sama lian bertemu di bagian anterior membentuk sisi anterior yang bulat, dan di bagian inferior membentuk collum vesicae. )ollum vesicae dapat bergerak dengan bebas dan difiksasi oleh diphragma urogenitale. $acies posterior membentuk fundus vesicae (= basis vesicae). 2udut inferior dari fundus berada pada collum vesicae./ agian yang berada di antara apex vesicae, di bagian ventral, dan fundus vesicae di bagian dorsal, disebut corpus vesicae. $acies superior dan bagian superior dari basis vesicae ditutupi oleh peritoneum, yang membentuk reflexi %lipatan, lengkungan' dari dinding lateral dan dari dinding ventral abdomen, di dekat tepi cranialis symphysis osseum pubis. alam keadaan vesica urinaria terisi penuh maka peritoneum ditekan ke arah cranial sehingga reflexi tadi turut terangkat ke cranialis. i sisi lateral vesica urinaria reflexi peritoneum membentuk fossa para vesicalis. i sebelah dorsal vesica urinaria peritoneum membentuk reflexi ke arah u terus pada wanita dan rectum pada pria./ $acies superior vesica urinaria mempunyai hubungan dengan organ-organ
di
sekitarnya,melalui peritoneum, yaitu dengan intestinum tenue dan colon sigmoideum./ Pada wanita, vesica urinaria dalam keadaan kosong berada di sbelah caudal corpus uteri. i antara symphysis osseumpubis dan vesica urinaria terdapat spatium retopubis (= spatium praevesicale et!ii )" berbentu huruf 7, dan berisi jaringan ikat longgar, jaringan lemak
dan plexus venosus. 2patium ini dibatasi oleh fascia prevesicalis dan fascia transversalis abdominis/. $acies infero-lateral vesicae dipisahlan dari m.levator ani dan m.obturator internus oleh fascia pelvis. i sebelah dorsal dari vesica urinaria feminina terdapat uterus dan vagina. 8eflexi peritoneum dari permukaan superior vesica urinaria meluas sampai pada facies anterior uterus setinggi isthmus, sehingga corpus uteri terletak di sebelah cranial dari vesica yang kosong. )elah yang terdapat di antara corpus uteri dan facies superior vesica yang kosong. )elah yang terdapat di antara corpus uteri dan facies superior vesica urinaria dinamakan spatium uterovaginalis. i antara basis vesica urinaria dengan vagina dan corpus uteri terdpat jaringan ikat longgar. )ollum vesica urinaria difiksasi oleh penebalan fascia pelvis, disebut ligamentum pubovesicalis, pada facies dorsalis symphysis osseum pubis, dan melanjutkan diri menjadi ligamentum pubocervicale yang memfiksasi cervix uteri serta bagian cranial vagina pada symphysis osseum pubis. Pada pria peritoneum yang menutupi facies superior vesica urinaria meluas ke posterior membungkus ductus deferens dan bagian superior vesicula seminalis, lalu melengkung pada permukaan anterior rectum, membentuk spatium retrovesicalis, suatu celah yang berada di antara rectum dan vesica urinaria, berisi interstinum tenue. *e arah postero-lateral peritoneum membentuk plica sacrogenitalis, yang berjalan ke dorsal mencapai tepi lateral os sacrum. asis vesica urinaria terletak menghadap ke dorsal dan agak ke caudal. agian caudalnya dipisahkan dari rectum oleh vesicula seminalis dan bentuk ductus deferens. )ollum vesicae mempunyai hubungan dengan facies superior atau basis prostat, difiksasi oleh ligamentum puboprostaticum mediale
dan
ligamentum puboprostaticum laterale.
l9gamentum puboprostaticum mediale melekat pada pertengahan symphysis osseum pubis dan pada pihak lain melekat pada capsula prostatica, membentuk lantai spatium retropubicum. 0igamentum puboprostaticum laterale melekat pada ujung anterior arcus tendineus fascia pelvis dan meluas ke arah medial dan dorsal menuju ke pars superior capsula prostatica.
Pada kedua jenis kelamin masih terdapat ligamentum lateral yang merupakan penebalan dari fascia pelvis, yang meluas dari sisi laterale vesica urinaria menuju ke arcus tendineus fasciae pelvis Pembuluh-pembuluh darah vena dari plexus venosus vesicalis berjalan ke dorsal dari basis vesicae menuju ke vena iliaca interna, dibungkus oleh jaringan ikat longgar dan disebut ligamentum posterior. ari apex vesicae sampai ke umbilicus terdapat ligamentum umbilicale medianum, yang merupakan sisa dari urachus. 2isa arteria umbilicalis membentuk ligamentum umbilicale laterale. *etiga ligamenta tersebut dibungkus oleh peritoneum parietale, membentuk plica umbilicalis media dan plica umbilicalis lateralis" tetapi tidak berfungsi untuk memfiksasi collum vesicae. 2truktur vesica urinaria terdiri atas jaringan ikat dan otot-otot polos. +ucosa vesica urinaria berwarna agak kemerah-merahan, dan bervariasi sesuai dengan tingkat volumenya. alam keadaan kosong mucosa membentuk lipatan-lipatan yang disebabkan oleh karena perlekatannya pada lapisan otot menjadi longgar. +ucosa pada fundus vesicae melekat erat pada lapisan otot dan membentuk sebuah segitiga dengan permukaan yang licin, berwarna lebih gelap, disebut trigonum vesicae #ieutaudi. 2isa-sisa dari segitiga ini berukuran ,3 6 3 cm dan bertambah panjang mengikuti volume vesica urinaria./ Pada sudut craniodorsal dari trigonum vesicae terdapt ostium ureteris" yang adalah muara ureter berbentuk elips, dan pada sudut di sebelah caudal %apex' terdapat ostium urethrae internum". :ang merupakan pangkal dari urethra. i sebelah dorsal ostium uretrae internum terdapat penonjolan yang disebut uvula vesicae" yang dibentuk oleh lobus medius prostat. i sebelah superior trigonum vesicae, berada diantara kedua muara ureter, terdapat plica interurterica" berwarna pucat, dibentuk oleh serabut-serabut transversal otot polos dinding vesica urinaria. 2erabut-serabut otot ini adalah lanjutan dari stratum longitudinale internum dari ureter. +uara ureter pada vesica urinaria membentuk lipatan pada dinding vesica, berada di sebelah lateralnya, dan disebut plica ureterica./ !rteria vesicalis superior dan arteria vesicalis inferior dipercabangkan oleh arteria iliaca interna. !liran darah venous dari daerah muara ureter dan dari collum vesicae bergabung dengan
pembuluh vena dari prostat dan urethra, dan bersama-sama bermuara kedalam vena iliaca interna./ Pembuluh-pembuluh lymphe terdapat di seluruh permukaan vesica urinaria membawa lymphe menuju ke ll.nn.iliaci externi danll.nn.aoritici laterales./ Plexus
vesicalis
dibentuk
oleh
serabut-serabut
sympathis
dan
parasympathis,
mengandung komponen motoris dan sensibel. 2erabut efferent parasympathis %& nervus erigentis ' berasal dari medulla spinalis segmen sacralis 6 menuju ke m.detrusor, berganti neuron pada dinding vesica urinaria. erfungsi pula sebagai penghambat %inhibitory fibers' bagi otot polos vesicae dan m.sphincter urethrae./ 2timulus parasympathis menimbulkan kontraksi dinding vesica urinaria dan relaksasi sphincter urethrae./ 2timulus sympathis menyebabkan kontraksi otot-otot trigonum vesicae, muara ureter dan sphincter urethrae, dan disertai relaksasi otot dinding vesica. 2erabut sensibel membawa stimulus nyeri dan stimulus pembesaran vesica %distension, vesica terisi penuh'. 2timulus nyeri dibawa oleh serabut-serabut sympathis dan parasympathis. ;yeri pada vesica dapat menyebar pada regio hypogastrica % referred pain ', sedangkan nyeri pada daerah trigonum vesicae dapat menyebar sampai ke ujung penis atau clitoris./
/'ruk'ur Makroskopis 4esika urinaria merupakan tempat penampungan dari urin. ika ini di inhibisi ini lebih kuat dalam otak dari pada sinyal kontriktor volunter ke sfingter eksterna, berkemihpun akan terjadi, jika tidak berkemih tidak akan terjadi sampai kandung kemih terisi lagi dan refleks berkemih jadi lebih kuat.=
8eflek berkemih adalah refleks medulla spinalis yang seluruhnya bersifat autonomic, tetapi dapat dihambat atau dirangsang oleh pusat dalam otak. Pusat ini antara lain = 1. Pusat perangsang dan penghambat kuat dalam batang otak,terutama terltak di pons . eberapa pusat yang terletak di korteks serebral yang terutama bekerja sebagai penghambat tetapi dapat menjadi perangsang 8eflek berkemih merupakan penyebab terjadinya berkemih, tapi pusat yang lebih tinggi normalnya memegang peranan sebagai pengendali akhir dari berkemih seperti berikut = 1. Pusat yang lebih tinggi menjaga secara persial penghambatan refleks berkemih kecuali jika peristiwa berkemih dikehendaki . Pesat yang lebih tinggi dapat mencegah berkemih, bahkan jika refleks berkemih timbul, dengan membuat konyraksi tonik terus menerus pada sfinger eksternus kandung kemih sampai mendapatkan waktu yang baik untuk berkemih. /. >ika tiba waktu untuk berkemih, pusat kortikal dapat merangsang pusat berkemih sacral untuk membantu mencentuskan refleks berkemih dalam waktu bersamaan menghambat sfinger eksternus kandung kemih sehingga peristiwa berkemih dapat terjadi erkemih dibawah keinginan biasanya tercetus dengan cara berikut pertama, seseorang secara sadar mengkontraksikan toto-otot abdomennya, yang meningkatkan tekanan kandung kemih dan mengakibatkan urin ekstra memeasuki leher kandung kemih dan uretra posterior dibawah tekanan, sehingga merangsang dindingnya. ?al ini menstimulasi reseptor regang, yang merangsang refleks berkemih dan menghambat sfinger eksternus uretra secara simultan. iasanya, seluruh urin akan keluar, terkadang lebih dari 3-15 ml urin tertinggal dikandung kemih.= uungan Dengan Kasus /kenario
9nkontinensia urin merupakan eliminasi urine dari kandung kemih yang idak terkendali atau terjadi diluar keinginan. 9nkontinensia urine adalah pelepasan urine secara tidak terkontrol dalam jumlah yang cukup banyak.inkontinesia adalah ketidakmampuan menahan kencing. 9nkontinensia urine adalah pengeluaran urin tanpa disadari dalam jumlah dan frekuensi yang
cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan dan atau sosial. 9nkontinensia adalah berkemih %defekasi' diluar kesadaran, pada waktu dan tempat yang tidak tepat, dan menyebabkan masalah kebersihan atau social.@ >ika inkontinensia urin terjadi akibat kelainan inflamasi
%sistisis', mungkin sifatnya
hanya sementara. ;amun, jika kejadian ini timbul karena kelainan neurologi yang serius %paraplegia', kemungkinan besar sifatnya akan permanen. 7sia, jenis kelamin, serta jumlah persalinan pervaginam yang pernah dialami sebelumnya merupakan faktor resiko yang sudah dipastikan secara parsial menyebabkan peningkatan insidennya pada wanita. $aktor resiko lain yang diperkirakan merupakan penyebab gangguan ini adalah infeksi saluran kemih, menopause, pembedahan urogenital, penyakit kronis dan penggunaan berbagai obat. Aejala ruam, dekubitus, infeksi kulit serta saluran kemih dan pembatasan aktivitas merupakan konsekuensi dari inkontinensia urine.@ 9nkontinensia urine di klasifikasikan menjadi /@ 1. 9nkontinensia $rgensi !dalah pelepasan urine yang tidak terkontrol sebentar setelah ada peringatan ingin melakukan urinasi. isebabkan oleh aktivitas otot destrusor yang berlebihan atau kontraksi kandung kemih yang tidak terkontrol. . 9nkontinensia %ekanan !dalah pelepasan urine yang tidak terkontrol selama aktivitas yang meningkatkan tekanan dalam lubang intra abdominal. atuk, bersin, tertawa dan mengangkat beban berat adalah aktivitas yang dapat menyebabkan inkontinensia urine. /. 9nkontinensia Aliran &ang 'erlebihan ( ver Flo *nkontinensia ) Terjadi jika retensi menyebabkan kandung kemih terlalu penuh dan sebagian terlepas secara tidak terkontrol, hal ini pada umumnya disebabkan oleh neurogenik bladder atau obstruksi bagian luar kandung kemih.
2edangkan menurut 2u#anne ) 2melt#er %551' tipe inkontinesia urine dibagi atas@ 1% nkon'inensia akia' s'ress +erupakan eliminasi urine diluar keinginan melalui uretra sebagai akibat dari
peningkatan mendadak pada tekanan intra abdomen. Tipe inkontinensia ini paling sering ditemukan pada wanita dan dapat disebabkan oleh cidera obstetrik, lesi kolum vesica urinaria, kelainan ekstrinsik pelvis, vistula, disfungsi destrussor dan jumlah
keadaan lainnya. isamping itu, gangguan ini dapat terjadi akibat kelainan kongenital %ekstrofi vesika urinaria ureter ektopik'. 2% rge inkon'inen!e Terjadi bila pasien merasakan dorongan atau keinginan untuk urinasi tetapi tidak mampu menahan cukup lama sebelum mencapai toilet. Pada banyak kasus, kontraksi kandung kemih yang tidak dihambat merupakan faktor yang menyertai" keadaan ini dapat terjadi pada pasien disfungsi neurologis yang mengganggu penghambatan kontraksi kandung kemih atau pada pasien dengan gejala lokal iritasi akibat infeksi saluran kemih atau tumor kandung kemih 3% 7er8lo9 inkon'inen!e itandai oleh eliminasi urine yang sering dan kadang-kadang terjadi hampir terus menerus dari kandung kemih. *andung kemih tidak dapat mengosongkan isinya secara normal dan mengalami distensi yang berlebihan. +eskipun eliminasi urine terjadi dengan sering, kandung kemih tidak pernah kosong,. Bverflow incontinence dapat disebabkan oleh kelainan neurologi %yaitu, lesi medula spinalis' atau oleh faktor-faktor yang menyumbat saluran keluar urine %penggunaan obat-obatan, tumor, striktur, hiperplasia prostat'. % nkon'inensia 8ungsional +erupakan inkontinensia dengan fungsin saluran kemih bagian bawah yang utuh tetapi ada faktor lain, seperti gangguan kognitif berat yang membuat pasien sulit untuk mengidentifikasi perlunya urinasi %misalnya, demensia al#hemier' atau gangguan fisik yang menyebabkan pasien sulit atau tidak mungkin menjangkau toilet untuk melakukan urinasi. 5% Ben'uk:em'uk inkon'inesia urin !ampuran :ang mencakup ciri-ciri inkontinesia seperti yang baru disebutkan, dapat pula terjadi. 2elain itu, inkontinesia urin dapat terjadi akibat interaksi banyak faktor. engan pengenalan permasalahan yang tepat, pemeriksaandan rujukan ntuk evaluasi diagnostik serta terapi, maka prognosis inkontinesia dapat ditentukan. 2emua pasien inkontinesia harus diperhatikan untuk mendapatkan pemeriksaan evaluasi dan terapi.
2eiring dengan bertambahnya usia, ada beberapa perubahan pada anatomi dan fungsi organ kemih, antara lain@ 1. !kibat kehamilan
a. +elemahnya otot dasar panggul akibat kehamilan, pasca melahirkan, kegemukan %obesitas', menopause, usia lanjut, kurang aktivitas dan operasi vagina.kehamilan berkali-kali b. *ebiasaan mengejan yang salah, atau batuk kronis. 9ni mengakibatkan seseorang tidak dapat menahan air seni. c. 2elain itu, adanya kontraksi %gerakan' abnormal dari dinding kandung kemih, sehingga walaupun kandung kemih baru terisi sedikit, sudah menimbulkan rasa ingin berkemih. . Penyebab 9nkontinensia 7rine %97' antara lain terkait dengan gangguan di saluran kemih bagian bawah, antara lain a. ika terjadi infeksi saluran kemih, maka tatalaksananya adalah terapi antibiotika. d. !pabila vaginitis atau uretritis atrofi penyebabnya, maka dilakukan tertapi estrogen topical. e. Terapi perilaku harus dilakukan jika pasien baru menjalani prostatektomi. f.
an bila terjadi impaksi feses, maka harus dihilangkan misalnya dengan makanan kaya serat, mobilitas, asupan cairan yang adekuat, atau jika perlu penggunaan laksatif.
/. 9nkontinensia 7rine juga bisa terjadi karena produksi urin berlebih karena berbagai sebab, misalnya a. gangguan metabolik seperti diabetes melitus, yang harus terus dipantau.
b. 2ebab lain adalah asupan cairan yang berlebihan yang bisa diatasi dengan mengurangi asupan cairan yang bersifat diuretika seperti kafein. c. Aagal jantung kongestif juga bisa menjadi faktor penyebab produksi urin meningkat dan harus dilakukan terapi medis yang sesuai. 7ntuk mengatasinya penderita harus diupayakan ke toilet secara teratur atau menggunakan substitusi toilet. d. !pabila penyebabnya adalah masalah psikologis, maka hal itu harus disingkirkan dengan terapi non farmakologik atau farmakologik yang tepat. e. Pasien lansia, kerap mengonsumsi obat-obatan tertentu karena penyakit yang dideritanya. ;ah, obat-obatan ini bisa sebagai penyebab mengompol pada orangorang tua. Aolongan obat yang berkontribusi pada 97 %diuretika, antikolinergik, analgesik, narkotik, dll', golongan psikotropika %antidepresi, antipsikotik, dan sedative', kafein dan alcohol. >ika kondisi ini yang terjadi, maka penghentian atau penggantian obat jika memungkinkan, penurunan dosis atau modifikasi jadwal pemberian obat. Kesimpulan Da8'ar Pus'aka
1. 2nell 82. )linical anatomy for medical students. =th ed. 72! 0ippincott Dilliam E Dilkins " 555. p 1-F. . Puts 8, Pabst 8, editors. 2obotta atlas of human anatomy volume trunk, viscera, lower limb. 1th ed. Aermany akarta Penerbit uku *edokteran akarta Penerbit buku kedokteran
View more...
Comments