Medication Safety

August 5, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Medication Safety...

Description

 

PANDUAN MEDICATION SAFETY

RSUD BIMA Jln. Langsat No. 1 Raba Telp. (0374) 43142 Bima 2019

 

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA Jln. Langsat No. 1 Raba Telp. (0374) 43142 Bima

Menimbang :

a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayana pela yanan n kefar kefarmasi masian an di Rumah Rumah Sakit Sakit Umum Daerah Bima, maka diperlukan penyelenggaraan pelayanan kefarmasian yang bermutu tinggi; t inggi; b. Bahw Bahwa a agar pelayanan pelayanan kefarmas kefarmasian ian di Rumah Rumah sakit sak it Umum Umum Daerah Daerah Bim Bima a da dapat pat dil dilaks aksan anaka akan n dengan baik, perlu adanya Panduan Medication Safety, sebagai landasan bagi peny penyel elen engg ggar araa aan n pela pelaya yana nan n kefa kefarm rmas asia ian n di Rumah Sakit Umum Daerah Bima; c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks dim aksud ud da dalam lam hu huruf ruf b terseb tersebut, ut, perlu perlu ditetapkan dengan Keputusan

Mengingat :

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bima; 1.

2.

3.

4.

5.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor  44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pera Pe ratu tura ran n Peme Pemeri rint ntah ah Repu Republ blik ik In Indo done nesi sia a Nomorr 72 Tahun 1998 Nomo 1998 tentang tentang Pengaman Pengamanan an Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor mor 72 Tahun hun 201 2016 te ten nta tan ng St Stan and dar  Pelayanan Kefarmasian Kefarmasian di Rumah Sakit. Pera Pe ratu tura ran n Peme Pemeri rint ntah ah Repu Republ blik ik In Indo done nesi sia a Nomo No morr 51 Tahun ahun 2009 2009 te ten nta tang ng Peke Pekerj rjaa aan n Kefarmasian. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bi Bima ma Nomo Nomor: r: ------------ ta tang ngga gall ---------- te ten nta tang ng Kebijakan Panduan Medication Safety.

 

PEMERINTAH KABUPATEN BIMA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA Jln. Langsat No. 1 Raba Telp. (0374) 43142 Bima

Menetapkan Pertama Kedua

Ketiga

MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN KEPUTUSANDIREKTUR DIREKTUR TENTANG TENTANG

KEBIJAKAN KEBIJAKAN PANDUAN

MEDICATION SAFETY DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BIMA. : Kebijakan ten tentan tang Pan Panduan Med Medicati tio on Safe Safety ty di di Ru Rumah Sak Sakit Umu Umum Daerah Bima sebagaimana sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.; : Pembinaan dan pengawasan tentang Panduan Medication Safety dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Bima : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Bima Pada Tanggal ------Direktur RSUD Bima

drg. H. Ihsan, M.Ph NIP. 19720518 2002121 001

 

BAB I DEFINISI Keselamatan pasien (Patient safety) secara sederhana di definisikan sebagai suatu upaya untuk mencegah bahaya yang terjadi pada pasien. Walaupun Walaupun mempunyai definisi yang sangat sederhana, tetapi upaya untuk menjamin keselamatan pasien di fasilitas kesehatan sangatlah kompleks dan banyak hambatan. Konsep keselamatan pasien harus dijalankan secara menyeluruh dan terpadu. Strategi untuk meningkatkan keselamatan pasien : a. b. c. d.

Mengguna Menggunakan kan obat dan peralata peralatan n yang yang aman aman Melakuka Melakukan n praktek praktek klinik klinik yang yang aman dan dan dalam dalam lingkung lingkungan an yang aman aman . Melaksan Melaksanakan akan manaje manajemen men risiko, risiko, contoh contoh : pengen pengendali dalian an infe infeksi ksi Memb Membua uatt dan dan meni mening ngka katk tkan an si siste stem m yang yang dapa dapatt menu menuru runk nkan an risi risiko ko yang yang berorientasi kepada pasien. e. Meningka Meningkatkan tkan keselama keselamatan tan pasi pasien en denga dengan n: o

mencegah terjadinya kejadian tidak diharapkan (adverse event)

o

membuat sistem identifikasi dan pelaporan adverse event

o

mengurangi efek akibat adverse event

 

BAB II RUANG LINGKUP Dalam Dala m memba membangu ngun n kesela keselamat matan an pa pasie sien n ba banya nyak k ha hall – hal yang yang perlu perlu dif difaha ahami mi dan disepakati bersama. Hal – hal tersebut diantaranya adalah: -

Kejadian Tidak Diharapkan/KTD (Adverse Event) Kejadian Nyaris Cedera/KNC (Near miss) - Kejadan Sentinel  Adverse Drug Event Event - Adverse Drug Reaction Reaction Medication Error  Efek samping obat

Penggunaan obat rasional merupakan hal utama dari pelayanan kefarmasian. Dalam mewujudkan pengobatan rasional, keselamatan pasien menjadi masalah yang perlu di perhatikan. Di rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya, kejadian medication error dapat dicegah jika melibatkan pelayanan farmasi klinik dari apoteker yang sudah terlatih. Saat ini di negara-negara maju sudah ada apoteker dengan spesialisasi khusus menangan mena nganii medicati medication on safe safety ty.. Peran Peran Apot Apoteker eker Keselama Keselamatan tan Pengobat Pengobatan an (Medicati (Medication on Safety Pharmacist) meliputi : 1. Mengelol Mengelola a laporan laporan medication medication error  error   Membuat kajian terhadap laporan insiden yang masuk Mencari akar permasalahan dari error yang terjadi  2. Mengiden Mengidentifik tifikasi asi pelaksa pelaksanaan naan praktek profesi profesi terbaik terbaik untuk untuk menjamin menjamin medication medication safety  Menganalisis Menganali sis pelaksanaan praktek yang menyebabkan medication error   Mengambil langkah proaktif untuk pencegahan  Memfasil Memf asilitas itasii perubaha perubahan n pros proses es dan sistem sistem untuk untuk menurunk menurunkan an insiden insiden yang sering terjadi atau berulangnya insiden sejenis 3. Mendidik Mendidik staf dan klinisi klinisi terkait terkait lainnya lainnya untuk menggalakk menggalakkan an praktek praktek pengobatan pengobatan yang aman  Mengemba Meng embangka ngkan n program program pendidik pendidikan an untuk untuk meningka meningkatkan tkan medicatio medication n safety dan kepatuhan terhadap aturan/SOP yang ada 4. Berpartisipasi Berpartisipasi dalam Komite/tim Komite/tim yang berhubungan berhubungan dengan dengan medication safety safety Komite Keselamatan Pasien RS • Dan komite terkait t erkait lainnya  5. Terlibat didalam didalam pengembangan pengembangan dan pengkajian kebijakan kebijakan penggunaan penggunaan obat 6. Memonitor kepatuhan kepatuhan terhadap terhadap standar pelaksanaan pelaksanaan Keselamatan Keselamatan Pasien Pasien yang ada

 

BAB III TATA LAKSANA PERA PERAN N APOTEKER DALAM ME MEWUJUDKAN WUJUDKAN KESELAMATAN PASIEN Peran apoteker dalam mewujudkan keselamatan pasien meliputi dua aspek yaitu aspek yaitu aspek manaje manajemen men da dan n aspek aspek klini klinik. k. Aspek Aspek manaj manajeme emen n melipu meliputi ti pemil pemiliha ihan n pe perbe rbekal kalan an farmas farmasi, i, pengad pengadaa aan, n, peneri penerimaa maan, n, penyim penyimpa panan nan da dan n distri distribus busi, i, alur  alur  pelayanan, pelayana n, sistem pengendalian pengendalian (misalnya memanfaatkan IT). Sedangkan aspek klinik melip me liputi uti skrin skrining ing per permin mintaa taan n obat obat (resep (resep atau atau bebas) bebas),, penyia penyiapan pan obat obat dan obat obat khusus khu sus,, penyer penyeraha ahan n dan pe pembe mberia rian n infor informas masii ob obat, at, konsel konselin ing, g, monito monitorin ring g da dan n evalu eva luasi asi.. Kegia Kegiatan tan far farmas masii klini klinik k sanga sangatt diperl diperluka ukan n te terut rutama ama pada pada pasie pasien n yang yang menerima pengobatan pengobatan dengan risiko tinggi. Keterlibatan apoteker dalam tim pelayanan kesehatan perlu didukung mengingat keberadaannya melalui kegiatan farmasi klinik terbukti terb ukti memiliki memiliki konstrib konstribusi usi besar besar dalam dalam menurunk menurunkan an insiden insiden/kesa /kesalaha lahan. n. Apoteker  Apoteker  harus berperan di semua tahapan proses yang meliputi : 1. Pemilihan Pada tahap pemilih pemilihan an perbekal perbekalan an farmasi, farmasi, risi risiko ko insiden/ insiden/error error dapa dapatt diturunka diturunkan n dengan denga n pengen pengendal dalian ian jumla jumlah h ite item m obat obat da dan n penggu penggunaa naan n ob obatat-oba obatt se sesua suaii formularium. 2. Pengadaan Pengadaan Pengadaa n harus harus menjamin menjamin ketersediaan ketersediaan obat yang aman efektif efektif dan sesuai sesuai peraturan yang berlaku (legalitas) dan diperoleh dari distributor resmi. 3. Penyi enyim mpan panan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan untuk menurunkan kesalahan pengambilan obat dan menjamin mutu obat: 





Simpan obat dengan nama, tampilan dan ucapan mirip (look-alike, sound-alike medication names) secara terpisah dan di beri label LASA. Obat Ob at-o -oba batt deng dengan an peri pering ngat atan an kh khus usus us (hig (high h aler alertt drug drugs) s) ya yang ng dapa dapatt menimbul meni mbulkan kan cedera cedera jika terjadi terjadi kesalaha kesalahan n pengambi pengambilan, lan, simpan simpan di tempat tempat khusus. Misalnya :  menyimpan cairan elektrolit pekat seperti KCl inj, MgSo4, Na Bicnat, NaCl 3% disimpan di Instalasi Farmasi saja, tidak di simpan di ruang perawatan.  Obat yang termasuk kategori High Alert seperti: heparin, warfarin, insulin, kemoterapi, narkotik opiat, neuromuscular blocking agents, thrombolitik, dan agonis adrenergic di simpan terpisah di tempat khusus dan diberi label High  Alert.  kelompok obat antidiabet jangan disimpan tercampur dengan obat lain secara alfabetis, tetapi tempatkan secara terpisah Simpan obat sesuai dengan persyaratan penyimpanan.

 

4. Skri Skrini ning ng Rese Resep p  Apoteker dapat berperan nyata dalam pencegahan pencegahan terjadinya medication error  melalui kolaborasi dengan dokter dan pasien. 





 



Identifikasi pasien minimal dengan dua identitas, misalnya nama dan nomor  rekam medik/ tanggal lahir/ nomor resep,  Apoteker tidak boleh membuat asumsi pada saat melakukan interpretasi resep do dokte kterr. Untuk Untuk mengkl mengklari arifik fikasi asi ketid ketidakt aktep epata atan n atau atau ketida ketidakje kjelas lasan an resep, resep, singkatan, hubungi dokter penulis resep. Dapa Da patk tkan an info inform rmas asii meng mengen enai ai pasi pasien en seba sebaga gaii petu petunj njuk uk pent pentin ing g dala dalam m pengambilan pengambi lan keputusan pemberian obat, seperti :  Data demografi (umur/tanggal lahir, berat badan, jenis kelamin) dan data klinis (alergi, diagnosis dan hamil/menyusui). Contohnya, Apoteker perlu menget men getahu ahuii tin tingg ggii da dan n be berat rat badan badan pa pasie sien n yang yang meneri menerima ma obat-o obat-oba batt dengan indeks terapi sempit untuk keperluan perhitungan perhitungan dosis.  Hasill pemeriks Hasi pemeriksaan aan pasien pasien (fungsi (fungsi organ, organ, hasil hasil laborator laboratorium, ium, tanda-tan tanda-tanda da vital dan parameter lainnya). Contohnya, Apoteker harus mengetahui data laborator labo ratorium ium yang penting, penting, terutama terutama untuk untuk obat-obat obat-obat yang memerluk memerlukan an penyesuaian dosis dosis (seperti pada penurunan fungsi ginjal).  Apoteker harus membuat membuat riwayat/catatan riwayat/catatan pengobatan pengobatan pasien. St Stra rate tegi gi lain lain untu untuk k me menc nceg egah ah kesa kesala laha han n obat obat dapa dapatt dila dilaku kuka kan n deng dengan an pe pengg ngguna unaan an oto otomat matisa isasi si (autom (automati atic c stop stop order) order),, sistem sistem komput komputeri erisas sasii (eprescrib pres cribing) ing) dan pen pencatata catatan n pengobata pengobatan n pasien pasien seperti seperti sudah sudah disebutka disebutkan n diatas. Permintaan obat secara lisan hanya dapat dilayani dalam keadaan emergensi da dan n itu itupun pun ha harus rus dil dilaku akukan kan ko konfi nfirma rmasi si ulang ulang untuk untuk memas memastik tikan an obat obat yang yang di dimin minta ta be benar nar,, de denga ngan n mengej mengeja a nam nama a obat obat serta serta memas memastik tikan an do dosis sisnya nya.. In Info form rmas asii obat obat ya yang ng pent pentin ing g haru harus s dibe diberi rika kan n ke kepa pada da petu petuga gas s ya yang ng meminta/menerima obat tersebut. Petugas yang menerima permintaan harus menulis dengan jelas instruksi lisan setelah mendapat konfirmasi.

5. Disp spe ens nsiing  

 

Peracikan obat dilakukan dengan tepat sesuai dengan SOP Pemberian etiket yang tepat. Etiket harus dibaca minimum tiga kali : pada saat pengambilan obat dari rak, pada saat mengambil obat dari wadah, pada saat mengembalikan obat ke rak. Dilakukan pemeriksaan ulang oleh orang berbeda. Pemeri Pem eriksa ksaan an melip meliputi uti kel keleng engkap kapan an pe permi rminta ntaan, an, ketepa ketepatan tan etiket etiket,, aturan aturan pakai pak ai,, pemeri pemeriksa ksaan an kes kesesu esuaia aian n resep resep terhad terhadap ap obat, obat, kesesu kesesuai aian an resep resep terhadap isi etiket.

 

6. Komunika Komunikasi, si, Informasi Informasi dan Edukasi Edukasi (KIE) Edukasi dan konselin Edukasi konseling g kepada kepada pasien pasien harus harus diberika diberikan n mengenai mengenai hal-hal yang penting tentang obat dan pengobatannya. Hal-hal yang harus diinformasikan dan didiskusikan pada pasien adalah : 

Pemaha Pem ahaman man yang yang jelas jelas menge mengenai nai indika indikasi si pe pengg ngguna unaan an dan ba bagai gaiman mana a menggunakan obat dengan benar, harapan setelah menggunakan obat, lama pengobatan, kapan harus kembali ke dokter  Peringatan yang berkaitan dengan proses pengobatan Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) yang potensial, interaksi obat dengan obat lain dan makanan harus dijelaskan kepada pasien • Reaksi obat yang tidak diinginkan diinginka n (Adverse Drug Reaction – ADR) yang mengakibatkan cedera pasien, pa pasi sien en haru harus s mend mendap apat at eduk edukas asii meng mengen enai ai baga bagaim iman ana a cara cara meng mengat atas asii kemungkinan kemungkina n terjadinya ADR tersebut Penyimpanan dan penanganan obat di rumah termasuk mengenali obat yang sudah suda h rusak rusak atau kadaluar kadaluarsa. sa. Ketik Ketika a melakuka melakukan n konseli konseling ng kepada kepada pasien, pasien, apoteker mempunyai kesempatan untuk menemukan potensi kesalahan yang mungkin terlewatkan pada proses sebelumnya.

 



7. Peng Penggu guna naan an Obat Obat  Apoteker harus berperan dalam dalam proses pengguna penggunaan an obat oleh pasien rawat inap di rumah ruma h sakit sakit dan sara sarana na pelayana pelayanaan an kesehatan kesehatan lainnya, lainnya, bekerja bekerja sama dengan petuga pet ugas s keseha kesehatan tan lain lain.. Hal Hal yang yang pe perlu rlu diper diperhat hatika ikan n dengan dengan pri prinsi nsip p 7 Benar  Benar  adalah:       

Benar pasien Benar Obat Benar Dosis Benar Cara Pemberian Benar waktu dan Frekuensi pemberian Benar dokumentasi Benar Informasi

8. Moni Monito tori ring ng dan dan Eval Evalua uasi si  Apoteker harus melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengetahui efek terapi, mewaspadai efek samping obat, memastikan kepatuhan pasien. Hasil monitoring dan evaluasi didokumentasikan dan ditindaklanjuti dengan melakukan perbaikan dan mencegah mencegah pengulanga pengulangan n kesalaha kesalahan. n. Seluruh Seluruh personal personal yang ada di tempat tempat pelaya pel ayana nan n kefarm kefarmasi asian an harus harus terli terlibat bat didal didalam am progra program m kesela keselamat matan an pasie pasien n khususnya medication safety dan harus secara terus menerus mengidentifikasi masalah masa lah dan mengimpl mengimplemen ementasik tasikan an strategi strategi untuk meningka meningkatkan tkan keselama keselamatan tan pasien. Faktor-faktor lain yang berkonstribusi pada medication error antara lain :

 

1. Komunika Komunikasi si (mis-komuni (mis-komunikasi kasi,, kegagalan kegagalan dalam berkomun berkomunikas ikasii ) Kegaga Kega gala lan n dala dalam m berk berkom omun unik ikas asii meru merupa paka kan n sumb sumber er ut utam ama a te terj rjad adin inya ya kesalaha kesa lahan. n. Insti Institusi tusi pelayana pelayanan n kesehata kesehatan n harus harus menghil menghilangk angkan an hambatan hambatan ko komu muni nika kasi si anta antarr petu petuga gas s ke kese seha hata tan n dan dan memb membua uatt SOP SOP baga bagaim iman ana a resep/permintaan resep/permintaa n obat dan informasi obat lainnya dikomunikasik dikomunikasikan. an. Komunikasi baik antar apoteker maupun dengan petugas kesehatan lainnya perlu dilakukan dengan deng an jelas jelas untuk untuk meng menghind hindari ari penafsira penafsiran n ganda ganda atau ketidak ketidak lengkap lengkapan an informasi dengan berbicara perlahan dan jelas. Perlu dibuat daftar singkatan dan penulisan dosis yang berisiko menimbulkan kesalahan untuk diwaspadai. 2. Kond Kondis isii llin ingk gkun unga gan n Untuk menghindari kesalahan yang berkaitan dengan kondisi lingkungan, area dispensing harus didesain dengan tepat dan sesuai dengan alur kerja, untuk menurunkan kelelahan dengan pencahayaan yang cukup dan temperatur yang nyaman nya man.. Selai Selain n itu area area ke kerja rja harus harus ber bersih sih dan teratu teraturr untuk untuk menceg mencegah ah terjadinya kesalahan. Obat untuk setiap pasien perlu disiapkan dalam nampan terpisah. 3. Gangguan Gangguan/inte /interups rupsii pada saat saat bekerja bekerja Gangguan Gangguan/inte /interups rupsii harus se harus semin minimu imum m mungki mungkin n de denga ngan n mengur menguran angi gi inter interup upsi si baik baik langs langsun ung g maupun melalui telepon. 4. Beban ke kerja Rasio antara beban kerja dan SDM yang cukup penting untuk mengurangi stres dan beban kerja berlebihan sehingga dapat menurunkan kesalahan. 5. Edu Eduka kasi si St Sta af  Meskipun edukasi staf merupakan cara yang tidak cukup kuat dalam menurunkan insiden/kesalahan, insiden/kesalahan, tetapi mereka dapat memainkan peran penting ketika dilibatkan dalam sistem menurunkan insiden/kesalahan. insiden/kesalahan.  Apoteker di rumah rumah sakit atau sarana sarana pelayanan pelayanan kesehatan lainnya lainnya dapat menerapk mene rapkan an Tu Tujuh juh Langkah Langkah Menuju Menuju Keselama Keselamatan tan Pasien Pasien Pada Pelayana Pelayanan n Kefarmasian yang mengacu pada buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety) (diterbitkan oleh Depkes tahun 2006) : 1. Bangun Bangun kesadaran kesadaran akan akan nilai keselamata keselamatan n pasien Ciptaka Ciptakan n kepemimpin kepemimpinan an dan budaya yang terbuka dan adil 

 Adanya kebijakan kebijakan Instalasi Farmasi RS/Sarana Pelayanan Pelayanan Kesehatan lainnya tentang Keselamatan Pasien yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian Sentinel, dan

 





langk langkah ah-la -langk ngkah ah yang yang harus harus di dilak lakuka ukan n oleh oleh apotek apoteker er dan tenag tenaga a farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden. Buat, sosialisasikan dan penerapan SOP sebagai tindak lanjut setiap kebijakan Buat buku catatan tentang KTD, KNC dan Kejadian Sentinel kemudian laporkan ke atasan langsung

2. Pimpin Pimpin dan Dukung Dukung Staf Staf Anda Anda Bangun Bangun komitme komitmen n dan fokus fokus yang kuat kuat dan  jelas tentang keselamatan pasien di tempat pelayanan pelayanan (instalasi farmasi/apotek) Farmasi/Apotek yang bertanggung jawab   Adanya suatu tim di Instalasi Farmasi/Apotek terhadap keselamatan pasien (sesuai dengan kondisi)  Tunjuk staf Instalasi Farmasi/Apotek yang bisa menjadi penggerak dan mampu mensosialisasikan program (leader)   Adakan pelatihan untuk staf dan pastikan pelatihan ini diikuti oleh seluruh staf dan tempatkan staf sesuai kompetensi Staf farmasi harus mendapat edukasi tentang kebijakan dan SOP yang berkaitan dengan proses dispensing yang akurat, mengenai nama dan bentuk obat-obat yang membingungkan, obat-obat formularium/non



formulari formu larium, um, obat-oba obat-obatt yang ditanggu ditanggung ng asuransi asuransi/non /non-asur -asuransi ansi,, obatobatobat baru dan obat-obat yang memerlukan perhatian khusus. Disamping itu petugas farmasi harus mewaspadai dan mencegah medication error  yang dapat terjadi. Tumbuhkan budaya tidak menyalahkan (no blaming culture) agar staf  berani melaporkan setiap insiden yang terjadi

3. Integrasi Integrasikan kan Akti Aktivitas vitas Pengelol Pengelolaan aan Risik Risiko o Kemb Ke mban angk gkan an si sist stem em dan dan pros proses es peng pengel elol olaa aan n risi risiko ko sert serta a laku lakuka kan n identifikasi dan asesmen hal yang potensial bermasalah  Buat kajian setiap adanya laporan KTD, KNC dan Kejadian Sentinel  Buat Bu at solu solusi si dari dari insi inside den n ters terseb ebut ut supa supaya ya ti tida dak k beru berula lang ng deng dengan an mengeval meng evaluasi uasi SOP yang sudah ada atau mengemba mengembangka ngkan n SOP bila diperlukan 4. Kemba Kembang ngkan kan Si Siste stem m Pelap Pelapora oran n  Pasti Pastikan kan semua semua staf Insta Instalasi lasi Farmasi/Apote Farmasi/Apotek k dengan dengan mudah mudah dapat dapat melaporkan insiden kepada atasan langsung tanpa rasa takut  Beri penghargaan pada staf yang melaporkan 5. Libatkan Libatkan dan Komunika Komunikasi si D Deng engan an Pasie Pasien n Kembangkan cara-cara munikasi yang terbuka dengan pasien  Pastikan setiap penyerahan obat diikuti dengan pemberian Informasi yang jelas dan tepat  Doron Do rong g pasien pasien untuk untuk be beran ranii bertan bertanya ya dan mendis mendiskus kusika ikan n dengan dengan apoteker tentang obat yang diterima 

Lakukan komunikasi kepada pasien dan keluarga bila ada insiden serta berikan solusi tentang insiden yang dilaporkan.

 

6. Belajar Belajar dan Berbagi Berbagi Pengalama Pengalaman n Tenta Tentang ng Keselamata Keselamatan n Pasien Dorong Dorong staf  untuk melakukan analisis penyebab masalah  La Lakuk kukan an kajia kajian n inside insiden n dan sampai sampaikan kan kepada kepada staf staf lainn lainnya ya un untuk tuk menghindari berulangnya insiden 7. Cegah Cegah KTD, KTD, KNC dan dan Kejadi Kejadian an Sentin Sentinel el dengan dengan cara cara : 





Gunakan informasi dengan benar dan jelas yang diperoleh dari system pelaporan,, asesmen risiko, kajian insiden dan audit serta analisis untuk pelaporan menentukan solusi Buatt solusi Bua solusi yang yang mencak mencakup up penjab penjabara aran n ul ulang ang sistem sistem (re-de (re-desig sign n system), penyesuaian SOP yang menjamin keselamatan pasien Sosialisasikan Sosialisas ikan solusi kepada seluruh staf Instalasi

Farmasi Setiap kegiatan pelayanan kefarmasian baik di rumah sakit maupun di komunitas diharapkan melakukan pencatatan dan pelaporan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien meliputi KTD, KNC, dan Kejadian Sentinel. Pelaporan di rumah sakit dilakukan sesuai dengan Panduan Nasional Keselama Kese lamatan tan Pasien Pasien Rumah Rumah Sakit Sakit (Patient (Patient Safety) Safety) dan Pedoman Pedoman Pelapora Pelaporan n Insiden Keselamatan Pasien (IKP) yang dikeluarkan oleh Komite Keselamatan Pasie Pa sien n Rumah Rumah Sakit Sakit - Persa Persatua tuan n Rumah Rumah Sakit Sakit Selur Seluruh uh Indone Indonesia sia (PERS (PERSI). I). Kejadian terkait dengan keselamatan pasien dalam pelayanan farmasi komunitas di Indonesi Indonesia a belum belum mempunya mempunyaii panduan panduan pelapora pelaporan, n, sehingg sehingga a kegiatan kegiatan yang dilakuk dil akukan an adalah adalah pencatata pencatatan n untu untuk k monitorin monitoring g dan evaluasi evaluasi.. Tujuan Tujuan dilakuk dilakukan an pe pelap lapora oran n Inside Insiden n Kesela Keselamat matan an Pasie Pasien n ad adala alah h un untuk tuk menuru menurunka nkan n Inside Insiden n Keselamatan Pasien yang terkait dengan KTD, KNC dan Kejadian Sentinel serta meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.

 

BAB IV DOKUMENTASI Sistem pelaporan mengharuskan semua orang dalam organisasi untuk peduli terhadap terh adap bahaya/po bahaya/potensi tensi bahaya bahaya yang dapat terjadi terjadi pada pada pasien. pasien. Pelapora Pelaporan n juga juga penting digunakan untuk memonitor upaya pencegahan terjadinya kesalahan sehingga diharap dih arapkan kan dapat dapat mendoron mendorong g dila dilakuka kukannya nnya investiga investigasi si lebih lebih lanjut. lanjut. Pelapora Pelaporan n akan menjadi awal proses pembelaj menjadi pembelajaran aran untuk mencegah mencegah kejadian kejadian yang sama terulang terulang kembali. Setiap kejadian dilaporkan kepada Tim Keselamatan Pasien Rumah Sakit menggunakan mengguna kan formulir yang sudah disediakan di rumah sakit untuk diinvestigasi. 1. Prose Prosedur dur Pelapo Pelaporan ran Ins Inside iden n a. Insiden Insiden yang dilapork dilaporkan an adalah adalah kejadian kejadian yang sudah terjadi terjadi,, potensial potensial terjadi terjadi ataupun yang nyaris terjadi. b. Laporan Laporan inside insiden n dapat dibua dibuatt oleh siapa siapa saja atau atau staf farmasi farmasi yang yang pertama pertama kali menemukan kejadian atau terlibat dalam kejadian. c. Pelapora Pelaporan n dilakukan dilakukan dengan dengan mengisi mengisi “Formuli “Formulirr Laporan Laporan Insiden” Insiden” yang bersifat bersifat rahasia 2. Alur Alur Pelapora Pelaporan n Inside Insiden n Ke Tim Tim Keselam Keselamata atan n Pasie Pasien n (KP) (KP) Di Rumah Rumah Sakit Sakit (Internal) a. Apabil Apabila a terja terjadi di suatu suatu insid insiden en (KNC/K (KNC/KTD/ TD/Kej Kejadi adian an Sentin Sentinel el)) terkai terkaitt denga dengan n pelayanan kefarmasian, wajib segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/ akibat yang tidak diharapkan. b. Sete Setela lah h diti ditind ndak akla lanj njut uti, i, sege segera ra buat buat lapo lapora ran n insi inside denn nnya ya deng dengan an meng mengis isii Form Fo rmul ulir ir Lapo Lapora ran n Insi Inside den n pada pada akhi akhirr jam jam kerj kerja/ a/sh shif iftt kepa kepada da Apot Apotek eker  er  penanggung jawab dan jangan menunda laporan (paling lambat 2 x 24 jam). c. Laporan Laporan segera segera diserah diserahkan kan kepada kepada Apote Apoteker ker penanggu penanggung ng jawab jawab d. Apoteker Apoteker penanggun penanggung g jawab memeriksa memeriksa laporan laporan dan melakuk melakukan an grading grading risiko risiko terhadap insiden yang dilaporkan. e. Hasil Hasil gradin grading g akan akan menen menentuk tukan an bentuk bentuk inves investig tigasi asi dan an anali alisis sis yang akan dilakukan :  Grade biru : Investigasi sederhana oleh Apoteker Apoteker penanggung jawab, waktu

f.

maksimal 1 minggu  Grade Grad e hijau hijau : Investiga Investigasi si sederhan sederhana a oleh oleh Apoteker Apoteker penanggu penanggung ng jawab, jawab, waktu maksimal 2 minggu Grade kuning : Investigasi komprehensif/Root Cause Analysis (RCA) oleh  Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari  Grade merah : Investigasi komprehensif/Root Cause Analysis (RCA) oleh Tim KP di RS, waktu maksimal 45 hari Setelah Setelah selesai selesai melaku melakukan kan in investi vestigasi gasi sederh sederhana, ana, la lapora poran n hasi hasill investiga investigasi si dan laporan insiden dilaporkan ke Tim KP di RS.

 

7. Tim Tim KP di RS akan menganalis menganalis kembali kembali hasil hasil investig investigasi asi dan Laporan Laporan insiden insiden untuk menentukan menentukan apakah apakah perlu perlu dilakuk dilakukan an investig investigasi asi lanjutan lanjutan Root Root Cause Cause  Analysis (RCA) (RCA) dengan melakukan melakukan Regrading Regrading 8. Untu Untuk k Grad Grade e kuni kuning ng/m /mer erah ah,, Tim KP di RS akan akan mela melaku kuka kan n Root Root Caus Cause e  Analysis (RCA) (RCA)

9. Setelah Setelah melakukan melakukan Root Root Cause Analysis Analysis (RCA), (RCA), Tim Tim KP di RS akan membuat membuat laporan lapo ran dan Rekomend Rekomendasi asi untuk untuk perb perbaika aikan n serta “pembelajar “pembelajaran” an” berupa berupa : Petunjuk / Safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang kembali 10. Hasil Root Cause Analysis Analysis (RCA), rekomendasi rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Direksi 11. Rekome Rekomenda ndasi si un untuk tuk “Perba “Perbaika ikan n da dan n Pembe Pembelaj lajara aran” n” di diber berika ikan n umpan umpan balik balik kepada instalasi farmasi. 12. Apotek Apoteker er penan penanggu ggung ng jawa jawab b akan akan mem membua buatt an anali alisis sis da dan n tren tren kejad kejadian ian di satuan kerjanya 13. Monitoring dan Evaluasi Perbaikan Perbaikan oleh Tim KP di RS. Peran Apoteker Dalam Penyusunan Laporan Idealnya setiap KTD/KNC/Kejadian Sentinel yang terkait dengan penggunaan obat harus dikaji dikaji terlebih terlebih dahulu dahulu oleh oleh apoteker apoteker yang berpengalam berpengalaman an sebelum sebelum diserahk dise rahkan an kepada kepada Ti Tim m Keselama Keselamatan tan Pasi Pasien en Rumah Rumah Sakit. Sakit. Tujuan Tujuan pengkaji pengkajian an un untuk tuk memast memastika ikan n bahwa bahwa lapor laporan an ter terseb sebut ut sudah sudah sesuai sesuai,, na nama ma ob obat at yang yang dilaporkan benar, dan memasukkan dalam kategori insiden yang benar. Kategori kesalahan dalam pemberian obat adalah : a. Pasien Pasien men mengal galami ami reak reaksi si alerg alergii b. Kontra ntraiindi ndika kasi si c. Obat Obat kad kadal aluw uwar arsa sa d. Bentuk Bentuk sedia sediaan an yang yang sal salah ah e. f. g. h. i.  j. k. l. m. n.

Frekue Frekuensi nsi pemb pemberi erian an yang yang salah salah Lab Label el oba obatt salah salah / ti tidak dak ad ada a / tida tidak k jela jelas s Info Informasi rmasi obat kepada kepada pasie pasien n yan yang g salah salah / tidak tidak jelas jelas Obat diberika diberikan n pada pada pasie pasien n ya yang ng sala salah h Cara Cara meny menyia iapka pkan n (mera (meracik cik)) obat obat yang yang salah salah Jumlah obat obat yang tidak sesuai ADR ADR ( jika jika diguna digunakan kan berul berulang ang ) Ru Rute te pemb pember eria ian n yan yang g sala salah h Cara penyimpa penyimpanan nan yang yang salah salah Penjelas Penjelasan an petun petunjuk juk penggun penggunaan aan kepada kepada pasien pasien yang salah salah

 

BAB V PENUTUP Panduan medicatio Panduan medication n Safety Safety dapat dapat menj menjadi adi acuan acuan bagi seluruh seluruh staf farmasi dalam dal am menjala menjalankan nkan seluruh seluruh pekarjaa pekarjaan n yang ada di farmasi. farmasi. Dan menjadi prioritas prioritas utama dalam memberikan pelayanan obat ke pasien dengan mengutamakan pasien safety. Semoga dengan adanya Buku Panduan Medication Safety ini dapat menjadi acuan dalam pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit Umum Daerah Bima.

Ditetapkan di Bima PadaT Pada Tanggal anggal ---------------------------Direktur RSUD Bima

drg. H. Ihsan, M.Ph NIP. 19720518 2002121 001

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF