MDGs - Panduan Rujukan HIV

August 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MDGs - Panduan Rujukan HIV...

Description

 

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT SANTA CLARA MADIUN Nomor : 600/RSSC/VIII/2017 Tentang PEMBERLAKUAN PEMBERLAKUA N PANDUAN RUJUKAN PASIEN HIV-AIDS RUMAH SAKIT SANTA CLARA

Direktur Rumah Sakit Santa Clara, Menimbang : a.  Bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Santa Clara dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya rujukan pasien HIV-AIDS;  b.  Bahwa perlu adanya panduan rujukan pasien HIV-AIDS di Rumah Sakit Santa Clara; c.  Bahwa untuk maksud tersebut di atas perlu memberlakukan Panduan Rujukan Pasien HIV-AIDS Rumah Sakit Santa Clara dengan Surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1.  Undang Undang –   –  undang  undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Keseha Kesehatan. tan. 2.  Undang Undang –   –  undang  undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. 3.  Peraturan Menteri Kesehatan No 001 Tahun 2012, tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan. 4.  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 21 Tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS. 5.  Surat Keputusan Pengurus Yayasan Yayasan Nomor : 1171/YPB-U/VIII/2014 tentang Pengangkatan Pengangkatan Jabatan Struktural (Direktur) RS. Santa Clara. 6.  Surat Keputusan Pengurus Pengurus Yayasan Yayasan Nomor : 033/YPB-U/V/2017 033/YPB-U/V/2017 tentang Struktur Organisasi Organisasi RS. Santa Clara Periode 1 Mei 2017 –  2017 –  1  1 Mei 2020

MEMUTUSKAN Menetapkan

:

PANDUAN RUJUKAN PASIEN HIV-AIDS RUMAH SAKIT SANTA CLARA

Pertama

:

Memberlakukan Panduan Rujukan Pasien HIV-AIDS Rumah Sakit Santa Clara sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini

Kedua

:

Panduan Rujukan Pasien HIV-AIDS sebagaimana dimaksud dalam Diktum  pertama agar digunakan sebagai acuan dalam penyelenggaraan rujukan  pasien HIV-AIDS di Rumah Sakit Santa Clara.

Ketiga

:

Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian hari dijumpai adanya perubahan dan atau kekeliruan dalam keputusan ini termasuk lampirannya, maka akan dilakukan peninjauan kembali dan penyempurnaan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Pada tanggal Direktur,

: Madiun : 29 Agustus 2017

dr. FX. Budiarto, MPH.

 

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ .............................. ........ i SK Direktur Pemberlakuan Panduan Rujukan HIV............................................ ............................................................... ...................ii Daftar Isi .................... ........................................... ............................................. ............................................ ............................................ ......................................... ...................iii BAB I DEFINISI ............................................ ................................................................... ............................................. ............................................. .......................... ...1 BAB II RUANG LINGKUP ............................... ..................................................... ............................................ ............................................. .......................2 BAB III TATA LAKSANA.................................... LAKSANA.......................................................... ............................................ ......................................... ...................3 3.1 Pemeriksaan Klinis ........................................... ................................................................. ............................................ ......................................... ...................3 3.2 Inform Consent ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................. .......................3 3.3 Pengambilan Darah ...................................................... ............................................................................ ............................................. .............................. ....... 4 3.4 Pemeriksaan di Laboratorium ...................................... ............................................................ ............................................ .............................. ........4 3.5 Hasil ............................................ .................................................................. ............................................ ............................................ ......................................... ...................4 3.6 Pelaporan ke DPJP .................................... .......................................................... ............................................. .............................................. .......................... ...5 3.7 Rujukan .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................ ..................................... ...............5 BAB IV DOKUMENTASI ..................................... ........................................................... ............................................ ......................................... ...................6 BAB V PENUTUP ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................. .......................7

Panduan Rujukan HIV  

iii

 

BAB I DEFINISI

HIV adalah virus yang menyebabkan penyakit AIDS, ia kelompok dari keluarga retrovirus. Penularan HIV akan mengalami infeksi seumur hidup . Kebanyakan ODHA tetap asimtomatik (tanpa tanda gejala dari suatu penyakit ) untuk jangka waktu panjang dan tidak diketahui terinfeksi. Meski demikian mereka dapat menulari orang lain. Dengan meningkatnya jumlah kasus HIV khususnya pada kelompok pengguna napza suntik, pekerja seks dan pasangan, serta waria di beberapa kota di Indonesia pada saat ini , maka kemungkinan terjadinya resiko penyebaran infeksi HIV ke masyarakat umum tidak dapat diabaikan. Kebanyakan dari mereka yang beresiko tertular HIV tidak mengetahui akan status HIV mereka, apakah sudah terinfeksi atau belum.Selain itu petugas atau tenaga medis di rumah sakit juga menjadi kelompok resiko tinggi untuk tertular HIV . Oleh karena itu perlu  penanganan yang lebih serius dari Rumah Sakit dalam pengendalian HIV. Untuk saat ini rumah sakit Santa Clara belum bisa melayani pasien HIV AIDS karena tidak ditunjuk sebagai RS rujukan serta belum tersedia sarana dan prasarana . Selama ini hanya mend mendeteksi eteksi dini pasien yang curiga HIV AIDS kemudian pasien dirujuk ke RS R Rujukan ujukan HIV /AIDS.

Panduan Rujukan HIV  

1

 

BAB II RUANG LINGKUP

Pelayanan HIV dirumah Sakit Santa Santa Clara melayani di ruang rawat inap, unit gawat gawat darurat dan unit rawat jalan. Dalam pelayanan HIV untuk RS Santa Clara hanya untuk skrining saja, jika didapat hasil yang reaktif maka pasien pasien akan dirujuk ke rumah rumah sakit yang ditunjuk. Hal tersebut dikarenakan Rumah Sakit Santa Clara belum mempunyai

Panduan Rujukan HIV  

2

 

BAB III TATA LAKSANA PELAYANAN HIV 3.1. PEMERIKSAA PEMERIKSAAN N KLINIS Pasien yang dirawat di ruangan maupun yang baru datang di UGD di RS Santa Clara yang dicurigai berdasarkan gejala dan tanda atau kondisi medis yang mengindikasikan pada AIDS. meskipun tidak selalu atau terbatas pada tuberculosis dan kondisi khusus lainya terutama kelompok kondisi medis yang yang ada dan system pertahapan klinis klinis infeksi HIV. maka akan dilakukan skrining untuk tes HIV di laboratorium. Adapun prosedur sebagai berikut :   1.  Pasien di UGD : a.  Pasien masuk dibawa oleh petugas UGD.  b.  Pasien diperiksa oleh dokter jaga. c.  Dokter jaga menentukan diagnosa sementara dan menentukan tindakan medic sesuai kondisi pasien . d.  Jika kondisi kondisi pasien menunjukkan gejala-gejala atau dicurigai dicurigai HIV AIDS AIDS maka dokter akan meminta pemeriksaan Anti HIV di laboratorium. laboratorium. . e.  Dokter menulis permintaan di blanko laboratorium dan menandatangani. 2.  Pasien di Rawat Jalan :

 

a. Pasien datang dan periksa di poli rawat jalan.  b.  Pasien diperiksa oleh dokter di poli rawat jalan. c.  Dokter di poli rawat jalan menentukan diagnosa sementara dan menentukan tindakan medis sesuai dengan kondisi pasien. d.  Jika kondisi pasien menunjukkan gejala-gejala atau dicurigai HIV AIDS maka dokter akan meminta pemeriksaan Anti HIV di laboratorium. e.  Dokter menulis permintaan di blanko laboratorium dan menandatangani. 3.  Pasien Rawat Inap : a.  Pasien yang dicurigai HIV.  b.  Dokter DPJP menginstruksikan untuk tes HIV. c.  Perawat menulis di blanko permintaan laboratorium yang di tandatangani oleh dokter. d.  Perawat menulis identitas pasien dengan jelas dan lengkap. 3.2. INFORM CONSENT Informasi pra tes dapat diberikan secara individual, pasangan atau kelompok. Persetujuan untuk menjalani tes HIV ( inform consent ) harus selalu diberikan secara individual atau pribadi dengan kesaksian petugas kesehatan. Informasi yang disampaikan oleh petugas kesehatan : a.  Alasan menawarkan tes HIV.  b.  Informasi bahwa hasil tes akan diperlakukan secara konfidensial. c.  Pasien mempunyai hak untuk menolak menjalani tes HIV. d.  Keuntungan dari aspek klinis dan p pencegahan encegahan dari tes HIV serta potensi resiko yang akan dihadapi.

Setelah pasien mendapat informasi pra tes, maka pasien tanda tangan di lembar inform consent. Jika pasien menolak untuk tes maka juga akan tanda tangan di lembar inform consent mengenai penolakan tindakan.

Panduan Rujukan HIV  

3

 

3.3. PENGAMBILAN DARAH Pengambilan darah untuk pemeriksaan HIV dan penyakit menular dilakukan oleh  petugas laboratorium dengan memperhatikan prosedur berikut : a.  Petugas memakai peralatan pelindung diri misal (masker, jas laboratorium, sarung tangan khusus).  b.  Pasien ditanya identitas yang jelas dengan mencocokan gelang pasien. c.  Lakukan pengambilan darah sesuai prosedur yang benar. d.  Darah dimasukkan ke dalam vacutainer Plain. e.  Beri label identitas pasien. f.  Semua bekas peralatan pengambilan darah dibuang. g.  Pengambilan darah dilakukan dengan hati-hati 3.4. PEMERIKSAA PEMERIKSAAN N DI LABORATORIUM  Diagnosis infeksi HIV ditemukan antibody dalam darah orang yang terinfeksi  bermacam-macam assay antibody HIV Assay ini dapat secara luas diklasifikasikan kedalam tiga kelompok: Enzyme Linked Immunosorbent Assay ( ELISA ) , Western Blot Assay , dan Rapid Test. UNAID dan WHO merekomendasikan tiga strategi pemeriksaan untuk memaksimalkan ketepatan dan menekan biaya.

Di laboratorium RS Santa Clara untuk pemeriksaan anti HIV menggunakan metode Rapid Test atau tes cepat dari satu produk tes rappid. Produk rapid tes yang digunakan digunakan sesuai dengan anjuran dari Dinkes. Rapid Test lebih cepat , tidak memerlukan alat khusus , dan mempunyai mempunyai sensitivitas serta spesifitas diatas 99%. Prosedur test HIV : a.  Biarkan reagen pada suhu kamar 20 –  20 –  25°C  25°C .  b.  Beri identitas sample pada membrane. c.  Teteskan 1 tetes serum atau plasma ke lubang S d.  Lalu teteskan 1 tetes buffer. e.  Jalankan timer, tunggu biarkan menyerap aliran serumnya. f.  Baca hasil dalam waktu 15 –  15  –  20  20 menit ( Pembacaan tidak boleh melebihi 20 menit.) Tes Virologi yang canggih dan mahal hanya dianjurkan untuk diagnosis anak umur < 18 bulan dan perempuan HIV positif yang merencanakan kehamilan 3.5. HASIL  Dalam pemeriksaan tes HIV dengan metode cepat dapat dengan cara serial dan parallel. a.  Cara serial : Apabila pada tes pertama memberikan hasil non reaktif atau negative negative , maka tes antibody akan dilaporkan negative.Apabila hasil tes yang pertama menunjukan reaktif maka harus dilanjutkan untuk pemeriksaan yang kedua dengan menggunakan antigen atau dasar pemeriksaan yang berbeda dari yang pertama.Untuk pemeriksaan yang hasil reaktif dilaboratorium RS Santa Clara pemeriksaan dirujuk ke RS atau laboratorium yang ditunjuk.  b.  Cara Paralel : ini tidak t idak dilakukan di laboratorium RS Santa Clara.

Panduan Rujukan HIV  

4

 

3.6. PELAPORAN KE DPJP Dari hasil pemeriksaan HIV HIV di laboratorium yang memberikan memberikan hasil non reaktif atau negative maka perawat melaporkan ke DPJP .Dan pemeriksaan HIV yang hasilnya reaktif ini bersifat konfidensial maka hanya DPJP yang berhak membuka atau membaca hasilnya untuk kemudian ditindak lanjuti. 3.7. RUJUKAN Seperti yang tertulis dalam pendahuluan bahwa di RS Santa Clara belum mempunyai sarana dan prasarana untuk pelayanan pasien yang positif HIVdan bukan rumah sakit satelit untuk pasien HIV, maka dokter DPJP akan merujuk pasien ke RS yang menjadi rujukan pasien khusus HIV atau RS kota setempat Pasien dirujuk dilaksanakan sesuai prosedur yang berlaku sebagai berikut : a.  Meminta surat rujukan dari dokter yang membuat data klinis.  b.  Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga untuk menyelesaikan administrasi selama dirawat dan sarana transportasi . c.  Ada petugas perawat atau dokter bila perlu yang mengantar ke tempat yang dituju. d.  Menyiapkan cairan infuse, obat, oksigen, dan alat –  alat  –  alat   alat kesehatan untuk dibawa dalam  perjalanan. e.  Mengantar pasien dan koordinasi dengan petugas RS yang dituju.

Panduan Rujukan HIV  

5

 

BAB IV DOKUMENTASI

Semua pasien yang dirawat di ruangan, di rawat jalan maupun di UGD untuk yang positip terinfeksi HIV , dicatat atau diarsipkan. Pencatatan ini dilakukan oleh unit Rekam Medik dan unit laboratorium. Untuk pelaporan pasien yang positif HIV ada dua yaitu:

  Dari Laboratorium : unit laboratorium melaporkan pasien HIV ke Dinas Kesehatan Kota   Dari RS : unit Rekam Medik melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota.

 

Adapun pelaporan ini dilakukan setiap bulan sekali. Pelaporan ini meliputi :

         



Identitas Pasien ( nama, alamat, umur, pekerjaan )



Hasil pemeriksaan laboratorium.



Gejala klinis .



Tandatangan DPJP.



Pelaporan ini untuk semua pasien yang dirawat di RS b baik aik yang berdomisili di kota maupun di luar kota.

Panduan Rujukan HIV  

6

 

BAB V PENUTUP

Panduan ini disusun untuk menjadi acuan pelaksanaan rujukan pasien dengan HIV AIDS, sesuai dengan prosedur di Rumah Sakit Santa Clara Madiun. Tentunya masih banyak kekuangan dan kelemahan dalam pembuatan panduan ini. Namun demikian kami selalu berusaha yang terbaik untuk melaksanakan program ini. Tim penyusun banyak berharap para pembaca memberikan kritik yang membangun demi kesempurnaan panduan pelaksanaan rujukan pasien HIV AIDS di Rumah Rumah Sakit Sakit Santa Clara dikesempatan berikutnya. Kiranya panduan ini berguna bagi tim MDG’s Rumah Sakit Santa Clara .

Panduan Rujukan HIV  

7

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF