MATRIKS SPACE.docx

October 4, 2017 | Author: lita septiani | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MATRIKS SPACE.docx...

Description

MATRIKS SPACE 1 comment

Matriks Evaluasi Posisi dan Tindakan Strategis (Strategic Position and Action Evaluation— SPACE Matrix), mengindikasikan apakah strategi yang agresif, konservatif, defensif, atau kompetitif yang paling cocok dengan organisasi tertentu. Sumbu untuk Matriks SPACE mewakili dua dimensi internal, yaitu kekuatan keuangan (financial strength—FS) dan keunggulan kompetitif (competitive advantage—CA) dan dua dimensi eksternal, yaitu stabilitas lingkungan (environmental stability— ES) dan kekuatan industri (industrial strength—IS). Keempat faktor ini adalah penentu yang paling penting dari keseluruhan posisi Strategis organisasi.Jelas ??? Jadi sebelum kita menentukan strategi apa yang cocok untuk perusahaan kita, maka kita perlu mengetahui posisi perusahaan dalam persaingan bisnisnya, setelah kita mengetahui posisi perusahaan maka baru kita dapat menentukan strategi – strategi apa yang cocok untuk diterapkan. Menurut David (2006 ) Tahap yang dibutuhkan untuk mengembangkan Matriks SPACE adalah sebagai berikut: 1.

Pilih serangkaian variabel untuk mendefinisikan kekuatan keuangan (FS), keunggulan kompetitif (CA), stabilitas lingkungan (ES), dan kekuatan industri (IS).

2.

Beri nilai yang berkisar antara 1 (terburuk) hingga 6 (terbaik) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi FS dan IS. Beri nilai berkisar antara -1 (terbaik) hingga -6 (terburuk) untuk masing-masing variabel yang membentuk dimensi ES dan CA. Pada sumbu FS dan CA, buat perbandingan terhadap pesaing. Pada sumbu IS dan ES, buat perbandingan dengan industri lain.

3.

Hitung nilai rata-rata untuk FS, CA, IS, dan ES dengan menjumlahkan nilai yang diberikan kepada variabel dari setiap dimensi dan kemudian membagin}ra dengan jumlah variabel yang disertakan dalam dimensi tersebut.

4.

Tempatkan nilai rata-rata untuk FS, IS, ES, dan CA untuk sumbu yang sesuai dalam Matriks SPACE.

5.

Tambahkan dua nilai pada sumbu x dan gambar titik basil pada X. Tambahkan dua nilai pada sumbu y dan gambar titik hasil pada Y. Gambar perpotongan dari titik xy yang baru.

6.

Gambar vektor arah dari titik asal Matriks SPACE melalui titik perpotongan yang baru. Vektor ini mengungkapkan tipe strategi yang direkomendasikan untuk organisasi: agresif, kompetitif, defensif, atau konservatif.

Berikut ini contoh penyusunan matriks SPACE :

Dari hasil grafik matriks space di atas , kan keliatan tuh ada beberapa kuadran, nah masing – masing kuadran merepresentasikan strategi – strategi yang layak digunakan oleh perusahaan. Berikut ini penjelasannya masing – masing :

Ketika vektor arah perusahaan berlokasi di kuadran agresif (kuadran kanan atas) dari Matriks SPACE, organisasi berada pada posisi yang baik untuk menggunakan kekuatan internalnya guna (1) memanfaatkan peluang eksternal, (2) mengatasi kelemahan internal, dan (3) menghindari ancaman eksternal. Dengan demikian, penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, integrasi ke belakang, integrasi ke depan, integrasi horizontal, diversifikasi konglomerat, diversifikasi konsentrik, diversifikasi horizontal, atau strategi kombinasi semuanya bisa layak digunakan, tergantung pada kondisi spesifik yang dihadapi perusahaan. Vektor arah dapat muncul di kuadran konservatif (kuadran kiri atas) dari Matriks SPACE, yang mengimplikasikan untuk tetap berada dekat dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil risiko yang berlebihan. Strategi konservatif sering kali memasukkan penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi konsentrik. Vektor arah mungkin berlokasi di kiri bawah atau kuadran defensif dari Matriks SPACE, yang menyarankan bahwa perusahaan seharusnya berfokus pada memperbaiki kelemahan internal dan menghindari ancaman eksternal. Strategi defensif mencakup retrenchment, divestasi, likuidasi, dan diversifikasi konsentrik. Akhirnya, vektor arah dapat berlokasi di kanan bawah atau kuadran kompetitif dari Matriks SPACE, mengindikasikan strategi kompetitif. Strategi kompetitif mencakup integrasi ke belakang, ke depan, dan horizontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar; pengembangan produk; dan joint venture. Masing – masing pengertian jenis – jenis strategi diatas , seperti penetrasi pasar, diversifikasi dan sebagainya bisa dilihat pada postingan di manajemen pemasaran ya gan :

Contoh Matriks SPACE pada Perusahaan AMDK AQUA, Cara Membuat Matrik Space, Cara Merumuskan Strategi Utama Perusahaan, Kupas Tuntas Matriks SPACE Contoh

Space

Matrix

Perusahaan

Air

Minum

Dalam

Kemasan

/

AMDK

(Aqua)

Keberhasilan perusahaan keunggulan dan dalam persaingan di masa sekarang tampaknya sulit diprediksi. Kemampuan menciptakan perusahaan yang mampu berperan sebagai perusahaan yang kuat dalam bersaing semakin sulit untuk ditempuh. Sehingga para manajer mungkin akan berfikir keras untuk menetapkan strategi utama perusahaan. Hal ini disebabkan meningkatnya inovasi dari para pesaing sehingga keputusan strategi tidak akan berumur lama dan harus menentukan strategi baru.

Persaingan Perusahaan AMDK di Indonesia

Perkembangan perusahaan air minum dalam kemasan di Indonesia secara tidak langsung telah menumbuhkan tingkat persaingan antar perusahaan yang makin ketat. Bertitik tolak dari masalah tersebut perlu kiranya disusun sebuah perencanaan strategi yang baik sehingga diperoleh kondisi perusahaan yang sehat dari aspek Aset, Likuiditas dan Manajemen serta memiliki kompetensi dan daya saing yang tinggi untuk memperebutkan pasar air minum dalam kemasan yang cukup ketat dengan

tetap

memperhatikan

baik

aspek

internal

maupun

aspek

eksternal.

Indonesia, seperti kebanyakan negara-negara berkembang, mempunyai kesulitan penyedian pelayanan masyarakat pada rakyat jelata. Hal ini sangat terlihat di Jawa, sebuah pulau seluas Carolina Utara, yang dihuni lebih dari 100 juta orang. Sebagian besar orang Jawa hidup didaerah perkotaan membuat sulit dalam penyediaan pelayanan masyarakat.

Tekanan penduduk yang sulit diatur telah melambungkan biaya memperoleh sumber-sumber air bersih, menciptakan masalah kesehatan masyarakat. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya sungguh-sunnguh dalam menyediakan air bersih. Ada program Nasional untuk membangun sistem penyediaan air berupa perpipaan air minum pada masyarakat lokal. Namun proyek-proyek ini melibatkan instalasi penjernih air yang besar dan jaringan distribusi bawah tanah yang ekstensif. Instalasi butuh modal, waktu, dan peran serta masyarakat. Kebanyakan di Indonesia belum mempunyai sambungan pada penyediaan air minum melalui fasilitas lokal.

Harga 1 Liter Air lebih Mahal daripada Harga 1 Liter BBM?? Suatu hal yang aneh membayar harga yang sama untuk satu liter air seperti halnya satu liter bbm. Lelucon yang mencemooh bahwa menjual air pada masyarakat Indonesia di negara hutan tropis sama halnya menjual es batu di masyarakat Eskimo. Jangan salah lo, hal ini pernah terjadi di Indonesia, ketika harga satu liter Air Minum lebih mahal daripada harga satu liter Minyak Tanah... Hmmmm sempat terpikirkan untuk mandi pakai Minyak tanah kan???

AQUA di Dunia Bisnis Aqua merupakan pelopor bisnis AMDK, dan saat ini menjadi produsen terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya sendiri sudah meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia Aqua menguasai 80 persen penjualan AMDK berbentuk galon. Sedangkan untuk keseluruhan bisnis AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar. Saat ini Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa, Sumatra, Bali dan Sulawesi.

Produsen AMDK merk Aqua, PT. Golden Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden Mississipi) didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994) pada 23 Pebruari 1974. PT Aqua Golden Mississipi (AGM)

bernaung di bawah PT. Tirta Investama. Pabrik pertamanya didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengkonsumsi AMDK dengan membeli.

Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk dairy products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan pasar sebesar 15%. Sedangkan untuk produk AMDK, Danone mengklaim telah menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Sebagai produsen AMDK nomor satu dunia, Danone harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle. Danone terus menambah kekuatannya dengan memasuki pasar Asia, dan mengambil alih dua perusahaan AMDK di Cina.

Di Indonesia, Danone berhasil membeli saham Aqua pada tanggal 4 September 1998. Aqua secara resmi mengumumkan “penyatuan” kedua perusahaan tersebut. Tahun 2000 Aqua meluncurkan produk berlabel Aqua-Danone, dan tahun 2001, Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari semula 40% menjadi 74%, sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua-Danone.

Bagaimana Cara Menentukan Startegi Utama?? Setelah kita mengetehui tentang uraian di atas, maka perusahaan tentunya akan memiliki sesuatu untuk dapat dijadikan sebagai strategi utama perusahaan (Main Strategy). Dengan melihat faktor yang ada di luar perusahaan dan yang ada di dalam perusahaan maka hal ini akan membuahkan beberapa strategi yang akan merespon yang terjadi pada perusaan. Diantara Strategi-strategi tersebut yang bersifat departemantal (atau sesuai dengan departemen perusahaan tersebut) maka ada strategi utama yang akan memayungi perusahaan.

Menurut Fred R. David, cara menentukan strategi utama adalah dengan melakukan tiga tahapan kerangka kerja denga matriks sebagai model analisisnya. Perangkat atau alat yang berbentuk matriks-matriks itu telah sesuai dengan segala ukuran dan tipe organisasi perusahaan, sehingga alat tersebut dapat dipakai unutk membantu para ahli strategi dalam mengidentifikasi, mengevaluasi, dan memilih startegi-strategi yang paling tepat.

Tahap 1 dari kerangka kerja perumusan strategi kerja perumusan startegi ini trdiri dari tiga macam matriks, yaitu EFE Matrix, IFE Matrix, dan CP Matrix. Ketiga matrix ini disebut juga

sebagai Input stage, karena ia bertugas menyimpulkan informasi dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi-strategi.

Tahap 2 disebut sebagai matching stage, berfokus pada pembangkitan startegi-startegi alternatif yang dapat dilaksanakan melalui penggabungan factor eksternal dan internal yang utama. Teknik-teknik apada tahap 2 ini mencakup TOWS/SWOT Matrix, SPACE Matrix, BCG Matrix, IE Matrix, dan Grand Strategy matrix.

Tahap 3 disebut sebagai Decision Stage, hanya terdiri dari suatu teknik yaitu Quantitative Startegic Planning Matrix. QSPM ini menggunakan input informasi dari tahap 1 untuk mengevaluasikan secara objektif strategi-strategi alternatif hasil dari tahap 2 yang dapat diimplementasikan, sehingga ia memberikan sutu basis objektif bagi pemilihan strategistrategi yang paling tepat.

Metode Perumusan Strategi Perusahaan SPACE Matriks Metode perumusan strategi utama perusahaan adalah SPACE (Strategic Position and Action Evaluation). Ini merupakan tahap kedua untuk mencari strategi utama perusahaan atau yang lebih keren dengan istilah Matching Stage.

Matriks dimana metode ini lebih comprehensive dalam menilai sebuah perusahaan baik faktor internal maupun eksternal dengan membagi kerangka kerja perusahaan ke dalam empat kategori yaitu: aggressive, conservative, defensive dan competitive

SPACE merupakan instrumen dominan dalam memformulasikan strategi alternatif. Matriks ini berdasarkan

empat

elemen

penting

yang

disebut

Dua elemen pertama yaitu dimensi internal adalah

Kuadran

Matriks

SPACE.

(FS) Financial Strenght danCompetitive

Advantage (CA) dan dua yang lain adalah dimensi external adalahEnvirontment Stability (ES) dan Industry

Strength (IS).

Matriks ini menunjukkan kecocokan atau kesesuaian strategi yang dipilih oleh sebuah perusahaan yaitu apakah agressive, conservative, defensive, atau competitive. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat 

seperti tabel di bawah ini. Quadran I(Financial Stability and Industry Strenght)Agressive



Quadran II(Financial Stability and Industry Strength)Conservative



Quadran III(Competitive Advantage and Enviromental Stability)Defensive



Quadran IV(Industry Strenght and Enviromental Stability)Competitive

Tahapan-tahapan yang dibutuhkan dalam mengembangkan sebuah matriks SPACE 1) Memilih seperangkat variabel, dan dianalisa dengan menempatkan fariable tersebut ke dalam salah satu dari: 

Kekuatan Keuangan,



Keunggulan persaingan,



Stabilitas lingkungan,



dan Kekuatan Industri. Pada Variable tersebut kita pilah menjadi dua, yaitu mana yang termasuk pada Dimensi Internal, dan mana yang termasuk pada Dimensi Eksternal. Internal Dimensions

Financial Strength 

Return of investment (ROI)



Financial and operating leverage



Liquidity (likuiditas) Working capital (modal kerja) Cash flows (arus kas)

 

Competitive Advantage      

Market Share Quality Product Life Cycle Customer Prefference Technological Inovation Sound Supply Chain

External Dimensions     

Environmental Stability Technological changes (perubahan teknologi) Inflation (inflasi) Demand elasticity (elastisitas permintaan) Competitor’s price ranges (cakupan harga pesaing) Barriers to entry (batasan masuk)



Competitive pressure (tekanan pesaing) Ease of exit (kemudahan untuk keluar) Price elasticity of demand (elastisitas harga dari permintaan)



Risk exposure

 

     

Industry Strength Growth potential (potensi pertumbuhan) Profit potential (potensi keuntungan) Financial stability (stabilitas keuangan) Resource availability (ketersediaan sumberdaya) Ease of entry (kemudahan untuk masuk) Capacity utilization (kegunaan modal)

2. Memberikan nilai (angka) pada setiap kategori di atas dengan rang +1 sampai +6 untuk menilai setiap variabel Financial Strenght dan Industry Strenght,

serta

memberikan

penilaian

-1

sampai

-6

pada

setiap

variabel Enviromental Stability dan Competitive Advantage. Dengan kata lain berikan nilai positif dengan ranges 1 sampai 6 pada Dimensi Internal, dan berikan nilai negatif dengan range -1 sampai -6 untuk Dimensi Eksternal.

Dimensi Internal Matriks Space

Dimensi Eksternal Matrik Space

3. Memberikan penilaian atas kinerja perusahaan Aqua dalam menerapkan strategi di dalam dimensi Internal maupun Eksternal. Kemudian merata-ratakan hasil dari penilaian dari setiap dimensi yang telah dinilai (diberi penilaian).

Keterangan:



Financial Strenght Return On Investment, dengan menghitung return on investment perusahaan pada tahun













 





2009=26,283,281,815/ 607,900,336,085= 4,32 % 2010=32,581,439,732/688,388,681,704 = 4,73 % return on investment mengalami kenaikan sebesar 9,4% dari tahun sebelumnya Financial and Operasional Leverage, dengan menghitung rasio leverage pada debt to total Aset Pada tahun 2009 = 445,810,270,187/ 1,063,476,840,405 = 41,92% Pada tahun 2010 = 531,884,258,629/ 1,229,706,831,351 = 43,25% Debt to total asset mengalami kenaikan sebesar 3,17% Likuiditas perusahaan, dengan menghitung current ratio Pada tahun 2009 =720,026,693,325/ 107,912,187,549 = 6,67 (kali) Pada tahun 2010 =850,123,488,757/ 157,684,763,050 = 5,39 (kali) Current ratio turun 19,19% dari tahun sebelmnya, artinya perusahaan lebih meningkatkan kegunaan inventories perusahaan untuk proses produksi. Working capital dapat kita hitung dengan cara mengurangi aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar perusahaan. Pada tahun 2009 = 720,026,693,325-107,912,187,549 = 612,114,505,776 Pada tahun 2010 = 850,123,488,757-157,684,763,050 = 692,438,725,707 Mengalami kenaikan 13,12% pada working capital perusahaan dari tahun sebelumnya. Cash Flow perusahaan Pada tahun 2009 = 64,569,420,812 Pada tahun 2010 =60,304,059,839 Mengalami penurunan Cash Flow perusahaan dari tahun sebelumnya sebesar 6,60%. Competitive Advantage Market Share, berdasarkan data pada Indonesia Consumer Profile 2010, AQUA menguasai 60,01% market share air minum dalam kemasan baru setelah itu Club dan Vit dengan 1,8% dan 1,7%. Kualitas, kualitas Aqua masih di atas rata-rata air minum dalam kemasan yang lain, terkenal dengan teknologi terpadu yang menjaga kemurnian air dari sumbernya hingga kepada konsumen dengan metode 27 kali penyaringan. Produk Life Cycle, Brand Aqua sangat kuat, sehingga umur produk life cycle nya pun semakin tinggi. Customer preference, dengan Brand yang sangat kuat, kualitas air dan kemasan yang bagus, maka jelaslah Aqua leih disukai oleh pelangganya. Tecnological Inovation, Aqua memperkenalkan satu jalur baru dari kemasan terbuat dari PET (polyethilene terephthalate). Dibandingkan PVC, zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil dalam merusak lingkungan umum daripada penggunaan dalam pembuatan PVC. Sound Supply Chain, dengan beroperasi di Pasuruan maka supply chain atas sumber produksinya pun menjadi lebih terjamin karena sumber mata air yang di ambil pun berasal dari Pasuruan.





















Enviromental Stability Technological Change, system bottling yang dilakukan semua air minum dalam kemasan relatie sama, tetapi dengan metode baru dari Aqua dengan tutup Botol pada Gallon yang reltive mudah dan aman untuk di buka, menjadikanya masih unggul di dalam technologinya. Inflation, tingkat inflasi di Indonesia adalah 6,16% tingkat inflasi yang cukup tinggi untuk negara indonesia karena rata-rata tingkat inflasi di Indonesia selama dua tahun terakhir ini adalah 4,97 Demand Elasticity, Aqua mempunyai tingkat elastisitas permintaan yang cukup rendah, sehingga pembeli tidak mudah untuk berpaling hatinya ke kemasan Air minum lain, karena harga yang lebih mahal dari yang lain. Competitor price range, tingkat harga dari kompetitor Aqua sangat beragam, tetapi rata-rata harganya jauh lebih murah di bandingkan dengan Aqua. Barries to entry, halangan untuk masuk ke pasar, hampir tidak ada halangan, karena Brand yang kuat dari Aqua telah melekat di hati pelangganya. Competitive Pressure, tekanan kompetisi Aqua cukup besar, karena begitu banyak perusahaan air minum dalam kemasan yang denga berbagai macam warna dan corak mewarnai pemasaran air minum dalam kemasan di Indonesia. Ease to Exit, perusahaan air minum Aqua mempunyai kualitas dan nama besarnya dengan menjadi air minum dalam kemasan pertama di Indonesia, sehinga ease to exit nya dalam kategori sangat mudah. Price elasticity of demand, pada perusahaan Aqua tidak begitu elastis, terbukti harga Aqua yang semakin tinggi tetapi Aqua tetap memimpin pangsa pasar air minum dalam kemasan. Risk Eksposure, risiko yang dihadapi Aqua menjadi lebih mudah di tangani, karena pihak Aqua sendiri juga telah membranding produknya dengan Danone. Industry Strenght Growth Potensial, jika kita melihat tentang bagaimana pertumbuhan produk Aqua adalah mempunyai prospek yang sangat bagus, dengan begitu banyak inovasi yang dikembangkan oleh perusahaan. Sebagai perushaan produk air minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia, pemimpin pasar air minum dalam kemasan ini terus mengembangkan metode-metode teknologi dan dibarengi dengan metode pemasaran yang bagus dengan menyakinkan para pelangganya untuk tetap menggunakan produknya dengan mempersembahkan tampilan-tampilan dalam proses pengolahan air minum Aqua.











Profit Potensial, dengan melihat laporan keuangan Aqua pada tahun 2010 maka dapat disimpulkan bahwa Aqua memiliki laba bersih, Pada tahun 2009 =26,283,281,815 Pada tahun 2010 = 32,581,439,732 Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa kenaikan laba bersih perusahaan Aqua adalah sebesar 24 % hal ini menandai bahwa potensial profit perusahaan Aqua cukup besar. Financial Stability, stabilitas financial perusahaan dapat kita ketahui dengan mengukur ukuran pasar dari Aqua. Pada tahun 2009, harga saham Aqua adalah 450000 per saham Pada tahun 2010, harga saham Aqua adalah 500000 per saham. Resource Availability, sumber-sumber yang dibutuhkan untuk produksi air minum dalam kemasan Aqua, sangat mudah di dapatkan dan lagi telah kita ketahui bahwa dalam mendirikan rumah produksi, perusahaan menempatkan pada lingkungan yang dekat dengan sumber mata air. Easy to entry, sangatlah mudah bagi perusahaan air minum no.1 di Indonesia ini untuk memasuki pasar, karena kualitas dari produknya dan promosi yang gencar dilakukan Aqua serta membawa program sosial. Capacity Utilization, dapat kita ketahui dengan melihat dari persediaan perusahaan, Pada tahun 2009 = 27,740,361,737 Pada tahun 2010 = 21,193,542,190 Dengan demikian dapat kita ketahui terjadi kenaikan penggunaan persediaan dari tahun sebelumnya, hal ini membuktikan bahwa perusahaan Aqua mempunya peningkatan capacity utilization. Analisis SPACE Matriks Sumbu X (competitive advantage and industry strength) =-2.2 + 5.0 = 2,8 Sumbu Y (financial strength and environmental stability) =-2.4+3.8 = 1.4 Dengan demikian Aqua tergolong dalam kriteria Quadran yang Agresive pada strategi yang di pilihnya, yaitu Market Development, Market Penetration,

Product

Development

yang

dilakukan

pihak

Aqua.

Berdasarkan SPACE Matriks ini maka Aqua mempunyai kecenderungan untuk agresive dalam bergerak di pasaran. Hal ini dapat digambarkan dalam strategi yang digunakan oleh pihak Aqua dibandingkan dengan quadran lain yang ada pada gambar dibawah ini.

Istilah

Istilah

Penting:

ROI / Return On Investment Makna dari istilah ini adalah seperti berikut ini.. yaitu seberapa banyak proporsi satu satuan aset untuk dikembalikan lagi dalam investasi perusahaan.

Product Life Cycle: Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar .

Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu

produk.

Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya. Matriks SPACE (Strategic Position and Action Evaluation), digunakan untuk evaluasi posisi strategi. Analisa ini merupakan pendekatan yang digunakan untuk menentukan posisi strategi perusahaan dan individu bisnisnya. Ini merupakan pengembangan dari metode portofolio dua dimensi, seperti halnya portofolio produk BCG (Boston Consuling Group)atau metode Mc. Kinsey’s Attractiveness Industry / Company Strength Matrix. Pendekatan analisa SPACE berusaha untuk mengatasi keterbatasan metode metode lainnya, dengan menambahkan dua dimensi lagi pada matriks. Setiap dimensi dilihat sebagai gabungan dari beberapa faktor yang dievaluasi secara terpisah. Dengan memasukkan sejumlah faktor, manajer dapat melakukan evaluasi alternatif strategi tertentu dari beberapa perspektif, dalam posisi yang lebih baik untuk menentukan strategi yang dipilih. Analisa SPACE terdiri dari empat input variabel / dimensi yang digunakan, yaitu : 

Kekuatan Finansial (KF)

Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan finansial yang dimiliki perusahaan, seperti : profitabilitas, likuiditas, aliran uang kas, skala ekonomi. 

Kekuatan Industri (KI)

Mencakup ukuran-ukuran yang menunjukan kekuatan industri / bisnis perusahaan, seperti : potensial pertumbuhan, kemampuam teknologi, produktivitas, intensitas kapital.



Keunggulan Bersaing (KB)

Mencakup ukuran-ukuran yang menggambarkan keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan, seperti : kualitas produk, loyalitas pelanggan, pangsa pasar, utilitas kapital. 

Kestabilan Lingkungan (KL)

Mencakup ukuran-ukuran yang mencerminkan kestabilan lingkungan perusahaan, meliputi : perubahan teknologi, tingkat inflasi, hambatan masuk pasar, intensitas persaingan. Kekuatan finansial dan keunggulan bersaing merupakan dua faktor yang menentukan dalam posisi strategi perusahaan, sedangkan kekuatan industri dan kestabilan lingkungan menunjukkan karakteristik posisi strategi industri secara menyeluruh. Pada diagram SPACE faktor-faktor diukur dengan skala -400 sampai +400.

Diagram SPACE (Rowe, Alan J. : Strategic Management)

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF