March 5, 2019 | Author: FErii Pey-pey | Category: N/A
MATOS® BOOK Matos® adalah bahan untuk proses stabilisasi tanah yang memiliki banyak kele kelebi biha han n diban dibandi ding ng deng dengan an soil soil stab stabil iliz izer er yang yang lain lain.. Buku Buku ini ini beri berisi si petun petunju juk k dan dan tata tata cara cara peng penggu guna naan an Mato Matoss® di lapang lapangan. an.
Jl. Affandi (Gejayan) CT X/82 Yogyakarta 55281 Ph. +62-274 549 300 Fax. +62-274 565 746 www.watu.co.id www.watu.co.id – watukali@watu.
[email protected] co.id
MATOS ® BOOK
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
1
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
2
DAFTAR ISI
1. PENGENALAN
2. KEUNGGULAN ®
3. APLIKASI MATOS
4. PENERAPAN DI LAPANGAN 5. PERBANDINGAN JALAN MATOS ® DENGAN JALAN BATU
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
3
PENGENALAN
Di dunia ini ketergantungan terhadap jalan terus meningkat, begitu pula proses konstruksi yang terlibat di dalamnya meningkat secara signifikan. Pembangunan jalan yang didasari dengan teknologi dan keterlibatan mesin-mesin canggih yang mulai diperkenalkan juga belum bisa meningkatkan pembangunan dan mengatasi masalah mengenai jalan raya. Bidang stabilisasi tanah yang dapat merekayasa ulang tanah yang sudah ada dan meningkatkan kemampuan dan kapasitas beban bantalan sangat potensial untuk digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan jalan di Indonesia. Pembangunan jalan menggunakan stabilisasi tanah memberikan solusi yang modern dan komprehensif dalam membangun jalan menjadi lebih ramah terhadap lingkungan. MATOS ® adalah bahan aditif yang berfungsi untuk memadatkan (solidifikasi ) dan menstabilkan (stabilizer ) tanah secara fisik - kimia. MATOS ® berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi mineral anorganik.
KEUNGGULAN MATOS ® :
a. Meningkatkan parameter daya dukung tanah (pengganti LPA dan LPB, sekaligus stabilisasi tanah dasar badan jalan). b. Jalan menjadi tidak lembek/becek saat musim hujan dan tidak berdebu di musim kering. c. Jalan dapat dilalui pada hari ke 4 (curring time 4 – 14 hari), tergantung tanah dan cuaca. d. Sesudah curring time , semakin sering terendam air semakin baik, tanah yang distabilisasi akan menjadi lebih keras. e. Tidak brittle , karena mampu memanfaatkan kadar air di udara secara optimum (dikembangkan di Indonesia), bahan Soil Stabilizer lainnya umumnya dikembangkan di daerah sub tropis. f.
Memperkecil permeabilitas tanah sehingga dapat digunakan sebagai lapis kedap air (substitusi geosynthetic dan beton).
g. Memaksimalkan fungsi bahan stabilitas lain seperti semen PC dan kapur. h. Meminimalkan settlement karena elastisitas (E) MATOS ® antara Etanah dan Ebeton . Buku Petunjuk Penggunaan Matos
4
i.
Ramah lingkungan.
Gambar. Ilustrasi Proses Pengikatan MATOS ® Dengan penggunaan Matos ® Soil Stabilizer kita dapat menghemat dari segi ekonomi dalam beberapa kategori yaitu :
Biaya peralatan
Pembersihan, drainasi dan biaya pengerukan
Biaya staf meliputi pekerja, kontraktor, dan teknisi
Earthworks dan biaya transportasi bahan dan bahan baku
APLIKASI MATOS ®
1. Aplikasi Bidang Transportasi a.
Pembuatan jalan tanah, penganti LPA dan LPB, sebagai bahan konstruksi Lapis Pondasi Atas (LPA- base course ) dan Lapis Pondasi Bawah (LPB – subbase course ) pada konstruksi jalan.
b.
Base Course landasan pacu pesawat terbang dan lahan parkir.
c.
Base jalan rel kereta.
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
5
d.
Pembuatan jalan tambang dan perkebunan.
e.
Pembuatan Helipad.
f.
Pembuatan paving untuk pejalan kaki/ trotoar dan kendaraan bermotor.
2. Aplikasi Bidang Geoteknik (Pondasi tanah) a.
Menstabilkan areal pondasi tanah yang labil.
b.
Untuk menstabilkan tanah di bawah lantai kerja pada pekerjaan struktur bangunan.
c.
Perbaikan tanah ekspansif dan gambut.
d.
Perbaikan tanah dengan metode shallow/deep mixing dengan soil stabilizer .
e.
Substitusi metode vertikal drain pada pemampatan tanah.
f.
Perkuatan tebing atau lereng untuk mencegah kelongsoran.
g.
Dapat dikombinasikan dengan bahan lain seperti limbah abu pembakaran batu bara dan kapur (lime ).
3. Aplikasi bidang Keairan - Hidro a.
Pembentukan inti tubuh bendung (pengganti clay ).
b.
Bahan pembentuk tanggul.
c.
Bahan pelapis saluran (kecepatan kritik 0,35 m/det).
d.
Pelapis kedap air pada embung atau situ (k = 10 - 7 cm/det).
e.
Perbaikan lapisan dasar sungai, danau dan rawa.
f.
Menstabilkan
lereng
sekaligus
menyeimbangkan
pertumbuhan
tanaman
merambat dan rumput (cover crop ).
4. Aplikasi Bidang Teknik Lingkungan a.
Mencegah polusi partikular/debu dengan memperbaiki lapisan permukaan tanah yang berdebu.
b.
Pembuatan bak penampung air/ reservoir, IPAL.
c.
Pembentukan lapisan tanah kedap air pada tempat penampungan sampah.
d.
Pengolahan lumpur hasil pengolahan limbah.
e.
Matriks pengikat bahan berbahaya dan beracun (B3).
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
6
PENERAPAN DI LAPANGAN
1. PROSEDUR APLIKASI Prosedur aplikasi Matos ® sangat sederhana, pertama tanah yang akan dicampur dengan Matos ® dikeruk dan diaduk hingga mencapai adukan yang homogen. Proses ini juga dapat menghacurkan butiran-butiran yang besar menjadi lebih kecil, dan menjadikan tanah yang terlalu lembab menjadi lebih kering. Matos ® kemudian ditambahkan ke tanah dan diaduk kembali untuk memastikan campuran telah tercampur menyeluruh. Air ditambahkan ke dalam campuran sesuai dengan hitungan untuk mencapai Optimum Moisture Content (OMC) dan menjadikan proses kimiawi berjalan. Pemadatan adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan secara menyeluruh dan dengan peralatan yang sesuai untuk memastikan pemadatan maksimal tercapai.
Bahkan sebelum aplikasi selesai, hasil sudah mulai bisa dilihat. Dengan penambahan Matos ® , kepadatan tanah juga bertambah. Namun proses tersebut masih dalam tahap awal. Dalam 24 jam pertama reaksi Matos ® dengan tanah sudah berlangsung, dan dalam 7 hari pertama sebagian besar reaksi kimia telah selesai. Namun karena sifat Matos ® dan berdasarkan fakta hidrasi, reaksi kimia akan terus berlangsung selama periode 365 hari.
2. PROSEDUR PRE-APLIKASI Sebelum aplikasi di lapangan dilakukan kita harus memperhatikan beberapa aspek, survey awal harus diperoleh. Survey tersebut meliputi kondisi iklim, jumlah lalu lintas yang direncanakan, beban, dan survey tanah. Berdasarkan hasil survey tersebut kita dapat membuat rancangan jalan yang sesuai. 3. CONTOH DAN PENGUJIAN Pengujian harus dilakukan sebelum maupun selama pelaksanaan dan harus memenuhi beberapa Standart mengenai aspek desain perkerasan. Semua sampel tanah dan material umum harus diambil sesuai dengan metode standar yang ditetapkan. Metode standar yang harus digunakan untuk pengujian meliputi: a. Spesifikasi menurut American Sosiety of Testing and Material ( ASTM ). b. Spesifikasi
menurut
American
Assosiation
of
State
Highway
and
Transportation Official ( AASHTO ). c. British Standards Institute of Spesifications ( BS ).
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
7
d. Metode standar untuk pengujian bahan konstruksi jalan (TMH1 dan TMH6) dan untuk kalibrasi (TMH2), yang disusun oleh Komite Pejabat Angkutan Darat (COLTO). Selain metode standar di atas, pengujian spesifikasi standar atau uji metode lainnya juga dapat disebut dalam spesifikasi ini, atau metode pengujian dapat dijelaskan di mana tidak ada metode standar yang dapat diterima.
4. PENGUJIAN DI LABORATORIUM Tujuan utama dari proses pengujian di laboratorium adalah untuk mengetahui jenis dan sifat teknik bahan alami yang akan digunakan pada proses pengerjaan perbaikan menggunakan Matos ® . Pengujian ini diperlukan agar kita dapat memperhitungkan berapa dosis dan variasi dalam penambahan Matos ® , dan dari pengujian di laboratoriun kita dapat mengetahui nilai kekuatan tanah dasar (CBR), kuat tekan (UCS), dan daya tahan. Sehingga akan diperoleh campuran yang memiliki kekuatan yang baik secara keseluruhan. Beberapa pengujian yang dilakukan di laboratorium : A. Pemeriksaan Berat Jenis Tanah 1)
Ruang Lingkup
Berat jenis adalah angka perbandingan antara berat isi butir tanah dan berat isi air suling pada temperature dan volume yang sama. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari lapangan. Kegunaan dari pengujian ini bisa diterapkan untuk menentukan konsistensi perilaku material dan sifatnya. Standar ini menetapkan prosedur uji untuk menetukan berat jenis tanah dengan benda uji tanah yang lolos saringan no. 4 (4,75mm) dengan alat piknometer. Apabila contoh tanah tertahan oleh saringan no. 4 (4,75mm) maka pemereksaan berat jenis harus sesuai SNI 03-1969-1990, sedangkan apabila contoh tanah ada yang tertahan dan lolos, maka harus dipisahkan oleh saringan no.4 (4,75mm). Nilai berat jenis tanah harus dirata-ratakan dari kedua hasil tersebut. 2) Acuan Normatif SNI 03-1969-1990,
Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar.
AASHTO T 100,
Specific gravity od soils.
AASHTO M 231,
Weighing devices used in the testing materials.
ASTM Designation D 854-00,
Specific gravity of soils .
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
8
B. Atterberg limits Pengujian ini mencakup penentuan batas cair (liquid limit) dan batas plastis (plastic limit). 1) Batas Cair (liquid limit) Batas cair (liquid limit), w L yaitu kadar air tertentu dimana perilaku berubah dari kondisi plastis ke cair. Pada kadar air tersebut tanah memiliki kuat geser yang terendah. 2) Batas plastis (plastic limit) Batas plastis (plastic limit), wp yaitu kadar air terendah dimana tanah mulai bersifat plastis. Dalam hal ini sifat plastis ditentukan berdasarkan kondisi di mana tanah yang digulung dengan telapak tangan, di atas kaca mulai retak setelah mencapai diameter 1/8 inchi. C. Pemadatan Standard Tanah sebagai material bangunan pada konstruksi-konstruksi tanggul, bendungan tanah, dasar jalan, harus dipadatkan untuk memperbaiki sifat-sifat tanah yang dapat memberi akibat buruk pada konstruksi. Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori tanah dikeluarkan dengan suatu cara mekanis (digilas/ditumbuk). Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui nilai Optimum moisture content (OMC) dan Maximum dry density (MDD) yang dapat diperoleh dari grafik hubungan antara berat isi kering dan kadar air. D. Distribusi Ukuran Butir (Analisis Hidrometer) 1) Ruang Lingkup Pengujian ini mencakup penentuan distribusi ukuran butir tanah yang lolos saringan no. 200. 2) Definisi
Silt/lanau yaitu tanah dengan ukuran butir antara 0,002 mm – 0,075 mm.
Clay/lempung yaitu tanah dengan ukuran butiran lebih kecil dari 0,002 mm.
Aktivitas tanah : A
=
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
9
3)
Tujuan dan Manfaat
Analsis Hidrometer adalah suatu metode untuk menghitung distribusi ukuran butir tanah berdasarkan sedimentasi tanah dalam air, kadang disebut juga uji sedimentasi. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran butir tanah yang berbutir halus. Sedangkan manfaat dari pengujian ini bisa digunakan untuk perbandingan dengan sifat tanah yang ditentukan dari uji batas-batas Atterberg dan dapat menentukan aktivitas tanah. 4) Acuan Normatif ASTM D-442-63 (98) E. Pengujian Tekan Bebas Pengujian ini ditujukan hanya untuk tanah yang bersifat kohesif terutama lempung kenyang air yang dianggap tidak punya f (dianggap f=0). Pengujian ini untuk menentukan nilai kuat tekan bebas = qu (N/cm2), dan c = kohesi = ½ qu. Kekerasan tanah dapat dinyatakan berdasarkan nilai qu : Kekerasan
qu
Sangat lunak
0,00 – 25,00
Lunak / soft
25,00 – 50,00
Sedang / medium
50,00 – 100,00
Kenyal / stiff / kaku 100,00 – 200,00 Sangat kenyal Keras / hard
200,00 – 400,00
400,00
CATATAN : 1. Jika tanah sangat lunak sehingga dalam pengujian tidak mengalami pecah, tetapi hanya mengembung, maka nilai qu adalah tekanan yang menyebabkan pemendekkan 20%. 2. Tanah non kohesi bersih tidak memiliki cohesi (c = 0), tanah ini hanya mempunyai
Φ,
misalnya pasir.
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
10
F. Pengujian CBR 1) Gambaran Umum Pada pembuatan suatu perkerasan perlu untuk mengetahui kekerasan tanah dasarnya sehingga daya dukungnya dapat diketahui. Salah satu pengujian untuk mengetahui nilai daya dukung tanah dasar adalah dengan pengujian CBR. Pengujian CBR dimaksudkan untuk menentukan CBR tanah dan campuran tanah agregat yang dipadatkan di laboratorium dengan kadar air tertentu. Nilai CBR laboratorium harus disesuaikan dengan peralatan dan data hasil pengujian pemadatan. 2) Benda Uji Benda uji yang berasal dari proses pemadatan ringan atau pengujian ringan bila tidak direndam dicari dahulu nilai kadar airnya setelah dikeluarkan dari cetakan dan untuk pemeriksaan CBR langsung pengujian bisa dilakukan pada sampel ini. Namun untuk benda uji yang akan direndam, kadar air harus diperiksa dahulu sebelum pemadatan. Untuk CBR yang direndam (soaked) benda uji harus direndam dulu supaya air dapat meresap dari atas maupun bawah sambil dicatat pengembangan yang terjadi barulah bisa dilakukan pengujian.
®
PERBANDINGAN JALAN MATOS DAN JALAN BATU
Keuntungan dalam pembuatan jalan menggunakan soil stabilizer dari segi proses konstruksi dan kualitas LPA + LPB jalan yang dihasilkan seperti gambar di bawah.
Gambar. Perbandingan lapis perkerasan jalan konvensional dan jalan dengan konstruksi soil stabilizer MATOS ® . Buku Petunjuk Penggunaan Matos
11
JALAN MATOS ® : 1. Meningkatkan daya dukung tanah dasar. 2. Tebal lapisan penganti LPA dan LPB cukup 20 cm, karena CBR dapat didesain ≥100% (desain berdasarkan beban dan volume lalu lintas yang setara).
3. Ikatan antara partikel bersifat mikro. 4. Jalan tidak licin saat hujan, dan tidak berdebu saat musim kemarau. 5. Tidak memerlukan penyiraman air untuk mencegah debu. 6. Mampu meningkatkan produktifitas tanaman karena tidak ada debu yang menutup stomata daun. 7. Lapisan jalan bersifat kedap air, sehingga air hujan yang jatuh tidak masuk ke tanah di bawah badan jalan. Jika tanah dasar jalan adalah tanah ekspansif dengan kembang susut yang besar,maka jalan tidak menjadi bergelombang 8. Struktur di atas jalan matos, dapat dilapisi dengan beton (highway , landasan pacu pesawat), aspal atau hotmix. 9. Lebih ekonomis untuk daerah yang tidak memiliki sumber batu cocok. 10. Tanpa lapisan aus (aspal, hotmix ) jalan akan berkurang 5–10 mm/tahun untuk lalu lintas sedang. 11. Saat musim hujan, tidak perlu penambahan batu. Jalan akan bertambah kuat jika terendam air ( sesudah umur jalan 21 hari ) 12. Jika dilapisi lapisan aus (aspal, hotmix ) lapisan jalan Matos ® tidak terlepas, meskipun aspal rusak ringan. 13. Beban kendaraan lebih merata karena nilai modulus elastisitas lebih besar dari tanah.
JALAN BATU: 1. Tidak dapat meningkatkan daya dukung tanah dasar jalan. 2. Tebal LPA dan LPB , masing-masing 30 cm dan 20 cm, dengan CBR 50% dan 80%. Sulit mendapatkan batu dengan CBR = 100% 3. Tidak ada ikatan antara batu, saling terlepas. 4. Permukaan jalan kasar, sesuai dengan butiran batu. 5. Jika jalan dari tanah, saat hujan licin dan saat kemarau berdebu. 6. Jalan harus disiram air karena berdebu. 7. Debu mengurangi produktifitas tanaman hingga 20%. 8. Lapisan jalan lolos air, sehingga air hujan yang jatuh masuk ke tanah di bawah badan jalan. Jika tanah dasar jalan tanah ekspansif dengan kembang susut yang besar, maka jalan menjadi bergelombang 9. Struktur hanya dapat dilapisi dengan aspal atau hotmix . Buku Petunjuk Penggunaan Matos
12
10. Harga batu mahal, karena harus didatangkan dari luar daerah lokasi. 11. Tanpa lapisan aus, lapisan batu akan terlepas setiap dilewati kendaraan. 12. Pada musim hujan lapisan batu masuk ke dalam badan jalan, sehingga perlu ditambahkan batu setiap musim hujan. 13. Meskipun dengan aspal jika aspal rusak, lapisan batu (LPA –LPB) ikut terlepas. 14. Beban kendaraan terpusat ke tanah, sehingga tanah dasar cepat rusak.
Buku Petunjuk Penggunaan Matos
13
PERTANYA N YANG SERING DI JUKAN Berisi data lengkap m ngenai hal-hal yang sering ditanya an dan jawabannya mengena Matos ® ang dapat membantu and dalam penggunaannya.
PERTANYAAN-PERTANYAAN YANG SERING DIAJUKAN Halaman berikut ini berisi beberapa pertanyaan yang sering diajukan, dan berisi beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan.
1.
Apakah MATOS ® sebuah cairan ataukah sebuah bubuk? MATOS ® adalah bahan aditif yang berfungsi untuk memadatkan ( solidifikasi ) dan menstabilkan (stabilizer ) tanah secara fisik - kimia. MATOS ® berupa material serbuk halus terdiri dari komposisi mineral anorganik.
2.
Berapa dosis dari MATOS ® ? Dalam penggunaannya di lapangan MATOS ® tidak bisa bekerja sendiri, tetapi selalu dipadukan dengan unsur-unsur lainnya. Oleh karena itu kita harus memahami beberapa prinsip dalam penggunaan MATOS ® dengan uraiannya sebagai berikut: a. Membuat campuran tanah + semen, kemudian dihamparkan secara merata. Dengan komposisi berikut ini: 1m³ tanah : Semen (2 - 8% dari volume tanah) b. Membuat larutan MATOS ® , dengan cara Campurkan tepung MATOS ® kedalam air aduk hingga rata dengan komposisi sebagai berikut: 1 kg MATOS ® + Air * * Pada kadar air Optimum Selanjutnya menyiramkan larutan MATOS ® pada hamparan tanah-semen, setelah itu dapat dilakukan pemadatan dengan Tire Roller.
3.
Bagaimana cara penentuan dosis semen & MATOS ® ? a. Menetukan sweeling / shirking tanah yang diijinkan : 1. Jenis formasi clay (Atterberg Test dan Linies shirking ) 2. Distribusi ukuran partikel 3. Kapasitas ion exchange pada clay b. Menentukan gradasi tanah (minimal clay 10 dan pasir 10 % dari volume tanah) c. Menentukan jumlah MATOS ® d. Mententukan jumlah persentase semen e. Menetukan cara pelaksanaan pekerjaan
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
14
4.
Tanah apa saja yang bisa distabilisasi dengan MATOS ® ? Semua jenis tanah dapat distabilisasi dengan MATOS ® . Terutama pada tanah di daerah kurang batu dan pasir. Tanah yang distabilisasi dengan MATOS ® sesuai dengan kebutuhan aplikasi yang digunakan.
5.
Apakah MATOS ® hanya digunakan di bidang transportasi? Penggunaan MATOS ® bisa bermacam-macam dan tidak hanya terbatas di bidang transportasi saja, tetapi bisa digunakan juga di bidang keairan-Hidro, Teknik ligkungan, dan untuk pembuatan fondasi tanah.
6.
Bagaimana MATOS ® dikemas? MATOS ® dikemas pada kantong 25 kg dengan karung plastik dan dikemas juga pada kantong 1 kg dengan menggunakan kantung plastik. Semua kemasan kami kerjakan dengan kontrol pengujian kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa standar material tetap konstan.
7.
Apa yang membuat MATOS ® tetap bertahan? Produk ini harus disimpan di tempat penyimpanan yang kering untuk memastikan bahwa itu dapat bertahan disimpan selama 12 bulan.
8.
Bagaimana MATOS ® diaplikasikan dan alat apa yang diperlukan? Prosedur aplikasi Matos ® sangat sederhana, pertama tanah yang akan dicampur dengan Matos ® dikeruk dan diaduk hingga mencapai adukan yang homogen. Proses ini juga dapat menghacurkan butiran-butiran yang besar menjadi lebih kecil, dan menjadikan tanah yang terlalu lembab menjadi lebih kering. Matos ® kemudian ditambahkan ke tanah dan diaduk kembali untuk memastikan campuran telah tercampur menyeluruh. Air ditambahkan ke dalam campuran sesuai dengan hitungan untuk mencapai Optimum Moisture Content (OMC) dan menjadikan proses kimiawi berjalan. Pemadatan adalah salah satu aspek penting yang harus dilakukan secara menyeluruh dan dengan perlatan yang sesuai untuk memastikan pemadatan maksimal tercapai. Alat-alat yang digunakan adalah motor grader atau scrapper untuk penggalian, rotary mixer untuk perbaikan gradasi, excavator untuk penyebaran semen, truk tangki untuk penyiraman, vibratory roller untuk pemadatan.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
15
9.
Kapan hasil aplikasi MATOS ® dapat dilihat? Sebelum proses aplikasi selesai, hasil sudah mulai bisa dilihat. Proses pematangan jalan dan reaksi awal terjadi setelah 24 jam. Dalam 14 hari masa perawatan dan 4 hari waktu penyiraman jalan sudah dapat digunakan.
10.
Kapan kita dapat menguji kemampuan jalan MATOS ® ? Pematangan jalan MATOS ®
harus dilakukan selama 24 – 48 jam. Perawatan
dilakukan selama 14 hari. Jadi setelah masa perawatan itu kita dapat langsung melakukan pengujian performa jalan. 11.
Jika saya melakukan aplikasi percobaan, apa ukuran yang ideal? SemakIn besar aplikasinya semakin baik,karena aplikasi yang cukup besar hingga mobil dapat melewatinya jauh lebih baik daripada jalan kecil yang hanya bisa dilewati dengan jalan kaki. Jarak yang umum adalah 100m dengan lebar 5m,karena dengan ukuran ini ketahanan dan hasil aplikasinya dapat dilihat secara lngsung. Filosofi kami 'melihat berarti percaya'.
12.
Apa manfaat menggunakan MATOS ® ? MATOS ® berfungsi meningkatkan kualitas konstruksi jalan dan pada saat yang sama juga mengurangi kebutuhan biaya. MATOS ® bereaksi dengan tanah dan dicampur semen menghasilkan reaksi hidrasi yang kompleks,mengikat partikel tanah menjadi kerangka yang kuat dan membuat suatu lapisan stabil yang kuat. MATOS ® mengurangi biaya konstruksi jalan dengan menggunakan tanah yang ada di lokasi, sehingga
menghilangkan
kebutuhan
pengangkutan
tanah
untuk
jalan
dan
mengurangi waktu penyelesaian. Jalan menggunakan MATOS ® mengurangi dampak bahaya terhadap lingkungan akibat debu,dan juga membuat permukaan yang tahan air di segala cuaca.
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
16
DATA BA
AN DAN LEMBA
KESELAM TAN MATOS ® Berisi informasi lengk ap mengenai Matos ® dan dampakny a terhadap kesehatan dan lingku gan.
DATA BAHAN DAN LEMBAR KESELAMATA
(M SDS)
®
MATOS
1.
DENTIFIKASI PR DUK DAN PERUSAHAAN
Nama Produk
: Matos ®
Penggunaan
: Soil Stabilizer
Perusahaan
: PT. Watukali Capita Ciptama
Contact
: Ibu Dwi Fitriyani
[email protected]
Telepon
Alamat
2.
: Nomor HP
: +62 274 740 5000
: Nomor Telephone
: +62 274 549 300
: Nomor Fax.
: +62 274 565 746
:Jalan Affandi (Gejayan) CT.X No.82, Yo yakarta, Indonesia.
DENTIFIKASI BA AYA
Gambaran Umum
: Bubuk dan tidak berbau.
otensi efek Kese atan
a. Pernafasan Debu Matos ®
pat menyebabkan hidung susah bernafas.
b. Kontak mata Dapat mengaki atkan iritasi mata. c. Kontak kulit Dapat menyebabkan kulit kering, kemera han, rasa tidak nyaman, iritasi. d. Tertelan Konsumsi dala jumlah besar dapat menyebabkan ganggu n pencernaan.
3.
INDAKAN PERT LONGAN PERTAMA
a. Gambaran Umum Matos ® adalah material dasar, tidak asam. Jika ada keragu n segera hubungi
dokter. b. Pernafasan Segera pindahkan korban ke udara segar. Data Bahan dan Lembar K selamatan
17
c. Kontak mata Bilas bersih dengan air, carilah pertolongan medis untuk kontak mata. d. Kontak kulit Cuci dan bilas dengan sabun, pakai kr im untuk kulit yang teriritasi. e. Tertelan Segera di munt hkan dan minum banyak air, cari pertolonga n medis.
4.
INDAKAN PEMA AMAN KEBAKARAN
a. Flashpoint dan
etode
: Tidak ada.
b. Batas mudah terbakar
:
c. Auto-Suhu pen apian
: Tidak ada
d. Bahaya Umum
: Hindari menghiru udara
e. Petunjuk pema am kebakara n
: Tidak ada
f.
:Bahan ini tidak menyebabkan
Peralatan pemadam kebakaran
idak mudah terb kar
kebakaran. g. Pembakaran Pr duk Berbahaya
5.
: Tidak ada
INDAKAN KECEL AKAAN SIPIL
a. Gambaran Umum ngin dapat menyebabkan bertiupnya debu Matos ® yang dapat mengganggu pernafasan, bersihkan tumpahan bahan. b. Tumpahan di tanah Bersihkan tump han bahan. c. Tumpahan di ai Bersihkan tump han air. d. Rangkuman Jauhkan orang orang yang tidak berkepentingan dari daera tumpahan.
6.
ENANGANAN D N PENYIMPANAN
Umum
: Hindari ketidaksengajaan. Jaga tetap kering dan jauhkan dari air.
Suhu penyimpanan
: Tidak terbatas
Tekanan enyimpa an
:Tidak terbatas
Data Bahan dan Lembar K selamatan
18
7.
ONTROL PEMBUKAAN / PERLINDUNGAN PRIBADI
Kontrol Teknik
: Gunakan cerobong ventilasi untuk menjaga agar debu idak melebihi batas pada tempat erja dengan ventilasi terbatas dan area berdebu.
Perlindungan Diri Perlindungan pernafasan
: Dalam kondisi normal tidak diperllukan alat bantu pernafasan, tetapi jika debu melebihi batas, sebaiknya menggunakan alat bantu.
Perlindungan mata
: Gunakan kaca mata pelindung s lama pengerjaan, penggunaan kontak lensa tidak di njurkan.
Perlindungan kulit
: Gunakan sarung tangan, sepatu dan pelindung badan. Bersihkan kulit dengan air dan sab un atau pembersih kulit.
8.
AHAN FISIKA D N KIMIA
Tampilan
: Serbuk halus berwarna putih
Bau
: tidak berbau
pH
: 8,37
Berat Jenis
:2,35 gr/cm 3
elarutan dalam air
9.
:1:3
NFORMASI TOKSIKOLOGI ( BAHAN BERBAHAYA )
Matos ® bukan mer pakan barang berbahaya, karena sebagai Matos ®
soil stabilizer
erbuat dari bahan tama mineral anorganik yang ramah lingku ngan. Secara singkat ahan ini tidak bersiifat toksik.
10.
NFORMASI EKOLOGI
ampak lingkungan
: Bersifat ramah lingkunga , karena berbahan asar air laut. Dapat mengiikat Ca++ dan menetralisir racun.
ntuk detail inform si ekologi
: Untuk detail informasi toksikologi lihat ketentuan 11.
Data Bahan dan Lembar K selamatan
19
11.
PERTIMBANGAN
ELEPASAN
embuangan harus dilakukan di tempat tertentu,jangan buang di sembarang tempat. sahakan membu ng di TPA dan mematuhi peraturan baik lokal, provinsi, dan pemerintah pusat.
12.
NFORMASI PENGANGKUTAN
idak ada ketentua peraturan
13.
INFORMASI LAIN
pabila membutuh an informasi lain yang lebih lengkap me genai Matos ® , dapat enghubungi kontak kami secara langsung, atau lihat di
Data Bahan dan Lembar K selamatan
www.
atos.co.id.
20
®
DATA HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM MENGENAI MATOS
Data Bahan dan Lembar Keselamatan
:
21
PEMBANGUNAN JALA Petunjuk pembangu an material stabil atau lapis pe kerasan menggunakan Matos soil stabilizer
PEMBANGUNAN JALAN (ROAD CONSTRUCTION)
PETUNJUK PEMBANGUNAN MATERIAL STABIL ATAU LAPIS PERKERASAN DE GAN MENGGUNAKAN MATOS ®
Spesifikasi di bawah ini ditulis untuk merangkum semua tahap n pekerjaan yang biasanya diperlukan dalam
roses stabilisasi bahan atau lapis perkera an menggunakan
Matos ® . Tujuannya adalah untuk membuat keseragaman di seluruh dunia dalam hal penggunaan Matos ® . Doku en ini ditujukan sebagai buku petunjuk untuk para Praktisi teknik dalam memutuskan se ala sesuatu yang diperlukan berkaitan dengan Matos ® .
1. FONDASI DAN DRAI ASI Sebelum pekerjaan awal unt k proses stabilisasi material atau pembuatan lapis perkerasan dimulai, semua asumsi meng nai fondasi dan drainasi harus sudah seles i diperhitungkan.
a. Fondasi Lapisan yang stabil arus dibuat tahan lama, pemadatan fonda i lapis perkerasan harus memadai, tergantung ada jenis dan jumlah beban lalu lintas. B rikut ini beberapa masalah yang harus diseles ikan sebelum proses stabilisasi bahan ata lapis perkerasan dimulai adalah:
Perubahan volume y ng berlebihan sebagai akibat peruba han kelembaban.
Lemahnya dukungan struktural ( lubang dan stabilitas lereng )
Dukungan yang tidak seragam karena variasi penampang dan jenis tanah.
Aktivitas biologi.
Bahan-bahan organis (humus, tumbuhan)
Lapisan dasar yang ti ak padat
Rendahnya kapasitas pemikul lapisan dasar
b. Drainasi Lapis dasar harus mampu mengalirkan dan membentuk (@ lengkung 3%) untuk mengantisipasi air selama pr ses pengerjaan, dan jika jalan sudah selesai saluran drainasi harus mampu mengalirkan air dari permukaan jalan.
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
22
2. PROSES S ABILISA I MENGGUNAKAN MATOS ® Proses stabilisasi menggunakan Matos ® bertujuan untuk meningkatkan kualitas bahan yang tersedia dan
ampaknya terhadap lingkungan dalam sebuah rancangan ®
perkerasan. Proses stabilisasi dengan Matos berusaha meningkatkan kualitas dari proyek yang dikerjakan dan menekan biaya dengan cara meningkatkan bahan yang tersedia dan kurang baik menggunakan m tode yang relevan. a. Bahan yang digunakan
Matos ® Matos ® harus disi pan dalam kemasan dan terhindar dari k lembaban dimulai
saat pembelian samp i dengan saat pemakaian. Apabila Matos ® elah tercemar oleh unsur-unsur lingkungan dari luar, sebaiknya dikonsultasikan dengan pihak pen jual.
Tanah Akan lebih baik m enstabilkan tanah dengan grafik gradasi menerus mulai dari
ukuran butir terbesar sampai yang terkecil, dan disarankan bahan-bahan tersebut telah cukup halus ( < 2,00 mm ) agar efektif digunakan den an menggunakan Matos ® .
Semen Pada suatu proye , Matos ® akan bekerja bila bereaksi dengan semen. Oleh
karena itu semen diperlukan dalam pekerjaan Matos ® .
emen dicampur dengan
tanah sesuai takaran, kemudian baru dicampur dengan larutan Mat s ® .
b. Air Air yang akan digunakan dalam campuran harus bersih dari ahan -bahan yang mungkin dapat mengg nggu proses pengerasan stabilisasi. Air yang digunakan harus melalui proses penguji n terlebih dahulu. c. Langkah-langkah pelaksanaan
A. CARA KERING 1) Pengukuran jalan onstruksi dan desain Pengukuran lebar jalan dan pematokan dilakukan untuk setiiap jarak 5 meter. Patok yang digun kan adalah patok sementara berupa poton an bambu lebar 3 cm dan panjang 4 cm, dan ditanam sedalam 10 cm.
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
23
2) Pembentukan Badan Jalan Pembentukan ba an jalan disesuaikan dengan dimensi jalan rencana. Badan jalan yang terbentuk harus sudah memiliki kemiringan sesuai dengan desain (2 atau 3%). CBR tanah dasar harus tercapai sesuai desain. Pada jalan konvensional des in menurut Departemen Pekerjaan Umu
yaitu nilai CBR
minimal 5%. Jika da bagian tanah dasar yang tidak tercapai nilai CBR minimal maka harus dil kukan pemadatan untuk mencapai nil i CBR tersebut. Depertemen Pek rjaan Umum mensyaratkan bahwa nilai California Bearing Ratio (CBR) pada kondisi terendam air dari suatu sub grad minimal 5 % dan nilai indeks plastisitas tanah harus kurang dari 15 %. Pada jalan dengan konstruksi Matos ® , nilai CBR tanah das r dapat dipe rbaiki dengan menggun kan Matos ® pada stabilisasi tanah dasar. Sehingga syarat minimal yang dib rikan dapat dipenuhi atau konstruksi jalan Matos ® berlaku sekaligus sebagai subgrade, sub base dan base badan jalan. 3) Persiapan tanah untuk konstruksi badan jalan Matos ® Tanah yang akan digunakan untuk konstruksi jalan Matos diletakan di atas badan jalan yang sudah disiapkan. Tinggi tanah yang disediiakan adalah 30% lebih tinggi diban ingkan dengan tinggi desain rencana. Tin gi tanah tersebut adalah tinggi mutlak, dengan kemiringan yang sesuai dengan desain. Tanah yang disebarkan dalah tanah yang berupa butiran lepas, sehingga tidak perlu dipadatkan terlebi dahulu. Metode ini jika tanah untuk konstruksi badan jalan diambil dari luar b dan jalan. Jika tanah yang a an digunakan adalah tanah setempat mak , dapat digunakan dozer atau
rad er untuk tanah kontruksi badan jalan.
inggi tanah yang
dihaluskan adalah sesuai dengan tinggi rencana. Sebelum
enyiapkan badan
jalan, diharuskan kemiringan dasar jalan terhadap sumbu jalan sesuai dengan rencana (umumny 2%).
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
24
Gambar 1. Penyebaran atau penggalian material tanah dasar 4) Penghalusan tana atau perbaikan gradasi Penghalusan tan h dilakukan dengan menggunakan Traktor yang dilengkapi dengan Rotary Mi xer type Rotavator . Traktor yang digunakan minimal memiliki tenaga 90 Hp, dengan Rotavator ang dikhusukan untuk proses stabilisasi tanah. Jumlah lintasan y ng dilakukan tergantung pada kondisi tanah awal yaitu pada besarnya butiran tanah dan kadar air tanah. Kadar air tan a yang diharapkan pada proses ini adalah 10% di bawah kadar air optimum. Untuk jenis tanah Sandy-clay
ibutuhkan empat kali lintasan guna menghaluskan butiran tanah
dengan diameter terbesar 1 cm. Kadar air tanah secara visual dapat dilihat pada saat mulai berdeb , kadar air tanah mencapai 10 – 14%. Perbaikan gradasi dapat dilakukan jika komposisi tanah yang i gunakan sebagai bahan konstruksi jalan Matos ® memiliki komposisi yang tidak m endukung stabilisai dengan Matos ® . Misalnya tanah gambut (peat so il) dapat dicampur dengan tanah atau pasir yang berasal dari luar lokasi pekerjaa .
Gambar 2. Penghalusan tanah atau perbaikan gradasi
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
25
5) Penaburan Semen Penaburan semen dilakukan dengan meletakan sak semen s cara merata. Grid yang dibuat disesuaikan dengan jumlah semen yang dibutuhkan. Luas setiap grid menyatakan setiap sak semen disebarkan untuk satu satuan luas. Cara perhitungan adalah dengan membagi jumlah sak semen (PC) yang dib utuhkan dengan luas per ukaan (A) jalan atau = PC/A. Tahapa
pekerjaan yang
dilakukan pada penaburan semen adalah : a) Semen disusu berdasarkan luas grid yang didapatkan. b) Semen kemudiian dibuka dan bungkus semen dikumpulkan pada satu tempat c) Kemudian se en diratakan dengan menggunakan perata kayu. Ukuran perata kayu a alah selebar 50 cm dan panjang 1,5 m. Perlu diperhatikan perata kayu menggunakan dimensi yang ergonomis, teru ama pada batang perata kayu. Penyebaran semen akan lebih efektif jika packing se en menggunakan kantong
bes r,
misalnya
ukuran
1000
kg.
Penyebaran
ini
dapat
menggunakan alat berat, seperti excavator . Pada penyebaran ini yang diukur adalah tinggi semen yang disebarkan. Tinggi semen (h) yang disebarkan dapat dihitung dengan membagi volume semen (Vs) yang ibutuhkan dengan luas permukaan jalan (A) atau
h = Vs/A. Cara menghitung volume semen
adalah berat semen (Ws) yang dibutuhkan dibagi massa jenis semen (BJs) atau Vs = Ws/ Js.
Gambar 3. Penyebaran semen dengan cara grid
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
26
6) Pencampuran semen dengan tanah Pencampuran
semen
dengan tanah
dilakukan
dengan mempergunakan
excavator dan rotary mixer . Jumlah lintasan untuk setiap lebar jalan dapat dihitung dengan membagi lebar jalan dengan lebar alat. Pencampuran dilakukan dalam empat lintasan dan overlay antar lintasan 10 cm. Untuk mengontrol kualitas campuran dilakukan, dengan melihat campuran untuk setiap luas permukaan 50 m2. Pada setiap titik uji diambil sedalam tebal rencana jalan Matos ® . jalan Matos ® yang lebih besar dari 30 cm, pengadukan
Untuk ketebalan
dilakukan setiap setengah dari tinggi rencana. Kecuali alat pengaduk memiliki kemampuan pencampuran yang cukup. Alat khusus untuk soil stabilizer memiliki kemampuan pengadukan rerata hingga 50 cm.
Gambar 4. Pencampuran semen dengan tanah 7) Penyiraman Matos ® a) Mempersiapkan air untuk pelarutan Matos ® kristal. Jumlah air yang digunakan adalah 100 liter air untuk setiap 1 m 3 tanah pada kondisi tanah kering. Pada kondisi tanah basah air yang ditambahkan adalah 50 liter. Jumlah air tergantung pada kadar air optimum untuk pemadatan. Umumnya kadar air optimum berada pada nilai 18% - 23%. Toleransi yang diijinkan pada proses stabilisasi tanah adalah ± 2%. b) Matos ® dilarutkan di air yang sudah disiapkan. Jumlah Matos ® yang ditambahkan adalah 1 – 1,2 kg Matos ® untuk setiap 1 m 3 tanah. c) Pelarutan Matos ® dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pembangunan Jalan (Road Construction)
27
i.
Matos ® imasukkan ke dalam tangki air sesuai
engan jumlah air
yang a a pada tangki, yaitu untuk setiap 100 liter air dilarutkan 1 kg Matos ® . ii.
Jalank n pompa air dengan selang keluaran dim sukan kembali ke tangki. Sirkulasi dilakukan sebanyak 4 kali.
d) Siramkan air yang sudah dilarutkan Matos ® sebanyak 2/3 dari volume yang dibutuhkan. Cara penyira an dapat disesuaikan dengan kondisi truk tangki yang digunakan. Jika truk tangki yang digunakan tidak memiliki pompa siram, penyiraman dapat dilakukan dengan selang air. Jika truk t ngki memiliki pipa siram dapat dilakukan melalui pipa. Jumlah lintasan yang dilakukan disesuaikan dengan volume air yang disiramkan.
Gambar 5. P nyiraman air Matos yang pertama (2/3 volu e) 8) Pencampuran Tanah-Semen dan Air Matos ® Tanah-semen yang telah disiram air Matos ® dicampur dengan mempergunakan excavator dan rot ry mixer . umlah lintasan yang dibutuhkan dalah sebanyak 2 kali. Jumlah lintas n dapat diperbanyak untuk mencapai kadar air optimum.
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
28
Gambar 6. Pencampuran Tanah, Semen dan Matos 9) Pemadatan konstruksi jalan Matos ® Pemadatan dilakukan dengan menggunakan menggunakan Vibratory Roller atau dengan menggunakan Stoom Walls hingga mendapatkan permukaan badan jalan yang baik. Jumlah lintasan disesuaikan dengan kehalusan dan kerataan permukaan. Dengan empat lintasan biasanya jalan Matos ® sudah cukup halus.
Gambar 7. Pemadatan dan penghalusan permukaan jalan Matos
Pembangunan Jalan (Road Construction)
29
10) Penyiraman larutan Matos ® ahap II sebanyak 1/3 dari volum yang dibutuhkan. Cara Penyiraman ilakukan sama dengan penyiraman awal.
Gambar 8. Pen iraman larutan Matos ® ahap kedua (1/3 volume) 11) Perawatan Konstr ksi Jalan Setelah pelaksa aan, perkerasan
Matos ®
ang
sudah mengikat
harus
mendapatkan per watan yang baik. Pematangan jalan harus dilakukan selama 24 – 8 jam. Maksimal masa perawatan adalah 14 hari bila k ndisi cuaca buruk. Untuk penyiraman dilakukan selama 4 hari. Penyiraman dilakukan antara pukul 10.00 WIB hingga 14.00
IB. Jumlah air yang disiramkan cukup untuk basah
permuakaan saja. Tujuan penyiraman adalah untuk me ghilangkan retak permukaan.
Gambar 9. Masa pemeliharaan selama curring time
Pembangunan Jalan (Road C nstruction)
30