Material Ceiling

August 23, 2017 | Author: Sarah | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

f...

Description

MATERIAL CEILING

1. Plafon Fiber Saat ini plafon fiber sudah banyak digunakan. Dalam aplikasi untuk plafon rumah menggunakan papan GRC (Glassfiber Reinforced Cement Board). Harganya relatif murah dibandingkan dengan tripleks. GRC Board mempunyai ukuran 60 cm x 120 cm dengan ketebalan standar 4 mm. Rangka plafon dapat mengunakan kasau 4/6 atau 5/7 maupun besi hollow 40 mm x 40 mm. Keunggulan plafon GRC tahan terhadap api dan air, lebih kuat, ringan dan luwes. Proses pengerjaanya cukup mudah. Kelemahan sama dengan plafon eternit atau asbes tak tahan benturan. Material GRC di beberapa drah masih jarang di jumpai.

2. Plafon Gypsum Plafon gypsum salah satu jenis plafon yang sudah banyak digunakan pula untuk penutup plafon. Ukuran untuk plafon adalah 122 cm x 244 cm. Untuk rangka seperti GRC Board dapat digunakan kasau maupun besi hollow. Keunggulan, pada saat terpasang plafon gypsum memiliki permukaan yang terlihat tanpa sambungan sehingga banyak diminati masyarakat. Proses pengerjaanya pun lebih cepat. Mudah diperoleh, diperbaiki serta diganti. Kelemahan, tidak tahan terhadap air sehingga mudah rusak ketika terkena air atau rembesan air. Tidak semua tukang dapat mengerjakannya, perlu keahlian khusus. 3. Plafon Akustik Plafon akustik solusi untuk sebuah ruangan yang dapat meredam kebisingan. Karena plafon akustik merupakan plafon yang tahan terhadap batas ambang kebisingan tertentu. Ukuran yang tersedia adalah 60 cm x 60 cm dan 60 cm x 120 cm. Plafon akustik dapat dipasang dengan rangka kayu atau bahan metal pabrikan yang sudah jadi.

Keunggulan, dapat meredam suara sehingga untuk kebutuhan ruangan tertentu banyak dipakai oleh masyarakat. Bobotnya relatif ringan sehingga mudah untuk perbaikan atau diganti dan proses pengerjaannya cepat. Kelemahan, tidak tahan air dan di daerah tertentu masih jarang dijumpai serta harganya relatif lebih mahal. Pada dasarnya plafon akustik merupakan sistem rangka plafon yang tampak (esposed grid) yang digantung (suspended) dengan ceiling panel akustik 9m atau 12mm. Akustik sendiri merupakan tipe plafond ceiling panel dengan kombinasi finishing cat dan perforasi. Dibandingkan dengan jenis sistem plafond lainnya, plafond akustik mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :  

Pemasangan plafond akustik dapat menyesuaikan dengan jenis dan ukuran ruangan. Plafond akustik dapat membantu penyerapan suara secara maksimal sehingga dapat



meredam suara di sekitar ruangan. Plafond akustik memiliki kelendutan maksimal. Pengertian kelendutan disini adalah tingkat penurunan plafon papan gipsum dari level datarnya yang disebabkan oleh daya beban material terhadap ukuran bentangan. Agar acoustic ceiling dapat terpasang dengan sempurna, pemasangan Acoustic

Ceiling membutuhkan kerangka konstruksi. Konstruksi ini dapat dibuat dari bahan kayu atau pun metal. Dua bahan ini dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis bahan plafon seperti kayu, asbes, tripleks, gypsum, selotex, acoustic file, particle board, jabar wood, dan lain-lain. Salah satu bagian-bagian dari konstruksi Acoustic Ceiling/Plafon yang berfungsi sebagai penyangga papan plafon (ceiling panel) ialah sebagai berikut : 1. Rangka plafon, yang terdiri atas main tee (balok induk), cross tee (balok anak), dan wall angle (siku yang dipasang mengelilingi dinding). 2. Penggantung rangka plafon dan stek. 3. Bahan penutup plafon atau ceiling panel Pemasangan plafon harus disesuaikan dengan kebutuhan ruangan dan estetikanya dari segi arsitektur dan juga disesuaikan dengan jenis bangunanya supaya plafon/Acoutic Ceiling bisa terpasang dengan rapi dan terlihat sempurna.

Peran signifikan dari elemen-elemen interior seperti bentuk (lantai, dinding dan plafon), dimensi (panjang, lebar, dan tinggi), serta bahan penyelesaian bidang ruang dalam, sangat berguna untuk memperkaya karakter akustik auditorium yaitu dalam menghasilkan pantulan-pantulan bunyi yang berguna. Bentuk dan pola plafon menurut Bradley (1989) sangat mempengaruhi tingkat kekerasan bunyi (loudness) pada auditorium, karena memperkaya pantulan awal yang berguna. Hal ini disebabkan karena plafon merupakan permukaan reflektor yang paling luas bidang cakupannya bila dibandingkan dengan pantulan yang berasal dari dinding samping yang melingkupi area terbatas di sekitarnya. Oleh karena itu, pola plafon perlu didesain untuk mengarahkan pantulan-pantulan bunyi dengan tepat. Fitting dari sistem pencahayaan dan fasilitas ventilasi yang dipasang di dalam panel plafon tersebut dapat berpindah bersamaan dengan setting panelnya pada pengaturan volume kecil atau besar. Untuk pertunjukkan konser biasanya plafon diatur pada posisi atas. Selain itu, waktu dengung juga dapat diperpanjang secara elektro akustik dengan memakai assisted resonance system pada semua frekuensi sehingga dapat meningkatkan waktu dengung sampai dengan 80% pada frekuensi rendah dan 25 % pada frekuensi tinggi (Talaske & Boner, 1986).

Gambar 1. Pemakaian plafon yang dapat diatur (mobile), dapat mengurangi volume auditorium secara signifikan. Sistem ini didesain agar plafon dapat diturunkan di atas tempat duduk bagian tengah, sehingga menutupi tempat duduk di belakangnya. Dengan demikian, tingkat atas dapat

ditutup atau dibuka keseluruhannya berdasarkan kebutuhan untuk mencapai fleksibilitas maksimum dari plafon (Kuttruff, 1979: 137).

Tingkat background noise yang seringkali ditimbulkan oleh sistem perpipaan (ducting) dari ventilasi udara perlu desain khusus untuk menghasilkan bunyi yang minimal dari distribusi udara. Semua mesin-mesin diakomodasikan pada sudut luar bangunan di dalam tapak, dipisahkan dari hall secara struktur dan akustik. Penyelesaian elemen-elemen interior berupa bidang permukaan yang melingkupi auditorium, sangat berpengaruh terhadap karakter akustik. Bidang plafon merupakan bidang reflektor dengan lingkup area pantulan yang paling luas bila dibandingkan dengan dinding samping yang hanya meliputi area terbatas di sekitarnya. Oleh karena itu penyelesaian bidang permukaan plafon harus didesain dengan tepat agar dapat mengarahkan pantulan ke lokasi-lokasi yang membutuhkan penguatan intensitas bunyi, serta dapat berfungsi pula dalam mendifusikan bunyi. Apabila struktur atap terlalu tinggi maka plafon sebaiknya digantung (suspended ceiling) agar jarak pantulan bunyi dari sumbernya menuju penonton tidak terlalu panjang atau waktunya terlalu lama.

MATERIAL CEILING PADA SYDNEY OPERA HOUSE

Concert Hall pada Sydney Opera House memiliki jumlah kursi sebanyak 2,679 buah. Dimana ceilingnya berbahan Veneer birch putih dari Australia. Plafon utama yang ada di concert hall sangat tinggi, dengan tinggi 25 meter diatas panggung, yang menciptakan sebuah ruangan besar dibawahnya.

Gambar : Concert Hall Auditorium (North-South section): the ceiling crown sits 25m above the stage platform.

18 cincin akrilik, atau ‘clouds’ sengaja diberikan kanopi yang letaknya tinggi dengan tujuan agar suara memantul kembali ke panggung. Desain lengkungan-lengkungan pada plafon merupakan suatu usaha yang efektif dalam pengaplikasian acoustic ceiling pada

concert hall, sekaligus untuk memaksimalkan cahaya yang bisa menembus ke panggung dari ceiling crown.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF