Materi Sarana Air Bersih Dan Sanitasi Dasar
March 21, 2019 | Author: Widya | Category: N/A
Short Description
KKN...
Description
MATERI SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI DASAR
1.
SARANA AIR BERSIH
A. Pengertian air bersih Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan darisegikualitas airyang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis,sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping . B. Tujuan Sarana Air Bersih Untuk mencegah terjadinya penyakit yang diakibatkan penggunaan air, kualitas badan air harus dijaga sesuai dengan baku mutu air. Baku mutu air adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup, zat, energi, atau komponen yang ada atau harus ada dan atau unsur pencemar yang ditenggang keberadaannya di dalam air. Untuk mengetahui hal tersebut, perlu dilakukan pengukuran atau pengujian p engujian kualitas (mutu) air berdasarkan parameter-parameter paramet er-parameter tertentu dan d an metode tertentu. Dalam Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001, mutu air ditetapkan melalui pengujian parameter fisika, kimia, mikrobiologi, dan radioaktivitas. Pengujian parameter fisika meliputi pengukuran temperature air, pengukuran kadar residu dalam air dan kadar residu tersuspensi dalam air. Pengujian parameter kimia dilakukan melalui pengukuran kadar zat kimia anorganik dan zat kimia organic dalam ai r.
C. Jenis-jenis Sarana Air Bersih Menurut Dirjen PPM dan PLP (1990) jenis – jenis jenis sarana air bersih yang lazim dipergunakan masyarakat adalah sebagai berikut : 1. Sumur Gali Sumur gali adalah sarana air bersih yang mengambil/memanfaatkan air tanah dengan cara menggali lubang di tanah dengan menggunakan tangan sampai mendapatkan air . lubang kemudian diberi dinding, bibir tutup dan lantai serta saluran pembuangan limbah. 2. Perpipaan
Sarana perpipaan adalah banguna beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghsilkan, menyediakan dan membagikan air minum untuk mas yarakat melalui jaringan perpipaan/distribusi. Air yang di manfaatkan adalah adalah air tanah atau air permukaan dengan atau tanpa diolah. 3. Sumur Pompa Tangan (SPT) Sumur pompa tangan adalah sarana air bersih yang mengambil atau memanfaatkan air tanah dengan membuat lubang di tanah dengan menggunakan alat bor.Berdasarkan kedalaman air tanah dan jenis pompa yang digunakan untuk menaikan air, bentuk sumur bor dibedakan atas: 4. Sumur Pompa Tangan Dangkal ( SPTDK ) Sumur pompa tangan dangkal adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan menggunakan pompa dangkal. Pompa jenis ini mampu menaikan airnya s amapi kedalaman maksimum 7 meter. 5. Sumur Pompa Tangan Dalam ( SPTDL ) Sumur pompa tangan dalam adalah sumur bor yang pengambilan airnya dengan menggunakan pompa dalam. Pompa jenis ini mampu menaikan air dari kedalaman 15 meter sampai kedalaman maksimum 30 meter. 6. Penampungan Air Hujan ( PAH ) Penampungan air hujan adalah sarana air bersih yang memanfaatkan untuk pengadaan air rumah tangga. Air huja yang jatuh diatas atap rumah atau bangunan penangkap air yang lain, melalui saluran atau alang kemudian dialirkan dan di tamping didalam penampungan air hujan. 7. Perlindungan Mata Air ( PMA ) Dirjen PPM dan PLP (1995), menjelaskan bahwa perlindungan mata air ( PMA ) merupakan suatu bangunan untuk menampung air dan melindungi sumber air dari pencemaran. Bentuk dan volume PMA disesuaikan dise suaikan dengan tata letak, situasi sumber, dekat air dan kapasitas air yang dibutuhkan: a) Tataletak yaitu jarak dengan sumber pencemar seperti jamban, air kotor, kandang dan tempat pembuangan sampah. b) Situasi sumber yaitu sumber air sarana PMA harus memiliki penutup bak perlindungan yang dibuatkan saluran yang arah eluar dari bak, agar tidak mencemari air yang masuk ke bak penangkap, memiliki pipa peluap, penutup bak yang rapat air, memiliki lantai bak yang harus rapat air dan mudah dibersihkan serta SPAL yang rapat air dan kemiringan minimal 2%.
c) Dekat air yaitu sumber air harus pada mata air, bukan pada saluran air yang berasal dari mata air tersebut yang kemungkinan telah tercemar. d) Kapasitas air yang dibutuhkan, yaitu mata air yang dimanfaatkan paling sedikit mempunyai debit 0,3 liter/detik
D. Persyaratan Penyediaan Air Bersih 1. Persyaratan Kualitas
Persyaratan kualitas menggambarkan mutu dari air baku air bersih dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih bersih adalah sebagai berikut: berikut: a. Persyaratan fisik Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selainitu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC ± 3oC. b. Persyaratan kimiawi Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah: pH, total solid, zat organik, CO2 agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat. c. Persyaratan bakteriologis Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu mengganggu kesehatan. Persyaratan Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. bakteri E. coli atau fecal atau fecal coli dalam air. d. Persyaratan radioaktifitas Persyaratan radioaktifitas mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma. Standart kualitas air minum di Indonesia harus sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.907/MENKES/SK/VII/2002 No.907/MENKES/SK/VII/200 2 tentang syarat-syarat dan pengawasan pengawasan kualitas air. 2. Persyaratan Kuantitas (Debit) Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya Artinya air baku tersebut dapat dapat digunakan untuk memenuhi memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih. Kebutuhan air bersih masyarakat bervariasi, tergantung pada letak geografis, kebudayaan, tingkat ekonomi, dan skala perkotaan tempat tinggalnya. t inggalnya. 3. Persyaratan Kontinuitas Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa bahwa air bersih harus tersedia 24 24 jam per hari atau setiap saat diperlukan kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisi ideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal
selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00. 18.00. Kontinuitas aliran air sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air untuk kehidupan dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi energi yang siap setiap saat. Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa suatu kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6 – 1,2 1,2 m/dt. Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi dimensi atau ukuran pipa pipa agar kuantitas aliran terpenuhi.
2. SANITASI DASAR A. Pengertian sanitasi dasar Sanitasi dasar adalah sanitasi minimum yang diperlukan untuk menyediakan lingkungan sehat yang memenuhi syarat kesehatan yang menitikberatkan pada pengawasan berbagai faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. (Azwar,1995). Upaya sanitasi dasar meliputi penyediaan air bersih, pembuangan kotoran manusia (jamban), pengelolaan sampah dan saluran pembuangan air limbah.
1. Penyediaan Air Bersih Air merupakan salah satu bahan pokok yang mutlak dibutuhkan oleh manusia sepanjang masa. Air mempunyai hubungan yang erat dengan kesehatan. Apabila tidak diperhatikan maka air yang dipergunakan masyarakat dapat mengganggu kesehatan manusia. untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan industri dan kegiatan lainnya (Wardhana, 2004). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MenKes/Per/IX/1990, yang di maksud air bersih adalah air bersih yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah di masak. Air bersih merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk memenuhi standar kehidupan manusia secara sehat. ketersediaan air yang terjangkau dan berkelanjutan menjadi bagian terpenting bagi setiap individu baik yang tinggal di perkotaan maupun di perdesaan. Sarana sanitasi air adalah bangunan beserta peralatan dan perlengkapannya yang menghasilkan, menyediakan dan membagi-bagikan air bersih untuk masyarakat. Jenis sarana air bersih ada beberapa beberapa macam yaitu PAM, sumur gali, sumur pompa tangan dangkal dan sumur pompa tangan dalam , tempat penampungan air hujan, penampungan mata air, dan perpipaan. Sirkulasi air, pemanfaatan air, serta sifat-sifat air memungkinkan terjadinya pengaruh air terhadap kesehatan. Secara khusus, pengaruh air terhadap kesehatan dapat bersifat langsung maupun tidak langsung a) Manfaat Air Pemanfaatan air untuk berbagai keperluan adalah (UsmanD , 2000): 1. Untuk keperluan air minum. 2. Untuk kebutuhan rumah tangga I (cuci pakaian, cuci alat dapur, dan lain-lain).
3. 4. 5. 6.
b)
Untuk kebutuhan rumah tangga II (gelontor, siram-siram halaman) Untuk konservasi sumber baku PAM. Taman Rekreasi (tempat-tempat pemandian, tempat cuci tangan). Pusat perbelanjaan (khususnya untuk kebutuhan yang dikaitkan dengan proses kegiatan bahan-bahan/ minuman, WC dan lain-lain). 7. Perindustrian I (untuk bahan baku yang langsung dikaitkan dalam proses membuat makanan, minuman seperti the botol, coca cola, perusahaan roti dan lain-lain). 8. Pertanian/ irigasi 9. Perikanan Pengaruh air bagi Kesehatan Air dalam keadaan manusia, selain memberikan manfaat yang menguntungkan dapat juga memberikan pengaruh buruk terhadap kesehatan. air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan merupakan media penularan penyakit karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan, terutama penyakit perut (Slamet, 2002). Penyakit yang dapat ditularkan melalui air : (Kusnoputranto, 2000) 1. Water Borne Disease Water Borne Disease Adalah penyakit yang di tularkan langsung melalui air minum, dimana air minum tersebut mengandung kuman pathogen dan terminum oleh manusia maka dapat menimbulkan penyakit. Penyakit- penyakit tersebut antara lain adalah penyakit cholera, Thypoid, Hepatitis infektiosa, Dysentri dan Gastroentritis. 2. Water Washed Disease Water Washed Disease Adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan hygiene perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya adalah penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare, penularannya bersifat fecal-oral. 3. Water Based Disease Water Based Disease Adalah penyakit yang ditularkan oleh bibit penyakit yang sebagian besar siklus hidupnya di air seperti Schistosomiasis. Larva schistoma hidup di dalam keong air. Setelah waktunya larva ini akan mengubah bentuk menjadi carcaria dan menembus kulit (kaki) manusia yang berada di dalam air tersebut. 4. Water Related Insect Vectors Water Related Insect Vectors Adalah penyakit yang di tularkan melalui vektor yang hidupnya tergantung pada air misalnya malaria, demam berdarah, filariasis, yellow fever dan sebagainya.
2. Pembuangan Kotoran Manusia (Jamban)
Kotoran manusia adalah semua benda atau zat yang tidak dipakai lagi oleh tubuh dan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Zat-zat yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh ini berbentuk tinja (faces), air seni (urine) dan CO2 sebagai hasil dari proses pernafasan. Pembuangan Kotoran manusia dalam ilmu kesehatan lingkungan dimaksudkan hanya tempat pembuangan tinja dan urine, pada umumnya disebut latrine, jamban atau kakus (Notoatmodjo, 2003). Penyediaan sarana jamban merupakan bagian dari usaha sanitasi yang cukup penting peranannya. Ditinjau dari sudut kesehatan lingkungan pembuangan kotoran yang tidak saniter akan dapat mencemari lingkungan terutama tanah dan sumber air. Beberapa penyakit yang dapat disebarkan oleh tinja manusia antara lain ; thypus, disentri, kolera, bermacam-macam cacing (gelang, kremi, tambang dan pita), schistosomiasis dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003). Untuk mencegah kontaminasi tinja terhadap lingkungan maka pembuangan kotoran manusia harus dikelola dengan baik. Pembuangan kotoran harus di suatu tempat tertentu atau jamban yang sehat. Suatu jamban tersebut sehat jika memenuhi persyaratan-persyaratan persyaratan-persyaratan sebagai berikut : (DepKes RI, 1998) a. Tidak mengotori permukaan tanah di sekeliling jamban b. Tidak mengotori air permukaan disekitarnya c. Tidak mengotori air tanah disekitarnya d. Tidak dapat terjangkau oleh serangga terutama lalat dan kecoa dan binatang lainnya e. Tidak menimbulkan bau f.
Mudah digunakan dan dipelihara
g. Desainnya sederhana h. Murah 3. Pembuangan Air Limbah Air limbah atau air kotoran adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang bersifat membahayakan kehidupan manusia atau hewan dan lazimnya muncul karena hasil perbuatan manusia termasuk industrialisasi (Azwar,1995). Dalam kehidupan sehari-hari pengelolaan air limbah dilakukan dengan cara menyalurkan air limbah tersebut jauh dari tempat tinggal tanpa diolah sebelumnya. Air buangan yang dibuang tidak saniter dapat menjadi media perkembangbiakan mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga yang dapat menjadi media transmisi penyakit. a. Sarana pembuangan limbah Sarana pembuangan air limbah yang sehat harus memenuhi persyaratan teknis sebagai berikut (DepKes RI, 1993) : 1) Tidak mencemari sumber air bersih 2) Tidak menimbulkan genangan air yang menjadi sarang serangga/nyamuk 3) Tidak menimbulkan bau
4) Tidak menimbulkan becek, kelembaban dan pandangan yang tidak menyenangkan b. Dampak dari Pencemaran Limbah Pengelolaan air buangan yang tidak baik akan berakibat buruk terhadap lingkungan
dan
kesehatan
masyarakat.
Beberapa
akibatnya
yaitu
(Kusnoputranto, 2000) : 1) Akibat Terhadap Lingkungan Air buangan limbah dapat menjadi sumber pengotoran, sehingga bila tidak dikelola dengan baik akan dapat menimbulkan pencemaran terhadap air permukaan, tanah atau lingkungan hidup dan terkadang dapat dapat menimbulkan bau serta pemandangan yang tidak menyenangkan. 2) Akibat Terhadap Kesehatan Masyarakat Lingkungan yang tidak sehat akibat tercemar air buangan dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Air buangan dapat menjadi media tempat berkembangbiaknya mikroorganisme pathogen, larva nyamuk ataupun serangga lainnya dan juga dapat menjadi media transmisi penyakit seperti cholera, thypus dan lainnya. 4. Pengelolaan Sampah Para ahli kesehatan masyarakat menyebutkan sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi ataupun sesuatu yang dibuang yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Notoatmodjo, 2003). Pengelolaan sampah adalah meliputi penyimpanan, pengumpulan dan pemusnahan sampah yang dilakukan sedemikian rupa sehingga sampah tidak mengganggu kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup (Notoatmodjo, 2003). a. Penyimpanan sampah Penyimpanan sampah adalah tempat sampah sementara sebelum sampah tersebut dikumpulkan, untuk kemudian diangkut serta dibuang (dimusnakan) dan untuk itu perlu disediakan tempat yang berbeda untuk macam dan jenis sampah tertentu.maksud dari pemisahan dan penyimpanan disini ialah untuk memudahkan pemusnahannya. pemusnahannya. Syarat-syarat tempat sampah antara lain : 1) Konstruksinya kuat agar tidak mudah bocor, untuk mencegah berseraknya sampah 2) Mempunyai tutup,mudah dibuka, dikosongkan isinya serta dibersihkan, sangat dianjurkan agar tutup sampah ini dapat dibuka atau ditutup tanpa mengotori tangan 3) Ukuran tempat sampah sedemikian rupa, sehingga mudah diangkut oleh satu orang. b. Pengumpulan Sampah Pengumpulan sampah menjadi tanggung jawab dari masing-masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. oleh sebab itu setiap rumah tangga atau institusi harus mengadakan tempat khusus untuk
mengumpulkan
sampah,
kemudian
dari
masing-masing
tempat
pengumpulan sampah tersebut harus diangkut ke Tempat Penampungan Sementara (TPS) dan selanjutnya ke Tempat Penampungan Akhir (TPA). Mekanisme sistem atau cara pengangkutannya untuk daerah perkotaan adalah tanggung jawab pemerintah daerah setempat, yang didukung oleh partisipan masyarakat produksi sampah, khusunya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah perdesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing keluarga tanpa memerlukan TPS maupun TPA. Sampahnya umumnya dibakar atau dijadikan pupuk c. Pemusnahan Sampah Pemusnahan atau pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain : 1. Ditanam (landfill ) yaitu pemusnahan sampah dengan membuat lubang diatas tanah kemudian sampah dimasukan dan ditimbun dengan sampah. 2. Dibakar (incenarator ) yaitu memusnahkan sampah dengan jalan membakar di dalam tengku pembakaran. 3. Dijadikan pupuk (composting) yaitu pengelolaan sampah menjadikan pupuk, khususnya untuk sampah organik daun-daunan, sisa makanan dan sampah lain yang dapat membusuk. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan pengaruh negative terhadap masyarakat dan lingkungan. Adapun pengaruh-pengaruh tersebut antara lain (Kusnoputranto, 2000) : a. Terhadap Kesehatan Pengelolaan sampah yang tidak baik akan menyediakan tempat yang baik bagi vektor-vektor penyakit yaitu serangga dan binatang-binatang pengerat untuk mencari makan dan berkembang biak dengan cepat sehingga dapat menimbulkan penyakit. b. Terhadap Lingkungan 1) Dapat menggangu estetika serta kesegaran udara lingkungan masyarakat akibat gas-gas tertentu yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme. 2) Debu-debu yang berterbangan dapat menggangu mata serta pernafasan. 3) Bila terjadi proses pembakaran dari sampah maka asapnya dapat menggangu pernafasan, penglihatan dan penurunan kualitas udara karena ada asap di udara. 4) Pembuangan sampah ke saluran-saluran air akan menyebabkan estetika yang terganggu, memyebabkan pendangkalan saluran serta mengurangi kemampuan daya aliran saluran 5) Dapat menyebabkan banjir apabila sampah dibuang ke saluran yang daya serap alirannya sudah menurun.
6) Pembuangan sampah ke selokan atau badan air akan menyebabkan terjadinya pengotoran badan air. Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yaitu : a. Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalamnya, sampah dibagi menjadi : 1) Sampah an-organik adalah sampah yang umumnya tidak dapat membusuk, misalnya logam/besi, pecahan gelas, plastik dan sebagainya. 2) Sampah organik adalah sampah yang umumnya dapat membusuk, misalnya
sisa-sisa
makanan,
daun-daunan,
buah-buahan
dan
sebagainya. b. Berdasarkan dapat tidaknya dibakar 1) Sampah yang mudah terbakar, misalnya kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas dan sebagainya. 2) Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya kaleng-kaleng bekas, besi/logam bekas, pecahan gelas, kaca dan sebagainya.
Dapus : No
name.
2013.
Diunduh
dari
http://blog.ub.ac.id/fawzy/files/2013/1 http://blog.ub.ac.id/fawz y/files/2013/11/140934 1/140934364-Chapter-II364-Chapter-II1.pdf .. pada tanggal 15 oktober 2017 1.pdf Budi
Pranata
Ritoga.
2014.
Di
unduh
dari
https://id.scribd.com/doc/19032581 https://id.scribd.com/doc/1 90325811/Makalah-Peny 1/Makalah-Penyediaan-Airediaan-AirBersih . pada tanggal 15 oktober 2017 https://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi#Sanitasi_dan_air no
name.
2014.
Di
unduh
dari
http://eprints.undip.ac.id/42077/3/BAB_II.pdf .. pada tanggal 15 http://eprints.undip.ac.id/42077/3/BAB_II.pdf oktober 2017
View more...
Comments