Materi Penyuluhan KELAS IBU
June 2, 2018 | Author: artini widaningsih | Category: N/A
Short Description
kelas ibu...
Description
PENGERTIAN Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan
Tanda bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang dikandungnya sehat dan selamat. B. 1.
TANDA-TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN TRIMESTER III Perdarahan pervaginam Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lamalama ibu menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun. Perdarahan pervaginam pada kehamilan lanjut yang termasuk kriteria tanda bahaya adalah perdarahan yang banyak, berwarna merah, dan kadang-kadang tetapi tidak selalu disertai dengan nyeri. Assesmen yang mungkin adalah plasenta previa atau absruptio plasenta. Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin lahir. 2.
Sakit kepala yang hebat Sakit kepala biasa terjadi selama kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang istirahat, kecapean, kecapean, atau menderitan menderitan tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut ibu mungkin menemukan bahwa penglihatannya menjadi kabur atau berbayang. Assesmen yang mungkin adalah gejala preeklampsi
3.
Pengelihatan kabur Karena pengaruh hormonal, ketajaman penglihatan ibu dapat berubah dalam kehamilan. Perubahan ringan adalah normal. Masalah visual yang mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa ibu adalah perubahan visual mendadak, misalnya pandangan kabur atau berbayang. Perubahan penglihatan ini mungkin disertai dengan sakit kepala yang hebat. Assesmen yang mungkin adalah gejala dari preeklampsia.
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan. Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan. 4.
Bengkak di wajah dan jari tangan Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka. Bangkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
5.
Keluar cairan pervaginam Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD). Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru. Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
Pada preeklampsia tampak pembengkakan pada retina, penyempitan setempat atau menyeluruh apda satu atau beberapa arteri, jarang terlihat perdarahan atau eksudat. Retinopalatia arterioskerotika menunjukkan penyakit vaskuler yang menahun. Keadaan tersebut tak tampak pada pre eklampsia keculai bila terjadi atas dasar hipertensi menahun atau penyakit ginjal. Spasmus arteri retina yang nyata menunjukkan adanya preeklampsia walaupun demikian vasospasmus ringan tidak selalu menunnjukkan pre eklampsia ringan. Pada preeklamsia jarang terjadi ablasio retina. Keadaan ini disertai dengan buta sekonyong-konyong. Pelepasan retina disebabkan oleh edema intraokuler dan merupakan indikasi untuk pengakhiran kehamilan segera. Biasanya setelah persalinan berakhir, retina melekat kembali dalam 2 hari sampai 2 bulan. Gangguan penglihatan secara tetap jarang ditemukan. 4.
Bengkak di wajah dan jari tangan Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka. Bangkak bisa menunjukkan adanya masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
5.
Keluar cairan pervaginam Pecahnya selaput janin dalam kehamilan merupakan tanda bahaya karena dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada janin. Pecahnya selaput ketuban juga dapat diikuti dengan keluarnya bagian kacil janin seperti tali pusat, tangan, atau kaki. Oleh karena itu bila saat hamil ditemukan ada pengeluaran cairan apalagi bila belum cukup bulan harus segera datang ke rumah sakit dengan fasilitas memadai. Assesmen yang mungkin adalah Ketuban Pecah Dini (KPD). Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu. Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks. Pemerikasaan spekulum vagina yang steril harus dilakukan untuk memastikan diagnosis, untuk menilai dilatasi dan panjang servik, dan jika pasien kurang bulan, untuk memperoleh biakan servikal dan contoh cairan amnion untuk uji kematangan paru-paru. Selain itu pemastian diagnosis KPD dapat dilakukan dengan
a.
Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila terdapat cairan amnion alkalin b. Melihat dengan menggunakan mikroskop dengan menempatkan contoh bahan pada suatu kaca objek kemudian dikeringkan di udara dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mencari ada tidaknya gambaran seperti pakis. Penanganan ketuban pecah dini memerlukan pertimbangan usia gestasi, adanya infeksi pada komplikasi ibu dan janin, dan adanya tanda-tanda persalinan.
6.
Gerakan janin tidak terasa Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah kematian janin dalam rahim. Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu kehamilan tetapi sebelum permulaan persalinan. Ini menyebabkan komplikasi pada sekitar 1 % kehamilan. Penyebab yang berakitan antara lain komplikasi plasenta dan tali pusat, penyakit hipertensi, komplikasi medis, anomali bawaan,infeksi dalam rahim dan lain-lain. Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat terus menghasilkan hCG. Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan mati yang masuk ke dalam darah ibu. Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2 sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara spontan akian dilakukan induksi persalinan.
7.
Nyeri perut yang hebat Nyeri perut yang hebat termasuk dalam tanda bahaya dalam kehamilan. Apabila perut ibu terasa sangat nyeri secara tiba-tiba bahkan jika disentuh sedikit saja dan terasa sangat keras seperti papan serta disertai perdarahan pervaginam. Ini menandakan terjadinya solusio placenta. Nyeri perut yang hebat normal terjadi pada akhir kehamilan akibat dari kontraksi dari rahim ibu yang akan mengeluarkan isi dalam kandungan atau bayi. Jadi harus dapat dibedakan apakah apaka h nyeri perut tersebut disebabkan karena ibu kan melahirkan atau terjadi abrupsio plasenta.
Tahap Perkembangan Bayi dan Balita dari Usia 1 Bulan hingga 5 Tahun
Tahap perkembangan bayi merupakan hal yang penting untuk selalu di follow-up. follow-up. Seorang anak kecil tidak sama dengan orang dewasa berukuran lebih mini. Anak kecil masih merngalami proses pertumbuhan pertumbuhan serta perkembangan. Dua proses ini merupakan hal yang penting bagi masa depan anak. anak. Keterlambatan atau kelainan pada tahap perkembangan bayi dapat berdampak buruk bagi anak. Hal inilah alasan mengapa mengetahui tahap perkembangan bayi menjadi hal yang penting. Mengetahui tahap perkembangan bayi bukanlah hanya sekadar mencatat perubahan tinggi badan, berat badan atau lingkar kepala. Hal lain yang harus selalu dipantau dari perkembangan bayi adalah kemampuan motoriknya, suatu kemampuan dengan dengan menggunakan otot, dan kemampuan berbahasanya. Banyak dokter anak yang setuju bahwa orangtua sebaiknya mengetahui tahap perkembangan bayi dengan maksud agar dapat melakukan intervensi dini bila anak mengalami keterlambatan.
Panduan Tahap Perkembangan Bayi Perkembangan ialah bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi tubuh menjadi lebih kompleks yang sifatnya kualitatif. Mengukur perkembangan lebih sulit dibandingkan pertumbuhan yang dapat dapat dinilai secara kuantitatif. Sifat perkembangan adalah bertahap dan berurutan. Dan perkembangan pada tahap sebelumnya merupakan dasar bagi tahap perkembangan selanjutnya. Contohnya Contohnya anak pasti akan lebih dahulu dapat berdiri sebelum berjalan dan berdiri merupakan dasar dari kemampuan berjalan. Perlu diketahui bahwa panduan tahap perkembangan ba yi ini merupakan patokan kasar. Misalnya seorang anak dapat berjalan pada umur 1 tahun, ada pula anak lai n yang dapat berjalan pada usia 14 bulan atau 9 bulan namun namun ternyata normal. Jangan membanding bandingkan perkembangan bayi Anda dengan teman sebayanya atau saudaranya. saudaranya. Karena anak merupakan seorang individu yang memiliki keunikannya tersendiri. Urutan Tahap Perkembangan Bayi dan Balita
Usia 1 bulan Tangan dan kaki bergerak aktif o
Kepala menoleh ke samping kanan dan kiri Bereaksi terhadap bunyi-bunyian o Menatap wajah orangtua atau orang lain o Usia 2 bulan Mengangkat kepala dan leher ketika sedang tengkurap o Tersenyum ketika mendengar suara orangtua atau orang lain o Mata dapat mengikuti gerakan orang lain o Usia 3 bulan Menggenggam benda /objek / mainan o Tersenyum pada orang lain o Mulai membuat suara dengan mulutnya ( cooing), tertawa bahkan berteriak o Usia 4 bulan Dapat mengangkat kepalanya dengan tegak o Mulai mengeluarkan suara yang mirip dengan kata -kata ( babbling) o Tertawa bila diajak berkomunikasi o Senang bermain dengan orang lain dan menangis bila permainan dihentikan o Senang meniru suara -suara o Meniru mimik muka orang lain seperti cemberut atau tersenyum o Mulai mengenal orang tua dari kejauhan o Menggerakan tangan ke mulut o Usia 6 bulan Mengenali mana wajah yang dikenal mana ya ng asing o Berguling dari perut ke punggung, lalu dari punggung ke perut o Memindahkan benda / objek dari tangan yang satu ke tangan yang lainnya o Menaruh benda / objek ke dalam mulut o Senang bermain dengan orang lain terutama orangtua o Memperlihatkan rasa penasaran terhadap objek yang jauh dari jangkauannya dan o mencoba mengambilnya Mulai belajar duduk o Merespon bila dipanggil namanya o Menemukan benda / objek yang tidak kelihatan dari pandangannya o Usia 9 bulan Mulai takut kepada orang asing o Tergantung pada orangtua (tidak mau dengan orang lain) o Mempunyai mainan favorit o Mengerti ‘tidak’ o Menunjuk sesuatu menggunakan jari o Posisi duduk tanpa dibantu o Berdiri dengan berpegangan o Mulai merangkak o Dapat mengatakan ‘mama’ atau ‘papa’ atau ‘dada’ o o
Manfaat Tujuan Imunisasi Lengkap Anak Bayi Manfaat fungsi pemberian imunisasi bagi kesehatan anak adalah penting untuk diketahui oleh para
orang tua yang tentunya menginginkan kesehatan serta pertumbuhan perkembangan buah hati anaknya berjalan dengan baik serta optimal. Penting juga untuk mengenal akan manfaat vaksinasi imunisasi itu sendiri. Imunisasi itu sendiri adalah merupakan suatu cara serta upaya yang dilakukan dengan sengaja
dengan memberikan kekebalan (imunisasi) pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakitpenyakit tertentu sesuai dengan jenis macam imunisasi yang diberikannya tersebut. Ada beberapa pengertian definisi dari imunisasi . Dan diantaranya adalah bahwa munisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu.
Serta juga Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau bibit kuman yang telah dilemahkan atau dimatikan kedalam tubuh dengan memasukkan kuman atau bibit penyakit tersebut, tubuh dapat menghasilkan zat anti bodi yang pada saatnya digunakan tubuh untuk melawan kuman atau bibit penyakit penyerang tubuh.
Jenis Macam Imunisasi Lengkap Bayi Prinsip pemberian imunisasi dalam hal ini adalah memasukkan kuman yang telah dilemahkan ke dalam tubuh yang fungsinya untuk menangkal penyakit. Cara tehnik pemberian imunisasi ini adalah melalui suntikan (injeksi) ataupun oral ( lewat mulut). Melalui imunisasi, beberapa penyakit bisa dilenyapkan seperti halnya penyakit cacar di tahun 1970-an.
Saat ini, pembagian jenis imunisasi untuk bayi dibedakan menjadi 2 kategori, yaitu imunisasi wajib dan imunisasi tambahan (dianjurkan). Untuk imunisasi wajib, pemerintah mewajibkan 5 jenis vaksinasi bayi/anak, yaitu: BCG, Polio, Hepatitis B, DPT, dan Campak. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), kelima jenis imunisasi tersebut diwajibkan karena dampak akibat pengaruh dari penyakit tersebut dapat menyebabkan kecacatan hingga kematian. Sementara untuk jenis imunisasi tambahan dianjurkan untuk menambah daya tahan tubuh terhadap beberapa jenis penyakit, di mana vaksinnya antara lain adalah Hib, Pneumokokus (PCV), Influenza, MMR, Tifoid, Hepatitis A, Varisela, dan HPV
Berikut beberapa jenis vaksin imunisasi lengkap dan manfaat imunisasi yang diberikan antara lain adalah : 1. Imunisasi Hepatitis B Pemberian vaksinasi hepatitis B ini berguna serta bermanfaat dalam rangka untuk mencegah virus Hepatitis B yang dapat menyerang dan merusak hati dan bila hal itu terus terjadi sampai si anak dewasa akan bisa menyebabkan timbulnya penyakit kanker hati. 2. Imunisasi BCG Pemberian vaksinasi BCG (Bacillus Celmette-Guerin) dan juga imunisasi BCG ini bermanfaat dan berguna dalam rangka untuk mencegah t imbulnya penyakit TBC. Dilakukan sekali pada bayi dengan sebelum usia 3 bulan. Biasanya dilakukan bila bayi berusia 1 bulan. Bila bayi telah berusia lebih dari 3 bulan dan belum mendapat imunisasi BCG maka harus dilakukan uji tuberkulin untuk mengetahui apakah bayi sudah terpapar bakteri TBC. Imunisasi bisa diberikan bila hasil tes tuberkulin negatif.
3. Imunisasi DPT Diberikan dalam rangka dan bermanfaat untuk pencegahan terjadinya penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Penyakit Difteri dapat menyebabkan pembengkakan dan penyumbatan pernafasan, serta
mengeluarkan racun yang dapat melemahkan otot jantung. Penyakit Pertusis yang dalam kondisi berat bisa menyebabkan terjadinya pneumonia. Kuman Tetanus mengeluarkan racun yang menyerang syaraf o tot tubuh, sehingga otot menjadi kaku, sulit bergerak dan bernafas. Kalau penyakit campak berat dapat mengakibatkan radang paru berat (pneumonia), diare atau bisa menyerang otak. 4. Imunisasi Polio Ini adalah jenis vaksinasi yang pemberiannya melalui oral (mulut) dan manfaat imunisasi polio ini untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan atau kecacatan. Imunisasi diberikan sebanyak 4 kali, yaitu saat bayi berusia 1 sampai 4 bulan. 5. Imunisasi Campak Tujuan pemberian imunisasi campak ini adalah mencegah penyakit campak. Pemberiannya hanya sekali saja yaitu pada saat anak berusia 9 bulan. Pemberiannya dapat diulang pada saat anak masuk SD atau mengikuti program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah ) yang dicanangkan pemerintah.
MATERI PENYULUHAN PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF A. PENGERTIAN ASI EKSKLUSIF ASI adalah emulsi lemak dalam larutan protein, lactose dan garam -garam organis yang disekresi oleh kedua buah kelenjar payudara ibu, sebagai makanan utama ASI. ASI eksklusif adalah air susu ibu yang diberikan kepada bayi sebagai bahan makanan pokok. ASI ekslusif diberikan pada bayi sejak umur 0 – 6 bulan hanya diberikan ASI saja tanpa makanan tambahan lainnya termasuk susu formula, air gula, madu, air putih atau makanan tambahan apapun. B. KOMPOSISI ASI ASI memiliki kandungan yang dibutuhkan oleh bayi seperti : 1. Protein Mengandung asam amino esensial, taurin yang tinggi untuk pertumbuhan mata. 2. Karbohidrat 3. Lemak Lemak ASI merupakan : • Sumber kalori • Sumber vitamin yang larut • Sumber asam lemak yang esensial 4. Mineral ASI mengandung mineral yang lengkap sampai umur 6 bulan. 5. Air 88% dari ASI terdiri dari air yang berfungsi untuk meredakan rasa haus untuk melarutkan zat-zat yang ada didalamnya. 6. Vitamin Vitamin dalam ASI lengkap diantaranya vitamin A, D, C. 7. Kalori 90% dari karbohidrat dan lemak. 10% dari protein.
C. KEUNGGULAN ASI A. Mengandung semua zat gizi berkualitas tinggi yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi B. ASI mengandung zat penolak (antibody) yang dapat melindung bayi dari berbagai penyakit infeksi C. Aman dan dapat diberikan langsung D. Tidak menimbulkan alergi bagi bayi E. Sebagai perantara hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi F. Membantu pertumbuhan gizi lebih baik G. Kemungkinan tersedak kecil karena bentuk payudara yang sedemikian rupa H. Ekonomis, praktis (dapat diberikan kapan saja dan dimana saja) I. Tidak akan pernah basi (mempunyai suhu yang tepat). J. Mudah dicerna oleh bayi (tidak memberatkan fungsi saluran cerna dan ginjal) D. MANFAAT ASI 1. Bagi bayi
• Membantu bayi memulai kehidupannya dengan baik. • Kolostrum/susu jolong/susu pertama mengandung antibodi yang kuat untuk mencegah infeksi • ASI mudah dicerna oleh bayi • Kalori dari ASI memenuhi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan • komposisi sesuai kebutuhan bayi • perkembangan psikomotorik bayi lebih cepat • menunjang perkembangan penglihatan • memperkuat ikatan bathin antara ibu dan anak 2. Bagi Ibu • Pemberian ASI selama beberapa hari pertama membuat rahim berkontraksi dan cepat memperlambat perdarahan. • Mempercepat penurunan berat badan • Ibu menyusui yang haidnya belum muncul ke cil kemungkinan untuk hamil kembali (menunda kesuburan) • Penting bagi ibu untuk mencurahkan kasih sayangnya kepada bayi • Mengurangi kemungkinan kanker payudara dan ovarium • Mencegah anemia defisiensi zat besi 3. Bagi keluarga • Mudah dalam proses pember iannya (tidak perlu persiapan khusus) • Mengurangi biaya rumah tangga • Bayi yang mendapat ASI jarang sakit, sehingga dapat menghemat biaya untuk berobat 4. Bagi Negara • Penghematan untuk subsidi anak sakit dan pemakaian obat -obatan • Penghematan devisa dalam hal pembelian susu formula dan perlengkapan menyusui • ASI selalu bersih dan bebas hama yang menyebabkan infeksi. • Mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas E. HAL HAL YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI ASI A. Makanan Ibu Apabila ibu makan secara teratur, cukup mengandung gizi yang dibutuhkan akan mem banu terbentuknya ASI. Makanan ibu harus memenuhi jamlah kalori, protein, lemak, vitamin, serta mineral, selain itu minum lebih banyak dari biasanya 8-12 gelas sehari. Bahan makanan yang dibatasi untuk ibu menyusui adalah yang merangsang seperti cabe, merica, kopi, alkohol. Bahan makanan yang membuat kembung seperti ubi, kol, sawi, dan bawang serta bahan makanan yang banyak mengandung gula. Tidak disarankan untuk minum jamu setelah melahirkan. Yang penting tidak ada makanan pantangan untuk ibu menyusui. B. Ketenangan jiwa dan pikiran Faktor kejiwaan akan mempengaruhi produksi ASI misalnya perasaan yang tertekan, sedih, kurang percaya diri, dan berbagai ketegangan jiwa. Volume ASI akan menurun bahkan tidak ada sama sekali. C. Penggunaan alat konrasepsi Penurunan produksi ASI biasanya terjadi pada ibu yang menggunakan kontrasepsi Pil D. Perawatan payudara Perawatan payudara harus dimulai sejak masa kehamilan sehingga akan memperbanyak dan memperlancar produksi ASI E. Pola menyusui bayi Menyusui bayinya setiap 2 jam, siang, dan malam hari, sementara hal ini akan menambah ketersediaan ASI (menyusui selama 10-15 menit di setiap payudara). Bangunkan bayi jika sudah
waktunya untuk disusui. Berikan hanya ASI pada bayi bukan makanan tambahan lainnya. F. CARA MENGETAHUI APABILA BAYI CUKUP MEMPEROLEH ASI Ibu yang memberikan ASI pada bayinya kadang-kadang tidak mengetahui apakah ASI yang diberikannya cukup atau tidak. Cara untuk mengetahuinya adalah melakukan penimbangan pada bayi setiap bulan. Cara yang lain adalah dengan mengamati tanda-tanda sebagai berikut : 1. Bayi tampak puas dan tertidur lelap setelah menyusu 2. Ibu merasakan payudaranya ada perubahan, tegang dan merasakan aliran deras saat menyusui 3. Setelah menyusui, payudara ibu akan kosong. G. YANG HARUS DILAKUKAN BILA IBU BAYI BEKERJA ATAU PERGI 1. Berikan ASI sebelum berangkat dan sesudah pulang kerja. 2. Bila payudara terasa penuh, ASI dapat dikeluarkan dan disimpan 3. ASI dapat disimpan 6 jam pada suhu kamar 24 jam dalam lemari es 4. ASI dimasukkan dalam tempat / gelas / botol yang benar dan bersih. 5. ASI tersebut dapat diberikan kepada bayi segera setelah ibu sampai dirumah. 6. ASI tidak boleh dipanaskan secara langsung di atas api.
Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
1.
Mengapa gizi seimbang penting bagi i bu hamil? Gizi seimbang ibu hamil adalah makanan yang mengandung zat-zat yang dibutuhkan ibu selama kehamilan dalam susunan yang seimbang dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi seimbang sangat penting terutama pada ibu yang sedang hamiluntuk keperluan dirinya sendiri dan juga janinnya. Keadaan gizi juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin, pertumbuhan dan perkembangan janin, serta persiapan laktasi ibu. Sehingga kebutuhan makanan ibu meningkat. Makanan tersebut digunakan untuk pembentukan janin, persiapan pembentukan ASI, tumbuh kembang bayi selanjutnya dan untuk kesehatan ibu. Pada tiga bulan kehamilan, kebutuhan makan naik perlahan-lahan tetapi pada bulan-bulan selanjutnya pertumbuhan janin yang dikandung tumbuh dengan pesat sehingga makanan yang dibutuhkan juga meningkat. Akibat bila ibu kekurangan gizi: Pengaruh bagi ibu hamil:
a. Ibu lemah dan kurang nafsu makan b. Perdarahan dalam masa kehamilan c. Kemungkinan terjadi infeksi tinggi d. Anemia/kurang darah Pengaruh waktu persalinan:
a. Persalinan sulit dan lama b. Persalinan sebelum waktunya (prematur) c. Perdarahan setelah persalinan Pengaruh pada janin:
a. Keguguran b. Bayi lahir mati c. Cacat bawaan d. Anemia pada bayi e. Berat badan lahir rendah Pertambahn berat badan yang diharapkan pada ibu hamil : 1. TRIMESTER I : 1 – 2,5 kilogram Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi janin. Pada saat yang sama, kemungkinan nafsu makan ibu berkurang karena mualmual dan muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu pada trimester pertama tidak banyak. Bahkan kadang berat badan malah turun sekilo, dua kilo. Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan selalu memprioritaskan kebutuhan janin, meski harus ‘mencuri’ cadangan gizi dari tubuh anda. 2. TRIMESTER II : 5 kilogram Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga berat badan meningkat rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Pertumbuhan janin pun ngebut. Sebagian besar berat badan anda ‘terserap’ untuk pertambahan berat janin. 3. TRIMESTER III: 4 – 5 kilogram Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil mencapai puncaknya, namun secara keseluruhan pertambahan berat badan pada trimester ini kembali melambat. Syukurlah, karena itu pun sudah membuat ibu hamil kepayahan membawa perut pesarnya. Kemana larinya berat badan ibu hamil?
Berat janin 2,5 -3,5 kg
Plasenta +/- 0,5 kg
Cairan ketuban 0,5 – 1 kg
Darah +/- 2 kg
Cairan tubuh +/- 1,5 kg
Rahim 0,5 – 1 kg
Payudara +/- 0,5 kg
Cadangan lemak +/- 3,5 kg Berapa harus naik? Jika sebelum hamil berat badan anda kurang, atau sebaliknya kegemukan, sebaiknya sesuaikan dulu dengan berat badan normal sesuai klasifikasi berat badan. Ini karena, berat badan sebelum hamil ternyata mempengaruhi seberapa seberapa banyak kenaikan berat badan yang dianjurkan selama hamil.
Bila berat badan anda sebelum hamil normal, maka pertambahan sebaiknya antara 9 – 12 kg
Bila berat badan anda sebelum hamil berlebih, maka pertambahan sebaiknya antara 6 – 9 kg
Bila anda mengandung bayi kembar dua atau lebih, maka kemungkinan berat badan anda akan bertambah lebih banyak dari jika mengandung satu bayi.
2.
Jenis makanan yang seperti apa yang baik untuk ibu hamil? Jenis makanan yang mengandung :
1.
Zat energi Zat gizi yang termasuk energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Zat-zat gizi tersebut merupakan penghasil energi yang dapat dimanfaatkan untuk gerak dan aktifitas fisik serta aktifitas metabolisme di dalam tubuh. Namun penyumbang energi terbesar dari ketiga unsur zat gizi tersebut adalah lemak. Sebagai sumber tenaga bagi ibu hamil. Makanan yang mengandung zat tenaga antara lain: Nasi, jagung, talas, singkong, ubi, gandum, mie, kentang, roti dan sagu.
2.
Zat pembangun Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah protein, air, dan mineral. Zat gizi ini memiliki fungsi sebagai pembentuk sel-sel pada jaringan tubuh janin. Jika kekurangan mengkonsumsi zat gizi ini maka pertumbuhan dan perkembangan janin akan terhambat. Selain itu zat gizi ini juga berfungsi untuk menggantikan sel-sel tubuh yang rusak dan mempertahankan fungsi organ tubuh ibu dan janin. Makanan yang mengandung zat pembangun atara lain: tempe, tahu, ikan asin, udang, telur, ayam, daging, hati, kacang hijau dll.
3.
Zat pengatur Zat gizi yang termasuk dalam kelompok ini adalah adalah protein, mineral, air dan vitamin. Zat ini berfungsi untuk mengatur proses metabolisme di dalam tubuh Namun yang memiliki fungsi utama sebagia zat pengatur adalah mineral dan vitamin. Makanan yang mengandung zat pengatur antara lain: kangkung, daun singkong, bayam, sawi hijau, kacang panjang, jeruk, pepaya, nanas, nangka, mangga dll. Kebutuhan gizi selama kehamilan :
1.
Karbohidrat Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energy, pemberi rasa manis, penghemat protein, pengatur metabolisme, dan membantu perngeluaran feses. Makanan yang mengandung karbohidrat diantaranya adalah nasi, jagung, singkong, ubi, roti, dan sayursayuran, gandum, dan hasilnya seperti soun, bihun, mie, makroni, tepung terigu, dll. Jangan makan makanan yang mengandung karbohidrat terlalu banyak karena kelebihannya akan diolah menjadi lemak, sehingga mengakibatkan berat badan yang berlebih dari yang diinginkan.
2.
Protein Protein berfungsi sebagai pertumbuhan dan pemeliharaan, pembentukan esensial dalam tubuh, pengatur keseimbangan cairan, memelihara netralitas tubuh, pembentukan antibody, pengangkut zat-zat makanan, dan
sebagai sumber energy. Pada ibu hamil jika kekurangan protein akan sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan. Makanan yang mengandung protein diantaranya adalah daging, telur,ikan, kacang-kacangan, tahu, tempe, dan keju. 3.
Lemak Lemak berfungsi sebagai sumber energy, alat pengangkut vitamin larut lemak, penghemat protein, pemberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, pemeliharaan suhu tubuh, dan pelindung organ tubuh. Makanan yang mengandung lemak diantaranya adalah minyak, margarine, kelapa, dan santan.
4.
Vitamin Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metbolisme energy, pertumbuhan dan pemeliharaan bagi tubuh. Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh adalah sangat sedikit, akan tetapi kekurangannya dapat mengakibatkan gangguan – gangguan yang luar biasa pada tubuh. Vitamin dapat dibagi atas 2 golongan yaitu vitamin larut air dan vitamin larut lemak. Vitamin larut air adalah vitamin – vitamin B kompleks dan vitamin C. sedangkan vitamin larut lemak adalah vitamin – vitamin A, D, E, dan K. Vitamin larut air tidak dapat disimpan dalam tubuh sehingga kelebihan akan terbuang melalui air seni sedangkan vitamin larut lemak dapat disimpan di dalam hati bila ada kelebihannya. Makanan yang mengandung vitamin diantaranya adalah buah-buahan, sayur-sayuran, dan kacangkacangan.
5.
Mineral Mineral dibutuhkan untuk pembentukkan darah dan tulang, keseimbangan cairan tubuh, fungsi syaraf yang sehat, fungsi system pembuluh darah jantung dan lain-lain. mineral berfungsi sebagai ko-enzim, memungkinkan tubuh melakukan fungsinya seperti memproduksi tenaga, pertumbuhan dan penyembuhan. Ada 15 macam mineral yang diperlukan tubuh seperti kalsium, ferrum, yodium, mangan, chlorine, fosfor, belerang, seng, kalium, sodium, dsb. Manakan yang mengandung mineral diantaranya adalah susu, hati, kuning telur, sayur-sayuran yang berwarna hijau, daging, dan ikan.
6.
Cairan Air merupakan bagian tubuh yang terbesar. Hampir ¾ dari berat tubuh adalah air. Tubuh menggunakan air untuk beberapa fungsi. Air adalah pelarut semua hasil pencernaan, pembawa zat – zat kotoran dari sel – sel ke ginjal. Air juga menolong mengatur suhu tubuh. Seseorang memerlukan sekitar 6 – 8 gelas air dalam sehari. Sumber air bagi tubuh ada 3 macam yaitu: 1. Melalui cairan yang diminum seperti air bersih, susu, sari – sari buah dan lain sebagainya. 2. Melalui makanan seperti sayur mentah, buah – buahan yang kaya air, sop dan makanan lainnya yang mengandung banyak air. 3. Melalui metabolisme dalam tubuh.
3.
Apa saja gangguan yang biasa terjadi selama hamil yang berhubungan dengan gizi dan bagaimana cara mengatasinya?
Mual
dan muntah Mual dan muntah disebabkan hormone hCG dan psikis ibu. Jika tak diatasi, lama-kelamaan membuat
intake (asupan) makan/minum ibu hamil berkurang, hingga tak mencukupi kebutuhan keduanya (ibu dan janin). Karena tak ada bahan makanan yang diolah, cadangan lemak yang ada di tubuh pun akan dibakar jadi energi. Bila lemak yang dibakar berjumlah banyak namun tak ada penggantinya, bisa mengganggu sistem dalam tubuh, termasuk pertumbuhan janin. Cara mengatasinya : coba ubah pola makan dari porsi besar menjadi porsi kecil namun dengan frekuensi lebih sering. Kurangi jenis makanan yang merangsang. Pilih makanan lunak hingga lebih mudah dicerna seperti roti atau biskuit. Bila ia tidak mengonsumsi apa pun, calon bayi nya pun tidak memiliki sumber makanan. Agar tumbuh-kembang janin optimal, ibu mesti mencoba mengatasi rasa mualnya.
Konstipasi
Kejadian gangguan saat buang air besar (BAB) merupakan kejadian yang sangat tidak mengenakkan dan sangat mengganggu. Perut terasa sakit, kejang bahkan kadang disertai perdarahan. Gangguan ini juga dikenal sebagai sembelit atau konstipasi. Konstipasi diakibatkan menurunnya motilitas saluran pencernaan, pengaruh hormon, dan meningkatnya tekanan pada saluran pencernaan karena pembesaran uterus. Apabila tidak ditangani secara tepat sembelit dapat mengakibatkan komplikasi seperti: Wasir (hemoroid), Fisura ani (adanya luka pada anus akibat feses yang besar dan keras). Cara mengatasinya : Tinggkatkan makanan berserat tinggi seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan sayuran segar. Cairan juga dapat membantu mengurangi konstipasi dan lakukan aktifitas fisik membantu fungsi saluran pencernaan. Sering buang air kecil
Sering kencing atau BAK biasanya terjadi pada trimester 1 dan trimester 2 kehamilan. Hal ini diakibatkan karena adanya penekanan kantung kemih oleh perbesaran rahim. Cara mengatasinya : Hindari kebiasaan menahan kencing, waspadai tanda-tanda infeksi saluran kencing sakit dan panas saat kencing, rasa kencing tidak puas. Kurangi minum pada waktu malam dan kurangi minun minuman yang dapat merangsang kencing seperti minuman soda, kopi, dn teh. Anemia
Anemia adalah kondisi dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam sel darah merah sangat kurang. Normalnya, kadar hemoglobin dalam darah seseorang sekitar 12 g/100 ml. Bila kadar hemoglobin dalam darah berkisar 9 -11 g/100 ml, penderita digolongkan anemia ringan. Sedangkan bila kadar hemoglobin 6-8 g/100 ml, berarti menderita anemia sedang. Kita bisa dimasukkan kelompok anemia berat bila kadar hemoglobin kurang dari 6 g/100 ml. Jumlah kadar hemoglobin dalam setiap sel darah akan menentukan kemampuan darah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Seperti kita tahu, oksigen diperlukan demi kelancaran seluruh fungsi organ tubuh. Saat hamil, volume darah dalam tubuh meningkat sekitar 50%. Ini karena tubuh memerlukan tambahan darah untuk mensuplai oksigen dan makanan bagi pertumbuhan janin. Meningkatnya volume darah berarti meningkat pula jumlah zat besi yang dibutuhkan untuk memproduksi sel-sel darah merah. Selama hamil, dibutuhkan zat besi sebanyak 800 mg, dimana 500 mg digunakan untuk pertambahan sel darah merah ibu sedang 300 mg untuk janin dan plasenta. Cara mengatasinya : untuk mencegah kurang darah selama hamil, ibu harus banyak memakan makanan sumber zat besi, seperti sayuran hijau tua, tempe, tahu, kacang hijau, kacang merah, telur, ikan, hati dan daging. Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir sehari. VI. Evaluasi Menanyakan kepada klien (ibu hamil) beberapa pertanyaan : 1.
Mengapa gizi seimbang sangat penting terutama bagi ibu hamil?
2.
Jenis makanan yang seperti apa yang baik untuk ibu hamil?
3.
Apa saja gangguan yang terjadi pada ibu hamil yang berhubungan dengan asupan gizi dan bagaimana cara mengatasinya? VII.
Hasil Evaluasi Klien (ibu hamil) mengerti dan memahami dengan semua yang telah disampaikan mengenai gizi seimbang
bagi ibu hamil.
SAP NUTRISI IBU MENYUSUI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) NUTRISI IBU MENYUSUI
: Nutrisi Ibu Menyusui
A. Tema
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 60 menit ibu menyusui dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan diharapkan dapat memahami tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus dipenuhi pada i bu yang sedang menyusui. C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan ibu –ibu bisa dan mengerti tentang :
1.
Mengetahui pengertian dan prinsip nutrisi bagi i bu menyusui.
2.
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi menyusui.
3.
Mengetahui kebutuhan nutrisi ibu menyusui
4.
Mengetahui dampak kekurangan nutrisi ibu menyusui.
5.
Menyebutkan sumber dan jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui
6.
Mengetahui ha-hal yang dihindari pada ibu menyusui
D. Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1.
Waktu
: 60 menit ( 10.00 WIB s/d selesai )
2.
Tempat
: Posyandu Mawar Rt 01 Rw 11 Maos Lor
E. Sasaran
: Ibu – ibu menyusui di Desa Maos Lor
F. Media
Leaflet G. Kegiatan Operasional No.
1.
Waktu
3 menit
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
Pembukaan :
Pembukaan Salam
Menjawab Salam
2.
30 menit
Perkenalan
Mendengarkan
Tujuan
Memperhatikan
Kontrak Waktu
Mendengarkan
Pelaksanaan
Menjelaskan prinsip nutrisi bagi ibu
Memperhatikan
menyusui. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi menyusui.
Memperhatikan
Menjelaskan kebutuhan nutrisi ibu menyusui.
Memperhatikan
Menjelaskan dampak kekurangan nutrisi ibu menyusui. Memperhatikan Menjelaskan sumber dan jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh ibu menyusui
Memperhatikan
Menjelaskan ha-hal yang dihindari pada ibu menyusui
Memperhatikan 3.
10 menit
Evaluasi : Menanyakan kepada peserta tentang
Menjawab pertanyaan
materi yang telah diberikan, dan memberikan reward kepada ibu-ibu yang dapat menjawab pertanyaan. 4.
2 menit
Terminasi : Mengucapkan terimakasih atas peran
Mendengarkan
serta peserta. Mengucapkan salam penutup
H. Metode
1.
Ceramah
Menjawab salam
2. I.
Diskusi Tanya jawab
Materi ( Deskripsi Materi Terlampir )
J. Pengorganisasian
Presenter
: Annisa irodaturrizqi
Fasilitator
:
a.
Bimo Armando
b. Ibnu Adam Faizal 3. Observer a.
:
Puji Dwi Ariyanti
b. Umi Soliah K. Evaluasi
1. Evaluasi struktur : a.
Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di Posyandu Mawar Rt 01 Rw 11 Maos Lor c.
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses : a.
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan c.
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi Hasil : a.
Ibu mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan nutrisi ibu menyusui
b. Jumla hadir dalam penyuluhan minimal 20 orang L. REFERENSI
LAMPIRAN MATERI NUTRISI IBU MENYUSUI
A. Pengertian dan Prinsip Nutrisi Ibu Menyusui
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energy membangun dan memelihara jaringan serta mengatur dari: karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral dan air. Prinsip gizi ibu menyusui Gizi ibu menyusui sangat erat kaitanya dengan produksi air susu, yang sangat dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila pemberian ASI berhasil baik, maka berat badan bayi akan meningkat, integritas kulit baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang memuaskan. Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Menyusui
Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu menyusui adalah : 1.
Pengaruh makanan erat kaitanya dengan volume ASI yang diproduksi per hari.
2.
Protein, dengan adanya variasi individu maka dianjurkan penambahan 15-20 gram protein sehari.
3.
Suplementasi, jika makanan sehari seimbang. Suplementasi tidak diperlukan kecuali jika kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4.
Aktifitas
C. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
1.
Kebutuhan kalori
Selama menyusui proporsional dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan akan lebih tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan nutrisi baik adalah 70 kalori/100 ml, dan kira-kira 85 kalori diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan. Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kalori/hari untuk 6 bulan pertama dan 510 kalori/hari selama 6 bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal. Rata-rata ibu harus mengkonsumsi 2300-2700 kalori ketika menyusui. 2.
Protein Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan normal kerika menyusui. Jumlah ini hanya 16% dari tambahan 500 kalori yang dianjurkan.
3.
Cairan Nutrisi lain yang diperlukan selama laktasi adalah cairan. Dianjurkan ibu menyusui minum 2-3 liter air per hari, dalam bentuk air putih, susu, dan jus buah.
4.
Vitamin dan Lemak Kebutuhan vitamin dan mineral selama menyusui lebih tinggi daripada selama hamil. D. Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
1.
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya.
2.
Gangguan pada bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi.
3.
Kekurangan zat-zat essensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
E. Pengaruh gizi bagi ibu menyusui Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi ASI dan aktivitas ibu itu sendiri
F. Kecukupan Zat Gizi Ibu Menyusui Meskipun dalam paparan sebelumnya disampaikan bahwa kekurangan gizi yang tidak berkepanjangna dan nonkronis pada ibu menyusui tidak berpengaruh banyak terhadap kuantitas dan kualitas ASI namun untuk dapat memberikan dan menghasilkan ASI dalam kualitas yang maksimal tetap harus diperhatikan gizi ibu selam menyusui. Secara umum, hal yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan gizi ibu menyusui adalah: susunan menu seimbang dianjurkan minum 8-12 gelas sehari, untuk memperlancar pencernaan hindari konsumsi alcohol, makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/ dingin, serta
banyak mengkonsumsi sayuran berwarna. Selama ibu tidak memiliki penyakit yang mengharuskan ibu melakukan diet tertentu, tidak ada pantangan makanan bagi ibu menyusui. Berikut ini kebutuhan gizi ibu yang sedang menyusui dibandingkan kebutuhan wanita dewasa yang tidak menyusui. Kecukupan gizi ibu menyusui. Zat Gizi
Wanita Dewasa Tidak Menyusui
Energy (kkal)
1900
Ibu Menyusui 0-6 bulan
7-12 bulan
+ 500
+ 550
Protein (gram)
50
+ 17
+ 17
Vitamin A (RE)
500
+ 350
+ 350
Vitamin C (mg)
75
+ 45
+ 45
Besi (gram)
26
+2
+2
Yodium ()
150
+50
+ 50
Kalsium (mg)
500
+ 150
+ 150
ApabiLA diterjemahkan dalam porsi makanan, perbandingan kebutuhan gizi ibu dapat dilihat pada table berikut: Perbandinagn Porsi Makanan Wanita Tidak Hamil, Hamil, dan Menyusui Kelompok Makanan
Jumlah Porsi Tidak Hamil
Hamil
Menyusui
Hewani (60 gram)
1
2
2
Nabati
1
2
2
Susu dan Olahhannya
2
4
4-5
Roti dan Biji-bijian
4
4
4
Buah kaya vitamin C
1
1
1
Sayur hijau tua
1
1
1
Protein
Buah dan Sayuran
Sayur, buah lain
2
2
2
( Sumber: Arisman,2004) Berikut ini beberapa zat gizi yqng perlu diperhatikan oleh ibu menyusui 1.
Energy Kebutuhan energy ibu terdiri dari 60-70% karbohidrta, 10-20% protein, dan lemak 20-30% lemak. Kebutuhan energy ibu meningkat 500-700 kkal, dengan demikian bila ibu biasa makan 3 kali sehari bisa menjadi 4 kali atau tetap 3 kali dengan porsi yang ditambah. Meningkatnya kebutuhan energy ini karena diasumsikan tiap 100cc ASI mampu memasok 67-77 kkal, sedangkan ibu harus mengeluarkan 750cc ASI pada enam bulan pertama 600 cc ASI pada bulan berikutnya. Perhitungan ini menguatkan pendapat bahwa memberikan ASI akan membuat berat badan ibu kembali normal dan menipis isu bahwa menyusui dapat menyebabkan kegemukan.
2.
Protein Menurut Arisman(2004) setiap 100 cc ASI mengandung 1,2 gram protein, sehingga selam menyusui, ibu membeutuhkan tambahan protein sebanyak 20 gram per hari. Meningkatnya kebutuhan protein ini, selain untuk membentuk protein susu juga di butuhkan untuk sistesis hormone yang dibutuhkan dalam produksi ASI (Prolaktin) dan hormone yang mengeluarkan ASI (Oksitosin). Pemenuhan kebutuhan protein yang meningkat dapat dipenuhi dengan cara menambah satu potong lagi makanan sumber protein yang biasa dikonsumsi. Sumber protein ini dapat diperoleh dari ikan, daging ayam, daging sapi, telur ,susu, dan juga tahu, tempe, serta kacangkacangan. Jika kebutuhan protein tidak terpenuhi dari makanan maka protein diambil dari protein ibu yang berada di otot. Hal ini mengakibatkan ibu menjadi kurus dan setelah menyusui akan merasa lapar.
3.
Lemak Lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam pembentukan ASI karena asam lemak tak jenuh ganda diperlukan dalam perkembangan otak dan pembentukan retina. Asam lemak tak jenuh ganda dapat diperoleh dari minyak jangung, minyak biji kapas serta ikan salmon dan ikan haring.
4.
Vitamin dan mineral Vitamin dan mineral diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Kebutuhan Vitamin dan Mineral Ibu Menyusui Vitamin dan
Wanita Dewasa
Mineral
(Kerja Sedang)
Menyusui
6 bulan I
6 bulan II
Vitamin A (RE)
500
+ 350
+ 300
Thianin (mg)
1
+ 0.3
+ 0.3
Riboflavin (mg)
1
+ 0.4
+ 0.3
Niasin (mg)
10
+3
+4
Vitamin C (mg)
60
+ 25
+ 10
Besi (mg)
26
+2
+2
Kalsium (mg)
500
+ 400
+ 400
Asam Folat (mg)
160
+ 50
+40
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
Vitamin yang perlu mendapatkan perhatian khusus diantaranya vitamin A, vitamin D, vitamin C, dan vitamin B. kebutuhan vitamin A dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi hati, sayuran hijautua atau sayuran berwarna kuning. Vitamin D diperoleh dari sinar matahari, sehingga disarankan ibu rajin berjemur bersama bayinya di pagi ghari. Kebutuhan vitamin C dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi buah-buahan. Konsumsi ini tidak perlu terlalu berlebihan karean kelebihannya akan dibuang melalui urine. Vitamin B dibutuhkaqn bayi sebagai regulaor terjadinya metabolisme tubuh dan menghasilkan energy bagi pertumbuhannya. Kebutuhan vitamin B dapat dipenuhi bayi melalui ASI, oleh karena itu perlu mengkonsumsi sayuran hijau tua dan daging yang cukup mengandung vitamin B. Mineral yang kebutuhannya perlu diperhatikan adalah zat besi, kalsium, dan asam folat. Zat besi pada ASI lebih baik di serap dibandingakan zat besi yang berasal dari susu formula. Ibu menyusui diharapkan mengkonsumsi makanan zat besi, seperti hti telur dan asyuran hijau tua. Kekurangan alsium pada ibu menyusui dapat mengakibatkan kehilangan kalsium pada tulang ibu, sekresi kalsium pada ASI rendah, dan gangguan pembentukan tulang pada bayi.
Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1,2,3
Kebutuhan Pengetahuan Tentang Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1,2,3
Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya kehamilan. Namun kehamilan yang normal dapat berubah menjadi patologi. Salah satu asuhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan untuk menapis adanya risiko ini yaitu melakukan pendeteksian dini adanya komplikasi/
penyakit
yang
mungkin
terjadi
selama
hamil
muda.
Tanda-tanda bahaya kehamilan pada TM 1 yang perlu ibu ketahui yaitu 1) Mual muntah berlebihan Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
10
minggu.
Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan
Mual muntah dapat diatasi dengan:
berat
ringanya
penyakit.
1.
Makan sedikit tapi sering
2.
Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3.
Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
4.
Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5.
Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
6.
Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa mual
7.
Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
8.
Istirahat cukup
9.
Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jikaseseorangitumuntahterusmenerusadalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.
2) Perdarahan pervaginam Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa:
abortus,
kehamilan
mola,
kehamilan
ektopik.
Penanganannya dapat berupa Siapkan fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat. Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan. Perdarahan ringan membutuhkan waktu lebih dari lima menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih. Perdarahan berat membutuhkan waktu kurang dari lima menit untuk membasahi pembalut atau kain bersih. Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu: 1. Abortus 2. Kehamilan Mola
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar kandungan. Macam-macamabortusyaitu: A. Abortus Imminens Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus dan tanpa adanya
dilatasi
serviks.
Diagnosis abortus imminens ditentukan bila pada wanita hamil terjadi perdarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai mules-mules sedikit atau tidak sama sekali, besarnya uterus sesuai dengan usia kehamilan, serviks belum membuka, dan tes kehamilan positif.Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan sek sual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
B. Abortus Insipiens Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi masih
dalam
uterus.
Rasa
mules
labih
sering
dan
kuat,
perdarahan
bertambah.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat –obat uterotonika dan antibiotika.
C. Abortus Inkomplit Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan masih ada sisa teringgal didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam, kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
Perdarahan yang terjadi pada abortus inkomplitus dapat banyak sekali, sehingga dapat menyebabkan syok dan perdarahan tidak akan berhenti sebwlum sisa hasil konsepsi dikeluarkan. Apabila abortus inkomplitus disertai syok karena perdarahan, segera atasi syok, setelah keadaan menbaik baru dilakukan pengeluaran sisa konsepsi.Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat –obat uterotonika dan antibiotika.
D. Abortus komplit Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi sudah k eluar, ditemukan perdarahan sedikit,
ostium
uteri
telah
menutup,
dan
uterus
sudah
mulai
mengecil.
Diagnosis dapat dipermudah bila hasil konsepsi yang telah keluar dapat diperiksa apakah sudah keluar semua dengan lengkap. Penderita dengan abortus kompletus tidak memerlukan pengobatan secara khusus, hanya apabila ditemukan anemia perlu
diberi
sulfas
ferrosus
(tablet
Fe)
atau
transfusi.
E. Missed abortion Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalamrahim dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika
dan
antibiotika.
F. Kehamilan ektopik terganggu Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar cavum uteri. Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi keadaan gawat. Keadaan
gawat
ini
dapat
terjadi
apabila
kehamilan
ektopik
terganggu.
Nyeri merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu. Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai dengan perdarahan yang menyebabkan penderita pingsan dan masuk dalam keadaan
syok.
Perdarahan pervaginam merupakan tanda penting kedua pada kehamilan ektopik terganggu. Perdarahan yang berasal dari uterus biasanya tidak banyak dan berwarna coklat tua. Pada kehamilan ektopik terganggu ditemukan bahwa usaha menggerakkan serviks uteri menimbulkan rasa nyeri, demikian pula cavum Douglas menonjol
dan
nyeri
pada
perabaan.
Kehamilan ektopik terganggu sangat bervariasi, dari yang klasik dengan gejala perdarahan mendadak dalam rongga perut dan ditandai oleh abdomen akut sampai gejala
samar-samar,
sehingga
sulit
membuat
diagnosis.
2. KehamilanMola Mola
hidatidosa
ditemukan
adalah
suatu
kehamilan
jaringan
yang
berkembang
seperti
tanpa
buah
janindan anggur.
Secara makroskopik mola hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembunggelembung putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi dari
beberapa
mm
sampai
1-2
cm.
3) Hipertensi Gravidarum
Hipertensi dalam kehamilan
Gejala dan tanda yang selalu ada
Gejala dan tanda yang kadang-kadang ada
Diagnosis kemungkinan
Tekana diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan < 20 minggu
Hipertensi kronik
Tekana diastolik 90110 mmHg pada kehamilan < 20
Hipertensi kronik dengan superimposed pre-eklamsia ringan
minggu Protein urin < ++ Tekana diastolik 90110 mmHg (2 ppengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 minggu
Hipertensi kehamilan
dalam
Proteinurin Tekana diastolik 90110 mmHg (2 ppengukuran berjarak 4 jam) pada kehamilan > 20 minggu
Pre-eklamsi ringan
Proteinurin ++ ≥ Nyeri Tekana diastolok kepala (tidak Pre-eklamsi berat 110 mmhg pada hilang dengan kehamilan > 20 analgesik biasa) minggu Penglihatan kabur Proteinurin ≥ +++ Oliguria (< 400ml/24 jam)
Nyeri abdomen (epigastrium)
atas
Edema paru Kejang
Koma
Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti mmHg pada kehamilan eklamsi berat > 20 minggu Proteinurin ≥ ++
1) Nyeri Perut Bagian Bawah
Eklamsia pre-
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus, dapat juga disebabkan oleh sebab
lain.
Nyeri perut bagian bawah dapat ditemukan pada Apendisitis, Peritonitis, Kista ovarium, Sistitis, Pielonefritis akut, Peritonitis. Pada keadaan-keadaan tersebut, nyeri perut mungkin disertai dengan berbagai gejala dan tanda, seperti di bawah ini. -
Kista Ovarium
+ Nyeri perut + Tumor adneksa pada periksa dalam + Massa tumor di perut bawah + Perdarahan vaginal ringan -
Apendisitis
+ Nyeri perut bawah + Demam + Nyeri lepas + Perut membengkak + Anoreksia + Mual/muntah + Ileus paralitik + Lekositosis -
Sistitis
+ Disuria + Sering berkemih + Nyeri perut + Nyeri retro/suprapubik -
Pielonefritis akut
+ Disuria
+ Demam tinggi/menggigil + Sering berkemih + Nyeri perut + Nyeri retro/suprapubik + Nyeri pinggang + Sakit di dada + Anoreksia + Mual/muntah -
Peritonitis
+ Demam + Nyeri perut bawah + Bising usus (-) + Nyeri lepas + Perut kembung + Anoreksia + Mual/muntah + Syok 1)
Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak memadai
untukmemberikan
oksigen
yang
dibutuhkan
oleh
bayi.
Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira –kira 50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.Penanganannya: anemia dapat ditangani dengan minum
tablet
zat
besi
dan
istirahat
cukup.
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya
missed
abortion,
kelainan
kongenital,
abortus/
keguguran.
Sebagian besar kematian ibu terjadi selama masa pasca salin.Oleh karena itu sangatlah penting untuk membimbing para ibu dan keluarganya mengenai tandatanda bahaya yang menandakan bahwa ia perlu segera mencari bantuan medis. Tanda-tandanya antara lain: ·
perdarahan vagina yang luar biasa atau tiba-tiba bertambah banyak
·
pengeluaran sekret vagina yang baunya menusuk
·
rasa sakit di bagian bawah abdomen/punggung
·
sakit kepala hebat dan terus-menerus
·
pembengkakan di wajah dan tangan
·
demam,muntah,rasa sakit waktu berkemih
·
payudara memerah,panas dan terasa sakit
Tanda-tanda
yang
dialamiibupada
TM
2
yaitu:
1. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. Penanganannya dengan: Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan. Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya.
Komplikasinyadapatberupa: Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.
2.
Penglihatan Kabur
Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan gangguan penglihatan. Perubahan penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia. Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme pembuluh darah).
Penanganan Umum 1.
Jika tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga yang
ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat. Segera dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda –tanda vital sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien atau keluarganya. Komplikasi
3.
yang
ditimbulkan
antala
lain
kejang
dan
eklamsia
Bengkakpadawajah, kaki dantangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan diagnosis pre-eklampsia. Hampir
separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan cenderung meluas. Oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat, pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia, gagal jantung atau preeklampsia. Penanganan Umum
1.
Istirahat cukup
2.
Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
3.
Kalau
keadaan
memburuk
namun
memungkinkan
dokter
akan
mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3) Komplikasi Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan keracunan kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat putih telur pada pemeriksaan urin
4.
dan
laboratorium.
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan. Penanganan Umum 1.
Memberikan dukungan emosional pada ibu
2.
Menilai denyut jantung janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu
hilangnya pengaruh obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 : 109) Komplikasi Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
Tanda-tandabahaypadaibuhamil
1.
TM
3
Perdarahan pervaginam
Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau perdarahan antepartum.
Gejala dan tanda utama
Faktor predisposisi
Penyulit lain
Diagnosis
Perdarahan tanpa nyeri, usia gestasi >22 minggu
Grande multipara
Syok
Plasenta previa
Aperdarhan setelah koitus
Darah segar atau kehitaman dengan bekuan
Tidak ada kontraksi uterus Bagian terndah janin tidak masuk PAP
Perdarahan dapat terjadi setelah miksi atau defekasi, aktivitas fisik, kontraksi koitus Perdarahan dengan intermitten menetap
Kondisi janin normal atau terjadi gawat janin Hipertensi
nyeri atau
Warna darah kehitaman dan cair tetapi mungkin ada bekuan jika solisio relatif baru Jika ostium terbuka terjadi perdarahan warna merah segar
Versi luar Trauma abdomen Poligidramnion Gemelli Defisiensi gizi
Syok yang tidak sesuai dengan jumlah darah yang keluar Anemia berat Melemah atau hilangnya gerakan janin Gawat janin atau hilangnya denyut jantung janin Uterus tegang dan nyeri
Solusio plasenta
1.
Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya normal pada korpus uteri sebelum janin lahir. Biasanya terjadi pada trimester ketiga, walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan. Kehamilan dapat lepas sebagian atau seluruhnya. Bila plasenta yang terlepas seluruhnya disebut solusio plasenta totalis. Bila hanya sebagian disebut solusio plasenta parsialis atau bisa juga hanya sebagian kecil pinggir plasenta yang lepas disebut rupture sinus marginalis. Perdarahan yang terjadi karena lepasnya plasenta ini dapat mengalir keluar yaitu pada solusio plasenta dengan perdarahan keluar. Sedangkan pada solusio plasenta dengan perdarahan tersembunyi dibelakang plasenta. Dapat pula terjadi kedua-duanya atau perdarahanya menembus selaput ketuban masuk kedalam kantung ketuban. 2.
Plasenta Previa
Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau seluruhnya pembukaan jalan lahir. Pada keadaan normal plasenta terletak pada bagian atas uterus Plasenta dapat menutupi seluruhnya pembukaan jalan lahir yang disebut plasenta previa totalis, apabila sebagian jalan lahir yang tertutup jaringan plasenta maka disebut plasenta previa parsialis. Sedangkan apabila pinggir plasenta berada tepat pada pinggir pembukaan disebut plasenta previa marginalis. Penyebab utama pada perdarahan antepartum adalah solusio plasenta dan plasenta previa. Selain kedua penyebab utama tersebut, perdarahan pada kehamilan lanjut dapat pula disebabkan oleh hal lain misalnya ruptur uteri atau gangguan pembekuan darah.
Gejala utama
dan
tanda
Perdarahan intra abdominal dan atau vaginal Nyeri hebat sebelum perdarahan dan syok yang kemudian hilang setelah terjadi
Faktor predisposisi
Penyulit lain
Riwayat SC
Syok takhikardia
Partus kasep
lama
atau
Diagnosis
atau
cairan intra
Disproporsi kepala
Adanya bebas abdominal
Kelainan
Hilangnya
gerak
Rupture uteri
regangan hebat pada perut bawah
letak/presentasi Persalinan traumatik
dan DJJ Bentuk uterus abnormal atau kontumnya tidak jelas Nyeri raba atau tekan diding perut dan bagian janin mudah dipalpasi
Perdarahan berwarna merah segar Uji pembekuan darah tidak menunjukkan adanya bekuan darah setelah 7 menit
Solusio plasenta
Perdarahan gusi
Janin mati rahim
Gambaran memar bawah kulit
dalam
Eklampsia Emboli air ketuban
Gangguan penbekuan darah
Perdarahan dari tempat suntikan dan jarum infuse
Rendahnya faktor pembekuan darah, fibrinogen, trombosit, fragmentasi sel darah merah
Keluar cairan pervaginam Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan lanjut merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih awal. Bila pengeluaran berupa mucus bercampur darah dan mungkin disertai mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. Bila pengeluaran berupa cairan, perlu diwaspadai terjadinya ketuban pecah dini (KPD). Untuk menegakkan diagnosis KPD perlu diperiksa apakah cairan yang keluar tersebut adalah cairan ketuban. Pemeriksaan
dilakukan dengan menggunakan
speculum untuk melihat darimana asal cairan, kemudian pemeriksaan reaksi pH basa.
2. Gerakan janin tidak terasa Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.Gerakan janin berkurang atau bahkan hilang
dapat
terjadi
pada
solusio
plasenta
dan
ruptur
uteri.
Menurut Sadovsky jumlah rata-rata pergerakan fetus perminggu adalah 50-950 gerakan. Variasi hariannya yang paling rendah adalah 4-10 per 12 jam pada kehamilan normal.
Gejala dan selalu ada
tanda
Gerakan janin atau hilang
yang
berkurang
Gejala dan tanda yang kadang ada
Diagnosis kemungkinan
Syok
Solusio placenta
Uterus tegang atau kaku Nyeri perut hilang timbul atau menetap
Gawat janin atau DJJ tidak terdengar
Perdarahan pervaginam sesudah 22 minggu Gerakan janin atau hilang
berkurang
Cairan bercampur mekonium
ketuban dengan
Gawat janin
DJJ abnormal (180/menit) Gerakan janin/DJJ hilang
Tanda-tanda kehamilan berhenti Tinggi fundus berkurang Pembesaran berkurang
Gerakan janin dan DJJ tidak ada Perdarahan
uteri
uterus
Syok Perut kembung cairan bebas abdominal
Rupture uteri atau intra
Nyeri perut hebat Kontur uterus abdominal Abdomen nyeri Bagian-bagian teraba
Kematian janin
janin
Denyut nadi ibu cepat
6. Nyeri perut yang hebat Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm, ruptur uteri, solusio plasenta. Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri disertai shock, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus yang abnormal, serta gawat janin atau
DJJ
tidak
ada.
7. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
1.
Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm
sebelum
kehamilan
37
minggu
maupun
kehamilan
aterm.Penangannaumum: 2.
Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
3.
Dilakukan pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
4.
Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
5.
Mengobservasi tidak ada infeksi
6.
Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm
8. Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia. Penanganan umum: 1. Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah 2. Bebaskan jalan nafas
3. Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur 4. Lakukan pengawasan ketat Komplikasi Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria
9. Demam Tinggi Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.Penanganan umum: demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi
kandung
kencing),
pielonefritis
Akut
(infeksi
saluran
kemih
atas).
B. Kebutuhan Kunjungan Ibu Hamil Pada Trimester 1,2,3 Kebutuhan kunjungan pada ibu hamil ada 2 yaitu kunjungan awal ibu hamil dan kunjungan ulang ibu hamil. 1) Kunjungan awal ibu hamil, hal ini penting bagi ibu karena pada kunjungan awal ibu digunakan untuk mendetekasi atau memastikan apakah ibu itu benar hamil atau tidak. Dalam kunjungan awal ini biasanya ibu ditemani dengan suami dan ibu dalam melakukan kunjungan awal ini sudah mengalami tanda-tanda bahwa ia sedang hamil, seperti mual, muntah, badan menjadi lemas, pusing, dll. 2) Kunjungan ulang ibu hamil, hal ini digunakan untuk memeriksa dan memantau perkembangan janin yang ada dalam kandungan ibu. Kunjungan ulang ini dilakukan minimal 4 kali dalam masa kehamilan yaitu 1kali pada TM 1, 1kali pada TM 2 dan 2kali
pada
TM
3.
Tapibagiibu
yang
mempunyai
keuangan
mapan
dapat
memeriksakan kehamilannya 1x dalam sebulan sampai usia kehamilan 28 minggu, memeriksakan kehamilannya 2x dalam sebulan antara usia kehamilan 28-36 minggu dan jika sudah memasuki usia kehamilan 36 minggu sampai kelahiran ibu dapat memeriksakan kehamilannya 4x dalam sebulan.
PEMERIKSAAN PADA KUNJUNGAN IBU HAMIL Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan panggul
Riwayat kehamilan
BB, TTV
Protein urin
Pelvimetri klinik
Gerakan janin
Leopold
HB
VT
Masalah atau tanda bahaya
Reflek
Glukosa
Keluhan dan kekhawatiran
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat kunjungan ibu hamil yaitu: 1. Dari pihak ibu: 1) Tekanan darah 2) BB 3) Gejala atau tanda seperti sakit kepala, perubahan visus, sakit abdomen, nausea, muntah, perdarahan, disuria, air ketuban pecah, dll. a. TFU b. Keadaan serviks c. Ukuran pelvis 2. Dari pihak janin: 1) DJJ 2) Ukuran janin (TBJ, taksiran berat janin) 3) Letak dan presentasi, masuknya kepala 4) Kembar atau tunggal 3. Laboratorium: 1) Hb
2) STS pada trimester 1,2,3 3) Kultur untuk gonokokus 4)
Protein
dalam
urin
bila
diperlukan.
DIAGNOSIS Kehamilan Normal adalah kehamilan dimana ibu dalam keadaan sehat, tidak ada riwayat obstetric buruk, ukuran uterus sama/sesuai usia kehamilan serta hasil pemeriksaan
fisik
dan
laboratorium
normal.
Untuk kategori kehamilan dengan masalah khusus memiliki gambaran seperti masalah keluarga atau psikososial, kekerasan dalam rumah tangga dan kebutuhan finansial.
Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan atau kerjasama penanganannya seperti hipertensi, anemia berat, preeklampsia, pertumbuhan janin terhambat, infeksi saluran kemih, penyakit kelamin dan kondisikondisi lain yang dapat memburuk selama kehamilan. Kehamilan dengan kondisi kegawatdaruratan yang membutuhkan rujukan segera misalnya
perdarahan,
eklampsia,
ketuban
pecah
dini,
atau
kondisi-kondisi
kegawatdaruratan lain pada ibu dan bayi. Jangan sampai ketinggalan postingan-postingan terbaik dari Davishare. Berlangganan melalui email sekarang juga:
Berlangganan
Atau sobat juga bisa follow Davishare dengan mengklik tombol di bawah ini:
Artikel keren lainnya:
Tanda - Tanda Bahaya Kehamilan pada Ibu Hamil Trimester 1,2,3
Persiapan Untuk Persalinan dan Kelahiran Bayi
Tanda Bahaya / Komplikasi Ibu Dan Janin Masa Kehamilan Muda Dan Lanjut
Kebutuhan Psikologis Ibu Hamil Trimester I, II , Dan III
Penyebab Ketidaknyamanan pada Masa Kehamilan dan Cara Mengatasinya
MAKALAH KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER I, II, DAN III BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
Kehamilan kerap dideskripsikan sebagai masa masa indah yang sangat berkesan. Tapi kenyataannya, mayoritas calon ibu mengaku menjalani masa kehamilan dengan setumpuk keluhan. Selama hamil, tubuh wanita mengalami perubahan. Perubahan-perubahan ini kadang-kadang terasa tidak nyaman, tapi umumnya normal. Segera setelah wanita hamil, tubuhnya akan mulai mengadakan beberapa perubahan besar yang membuatnya dapat menerima kehadiran janin selama 37 minggu yang penuh dengan pertumbuhan dan perubahan. Kelenjar-kelenjar pada system endokrin dan plasenta ibu meningkatkan produksi hormonnya. Volume darah calon ibu bertambah dan rahimnya membesar. Salah satu perubahan yang menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu hamil yaitu pola makan yang sering menyebabkan ibu hamil menjadi mual muntah. Beberapa ketidaknyamanan di masa hamil mengkondisikan ibu hamil untuk menyesuaikan kebiasaan makan. Seringkali ibu hamil tidak dapat mengkonsumsi makanan seperti biasa. Bahkan, tidak jarang makanan pokok seperti nasi menyebabkan mual dan muntah bagi ibu hamil. Masih banyak lagi gejala-gejala yang membuat ibu merasa tidak nyaman dan banyak cara untuk mengatasi berbagai keluhan semasa hamil.
2. Rumusan Masalah
1) Menjabarkan beberapa masalah ketidaknyamanan dan penyebabnya pada masa kehamilan.
3. Tujuan Penulisan
1) Sebagai tugas umum, untuk membantu para ibu mencari solusi dalam menangani rasa tidak nyaman selama masa kehamilan. 2) Sebagai tugas khusus untuk memenuhi tugas mata kuliah ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN.
BAB II PEMBAHASAN
KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER I, II, DAN III 2.1 TRIMESTER I
1.
Ketidaknyamanan Payudara, nyeri, rasa penuh atau tegang, pengeluaran colostrums (susu jolong), dan hiperpigmentasi (penghitaman kulit)
a.
Penyebab
1) Stimulasi hormonal yang menyebabkan pigmentasi 2) Adanya peningkatan pembentukan pembuluh darah (vaskularisasi) 3) Peningkatan hormon progesterone, estrogen, somatomamotropin, prolaktin dan melano stimulating hormone. b. Cara mengatasi 1) Gunakan bra yang menyangga besar dan berat payudara 2) Pakai nipple pad (bantalan) yang dapat menyerap pengeluaran kolostrum. 3) Ganti segera bra jika kotor, payudara dibersihkan dengan air hangat dan jaga agar tetap kering.
2. Pusing/Sakit kepala a.
Penyebab
1) Akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan penegangan pada kepala), serta keletihan. 2) Tegangan mata sekunder terhadap perubahan okuler, dinamika cai ran syaraf yang berubah. b. Cara mengatasi 1) Teknik relaksasi 2) Memassase leher dan otot bahu 3) Penggunaan kompres panas atau es pada leher 4) Istirahat 5) Mandi air hangat 6) Terapi : Tylenol / paracetamol. Hindari aspirin, ibuprofen, narcotics, sedative//hipnotik.
3. Rasa lemah dan mudah lelah a.
Penyebab
1) Anemia 2) Aliran darah yang lebih lambat 3) Sesak nafas b. Cara mengatasi
1) Istirahat sesuai kebutuhan. Konsumsi menu seimbang untuk mencegah anemia 2) Konsumsi suplemen zat besi 3) Berbaring dengan kaki terangkat lebih tinggi dari jantung selama 15 menit 4) Hindari obat-obatan yang tidak disarankan oleh dokter atau bidan. 5) Hindari asupan kafein yang berlebihan.
4. Mual dan muntah (morning sickness) a.
Penyebab
1) Respon emosional ibu terhadap kehamilan 2) Peningkatan hormone HCG 3) Menurunnya tekanan darah yang tiba-tiba 4) Mengkonsumsi banyak makanan berminyak atau mencium bau menyengat. 5)
Kebutuhan protein yang meningkat untuk pertumbuhan janin. Jika ibu kurang makan, maka gula darah dalam tubuh akan rendah, sehingga akan terasa mual, sakit kepala, dan lelah.
b. Cara mengatasi 1) Hindari perut kosong atau penuh 2) Hindari merokok atau asap rokok 3) Makan makanan tinggi karbohidrat: biscuit, 4) Makan dengan porsi sedikit tapi sering 5) Istirahat di tempat tidur sampai gejala mereda 6) Segera konsultasikan dengan tenaga kesehatan / bidan setempat bila mual, muntah terus menerus. 7) Hirup udara segar, pastikan cukup udara didalam rumah. 5. Pengeluaran air ludah berlebihan (ptyalism) a.
Penyebab
1) Meningkatnya keasaman mulut oleh asupan pati yang akhirnya menstimulasi kelenjar salivary untuk meningkatkan sekresi. 2) Ptyalism sering juga menimbulkan mual, sehingga ibu hamil sering menghindari makan. b. Cara mengatasi 1) Menguyah atau menghisap permen karet untuk memberikan kenyamanan.
6. Keputihan a.
Penyebab
1) Peningkatan pelepasan epitel vagina akibat peningkatan pembetukan sel-sel 2) Peningkatan produksi lendir akibat stimulasi hormonal pada leher rahim
b. Cara mengatasi 1) Jangan membilas bagian dalam vagina 2) Kenakan pembalut wanita 3) Jaga kebersihan alat kelamin 4) Segera laporkan ke tenaga kesehatan jika terjadi gatal, bau busuk atau perubahan sifat dan warna.
7. Gingivitis dan epulis (peradangan pada gusi, tonjolan pada gusi, kemerahan dan mudah berdarah) a.
Penyebab
1) Peningkatan pembentukan gusi dan peningkatan pembuluh darah pada gusi b. Cara mengatasi 1) Makan menu seimbang dengan protein cukup, perbanyak sayuran dan buah 2) Jaga kebersihan gigi, gosok gigi dengan sikat yang lembut. 2.2 TRIMESTER II
1. Haemorroida a.
Penyebab
1) Sering terjadi karena konstipasi 2) Tekanan yang meningkat dari uterus gravid terhadap vena haemorroida 3) Progesterone menyebabkan relaksasi dinding vena dan usus besar 4)
Pembesaran uterus dapat meningkatkan tekanan-tekanan spesifik pada vena haemorroid, tekanan mengganggu sirkulasi vanous dan menyebabkan kongesti pada vena pelvic.
b. Cara mengatasi 1)
Mandi air hangat/kompres hangat, air panas tidak hanya memberikan kenyamanan tapi juga meningkatkan sirkulasi.
2) Kompres es/garam Epsom 3) Istirahat ditempat tidur dengan panggul diturunkan dan dinaikkan
2. Konstipasi a.
Penyebab
1) Peningkatan kadar progesterone menyebabkan peristaltic usus menjadi lambat 2)
Penurunan motilitas sebagai akibat dari relaksasi otot-otot polos usus besar penyerapan air dari kolon meningkat
3) Efek samping dari penggunaan suplemen zat besi b. Cara mengatasi
1)
Tingkatkan intake cairan serat didalam diet seperti buah/jus prem, minum cairan dingin/panas (terutama ketika perut kosong)
2) Istirahat cukup 3) Senam/exersice 4) Membiasakan BAB secara teratur 5) BAB segera setelah ada dorongan 6) Terapi sesuai petunjuk dokter atau bidan.
3. Miksi sering (nocturia) a.
Penyebab
1)
Adanya tekanan pada vesika urinaria oleh pembesaran uterus sehingga bentuk vesika urinaria berubah dan akibatnya vesika urinaria cepat penuh dan timbul rangsangan untuk BAK.
b. Cara mengatasi 1) Tidak minum 2-3 jam sebelum tidur 2) Kosongkan kandung kemih sesaat sebelum berangkat tidur 3) Perbanyak minum pada siang hari agar kebutuhan cairan ibu tetap terpenuhi 4)
Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
5) Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan cafein, dll. 4. Gas a.
Penyebab
1)
Beban janin yang sedang tumbuh menekan usus, sehingga membuat usus bergerak lebih lambat, diperberat karena adanya perubahan hormone yang juga terjadi dalam tubuh.
b. Cara mengatasi 1) Setiap pagi mengkonsumsi minuman hangat, seperit jus jeruk hangat. 2)
Olahraga yang teratur (berjalan/berenang beberapa kali setiap minggu). Ini dapat membantu tubuh ibu menghilangkan gas.
3) Olahraga lain (memutar panggul, menekuk bokong, dan posisi lutut dada) 5. Insomnia a.
Penyebab
1) Perasaan gelisah, kuatir, ataupun bahagia 2)
Ketidaknyamanan fisik seperti membesarnya uterus, pergerakan janin, bangun ditengah malam karena nocturia, dispnea, heartburn, sakit otot, stress dan cemas.
b. Cara mengatasi
1) Gunakan teknik relaksasi 2) Mandi air hangat 3) Minum minuman hangat (susu, teh dengan susu), sebelum pergi tidur 4) Melakukan aktifitas yang tidak menstimulasi sebelum tidur 5) Hindari obat-obatan tidur (dapat emlitasi sawat plasenta)
6. Heart Burn a.
Penyebab
1) Keadaan sesak dalam perut dan meningkatnya keasaman perut karena perubahan hormone 2)
Menurunnya motilitas saluran cerna dihasilkan dari relaksasi otot polos, yang kemungkinan meningkatnya progesterone dan tekanan uterus.
3)
Kehilangan ruang fungsi lambung karena tempatnya digantikan dan ditekan oleh pembesaran uterus.
b. Cara mengatasi 1) Makan sedikit tapi sering 2)
Hindari makanan berlemak terlalu banyak, makanan yang digoreng/makanan yang berbumbu merangsang.
3) Hindari rokok, kopi, alcohol, coklat ( mengiritasi gastric ) 4) Hindari berbaring setelah makan 5) Hindari minuman selain air putih saat makan 6) Tidur dengan kaki ditinggikan, sikap tubuh yang baik 7) Lakukan posisi lutut-dada, peregangan lengan super-dooper. 8) Hindari obat antacid yang terbuat dari bahan lain selain kalsium
7. Anemia a.
Rendahnya asupan zat besi, yaitu mineral yang membantu tubuh untuk membuat hemoglobin.
b. Cara mengatasi 1) Makan-makanan yang kaya zat besi 2) Konsumsi produk hewani yang rendah kolestrol dan lemaknya. Misalnya, ikan dan ayam. 3)
Mengkonsumsi sumber makanan vegetarian. Misalnya, kacang-kacangan, polong-polongan, bijibijian, kismis, sayur-sayuran dan molase.
2.3 TRIMESTER III
1. Sesak nafas/ Hyperventilasi a.
Penyebab
1) Pada kehamilan 33-36 minggu banyak ibu hamil akan merasa susah bernafas, hal ini karena tekanan bayi yang berada dibawah diagfragma menekan paru ibu. b. Cara mengatasi 1) Dorong agar secara sengaja, mengatur laju dan dalamnya pernafasan pada kecepatan normal ketika terjadi hyperventilasi 2) Secara periodic berdiri dan merentangkan lengan kepala serta menarik nafas panjang 3) Mendorong postur tubuh yang baik melakukan pernafasan i nterkostal
2. Nocturia (sering BAK) a.
Penyebab
1) Tekanan uterus pada kandung kemih 2) Ekskresi sodium yang meningkat bersamaan dengan terjadinya pengeluaran air b. Cara mengatasi 1) Kosongkan saat terasa dorongan untuk BAK 2) Perbanyak minum pada siang hari 3)
Jangan kurangi minum pada malam hari kecuali jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan
4) Batasi minum bahan diuretic alamiah seperti kopi, teh, cola dengan cafein, dll.
3. Edema Dependen a.
Penyebab
1) Peningkatan kadar sodium dikarenakan pengaruh hormonal 2) Kongesti sirkulasi pada ekstremitas bawah 3) Meningkatkan kadar permeabilitas kapiler 4) Tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvic ketika duduk/pada kafa inferior ketika berbaring b. Cara mengatasi 1) Hindari posisi berbaring terlentang 2)
Hindari posisi berdiri untuk waktu lama, istirahat dengan berbaring ke kiri, dengan kaki agak ditinggikan.
3) Angkat kaki ketika duduk/istirahat
4) Hindari kaos yang ketat/tali/pita yang ketat pada kaki 5) Lakukan senam secara teratur
4. Kram Kaki a.
Penyebab
1) Kekurangan asupan kalsium 2) Ketidakseimbangan rasio kalsium fosfor 3)
Pembesaran uterus, sehingga memberikan tekanan pada dasar pelvic dengan demikian dapat menurunkan sirkulasi darah dari tungkai bagian bawah
b. Cara mengatasi 1) Kurangi konsumsi susu (kandungan fosforna tinggi) dan cari yang high kalsium 2) Berlatih dorsifleksi pada kaki untuk meregangkan otot yang terkena kram 3) Gunakan penghangat untuk otot 4) Terapi : gunakan antacid aluminium hidroksida untuk meningkatkan pembentukan fosfor yang tidak melarut.
5. Sakit punggung a. 1)
Penyebab Sakit pada punggung ini disebabkan meningkatnya beban berat janin sehingga membuat tubuh terdorong kedepan dan untuk mengimbanginya cenderung menegakan bahu sehingga memberatkan punggung.
2) Kurvator dari vertebra umbosacral yang meningkat saat uterus terus membesar. 3) Keletihan 4) Kadar hormone yang meningkat, sehingga cartilage ddalam sendi-sendi besar menjadi lembek. b. Cara mengatasi 1) Hindari sepatu atau sandal hak tinggi 2) Hindari mengangkat beban yang berat 3) Gunakan kasur yang keras untuk tidur 4) Gunakan bantal waktu tidur untuk meluruskan punggung 5) Hindari tidur terlentang terlalu lama karena dapat menyebabkan sirkulasi darah menjadi terhambat.
6. Merasa kepanasan a.
Penyebab
1)
Hal ini terjadi karena kecepatan metabolism ibu hami rata-rata meningkat kurang lebih 20% selama kehamilan sehingga suhu tubuh juga tinggi.
b. Cara mengatasi 1)
Jangan lupa untuk minum lebih banyak untuk menggantikan cairan yang keluar.
2) Untuk mengurang rasa tidak nyaman, seringlah mandi 3) Gunakan pakaian yang mudah menyerap keringat.
View more...
Comments