Materi Penangkal Petir (1)

March 28, 2019 | Author: Rhyan Arfan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

AK3U...

Description

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (P.K.L)

DI PT. IKI BIDANG K3 KONSTRUKSI BANGUNAN, K3 INSTALASI LISTRIK DAN K3 PENANGGULANGAN KEBAKARAN

PELATIHAN CALON AHLI K3 UMUM ANGKATAN KE 3

KELOMPOK 3: 1. Harisuddin 2. Zulkifli 3. Makfudin 4. DewiAstini

PENYELENGGARA PT. ATHAYA SINERGI SUKSES & PT. INDIKA PRATAMA JAYA MAKASSAR, 22 Oktober-03 November 2018

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN ...................................................................................................................... 2 A. Latar Belakang ............................................................................................................................. 2 B. Maksud dan Tujuan ...................................................................................................................... 3 C. Ruang Lingkup ............................................................................................................................. 3 D. Dasar Hukum ............................................................................................................................... 3 BAB II KONDISI PERUSAHAAN ...................................................................................................... 5 A. Gambaran Umum PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), Makassar. ......................................... 5 B. Temuan-temuan di Lapangan ....................................................................................................... 7 BAB III ANALISA TEMUAN ............................................................................................................. 9 A.Penanggulangan Kebakaran .......................................................................................................... 9 B.Penanggulangan Listrik ............................................................................................................... 12 C.Penanggulangan C.Penanggulangan Konstruksi ........................................................................................................ 15 BAB IV PENUTUP ............................................................................................................................ 19 A. Kesimpulan ................................................................................................................................ 19 B. Saran .......................................................................................................................................... 19

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Bela kang

Dalam rangka pemenuhan kompetensi Ahli Keselamatan dan KesehatanKerja (K3) sertifikasi Kementerian Tenaga Kerja oleh PT. Athaya Sinergi Sukses, maka pada hari Kamis tanggal 1 November 2018 bertempat di PT. Industri Kapal Indonesia (IKI) kami melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL).Adapun tema yang perlu kami kaji di PT. IKI adalah terkait K3 di bidangpenanggulangan kebakaran, listrik, dan konstruksi. Pelaksanaan dari tema yangkami kaji akan kami sesuaikan dengan aturan perundang undangan darikementerian tenaga kerja sebagai salah satu pedoman agar pelaksanaan K3 ditempat kerja dapat telaksana dengan den gan baik. Sebagaimana amanat yang tertuang dalam Undang-undang No.13 Tahun 2003 pasal 87 bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemenkeselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan.Dari dasar inilah maka setiap perusahaan wajib melaksanakan programkeselamatan dan kesehatan kerja yang dapat menjamin dan melindungi tenagakerja termasuk orang lain yang berada di lingkungan lingkungan tempat kerja. kerj a. Maka sebagai salah satu kewajiban bagi calon ahli K3 untuk melakukan praktek kerja lapangan di salah satu perusahaan yang ditentukan oleh Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulawesi Selatan, kami bertanggung jawab mencobamenemukan temuan-temuan positif dan negatif dari tema kajian yang telah disebutkan sebelumnya.Harapannya bahwa dari hasil temuan-temuan yang kami tuliskan dalam laporan l aporan ini dapat menjadi bahan rekomendasi bagi PT. IKI dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja. Dan sebagai pembelajaran  bagi kami calon ahli K3 dalam menerapkan K3 K3 di tempat kerja di kemudian hari.

2

B. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penulisan laporan ini adalah: 1. Untuk mempraktikan teori yang yang telah diterima selama kegiatan pembinaan. 2. Untuk mendapatkan gambaran dan pemahaman mengenai aplikasi K3 dilapangan khususnya khususnya di bidang b idang Listrik, Penanggulangan Kebakaran, danKonstruksi Bangunan 3. Sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi bagi peserta Calon Ahli Ahli K3Umum. 4. Calon peserta Ahli K3 umum dapat mengidentifikasi, menganalisa danmemberikan saran atau rekomendasi

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup lingkup dalam Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut: berikut : 1. Pelaksanaan K3 di di bidang penaggulangan penaggulangan kebakaran 2. Pelaksanaan K3 di bidang listrik listri k 3. Pelaksanaan K3 di bidang konstruksi bangunan

D. Dasar Hukum

1. Dasar Hukum K3 Bidang Penanggulangan Kebakaran a. Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Keselamatan Kerja  b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-syarat Pemasangan dan PemeliharaanAlat Pemadam Api Ringan. c. Peraturan Meteri Tenaga Kerja RI No. Per-02/MEN/1983 tentang installasi alaram kebakaran automatic d. Keputusan Menteri

Tenaga Kerja

RI No. Kep.186/MEN/1999 Kep.186/MEN/1999 tentangUnit

Penanggulangan Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja. e. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 Ins.11/M/BW/1997 tentangPengawasan Khusus Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

2. Dasar Hukum K3 Bidang Listrik a. UU No. 1 Tahun 1970  b. Permenaker No. 02/MEN/1989 02/MEN/1989 c. Permenaker No. 06 /MEN/2017

3

d. Permenaker No. 12 Tahun 2015 e. Permenaker No. 13/Men/2011 f. SK Dirjen Binawas No. 407/BW/1999 g. Kepdirjend No. 47 Tahun 2015 h. Kepdirjend No. 48 Tahun 2015 i.

Standar Nasional Nasional Indonesia Indonesia (SNI) (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenaiPersyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Tem pat Kerja.

3. Dasar Hukum K3 Konstruksi Bangunan a. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 1970 tentang keselamatan kerja  b. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan c. Permenaker No. 01 Tahun 1980 1980 Tentang K3 K3 Kontsruksi Bangunan d. SKB Menaker dan Mentri PU Kep. 174/1986 dan No.104/KPTS/1986 tentang K3  pada Tempat Kegiatan Konstruksi.

4

BAB II KONDISI PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum PT. Industri Kapal Indonesia (Persero), Makassar.

PT. Industri Kapal Indonesia (persero) atau PT. IKI adalah sebuah Badan usaha milik negara yang berdiri pada tahun 1962 di Makassar, Makassar , Sulawesi Selatan. Selat an. Pada awal berdiriny ber dirinyaa PT. Industri Kapal Indonesia (persero) dibagun dengan dua proyek  pembangunan

galangan

kapal,

masing-masing

proyek

galangan

kapal paotere

dan proyek galangan kapal tallo.Proyek galangan kapal paotere pada waktu itu dibangun oleh departemen perindustrian dasar / pertambangan, yang dimaksudkan untuk membuat kapal-kapal baja yang yang mempunyai kapasitas 2500 ton, sedangkan sedangkan proyek galangan kapal tallo pada waktu itu dibangun oleh Departemen Departe men urusan Veteran Vet eran yang dimaksudkan untuk membuat kapal-kapal kayu berkapasitas 300 ton yang dilengkapi dengan Slip Way dan fasilitas peluncuran yang panjangnya 45 meter dan daya angkat 500ton. Pertengahan

tahun

1963

aktivitas

kedua

proyek

tersebut

masing-masing

meliputi pekerjaan dasar dikarenakan peralatan belum dimiliki oleh galangan kapal  paotere, sedangkan galangan kapal tallo hanya memiliki mesin dan perkakas yang didatangkan dari polandia. Dengan adanya keterbatasan dana pada tahun 1963 maka pemerintah memutuskan untuk menggabungkan kedua proyek tersebut dibawah

pembinaan

departemen

perindustrian

dasar

/

pertambangan,

dan

melakukan perubahan nama menjadi proyek galangan kapal makassar dengan surat keputusan presiden, pres iden, Kepres N0. dalam

industri

perkapalam

225/1963 dan

Indonesia.

Dengan

dinyatakan din yatakan sebagai seba gai proyek vital terjadinya

penggabungan tersebut

maka terjadi pula beberapa perubahan yang meliputi: 1. Lokasi Eks galangan kapal tallo pindah dan dibangun bersebelahan dengan galangan kapal paotere. 2. Mengadakan

redesigning

sesuai

dengan

biaya

yang

ada

dan

rencana

 pemasarannya serta menitik beratkan penyelesaian proyek tahap I dengan sasaran

utama

mereparasi

dan

melakukan

pemeliharaan

kapal

yang

 berkapasitas sampai 500 ton. 5

3. Menunda pembangunan galangan kapal paotere dan akan dilakukan pada  pembangunan tahap II II dengan target rencana perluasan wilayah. wilayah. Setelah berjalan selama tujuh tahun setelah penggabungan, pada tanggal 30 maret 1970 penyelesaian dan pemakaian galangan kapal tahap I diresmikan oleh sekjen departemen perindustrian Indonesia.Semenjak tahun 1970  –   1977 galangan kapal makassar masih berstatus sebagai proyek. Pada tanggal 29 Oktober 1977 status galangan kapal berubah menjadi Perseroan terbatas dengan nama PT. Industri Kapal Indonesia pusat Makassar disingkat PT. I K I dan kantor pusat bertempat dimakassar, di makassar, dengan unit –   –  unit  unit produksi yang meliputi : 1. Unit dock dan galangan galangan kapal di padang. padang. 2. Unit dock dan galangan kapal kapal di gresik. 3. Unit dock dan galangan kapal kapal makassar di makassar. 4. Unit dock dan galangan kapal kapal bitung di bitung. bitung. Sejalan

dengan

perubahan

manajemen

yang

ada

maka

galangan

kapal

 padang dan gresik dijual ke PT. Kodja Jakarta, hal tersebut membawa pengaruh terhadap produksi dan unit usaha, sehingga unit produksi yang dimiliki sampai  pada tahun 1994 hanya Dock dan galangan kapal makassar di Makassar serta Dock dan galangan kapal bitung di bitung. Sedangkan unit usaha yang dimiliki yaitu

Unit

usaha

Jakarta

dan

Unit

usaha

dan

perdagangan

di

makassar.

Adapun visi dan misi PT. IKI adalah sebagai berikut : 1. Visi Menjadi perusahaan galangan kapal dan engineering yang kuat dan berdaya saing tinggi 2. Misi Selalu

meningkatkan

kualitas

yang

haik

berdasar

pada

pelayanan

yang

tepat waktu, tepat mutu dan tepat biaya serta mengutamakan kepuasan  pelanggan untuk peningkatan nilai perusahan.

6

B. Temuan-temuan di Lapangan

1. Penanggulangan Kebakaran a. Temuan positif 1) Terdapat APAR di di beberapa area proses produksi 2) Terdapat outdoor hydrant hydrant

 b. Temuan negatif negatif 1) APAR

diletakkan

tidak

sesuai

dengan

aturan

yang

ditetapkan

pada

Permenaker No.4 Tahun 1980 2) Ditemukan dudukan APAR tanpa tabung APAR 3) Tidak

terdapat

lembaran

inspeksi

APAR

tiap

bulan

(tidak

ada

checklist/form) 4) Tidak terdapat cara penggunaan APAR APAR 5) Tidak terdapat penanda APAR APAR (Tidak semua ada) 6) Pada beberapa kotak hydrant hydrant tidak dilengkapi dengan selang hdrant 7) Pada semua kotak hydrant tidak di lengkapi nozzle 8) Tidak

dilakukan

pemeliharaan

berkala

pada

alat

pemadam

kebakaran

yaitu pada hydrant dan APAR. AP AR.

2. K3 Listrik a. Temuan positif 1) Lampu indicator berfungsi dengan baik di panel listrik area gudang

 b. Temuan negatif negatif 1) Tidak ada nama panel pada panel panel utama 2) Tidak ada tanda larangan pada panel utama utama 3) Lampu indicator indicator tidak berfungsi 4) Tidak ada APAR APAR pada ruang panel listrik 5) Ruang panel listrik kotor dan banyak tumpukan barang

3. K3 Konstruksi

7

a. Temuan positif 1) Penataan ruangan pada bengkel bengkel serbuk tertata dengan rapi 2) Fasilitas toilet cukup memadai 3) Bengkel pembuatan mal design perbaikan kapal sangat bersih, terdapat tempat sampah dan tempat limbah besi disetiap sudut.  b. Temuan negatif negatif 1) Pada

proses

pengerjaan

kapal,

terdapat

beberapa

pekerja

yang tidak

menggunakan APD 2) Bangunan Pintu masuk bengkel atap-atap sengnya sengnya sudah keropos 3) Pada bangunan bengkel sirkulasi tata udara kurang memadai karena tidak terdapat turbinventilasi

8

BAB III ANALISA TEMUAN A. PenanggulanganKebakaran 1. Analisa TemuanPositif 

No. 1

Foto Temuan

Analisis

Saran

APAR terpasang dilengkapi dengan tanda dan lonceng emergenci

Sebaiknya benda benda yang ada di depannya di singkirkan agar tidak terhalang

Dasar Hukum Permenaker No.4 Tahun 1980 Pasal 4

9

No.

Foto Temuan

2

Analisis Terdapat kotak hydrant di  beberapa titik titik dan dilengkapi dilengkapi dengan selang dan nozzle

Saran Sebaiknya hydrant (selang dan nozzle) dilakukan pemeliharaan agar tetap tejaga kondisi fisiknya.

Dasar Hukum Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran.

Analisis

Saran

Dasar Hukum

2. Analisa TemuanNegatif  No.

FotoTemuan

1

No.

APAR sulit d jangkau karena terhalang jika terjadi kebakaran karena terhalang

FotoTemuan

Analisis

APAR sebaiknya diberikan akses agar saat terjadi kebakaran kecil  bisa lebih mudah untuk mengambilnya dan lebih cepat  proses pemadaman .

Saran

Permenaker No.4 Tahun 1980 Pasal 4

Dasar Hukum

10

2

3

Ditemukan dudukan APAR (penguatan sengkang) tanpa tabung APAR sehingga jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran kecil APAR  bisa segera dimanfaatkan

Perlu dilengkapi tabung agar sebagai proteksi pencegahan kebakaran di tempat kerja

Ditemukan alat pemadam Sebaiknya di buatkan tanda yang api ringan terpasang tanpa menunjukan bahw itu adalah adalah alat tanda  pemadam

Permenaker No.4 Tahun 1980 Pasal 6

Permenaker No.4 Tahun 1980 Pasal 4

11

B. PenanggulanganListrik  1. Analisa TemuanPositif  No.

Foto Temuan

1

Analisis Lampu indicator berfungsi

Saran Tinggal perlu dirapikan di area panel

dengan baik di panel listrik area gudang

Dasar Hukum Kepmen No.75 Tahun 2002 tentang Pemberlakukan Standar Indonesia mengenai Standar Umum Instalasi Listrik di Tempat Kerja PUIL 2000 & 2011 UU No. 1 Tahun 1970 (pasal 14)

2. Analisa TemuanNegatif  No. 1

Foto Temuan

Analisis Tidak ada nama panel pada

 panel utama

Saran Diberikan nama panel

Dasar Hukum PUIL 2000 dan PERMEN NO. 12/2015

12

No. 2

Foto Temuan

Analisis Tidak ada tanda larangan

 pada panel utama

3

Lampu indicator tidak  berfungsi

Saran Sebaiknya pada setiap  panel listrik  betegangan tinggi  perlu dipasangi  poster/marka/rambu rambu dan dikunci agar hanya orang  berkepentingan yang  bisa mengakses

Perlu dilakukan perbaikan pada box  panel agar terlihat layak

Dasar Hukum UU No.1 Tahin 1970 Pasal 3 ayat (1)

UU No.1 Tahin 1970 Pasal 3 ayat (1) dan PUIL 2000

13

No. 4

Foto Temuan

Analisis Ruang panel listrik kotor dan banyak tumpukan  barang

Saran Perlu dibersihkan untuk menjaga kondisi box panel listrik, karena area ini termasuk area berbahaya

Dasar Hukum UU No.1 Tahin 1970 Pasal 3 ayat (1), PUIL 2000 dan PERMEN NO. 12/2015

14

C. PenanggulanganKonstruksi 1. Analisa TemuanPositif  No. 1

Foto Temuan

Analisis Penataan ruangan pada

 bengkel serbuk tertata dengan rapi

Saran Kondisi tersebut harus terus di  pertahankan demi kenyamanan dalam bekerja

Dasar Hukum UU No.13 Tahun 2003 dan Pemenaker No.01 Tahun 1980

15

No. 2

Foto Temuan

Analisis Fasilitas toilet cukup

memadai lebih dari 30 unit

Saran

Dasar Hukum

Harus tetap memperhatikan ketersediaan air bersih di setiap toilet saat kondisi musim kemarau

Permen No.05 Tahun 2018 Pasal 31

Perlu penambahan Tempat Limbah Besi untuk memudahkan TK membuang limbah

Pemenaker No.01 Tahun 1980

dengan jumlah tenaga kerja 180 orang

3

Bengkel pembuatan mal design perbaikan kapal sangat bersih, terdapat tempat sampah dan tempat limbah besi disetiap sudut

16

2. Analisa TemuanNegatif  No. 1

Foto Temuan

Analisis Pada proses pengerjaan

kapal, terdapat beberapa  pekerja yang tidak menggunakan APD

2

BangunanPintu masuk  bengkel atap-atap sengnya sudah keropos

Saran -Memastikan APD tersedia dan diberikan terhadap pekerja - Meningkatkan fungsi  pengawasan di lokasi kerja -Dan menjalankan fungsi punishment untuk pegawai yang melanggar aturan  penggunaan APD Melakukan pengajuan anggaran untuk segera melakukan perbaikan atau penggantian pada atap agar tidak terbang di tiup angin yang bisa membayakan orang sekitar lokasi  bengkel.

Dasar Hukum UU No.1 Tahun 1970 Pasal 13 dan Permen No.08 Tahun 2010

UU No.13 Tahun 2003

17

No. 3

Foto Temuan

Analisis Pada bangunan bengkel

sirkulasi tata udara kurang memadai karena tidak

Saran Melakukan pengajuan anggaran untuk pengadaan pembelian dan  pemasangan turbin ventilasi ventilasi

Dasar Hukum Pemenaker  No.01 Tahun 1980 dan UU  No.13 Tahun 2003

terdapat turbin ventilasi

18

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Beberapa kesimpulan dari hasil observasi pada beberapa temuan di PT. IKI

adalah sebagai berikut : 1.

APAR

dan

hydrant

dalam

kondisi

tidak

terpelihara.

Ini

terbukti

dengan

ditemukannya beberapa kotak hydrant yang tidak dilengkapi selang dan nozzle serta APAR tidak diisi ulang. 2. Beberapa panel listrik tidak dilengkapi dengan marka/rambu-rambu tegangan tinggi dan beberapa kabel tidak dilengkapi dengan bahan isolasi.

B. Saran 1. Perlunya pengawasan dan pemeriksaan berkala pada alat proteksi pemadam

kebakaran aktif seperti pada APAR dan hydrant agar dapat terjaga kondisi fisiknya serta selalu siap digunakan jika seaktu-waktu terjadi kebakaran. 2. Perlunya pengawasan untuk untuk personil K3 kelistrikan, dan pembenahan dari sisi ruangan panel utama agar jadi layak 3. Perlu dilakukan maintenance pada beberapa beberapa bagian atap area fabrikasi sebagai tindakan preventif yang akibat potensi runtuhnya bagian yang lemah dari  bagian bangunan. bangunan.

19

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF