Materi 5-Inspeksi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
March 21, 2019 | Author: Evans Kristo Salu | Category: N/A
Short Description
Definisi Inspeksi dan Macam-Macamnya...
Description
MATERI 5-INSPEKSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Pendahuluan Standar Minimum Inspeksi K3 Kategori Inspeksi K3 Prinsip-prinsip Inspeksi K3 Tahapan Inspeksi K3 Latihan/Praktek
Pendahuluan
Pengertian : Inspeksi K3 diartikan sebagai pengamatan atau pemantaian terhadap praktek K3 dan L ingkungan Kerja
Tujuan : Melihat apakah praktek (kondisi atau tindakan) telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan apakah semua bahaya telah dikenali serta ditanggulangi
Manfaat : 1. Mencegah terjadinya insiden dan atau kecelakaan 2. Menunjukkan komitmen manajemen perusahaan 3. Mengurangi biaya pengeluaran 4. Memenuhi peraturan perundangan K3 dan Lingkungan 5. Meningkatkan reputasi perusahaan
Standar Inspeksi K3
Minimum : 1. Setiap pengawas diisyaratkan melakukan inspeksi K3 Terencana secara berkala untuk are a kerja/fasilitas mereka 2. Daftar inspeksi yang sesuai area harus dikembangkan 3. Inspeksi K3 harus direncanakan terlebih dahulu agar proses inspeksi menjadi lebih berarti 4. Proses inspeksi harus : -
Memastikan bahwa masalah-masalah K3 area/fasilitas penting yang diketahui diperiksa
-
Memantau tindakan/kondisi tidak selamat
-
Merekam kekurangan yang ditemukan dan tindakan yang dilakukan termasuk tindak lanjut dan tanggal sampai tindakan koreksi diselesaikan
-
Meliputi komentar berarti dan rekomendasi
5. Program inspeksi K3 terencana harus dilaporkan ke jajaran manajemen y ang akan memastikan bahwa temuan-temuan, komentar, dan rekomendasi ditangani dengan benar. 6. Posisi supervisi wajib melakukan inspeksi secara periodik
Kategori Inspeksi
Sesuai Tanggung Jawab Inspeksi K3 : 1. Inspeksi Eksternal, seperti : -
Inspeksi oleh Inspektur Tambang
-
Inspeksi oleh konsultan K3
-
Inspeksi oleh perusahaan asuransi
-
Inspeksi oleh pihak-pihak lain yang ber kepentingan
2. Inspeksi Internal, seperti yang dilakukan oleh :
-
Front line supervisor : inspeksi tempat kerja, ke giatan pekerja, dll.
-
Karyawan yang mendapat delegasi dari atasannya : Alat berat, Per kakas, Mesin, dll.
-
Komite atau subkomite K3
Sesuai Jenis Inspeksi K3 : 1. Inspeksi Tidak Terencana Yaitu inspeksi yang dilakukan tidak secara khusus, sehingga umumnya bersifat dangkal dan t idak sistematis -
Umumnya hanya memeriksa kondisi tidak selamat/aman saja
-
Hampir semua tindakan tidak aman lepas dari pengamatan
-
Kondisi tidak aman yang perlu perhatian besar, sering terlewatkan
-
Perhatian cenderung lebih pada produksi
-
Pencatatan sering tidak dilakukan
-
Perbaikan dan pencegahan tidak sampai mendasar
2. Inspeksi Terencana Yang dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu (1) Observasi atau Pengamatan/Inspeksi Umum dan (2) Inspeksi Periodik. Dalam inspeksi terencana diperlukan adanya evaluasi terhadap bagian/barang kritis, tata griya (housekeeping), dll. Maksud dari Inspeksi Terencana adalah agar sasaran yang ingin diperoleh dari suatu inspeksi dapat tercapai. Manfaat : -
Bagian atau daerah yang diinspeksi diketahui
-
Bersifat khusus/sengaja sehingga bisa menyeluruh
-
Kondisi dan tindakan yang dicari diket ahui
-
Kekerapan suatu daerah yang diinspeksi diketahui
-
Pencatatan-pencatatan dilakukan
-
Perlengkapan apa saja yang diperlukan untuk inspeksi diketahui
-
Perbaikan dan pencegahan sampai ke penyebab dasar
2.1 Observasi atau Pengamatan (Inspeksi Umum) Yaitu pengamatan atau observasi yang dilakukan secara terus-menerus oleh manajemen lini (pengawas) sepanjang gilir kerja untuk melihat secara menyeluruh kekurangan yang ada. Dalam observasi ini, bisa ditemukan adanya ketidakteraturan, seperti :
o
Gang terhalang oleh barang
o
Perkakas atau peralatan tidak disimpan pada tempatnya
o
Selang las asetiline dan kabel-kabel melintang di jalan dan tangga
o
Fasiltias penampungan kotoran tidak ada
o
Sudut ruangan dipenuhi barang-barang
o
Tidak adanya pnataan letak (layout)
2.2 Inspeksi Periodik Dilakukan berkala, misalnya harian, mingguan, bulanan, triwulan, dan sebagainya. Mencakup : o
Bagian-bagian peralatan atau tempat kerja yang tidak bisa ter lihat hanya dengan pengamatan atau observasi saja (bagian/tempat/objek kritis).
o
Daerah kerja yang sedang tidak aktif atau yang menjadi miliki umum (seluruh karyawan)
Catatan : o
Bisa dilakukan secara bersama-sama dari berbagai level manajemen baik dari bagian operasi maupun staf, yang biasanya me nekankan pada masalah-masalah khusus.
o
Anggota tim inspeksi bersama sebaiknya tenaga-tenaga yang mempunyai kemampuan dalam hal-hal khusus.
Prinsip-Prinsip Inspeksi K3
Perbedaan antara Inspeksi dan Audit 1. Pelanggaran fisik
Efektivitas operasional sistem
2. Mengabaikan elemen sistem
Membandingkan penyimpangan dengan standar
3. Bahaya yang bisa dilihat
Sistem tersedia dan berjalan
4. Daftar cek
Mengikuti pola
5. Dapat diperbaharui/dipusatkan
Inspeksi sampel
6. 1x/bulan oleh representatif K3
Tim, inspeksi contoh/pengamatan fisik
7. Waktu 1-5 jam
Waktu 1-5 hari
Komponen Penting dalam Inspeksi K3 : 1. Pengukuran : menggunakan daftar periksa pengamatan 2. Kesesuaian/pemenuhan secara fisik 3. Penerapan standar/prosedur
Siklus Pengamatan 1. Memutuskan Memutuskan untuk melakukan inspeksi suatu alat atau tempat/lokasi kerja 2. Berhenti Harus berhenti di depan/dekat suatu tempat kerja atau alat, segera setelah tiba di tempat tersebut untuk melakukan pengamatan 3. Mengamati Pengamatan menyeluruh terhadap apa yang sedang berlangsung, apakah ada tindakan atau kondisi tidak aman terjadi (10-30 detik bisa lenyap dari pandangan)
4. Bertindak -
Menghentikan tindakan tidak selamat/perbuatan membahayakan yang dilihat/ditemui
-
Menghentikan pekerjaan apabila ada ko ndisi tidak selamat/aman
-
Menjelaskan tentang kecelakaan yang bisa terjadi akibat tindakan atau kondisi tidak selamat/aman tersebut dan tentang pembetulan/perbaikan segera yang harus dilakukan agar tidak terjadi pengulangan
5. Melaporkan Melaporkan tentang tindakan dan atau kondisi tidak aman yang ditemukan dalam suatu bentuk pelaporan inspeksi K3
Obyek Inspeksi/Pengamatan 1. Alat Pelindung Diri 2. Reaksi Seseorang 3. Posisi Seseorang 4. Perkakas dan Peralatan 5. Tatacara/Prosedur Kerja Aman dan Keteraturan/Tata Ter tib
Pengamatan Total Dalam melakukan inspeksi , Anda harus meningkatkan kewaspadaan terhadap keselamatan kerja dan keterampilan pengamatan, pengamatan total, yaitu : Melihat : Atas, Bawah, Belakang, dan Dalam Mendengarkan : Suara asing/aneh Mencium bau : yang asing/aneh Meraba/Merasakan : suhu dan getaran yang asing/aneh
Klasifikasi Bahaya Pengawas harus dapat mengklasifikasikan temuan (bahaya) yang diperoleh dari hasil inspeksi berdasarkan tingkat risikonya sehingga lebih mudah mene ntukan skala prioritas dalam melakukan perbaikan/pengamatan, karena akan menyangkut kerugian, biaya, personil, material, dll. Gambaran suatu kecelakaan dan kerugian yang mungkin terjadi dapat diprediksi berdasarkan tingkat risikonya. Sebagai acuan tingkat risiko dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Klas A : Fatal atau kerugian 50 juta ke atas 2. Klas B : Major atau kerugian >25 j uta tetapi
View more...
Comments