Materi 3 Perbedaan Indikator Dan Tujuan Pembelajaran

February 12, 2018 | Author: Yossie Ulfa Nuzalifa | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

indikator dan tujuan pembelajaran...

Description

Nama : Yossie Ulfa Nuzalifa NIM/off : 160341800286/C Materi Pokok : Perbedaan Indikator dan Tujuan Pembelajaran

A. Perbedaan standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran Menurut Permendiknas nomer 22 tahun 2006, Standar Kompetensi (SK) adalah merupakan ukuran kemampuan minimal yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang harus dicapai, diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan dari suatu materi yang diajarkan. Kompetensi Dasar (KD) adalah merupakan penjabaran SK peserta didik yang cakupan materinya lebih sempit dibanding dengan SK peserta didik. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007, menyatakan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Menurut Suwono (2007) tujuan pembelajaran dapat dirumuskan dalam dua bentuk, yaitu bentuk apa yang akan dilakukan guru dan apa yang akan dikuasai siswa. Misalnya: menjelaskan konsep komposisi fungsi melalui menelaah syarat-syarat terjadinya fungsi komposisi (sisi guru) dan menentukan komposisi fungsi dari dua fungsi (sisi siswa). Berdasarkan artiannya keempat hal tersebut yaitu standart kompetensi, kompetensi dasar, indikator, serta tujuan pembelajaran adalah merupakan suatu hal yang berbeda namun saling berkaitan satu sama lain dalam proses pembelajaran. Perbedaannya dapat dilihat pada tingkatan yang dimiliki pada masing-masing aspek, salah satunya misalnya dalam merumuskan indikator ketentuan yang harus diperhatikan adalah harus menggambarkan hierarki daripada kompetensi dasar yang terdapat pada materi pelajaran tersebut. Kemudian dilanjutkan dengan perumusan tujuan pembelajaran yang masih berkaitan dengan indikator. Pengembangan Penilaian Pembelajaran Bilologi

B. Taksonomi belajar (Gagne, Bloom, Bloom hasil revisi) Taksonomi dalam bidang pendidikan adalah suatu pengklasifikasian dengan tujuan instruksional; ada yang menamakannya tujuan pembelajaran, tujuan penampilan, atau sasaran belajar. Terdapat dua taksonomi yang sudah sangat dikenal dalam pendidikan yaitu taksonomi gagne dan taksonomi bloom. Gagne mengemukakan bahwa kematangan tidak diperoleh melalui belajar, melainkan karena adanya perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan akibat dari pertumbuhan struktur pada diri manusia itu sendiri. Gagne mengembangkan pula tujuan-tujuan belajar yang dikenal dengan taksonomi Gagne. Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori kapabilitas sebagai berikut : 1. Informasi verbal : Kapabilitas informasi verbal merupakan kemampuan untuk mengkomunikasikan secara lisan pengetahuannya tentang faktafakta. Informasi verbal diperoleh secara lisan, membaca buku dan sebagainya. Informasi ini dapat diklasifikasikan sebagai fakta, prinsip, nama generalisasi. 2. Keterampilan intelektual : Kapabilitas keterampilan intelektual merupakan kemampuan untuk dapat memperbedakan, menguasai konsep, aturan, dan memecahkan masalah. Kapabilitas keterampilan intelektual menurut Gagne dikelompokkan dalam 8 tipe belajar yaitu, belajar isyarat, belajar stimulus respon, belajar rangkaian gerak, belajar rangkaian verbal, belajar memperbedakan, belajar pembentukan konsep, belajar pembentukan aturan, dan belajar pemecahan masalah 3. Strategi Kognitif : Kapalilitas strategi kognitif adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan serta mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan sintesis. Kapabilitas ini terorganisasikan secara internal sehingga memungkinkan perhatian, belajar, mengingat, dan berfikir anak terarah. 4. Sikap : Kapabilitas sikap adalah kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap stimulus atas dasar penilaian terhadap stimulus tersebut. Respon yang diberikan oleh seseorang terhadap suatu objek mungkin positif mungkin pula negatif, hal ini tergantung kepada penilaian terhadap objek yang dimaksud, apakah sebagai objek yang penting atau tidak 5. Keterampilan Motorik : Untuk mengetahui seseorang memiliki kapabilitas keterampilan motorik, kita dapat melihatnya dari segi kecepatan, Pengembangan Penilaian Pembelajaran Bilologi

ketepatan, dan kelancaran gerakan otototot, serta anggota badan yang diperlihatkan orang tersebut. (Purwoko,2012) Taksonomi Bloom adalah struktur hierarkhi yang mengidentifikasikan skills mulai dari tingkat yang rendah hingga yang tinggi. Tentunya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, level yang rendah harus dipenuhi lebih dulu. Dalam kerangka konsep ini, tujuan pendidikan ini oleh Bloom dibagi menjadi tiga domain/ranah kemampuan intelektual (intellectual behaviors) yaitu kognitif yang mencakup keterampilan ilmu pengetahuan, afektif yang mencakup keterampilan sikap dan psikomotorik yang mencakup keterampilan fisik serta motorik. Revisi Taksonomi Bloom (RTB) secara umum bertujuan untuk lebih melihat ke depan (ahead of time) dan merespon tuntutan berkembangnya komunitas pendidikan, termasuk pada bagaimana anak-anak berkembang dan belajar serta bagaimana guru menyiapkan bahan ajar, yang seluruhnya mengalami perkembangan secara signifikan bila dibandingkan dengan empat puluh tahun yang lalu. Fokus utama dari RTB dimaksudkan pada daya aplikasinya terhadap penyusunan kurikulum, desain instruksional, penilaian dan gabungan ketiganya (Anderson et.al., 2001). Tingkatan taksonomi Bloom yakni: (1) pengetahuan (knowledge); (2) pemahaman (comprehension); (3) penerapan (application); (4) analisis (analysis); (5) sintesis (synthesis); dan (6) evaluasi (evaluation). Tingkatan-tingkatan dalam taksonomi tersebut telah digunakan hampir setengah abad sebagai dasar untuk penyusunan tujuan-tujuan pendidikan, penyusunan tes dan kurikulum. Revisi dilakukan terhadap Taksonomi Bloom, yakni perubahan dari kata benda (dalam Taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi). Perubahan ini disesuaikan dengan tujuan-tujuan pendidikan, yang mana mengindikasikan bahwa siswa akan dapat melakukan sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu (kata benda). Revisi dilakukan oleh Kratwohl dan Anderson, taksonominya menjadi: (1) mengingat (remember); (2) memahami (understand); (3) mengaplikasikan (apply); (4) menganalisis (analyze); (5) mengevaluasi (evaluate); dan (6) mencipta (create) (Anderson et.al., 2001). DAFTAR RUJUKAN Anderson, L. W., &Krathwohl, D. R. 2001.A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman. Pengembangan Penilaian Pembelajaran Bilologi

Krathwohl, D. R. (2002). A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview. Theory into Practice, 41(4). Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 Standar Kompetensi Permendiknas No 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Purwoko. 2012. Modul Pengembangan Pembelajaran Matematika.Universitas Negeri Yogyakarta Suwono, Hadi. 2007. Apa Perbedaan Tujuan Pembelajaran dengan Indikator http://hadisuwono.blogspot.com. diakses tanggal 14 Februari 2017 Pertanyaan dan Jawaban No 1.

Pertanyaan Apa sajakah yang mendasari perubahan penyusunan taksonomi bloom pada revisi yang dilakukan?

2.

Selain mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, pengembangan Standar Kompetensi peserta didik haruslah mengacu pada beberapa prinsip. Sebutkan!

3.

Bagaimanakah pengembangan SK yang seharusnya dilakukan

Jawaban Beberapa hal yang mendasari revisi taksonomi bloom yaitu: Pertama, revisi tersebut berfungsi untuk membantu pengajar pada tingkat sekolah menengah dan akademi dengan tujuan agar dapat mempermudah ketika penyusunan assessment bagi tingkat perguruan tinggi secara nasional. Kedua, perubahan secara terminology, hal ini terkait penekanan pada keenam kategori kognisi pada taksonomi bloom lama sehingga pada revisi taksonomi bloom ini lebih spesifik pada sub-kategorinya dan mempermudah penyusunan kurikulum serta instruksi dalam pengajaran. Beberapa prinsip yang dikembangkan oleh para pakar mata pelajaran, pakar pendidikan dan pakar psikologi, ini menyebutkan bahwa standar kompetensi juga mengacu pada beberapa prinsip, yaitu sebagai berikut: - Peningkatan keimanan - Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika - Penguatan integritas nasional - Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi - Pengembangan kecakapan hidup - Pilar pendidikan - Menyeluruh dan berkesinambungan - Belajar sepanjang hayat Penyusunan SK bertujuan untuk membuat suatu sistem pendidikan sekolah menjadi otonom, mandiri dan responsive terhadap keputusan kebijakan daerah dan

Pengembangan Penilaian Pembelajaran Bilologi

pada masing-masing daerah?

nasional, namun pengembangan SK juga perlu dilakukan untuk menyesuaikan dengandaerah masing-masing. Pengembangan SK ini haruslah dilakukan dengan terbuka, seimbang dan melibatkan semua kelompok yang akan dikenai standar tersebut, karena dengan melibatkan semua kelompok sangatlah penting agar kesepakatan yang telah dicapai dapat dilaksanakan secara bertanggungjawab oleh pihak sekolah masing-masing.

Pengembangan Penilaian Pembelajaran Bilologi

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF