Materi 10 Rehabilitasi & Rekonstruksi Bencana
June 21, 2019 | Author: AlawiyahRasya | Category: N/A
Short Description
Kep bencana...
Description
REHABILITASI & REKONSTRUKSI BENCANA Ade Martiwi Mar tiwi Eka Putri, S.Kep., Ners
TAHAP PASCA-BENCANA
Pasa asall 57 UU 24/200 24/2007 7 PB pada pada ta taha hap p pa pasc scaa-be benc ncan ana a me meli lipu puti ti:: Rehabilitasi Rekonstruksi
Penga engatu tura ran n lebi lebih h lanj lanju ut :
PP 21/2008 21/2008 tentang tentang Penyele enyelengg nggara araan an PB. 22/2008 8 tentan tentang g Pendanaa endanaan n Bantua Bantuan n Bencan Bencana a & Peng Pengelo elolaa laann nnya. ya. PP 22/200 PP 23/2008 23/2008 tentang tentang Partisipasi Org. Int’l & Org Asing non-Pemerin non-Pemerintah tah dala dalam m PB. PB. Perpres 8/2008 8/2008 tentang tentang BNPB. BNPB. Perpres
PEMULIHAN DINI
DEFINISI
Definisi Pemulihan Dini: Kegiatan yang berfokus pada mengembalikan kapasitas masyarakat untuk pulih dari sebuah bencana, memasuki transisi atau membangun kembali dengan lebih baik dan menghindari terulangnya bencana. Pemulihan dini merupakan proses yang dipandu oleh prinsip-prinsip pembangunan namun dimulai dalam lingkup program kemanusiaan. Pemulihan dini meletakkan fondasi bagi masyarakat untuk melakukan pemulihan.
TUJUAN PEMULIHAN DINI
Memperkuat operasi bantuan darurat yang sedang berlangsung untuk memastikan bahwa input/investasi dari sebuah program menjadi aset bagi pembangunan jangka panjang dan memupuk kemandirian populasi yang terkena dampak bencana dan membantu membangun mata pencaharian Mempromosikan inisiatif-inisiatif pemulihan spontan oleh masyarakat yang terkena dampak bencana dan mengubah risiko Menjembatani rekonstruksi
masa
tanggap
darurat
dan
rehabilitasi
dan
KARAKTERISTIK PEMULIHAN DINI
Melanjutkan/membangun dari program bantuan darurat untuk memastikan bahwa berbagai input menjadi aset bagi pemulihan jangka panjang dan pembangunan Menangani akar penyebab dari bencana Membangun fondasi yang diperlukan bagi upaya pemulihan misalnya melalui restorasi cepat terhadap kapasitas pemerintah setempat yang hilang. Mempromosikan rasa memiliki masyarakat dalam program pemulihan dini. Memperkuat kapasitas otoritas lokal yang sudah ada untuk mengkoordinasi krisis misalnya melalui pelatihan tanggung jawab pemerintah selama masa pemulihan Memperkuat kapasitas dasar masyarakat dalam menghadapi krisis misalnya dengan pelatihan teknik konstruksi yang dapat mengurangi risiko bencana
KARAKTERISTIK PEMULIHAN DINI
Berfokus pada aktivitas yang menyiapkan pengembalian komunitas yang mengungsi misalnya dengan memperbaiki infrastruktur minor seperti jalan desa dan jembatan kecil yang memungkinkan kembalinya akses ke pasar dan akses ke perumahan atau lahan pertanian. Berfokus pada pemberian pelayanan bagi komunitas yang kembali ke tempat tinggalnya seperti air dan sanitasi, pendidikan, kesehatan dll. Mendukung inisiatif setempat dalam menghidupkan kembali mata pencaharian misalnya melalui restorasi pertanian. Memberikan keamanan dan membangun kepercayaan masyarakat misalnya dialog dengan polisi, otoritas sipil setempat dll. Memberikan perhatian pada keberlanjutan dan kesetaraan dan melibatkan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan kedua aspek tersebut sehingga berfungsi juga sebagai pembangunan kapasitas lokal Menghubungkan dengan mekanisme koordinasi pemulihan dini di tingkat lokal.
SEKTOR DALAM PEMULIHAN DINI
Perumahan
Mata Pencaharian
Infrastruktur utama dan penunjang hidup
Sanitasi
Pengelolaan lingkungan dan sumber air
Penguranan risiko bencana
Gender dan kelompok rentan
Perlindungan hak anak
REHABILITASI & REKONSTRUKSI
DEFINISI
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. Bersifat segera dan merupakan kegiatan yang menjembatani antara tanggap darurat dengan pasca bencana.
DEFINISI
Rekonstruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintahan maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembangnya kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana. Melibatkan beberapa kegiatan yang sama berlanjut hingga beberapa bulan atau tahun.
tetapi
PRINSIP REHABILITASI REKONSTRUKSI
Mengutamakan penguranan risiko bencana Didukung pemerintah Memperbaiki/memelihara koordinasi Pendekatan partisipatif Meningkatkan standar keamanan dan mengintegrasikan pengurangan risiko Memperbaiki kehidupan masyarakat yang terkena dampak Membangun kemampuan sumber daya lokal dan nasional
PRINSIP REHAB REKON cont..
Mengambil manfaat dari inisiatif yang sudah berjalan
Sensitivitas gender
Efek demonstratif
Monitoring, evaluating, learning
PEMULIHAN DINI/AWAL (awal pemulihan pada fase darurat)
•
•
•
Melengkapi/ melanjutkan tindakan bantuan darurat Mendukung pemulihan spontan. Meletakkan fondasi pemulihan jangka panjang.
REHABILITASI
REKONSTRUKSI (restorasi komprehensif & sepenuhnya)
(normalisasi fungsi)
•
•
•
•
Refungsionalisasi layanan dasar. Mendampingi pemulihan spontan. Menghidupkan kembali aktivitas ekonomi. Menyediakan dukungan pemulihan kondisi psikologis dan sosial.
Pembangunan kembali: - pelayanan/fasum. - infrastruktur. - penggantian bangunan rusak. Revitalisasi ekonomi. Pemulihan kehidupan Sosial budaya. Pengurangan risiko bencana.
•
•
•
•
“Building Back Better than Before”
HAMBATAN
Respon bencana masih didominasi oleh bantuan kemanusiaan dan manajemen kedaruratan. Penilaian kerusakan dan kerugian sering terjebak pada kerusakan fisik dan kurang memperhatikan kerusakan sosial dan ekonomi Waktu yang panjang untuk melakukan studi dampak, disain program dan proyek, negosiasi pinjaman atau donasi multilateral untuk rekonstruksi, dan kerangka waktu untuk persetujuan pendanaan pembangunan menghasilkan sebuah kesenjangan antara akhir bantuan kemanusiaan dan dimulainya program rekonstruksi, dan pada akhirnya mempengaruhi orang-orang yang terkena dampak bencana dan biasanya ditinggalkan tanpa dukungan untuk pemulihan Rekonstruksi sering kali dikonsepkan dan dirancang untuk mengembalikan sebuah daerah kembali ke kondisi normal sebelum bencana.
HAMBATAN
Akibat kesenjangan dalam bantuan pemulihan, warga mulai pulih secara spontan, namun mereka membangun dan menciptakan kondisi yang lebih berisiko daripada sebelumnya. Dalam beberapa kasus, rekonstruksi jangka panjang tidak pernah dilaksanakan, atau ditunda cukup lama karena kurangnya kapasitas dalam melaksanakan pemulihan paska bencana Dukungan bagi pemulihan oleh organisasi-organisasi pemerintah, lembaga lembaga internasional, LSM, dan lain-lain seringkali dilaksanakan melalui intervensi yang terpisah dan tidak terkoordinasi, yang menyebabkan duplikasi upaya. Seringkali masyarakat yang terkena dampak bencana besar cenderung mencari solusi-solusi cepat untuk mengembalikan situasi normal. Namun upaya itu kerap juga mengorbankan solusi-solusi yang lebih berkelanjutan dan bertahan lama.
PERAN PERAWAT
Peran Perawat
Surveilance dan pencegahan wabah / epidemi Memperhatikan kebutuhan air bersih Memperhatikan kebutuhan makanan dan keselamatan Mengontrol vektor penyakit Merawat korban bencana Vaksin Konseling Perubahan perilaku
Rehabilitasi Sektor Kesehatan
Merupakan tahap perbaikan,pembangunan kembali, relokasi infrastruktur yang rusak, dan memperbaiki kembali pelayanan kesehatan. Rekonstruksi : membangun shelter, mengatur kebutuhan kesehatan, makanan, dan fasilitas, edukasi, dan training
Bentuk Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan antara lain penilaian/ pengkajian kebutuhan cepat (Rapid Health Assesment), mendirikan sarana pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sementara, menyelenggarakan pelayanan kesehatan rutin seperti pengobatan, perbaikan gizi, KIA, Kesehatan reproduksi, Kesehatan jiwa, sanitasi, P2M, dan promosi kesehatan. Home Visit Follow up care (perawatan lanjutan)
Bentuk Kegiatan
Melakukan rehabilitasi fisik. Memberikan dukungan psikologis (mental health) dan spiritual.
Memberikan pendidikan kesehatan dalam hal kebersihan (hygiene dan sanitasi lingkungan), menghadapi stress, dll.
Bentuk Kegiatan
Memperbaharui catatan imunisasi. Melakukan penemuan kasus dan rujukan Membantu dalam pemenuhan kebutuhan korban bencana Membantu kesehatan mental korban Memperhatikan bahaya lingkungan yang dapat terjadi setelah bencana Memperhatikan kemungkinan adanya binatang yang hidup atau mati yang dapat membahayakan kesehatan korban bencana Case finding dan memberikan asuhan keperawatan Membantu korban agar dapat beraktivitas secara normal sesuai perannya dimasyarakat.
TERIMA KASIH
View more...
Comments