Mata Tenang Visus Turun Perlahan
May 21, 2019 | Author: ayu | Category: N/A
Short Description
Mata Tenang Visus Turun Perlahan...
Description
Diagnosis Banding Penyakit MATA TENANG VISUS TURUN PERLAHAN Kondisi yang menyebabkan hilangnya kejernihan media refkraksi, gangguan fungsi makula, perubahan daya refraksi dapat menyebabkan tajam penglihatan menurun secara perlahan TANPA disertai adanya trauma dan vasodilatasi oleh a. subkonjungtiva, a. siliaris, a. episklera yang menyebabkan mata merah Penyakit 1. Kelainan Refraksi A.Miopia (Keadaan seberkas cahaya sejajar dari objek difokuskan pada satu titik focus didepan retina)
B.Hipermetropi (Keadaan seberkas cahaya sejajar dari objek difokuskan pada satu titik focus dibelakang retina)
C.Astigmatisma (Keadaan sinar2 sejajar tidak dibiaskan pada 1 titik focus tunggal/terdapat >1 titik focus) D.Presbiopia (Keadaan berkurang hingga hilangnya akomodasi lensa, yg berhubungan dgn usia, sehingga pasien kesulitan melihat jarak dekat)
Gejala Khusus
2.Katarak (Kekeruhan lensa, dimana menimbulkan gejala penurunan fungsi penglihatan berupa penurunan sensitivitas
Tanda Khusus
Sumbu bola mata lebih Sulit melihat objek jauh (sulit melihat ke layar TV, panjang dari normal papan tulis disekolah, harus Bayangan jatuh di depan lensa tajam penglihatan memicingkan mata) membaik dengan koreksi Melihat lebih jelas jika lensa negatif objek didekatkan Sulit melihat objek dekat (sulit membaca buku), Melihat lebih jelas jika objek dijauhkan
Sumbu bola mata lebih pendek dari normal Bayangan jatuh di belakang lensa tajam penglihatan membaik dengan koreksi lensa positif
Pandangan kabur Sakit kepala Mata lelah
Terdapat lebih dari 1 titik focus tajam penglihatan membaik dengan koreksi lensa silinder
Hilangnya akomodasi lensa Sakit kepala tajam penglihatan Kelelahan mata membaik dengan koreksi Menjauhkan objek lensa positif, bacaannya saat Tidak mampu membaca huruf membaca/memundurkan pada Jaeger chart (sesuai kepala Nyaman membaca dibawah derajat) penerangan yg terang Penglihatan buram seperti kabut Lebih jelas melihat pada malam hari Glare
Lensa keruh Shadow test (+) pada katarak imatur
kontras serta tajam penglihatan) 3.Kelainan letak lensa (Pergeseran letak lensa kristalin o/k kongenital, kelainan letak lensa, kelaianan yg didapat) 4.Degenerasi Makula terkait Usia (AMD) (Perubahan pada makula yg terjadi pada orang berusia diatas 50 tahun, tanpa sebab lain yg jelas) 5.Retinopati Diabetik (Penyakit mikrovaskular retina o/k hiperglikemia kronik pada penderita DM)
Second sight Diplopia monocular Penurunan tajam penglihatan Diplopia monocular
Penglihatan buram perlahan Distorsi penglihatan sentral
Faktor resiko : riwayat DM, kontrol gula darah buruk
Subluksasio/luksasio lentis Iris termulans
Dry AMD : drusen hard/soft Wet AMD : perdarahan, eksudat,
NPDR : Mikroaneurisma Cotton-wool spots Anomaly mikrovaskular Intraretina/IRMA Perdarahan intraretina (dot blot dan flame shaped) Edema retina PDR : Perdarahan vitreous Neovaskularisasi dapat mengalami fibrosis dan kontraksi pembentukan membrane epiretina, traksi vitreoretina, robekan retina, ablasio retina
6.Retinopati Hipertensi (Perubahan vascular retina akibat hipertensi sistemik)
Faktor resiko : hipertensi
7.Glaukoma (Kumpulan penyakit mata yg terdiri dari atrofi papil optikus glaukomatosa (N.II) dan defek luas lapang pandang yg karakteristik
Sakit kepala Berat sekitar mata Defek lapang pandang Tunnel vision FR : riwayat keluarga glaucoma, usia, riwayat
Arteriolar narrowing Cotton wool spots Perdarahan Edema serta eksudat retina AV nicking TIO>21mmHg Sudut bilik mata tertutup/terbuka Atrofi papil optic glaukomatosa Penipisan rima neuroretina
(sejalan dgn kelainan saraf optikus)
penyakit sistemik (DM, HT, p.jantung)
8.Niktalopia/rabun senja (Gejala yg dapat ditemukan pada berbagai kelompok mata ditandai dengan skotopik)
Sulit beraktivitas pada malam hari/tempat gelap/pencahayaan kurang Sulit menyetir sore hari atau bila cuaca berkabut Tunnel vision (sering menabrak furniture rumah, menabrak bahu orang yg datang dari arah berlawanan) Fotopsia (melihat kilatan cahaya) Kurangnya asupan vitamin A
Penggaungan cawan optic Nasalisasi Papil pucat Reflex cahaya menurun Keratinisasi permukaan bola mata dry eye, bone spicule (hiperpigmentasi retina dgn pola khas bagian midperifer), saraf optic dengan kepucatan yg khas (waxy pallor), penipisan arteriol retina, atrofi korioretina scalloped berbatas tegas
View more...
Comments