Mata - Catatan Status Lengkap Responsi

May 13, 2018 | Author: Andika Metrisiawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Mata - Catatan Status Lengkap Responsi...

Description

MATA Kelopak Mata dan Lakrimal 

Kelopak Mata adalah lipatan jaringan yang mudah digerakkan  melindungi mata. Dalam kelopak ada otot orbikularis okuli (N. Kranialis VII)  sirkular kasar yang berfungsi memejamkan mata & otot levator palpebra (N. Kranialis III)  mengangkat kelopak mata. Ada empat jenis kelenjar dalam kelopak mata antara lain kel. Meibom, kel Moll, kel Zeis, dan kelenjar lakrimal lakrimal minor (Krause & Wolfring).



Kel. Meibom adalah kelenjar sebasea panjang di dalam lempeng tarsus yang tidak berhubungan dengan folikel bulu mata. Terdapat ± 25 kelenjar di kelopak mata atas, dan ± 20 kelenjar pada kelopak bawah  menghasilkan substansi sebasea  lapisan minyak (tear film) yang berfungsi mencegah cepatnya penguapan air mata. Kelenjar Zeis adalah modifikasi modifikasi kelenjar sebasea yang berhubungan dengan folikel-folikel bulu mata.



Kelenjar Moll adalah rongga-rongga berbentuk tabung kecil tak bercabang dan permulaan berbentuk spiral dan bukan bentuk glomerulus spt kelenjar umumnya.



Kelenjar lakrimal aksesori (Krause & Wolfring) terdapat dibawah konjungtiva palpebra memasok cairan ke kantong konjungtiva dan kornea.



Kelopak mata mendapat perdarahan perdarahan dari a. oftalmik, oftalmik, a. zigomatik, dan a. angular. angular. Aliran limfe menuju ke kel. preaurikular, parotis dan submaksila.



Madarosis atau bulu mata rontok  dapat terjadi pada akibat pengobatan epinefrin kronik, sindrom Vogt-Koyanagi-Harada, kelainan endokrin (hipertiroidisme), radang kelopak mata (blefaritis, herpes zoster, infeksi jamur), dan beberapa jenis penyakit kulit.



Trikiasis adalah inversi dari bulu mata, sehingga mengenai kornea. E/ blefaritis, trauma, tarsus pada trakoma, kontraksi jaringan parut dikonjungtiva. Therapi : epilasi (pencabutan beberapa silia yang salah letak dengan forceps silia)  tidak berhasil elektrokoagulasi dari folikel rambut 



biasanya diikuti dengan enteropion (tarsotomy).

Enteropion atau kelopak mata tertekuk ke dalam. Suatu keadaan meilpatnya kelopak mata bagian tepi atau margo palpebra kearah dalam  trikiasis (bulu mata yang mengarah ke dalam sehingga menyentuh kornea). Enteropion dibagi menjadi 2 enteropion senil (spastis)  degenerasi perlekatan fasial kelopak mata bawah dan juga terlepasnya aponeurosis dari tarsus kelopak mata bawah, mengenai palpebra inferior; dan enteropion sikatriks karena pembentukan jaringan ikat pada konjungtiva tarsalis dan palpebra, mengenai palpebra superior. Therapi dengan plastic surgery (tarsotomi ). DD/ Ekteropion, Trikiasis, Simbleparon. Komplikasi : Ulkus kornea.

Tarsotomi (dari wheeler) o

Palpebra didesinfeksi dengan asam pikrin 2 %

o

Anestesi local

o

Jahitan kendali (teugel) pada margo palpebra dekat kantus internus dan eksternus

o

Pasang klem palpebra  palpebra dibalik

o

Insisi dari konjungtiva palpebra dan tarsus dari margo palpebra 1

o

Tarsus distal dilepaskan dari dasar kulitnya

o

Memasang jahitan U dari konjungtiva palpebra masuk ke tarsus proksimal, ke depan tarsus distal dan tembus diantara silia di margo palpebra. Jahitan dilakukan di 3 tempat.

o

Benang ditarik dengan hati-hati, sehingga tarsus proksimal terselip antara tarsus distal dan kulit.

o

Masukkan pentil karet ke dalam benang jahitan kemudian baru diikat supaya margo palpebra tidak rusak

o

Kendali digunting, klem dibuka

o

Beri salep antibiotic, perban. Penderita kembali pada hari ke 4 untuk membuka  jahitan



Ekteropion atau melipatnya palpebra keluar. Suatu kelainan posisi kelopak mata dimana tepi kelopak mata membeber atau mengarah keluar sehingga bagian dalam kelopak atau konjungtiva tarsalis berhubungan langsung dengan dunia luar. E/ karena relaksasi otot orbicular (proses menua atau paralisis N VII), congenital, paralitik, sikatrik. DD/ Enteropion. Ada 5 macam ekteropion yaitu ekteropion sikatrik (E/luka bakar, luka kecelakaan, ulkus palpebra), ekteropion mekanis (E/konjungtivitis menahun, blefaritis yang disertai hipertrofi), ekteropion senilis (relaksasi dari kulit dan m. orbikularis okuli), ekteropion paralitik (paralise N VII akibat morbus Hansen, lues), ekteropion spastic (kontraksi dari m. riolani  konjungtivitis pada anak-anak yang disertai blefarospasme). Th/ Plastic surgery (tarsorafi lateral  ekteropion senilis, dimana margo palpebra superior dan inferior di kantus eksternus dipotong bersama dengan folikel rambutnya). Komplikasi : lagopthalmus (kelopak mata tidak dapat menutup bola mata dengan sempurna), konjungtivitis, keratitis terpajan, ulkus kornea.



Lagoftalmus  dimana palpebra tidak dapat menutup dengan sempurna. E/ congenital, ekteropion, paralise N VII, eksolftamus goiter, protrusion bulbi, koma. Therapi menurut penyebabnya, tarsorafi medialis (penyatuan temporer dari margo palpebra superior dan inferior bagian medial).



Hordeolum adalah peradangan supuratif akut pada kelenjar kelopak mata. E/ Staphylococcus dan Morax. Ada 2 yaitu hordeolum eksterna dan interna. DD/ Kalazion, Abses, Konjungtivitis adenovirus, granuloma pyogenik, selulitis preseptal. Therapi : kompres hangat 3-4 kali sehari 1015 menit  kalau stadium infiltratif, salep mata  bila tidak membaik insisi, antibiotic sistemik. Komplikasi : selulitis palpebra, granuloma.

Pembeda Definisi Ukuran Arah penonjolan Therapi

Hordeolum Interna Peradangan pada kelenjar Meibom

Hordeolum Eksterna Peradangan pada kelenjar Zeis atau Moll + +++ Mengarah ke konjungtiva tarsalis Mengarah ke daerah kulit kelopak Insisi pada daerah fluktuasi pus, Insisi sejajar dengan margo tegak lurus pada margo palpebra palpebra 2



Kalazion adalah radang granulomatosa kelenjar meibom kronis yang steril, ditandai dengan pembengkakan lokal kelopak mata atas atau bawah. K/ Benjolan pada kelopak, tidak heperemi, tidak ada nyeri tekan dan ada pseudoptosis. DD/ Hordeolum Interna (kel preaurikel membesar, dan ada nyeri), kista dermoid, hemangioma. Therapi : insisi kuretase. Komplikasi : gangguan visus.



Blefaritis adalah radang yang kronis pada pinggir kelopak mata yang disertai pembentukan skuama dan krusta. E/ Staphylococcus, Ptirosporum ovale, dan Alergi. K/ iritasi, pedih, gatal pada pinggir kelopak mata, krusta, bersisik, madarosis, ketombe, ada kemerahan. DD/ konjungtivitis alergi, dermatitis alergi. Therapi : salep steroid, sampo, antihistamin, anti alergi (tetes mata antazolin). Komplikasi : Ekteropion, trikiasis, madarosis.



Ptosis adalah keadaan dimana dimana kelopak mata atas tidak dapat diangkat diangkat atau terbuka (normalnya ± 2 mm dibawah limbus) sehingga celah kelopak mata menjadi lebih kecil. E/ congenital (sindrom marcus gun), miogenik (terbukanya aponeurosis levator atau disinsersi), neuro (sindrom horner), traumatic, mekanik. DD/ pseudoptosis (bila terdapat suatu kelainan pada kelopak sehingga kelopak tidak mudah bergerak atau diangkat), ptosis ok miastenia gravis. Therapi : operasi m. levator palpebra superior. Komplikasi : paralise m levator.



Aparatus lakrimalis terdiri dari bagian sekretoir (kelenjar lakrimalis dan duktus lakrimalis) dan ekskretoir (kelenjar aksesori, pungtum, kanalikulus, kantong lakrimalis, duktus nasolakrimalis, dan meatus inferior). Kelenjar lakrimalis  terletak di fossa lakrimal os frontalis & di bawah konjungtiva forniks superior, bagian temporal (menghasilkan air mata). Tes Anel  untuk mengetahui fungsi eksekresi & tes schrimer  untuk mengukur produksi air mata.



Aliran air mata : dari dari kelenjar lakrimalis lakrimalis mengalir membasahi permukaan kornea

maupun

konjungtiva bulbi dan palpebra  kanalikulus lakrimalis lewat pungtum lakrimal (lubang bulat dengan garis tengah ± 0,5 mm baik pada pinggir kelopak mata atas maupun bawah; garis tengah ± 1 mm dan panjangnya 8 mm) dan bergabung membentuk kanalikulus komunis (sebelum muara kantong lakrimal) kantong lakrimalis  duktus nasolakrimalis  meatus nasi inferior 

konka inferior  ditelan. Aliran air mata  karena adanya gaya kapiler dalam kanalikulus,

gravitasi dan gerakan memompa kantong lakrimal otot orbikularis okuli. 

Dakriosistitis adalah infeksi pada kantong lakrimalis. Biasanya terjadi pada bayi dan dewasa usia > 40 tahun. Pembeda Onset Etiologi Gejala

Dakriosistitis akut

Dakriosistitis kronis

akut Staphylococcus aureus, Streptococcus beta-hemolyticus Epifora (keluar air mata akibat gangguan ekskresi air mata), kotoran, tanda radang ≫, bengkak, nyeri tekan sakus, kantung ditekan keluar secret mukopurulen

kronis Streptococcus pneumonia (candida albicans; langka) Epifora (keluar air mataakibat gangguan ekskresi air mata), kotoran, tanda radang ≪, kantung ditekan keluar cairan mukoid

3

Tes Anel DD/ Therapi

Komplikasi

Buntu, pus + Hordeolum, selulitis, abses palpebra Kompres hangat, salep, AB dosis tinggi, analgetik

Selulitis orbita

Buntu, Seropurulen + Sinusitis maksilaris op. Konservatif, infeksi dacriosistorinotomi (ada 2 macam : external approach dari TOTI, & internal approach dari  WEST) dakriosistektomi (eksterpasi dari sakus lakrimalis) Eksaserbasi akut, ulkus kornea

Refraksi 

Bayangan retina difokuskan difokuskan oleh 2 elemen elemen lensa, yaitu kornea (43 dioptri) dan lensa (lensa (lensa akuos, lensa lensa, lensa badan kaca 19 dioptri)



Pungtum remotum adalah titik terjauh yang dapat dilihat dengan nyata tanpa akomodasi. Pungtum proksimum adalah titik terdekat yang dapat dilihat dengan akomodasi maksimal



Visus atau tajam penglihatan merupakan kemampuan mata untuk melihat benda. Tajam penglihatan normal rata-rata bervariasi antara 6/4 hingga 6/6. Tajam penglihatan maksimum di daerah ovea. Pemeriksaan tajam penglihatan sebaiknya dilakukan pada jarak 5 atau 6 meter, karena jarak ini mata akan melihat benda dalam keadaan istirahat atau tanpa akomodasi. Pemeriksaan visus menggunakan snellen chart, apabila pasien tidak bisa melihat huruf terbesar dari snellen dilakukan uji hitung jari yang orang normal dapat melihat jari terpisah dalam jarak 60 meter. Sedangkan uji lambaian tangan  visus 1/300. Bila hanya bisa melihat sinar  1/ . ~

Bila tidak mengenal sinar  0 (buta total). Pada bayi pemeriksaan visus dengan melihat reflex fiksasi. Normalnya bayi dapat berfiksasi pada umur 6 minggu, sedangkan kemampuan mengikuti sinar pada usia 2 bulan. Uji pinhole penglihatan lebih baik  kelainan refraksi. Pada penderita ambliopia  tajam penglihatan huruf tunggal lebih baik daripada huruf ganda. Tajam penglihatan pada anak secara kuantitatif dapat dilihat pada usia 2 tahun dan mencapai penglihatan normal pada usia 5 t ahun. 

Buta menurut WHO ada 5 kategori

(Ilmu Penyakit Mata FKUI;70)

Definisi : visus atau tajam penglihatan < 3/60

setelah dikoreksi.



o

Kategori 1 : rabun atau tajam t ajam penglihatan < 6/18

o

Kategori 2 : rabun, tajam penglihatan < 6/60

o

Kategori 3 : buta (tajam penglihatan < 3/ 60, lapangan pandangan < 10 derajat)

o

Kategori 4 : buta (tajam penglihatan 40 tahun. E/penurunan respon akomodasi, penurunan elastisitas lensa. K/ melihat atau membaca dekat, cepat pusing kalau membaca, mengantuk mudah berair atau lelah. Therapi : + 1 dioptri (40 tahun), 1, 5 dioptri (45 tahun), 2 dioptri (50 tahun), 2,5 dioptri (55 tahun), + 3 dioptri (≥ 60 tahun).

Umum 

Lensa adalah suatu stuktur cembung ganda, avaskular, tidak berwarna, hampir bening, dengan tebal 4 mm dan diameter 9 mm. Pada lensa terdapat kapsul lensa (membrane semipermiabel



air masuk dan elektrolit), epitel subkapsul, inti dan kortek. Inti dan

kortek tersusun atas lamella-lamela panjang dan konsentris. Lensa bergantung ditempatnya oleh ligament suspensorium (zonulla Zinn). Fungsi utama adalah memfokuskan sinar pada retina. Komposisi lensa : ± 65 % air, 35 % protein (kandungan protein tertinggi dalam jaringan tubuh). Kadar kalium



di lensa daripada jaringan lain.

Di dalam lensa tidak ada serabut rasa sakit, pembuluh darah maupun saraf. 

Konjungtiva merupakan membran mukosa yang tipis dan melapisi permukaan belakang kelopak mata (konjungtiva palpebra), dan permukaan depan sclera (konjungtiva bulbi). Ada 3 tempat yaitu konjungtiva palpebra, bulbi, dan fornik. Terdiri atas epitel (2-5 lapis sel; sel superficial & sel basal) dan stroma (lap. adenoid



limfoid dan lap. fibrosa



 jarigan ikat). Inervasi Inervasi cabang NV1. Vaskularisasi Vaskularisasi a. siliaris siliaris anterior dan palpebra. palpebra. 

Kemosis adalah edema konjungtiva. E/ radang konjungtiva, trikiasis, rangsangan oleh benda asing, eksoftalmus, alergi, trauma, glaucoma kongestif akut.



Simblefaron : perlekatan antara konjungtiva palpebra, bulbi, dan konjungtiva forniks. Ada 3 macam : simblefaron partial anterior (konjungtiva palpebra dengan konjungtiva bulbi), simblefaron partial posterior (antara konjungtiva forniks), simblefaron total.



Hiperemi konjungtiva akibat bertambahnya asupan pembuluh darah ataupun berkurangnya pengeluaran darah.



Mata merah akibat melebarnya pembuluh darah konjungtiva yang terjadi pada peradangan akut (konjungtivitis 



pembuluh darah superficial yang melebar, keratitis

pleksus a. konjungtiva permukaan melebar, atau iridosiklitis



pembuluh darah

arteri perikornea yang lebih dalam melebar) 

Pada konjungtiva terdapat pembuluh darah : a. konjungtiva posterior bulbi, a. siliar anterior atau episklera (a. episklera 







konjungtiva

iris dan badan siliar, a. perikornea

kornea, a. episklera di atas sclera  bola mata).

Injeksi konjungtival adalah melebarnya pembuluh darah arteri konjungtiva posterior. Terjadi karena mekanis, alergi, atau infeksi konjungtiva. Sifat CVI : mudah digerakkan 6

dari dasarnya; pada radang konjungtiva pembuluh darah ini didapatkan pada fornik; ukuran pembuluh darah makin besar ke perifer; warnanya pembuluh darah merah segar; dengan adrenalin (1:1000) injeksi akan lenyap sementara; gatal; tidak ada fotofobia; pupil ukuran normal. 

Injeksi siliar atau perikornea adalah melebarnya pembuluh darah perikornea (a. siliar anterior). Terjadi karena radang kornea, ulkus kornea, benda asing di kornea, radang uvea, glaucoma, endoftalmitis, atau panoftalmitis. Sifat PCVI : berwarna lebih ungu dibanding dengan CVI; pembuluh darah tidak tampak; tidak ikut serta dengan pergerakan konjungtiva; ukuran sangat halus dan paling padang pada sekitar kornea; tidak menciut bila diberi epinefrin atau adrenalin; hanya lakrimasi; fotofobia; sakit tekan dalam disekitar kornea; pupil ireguler (iritis) dan lebar (glaucoma)



Kornea merupakan 1/6 pembungkus bola mata bagian anterior, berbentuk kaca arloji, bening, transparan, avasculer. Fungsinya membrane pelindung, jendela (tempat berkas sinar masuk ke dalam mata), 70 % pembiasan sinar (48,2 dioptri). Tebal (0,65 mm perifer, 0,54 mm tengah), diameter 11,6-12 mm. Kornea terdiri dari 6 lapisan (epithelium,

basement

membrane,

bowman’s

membrane,

stroma,

descemet’s

membrane, endothelium). 90 % ketebalan kornea adalah stroma. Nutrisi kornea berasal dari limbus, cairan mata, dan air mata. Persarafan sensorik kornea berasal dari N V1. 

Retina merupakan membrane yang tipis, halus dan tidak berwarna, tembus pandang. Yang terlihat merah pada fundus adalah warna koroid. Ada beberapa lapisan dari retina antara lain (dari dalam ke luar) : 1. Membrane limitans interna, 2.lapisan serabut saraf  (axon dari ganglion), 3. Lapisan sel ganglion, 4. Lapisan plexiform dalam, 5. Lapisan nuclear dalam, 6. Lapisan plexiform luar, 7. Lapisan nuclear luar, 8. Membrane limitans eksterna, 9. Lapisan batang dan kerucut, 10. Lapisan epitel pigmen.



Aliran humor aqueous dimulai dari tempat terbentuknya (badan siliar)  posterior chamber mengalir menuju



anterior chamber (melewati celah di pupil). Kemudian

humor aqueous keluar dari mata menuju venous system





trabecular meshwork



schlem’s canal 

plexus of collective channels (Trabecular outflow). Sebagian lagi

meninggalkan mata melalui pembuluh darah uvea dan sclera (uveosclera outflow/non trabecular outflow) 

DD/ Mata Merah Pembeda

Konjungtivitis

Kornea Penglihatan Secret Fler Pupil

Jernih N + N

Keratitis / ulkus kornea Fluoresin +++/ 65 tahun) 

Kelaianan uvea



uveitis (peradangan pada traktus uvea), tumor

(melanoma yang berasal dari uvea tumbuh cepat TIO me↑), sindrom iridokorneaendotel (atropi dari jaringan iris yang progresif lambat) 

Trauma  perdarahan massif dalam BMD (luka tembus atau benturan  perobekan iris atau badan siliar

perdarahan massif BMD TIO

tinggi &

gumpalan darah menyumbat outflow dari humor aqueous), robekan kornea atau limbus (robekan  BMD kempis sudut BMD tertutup oleh perlekata iris kornea), benturan yang menyebabkan pergeseran akar iris ke belakang dan mendalamnya sudut BMD. 

Bedah

penjalaran

epitel ke dalam BMD (proses penyembuhan yang

kurang baik), BMD kempis post operasi katarak (cairan mata lolos karena luka tidak menutup sempurna) 

Rubeosis iridis

pembuluh

darah sentral tersumbat (pembuluh darah

kecil tumbuh pada permukaan dalam iris & ke dalam sudut BMD)  o

Steroid

Glaukoma absolute merupakan stadium akhir dari glaucoma, dimana terjadi kebutaan total (visus 0) akibat TIO. Pada stadium ini tanda kongestif tidak ada, pupil sangat lebar (warna kehijauan, tak bergerak pada penyinaran), iris (atrofi, tipis, kelabu), BMD dangkal, TIO sangat tinggi, fundus  penggaungan dan atrofi dari papil saraf optic. Therapi adalah enukleasi bulbi.

Therapi : parasimpatomimetik/miotikum parasimpatomimetik/miotikum  memperbesar outflow (pilokarpin 2-4 % 6 tetes sehari), simpatomimetik (mengurangi produksi humor aqueous, epinefrin 0,5-2% 2 tetes sehari), beta blocker



menghambat produksi humor aqueous

(Timolol maleat 0,25-0,5 % 1-2 tetes sehari; ES



hipotensi, halusinasi, kambuhnya

asma, payah jantung kongestif), caqrbon anhydrase inhibitor



menghambat

produksi humor aqueous (asetazolamide;diamox, glaupax, 250 mg 4dd 1 tab; ES  anoreksi, muntah, mengantuk, trombositopeni, granulositopeni, kelainan ginjal). Tindakan operasi dilakukan bila (TIO tidak dapat dipertahankan 22 mmHg, lap pandang terus mengecil, tidak mampu membeli obat, tidak tersedia obat). Operasinya antara lain iridektomi perifier, laser trabeculoplasty, bedah filtrasi (trabekulektomy), siklokriotomi, goniotomi, ultrason untuk pengobatan. Batas TIO untuk melakukan operasi adalah 30 mmHg.

20



Retinopati



Retinitis pigmentosa

Strabismus 

Tumor Mata 

Trauma Mata 

Obat-obat Mata 

21

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF