Masyarakat Beradab Dan Sejahtera
February 14, 2019 | Author: RikeNindarsari | Category: N/A
Short Description
jedhguejifheui...
Description
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Masyarakat adalah sejumlah individu yang hidup bersama dalam wilayah tertentu, bergaul dalam jangka waktu lama sehingga menimbulkan kesadaran pada diri setiap anggotanya sebagai suatu kesatuan. Beradab berarti kesopanan, dan kebaikan budi pekerti. Sejahtera berarti aman sentosa dan makmur, selamat dari gangguan dan kesukaran. Masyarakat beradab beradab dan sejahtera adalah masyarakat yang adil, terbuka, demokratis, sejahtera, dengan kesadaran ketuhanan yang tinggi yang diterapkan dalam kehidupan sosial. Masyarakat beradab dan sejahtera mempunyai maksud bahwa masyarakat yang dikehendaki adalah masyarakat yang kumpulan manusianya terdiri dari orang-orang yang halus, sopan, dan baik budi pekertinya agar masyarakat tersebut selamat dan bebas dari gangguan maupun kesukaran. Masyarakat Dalam Al- Qur’an
Al-Qur’an Al-Qur’an
membahas
tentang
masyarakat
dalam
beberapa
istilah,
diantaranya
menggunakan istilah ummah, qaum, qabilah, sya’b, qoryah, tha’ifah atau tha’ifah atau jama’ah. jama’ah. Adapun ayat-ayat yang menyinggung masyarakat sebagai berikut:
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu, sedangkan kamu tidak menyadari”.(Q.S. menyadari”.(Q.S. Al-Hujurat: 2). Dari ayat ini sangat berkaitan sekali mengenai adab kepada Allah dan Rasul-Nya dengan memuliakannya, menghormatinya. Maka Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk mengamalkan konskwensi dari iman, iman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan mengamalkan seluruh perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya.
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka”. (Q.S. Al-Hujurat:11). Ayat di atas menjelaskan sifat-sifat yang seharusnya disandang oleh orang-orang Mukmin dalam kapasitas mereka sebagai sebuah masyarakat. Dalam Islam, hidup adalah ibadah. Kehidupan di dunia harus diisi dengan kegiatan yang diniatkan untuk mengabdi kepada Allah. Dalam Islam kehidupan dunia adalah ladang
amal dan bekerja, bukan alam pembalasan. Sebaliknya, kehidupan akhirat adalah alam pembalasan bukan ladang untuk bekerja. Masyarakat Dalam As-Sunnah
Artinya: :”seorang muslim yang muslim lainnya selamat dari lisannya dan tangannya”. (HR. Muslim). Maka dari hadist ini bahwa seorang muslim harus melaksanakan rukun-rukun Islam dan melaksanakan apa yang telah diwajibkan oleh Allah Ta’ala, dan menahan tangan dari dzalim kepada manusia serta menahan dari melanggar batas-batasan Allah Ta’ala. Dari makna ini menunjukkan bahwa umat Islam seluruhnya wajib melakukan itu. Karena tidak ada kebahagiaan, kemuliaan dan kesuksesan kecuali dengan agama Islam.
Artinya: “Barangsiapa melepasakan dari seorang muslim satu kesusahan dari sebagian kesusahan dunia, niscaya Allah akan melepasakan kesusahannya dari sebagian kesusahan hari kiamat” (H.R.Bukhori) B. Karakteristik Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Untuk menciptakan kesejahteraan maka perlunya suatu keadaan dimana setiap orang menjaga kerukunan umat beragama. Hal ini dapat dilakukan dengan mencontoh sebagaimana masyarakat
binaan Rasulullah, didasarkan pada Alquran dan Assunnah
beliau sendiri. Petunjuk Alquran yang langsung berkenaan dengan masyarakat beradab dan sejahtera didasarkan pada hal-hal sebagai berikut, yang merupakan karakteristik masyarakat beradab dan sejahtera: a. Tauhid Rumusan tauhid terdapat dalam surat al-Ikhlas sebagai be rikut:
Katakanlah, “Dia lah Alah Yang Maha Esa”. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula dianakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia (Q.S. al-Ikhlas/112:l-4) Dalam ayat kedua dari surat tersebut menyatakan bahwa segala sesuatu bergantung kepada Allah swt., termasuk segala urusan yang berkenaan dengan masyarakat. Kepada Allah mereka, masyarakat, kumpulan dari orang perorangan, yang memiliki sistem budaya dan pandangan hidup, menyembah dan memohon pertolongan. b. Perdamaian
Suatu masyarakat, Negara, bahkan masyarakat yang paling mikro sekalipun, yaitu keluarga batih (nuclear family: suami, istri, dan anak) tidak akan bisa bertahan kebaradaannya kalau tidak ada perdamaian diantara warganya. c. Saling Tolong Menolong Tolong menolong merupakan kelanjutan dan isi berbuat baik terhadap orang lain. Dalam hal tolong menolong, Allah memerintahkan demikian : “Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dan berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa- Nya” (Q.S Al-Maidah/5:3) d. Bermusyawarah Dalam bermusyawarah sering muncul kepentingan yang berbeda dari masing-masing sub kelompok atau warga. Supaya tidak ada pihak yang dirugikan atau tertindas, musyawarah untuk mencapai kata sepakat, motto yang harus sama-sama dijunjung tinggi adalah “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”, nikmat sama-sama dirasakan”, “duduk sama rendah berdiri sama tinggi”. e. Adil Adil merupakan kata kunci untuk menghapus segala bentuk kecemburuan sosial. Aneka macam bentuk protes dan demo-demo kolosal umumnya menuntut keadilan atau rasa keadilan karena merasa dirugikan oleh mitra kerja, juragan, majikan, atau pemerintah. Jika para penguasa, majikan, juragan, dan pemegang amanah lainnya berbuat adil insyaallah kesentosaan dan kesejahteraan akan menjadi kenyataan bagi masyarakatnya karena rakyat merasa dilindungi dan diayomi, dan penguasa dihormati dan disegani. Sifat utama adil dan keadilan amat diserukan dalam Islam. f. Akhlak Nabi Muhammad mengaku bahwa dirinya diutus di muka bumi ini untuk menyempurnakan akhlak manusia supaya ber-akhlaqul karimah Adapun Ciri-ciri masyarakat islam lainnya adalah:
Masyarakat islam itu beriman kepada Allah, nabi dan rasul, kitab-kitab samawi, hari akhirat, hari kebangkitan, perhitungan dan balasan.
Masyarakat islam meletakkan islam pada tempat yang tinggi.
Masyarakat islam memberi penilaian yang tinggi kepada akhlak dan tatasusila.
Masyarakat islam memberi perhatian utama kepada ilmu, sebab ilmu dianggap sebagai cara yang terbaik untuk memantapkan akidah dan agama.
Masyarakat
islam
menghormati
dan
menjaga
kehormatan
insan.
Tidak
memandang perbedaan warna kulit, bangsa, agama, harta dan keturunan.
Keluarga dan kehidupan berkeluarga mendapat perhatian besar dalam masyarakat islam, masyarakat islam menguatkan ikatan dan binaan keluarga.
Masyarakat islam adalah masyarakat dinamis dan bertekad untuk berkembang dan berubah dengan pesat dan terus menerus.
Masyarakat islam adalah masyarakat yang terbuka, boleh menerima pengaruh yang baik dari masyarakat lain terutama di bidang ilmu pengetahuan.
Masyarakat islam bersifat insaniah, saling kasih mengasihi, ramah tamah, tolong menolong baantu membantu antara satu sama lain.1
C. Peran Umat Islam dalam Mewujudkan Masyarakat Beradab dan Sejahtera
Peran umat beragama dalam mewujudkan masyarakat beradap dan sejahtera dapat dilakukan, antara lain, melalui : 1. Dialog untuk mengikis kecurigaan dan menumbuhkan saling pengertian. 2.
Melakukan studi-studi agama.
3. Menumbuhkan kesadaran pluralism 4. Menumbuhkan kesadaran untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat madani. 5. Menjaga perdamaian 6. Saling tolong menolong 7. Bermusyawarah dalam segala urusan 8. Bersikap adil D. HAM dan Demokrasi
1. Pengertian HAM Hak asasi diartikan sebagai hak dasar atau hak pokok seperti hak hidup dan hak mendapatkan perlindungan. Hak asasi manusia adalah hak-hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya, yang tak dapat dipisahkan daripada hakekatnya dan karena itu bersifat suci. Hal ini tercermin dari penegasan Allah didalam kitab suci al-qur’an : “Sesungguhnya kami telah memuliakan Bani Adam (manusia) dan Kami angkat mereka di daratan dan di lautan. Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (Q.S. Al-Isra’/17:70). Hal itu sesungguhnya manusialah yang diberikan kebebasan memilih antara halhal yang baik dan yang buruk, benar dan salah, bermanfaat dan mendatangkan mudarat dan sebagainya. Kunci dari itu semua adalah manusia dikaruniai akal pikiran dan hati nurani (qalb). Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsi kekhalifahan itu setiap manusia harus mengerti terlebih dahulu hak-hak dasar yang melekat pada dirinya seperti kebebasan, persamaan, perlindungan dan sebagainya. Hak-hak tersebut bukan merupakan pemberian seseorang, organisasi, atau Negara tapi adalah anugerah dari Allah yang sudah dibawanya sejak lahir ke alam dunia. Hak-hak itulah yang kemudian disebut dengan Hak Asasi Manusia (HAM). 2. Pengertian Demokrasi Dalam teori, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat dengan kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakilwakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Lincoln (1863) menyatakan “Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat”. Dalam sistem demokrasi, rakyatlah yang dianggap berdaulat, rakyat yang membuat hukum dan orang yang dipilih rakyat harus melaksanakan apa yang telah ditetapkan rakyat tersebut. Selain itu, demokrasi juga menyerukan kebebasan manusia secara menyeluruh dalam hal : a.
Kebebasan beragama
b.
Kebebasan berpendapat
c.
Kebebasan kepemilikan
d.
Kebebasan bertingkah laku
View more...
Comments