Masker Mentimun

August 8, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Masker Mentimun...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN  A. LATAR BELAKA BELAKANG NG Masker wajah tradisional dapat dijadikan solusi untuk merawat kecantikan wajah. Menjaga kecantikan wajah membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Alternative yang murah dan mudah seperti masker wajah tradisional akan sangat bermanfaat bagi anda semua. (Anonim., 2010) Masker wajah tradisional akan memberikan efek yang tidak kalah dengan masker wajah olahan pabrik kosmetik. Wajah anda memerlukan nutrisi yang cukup untuk bertahan terhadap racun yang disebabkan udara kotor dan debu. Oleh karena itu, membuat masker wajah tradisional untuk memberikan nutrisi pada wajah dengan bahan  – bahan yang alami yang sangat penting untuk kecantikan wajah. (Anonim., 2010) Masker wajah tradisional dapat membantu semua jenis kulit wajah untuk mencerahkan, menutup pori, meremajakan dan memutihkan. Bahan

 – bahan alami seperti madu dan telur dapat anda manfaatkan sebagai masker wajah tradisional yang sangat berguna untuk menutup pori dan untuk membuat wajah menjadi lebih halus dan lembut. Sedangkan perpaduan antara olive oil dan garam dapat membantu menghaluskan wajah dan badan seperti lutut, siku dan tumit. Wortel yang banyak

 

mengandung vitamin A dan vitamin C dapat menyegarkan kulit dan minyak. (Anonim., 2011) B. MAKSUD PERCOBAAN Maksud darimpercobaan ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan masker mentimun. C. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan

dari

percobaan

ini

adalah

untuk

mengetahui

dan

memahami cara pembuatan masker mentimun. D. PRINSIP PERCOBAAN Prinsip dari percobaan ini adalah pembuatan masker mentimun dengan cara menghaluskan mentimun lalu diperas dan diambil sarinya dengan pembuatan fase minyak dan fase air dan zat  – zat tambahan lainnya.

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA  A. TEORI UMUM UMUM Buah  – buahan selain menyehatkan untuk dimakan, juga dapat bermanfaat dengan cara lain. Kandungan vitamin dan nutrisi dapat langsung dirasakan untuk membuat kulit cantik dengan buah  – buahan yang ada, dapat dibuat masker buah sangat murah, sehingga perawatan kecantikan tidak perlu menguras kantong. (Anonim., 2011) Banyak sekali buah  – buahan yang dapat digunakan untuk membuat masker alami ini diantaranya seperti alvokad, strawberi, almond, lemon dan anggur. (Anonim., 2011) Pada umumnya aneka buah  – buahan alami aman digunakan pada kulit apabila dosis yang tepat. Namun pada kulit sensitive, kadang masih bereaksi pada bahan alam tersebut, seperti gatal atau iritasi ringan. Untuk mencobanya

pada

kulit,

oleskan

sedikit

bahan

masker

tersebut

dipunggung tangan atau wajah selama beberapa saat. Bila kulit tidak merasakan gatal atau yang lainnya itu berarti kulit aman dengan kandungan bahan masker tersebut. (Anonim., 2011) Masker wajah tradisional dari bahan  – bahan buah  – buahan juga sangat bermanfaat untuk kesegaran kulit. Masker wajah tradisional dari bahan apel, misalnya sangat bermanfaat untuk mengatasi jerawat dan

 

minyak sedangkan masker wajah tradisional dari bahan buah strawberi sangat baik untuk kulit karena kandungan vitamin C yang sangat tinggi. (Anonim., 2010) B. URAIAN BAHAN 1. Alfa tokoferol (FI Edisi III, hal 606 - 610) Nama resmi

: TOCOPHEROLUM

Nama lain

: tokoferol, vitamin E.

Pemerian

: Tidak berbau atau sedikit tidak berbau, cairan seperti minyak, kuning, jernih.

Kelarutan

: Tidak larut dalam air, sukar larut dalam larutan alkali, larut dalam etanol (95%) P, dalam eter P dan dalam minyak nabati, sangat mudah larut dalam kloroform P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

K/P

: Antioksidan dan vitamin E.

2. Aquadest (FI Edisi III, hal 96) 96) Nama resmi

: AQUA DESTILLATA

Nama lain

: Air suling

Rumus kimia

: H2O

Berat molekul

: 18,02

 

Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

3. Asam stearat (FI Edisi III, hal 57 - 58) Nama resmi

: ACIDUM STEARICUM

Nama lain

: Asam stearat

Pemerian

: Zat

padat

keras

mengkilat

menunjukkan

susunan hablur putih atau putih kuning pucat, mirip lemak lilin. Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

K/P

: Zat tambahan.

4. Gliserol (FI Edisi III, hal 271 - 272) Nama resmi

: GLYCEROLUM

Nama lain

: Gliserol, Gliserin.

Rumus kimia

: C3H8O3 

Berat molekul

: 92,10

Pemerian

: Cairan seperti sirup, tidak berwarna, tidak berbau, manis diikuti rasa hangat, higroskopik.

 

Kelarutan

: Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut dalam kloroform P, dalam eter P dan dalam minyak lemak.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

K/P

: Zat tambahan.

5. Metil paraben (FI Edisi III, hal 378) Nama resmi

: METHYLIS PARABENUM

Nama lain

: Metil paraben, nipagin.

Rumus kimia

: C8H8O3 

Rumus bangun

:

COOCH3 

OH

Metil p-hidroksibenzoat

Berat molekul

: 152,15

Pemerian

: Serbuk halus, putih, hamper tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

Kelarutan

: larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air  mendidih, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P dan dalam 3 bagian aseton P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

K/P

: Zat tambahan, zat pengawet.

 

6. Minyak mawar (FI Edisi III, hal 459) Nama resmi

: OLEUM ROSAE

Nama lain

: Minyak mawar 

Pemerian

: Cairan,

tidak

berwarna

atau

kuning,

bau

menyerupai bunga mawar, rasa khas, pada suhu 25º kental, jika didinginkan perlahan  – lahan berubah menjadi massa hablur bening dan jika dipanaskan mudah melebur. Kelarutan

: Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan jernih.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat.

7. Pati beras (FI Edisi Edisi III, hal 93) Nama resmi

: AMYLUM ORYZAE

Nama lain

: Pati beras

Pemerian

: Serbuk halus, putih, tidak berbau, tidak berasa.

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dingin dan dalam etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

K/P

: Zat tambahan.

8. Propil paraben (FI Edisi III, hal 535) Nama resmi

: PROPYLIS PARABENUM

Nama lain

: Propil paraben, nipasol.

 

Rumus kimia

: C10H12O3 

Rumus bangun

:

COOC3H7 

OH

Propil-p-hidroksibenzoat

Berat molekul

: 180,21

Pemerian

: Serbuk hablur putih, berbau, tidak berasa.

Kelarutan

: Sangat sukar larut dalam air, dalam 3,5 bagian etanol (95%) P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

9. Sari mentimun (Curcumis sativum L.) a. Morfologi (Anonim., 2009) Habitat

mentimun

berupa

herba

lemah

merata

atau

setengah merambat dan merupakan tanaman semusim : setelah berbunga dan berbuah tanaman mati. Pembungaannya berumah satu (monoercicous) dengan tipe bbunga jantan dan bunga hermafrodit (banci). Bunga pertama yang Dihasilkan biasanya pada usia 4  – 5 minggu adalah bunga jantan. Bunga  – bunga selanjutnya adalah bunga banci apabila pertumbuhannya baik. Satu tumbuhan dapat menghasilkan 20 buah, namun dalam budidaya jumlah buah dibatasi untuk menghasilkan ukuran buah yang baik.

 

Buah berwarna hijau ketika muda dengan larik  – larik putih kekuningan. Semakin masak, warna buah luar berubah menjadi hijau pucat sampai putih. Bentuk buah memanjang seperti torpedo, daging buahnya perkembangan dari bagian mesokarp, berwarna kuning pucat sampai jingga terang. b. Kandungan kimia (Anonim., 2009) Biji

: minyak lemak, karoten.

Daun

: kukurbitasin C, stigmasterol.

Buah

: saponin,

enzym

pencernaan,

glutathione,

protein,

lemak, karbohidrat, vitamin B dan vitamin C. 10. Setil alkohol (FI Edisi IV, hal 72) Nama resmi

: ALCOHOLUM CETYLICUM

Nama lain

: Setil alkohol.

Rumus kimia

: C16H34O

Berat molekul

: 242,44

Pemerian

: Serpihan putih licin, granul atau kubus, putih bau khas lemah, rasa lemah.

Kelarutan

: Tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup baik.

 

11. Trietanolamin (FI Edisi III, hal 612 - 613) Nama resmi

: TRIAETHANOLAMINUM

Nama lain

: Trietanolamina.

Pemerian

: Cairan kental, tidak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, higroskopik.

Kelarutan

: Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%) P, larut dalam kloroform P.

Penyimpanan

: Dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

K/P

: Zat tambahan.

 

BAB III METODE KERJA  A. ALAT DAN DAN BAHAN BAHAN 1. Alat yang digunakan a. Batang pengaduk b. Blender  c. Gelas kimia d. Gelas ukur  e. Kertas perkamen f. Kompor  g. Lap halus h. Lap kasar  i.

Lumpang

 j.

Mortir 

k. Penangas air  l.

Pengaduk elektrik (Mixer)

m. Sendok tanduk n. Sudip o. Timbangan p. Wadah

 

2. Bahan yang digunakan a. Alfa tokoferol b. Aquadest c. Asam stearat d. Gliserol e. Metil paraben f.

Minyak mawar 

g. Pati beras h. Propil paraben i. Sari mentimun  j.

Setil alkohol alkohol

k. Trietanolamin B. CARA KERJA 1. Disiapkan alat dan bahan. 2. Ditimbang masing  – masing bahan. 3. Dibuat fase minyak dengan cara dilebur berturut  – turut asam stearat, setil alkohol diatas penangas air, kemudian ditambahkan dengan propil paraben dan alfa tokoferol hingga 70ºC. 4. Dibuat fase air dengan cara dipanaskan air dan dilarutkan metil paraben hingga larut, kemudian ditambahkan trietanolamin 70ºC.

hingga

 

5. Krim dibuat dengan menambahkan fase minya ke dalam fase air  sedikit demi sedikit secara terus menerus sampai diaduk dengan menggunakan pengaduk elektrik (Mixer) hingga homogen. 6. Sari mentimun dan pati beras dibasahi dengan gliserin dan digerus dalam lumpang, kemudian dimasukkan ke dalam campuran no. 5, lalu diaduk lagi menggunakan pengaduk elektrik (Mixer) hingga homogen. 7. Minyak mawar ditambahkan pada pada suhu 45ºC dan dimixer terus hingga homogen. 8. Sediaan yang yang telah jadi dimasukkan masing dan diberi etiket, brosur dan kemasan.

 –

masing ke dalam wadah

 

B. PEMBAHASAN Masker wajah merupakan perawatan kulit tertua pada perawatan kecantikan. Selain melembutkan kulit, masker dapat membuka pori  – pori yang tersumbat serta mengenyahkan kotoran pada kulit wajah baik sisa kosmetik maupun debu akibat polusi. Masker juga dapat mengembalikan kelembaban dan kehalusan kulit. Dengan memakai masker secara teratur  (1-2 kali seminggu) akan membuat kulit putih, cerah dan kencang. Pembuatan masker mentimun dengan menggunakan mentimun segar pada pengolahannya mentimun dikupas dan dicuci serta disortasi dengan cara dicuci dan dipisahkan dengan zat  – zat lain yang tidak berguna dan yang dapat merusak khasiat dan kandungan kimia mentimun kemudian dihaluskan lalu diperas kemudian diambil ampasnya. Kemudian Dibuat fase minyak dengan cara dilebur berturut  – turut asam stearat, setil alkohol diatas penangas air, kemudian ditambahkan dengan propil paraben dan alfa tokoferol hingga 70ºC. Lalu dibuat fase air  dengan cara dipanaskan air dan dilarutkan metil paraben hingga larut, kemudian ditambahkan trietanolamin trietanolami n hingga 70ºC. Krim dibuat dengan menambahkan fase minya ke dalam fase air sedikit demi sedikit hingga homogen. Sari mentimun

dan pati beras dibasahi dengan gliserin,

kemudian dimasukkan ke dalam campuran no. 5, lalu ditambahkan

 

minyak mawar dan dimasukkan ke dalam wadah dan diberi etiket, brosur  dan kemasan.  Adapunn

kesalahan kesalahan  –

kesalahan

yang

disebabkan beberapa faktor, antara lain : 1. Alat dan bahan yang digunakan kurang steril. 2. Kesalahan pada prosedur kerja. 3. Penimbangan kurang tepat.

terjadi

pada

hasil

 

BAB V PENUTUP  A. KESIMPULAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa masker mentimun dengan bahan utamanya adalah mentimun segar dan zat  – zat tambahan lainnya dengan khasiat untuuk membuka pori  – pori yang tersumbat dan mengenyahkan kotoran pada kulit wajah. B. SARAN Kami mengharapkan arahan dan bimbingan pada saat praktikum berlangsung guna untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi.

 

DAFTAR PUSTAKA  Anonim. 2009. Mentimun (Online). (http://id.wikipedia.org/wiki/mentiimun )  diakses tanggal 23 April 2012.  Anonim. 2010. Masker Wajah Tradisional Untuk Kecantikan Wajah Alami  (Online).

(http://listinfitrianah.blogspot.com/2010/10/masker-wajah-

tradisional-untuk.html)) diakses tanggal 23 April 2012. tradisional-untuk.html  Anonim.

2011.

Resep

Masker

Wajah

Alami 

(Online).

(http://www.iodoswara.com/view.php/pg=2011/03/03032011/116/7& )  diakses tanggal 23 April 2012. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Depkes RI : Jakarta. Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Depkes RI : Jakarta.

 

SKEMA KERJA

Sampel mentimun (sari) 50 g

Fase minyak

Fase air 

(Asam stearat, setil alkohol,

(air, metil paraben,

Dan propil paraben dilebur

trietanolamin dilebur 

Pada suhu 70ºC)

pada suhu 70ºC)

Dibuat krim

Sari mentimun + pati beras Yang telah dibasahi gliserin

Ditambah minyak mawar 

Dimasukkan dalam wadah

Diberi etiket, brosur dan kemasan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF