November 23, 2018 | Author: angga_sala38549 | Category: N/A
MEMBUAT USER & SETTING SILABI 1. Login ke menu ADMIN menu ADMIN 2. Arahkan kursor/mouse kursor/mouse ke Referensi 1 dan masuk ke menu BPP
3. Tunggu loading sejenak (sekitar (sekitar 5-10 detik ) untuk mem ancing kode user Bendahara (tidak perlu merekam kode apapun pada menu BPP ini), ini), lalu keluar dari menu BPP dengan mengklik lingkaran berwarna biru dan lanjutkan dengan keluar dari level ADMIN
4. Masuk ke STARTUP dengan user & password : startup : startup lalu klik tombol USER
5. Rekam user baru untuk menu SILABI (untuk LPJ Bendahara Penerimaan & Bendahara Pengeluaran akan dipisahkan usernya) misalnya : lpj
6. Untuk pembukuan dan pembuatan LPJ Bendahara Pengeluaran maka menggunakan level : 2 (Operator) dan menu : 4 (Bendahara Pengeluaran) 7. Untuk pembukuan dan pembuatan LPJ Bendahara Pengeluaran maka menggunakan level : 2 (Operator) dan menu : 3 (Bendahara Penerimaan) 8. Pilih kode BPP yang BPP yang berformat kode satker.000 (contoh satker.000 (contoh : 451578.000)
9. Klik SIMPAN, SIMPAN, lalu keluar dari STARTUP 10. Login dengan user lpj dan lpj dan pastikan layar Aplikasi berwarna ungu dan bernama SILABI
11. Arahkan 11. Arahkan kursor/mouse kursor/mouse ke Referensi 1 dan masuk ke menu Rekening Bendahara
12. Rekam nomor rekening Bendahara Pengeluaran Pengeluaran (jenis rekening : 20) 20) dan Bendahara Penerimaan (jenis rekening : 10) secara terpisah. Isian harus harus lengkap termasuk nomor surat persetujuan persetujuan rekening dari KPPN. Kode BPP diisi 000. Lalu klik SIMPAN.
13. Setting Pejabat melalui menu Referensi PEJABAT. Rekam minimal 4 pejabat (KPA, PPK, PP-SPM & Operator) semuanya Operator) semuanya dengan karwas 0001 lalu 0001 lalu beri tanda centang pada kolom PPK & PP-SPM
14. Setting Alamat Alamat digunakan untuk merekam referensi alamat satker. Adapun menu yang digunakan adalah menu Referensi Alamat. Jangan lupa setelah merekam Alamat, beri tanda centang pada kolom default (paling kanan)
Keterangan : Kode dept. Kode unit Kode satker Alamat Kota Provinsi Kode pos Telepon Faks
: diisi dengan kode bagian anggaran : diisi dengan bagian eselon 1 : diisi dengan kode satker : diisi dengan alamat alamat satker : diisi dengan kota tempat satker : diisi dengan provinsi satker : diisi dengan kode pos satker : diisi dengan nomor telpon : disi dengan nomor faks satker
PEREKAMAN PEMBUKUAN DENGAN SILABI Pada menu BENDAHARA PENGELUARAN, PENGELUARAN, terdapat beberapa sub menu antara lain : 1. SETTING SATKER untuk untuk setting default satker 2. CATAT NOMOR SP2D SP2D untuk catat nomor SP2D (seperti (seper ti pada level SPM). Agar data SP2D dapat diambil/dibukukan oleh SILABI, maka statusnya harus sudah CATAT NOMOR SP2D. Pencatatan nomor SP2D ini biasanya sudah dilakukan oleh operator pada aplikasi SPP/SPP. Namun demikian dapat juga dilakukan di Aplikasi Silabi modul bendahara pengeluaran dalam hal belum dilakukan pencatatan. Catat nomor SP2D ini terdapat dalam menu Bendahara PengeluaranCatat Nomor SP2D
Lalu akan muncul form dibawah ini
Isikan Nomor SP2D pada SP2D pada kolom No. SP2D (6 angka, 1 huruf), Tanggal SP2D pada SP2D pada kolom Tgl. SP2D, dan Bank/Pos Pada Bank/Pos Pada kolom Bank/Pos lalu centang pada kolom pilih dan pilih dan klik tombol SIMPAN untuk menyimpan nomor SP2D.
3. R/U/H Saldo Awal RUH SALDO AWAL AWAL untuk memindahkan saldo pembukuan manual/pembukuan sebelumnya yang dilakukan oleh bendahara ke dalam SILABI. Perekaman saldo awal ini terdapat dalam menu Bendahara Pengeluaran R/U/H saldo Awal.
Pengisian saldo awal tersebut meliputi : Kode satker : kode satker (muncul otomatis setelah melakukan perekaman referensi ) Kartu Pengawasan : nomor karwas (muncul otomatis setelah melakukan perekaman referensi ) Kode bendahara : kode BPP (muncul otomatis setelah melakukan perekaman referensi ) Tanggal Saldo awal : tanggal saldo sampai dimulainya menggunakan menggunakan aplikasi ini No Transaksi terakhir : nomor pencatatan transaksi transaksi terakhir dalam BKU sebelum digunakannya digunakannya aplikasi ini. Pengisian SALDO PEMBUKUAN : Saldo Buku kas Umum (BKU) Saldo Buku Pembantu Kas Saldo Buku Pembantu Tunai Saldo Buku Pembantu Bank Saldo Buku Pembantu Uang Persediaan Persediaan Saldo Buku Pembantu Pajak Saldo Buku Buku Pembantu Pembantu Pembayaran Pembayaran LS Saldo Buku Pembantu BPP Saldo Buku Pembantu Uang Muka Saldo Buku Pembantu Lain
: Saldo Buku kas Umum (BKU) : Saldo Buku Pembantu Kas : Saldo Buku Pembantu Tunai : Saldo Buku Pembantu Bank : Saldo Buku Pembantu Uang Persediaan : Saldo Buku Pembantu Pajak : Saldo Buku Buku Pembantu Pembantu Pembayaran LS : Saldo Buku Pembantu BPP : Saldo Buku Pembantu Uang Muka : Saldo Buku Pembantu Lain
4. RUH Kuitansi R/U/H Kuitansi digunakan untuk merekam kuitansi yang diperoleh dari penggunaan Uang Persediaan. Persediaan. RUH kuitansi terdapat dalam menu Bendahara Pengeluaran RUH kuitansi
Form RUH kuitansi adalah sebagai berikut
Keterangan : Kode satker : berisi kode satker (default) default) Bendahara : berisi Kode BPP (default) default) Periode : - Bulan : Bulan : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah direkam dalam Grid dalam periode bulan tertentu. - Tanggal : Tanggal : sebagai parameter untuk menampilkan kuitansi yang telah direkam dalam Grid dalam periode tanggal tertentu. Rekam : untuk merekam kuitansi baru Edit : Untuk mengubah kuitansi yang telah direkam Hapus : untuk menghapus kuitansi yang telah direkam Cetak : untuk mencetak kuitansi yang telah direkam Keluar : untuk keluar dari submenu RUH kuitansi
Klik rekam untuk merekam kuitansi
Langkah pengisian : 1. Isikan Mata anggaran dengan mengetik mata anggaran atau dengan mengklik tombol untuk memilih mata anggaran yang tersedia dalam pagu DIPA. Berikut tampilan memilih mata anggaran :
Beri tanda centang pada kolom Pilih (paling kiri) untuk memilih pembebanan akun lalu Klik PROSES untuk PROSES untuk memilih mata anggaran.
2. Isikan Jumlah Pembayaran pada kolom “Jumlah “Jumlah Uang” Uang” 3. Isikan Keterangan pembayaran “untuk “untuk pembayaran” pembayaran” 4. Isikan Pejabat PPK atau tekan “enter “enter” ” untuk untuk memilih secara otomatis 5. Isikan nama Kota 6. Isikan Tanggal Kuitansi Kui tansi 7. Isikan Nama Jabatan / Nama Perusahaan/Rekanan Perusahaan/Rekanan penerima pembayaran 8. Isikan Nama Penerima pembayaran (Rekanan) 9. Isikan Nama penerima barang 10. Isikan NIP Penerima barang. Klik simpan untuk simpan untuk menyimpan perekaman kuitansi. (urutan pengisian pengisian nomor-nomor nomor-nomor tersebut tersebut di atas dapat dilihat dilihat di gambar di bawah ini)
5. RUH Pajak Submenu ini digunakan untuk merekam pajak yang dipungut oleh bendahara bendahara yang berasal dari pajak atas pembelian barang melalui UP ataupun pajak atas SPM LS bendahara. bendahara . Berikut tampilan dari submenu RUH Pajak.
Keterangan : Kode satker : berisi kode satker (default) Bendahara : berisi berisi Kode BPP (default) Periode : - Bulan : sebagai parameter untuk menampilkan pajak yang telah direkam dalam Grid dalam periode bulan tertentu. - Tanggal : sebagai parameter untuk menampilkan Pajak yang telah direkam dalam Grid dalam periode tanggal tertentu. Rekam : untuk merekam pajak baru Edit : Untuk mengubah Pajak yang telah direkam Hapus : untuk menghapus pajak yang telah direkam Cetak : untuk mencetak Pajak yang telah direkam Keluar : untuk keluar dari submenu RUH Pajak
Klik rekam untuk merekam pajak maka akan tampil form sebagai berikut :
Perekaman pajak terdiri dari dua sumber yaitu : a. SPBY/ Kuitansi Syarat untuk melakukan perekaman pajak yang berasal dari SPBY/Kuitansi adalah dengan melakukan perekaman kuitansi terlebih dahulu. dahulu . Tanpa melakukan perekaman kuitansi, maka tidak bisa melakukan perekaman pajak. Berikut adalah form perekaman pajak yang berasal dari SPBY/Kuitansi :
Klik Rekam, lalu pilih yang KUITANSI
Centang pada kolom pilih lalu klik “pilih “pilih”, ”, maka akan muncul tampilan sebagai sebagai berikut :
Keterangan : Pengisian jumlah pajak fleksibel : Dapat memilih pajak mana yang dikenakan (kalau yg tidak dikenakan, bisa bisa dihapus di kolom kolom o %, Rp, dan Rp, dan kdakun) kdakun) Dapat berdasarkan persentase atau nilai setor o Lalu klik “simpan” “simpan” untuk menyimpan perekaman pajak.
b. Pembayaran LS Syarat untuk melakukan perekaman Pajak yang berasal dari SPM LS Bendahara adalah melakukan pencatatan SP2D pada modul Aplikasi SPM. SPM. Berikut adalah tampilan dari perekaman pajak yang berasal dari Pembayaran Pembayaran LS bendahara ; Klik Rekam, lalu pilih yang PEMBAYARAN SPM LS
Centang pada kolom pilih lalu klik “pilih “pilih”, ”, maka akan muncul tampilan sebagai sebagai berikut :
6. RUH Transaksi Submenu ini merupakan inti inti dari modul aplikasi silabi modul bendahara pengeluaran ini. Melalui submenu RUH Transaksi, transaksi yang terjadi mulai dibebankan dan mulai dicatat. dicatat.
Sebelum memulai melakukan perekaman transaksi, harus didahului dengan perekaman pada submenu sebelumnya, yaitu : submenu RUH Kuitansi untuk Kuitansi untuk melakukan pencatatan kuitansi submenu RUH Pajak untuk untuk melakukan mel akukan Pencatatan Pajak semua SPM sudah dilakukan pencatatan nomor SP2D. SP2D.
Tampilan form-nya seperti ini :
Jenis Transaksi yang direkam meliputi :
Penjelasan atas kriteria RUH TRANSAKSI di TRANSAKSI di atas adalah sebagai berikut : KODE
JENIS TRANSAKSI
02
SPM LS Bendahara
Digunakan untuk merekam transaksi yang berasal dari SPM-LS Bendahara yang sudah masuk ke Rekening Bendahara Pengeluaran di Bank .
- telah dilakukan catat nomor SP2D
03
Pembayaran SPM LS Bendahara
Digunakan untuk merekam transaksi pembayaran SPM-LS Bendahara kepada yang berhak
- Telah dilakukan pembukuan Transaksi SPM-LS Bendahara
FUNGSI
SYARAT
- Telah dilakukan PU Bank
04
Setor SPM Bendahara
05
LS
Digunakan untuk merekam Penyetoran SPM-LS Bendahara (jika ada kelebihan/pengembalian)
- Telah dilakukan pembukuan Transaksi SPM LS Bendahara
SPM UP/TUP
Digunakan untuk merekam transaksi yang berasal dari SPM UP/TUP yang sudah masuk ke Rekening Bendahara Pengeluaran di Bank
- telah dilakukan catat nomor SP2D
06
Setor Sisa UP/TUP
Digunakan untuk mencatat penyetoran sisa UP/TUP
-
07
PU Bank
Digunakan untuk mencatat Pengambilan Uang dari Bank
- telah mencatat transaksi UP/TUP
08
Transaksi UP
Digunakan untuk mencatat transaksi yang berasal dari UP/TUP
- telah Mencatat Transaksi UP/TUP - telah melakukan PU Bank - telah melakukan perekaman kuitansi
09
Pungut Pajak
Digunakan untuk mencatat pemungutan pajak oleh bendahara
- telah melakukan perekaman Pajak
10
Setor Pajak
Digunakan untuk mencatat penyetoran pajak yang telah dipungut oleh bendahara
- telah melakukan perekaman transaksi Pungut pajak
11
SPM GUP
digunakan untuk mencatat transaksi yang berasal dari SPM-GUP yang sudah masuk ke Rekening Bendahara Pengeluaran di Bank
- telah dilakukan catat nomor SP2D
12
SPM GUP Nihil
digunakan untuk mencatat transaksi yang berasal dari SPM-GUP NIHIL
- telah dilakukan catat nomor SP2D
13
Bayar UM
digunakan untuk mencatat pembayaran Uang Muka
-
14
Bukti UM
mencatat perhitungan rampung Uang Muka
- Telah melakukan perekaman Kuitansi di RUH Kuitansi untuk pembebanan Akun
15
Kekurangan UM
digunakan untuk mencatat Kekurangan Uang Muka
-
16
Kelebihan UM
digunakan untuk mencatat Pengembalian Uang Muka
-
17
Transfer ke BPP
digunakan untuk mencatat transfer UP ke BPP secara jika ada Bendahara Pengeluaran Pengeluaran transfer rekening ( jika Pembantu)
-
18
Tunai ke BPP
digunakan untuk mencatat transfer UP ke BPP secara jika ada Bendahara Bendahara Pengeluaran Pembantu Pembantu) tunai ( jika
-
(Lanjutan) Penjelasan atas kriteria RUH TRANSAKSI di TRANSAKSI di atas adalah sebagai berikut : KODE
JENIS TRANSAKSI
FUNGSI
SYARAT
19
Pengembalian Transfer BPP
digunakan untuk mencatat Pengembalian UP dari jika ada Bendahara BPP secara transfer ( jika Pengeluaran Pembantu)
-
20
Pengembalian Tunai BPP
digunakan untuk mencatat Pengembalian UP dari jika ada Bendahara Pengeluaran BPP secara tunai ( jika Pembantu)
-
21
Menerima LPJ BPP
digunakan untuk menerima adk LPJ dari BPP ( jika ada Bendahara Pengeluaran Pembantu)
- ada ADK LPJ BPP
24
Terima Transfer Uang Lain-lain
digunakan untuk mencatat penerimaan secara transfer yang transfer yang bukan berasal dari DIPA satker
-
25
Terima Tunai Uang Lain-lain
digunakan untuk mencatat penerimaan secara tunai yang bukan berasal dari DIPA satker
26
SPM LS Pihak 3
digunakan untuk membukukan ditujukan kepada Pihak Ketiga
27
Setor Bank
digunakan untuk mencatat penyetoran uang dari brankas ke brankas ke bank
28
Transfer Lain-lain
29
Keluar Tunai Lainlain
digunakan untuk mencatat pembayaran tunai uang lainnya
30
Setor Sisa SPM LS TA Lalu
digunakan untuk mencatat penyetoran sisa SPM-LS Tahun Anggaran yang lalu
31
Pembayaran SPM LS bendahara (transfer)
digunakan untuk mencatat pembayaran SPM-LS secara transfer
- Telah dilakukan pembukuan Transaksi SPM LS Bendahara
32
Transaksi (Transfer)
Digunakan untuk mencatat transaksi yang berasal dari UP/TUP secara transfer
- Telah UP/TUP
Keluar
UP
SPM-LS
yang
digunakan untuk mencatat transfer uang lainnya
Mencatat
Transaksi
- Telah melakukan perekaman kuitansi
33
Transfer SPM LS Bendahara ke BPP (transfer)
digunakan untuk mencatat transfer transfer SPM-LS ke BPP jika ada Bendahara Pengeluaran Pengeluaran Pembantu) ( jika
34
Transfer SPM LS Bendahara ke BPP (tunai)
digunakan untuk mencatat transfer tunai tunai SPM-LS jika ada Bendahara Pengeluaran Pembantu) ke BPP ( jika
I.
LAPORAN 1. Posting Setelah transaksi dianalisis dan dicatat ke dalam jurnal, langkah selanjutnya adalah memposting (memindahkan-bukukan) setiap saldo akun yang terdapat pada jurnal ke dalam buku besar untuk masing-masing akun. Intinya adalah bahwa setiap saldo akun yang masih “tercerai berai” dalam jurnal akan diakumulasikan ke dalam buku besar sesuai masing-masing akun. Nantinya, buku besar untuk masing-masing akun ini akan memperlihatkan secara terperinci mengenai setiap perubahan (mutasi debet dan mutasi kredit) yang ditimbulkan dari seluruh transaksi yang terjadi selama periode akuntansi. Submenu yang digunakan untuk melakukan posting ini adalah menu Bendahara Pengeluaran Posting
Form submenu posting seperti dibawah ini
Keterangan : 1. isikan kode satker dan periode posting 2. Klik tombol posting 3. Tunggu sampai muncul pesan
2. Cetak Buku Submenu ini digunakan untuk mencetak laporan BKU dan Buku Pembantu , antara lain :
Keterangan : 1. Pilih periode pelaporan 2. Pilih jenis laporan 3. Klik tombol cetak
3. Berita Acara Submenu ini ada dalam menu Bendahara Bendahara Pengeluaran
Klik rekam untuk mulai merekam berita acara
Berita Acara
Keterangan : 1. Pilih jenis berita acara
Jenis berita acara ada 3 (tiga) : a) Berita Acara Pemeriksaan Kas Bendahara Pengeluaran Digunakan apabila terdapat pemeriksaan sewaktu – waktu oleh atasan langsung atau pejabat fungsional fun gsional pemeriksa b) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan serah Terima Bendahara Pengeluaran Digunakan apabila terdapat penggantian bendahara pengeluaran c) Berita Acara Pemeriksaan Kas dan Rekonsiliasi Bendahara pengeluaran Digunakan untuk keperluan rekonsiliasi dan pelaporan LPJ ke KPPN 2. Pilih periode 3. Klik hitung saldo 4. Isi Nomor Berita Acara 5. Isi Tanggal berita Acara 6. Isi Uang di Brankas 7. Isi Saldo Rekening R ekening 8. Isi Saldo Uakpa 9. Isi Penjelasan UP (Penjelasan UP hanya akan m uncul jika terdapat selisih pada posisi kas dan UP) 10. Klik simpan
4. LPJ (Bendahara Pengeluaran) Submenu ini digunakan untuk mencetak LPJ
Keterangan : 1. Isi periode 2. Klik tayang
UTILITY dan PENGIRIMAN ADK LPJ
Pilih menu UTILITY --> --> Kirim ADK LPJ, LPJ, maka akan tampil form seperti di bawah ini :
Pilih periode LPJ Pilih lokasi file dengan mengklik di samping kotak berwarna oranye (kotak yang dilingkari merah) Klik PROSES
By DORINTEZ (
[email protected] (
[email protected]))