Manual Book Autocad Land

September 15, 2018 | Author: Purwanto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Manual Book Autocad Land...

Description

1. Membuat Project baru Untuk membuat file gambar pada Autocad Land Development Desktop terlebih dahulu membuat file "project " terlebih dahulu , yaitu menyimpan basis data untuk semua modul berdasarkan proyek tersebut Untuk membuat file gambar yang berbasis Project , pada Autocad Land Development , terlebih dahulu membuka perintah : File ÆNew, selanjutnya pada layar akan ditampilkan sebagai berikut:

Misalnya nama file drawing yang akan dibuat adalah : Jalur 5.dwg, dan akan didefinisikan pula nama project−nya jalur 5, dengan default direktori projectnya pada C:\Land Projects\Jalur 5\Jalur 5.dwg

,

Selanjutnya inisiasi project dilakukan dengan mengisi Load setting , yaitu − Memilih satuan ÆNext − Memilih unit satuan panjang dan sudut serta ketelitian angka desimal untuk jarak, sudut dan koordinat , jika telah diisi sesuai dengan spesifikasi gambar maka klikÆ Next − Memilih skala gambar yang diinginkan untuk skala horizontal maupun vertikal − Memilih sistim proyeksi dan zone UTM daerah survey yang dipetakan, kalau menggunakan

koordinat

lokal pilih ˆno datum, no projection , selanjutnya Æ next, tapi jika memakai sistim koordinat proyeksi UTM , misalkan daerah survey di Jawa Barat maka dipilih pada ˆcategories −> Indonesia˜ dan Available coordinates systems −> Indonesia, N Equator,102 to 108d East

Indonesian Datum

− Memilih orientasi titik awal, jika tidak menggunakan Æ next − Memilih style text yang dipakai , biasanya dipilih Name style : milli , dan Style in this set 2 mm, kemudian Æ next − Memilih border , jika tidak Ænext − Menyimpan setting tersebut , jika diperlukan untuk dipakai dikemudian bisa di save. Inisiasi project selesasi.

1 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

2. Setting Titik Karena pada dasaranya gambar yang dihasilkan adalah rangkaian dari beberapa titik hasil pengukuran yang jumlahnya ratusan sampai dengan ribuan titik , maka terlebih dahulu dilakukan Pengesetan titik, setelah meng−klik ˆpoint setting˜ pada layar akan ditampilkan :

Selanjutnya yang dilakukan adalah : -

Pada menu ˆcoords˜ dipilih sistim untul membuat ˆtoggle command.˜ merupakan urutan yang biasa diguna kan , misalnya kita pilih X,Y

-

Pada menu marker pilih simbol yang cocok untuk menampilkan titik

-

Pada menu text pilih warna yang cocok untuk ditampilkan pada titik , dan dapat memilih tampilan grup titik yang akan ditampilkan . Model titik biasanya ditampilakan sebagai berikut

2 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

No titik

Posisi titik

Elevasi titik

Deskripsi

Pada menu text pengguna bisa memilih apakah hanya elevasi saja yang ditampilkan atau semuanya , dan juga memilih penyekalaan besarnya text pada titik , untuk pengukuran situasi dengan kerapatan ± 10 m dan skala 1:1000 biasanya dipilih besarnya 0.8 units. -

Pengestan titik selesai Æ Ok.

3 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

3. Beberapa Metode Entri data lapangan . Untuk memudahkan surveyor dalam memasukan data lapangan yang dikemudian hari akan diolah menjadi peta , terdapat 3 metoda 1. Mendownload data dari Total Station dengan memakai data collection link (modul Survey2i) 2. Mengentri data hasil ukuran (mis Poligon atau Tachimetri) langsung dengan memakai menu Traverse atau sideshots entry (modul Survey2i) 3. Dihitung terlebih dahulu melalui Ms Excell, dan selanjutnya diimpor melalui fasilitas impor

point

(semua modul). Untuk mebuka modul ˆsurvey2i˜,terlebih dahulu pada menu ˆProject˜Æ˜Menu Palettes˜ pilih ˆsurvey2i˜ Ƙload˜. 3.1 Setting untuk entri Data Poligon dan Situasi Tujuan dari metoda ini adalah membuat data hasil pengukuran menggunakan alat manual (mis Theodolit T2,T0) dapat ditampilkan secara digital. 1. Pada menu ˆData Collection/input˜ Æ ˆTraverse Setting˜ pada Dialog box bisa dipilihsesuai dengan data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual poligon, yaitu pada menu Traverse setting : •

Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle



Jika sudah mendapatkan hasil sudut horizontal rata−rata pada Horizontal Angle Measurment pilih Angles right



Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face1 BS Distance artinya jarak rata−rata yang dimasukan kedalam komputer.

2. Pada menu ˆData Collection/input˜ ÆSideshots setting pada ˆDialog Box˜ bisa dipilih sesuai dengan data lapangan yang didapat, mis: untuk memasukan data manual situasi metoda Tachimetri , yaitu pada menu sideshots setting : •

Jika dilakukan pengukuran sudut vertikal , pilih Vertcal Angle



Pada command toggle pilih Elevations artinya akan muncul hasil elevasi , Face BS Distance artinya jarak rata−rata yang dimasukan kedalam komputer

3.2 Mengentri data dengan menggunakan metode Traverse/Sideshots entry. Pada sub ˘bab ini akan disimulasikan bebrapa titik sebagai ilustrasi dalam memasukan data : 1. Memasukan data hasil ukuran poligon. Syarat untuk mengentri data poligon adalah harus ada satu titik tetap dan satu azimuth

awal

atau dua titik tetap yang telah diketahui koordinatnya. Data Collection InputÆTraverse/sideshotsÆTraverse entry Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah − Enter point number of setup : misal nya titik tersebut titik no 1 Æenter − Enter theodolite height: diisi sesuai dengan tinggi

alat

− Enter backsight point number: diisi titik nomor yang telah diketahui koordinatnya . − Enter foresight angle right: diisi sesuai dengan hasil rata rata ukuran sudut tersebut.

4 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

− Enter foresight slope distance: diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran jarak tersebut. − Enter Foresight vertical angle: diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran sudut vertikal. − Enter prism height: diisi sesuai tinggi target − Enter description: disi deskripsi titik tersebut , mis ˆP3/dekat selokan˜ Selanjutnya akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya . − Advance to next setup (Yes/No)? : pilih Yes, sesuai− kan dengan nomor yang ada pada layar komputer atau otomatis akan membuat nomor ber− urutan atau diisi sesuai dengan jenis titiknya. 2.

Memasukan data hasil ukuran detail/situasi Sesuai dengan rumus dasar pengukuran, bahwa untuk menentukan titik yang akan ditentukan koordinatnya harus dihitung dari titik yang telah diketahui koordinatnya, demikian juga dalam pemasukan data detail/situasi. Data Collection InputÆTraverse/sideshotsÆSideshots entry Kemudian pada Command Toggle akan ada perintah − Enter point number of setup : misal nya titik tersebut titik no 1 Æenter − Enter theodolite height: diisi sesuai dengan tinggi alat − Enter backsight point number: diisi titik nomor yang telah diketahui koordinatnya , atau jika memakai sisitim pengukuran memakai theodolit yang memakai bousoulle maka nomor titik diisi dengan nomor yang tidak ada/tidak mungkin ada dalam ˆproject ˆ; misal :diisi 10000, karena didefinisikan backsight pada titik yang belum ada koordinatnya maka pada toggle command akan ada pertanyaan; − Enter NE/ (or NE): disi 0 − Enter point number to start numbering from: Æ enter jika setuju dengan nomor yang ditampilkan (otomatis) atau sesuai dengan sistim yang telah di rencanakan mis, untuk titik detail mulai dari titik 700 dst. − Enter foresight angle : disi sesuai data ukuran detail − Enter foresight slope distance: diisi sesuai dengan hasil rata−rata ukuran jarak tersebut. − Enter Foresight vertical angle: diisi sesuai dengan hasil rat−rata ukuran sudut vertikal. − Enter prism height: diisi sesuai tinggi target − Enter description: disi deskripsi titik tersebut , mis ˆkiri/as selokan˜ pada layar akan ditamplikan titik baru , sesuai dengan hasil ukurannya Selanjutnya jika alat tetap pada titik yang tetap maka akan muncul lagi toggle command , mulai dari : Enter foresight angle , demikian perintah tersebut berulang. Jika akan berpindah pada titik baru maka setelah ada toggle command Enter foresight angle , ÆenterÆenter, akan muncul Enter point number of setup (nomor tempat berdiri alat) .

5 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

3.3 Mengimpor data hasil ukuran dari Program ˆspreadsheet˜ (Excell,Lotus) Untuk mengimport titik titik yang telah dihitung dari Excell , terlebih dahulu titik titik tersebut harusdi sesuaikan formatnya, dalam program Autocad land development ada bermacam−macam format untuk menampilkan titik sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Pada umumnya format yang dipakai adalah format PENZD (comma delimitted) , artinya: − Baris A (pada excell) untuk (P)oint /titik − Baris B (pada excell) untuk (E)asting/ X − Baris C (pada excell) untuk (N)orth/ Y − Baris D (pada excell) untuk (Z) /Elevasi

− Baris E (pada excell) untuk (D)eskripsi Menu import point ini ada pada seluruh modul Autocad Land Development. Setelah disiapkan file dalam bentuk extension *.csv maka pada LDD2000i , pointÆexport/import pointÆ format manager, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted).Æclose, Selanjutnya PointÆexport/ import pointÆImport point, pada dialog box pilih PENZD(comma delimitted) untuk format dan pilih direktori, nama file pada komputer yang akan diproses menjadi gambar.

6 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

Setelah itu muncul dialog box ÆCOGO database import optionÆOK Akan muncul sebaran titik hasil pengukuran (pada command toggle ZÆEnterÆEÆEnter). Adapun untuk penarikan garis detail seperti jalan , sungai memakai fasilitas Autocad yaitu PL (polyline) atau L (line).

7 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

4. Pemrosesan Digital Terrain Modell Modul Terrain ini ada pada semua modul. Pada dasarnya pembentukan terrain adalah membuat titik−titik pada sebaran yang telah di−entri tadi menjadi model 3 dimensi. 4.1.Pembentukan Terrain TerrainÆTerrain Model Explorer, maka akan muncul dialog box, ManagerÆCreate Surface, click surface Æ(klik kanan) rename, untuk menamai surface baru, mis: LatihanÆOK.

Untuk membatasi titik−titik yang akan dijadikan model 3d terlebih dahulu membuat garis polyline yang menjadi batas yang nanti akan didefinisikan sebagai Boundaries. Dari dialog box yang diilustrasikan seperti gambar diatas , plilh Point FilesÆAdd point from autocad object Æpoint, Akan muncul pada toggle command Select objects by [Entity/Layer] : ÆEÆselect objectÆpilih titik yang akan dijadikan digital terrain model (dipilih atau diblok). Pada dialog box yang telah diberi nama latihanÆ Build, yang berarti membuat model 3 dimensi. Sampai dengan perintah tadi , titik−titik tersebut sudah membentuk model 3d dan siap untuk dibuat konturnya.

8 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

4.2. Pembuatan Kontur Pada Terrain model explorerÆCreate ContourÆmuncul dialog box :

Dialog tersebut berisi: -

Surface

-

Elevation range

-

Interval

-

Contour style,Æ standard, optionÆstyle manager, muncul dialog box contour style managerÆ contour appearanceÆsmoothing options pilih derajat kehalusan dari 0−100.ÆOk

-

Erase old contours (Yes/No)

-

Kontur akan muncul dengan interval yang diinginkan

4.3. Editing Kontur. Hasil yang ditampilkan setelah di create kontur kadang−kadang kurang sesuai dengan keadaan yang se venarnya dilapangan. Proses lanjutan dari ˆCreate contour˜ yaitu edit surface SurfaceÆedit surfaceÆimport 3d lines , untuk memunculkan garis−garis interpolasi (Triangulated irreg ular network) , garis−garis tersebut akan membentuk layer tersendiri yaitu srv−view. Ada 6 metoda untuk mengedit contur tersebut . yaitu:

9 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

1. Add line , surfaceÆedit surfaceÆAdd line , yaitu untuk menambah garis interpolasi pada titik yang telah terikat oleh garis−garis interpolasi (tin). 2. Delete line , surfaceÆedit surfaceÆdelete line , yaitu mengahapus garis yang tidak terpakai dalam pembentukan kontur /terrain 3. Flip Face , surfaceÆedit surfaceÆflip face yaitu membalik arah garis

Kondisi sebelum

Kondisi sesudah

Garis yang di-flip face 4. Add point surfaceÆedit surfaceÆ add point ; yaitu menambah titik pada surface, sebelum menambah titik tersebut, pada menu pointÆaddpointÆmanual ; northing/easting sehingga waktu penambahan titik pada surface sesuai dengan tampilan pada drawing. 5. Delete point, SurfaceÆedit surfaceÆ Delete point ; yaitu menghapus titik pada terrain. 6. Edit point, SurfaceÆedit surfaceÆ edit point ; yaitu merubah elevasi yang ada pada data base terrain. Ke enam metoda tersebut dapat dilakukan simultan sesuai dengan kebutuhan , setiap selesai melakukan edit surface maka perlu dilakukan kembali import 3d lines 4.4. Membuat label pada kontur. Pembuatan label kontur dilakukan setelah semua proses editing surface telah selesai . TerrainÆcontour labelÆEnd; yaitu mencatumkan label pada ujung garis kontur (1 kontur/single ) TerrainÆcontour labelÆgroup end ; yaitu mencantumkan label pada ujung garis (grup kontur) TerrainÆcontour labelÆInterior ; yaitu mencantumkan label di dalam garis kontur sesuai keinginan kita (1 kontur /single) TerrainÆcontour labelÆgroup Interior : yaitu mencatumkan label di dalam garis kontur secara bersamaan (grup)

10 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

5.Pembuatan Alinemen 5.1 Pendefinisian Alinemen Penarikan Alinemen , khususnya alinemen Horizontal dilakukan setelah semua gambar kontur, detail, simbol tidak ada perubahan lagi (fix). Misalkan layer as alinemen didefinisikan sebagai layer AS, selanjutnya ditarik garis alinemen dengan layer AS tadi memakai perintah line dengan jalur sesuai dengan medan yang ada . Setelah garis rencana alinemen terbentuk, selanjutnya pada modul Land dektop 2000i complete direnca nakan juga tikungan . Line/curveÆcurve between two line, pada toggle command muncul Select first tangent lalu pilih garis pertama yang berpotongan, Æselect second tangent ÆFACTOR[Length/Tangen t/External/Degree/Chord/Mid/MDist/]: rÆRadius , p erintah tersebut rutin , adapun jika ada tikungan yang berjenis spiral pada menu Line/curveÆcreate s piralsÆfit tangent−tangent, lalu akan muncul dialog box pada halaman berikutnya :

Misalkan dipilih tipe spiral−curve−spiral, Æspiral type clothoidÆ Select line (or POints)Æ Select line (or POints)Æ Enter radius (or Degree): Æ Spiral A in (or Length): Æ Spiral Length in(or A): , perintah tersebut rutin /berulang . Setelah rencana alinemen terbentuk (sudah dipasang jari−jari) maka AlignementÆDefine from objectÆ select entity Æselect object Specify opposite corner: Æ Select reference point (Enter for start), Akan muncul dialog box yang berisi alignement name Description, starting station Æenter

11 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

Tampilan yang akan muncul yaitu panjang alinemen , seperti contoh berikut ini Starting station: 0+000 Ending station: 1+231.378 Superelevation data created.

12 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

5.2. Stationing Pencantuman label station dibuat sesuai dengan aturan yang berlaku , biasanya stationing per 50 m, pada modul Civil designÆcreate station labelÆ akan muncul dialog box pada halaman berikutnya ,isi Station label increment , mis tiap 50 mÆOk

Menu AlignementÆCreate station label, maka akan muncul station beserta station label curva (TC,CT ,TS,ST) . 5.3. Membuat garis badan jalan dan lainnya. Pada menu Alignement Æcreate offset, akan muncul dialog box dan diisi sesuai denan lebar badan jal an yang direncanakan atau akan ditampilkan juga mis: bahu jalan, ROW.

13 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

6.Pembuatan Penampang memanjang 6.1. Pembuatan penampang memanjang Penentuan skala h (horizontal) dan V (vertikal) untuk Penampang memanjang dilakukan pada saat setting awal proyek , pada modul Civil design Profile ÆProfile settingÆsampling Æ Ok Profile ÆProfile settingÆEG layers , Æ OK Profile ÆProfile settingÆFG Layers, Æ OK Profile ÆProfile settingÆLabel and prefix , Æ Ok Profile ÆProfile settingÆValue, >akan muncul dialog box untuk menset nilai label text pada sumbu Vertikal dan Horizontal> Æ Ok Kemudian dilakukan ˆprofilling˜ terhadap alinemen yang telah terbentuk berdasarkan ˆsurface˜−nya Profile ÆSurface Æset current surface Profile Æ existing ground Æ sample from surface Æselect alignement ÆInner refernce super elevation point Æ Outer right rollover point Æ Ok Perintah tersebut sama untuk kondisi sebelah kanan . 7.5 Menampilkan Cross pada layar Cross section Æ section plot Æ all Alignment Name: Acho

Number: 1

Descr:

Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956 Beginning station : Ending station : Sheet origimn point

24 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

8.Menampilkan Volume 8.1 Menampilakn volum cut and fill Cross Section Æ total volume output Æ volume table Alignment Name: Acho

Number: 1

Descr:

Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956 Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] : Use of curve correction [Yes/No] : Use of volume adjustment factors [Yes/No] : Cut adjustment factor : Fill adjustment factor : Beginning station : Ending station : Æ Pick insertion point < klik dimana tabel volume akan ditampilkan di laayar> , jika akan dibaca pada file notepad , Cross Section Æ total volume output Æ To File Æ Alignment Name: Acho

Number: 1

Descr:

Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956 Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] : Use of curve correction [Yes/No] : Use of volume adjustment factors [Yes/No] : Cut adjustment factor : Fill adjustment factor : Beginning station : Ending station : Æ output file name , isi nama file .

8.2 Menampilkan volume template Crossa section Æ surface volume output Æ Template surface Alignment Name: Acho

Number: 1

Descr:

Starting Station: 0.000 Ending Station: 1794.956 Volume computation type [Prismoidal/Avgendarea] : Use of curve correction [Yes/No] : Use of volume adjustment factors [Yes/No] : Cut adjustment factor : Fill adjustment factor : Output file name : Acho Printing to file (append): Acho Beginning station : Ending station : Passing through sections determining the surface conditions... Station: 1+794.956 Selanjutnya bisa dibuka pada notepad

25 Manual AutoLand 2.1 © Badaxx 2005

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF