Manual Aplikasi Grafikal KKP
March 12, 2018 | Author: zsyafrin | Category: N/A
Short Description
Download Manual Aplikasi Grafikal KKP...
Description
I.
PENDAHULUAN
Aplikasi KKP 2B Grafikal dapat diimplementasikan untuk membantu Petugas Pemetaan
dalam setiap proses penggambaran baik berupa Gambar Ukur, Surat
Ukur/ Salinan Surat Ukur dan Gambar Denah.
Pada sistem penggambaran Gambar Ukur /Surat Ukur/Gambar Denah, data yang digunakan bisa berupa data dari lapangan (Data Hasil Pengukuran) yaitu berupa data Panjangan (Jarak), Sudut (Derajat – Menit – Detik), Koordinat ( Sumbu X dan Sumbu Y ) atau gabungan diantaranya.
Aplikasi Pemetaan Kantor Pertanahan memiliki fasilitas sistem penggambaran zona TM3 dimana data masukannya mempunyai keakuratan yang tinggi sehingga bidang/persil dalam database akan tersimpan sesuai dengan koordinat-koordinatnya, pada akhirnya bidang/persil yang telah tergambar dalam suatu zona akan membentuk peta dasar.
Penggambaran
bidang/persil
secara
otomatis
akan
diberikan
No
mor Identifikasi Bidang (NIB) setelah proses integrasi, selanjutnya data-data tersebut akan disimpan dalam database sehingga gambar bidang/persil dapat digunakan kembali atau ditampilkan saat diperlukan.
Aplikasi KKP 2B Grafikal yang diberi nama GeoKKP ini adalah : •
Aplikasi client – server.
•
Menggunakan teknologi SOA (Service Oriented Architecture).
•
Untuk client nya menggunakan software mapping yang sudah familiar yaitu Autodesk Map versi 2009 atau lebih.
Buku manual ini akan menjelaskan penggunaan aplikasi KKP 2B Grafikal untuk client.
1
B. Struktur Menu Struktur menu aplikasi pemetaan GeoKKP adalah seperti berikut ini :
2
dst....
3
C. Toolbar Toolbar-toolbar yang ada dalam aplikasi GeoKKP yaitu : •
Toolbar Standarisasi I
•
Toolbar Standarisasi II
•
Toolbar Survey
•
Toolbar Pemetaan
•
Toolbar Tool
4
A. Tipe Operasi Dalam Penggambaran / Pemetaan Setiap berkas permohonan yang akan di gambar dalam Aplikasi Pemetaan memiliki status tipe proses yang menunjukkan tipe dari Jenis Bidang/Persil yang akan dibuat. Status dari tipe operasi tersebut adalah sebagai berikut : NPG
New Parcel Generation = Penggambaran persil baru. Tipe operasi untuk Penggambaran Bidang/Persil, contohnya pada Permohonan Konversi, Pengakuan dan Pemberian Hak.
UNI
Union of Parcels (Merge Parcel) = Penggabungan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan di gambar merupakan penggabungan dari beberapa Bidang/Persil.
SUB
Subdivision of Parcels (Complete Split) = Pemecahan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemecahan dari suatu Bidang/Persil.
DIV
Division of Parcels (Not Complete Split) = Pemisahan persil. Tipe operasi ini aktif jika Bidang/Persil yang akan dibuat merupakan Pemisahan dari suatu Bidang/Persil.
DEG
Data Entry Generation Tipe operasi untuk Penggambaran/Salinan dari Gambar Situasi/Surat Ukur untuk persil. Contoh Permohonan untuk tipe proses ini Permohonan untuk sertipikat Hilang, Sertipikat Rusak.
NME
Remeasuring Tipe operasi untuk Pengukuran Ulang
SLC
Self Land Consolidation = Konsolidasi Tanah. Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang 5
berhubungan dengan konsolidasi tanah. NTG
New Parcel for Parcel Over Parcel = Hak di atas Hak. Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur Pemberian HGB/HP di atas Sertipikat HM berdasarkan Akta PPAT dengan pengukuran. Data Entry Apartemen Generation
DAG
Tipe operasi ini aktif jika menjalankan prosedur yang berhubungan dengan Rumah Susun, Apartement dan Gambar Denah.
B. Tahapan-tahapan Proses Berkas 1
2
Cari berkas
Mulai berkas
3
4
5
Penggambaran Integrasi Pencetakan Bidang
6
7
Map Placing
Selesai
C. Penggambaran Bidang Sebaiknya sebelum melakukan proses penggambaran, petugas pemetaan dapat menekan tombol
untuk melihat informasi detil pekerjaan yang harus
dilaksanakan. Contoh : -
Jenis prosedur Pengukuran Pendaftaran Pertama Kali
-
Jumlah persil yang akan dibuat yaitu 1 bidang.
6
Terdapat juga editor persil untuk merubah data atribut persil seperti nama jalan, nomor, rt, rw, kode pos, penggunaan dan pemanfaatan. Pada contoh di atas daftar persilnya masih kosong karena untuk berkas dengan tipe operasi NPG belum terbentuk persil sebelum dilakukan Integrasi. Untuk berkas yang menghasilkan persil baru yaitu dengan tipe operasi NPG, SUB, DIV sebaiknya setelah integrasi sukses segera dilakukan editing atribut persil baru melalui Editor Persil ini. Proses penggambaran bidang dapat dilakukan dengan menggunakan tool standar dari Autocad atau menggunakan tool yang telah disediakan aplikasi. Proses penggambaran dibahas pada bab tersendiri. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah bidang yang digambar harus sesuai mengacu pada tabel berikut ini :
Tipe Operasi
Info jumlah bidang yang digambar
Jumlah Bidang yang digambar
Keterangan
NGE
n bidang
n bidang
UNI
1 bidang
1 bidang
Penggabungan selalu 1 bidang yang digambar
SUB
n bidang
n bidang
DIV
n bidang
(n + 1) bidang
n>1 Pemecahan bidang yang digambar selalu > 1 Pemisahan bidang yang digambar persil induk dan persil anak hasil pemisahan.
7
DEG, NME
n bidang
n bidang
DAG
1 bidang
1 bidang
Setelah semua obyek digambar dan sudah terbentuk topologi batas persil maka hasilnya kurang lebih akan seperti gambar di bawah ini. Pada gambar terlihat untuk bidang baru memiliki centroid bertanda ”-”.
D. Integrasi Setelah proses penggambaran selesai dan telah dibuat topologi persil, langkah selanjutnya yaitu melakukan proses Integrasi dengan cara klik tombol . Selanjutnya akan ditampilkan kotak dialog Definisi Persil seperti berikut ini :
8
Keterangan : Nama kecamatan dan desa lokasi bidang yang digambar. Jika tidak sesuai (salah desa dari tekstual) dapat dikoreksi disini dengan memilih desa yang benar.
Daftar bidang yang dikategorikan dalam : • Persil Baru : yaitu semua bidang yang telah digambar yang belum memiliki id persil. • Persil Edit : Bidang yang telah memiliki id persil dan bukan merupakan persil induk. • Persil Induk : Bidang yang telah memiliki id persil dan merupakan persil induk. Pilihan ini tersedia untuk tipe prosedur DIV (Pemisahan). • Apartemen : Batas gambar denah Pilihan ini tersedia untuk tipe prosedur DAG (Gambar Denah).
9
Tombol
ini digunakan
untuk mereset
bidang-bidang seperti ketika awal Definisi Persil ditampilkan.
Digunakan untuk mem-validasi bidangbidang
sebelum
proses
integrasi
dijalankan.
Digunakan
untuk
melakukan
proses
integrasi, tombol ini akan aktif jika validasi sukses.
Digunakan untuk membatalkan proses dan keluar dari dialog Definisi Persil.
Status bar, teks pada kolom paling kiri menunjukkan status validasi. Teks pada kolom kanan yang terdiri dari dua angka menunjukkan jumlah persil yang ada pada kategori
yang
dipilih
dan
jumlah
seharusnya.
1. Perintah-perintah dalam Daftar Bidang Perintah-perintah dalam Daftar Bidang diakses melalui klik kanan mouse, drag n drop dan dobel klik.
10
•
Gabung geometri bidang
Gabung geometri persil dengan cara pilih beberapa bidang yang akan digabung kemudian klik kanan pilih menu
atau dapat juga
dengan cara drag n drop dari bidang asal ke bidang yang akan dituju misal drag baris bidang s2 dan drop ke baris bidang s1. Maka akan dihasilkan satu bidang dengan label s2+s1 dan nilai luas merupakan hasil penjumlahan sedangkan pada kolom keterangan akan menjadi Gabungan. Tool ini digunakan untuk menggabungkan satu bidang yang terbelah misalnya oleh parit atau jalan.
•
Memindahkan Persil ke kategori lain
11
Persil Baru dapat dipindahkan ke Persil Edit dengan klik kanan pada persil yang dipilih kemudian pilih menu
. Pada contoh persil s2 dari
Persil Baru dipindahkan menjadi persil Edit. Serupa dengan fungsi ini yaitu Jadikan Persil Baru, Jadikan Persil Induk. •
Zoom persil
Untuk me-zoom suatu bidang yang dipilih pada daftar sehingga
akan
ditampilkan secara penuh pada gambar, dengan cara klik kanan pilih menu atau dengan dobel klik mouse. 2. Validasi Persil Validasi yang dilakukan meliputi : 12
•
jPB = jPG - jPE jPB
: Jumlah persil baru
jPG
: Jumlah persil yang harus digambar
jPE
: Jumlah persil edit.
•
Persil Edit harus memiliki geometri dan id persil.
•
Persil Induk berjumlah satu dan harus memiliki geometri dan id persil.
•
Apartemen berjumlah satu dan harus memiliki geometri.
Setelah meng-klik tombol
, hasil dari validasi akan ditampilkan
dalam status bar yang ada di baris paling bawah pada kotak dialog. Contoh validasi tidak memenuhi syarat :
Contoh validasi memenuhi syarat :
Setelah validasi memenuhi syarat maka tombol Proses akan aktif.
3. Proses Integrasi Selanjutnya proses integrasi dilakukan dengan menekan tombol
.
Jika proses integrasi berjalan baik maka akan ada pesan seperti berikut ini :
Aplikasi akan memberikan NIB baru untuk bidang yang baru dan mengupdate NIB pada gambar sesuai yang didapat dari database.
13
Untuk melengkapi data atribut persil yang baru saja terbuat klik tombol . Sehingga akan ditampilkan kotak dialog Informasi Berkas dan pada Daftar Persil sudah terdapat satu (1) data persil yang atributnya masih kosong.
Keterangan Daftar Persil Yang Bisa Di Edit pilih persil yang akan di edit. Selanjutnya pada editor persil akan ditampilkan data atributnya.
Editor Persil Lengkapi isian sesuai data lapangan. 14
Untuk menyimpan perubahan tekan tombol
.
Akan ditampilkan pesan seperti disamping jika proses update sukses.
Tombol ini digunakan untuk merefresh data atribute persil setelah proses update.
Tombol ini untuk menutup kotak dialog Informasi Berkas.
E. Pencetakan Setelah bidang mendapatkan NIB, langkah selanjutnya yaitu mencetak Peta Bidang, GU dan SU mengacu pada Bab VIII. PENCETAKAN.
F. Map Placing Memindahkan persil ke peta (Map Placing) mengacu pada Bab VII. MEMINDAHKAN PERSIL BARU KE PETA PENDAFTARAN.
G. Menyelesaikan Berkas Untuk menyelesaikan berkas dilakukan dengan cara klik tombol
. Maka
status berkas spatial menjadi END dan proses di tekstual bisa dilanjutkan.
15
II. III. PENGGAMBARAN DATA HASIL PENGUKURAN LAPANGAN A. Penggambaran untuk berkas pengukuran. Langkah-langkah untuk membuat gambar GU atau SU baru yaitu : a.
Membuat layer standar dari menu StandarisasiSet Layer.
b.
Mengatur skala tipe garis berdasarkan skala pencetakan misalnya (1 : 500), dari menu PemetaanSet Linetype ScaleSkala 500.
c.
Berdasarkan data ukuran lapangan lakukan penggambaran obyek-obyek. Contoh data lapangan :
d.
Untuk menggambarkan garis basis dengan azimut dan panjangan tertentu perintahnya adalah pilih menu PemetaanGambar Polar Azimuth.
A
e.
B
Command: _PolarSurvey Masukkan Titik Basis : (PILIH TITIK A) Masukkan Identitas Titik : B Masukkan Azimut (derajat) : 94 Masukkan Azimut (menit) : 8 Masukkan Azimut (detik) : 59 Jarak Dari Titik Basis : 12.84 Masukkan Azimut (derajat) :
Penggambaran metode trilaterasi
16
Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik A Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK A, arahkan ke sisi pendekatan. Specify next point or [Undo]: 12.54 (masukkan jarak) Specify next point or [Undo]: Klik icon untuk menggambar garis ukur dari titik B Command: _dlgau Specify first point: PILIH TITIK B Specify next point or [Undo]: 18.08 (masukkan jarak) Specify next point or [Close/Undo]: Klik icon untuk mempertemukan kedua garis ukur. Kini ke-3 titik pojok bidang tanah sudah tergambar, dengan cara yang sama dapat digambarkan titik pojok lainnya. f.
Ubah garis-garis ukur yang juga merupakan batas bidang menjadi layer bidang tanah, dengan cara pilih garis-garis ukur, pilih menu StandarisasiJadikan Objek LinierUnsur KadastralBatas Bidang.
g.
Memberi dimensi garis dengan menu perintah PemetaanGambar DimensiDimensi Linier Pilih Garis, kemudian pilih garis-garis yang akan diberi dimensi.
h.
Untuk mematikan / menghidupkan layer dimensi klik tombol
i.
Setelah bidang tergambar, langkah selanjutnya adalah cleanup batas bidang 17
perintahnya pilih menu StandarisasiCleanupUnsur KadastralBatas Bidang atau klik icon toolbar
, akan tampil dialog Clean Report, klik tombol
Reclean sampai errornya bernilai 0 semua.
j.
Setelah gambar di cleanup selanjutnya yaitu membuat topologi bidang dengan cara pilih menu StandarisasiBuat TopologiUnsur KadastralBatas Bidang atau klik icon toolbar
. Jika pembuatan topologi berhasil akan ada
pesan pada baris perintah Autocad seperti ini : Command: _bparcr Writing topology information to the drawing... Topology Berhasil Dibuat. k. l.
Mencetak peta bidang dengan cara pilih menu PemetaanPlotPlot Peta Bidang.
m. Mencetak GU dan SU graphical dengan menu perintah PemetaanPlotCetak Surat Ukur A4 atau Cetak Surat Ukur A3. Pencetakan SU dan GU perintahnya sama, disini dibedakan untuk cetak GU maka dimensi dan garis ukur kelihatan. Untuk menghidup-matikan layer dimensi klik tombol
.
18
B. Menggambar Poligon,Titik Dasar Teknik dan Titik Detil dari File Koordinat Diaktifkan dengan memilih menu Pemetaan > Import Titik Dasar Teknik/Titik Detil
Pada kolom Format Data terdapat 2 (dua) pilihan : 1. DXYO (deskripsi, X, Y, Orde Titik) 2. XYDO (X, Y, deskripsi, Orde Titik) Kemudian klik
,pilih pada direktori mana file tersebut disimpan
Contoh : file teks
Pada kolom paling kanan menyatakan orde dari titik {orde-0, orde-1, order-2, orde-3, dan R untuk Orde Perapatan }. Jika orde tidak diisi, maka bisa dipilih manual, dengan mengaktifkan checkbox Set Orde Titik Manual kemudian pilih orde titiknya. Untuk mengimport titik detil pilih ordenya Titik Detil. Jika garis poligon akan digambarkan maka centang checkbox Gambar Garis. Delimeter Tab : antar kolom dipisahkan karakter TAB (“
“).
Delimeter Space : antar kolom dipisahkan karakter SPASI (“ “). 19
Delimeter Coma: antar kolom dipisahkan karakter koma (“,”). Hasil import polygon : terlihat setiap titik memiliki simbol yang berbeda-beda sesuai dengan Orde titik tersebut
C. Menggambar Titik Dasar Teknik Manual Penggambaran titik dasar teknis orde 0 (Nol) bisa dilakukan melalui menu Pemetaan >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde 0. Selanjutnya autocad akan menanyakan identitas titik tersebut. Setelah memasukkan identitas titik, autocad akan menanyakan absis dan ordinat titik dasar teknis orde nol tersebut. Penggambaran titik dasar orde teknis orde 1, 2, 3, 4 dan perapatan bisa dilakukan dengan cara yang sama dengan cara diatas, tergantung menu yang dipilih melalui menu Pemetaan >> Gambar Titik Dasar Teknis >> Orde x.
D. Menggambar Hasil Pengukuran Detil Dengan Theodolit Pengukuran dengan theodolit merupakan pengukuran secara polar. Sudut yang diukur bisa berupa azimut atau sudut relatif terhadap sebuah acuan yang telah diketahui azimutnya.
Utara
Utara
Acuan
a
α
α O
a ß
O
20
Sudut relatif (ß) tersebut bisa saja searah atau berlawanan arah jarum jam.
1. Untuk menggambar polar dengan azimuth, klik menu Pemetaan >> Gambar Polar Azimuth. Autocad akan menanyakan koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari Azimut (α) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)
2. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >> Polar Dengan Sudut Searah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik acuan atau klik pada layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari sudut relatif searah jarum jam (ß) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)
3. Untuk menggambar polar dengan sudut searah jarum jam, klik menu Pemetaan >> Polar Dengan Sudut Berlawanan Arah Jarum Jam. Autocad akan menanyakan koordinat titik basis. Masukkan koordinat titk O atau klik pada layar autocad. Selanjutnya autocad akan menanyakan koordinat titik acuan, masukkan koordinat titik acuan atau klik pada layar autocad. Kemudian autocad menanyakan identitas titik target, masukkan identitas titik target, misalnya a. Berturut – turut autocad akan menanyakan nilai derajat, menit dan detik dari sudut relatif berlawanan arah jarum jam (ß) dan jarak dari titik basis ke titik target (jarak O – a)
4. Penggambaran hasil pengukuran dengan theodolit ini juga bisa dilakukan dengan cara memanggil file text yang berisi data – data pengukuran. Klik menu Pemetaan >> Polar dari File. Kemudian akan muncul kotak dialog menanyakan lokasi file datanya. Format file text tersebut adalah sebagai berikut : Titik berdiri alat
Titik Acuan
Absis Berdiri Alat
Ordinat Berdiri Alat
Absis Acuan
Ordinat Acuan
No.detil
sudut detil (derajat)
sudut detil (menit)
sudut detil (detik)
tanda arah sudut
No.detil
sudut detil (derajat)
sudut detil (menit)
sudut detil (detik)
tanda arah sudut
Catatan : -
Baris berawalan tanda “ # ” tidak diproses
-
tanda arah sudut: kosong searah jarum jam, “-“ berlawanan arah jarum jam. 21
-
Jika titik acuannya arah Utara (azimut) koordinat titik acuan tidak perlu ditulis.
-
Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor titiknya.
#Baris berawalan tanda # tidak diproses #Tanda "-" diakhir baris merupakan flag untuk menandai sudut diukur berlawanan arah jarum jam A B 234200 820800 234340 820770 1 0 30 0 50 2 45 30 0 50 3 45 30 0 50 4 90 30 0 50 ##Untuk polar Azimuth nama titik referensi diisi UTARA B UTARA 234340 820770 1 0 30 0 50 2 45 30 0 50 3 45 30 0 50 4 90 30 0 50 ##Untuk menggunakan titik poligon yang sudah ada cukup ditulis nomor poligon orde4 nya. C D 1 0 30 0 25 2 45 30 0 25 3 45 30 0 25 4 90 30 0 25 D UTARA 1 0 30 0 25 2 45 30 0 25 3 45 30 0 25 4 90 30 0 25 -
E. Menggambar Objek – Objek Pemetaan Objek objek pemetaan lain yang harus digambar berupa objek polyline dan text. Dalam menu pemetaan, objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi, kadastral, hidrologi, transportasi, bangunan, tematik dan unsur kontur. Sedangkan objek linear dikelompokkan menjadi unsur administrasi, kadastral, hidrologi, transportasi, identitas titik, bangunan, penggunaan lahan. Menu ini sangat berguna untuk memisahkan layer setiap objek – objek pemetaan. Gambar Objek Linier Unsur Administrasi Batas Negara Batas Propinsi Batas Kabupaten Batas Kecamatan Batas Desa Batas RW Batas RT Unsur Kadastral Batas Persil Batas Sub Persil Garis Gambar Ukur
Unsur Transportasi Batas Jalan Garis Tengah Jalan Batas Trotoar Batas Jalan Tanah Garis Tengah Jalan Tanah Batas Gang Garis Tengah Gang Batas Jalan Setapak Garis Tengah Jalan Setapak Batas Rel Garis Tengah Rel Batas Lori 22
Dimensi Ukuran Pagar Tembok Pagar Besi Pagar Kayu Pagar Bambu Pagar Hidup
Garis Tengah Lori Batas Jembatan Garis Tengah Jembatan Unsur Bangunan Bangunan Rumah Bangunan Bertingkat Bangunan Tidak Permanen
Unsur Hidrologi Batas Sungai Garis Tengah Sungai Batas Selokan Garis Tengah Selokan Batas Danau Batas Rawa Batas Kolam Garis Pantai Batas Dam Batas Galian
Unsur Tematik Batas Kebun Batas Sawah Batas Tegalan Batas Hutan Unsur Kontur Kontur Interval 10 m Kontur Interval 2 m
Gambar Objek Text Unsur Administrasi Nama Negara Nama Propinsi Nama Kabupaten Nama Kecamatan Nama Desa Nama RW Nama RT
Unsur Transportasi Nama Jalan Nama Jalan Tanah Nama Gang Nama Jalan Setapak Nama Rel Nama Lori Nama Jembatan
Unsur Kadastral Nomor Induk Bidang Nomor Surat Ukur Nomor Hak Kode Sub Persil
Unsur Identitas Titik Titik Tinggi Geodesi Titik Tinggi Instansi Lain Titik Dasar Teknis Orde 0 Titik Dasar Teknis Orde 1 Titik Dasar Teknis Orde 2 Titik Dasar Teknis Orde 3 Titik Dasar Teknis Orde 4 Titik Dasar Perapatan Titik Dasar Instansi Lain Identitas Menara Transmisi Identitas Tiang Listrik Identitas Tiang Telp Identitas Pipa
Unsur Hidrologi Nama Sungai Nama Selokan Nama Danau Nama Rawa Nama Kolam Nama Pantai Nama Dam Nama Galian Unsur Bangunan Bangunan Rumah Bangunan Bertingkat Bangunan Tidak Permanen
Unsur Penggunaan Lahan Kebun Sawah Tegalan Hutan
23
IV. RUBBER SHEETING Rubber Sheeting: Mengubah bentuk geometri dari suatu block-entity dengan mempertimbangkan faktor skala, rotasi dan translasi, dengan menggunakan lebih banyak titik sekutu yang diinginkan.
B
A 1
C
2 3 E 5
D
4
Pilih tombol Rubber Sheeting : Tentukan Base Point 1: pilih titik 1 Tentukan Referensi 1 : pilih titik A Tentukan Base Point 2: pilih titik 2 Tentukan Referensi 2 : pilih titik B Tentukan Base Point 3: pilih titik 3 Tentukan Referensi 3 : pilih titik C Tentukan Base Point 4: pilih titik 4 Tentukan Referensi 4 : pilih titik D Tentukan Base Point 5: pilih titik 5 Tentukan Referensi 5 : pilih titik E Tentukan Base Point 6: ***Pilih Object RubberSheet*** Select objects: 59 found, 1 group pilih obyek yang akan dirubbersheet Select objects: Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik-titik kontrolnya.
24
V. TRANSFORMASI ANTAR PROYEKSI PETA Fasilitas ini sangat berguna apabila ingin mentransformasikan peta – peta dari instansi lain di Indonesia seperti Bakosurtanal, Dirjen PBB, dan lain lain ke dalam sistem koordinat TM3.
Untuk melakukan transformasi antar proyeksi peta, lakukan langkah – langkah sebagai berikut: 1. Buat file baru melalui menu File >> New 2. Klik menu Pemetaan >> Transformasi Antar System Koordinat. 3. Pilih drive, misalnya c:/ 4. Pilih Direktori tempat file dwg yang akan ditransformasikan disimpan 5. Pilih file dwg yang akan ditranformasi pada kotak Select Files. Gunakan kombinasi tombol Shift atau Ctrl untuk memilih beberapa file. 6. Pada group box Sistem Koordinat Asal, tentukan kategori dan sistem koordinat peta asal, misalkan Kategorinya adalah 'UTM, WGS84 Datum' dan sistem koordinatnya adalah 'UTM84-49S' 7. Pada Group Box Sistem Koordinat Tujuan, tentukan kategori dan sistem koordinat peta tujuan, misalkan Kategorinya adalah 'BPN-TM3' dan sistem koordinatnya adalah 'TM3-49.2' 8. Klik OK 9. Simpan gambar hasil transformasi tersebut. 25
VI. PENGGUNAAN MODUL STANDARISASI DAN VALIDASI A. Verifikasi Koordinat dan Nomor Lembarnya. Kebanyakan peta pendaftaran yang ada di lingkungan Badan Pertanahan Nasional masih terpecah – pecah per lembar. Sering kali ditemukan adanya perbedaan antara koordinat peta tersebut dengan nomor lembar yang tercantum pada peta tersebut. Oleh karena itu, lakukan verifikasi kesesuaian nomor lembar dengan koordinat peta tersebut. Caranya adalah sebagai berikut: Buka peta pendaftaran tersebut. Klik menu standarisasi >> Menu TM3 >> Gambar Lembar. Program standarisasi akan memberikan prompt sebagai berikut Klik pada sembarang posisi :
Klik sembarang titik pada muka peta. Program standarisasi akan menanyakan skala peta sebagai berikut: Masukkan Skala [10000/2500/1000/500/250]:
Masukkan skala peta, biasanya untuk peta pendaftaran adalah 1000. Selanjutnya program standarisasi akan menggambar kotak yang menggambarkan lembar tersebut dengan teks nomor lembar di dalamnya. Pada command line juga akan ditampilkan nomor lembarnya, misalnya : Nomor Lembar : 29.204-01-1 Selanjutnya program standarisasi akan meminta sebuah titik lagi, tekan saja enter untuk mengakhiri. Cocokkan nomor lembar yang diberikan oleh program standarisasi dengan nomor lembar yang tertulis pada peta pendaftaran. Ada dua beberapa kemungkinan yang terjadi, yaitu: 1. Koordinat dan nomor lembarnya benar. Pada kasus ini, tidak ada permasalahan. Tutup saja file tersebut dan lanjutkan melakukan verifikasi file yang lain. 2. Koordinat dan nomor lembarnya salah. Pada kasus ini, cari referensi koordinat atau nomor lembar yang benar pada peta indeks atau jika tidak tersedia informasi lain lakukan pengukuran ulang 3. Koordinatnya benar tetapi nomor lembarnya yang salah. Apabila ditemukan kasus seperti ini, biarkan saja karena nantinya peta – peta ini akan diedge-matching dengan peta – peta lainnya berdasarkan koordinatnya. 4. Nomor lembar benar tetapi koordinatnya salah. Kasus ini sering terjadi pada peta – peta yang divektorisasi dari file raster menggunakan perangkat lunak vektorisasi. 26
Untuk menempatkan peta – peta ini pada lembar yang benar, lakukan langkah – langkah berikut: 1. Klik menu Standarisasi >> Menu TM3 >> Geser Lembar. Program standarisasi akan meminta objek – objek yang akan digeser. Select semua atau beberapa objek yang akan digeser pada peta tersebut. 2. Setelah itu, program standarisasi akan menanyakan titik awal pergeseran sebagai berikut :
Dari Titik :
3. Klik titik kiri bawah muka peta, kemudian program standarisasi akan menanyakan nomor lembar tujuan:
Masukkan No. Lembar : 4. Masukkan nomor lembar tujuan, misalnya 29204012. Semua objek yang dipilih akan digeser ke lembar 29.204.01.2. Setelah verifikasi nomor lembar dan kordinatnya dilakukan untuk semua peta, lakukan edge matching. Edge-matching dilakukan dengan menggabungkan peta – peta dalam satu desa. B. Penggabungan Peta Menjadi Satu Desa. Didalam autocad Map, menggabungkan dua buah file bisa dilakukan dengan menginsert file yang akan digabung tersebut. Proses ini kurang efektif karena proses insert hanya bisa dilakukan satu per satu. Untuk itu, dalam program standarisasi telah disiapkan satu modul untuk melakukan insert beberapa file. Cara menggunakan modul ini adalah sebagai berikut : 1. Klik menu Standarisasi >> Insert Beberapa File. Selanjutnya akan muncul kotak dialog sebagai berikut:
27
Penggunaan kotak dialog ini sangat mudah. Combo drive digunakan untuk memilih drive, disediakan sampai drive Z. List select Directory akan menampilkan sub direktori pada direktori yang sedang aktif. Jika tidak ada sub direktori pada suatu direktori maka hanya muncul . (single dot) dan .. (double dot) saja. Double dot digunakan untuk berpindah ke parent directory (direktori diatasnya). List Select File akan menampilkan file – file yang ada pada current directory sesuai dengan tipe file yang dipilih pada combo Select File Type. Ada dua tipe file yang bisa diselect dari combo Select File Type tersebut yaitu *.dwg dan *.dxf. Current direktori ditampilkan pada teks dibawah combo Drive. 2. Selanjutnya pilih beberapa file dari List Select File. Pemilihan beberapa file yang berurutan bisa dilakukan dengan menekan tombol shift. Tombol ctrl bisa digunakan untuk menambah file yang tidak berurutan atau mengurangi pilihan file. 3. Klik tombol OK. Semua file yang dipilih akan diinsert sesuai dengan koordinatnya. 4. Jika tidak ada gambar yang muncul dilayar, coba lakukan zoom extent
Berikut ini adalah hasil penggabungan peta – peta per lembar menjadi satu.
28
C. Pemecahan Blok. Suatu file yang diinsert akan mengakibatkan file tersebut menjadi sebuah blok. Sebelum dipecah, objek – objek pada blok tersebut tidak bisa diolah. Peta – peta pendaftaran tersebut kemungkinan bisa memiliki blok di dalam blok yang jumlahnya bisa mencapai ratusan bahkan ribuan blok yang sebenarnya tidak perlu. Blok – blok tersebut sering kali merepotkan, terutama karena blok tersebut mengacu pada suatu layer yang tidak standar. Akibatnya, layer tersebut tidak bisa dihapus. Pemecahan blok tersebut bisa dilakukan dengan perintah explode pada autocad. Jika jumlah bloknya mencapai ratusan atau ribuan, perintah explode menjadi tidak efektif. Program standarisasi menyediakan fasilitas untuk mengexplode blok – blok yang tidak dikenal pada dokumen standarisasi secara rekursif. Artinya semua blok sampai dengan blok di dalam blok akan diexplode sampai habis. Langkah – langkah untuk explode blok tersebut sangan sederhana, yaitu Klik menu Standarisasi >> Explode All. Pada command line akan ditampilkan informasi mengenai jumlah blok yang diexplode sebagai berikut: Command: _xall explode Select object: Command: 7 blok diexplode..explode Select object: Command: 16 blok diexplode..explode 29
Select object: Command: 25 blok diexplode..explode Select object: dan seterusnya sampai selesai Command: 3 blok diexplode..explode Select object: Command: 2 blok diexplode..explode Select object: Command: 1 blok diexplode..nil Dari proses diatas terlihat bahwa banya sekali blok di dalam blok sehingga pemecahan 7 blok menghasilkan 16 blok. Pemecahan 16 blok menghasilkan 25 blok dan seterusnya.
D. Pembersihan Blok dan Layer Tanpa Entity. Di dalam autocad, pemecahan blok hanya akan memecah blok saja. Blok – blok tersebut masih tersimpan dan bisa dipanggil sewaktu – waktu. Untuk melihat blok – blok tersebut, cobalah beri perintah insert, hasilnya adalah sebagai berikut:
Terlihat bahwa blok – blok tersebut belum terhapus meskipun telah dilakukan pemecahan blok. Apabila dibiarkan, maka ukuran file menjadi relatif besar. Mengingat blok – blok tersebut tidak diperlukan lagi, sebaiknya dihapus saja. Penghapusan blok tersebut bisa dilakukan dengan perintah autocad standar purge. Purge akan memberi pilihan mengenai entity apa saja yang dihapus, misalnya blok, layer, style, dan lain – lain. Fleksibilitas autocad dalam proses purge ini kenyataannya agak merepotkan karena banyaknya input yang diperlukan. Selain itu, purge biasanya tidak cukup dilakukan sekali saja melainkan bisa sampai dua atau tiga kali. Oleh karena itu didalam program standarisasi ditambahkan proses purge secara otomatis untuk menghapus semua blok, layer, style dan sebagainya. Purge dalam program standarisasi ini melakukan proses purge semua komponen berulang sebanyak tiga kali. Untuk 30
melakukannya, klik menu Standarisasi >> Purge All. Perintah ini akan memberikan report mengenai entity yang dibersihkan sebagai berikut: Deleting block "*X10". Deleting block "*X11". Deleting block "*X12". Deleting block "*X13". Deleting block "*X14". Deleting block "*X15". Deleting block "*X16". Deleting block "*X18". Deleting block "*X19". Deleting block "*X2". Deleting block "*X20". Deleting block "*X21". Deleting block "*X22". Deleting block "*X23". Deleting block "*X24". Deleting block "*X26". Deleting block "*X27". Deleting block "*X28". Deleting block "*X29". Deleting block "*X3". Deleting block "*X30". Deleting block "*X31". Deleting block "*X32". Deleting block "*X34". Deleting block "*X35". Deleting block "*X36". Deleting block "*X37". Deleting block "*X38". Deleting block "*X39". Deleting block "*X40". Deleting block "*X42". Deleting block "*X43". Deleting block "*X44". Deleting block "*X45". Deleting block "*X46". Deleting block "*X47". Deleting block "*X48". Deleting block "*X5". Deleting block "*X50". Deleting block "*X51". Deleting block "*X52". Deleting block "*X53". Deleting block "*X54". Deleting block "*X55". Deleting block "*X56". Deleting block "*X6". Deleting block "*X7". Deleting block "*X8". Deleting block "34082041". Deleting block "34082042". Deleting block "34082043". Deleting block "34082044". 31
Deleting block "34082045". Deleting block "34082047". Deleting block "34082048". Deleting block "BPN". 57 blocks deleted. No unreferenced layers found. No unreferenced linetypes found. No unreferenced text styles found. No unreferenced shape files found. Deleting dimension style "STANDARD". 1 dimension style deleted. E. Standarisasi Layer Setelah proses purge selesai, langkah selanjutnya adalah standarisasi layer. Layer – layer pada peta pendaftaran sering kali tidak memiliki keteraturan dan hanya dimengerti oleh pembuatnya. Dengan standarisasi ini, layer – layer tersebut dibuat dengan aturan tertentu sehingga bisa dimengerti oleh semua orang, sederhana, dan yang paling penting adalah bisa diterima dengan logika komputer pada saat import ke dalam basis data geografis. Pembuatan layer standar bisa dilakukan melalui menu Standarisasi >> Set Layer. Pada command line akan diinformasikan mengenai proses yang dilakukan: Loading bpn_ltype_batas_propinsi... Loading acad_iso10w100... Loading acad_iso12w100... Loading acad_iso14w100... Loading tracks... Linetype loaded succesfully.. Setting Layer Finished... Modul set layer ini akan membuat layer – layer standar termasuk warna dan line style untuk layer tersebut. Apabila penempatan entity pada suatu peta pendaftaran telah konsisten, maka proses standarisasi layer mungkin hanya akan menamai kembali layer – layer tersebut ke layer standar. Kenyataan yang lebih sering terlihat adalah ketidakkonsistenan layer pada. Suatu objek yang sama bisa terletak pada beberapa layer yang berbeda. Hal ini menyebabkab proses rename layer tidak seluruhnya dapat diterapkan. Untuk peta – peta mengalami ketidakkonsistenan layer tersebut dilakukan pemindahan entity – entity tersebut ke layer standarnya. Pemindahan tersebut dilakukan dengan cara yang sangat sederhana yaitu: 1. Memilih objek – objek yang akan dipindahkan. 2. Memindahkan objek terpilih ke layer yang standar yang bersesuaian. Dengan fasilitas autocad standar, pemilihan entity bisa dilakukan dengan mengklik objek –
32
objek tersebut satu persatu, atau menggunakan cara filtering. Dengan menggunakan program standarisasi, pemilihan objek bisa dilakukan dengan lebih cepat menggunakan pola (pattern) tertentu antara lain entity yang terletak pada layer tertentu, entity yang memiliki kriteria tertentu (misalnya kombinasi layer, warna, tipe entity, dan lain – lain), entity teks yang memiliki awalan (prefix) tertentu dan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu. Berikut ini akan dibahas cara pemilihan objek menggunakan program standarisasi. 1. Pemilihan objek yang terletak pada layer yang sama. Pemilihan objek yang terletak pada layer tertentu bisa dilakukan dengan cara mengklik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Layer. Program standarisasi akan meminta user untu memilih sebuah objek sebagai sampel : Ambil Layer Dari Sebuah Objek : Klik sebuah objek yang mewakili objek – objek lain pada suatu layer. Berdasarkan objek yang diklik tersebut, program standarisasi akan mendeteksi layernya. Oleh karena itu apabila akan memilih semua objek pada layer tertentu, misalnya layer batas persil, kliklah sebuah objek pada layer batas persil. Selanjutnya program standarisasi akan menampilkan jumlah objek yang terpilih, yaitu jumlah objek yang berada pada layer dimana objek yang diklik berada. 59360 Entity Selected Objek yang terpilih tersebut tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi. 2. Pemilihan dengan menggunakan filter. Pemilihan objek dengan menggunakan filter bisa dilakukan dengan cara mengeksekusi menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Dengan Filter. Modul ini akan meminta user untuk memilih satu objek sebagai sampel : Select object/: Klik sebuah objek yang mewakili objek -objek lainnya yang ingin dipilih. Berdasarkan objek yang diklik tersebut, modul ini akan mendeteksi properti objek tersebut, sehingga pada command line akan muncul : Filter: ((0 . "LWPOLYLINE") (8 . "LB_PAR") (39 . 0.0) (210 0.0 0.0 1.0)) >>Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector: Jenis filter merupakan gabungan beberapa dotted pair list. Dotted pair list adalah 33
sebuah list (direpresentasikan dengan nilai di dalam kurung) yang berisi kode entity dan nilainya dengan pemisah berupa titik. Berikut ini adalah tabel yang memuat kode entity: Group Code
Deskripsi
1
Nama entity (berubah setiap kali gambar dibuka)
0
Tipe entity
5
Handle
100
Subclass marker (AcDbEntity)
67
Menentukan posisi entity pada model space atau layout space. Nilai 0 untuk model space dan 1 untuk paper space.
410
Nama tab layout
8
Nama layer
6
Linetype name (present if not BYLAYER). The special name BYBLOCK indicates a floating linetype (optional)
62
Nomor warna, code ini ada jika warna entity bukan by layer. Nol menunjukkan berdasarkan blok, 256 berarti BYLAYER, dan nilai negatip menunjukkan layer tersebut dimatikan.
370
Lineweight enum value. Stored and moved around as a 16-bit integer.
48
Skala linetype
60
Kenampakan object visibility. Angka 0 berarti visible, 1 nvisible
92
The number of bytes in the image (and subsequent binary chunk records) (optional)
310
Preview image data (multiple lines; 256 charaters max. per line) (optional)
210
Nilai arah ekstrusi X.
39
Ketebalan entity
berarti
Pada contoh diatas, pemilihan objek didasarkan atas kriteria dimana entity berupa polyline pada layer LB_PAR dengan ketebalan garis 0 dan nilai arah ekstrusi X 0,0,1. Penambahan kriteria masih dimungkinkan dengan menggunakan kriteria Block name/Color/Entity/Flag/LAyer/LType/Pick/Style/Thickness/Vector. Biasanya kriteria default yang diberikan saja sudah cukup. Apabila tidak ada penambahan kriteria, tekan saja enter dan modul ini akan menginformasikan jumlah entitas yang terpilih misalnya: 1432 found. Seperti halnya dengan pemilihan berdasarkan layer, objek yang terpilih tersebut tidak akan ditandai dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan
34
cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi. 3. Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu. Pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu sering digunakan untuk memilih teks yang memiliki pola awalan tertentu. Sebagai contoh, biasanya teks nib memiliki angka nol didepannya yaitu 00123, 00324, dan sebagainya. Penulisan nama jalan biasanya dimulai dengan Jl., misalnya Jl. Sisingamangaraja, Jl. Sudirman, dan lain – lain. Dengan menggunakan modul ini, teks – teks tersebut dapat dipilih dengan mudah. Klik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan Prefix, maka modul ini akan menyakan prefix yang ingin dicari sebagai berikut: Masukkan Prefix : Misalkan akan dicari teks nama jalan, masukkan Jl. Modul ini akan menanyakan layer yang akan diproses sebagai berikut:
Layer Yang Akan Diproses :
Jika akan dilakukan pemilihan teks dengan prefix Jl pada semua layer, tekan enter. Sebaliknya jika teks dengan prefix Jl pada layer tertentu saja yang akan dipilih, klik sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya modul ini akan menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih : 82 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan prefix ini tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi.
4. Pemilihan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu. Pemilihan entity teks yang memiliki susunan tertentu ini sebenarnya mirip sekali dengan pemilihan entity teks berdasarkan awalan. Perbedaannya terletak pada posisi teks yang dijadikan kunci pencarian. Pemilihan dengan prefix hanya mencari teks dari depan saja sedangkan yang satu ini bisa mencari teks dengan susunan tertentu didalam sebuah kata. Seperti diketahui, peta pendaftaran seringkali memuat nomor – nomor seperti nomor SU, GS, atau SI. Format penulisannya biasanya adalah 'kode dokumen : nomor / tahun dokumen', misalnya SU : 00291 / 35
2003 atau GS : 00321 / 1986. Teks – teks tersebut dengan mudah bisa dicari berdasarkan huruf / (garis miring). Caranya adalah klik menu Standarisasi >> Pilih Objek >> Berdasarkan String. Modul ini akan menanyakan string yang akan dicari sebagai berikut : Masukkan Text Yang Akan Dicari : Misalnya akan dipilih semua teks GU, SI dan GS. Ketik / kemudian tekan enter. Layer Yang Akan Diproses : Jika akan dilakukan pemilihan teks yang mengandung string / pada semua layer, tekan enter. Sebaliknya jika teks yang mengandung string / pada layer tertentu saja yang akan dipilih, klik sebuah objek yang mewakili layer tersebut. Selanjutnya modul ini akan menginformasikan jumlah entity teks yang dipilih : 1318 Entity Selected Sama seperti modul pemilihan objek sebelumnya, pemilihan berdasarkan string ini tidak akan menandai objek dengan grip seperti biasanya user memilih suatu objek dengan cara mengklik objek tersebut pada monitor, tetapi objek tersebut sebenarnya sudah disimpan dalam suatu selection set yang selanjutnya bisa dipanggil lagi. Setelah objek – objek tersebut dipilih, poses pemindahan layernya bisa dilakukan dengan sangat mudah. Sebagai contoh, untuk memindahkan entity yang sudah ada pada selection set ke dalam layer batas persil, klik menu Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Modul ini akan meminta masukan objek yang akan dipindahkan ke layer batas persil
Select objects:
Objek yang akan dipilih tersebut bisa diklik satu persatu melalui monitor atau bisa juga dengan memanggil selection set sebelumnya yang diperoleh dari pemilihan objek yang terletak pada layer yang sama, pemilihan dengan menggunakan filter, pemilihan entity teks yang memiliki awalan tertentu, ataupun emilihan entity teks yang memiliki susunan abjad tertentu seperti yang telah dijelaskan didepan. Untuk memanggil selection set tersebut, ketik p (previous). 1432 found Autocad akan memberikan prompt lagi untuk melakukan penambahan objek yang akan dipindah. 36
Select objects: Jika tidak ada lagi objek yang akan dipilih, tekan enter. Hasilnya afalah semua objek akan dipindahkan ke layer batas persil. Pemindahan objek ke layer tertentu untuk semua layer standar telah dibuat pada program standarisasi ini. Berikut ini adalah menu yang bisa dipakai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas negara. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas batas propinsi. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kabupaten. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kecamatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas desa. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rukun warga. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rukun tangga. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Persil Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas persil. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Batas Sub Persil Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sub persil. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Garis Gambar Ukur Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis – garis gambar ukur. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Dimensi Ukuran Digunakan untuk memindahkan objek ke layer dimensi ukuran. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pager Tembok Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar tembok. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Besi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar besi. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Kayu Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar kayu. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Bambu Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar bambu. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kadastral >> Pagar Hidup Digunakan untuk memindahkan objek ke layer pagar hidup. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Sungai Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sungai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Sungai Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah sungai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Selokan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas selokan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Selokan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah selokan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Danau Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas danau. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Rawa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rawa. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Kolam Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kolam. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Pantai 37
Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas pantai. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Dam Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas dam. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Hidrologi >> Batas Galian Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas galian. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Trotoar Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas trotoar. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Tanah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan tanah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Tanah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan tanah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Gang Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas gang. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Gang Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah gang. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Setapak Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jalan setapak. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Setapak Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jalan setapak. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Rel Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas rel. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Rel Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah rel. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Lori Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas lori. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Lori Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah lori. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Batas Jembatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas jembatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jembatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer garis tengah jembatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Rumah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan rumah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Bertingkat Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan bertingkat. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Bangunan >> Bangunan Tidak Permanen Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas bangunan tidak permanen. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Kebun Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas kebun. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Sawah Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas sawah. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Tegalan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas tegalan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Tematik >> Batas Hutan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer batas hutan. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 10 m Digunakan untuk memindahkan objek ke layer kontur 10 meter. Standarisasi >> Jadikan Objek Linear >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 2 m 38
Digunakan untuk memindahkan objek ke layer kontur 2 m. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Negara Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama negara. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Propinsi Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama propinsi. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Kabupaten Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama kabupaten / kodya. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Kecamatan Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama kecamatan. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama Desa Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama desa / kelurahan. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama RW Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama rukun warga. Standarisasi >> Jadikan Objek Teks >> Unsur Administrasi >> Nama RT Digunakan untuk memindahkan objek ke layer nama rukun tangga.
Dalam proses standarisasi ini, semua objek yang menjadi unsur pembentuk layout dihapus. Layout nantinya akan digambar pada paper space, bukan model space. Selain layer – layer tersebut, layer titik khususnya layer titik kerangka dasar pemetaan juga harus distandarkan. Pada peta – peta pendaftaran, umumnya titik kerangka dasar teknik tersebut digambar sebagai simbol dan teks yang menjelaskan identitas titik tersebut seperti gambar berikut ini :
Dengan program standarisasi ini, titik kerangka dasar teknik akan digambar menggunakan blok atribut. Simbol titik digambar dengan sebuah blok sesuai dengan simbol kartografinya dan teks idetitasnya akan berupa atribut blok tersebut. Dengan demikian, setiap kali teks atributnya diklik, user bisa memperoleh iformasi mengenai koordinat titiknya sesuai dengan titik insert blok tersebut.
F. Clean Up Setelah semua entitas grafis dimasukkan pada layer yang benar, tahap selanjutnya adalah melakukan clean-up. Autocad Map secara default menyediakan menu untuk clean-up, namun menu ini perlu dimodifikasi sehingga user tidak perlu melakukan seting clean-up secara manual yang cenderung melelahkan. Modul Clean-up dalam program standarisasi ini akan melakukan koreksi beberapa kesalahan seperti duplikasi link, cross line, dangling line, dan lain – lain yang masih didalam batas toleransi. Toleransi yang diberikan cukup ketat, yaitu 0,01. Dengan demikian diharapkan tidak ada perubahan bentuk dan ukuran yang signifikan. Semua entitas grafis yang berupa polyline, 3DPoly, Arc, dan circle pada layer batas persil akan dikonversi menjadi polyline. Modul clean-up ini dibuat secara khusus untuk unsur – unsur spesifik seperti batas desa, batas persil, batas jalan, batas sungai dan lain – lain. Apabila dilakukan clean-up batas persil, secara otomatis modul akan mencari link yang bersesuaian yaitu polyline pada layer batas persil, memodifikasi link dan menyimpannya 39
kembali pada layer semula sehingga tidak ada duplikasi data. Pada bagian ini akan di terangkan penggunaan modul ini untuk melakukan clean-up batas persil. Untuk melakukan clean-up batas persil, klik menu Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Hasil clean-up akan ditampilkan pada command line, contohnya adalah sebagai berikut : Undershoot segment Number of errors: 2 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 5 Cross Number of errors: 13030 Psuedo nodes Number of errors: 164 Short degenerate Number of errors: 1609 Short entities Number of errors: 441 Short segments Number of errors: 49 Duplicates Number of errors: 2186 Objects fixed successfully. Processing completed. Dari informasi diatas terlihat masih banyak sekali kesalahan link. Untuk memperkecil kesalahan, ulangi lagi proses clean-up. Beberapa kesalahan mungkin akan meningkat, kesalahan lainnya menurun sebagai berikut : Undershoot segment Number of errors: 14 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 1589 Cross Number of errors: 22 Psuedo nodes Number of errors: 182 Short degenerate Number of errors: 0 Short entities Number of errors: 5 Short segments Number of errors: 2 Duplicates Number of errors: 6 Objects fixed successfully. Processing completed. Naik turunnya beberapa kesalahan tersebut normal, karena secara umum kesalahannya berkurang. Lakukan lagi clean-up sampai didapat jumlah kesalahannya nol atau jumlah kesalahan tidak nol tetapi clean-up tidak bisa lagi melakukan koreksi secara otomatis. Ketidakmampuan clean-up melakukan koreksi secara otomatis biasanya ditandai dengan jumlah kesalahan yang sama sebelum dan setelah clean-up. Kesalahan tersebut nantinya harus dikoreksi pada saat pembangunan topologi. Berikut ini ditampilkan kondisi yang ideal, dimana semua kesalahan link sudah tidak ada lagi : Undershoot segment Number of errors: 0 Undershoot vertex Number of errors: 0 Cluster Number of errors: 0 Cross Number of errors: 0 40
Psuedo nodes Number of errors: 0 Short degenerate Number of errors: 0 Short entities Number of errors: 0 Short segments Number of errors: 0 Duplicates Number of errors: 0 Objects fixed successfully. Processing completed. Apabila telah ditemui kondisi seperti diatas maka proses pembanguan topologi sudah bisa dilakukan. Clean-up dilakukan untuk semua objek linier yang membentuk luasan pada peta pendaftaran. Untuk objek – objek yang akan diperlakukan sebagai topologi jaringan, clean-up disarankan untuk dilakukan. Berikut ini adalah daftar menu untuk melakukan clean-up pada semua layer standar : Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas negara. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas propinsi. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kabupaten. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kecamatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas desa. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rukun warga. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rukun tangga. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Persil Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas persil. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Batas Sub Persil Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sub persil. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Garis Gambar Ukur Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis – garis gambar ukur. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Dimensi Ukuran Digunakan untuk melakukan clean up pada layer dimensi ukuran. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pager Tembok Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar tembok. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Besi Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar besi. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Kayu Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar kayu. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Bambu Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar bambu. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kadastral >> Pagar Hidup Digunakan untuk melakukan clean up pada layer pagar hidup. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Sungai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sungai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Sungai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah sungai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Selokan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas selokan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Garis Tengah Selokan 41
Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah selokan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Danau Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas danau. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Rawa Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rawa. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Kolam Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kolam. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Pantai Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas pantai. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Dam Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas dam. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Hidrologi >> Batas Galian Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas galian. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Trotoar Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas trotoar. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Tanah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan tanah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Tanah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan tanah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Gang Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas gang. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Gang Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah gang. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jalan Setapak Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jalan setapak. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jalan Setapak Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jalan setapak. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Rel Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas rel. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Rel Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah rel. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Lori Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas lori. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Lori Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah lori. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Batas Jembatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas jembatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Transportasi >> Garis Tengah Jembatan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer garis tengah jembatan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Rumah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan rumah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Bertingkat Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan bertingkat. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Bangunan >> Bangunan Tidak Permanen Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas bangunan tidak permanen. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Kebun Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas kebun. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Sawah Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas sawah. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Tegalan Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas tegalan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Tematik >> Batas Hutan 42
Digunakan untuk melakukan clean up pada layer batas hutan. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 10 m Digunakan untuk melakukan clean up pada layer kontur 10 meter. Standarisasi >> Clean Up >> Unsur Kontur >> Kontur Interval 2 m Digunakan untuk melakukan clean up pada layer kontur 2 m.
G. Pembangunan Topologi Pembangunan topologi merupakan proses yang paling rumit dalam penyiapan data spasial. Beberapa kesalahan mungkin akan mengakibatkan seorang operator mengalami kebingungan mengenai kesalahan apa yang terjadi pada data spasial. Didalam autocad map, pengecekan kesalahan topologi dilakukan secara bertahap. Contoh yang paling baik untuk menjelaskan hal ini adalah dalam kasus pembangunan topologi poligon. Cek pertama yang dilakukan dalam pembangunan topologi poligon adalah mengidentifikasi kesalahan node. Kesalahan node ini biasanya dikenali dengan adanya persilangan. Jika masih ada kesalahan node maka proses selanjutnya yaitu mengidentifikasi kesalahan link tidak akan dilakukan sampai kesalahan node tersebut diselesaikan. Sebaliknya jika tidak ada kesalahan node proses dilanjutkan dengan mengidentifikasi kesalahan link. Kebanyakan kesalahan link berupa dangling lines. Jika masih ada kesalahan link maka proses selanjutnya yaitu mengidentifikasi poligon. Poligon diidentifikasi berdasarkan centroidnya. Jika dua atau lebih centroid memilik area (batas – batas) yang sama (dengan kata lain sebuah poligon memiliki dua atau lebih centroid) maka poligon tidak bisa dibentuk karena identitas poligon harus tunggal (unik). Sebaliknya jika setiap poligon memiliki sebuah centroid maka proses pembangunan topologi dikatakan sudah berhasil. Autocad Map memiliki fasilitas standar untuk membangun topologi. Namun banyaknya parameter yang harus diinput oleh user membuat program agak sulit untuk digunakan. Disamping itu, kontrol terhadap parameter yang harus diinput oleh user tidak bisa dilakukan. Contoh sederhana adalah seorang user bisa mengisi toleransi yang cukup besar, mengabaikan kesalahan multiple centroid atau kesalahan – kesalahan yang bersifat kelalaian seperti kesalahan mengidentifikasi layer link atau centroid. Oleh karena itu, program standarisasi melakukan modifikasi terhadap fasilitas ini sehingga memudahkan pengguna. Layer link dan centroidnya secara otomatis akan dicari sesuai dengan topologi yang akan dibangun. Sebagai contoh, jika dilakukan pembangunan topologi batas persil maka secara otomatis modul ini akan mengambil link dari layer batas persil dan centroid dari layer NIB. Poligon yang tidak memiliki centroid (dalam hal ini NIB) akan diberi tanda berupa sebuah titik pada layer NIB. Kesalahan yang dicek antara lain kesalahan node, link, multiple centroid, dan sliver poligon. Pada bagian ini akan dijelaskan pembangunan topologi persil. Pembangunan topologi persil bisa dilakukan dari menu Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Kadastral >> Batas Persil. Apabila ada kesalahan maka kesalahan - kesalahan tersebut akan ditandai sebagai berikut : 43
Tanda
Nama
Jenis
Oktagon
Duplikasi Objek
Oktagon
Segmen
Oktagon
Persilanga
Oktagon
Undershoo
Bujur Sangkar
Clustered
Segitiga
Pseudo
Oktagon
Danglin
Segitiga
Multiple
Tanda
Sliver
Dalam proses pembangunan topologi, mula – mula 'topologi engine' akan melakukan identifikasi kesalahan node. Kesalahan node sering kali diakibatkan oleh adanya persilangan. Apabila ada kesalahan node maka pada command line akan muncul pesan sebagai berikut : ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Intersections detected. ADE ERROR 1: Can't create polygon topology. Sebuah link yang mengalami kesalahan node akibat adanya persilangan akan ditandai dengan sebuah tanda kesalahan (error marker) berupa oktagon kuning dengan tanda silang yang merupakan lokasi persilangan sebagai berikut :
44
02345
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02352
02348 02350 02351
Pada gambar diatas, ada dua kesalahan node yang berupa persilangan. Untuk kasus ini, lakukan clean-up untuk batas persil sampai jumlah persilangannya nol dan ulangi melakukan pembangunan topologi. Jika persilangan sudah tidak ada lagi, maka selanjutnya 'topologi engine' akan melakukan identifikasi kesalahan link. Apabila ada kesalahan link, maka pada command line akan muncul pesan sebagai berikut : ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Link doesn't belong to any polygon. Kesalahan link biasanya ditandai dengan oktagon merah seperti gambar berikut ini :
02345
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02348
02352
02350 02351
Sebuah kesalahan link akan ditandai oleh sepasang oktagon merah tepat pada kedua ujung link tersebut. Dari gambar diatas terlihat ada sekitar 10 buah oktagonal merah. Karena sepasang oktagon menggambarkan sebuah kesalahan link maka berarti ada 5 buah link yang 45
mengalami kesalahan. Kesalahan – kesalahan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut : 1. Overshoot
02345
02346 02344
02347 02343 02352
02348
02342
02350
02341
02351
Kesalahan diatas disebut dengan overshoot. Cara mengkoreksinya sangat mudah yaitu cukup dengan menghapus segmen garis yang berlebih tersebut. Setelah menghapus
segmen
garis
tersebut,
jangan
lupa
menghapus
penanda
kesalahannya supaya tidak membingungkan nantinya.
2. Undershoot.
0234
0234 0234
0234 0234 0234 0234
0234
0235
0235 0235
Kesalahan diatas disebut dengan undershoot. Cara mengkoreksinya juga mudah, yaitu dengan memanjangkan garis yang mengalami kesalahan.
Extend adalah 46
perintah autocad standar untuk memanjangkan garis sampai menyentuh garis lainnya yang telah dipilih.
3. Poligon Terbuka
0234
0234 0234
0234 0234 0234 0234
0234
0235
0235 0235
Kalau diperhatikan gambar diatas, persil dengan Nomor Induk Bidang 02352 sebenarnya merupakan island polygon, yaitu poligon yang tidak berbatasan dengan poligon lainnya. Pada island poligon, kesalahan link yang muncul dalam proses pembangunan topologi bisa dipastikan karena ujung – ujung garisnya tidak menutup.
47
4. Area Tidak Lengkap (incomplete area)
02345
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02352
02348 02350 02351
Perhatikan baik – baik kesalahan ini. Ujung – ujung garis yang ditandai oleh error marker semuanya tersambung dengan garis lainnya. Dengan kata lain, link tersebut bukanlah dangling lines. Kesalahan diatas semata – mata disebabkan karena link tersebut tidak bisa membentuk luasan. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan, yaitu ● Menutup bagian atas yang terbuka sehingga akan terbentuk sebuah poligon yang memanjang seperti gambar berikut ini:
02345
Penambahan sebuah segmen garis sehingga membentuk sebuah poligon tertutup
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02348
02352
02350 02351
48
● Memindahkan garis tersebut ke layer jalan atau sungai sehingga garis tersebut tidak menimbulkan luasan tak lengkap (incomplete area) pada layer batas persil.
02345
02346 02344
02347 02343
02348
02352
02342 02350
02341
Segmen garis dipindahkan ke layer batas sungai sehingga tidak membentuk incomplete area pada layer batas persil
02351
Pemilihan diantara dua solusi diatas sangat tergantung pada kenyataan sebenarnya di lapangan. Apabila luasan tersebut memang berupa bidang tanah maka solusi pertama yang benar. Sebaliknya apabila luasan tersebut bukan berupa bidang tanah maka solusi kedua yang harus dipakai.
5. Dangling Lines
02345
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02348
02352
02350 02351
Ini adalah sebuah kasus dangling lines. Apabila ditemukan gambar seperti ini maka lakukan perbaikan dengan memindahkan ujung garis yang tidak bersambungan 49
tersebut ke vertek terdekat garis lainnya. Autocad menyediakan tool yang sangat mudah, cukup dengan klik dan drag vertek yang tidak menyambung tersebut.
Setelah semua kesalahan link dikoreksi, lakukan clean-up ulang sampai jumlah semua kesalahan link nol lagi. Clean-up dilakukan lagi karena pada waktu memperbaiki link – link yang salah tersebut kemungkinan besar terjadi pemindahan node, penambahan garis, persilangan baru dan lain – lain. Setelah clean-up selesai, lakukan lagi pembangunan topologi. Demikian dilakukan berkali – kali sampai tidak ada kesalahan link. Setelah bersih dari kesalahan link, 'topologi engine' akan melakukan cek terhadap identitas poligon. Tidak boleh ada satu poligon yang memiliki dua atau lebih centroid. Apabila ditemukan poligon dengan dua centroid atau lebih maka pada command line akan muncul pesan : ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Multiple centroids. ADE ERROR 1: Multiple centroids. ADE ERROR 2: Multiple centroids. Sebuah poligon yang memiliki multiple centroid akan ditandai dengan segitiga magenta dengan tanda silang yang menunjukkan lokasi – lokasi centroid poligon yang bersangkutan sebagai berikut :
50
02345
02346 02344
02347 02343
02348
02352
02342 02350
02341
02351
Pada gambar diatas, ada beberapa poligon yang memiliki multiple centroid. Pencarian multiple centroid ini seperti permainan logika. Jika ditemukan sebuah centroid yang dinyatakan
salah,
harus
dicari
pasangan
centroid
yang
salah
tersebut.
Dengan
memperhatikan poligon dimana centroid tersebut berada dapat dtentukan kesalahan yang terjadi. Berikut ini akan diberikan beberapa kasus yang sering terjadi. 1. Multiple Centroid Karena Kesalahan Titik Insert.
02345
02346 02344
02342
02347 02343
02342 02341
02348 02350 02351
02352
02341
Multiple centroid terjadi karena titik insert teks nib 02342 terletak di dalam bidang dengan nib 02341. Hal ini sering terjadi terutama pada poligon – poligon kecil memanjang. Cara mengkoreksinya adalah dengan memindahkan teks nib yang salah tersebut sehingga posisi titik insertnya tidak terletak pada bidang lain.
51
02342 02341 2. Poligon Memiliki Celah Yang Sangat Kecil
02345
02346 02344
02347
02343
02343 02342 02341
02348
02352
02350 02351
02342
02348 02350
Kasus ini juga sering terjadi. Pada saat di zoom kecil, persil dengan NIB 02343 dan 02350 terlihat seperti dua buah poligon. Tetapi program stansarisasi menyatakan persil ini memiliki dua centroid. Apabila ditemukan kasus seperti ini, cobalah melakukan zoom agak besar pada titik pojok bidang yang bersinggungan tersebut. Kesalahan seperti ini dikoreksi dengan menutup celah tersebut, misalnya dengan menggeser salah satu vertek ke vertek lain garis yang berdekatan sehingga dua poligon tersebut benar – benar terpisah.
02343 02348 02342 02350
52
3. Duplikasi Data
02345
02346 02344
02347 02343
02342 02341
02348
02352
02344
02350 02351
Kasus ini sering terjadi karena menginsert dua atau beberapa file yang overlapping. Jumlah Teks NIB 02344 tersebut mungkin dua atau lebih dan terletak pada koordinat yang sama dengan tinggi teks yang sama pula sehingga tampak seperti sebuah teks saja. Untuk memperbaiki data seperti ini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu : (a) Menghapus teks – teks yang duplikasi tersebut satu persatu. Cara ini memerlukan kesabaran dan bisa dilakukan dengan fasilitas standar autocad map saja. (b) Menggunakan fasilitas penghapusan duplikasi teks nomor identitas bidang (NIB) yang terpilih saja. Apabila duplikasi teks NIB melebihi dua buah, cara ini lebih efektif daripada menghapus teks satu persatu. Klik menu Standarisasi >> Utilitas NIB >> Hapus NIB Yang Duplikat. Modul akan memberikan kesempatan kepada operator untuk memilih objek :
Select objects:
Pilih semua teks yang mengalami duplikasi pada satu bidang. Pemilihan semua teks yang mengalami duplikasi tersebut dengan mudah dapat dilakukan dengan melakukan selection menggunakan cross window (dari kanan atas ke kiri bawah atau dari kanan bawah ke kiri atas). Setelah itu, modul akan memberi kesempatan untuk menambah pilihan, jika tidak ingin melakukan penambahan tekan saja enter. Modul ini akan menyisakan sebuah teks nib dari beberapa teks nib terpilih yang dianggap mengalami duplikasi. Teks nib yang terpilih tersebut akan dianggap duplikasi jika memiliki tipe entitas, posisi dan string teks yang sama.
53
(c) Menggunakan fasilitas penghapusan semua duplikasi teks nomor identitas bidang (NIB). Jika duplikasi teks nib jumlahnya banyak sekali maka fasilitas ini sangat membantu. Dengan fasilitas ini tidak diperlukan lagi pemilihan teks nib melalui monitor. Klik menu Standarisasi >> Utilitas NIB >> Hapus Semua NIB Yang Duplikat.
Modul kemudian akan menginformasikan
jumlah teks nib yang ada, misalnya :
119 centroid will be processing, please wait...
Proses ini berjalan agak lama terutama jika jumlah teks nib mencapai ribuan karena program melakukan komparasi posisi teks dan string teks semua nib satu per satu. Keuntungannya adalah proses ini bisa ditinggalkan, misalnya sambil istirahat atau dijalankan malam hari. Modul ini akan menyisakan sebuah teks nib dari beberapa teks nib yang dianggap mengalami duplikasi. Teks nib yang tersebut akan dianggap duplikasi jika memiliki tipe entitas, posisi dan string teks yang sama.
Jika tidak ada lagi poligon yang memiliki multiple centroid, maka topologi bisa dikatakan sudah berhasil dibuat. Pada command line akan muncul pesan sebagai berikut :
Writing topology information to the drawing...
Topology Berhasil Dibuat.
Meskipun topologi sudah berhasil dibuat, lakukan pemeriksaan pada seluruh area peta. Jika ada tanda kesalahan berupa tanda silang merah berarti ada sliver poligon seperti pada gambar berikut ini :
02345
02346 02344
02352
02347 02343
02342 02341
02348
02352
02350 02351
54
Sliver poligon ini tidak selamanya adalah kesalahan. Ada kemungkinan juga suatu persil bentuknya memanjang sehingga diidentifikasi sebagai sliver poligon oleh 'topology engine'. Jika sliver poligon yang ada merupakan kesalahan, maka hapus sliver poligon tersebut. Lakukan clean-up dan bangun topologinya kembali. Pada saat membangun kembali topologi, mungkin akan ditemukan kesalahan sebagai berikut : ERROR: Topology Tidak Bisa Dibuat ADE ERROR 0: Topology already exists. Hal ini disebabkan karena nama topologi tidak tidak boleh sama. Pada saat membangun topologi, nama topologi tersebut harus didefinisikan. Jika nama topologi tersebut sudah ada dan seorang user mencoba untuk membangun topologi dengan nama yang sama maka akan muncul pesan kesalahan tersebut. Untuk mengatasinya, apabila ditemukan pesan error seperti diatas maka hapus dulu topologi tersebut. Sebagai contoh, untuk menghapus topologi batas persil bisa dilakukan melalui menu Standarisasi >> Hapus Topologi >> Unsur Kadastral >> Batas Persil.
Pembangunan topologi dilakukan untuk semua objek terutama yang berupa luasan. Berikut ini adalah daftar menu yang digunakan untuk membangun topologi : Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer batas negara dan centroid diambil dari layer nama negara. Nama topologi yang dibuat adalah Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer batas propinsi dan centroid diambil dari layer nama propinsi. Nama topologi yang dibuat adalah Standarisasi >> Buat Topologi >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk membangun topologi batas negara. Link akan diambil dari layer batas kabupaten / kodya dan centroid diambil dari layer nama kabupaten. Nama topologi yang dibuat adalah
Apabila diperlukan untuk melakukan penghapusan topologi, berikut ini adalah daftar menu yang bisa digunakan :
H. Pembuatan Unsur – Unsur Lain. Beberapa unsur sering kali bisa dibuat dari unsur lainnya terutama unsur – unsur geografis yang letaknya berbatasan atau berimpit. Beberapa contoh kasus bisa diberikan sebagai berikut: 55
1. Sebuah batas jalan yang berbatasan dengan batas persil. Batas - batas jalan tersebut bisa dicopy dari beberapa batas persil. 2. Batas kecamatan sudah pasti merupakan batas desa atau kelurajan sehingga batas kecamatan ini bisa dicopy dari batas desa. 3. Beberapa batas sungai atau selokan sering kali berimpit dengan batas jalan sehingga batas sungai tersebut bisa dicopy dari batas jalan atau sebaliknya. Disini akan dibahas cara membuat batas jalan yang berimpit dengan batas persil. Perhatikan gambar berikut ini :
7 02345
8
02346
6
02344
1 02347
5
02343
9
02352
02348
10 02342 1102341
4 02350
3
02351
2
Segmen garis yang diberi angka 1 sampai dengan 11 merupakan batas persil tetapi sekaligus juga merupakan batas jalan. Untuk mengcopy batas persil tersebut ke batas jalan, klik menu. Modul ini kemudian akan memberi kesempatan untuk memilih objek yang akan dicopy ke layer batas jalan sebagai berikut : Select objects : Pilih segmen garis 1 sampai 11 pada layar autocad, kemudian tekan enter. Hasilnya adalah sebagai berikut :
02345
02346 02344
02347 02343 02342 02341
02348
02352
02350 02351
56
Pada gambar diatas terlihat bahwa batas jalan yang yang dibuat dengan cara mengkopi batas persil benar – benar berimpit dengan batas persil sehingga batas persilnya tidak nampak lagi meskipun sebenarnya batas tersebut ada. Batas jalan yang terbuat dari segmen batas persil 1 sampai dengan 11 tadi masih terpecah – pecah. Untuk menyambungkannya secara otomatis, lakukan clean-up batas jalan. Program standarisasi menyediakan beberapa modul untuk mengcopy suatu objek ke layer lain. Selengkapnya adalah sebagai berikut : Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Negara Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas negara Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Propinsi Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas propinsi Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Kabupaten Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas kabupaten / kodya Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Kecamatan Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas kecamatan Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas Desa Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas desa / kelurahan Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas RW Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas rukun warga Standarisasi >> Copy Objek Ke Layer >> Unsur Administrasi >> Batas RT Digunakan untuk mengcopy objek terpilih ke layer batas rukun tangga
57
View more...
Comments