Manajemen Risiko
December 10, 2018 | Author: Syarifah Thahira Anasya | Category: N/A
Short Description
Manajemen Risiko...
Description
KONSEP DASAR MANAJEMEN RISIKO DALAM PROYEK KONSTRUKSI A. Risiko dan Ketidakpastian Ketidakpastian Risiko dan ketidak pastian menggambarkan suatu situasi kejadian atau kegiatan
tertentu yang menghasilkan suatu keluaran yang mungkin berbeda dari nilai-nilai yang diperkirakan atau diramalkan sebelumnya Hubungan Antara Risiko dan Ketidakpastian Sebagai Suatu Kontinuum
Risiko = prob. suatu kejadian x besarnya kerugian / keuntungan B. Peranan Manajemen Risiko Dalam Siklus Proyek Konstruksi Pada proyek-proyek konstruksi, sumber-sumber risiko bisa berasal dari dalam proyek sendiri atau dari luar proyek (eksternal) Secara umum jenis-jenis risiko tersebut dapat dikategorikan sebagai : a. Risiko berkaitan dengan konstruksi b. Risiko dari kondisi fisik (kondisi bawah tanah) c. Risiko kontraktual dan legal d. Risiko berkaitan dengan kinerja proyek e. Risiko ekonomi f.
Risiko politik dan publik
C. Kerangka Kerja Manajemen Resiko dan Elemen-Elemennya Manajemen Resiko adalah suatu disiplin untuk hidup bersama dengan
kemungkinan terjadinya suatu peristiwa di masa datang yang dapat menyebabkan dampak merugikan
Risk Identification
Risk Clasification
Risk Analysis Risk Attitude Risk Respone
Gambar 5.1 Kerangka K erja Manajemen Resiko
D. Identifikasi Resiko
Terdapat beberapa cara untuk mengidentifikasi resiko : a. Menyediakan/menyusun daftar resiko sebagai langkah awal untuk beberapa proyek b. Memeriksa kemiripan saat ini atau sebelumnya, analisa dari evaluasi proyek E. Klasifikasi Resiko Risiko diklasifikasikan berdasarkan konsekwensi, konsekwensi, tipe dan dampak dari risiko
Beberapa Teknik Analisis
Simulasi (Simulation)
Pohon Keputusan (Decision Trees)
Matriks Peringkat Resiko (Risk Rangking Matrix )
Resiko kecil (Minor risks) dapat diterima atau diabaikan
Resiko sedang (Moderate risks) juga mungkin terjadi dan mempunyai dampak yang besar, pengukuran manajemen harus diperjelas untuk semua resiko sedang
Resiko utama (Major risks) adalah resiko yang mempunyai kemungkinan tinggi terjadi dan berdampak besar, resiko ini akan membutuhkan membutuhkan perhatian pendekatan manajemen dan persiapan suatu jadwal tindakan resiko formal
F. Penanganan Resiko
RISK RESPONSE Risk retention (sometimes called risk absorption)
Risk reduction
Risk avoidance
Risk transfer
Pada dasarnya terdapat 3 tipe sikap dari seseorang atau suatu organisasi terhadap risiko, yaitu :
Orang/organisasi yang menyukai risiko (risk taker/risk lover)
Orang /organisasi yang cenderung menghindari risiko (risk averse)
Orang/organisasi yang netral terhadap risiko
Penahanan Resiko (Risk Retention)
Penahanan/Penyerapan resiko (risk retention) dilakukan dengan memikul sendiri risiko yang ada, biasanya untuk risiko yang kecil, berulang Pengurangan Resiko (Risk Reduction)
Salah satu cara untuk mengurangi resiko adalah dengan membagi resiko pada pihak lain Pemindahan Resiko (Risk Transfer)
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengurangi risiko :
Memindahkan/membagi resiko kepada pihak lain (stock market, management fee contract)
Penghindaran Resiko (Risk Avoidance)
Penghindaran resiko sama artinya dengan penolakan untuk menerima resiko Beberapa alat atau teknik yang dapat digunakan untuk Penanganan Resiko meliputi misalnya :
Pengadaan/Pelelangan
Perencanaan Biaya Tak Terduga ( Contingency Planning)
Alternatif Strategi
Jaminan/Asuransi
KONTRAK DAN RESIKO
KETIDAKSEPAKATAN DAN KONFLIK Sumber keridaksepakatan dan konflik:
o
Dokumen kontrak yang tidak memadai dan tidak efektif
o
Tipe persiapan kontrak yang tidak tepat
o
Metode tender yang tidak tepat
o
Beban resiko yang tak masuk akal dialokasikan pada satu pihak
o
Personil yang tak cocok untuk tipe proyek
o
Hubungan personil dan komunikasi yang tidak baik
TUJUAN KONTRAK
Untuk menjelaskan hak, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab masing-masing pihak
Untuk mengalokasikan resiko pada pihak-pihak yang tepat
Kontrak merupakan suatu kompromi; berapa harga suatu pekerjaan, kehendak untuk mengambil controllable/uncontrollable risk
RESIKO CONTROLLABLE DAN UNCONTROLLABLE UNCONTROLLABLE
Controllable : biasanya disebabkan performa orang-orang yang terlibat
Uncontrollable: memiliki risk premium yang tinggi untuk kontraktor ditutupi dengan penetapan harga yang lebih tinggi.
LIABILITY DAN RESPONSIBILITY RESPONSIBILITY Dalam UUJK liability disebut sebagai tanggung jawab professional. Liability dan responsibility responsibility mencakup pengertian, pihak mana yang menanggung resiko dari kejadiankejadian:
Kecukupan desain: siapa yang menanggung resiko akibat laten defect defect (kegagalan bangunan secara laten) sebagai akibat dari kesalahan desain
Siapa yang memikul Biaya konstruksi
Latent defect akibat kesalahan pekerjaan, kesalahan material, spesifikasi yang buruk (tim professional, kontraktor utama, spesialis kontraktor atau supplier?)
Keamanan dan ganti rugi terhadap kecelakaan
Akibat keterlambatan
Kualitas pekerjaan dan material
TRANSFERRING TRANSFERRI NG AND ALLOCATING RISK DALAM KONTRAK
Risk transfer : employer contractor, contractorsubcontractor
Risk allocation : employer-contractor-subcontractor-suppliers = pebagian secara adil akan tanggung jawab liability
Prinsip utama dalam membagi resiko adalah; orang yang menerima resiko adalah orang yang mampu
PRINCIPLE OF CONTROL
Elemen control: factor-faktor signifikan dalam resiko yang ditanggung oleh masing-masing pihak
Resiko harus dialokasikan pada pihak yang memiliki posisi yang lebih baik dalam mengontrol terjadinya kejadian yang sebaliknya dari yang diharapkan
Tanggung jawab bisa berubah karena suatu hal
CONTRACTUAL LINK
Hubungan antara berbagai kontrak yang ada
Jika ada kontrak antara kontraktor dengan sub kontraktor, berarti ada resiko kontraktor yang dialihkan pada subkontraktor
Standard form of contract (owner and kontraktor)
Special form of contract (kontraktor-subkontraktor)
Liquidated damages damages subkontraktor subkontraktor mengandung mengandung liquidated liquidated damages kontrak utama utama antara owner dan kontraktor
RISK AVOIDANCE BY WARRANTIES AND COLLATERAL WARRANTIES
Warranty = jaminan untuk suatu kesepakatan untuk melakukan sesuatu hal
RISK TRANSFER BY SURETY BONDS
Surety: mendefine suatu pihak yang memikul liability dari pihak lain
Surety bonds adalah suatu kontrak
Asuransi: menjamin pihak dari resiko atau loss
Suretyship: menjamin suatu kewajiban kontrak dijamin pelaksanannya.
Kontrak bond: tiga pihak bersepakat untuk menjamin pekerjaan bisa selesai sesuai dengan dokumen kontrak dan biaya konstruksi dapat terbayar.
Bonds: bentuk risk transfer
Perusahaan surety: perusahaan asuransi, bank, perusahaan surety khusus
Surety bonds: bid bonds, performance bonds, labour and material payment bond.
Construction-Insurance issues Masalah Asuransi Konstruksi Asuransi: makhluk kontrak di mana perusahaan asuransi mengganti kerugian tertanggung dalam keadaan tertentu. Persyaratan untuk asuransi:
Kontrak
Pertimbangan
Manfaat atas terjadinya beberapa peristiwa
Ketidakpastian; dan
Terhadap sesuatu. Asuransi berbasis ganti rugi vs. asuransi berbasis kontingensi.
kontrak ganti rugi memberikan ganti rugi terhadap kerugian tertentu seperti kebakaran.
kontrak kontinjensi menyediakan pembayaran bergantung pada peristiwa seperti kematian.
8 prinsip dasar untuk asuransi konstruksi 1. Kepentingan Yang Dapat Diasuransikan: suatu kepentingan yang diakui dan ditegakkan pada hukum. 2. Iman terbaik: "Uberrimae Fidei" yang berarti kejujuran yang paling sempurna. 3. Ganti rugi: Tertanggung hanya dapat memulihkan apa yang hilang Jumlahnya dapat dibatasi oleh batas ganti rugi yang tercantum dalam kebijakan yang membubuhkan kewajiban maksimum dari perusahaan asuransi.
Tertanggung hanya dapat memulihkan kerugian yang sebenarnya yang dapat dibuktikan dan tidak diperbolehkan menghasilkan laba. 4. Subrogasi: prinsip ganti rugi gratis, dari dua prinsip hukum umum: perusahaan asuransi tidak dapat menghindari tanggung jawab atas dasar bahwa tertanggung memiliki hak untuk menuntut terhadap beberapa pihak ketiga pihak ketiga tidak dapat menghindari tanggung jawab kepada tertanggung atas dasar bahwa tertanggung akan diberi ganti rugi atas kerugian dengan cara asuransi
5. Penyebab terdekat: efek dari penyebab umum, dominan atau nyata dari kerugian dan akan menjadi pertanyaan fakta dalam setiap kasus: Apakah kerugian disebabkan oleh bahaya yang diasuransikan? Apakah kerugian disebabkan oleh sebab yang dikecualikan? 6. Kontribusi : Tertanggung dapat memiliki lebih dari satu polis asuransi yang menanggung kerugian yang sama Hak kontribusi memungkinkan perusahaan asuransi yang telah melepaskan kewajibannya kepada tertanggung, untuk menuntut dari pihak asuransi lain proporsi pembayaran mereka. Hak kontribusi adalah hak yang adil antara perusahaan asuransi asuransi 7. Jaminan: Jaminan adalah suatu ketentuan polis asuransi yang jika melanggar hak penanggung untuk mengakhiri kontrak sejak saat pelanggaran terlepas apakah pelanggaran itu material. 8. Reasuransi: sarana dimana asuransi mengasuransikan diri mereka sendiri dengan meneruskan atau "memberhentikan" bagian dari tanggung jawab mereka kepada re-insurer.
View more...
Comments