MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS

December 21, 2016 | Author: Defri Em | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS...

Description

MANAJEMEN ASET DAN LIABILITAS Pendahuluan Kedua sisi neraca bank, yaitu sisi pasiva yang menunjukan posisi sumber dana dan sisi aktiva yang menunjukan posisi penggunaan dana, harus dikelola secara baik agar diperoleh keuntungan yang maksimal. Pengelolaan neraca tersebut dalam perbankan disebut manajemne aset dan liabilitas atau lebih dikenal dengan ALMA (Asset and Liability Management), yaitu suatu usaha untuk mengoptimumkan sturktur neraca bank sedemikian rupa agar diperoleh laba yang maksimal dan sekaligus membatasi risiko menjadi sekecil mungkin, khususnya resiko-resiko di luar kredit. Dalam mempelajari ALMA terdapat beberapa kategori risiko, yairu sebagai berikut. a. Resiko di bidang kredit, misalnya debitur tidak memenuhi kewajibanya tepat pada waktunya

(kelambatan angsuran atau pelunasana atau lalai membayar pokok dan bunga. Risiko kredit yang besar dan berkepanjangan dapat menimbulkan resiko likuiditas b. Risisko di bidang likuiditas,

yaitu risiko bank tidak dapat membayar kewajiban pada waktunya atau hanya dapat membayar kewajiabn pada waktunya atau hanya dapat membayar dengan melakukan pinjaman darurat atau menjual aktiva dengan harga yang rendah

c. Risiko di bidang tingkat suku bunga, yaitu riisiko kerugian sebagai akibat perubahan tingkat

suku bunga apakah dalam bentuk menuurnya margin dari penanaman dana atau kerugian sebagai akibat menurunya nilai aktiva. d. Risiko di bidnag nilai tukar valuta asing, yaitu resiko kerugian sebagai akibat perbahan

tingkat kurs dan terhadap kondisi sumber dan penempatan dana valuta asing yang tidak seimbang, sebanding e. Risiko di bidang kontijen,

yaitu resiko yang timbul sebagai akibat transaksi kontinjen, misalanya pembukaan L/C, bank akan menjadi, bang garansi dan kontrak jual beli valuta asing (valas)

Agar resiko-resiko diatas dapat diminimalkan, diperlukan kerangka proses ALMA yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memaksimumkan keuntungan sekaligus membatasi resiko aset dan liablitas dengan mematuhi ketentuan kebijakan moneter dan pengawasan bank. ALMA yang kuat akan memberikan landasan yang jelas meliputi strategi manajemen, penunjang dan pelaksanaan pengembangan bank. Oleh karena itu perlu dibentuk semacam kerangka ALMA dengan urutan sebagai berikut.

a. Adanya penetapan kebijakan dan strategi ALMA oleh organisasi yang memiliki kewenagan formal dan personel yang profesional b. Adanya tujuan/arah bagi manajemen dan petugas pelaksanan dalam proses pelaksanaan tugas dengan cara menetapkan standar-standar tertentu. c. Adanya pengumpulan data internal/eksternal yang menjamin bahwa data yang terkumpul tersebut sudah cukup menunjang untuk keputusan ALMA baik untuk jangka waktu pendek maupun panjang d. Adanya analsis yang mengembangkan skenario untuk menguji berbagai alternatif strategi ALMA sebelum keputusan diambil serta petugas memantau efektifitas pelaksanaan tersebut. e. Adanya manajemen likuditas yang ampu mengelola dana dengan baik pada suatu tingkat bunga yang wajar, agar dapat memenuhi setiap kewajiban dan memanfaatkan kesempatan baru f. Adanya manajemen gap yang bertujuan untuk memaksimalkan pedapatan dan memperkecil resiko, yang dihubungkan dengan besarnya gap/mistmatch.

Untuk lebih memudahkan dan memahami bidang tugas ALMA, dalam pembahasan berikut akan dijelaskan fungsi-fungsi utama yang terdapat dalam ALMA yaitu: a. Manajemen likuiditas b. Manajemn Gap c. Manajemen valuta asing d. Manajemen pricing

Manajemen Likuiditas Pengertian Manejemen likuiditas adalah kemampuan manajemen bank dalam mnyediakan dana yang cukup untuk memenuhi semua kewajiban-kewajibanya maupun komitmen yang telah yang telah dikeluarkan kepada nasabahnya setiap saat. Dalam mengelola likuiditas tersebut dituntut untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut a. Kemampuan untuk memprediksi kebutuhan dana di= waktu mendatang

b. Mencari sumber-sumber dana untuk mencukupi jumlah yang dibutuhkan c. Melakukan penatausahaan dana atau arus dana masuk dan keluar (cash flow) Pengelolaan likuiditas ditujukan untuk memperkecil resiko likuiditas yang disebabkan oleh adanya kekurangan dana, sehingga dalam memenihi kewajibannya bank tidak perlu harus mencari dana dengan suku bunga yang relatif tinggi di pasar uang atau bank terpaksa menjual sebagian asetnya dengan krugian yang relatif besar yang akan mempengaruhi pendpatan bank. Selanjutnya dalam pengelolaan likuiditas bank ada beberapa resik yang mungkin, antara lain sebagai berikut: a. Resiko pendanaan Resiko ini timbul apabila bank tidak cukup dana untuk memenuhi kewajibanya. Beberapa hal yang dapat menyebabkan resiko pendanaan adalah penarikan deposito dan pinjaman dalam jumlah besar yang tidak diduga sebelumnya atau jatuh tempo dari aset maupun liabilitas tidak terdeteksi dan sebagainya. b. Resiko bunga Adanya berbagai variasi tingkat suku bunga dalam aset maupun liabilitas dapat menimbulkan tingkat keuntungan yang diperoleh. Manajemen GAP (Mistmatch) Manajemen gap adalah upaya-upaya untuk mengelola dan mengendalikan kesenjangan (gap) antara aset dan liabilitas pada suatu periode yang sama, meliputi kesenjangan dalam hal jumlah dana, suku bunga, saat jatuh tempo (maturity) atau perpaduan antara ketiganya. Atau dengan kata lain manajemen gap adalah upaya untuk menatasi perbedaan (mismatch) antara aset yang sensitif terhadap bunga (rate sensitive asset) dan pasiva yang sensitif terhadap bunga (rate sensitive liabilities). Secara singkat gap (mismacth) dirumuskan (koch &MacDonald, 2000: 306):

GAP = RSA – RSL

Posisi Gap dapat positif, negatif atau nol. Sedangkan pengaruh –pengaruhnya jika posisi RSA>RSL atau gap positif maka perubahan suku bunga yang meninkat akan meyebabkan pendapatan yang lebih

tinggi dari kenaikan biaya dana, hingga pendapatan bank (Net Interest Margin/NIM) meningkat. Sebaliknya bila terjadi perubahan suku bunga. Sebaliknya bila terjadi perubahan suku bunga menurun akan menyebabkan penurunan pendapatan yang lebih cepat dari penurunan biaya dana, sehingga pendapatan bank (NIM) menurun. Sedangkan pada posisi gap negatif (RSA
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF