Malaria Pada Anak

December 25, 2018 | Author: Taufik Abidin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Malaria Pada Anak ...

Description

MALAR MALARIA IA PADA PADA ANAK ANAK

Dr.H.Tatang A.Hidajat,Sp.A SMF Anak Anak RSU Mataram

A. PENDAHUL PENDAHULUAN UAN :



Indonesia (SKRT) 2001 : 15 juta kasus, 38.000 kematian setiap tahun.



35% penduduk tinggal di daerah resiko tertular malaria.



Dari 293 Kabupaten / Kota, 167 Kab/Kota merupakan daerah endemis.



Tahun 1997 s/d 2004 terjadi peningkatan kasus.



Daerah dengan kasus malaria tinggi : Prop. Papua, NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Sulawesi Tenggara.



Cukup tinggi : Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Riau.



Tahun 1997-2005 : KLB malaria di 38 propinsi, meliputi 47 Kabupaten/Kota dengan jumlah kasus 32.987 dan 599 kematian.



Case Fatality Rate (CFR) malaria berat :10-50%.

B. DEFINISI :

• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah manusia. Secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles nyamuk Anopheles betina. Spesies plasmodium pada manusia : 1. P. Falcipa Falciparum rum : penyebab penyebab malaria malaria tropica tropica 2. P. Vivax

: penyebab penyebab malaria malaria tertiana tertiana

3. P. Ovale

: penyebab penyebab malaria malaria ovale ovale

4. P. Malariae Malariae

: penyebab penyebab malaria malaria malariae malariae

C. MASA INKUBASI I NKUBASI :

Waktu sejak sporozoit masuk sampai timbulnya gejala klinis, yang ditandai demam. • P. Falciparum

: 9 – 14 (12) hari

• P. Vivax

: 12 - 17 (15) hari

• P. Ovale

: 16 - 18 (17) hari

• P. Malariae

: 18 - 40 (28) hari

LINGKARAN HIDUP : 2. Dal Dalam am tubu tubuh h manus manusia ia : Parasit berkembang secara asexual ( schizogoni ). Sporozoit yang dimasukan kedalam tubuh manusia oleh nyamuk, masuk kedalam peredaran darah dan setelah ½  jam bersarang dihati dan membentuk siklus pre-eritrosit : trofozoit  schizont  merozoit. Siklus ini berlangsung beberapa hari dan tidak menimbulkan gejala. Merozoit sebagian masuk kembali kedalam hati meneruskan m eneruskan siklus ekso-eritrosit, ekso-eritrosit, sebagian masuk kedalam aliran darah (eritrosit) untuk memulai siklus eritrosit : merozoit  trofozoit muda (bentuk cincin)  trofozoit tua  schizont  schizont pecah  merozoit memasuki eritrosit baru. Sebagian merozoit memulai dengan gametogoni membentuk mikro dan makrogametosit. m akrogametosit. Siklus tersebut disebut masa tunas intrinsik .

2. Dalam tubuh nyamuk : Berkembang secara seksual (sporogoni). Dalam lambung nyamuk makro dan mikrogametosit m ikrogametosit berkembang menjadi makro dan mikro-gamet yang akan membentuk zygote, disebut ookinet. Ookinet menembus dinding lambung nyamuk membentuk ookista yang membentuk banyak sporozoit. Sporozoit dilepaskan dan masuk kedalam kelenjar liur  nyamuk. Siklus tersebut disebut masa tunas ektrinsik . Cara infeksi dapat melalui gigitan nyamuk atau melalui transfusi darah.

GEJALA PATOLOGIK / KLINIK : 2. Masa tunas tunas intrinsik intrinsik berahir berahir dengan dengan timbulnya timbulnya serangan serangan demam pertama. Serangan demam yang khas k has terdiri atas 3 stadium : a. stadium ferigoris (menggigil) ; b. stadium acme (puncak demam) ; c. stadium sudoris (berkeringat banyak, suhu turun). Serangan demam berbeda-beda sesuai dengan jenis malaria. m alaria. Kekambuhan dapat bersifat : a. Rekrudensi (short term relapse) : timbul karena marasit malaria m alaria dalam eritrosit menjadi banyak. Timbul beberapa minggu setelah penyakit sembuh . b. Rekuren (long term relapse) karena parasit ekso-eritrosit masuk kedalam darah dan menjadi banyak. Biasanya timbul 6 bulan setelah penyakit sembuh.

2. Hipertrofi dan hiperplasi sistim retikuloendotelial menyebabkan limpa membesar. Sel makrofag bertambah dan dalam darah terdapat monositosis. m onositosis. 3. Anemia dapat terjadi oleh karena: a. Eritrosit ysng diserang hancur pada sporulasi. b. Derajat fagositosis RES meningkat, akibatnya banyak eritrosit hancur.

D. DIAGNOSIS : • Dengan pemeriksaan laboratorium (Mikroskopik, Tes diagnostik cepat) : Menemukan Menemukan parasit malaria pada sediaan darah tepi. Sediaan dibuat sebaiknya pada waktu demam. • Tanpa pemeriksaan laboratorium.

I. Anamnesis : Pada anamnesis sangat penting diperhatikan : a. Keluhan utama : demam menggigil dan dapat disertai sakit kepala, mual, muntah, diare, dan nyeri otot atau pegalpegal. b. Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4 minggu yang lalu ke daerah endemik malaria. c. Riwayat tinggal di daerah endemik malaria. d. Riwayat sakit malaria. e. Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir. f. Riwayat mendapat transfusi darah. g. Gejala klinis pada anak dapat tidak khas.

Untuk penderita tersangka malaria berat, dapat disertai satu sa tu atau lebih : a. Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat. b. Kelemahan umum. c. Kejang-kejang d. Panas sangat tinggi e. Mata atau tubuh kuning f. Pendarahan hidung, gusi, atau saluran saluran pencernaan g. Nafas cepat dan atau sesak nafas h. Muntah terus menerus i. Tidak dapat makan minum  j. Warna air seni seperti teh tua sampai kehitaman k. Jumlah air seni kurang (Oliguria) sampai tidak ada (Anuria)

II. PEMERIKSAAN FISIK : •

Demam (perabaan atau pengukuran dengan termometer)



Pucat pada conjungtiva palpebrae atau telapak tangan.



Pembesaran limpa (Splenomegali).



Pembesaran hepar (Hepatomegali).

Pada malaria berat dapat ditemukan satu atau lebih tanda klinis berikut : •

Temperatur aksila ≥40°C.



Tekanan darah sistolik 50 x per menit.

6. Manifestasi perdarahan (petekie,purpura,hematoma). 7. Tanda dehidrasi dehidrasi (mata cekung,turgor dan dan elastisitas elastisitas kulit kulit berkurang, bibir kering, produksi air seni berkurang) 8. Tanda-tanda anemia berat (konjungtiva pucat, telapak telapak tangan pucat, lidah pucat, dll) 9. Terlihat mata kuning / Ikterik. 10. Adanya ronki pada kedua paru. 11. Pembesaran limpa dan atau hepar. 12. Gagal ginjal ditandai dengan Oliguria sampai dengan Anuria. 13. Gejala Neurologi (kaku kuduk, reflek patologik).

Catatan : Penderita malaria berat harus segera dirujuk untuk 

III. PEMERIKSAAN LABORATORIUM : 1. Pemeriksaan mikroskopik : - Pemeriksaan darah tebal dan tipis. - Bila pemeriksaan pertama negatip,diperiksa ulang setiap 6  jam selama 3 hr berturut-turut. - Bila hasil pemeriksaan 3 hr berturut-turut tidak ditemukan parasit maka diagnosis malaria disingkirkan. 2. Tes diagnostik lain : a. HRP 2 (Histidin Rich Protein) yang diproduksi diproduksi oleh trofozoit, skizon,dan gametosit muda P.Falciparum. b. Enzym Enzym parasit parasit lactate lactate dehydrogenase dehydrogenase (p-LDH) (p-LDH) yang diproduksi oleh parasit bentuk aseksual atau seksual ( gametocyt).

MANIFESTASI MALARIA BERAT PADA ANAK : •

Koma (malaria serebral )



Distres pernafasan.



Hipoglikemia (sebelum terapi kina)



Anemia berat.



Kejang umum yang berulang.



Asidosis metabolik.



Kolaps sirkulasi,syok hipovolemia,hipotensi (tek.sistolik 41°).

13.Hemoglobinuria (blackwater fever). 14.Perdarahan spontan. 15.Gagal ginjal.

Komplikasi terbanyak pada anak : -Hipoglikemia (sebelum pengobatan kina). -Anemia berat. Keterangan : - Anemia berat (Hb
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF