Makalah Wewenang Dan Tanggung Jawab Organisasi
July 6, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah Wewenang Dan Tanggung Jawab Organisasi...
Description
TUGAS INDIVIDU Mata Kuliah
: Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Dosen
: Dr. dr. H. Noer Bahry Noor, M.Sc
WEWENANG DALAM ORGANISASI (AUTHORITY) (TANGGUNG JAWAB DALAM ORGANISASI)
DISUSUN OLEH:
NUR INDAH LESTARI H K012171064
PEMINATAN KESELAMATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayaNyalah sehingga tugas makalah mata kuliah kebijakan dan manajemen kesehatan yang berjudul wewenang dalam organisasi (authority), tanggung jawab dalam organisasi dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Dalam penyusunan makalah ini, begitu banyak hambatan yang di hadapi penulis. Tapi berkat bimbingan dan bantuan serta dorongan motivasi dari berbagai pihak, semua kendala-kendala dan hambatan yang dihadapi penulis dapat teratasi. Penulis menyadari bahwa bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan menjadi kesempurnaan sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Makassar,
September 2017
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR................................... ......................................................... ............................................. .............................................. .......................... ... 2 DAFTAR ISI....................................... ISI............................................................. ............................................. ............................................. ..................................... ............... 3 RINGKASAN ............................................. ................................................................... ............................................ ............................................ .............................. ........ 4 BAB I PENDAHULUAN......................................... ............................................................... ............................................. ...................................... ............... 5
A. Latar Belakang ...................................... ............................................................ ............................................ ............................................. .............................. ....... 5 B. Rumusan Masalah ....................................................... ............................................................................. ............................................. .............................. ....... 6 C. Tujuan Penulisan.......................................... Penulisan................................................................ ............................................ ............................................. .......................6 BAB II ISI .......................................... ................................................................. ............................................. ............................................ ..................................... ............... 7
A. Definisi Wewenang dalam Organisasi .......................................... ................................................................. .................................. ........... 7 B. Pandangan Wewenang ..................................... ........................................................... ............................................ ......................................... ................... 8 C. Pelimpahan Wewenang....................................... Wewenang............................................................. ............................................. ...................................... ...............9 D. Tanggung Jawab dalam Organisasi .......................................... ................................................................. ..................................... ..............10 BAB III PENUTUP .................................... .......................................................... ............................................ ............................................. .............................. ....... 12
A. Kesimpulan ........................................... ................................................................. ............................................ ............................................. .............................. .......12 B. Saran ............................................. .................................................................... ............................................. ............................................ ..................................... ...............12 DAFTAR PUSTAKA
3
RINGKASAN Universitas Hasanuddin Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Peminatan Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Nur Indah Lestari H K012171064 “Persamaan, Perbedaan dan Hubungan Administrasi dengan Organisasi; Design Organisasi dan Wewenang dalam Organisasi (Authority); dan Tanggung Jawab dalam Organisasi” Organisasi”
Manusia di dalam kehidupan ini tidak dapat terlepas dari organisasi maupun administrasi. Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus dipelajari dengan baik. Sejak dalam kandungan hingga lahir bahkan sampai mati, manusia hidup dalam keteraturan. Manusia yang membangun hidupnya dengan baik, hidupnya akan lebih terarah, teratur dan diliputi kebahagiaan, sedangkan manusia yang tidak membangun atau menata hidupnya dengan baik, maka sangat mungkin hidupnya akan lebih tidak terarah, kebahagiaan akan kurang dirasakan, bebas melakukan ini dan itu, dan akan akan selalu merasakan kegagalan dalam hidupnya. Organisasi dan administrasi berada dalam satu proses atau siklus suatu kumpulan orang-orang atau kelompok-kelompok yang berada dam organisasi dan keduanya mempunyai arti dan peran yang berbeda tetapi saling berkaitan. Jika prosesnya tidak terpenuhi dengan baik (administrasinya), maka organisasi itu tidak berhasil dan tidak bisa disebut sebagai organisasi. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab, disebut demikian karena manusia selain makhluk sosial juga makhluk Tuhan. Tanggung jawab timbul karena telah menerima wewenang. Seperti wewenang, tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya. Daftar Pustaka
: 6 (1984-2014) (1984-2014)
4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia di dalam kehidupan ini tidak dapat terlepas dari organisasi maupun administrasi. Organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari, sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus dipelajari dengan baik. Sejak dalam kandungan hingga lahir bahkan sampai mati, manusia hidup dalam keteraturan. Manusia yang membangun hidupnya dengan baik, hidupnya akan lebih terarah, teratur dan diliputi kebahagiaan, sedangkan manusia yang tidak membangun atau menata hidupnya dengan baik, maka sangat mungkin hidupnya akan lebih tidak terarah, kebahagiaan akan kurang dirasakan, bebas melakukan ini dan itu, dan akan selalu merasakan kegagalan dalam hidupnya. Setiap orang mempunyai keinginan, kebutuhan, tujuan, atau cita-cita yang ingin diwujudkan. Namun karena setiap orang mempunyai keterbatasan sumberdaya untuk mewujudkan keinginan, kebutuhan, tujuan atau cita-citanya tersebut, maka keterbatasan ini menggerakkannya untuk membina hubungan dengan orang-orang lain yang memiliki keinginan, kebutuhan, tujuan ataupun cita-cita yang sama. Kerjasama antar orang-orang yang masing-masing memiliki potensi dan kemampuan sendiri-sendiri, membuat orangorang yang berkumpul dan bekerjasama tersebut memiliki energi yang lebih besar dan lebih kuat. Dengan kerjasama ini orang-orang akan dapat mencapai hasil kerja dan tujuan yang lebih besar. Dalam suatu organisasi, kita diharuskan untuk bertatap muka, beradaptasi, menghadapi berbagai watak, karakter, maupun tingah laku seseorang. Hal demikian sangat penting bagi kita untuk mengetahui lebih jauh tentang wewenang dan tanggung jawab. Pemahaman tersebut diperlukan untuk menjalin kerjasama dalam menjalankan 5
suatu organisasi yang yang terarah. Terkadang banyak banyak orang salah mengartikan posisi posisi atau jabatannya dalam suatu organisasi yang tentunya dapat merugikan orang lain. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah antar individu maupun antar kelompok/organisasi. Tentunya hal yang demikian tidak kita inginkan terjadi dalam kehidupan kita, sehingga kita dapat mengetahui batasan-batasan yang tidak dapat dilanggar serta cara berkomunikasi dengan baik. B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Apa yang dimaksud wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi? organisasi ? 2. Bagaimana pandangan yang menjelaskan wewenang? 3. Bagaimana pelimpahan wewenang dalam organisasi? C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari penyusunan makalah ini adalah: 1. Untuk mengetahui wewenang dan tanggung jawab dalam organisasi. or ganisasi. 2. Untuk mengetahui pandangan yang menjelasan wewenang. 3. Untuk mengetahui pelimpahan wewenang dalam organisasi.
6
BAB II ISI
A. Definisi Wewenang dalam Organisasi
Wewenang yang dikemukakan dalam bukunya, Herbert (1984), konsep wewenang telah dianalisa secara panjang oleh peneliti administrasi. Seorang bawahan mengakui wewenang apabila ia membiarkan perilakunya dibimbing oleh keputusan atasannya, tanpa secara terpisah memeriksa faedah-faedah keputusan itu. Tatkala menjalankan wewenang, si atasan tak berusaha meyakinkan si bawahan, tetapi hanya berusaha mendapatkan persetujuannya tanpa komentar. Tentu saja, dalam praktek sesungguhnya, wewenang biasanya secara bebas dicampurbaurkan dengan anjuran dan bujukan. Dikutip dalam internet, menurut Flerbert G, Ilicks
menekankan bahwa
wewenang adalah hal penting yang dilaksanakan oleh organisasi bersama-sarna, wewenang adalah hak untuk rnelakukan sesuatu atau hak seorang manajer untuk meminta bawahannya untuli melakukan sesuatu dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Handoko (1991) yang menyatakan bahwa wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu. Demikian juga dengan Sutarto (1993) yang menyatakan bahwa wewenang adalah hak seorang pejabat untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar tugas serta tanggungiawab dapat dilaksanakan dengan baik.
7
Melalui pengertian di atas dapat diketahui bahwa wewenang itu merupakan kekuasaan atau hak untuk melakukan sesuatu. Di dalam organisasi perusahaan seseorang yang menerima kekuasaan atau hak tersebut dapat menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan berbagai aktivitas di dalam organisasi perusahaan tersebut. B. Pandangan Wewenang
Noviyanto
dalam
makalahnya
memaparkan,
mengapa
manajer
dapat
memerintah karyawan. Pada situasi yang normal, manajer dapat membuat karyawan mengerjakan apa yang ia perintahkan. Mengapa manajer dapat mendapatkan hak untuk memerintah. Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi): 1) Pandangan Klasik (classical (classical view) view) Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. 2) Pandangan Penerimaan (acceptance (acceptance view) view) Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah atau tidak. Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi berikut: ( sumber: www.google.com sumber: www.google.com)) a) Dia dapat memahami komunikasi. b) Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. c) Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
8
C. Pelimpahan Wewenang
Jurnal media wahana medika yang dipublikasikan oleh fakultas ekonomi universitas PGRI palembang menjelaskan bahwa dalam hal ini pelimpahan terdapat posisi jabatan seperti manajer, sekeretaris, bendahara dan bawahan. Oleh karena kemampuan dan waktu yang terbatas, maka untuk kelancaran tugas pekerjaan yang dipimpin perlu kiranya melimpahkan tugas-tugas tersebut kepada bawahan. Menurut Louis A.Allen, (1985) pelimpahan wewenang ada 2 (dua) sebagai berikut: a) Desentralisasi adalah sebagian delegasi-delegasi wewenang yang sistimatik dan selaras kepada tarap operatif perusahaan mewajibkan semua manajer untuk memberikan wewenang kepada taraf-taraf terendah di dalam perusahaan. b) Sentralisasi adalah pemusatan wewenang pada taraf-taraf tertinggi dari perusahaan. Dalam
suatu
perseorangan
yang
disentralisasikan
keputusan
diambil
oleh
manajemen tertinggi. Prinsip pokok dalam pemberian wewenang adalah wewenang yang diberikan harus sebanding dengan tugas dan kewajiban yang harus dilaksnakan, semakin bawah tingkat eselon suatu organisasi, maka semakil kecil pula wewenang yang harus diberikan kepadanya. Dengan demikian berarti perusahaan yang bersangkutan harus mulai memikirkan adanya pendelegasian wewenang. Untuk mendelegasikan wewenang secara efektif Lous A Alen dalam buku ”managemen and Organition” mengemukakan bahwa pendelegasian wewenang harus dilakukan dengan dengan teknik khusus sebagai berikut : a) Tetapkan tujuan. b) Tugas tanggung jawab dan wewenang. c) Berikan motivasi kepada bawahan. d) Meminta penyeleseian kerja. e) Adanya penyawasan yang memadai. 9
Pelimpahan wewenang pada perusahaan/organiasi dimaksud agar adanya kesatuan komando yang menggambarkan siapa yang berhak memberikan perintah atau wewenang. Kepada siapa personil, dilaksanakan, dipatuhi dalam pertanggung jawaban wewenang yang diberikan. D. Tanggung Jawab dalam Organisasi
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, sehingga bertanggung jawab, berkewajiban be rkewajiban menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang memaksakan tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain (sumber: http://kbbi.web.id/tanggung+jawab).. http://kbbi.web.id/tanggung+jawab) Mengapa sikap tanggung jawab diperlukan dalam suatu organisasi? Simaklah beberapa ungkapan berikut ini.“Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas kepemimpinan itu”(Al-Hadits, itu”(Al-Hadits, Shahih Bukhari – Muslim). Muslim). “Anda tidak bisa lari dari tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini”(Abraham ini” (Abraham
Lincoln). Seorang
ilmuwan
besar
Albert
Einstein
(1879-1955)
mengatakan, "The "The price of greatness is responsibility" responsibility " (harga sebuah kebesaran ada di tanggung jawab). Tanggung jawab adalah mutiara hati. Ia adalah salah satu nilai pokok dalam
budaya
korporat
suatu
organisasi
(sumber:
https://ronawajah.wordpress.com/2009/09/29/pentingnya-tanggung-jawab/).. https://ronawajah.wordpress.com/2009/09/29/pentingnya-tanggung-jawab/) 10
Tanggung jawab merupakan perbuatan yang sangat penting dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, karena tanpa tanggung jawab, maka semuanya akan menjadi tidak karuan. Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung jawab. Disebut demikian karena manusia selain makhluk sosial juga makhluk Tuhan. Tanggung jawab timbul karena telah menerima wewenang. Seperti wewenang, tanggung jawab juga membentuk hubungan tertentu antara pemberi wewenang dan penerima wewenang. Jadi tanggung jawab seimbang dengan wewenang. Dengan demikian kalau terjadi sesuatu maka seseorang yang dibebani tanggung jawab wajib menanggung segala sesuatunya.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Wewenang merupakan kekuasaan atau hak untuk melakukan sesuatu. Di dalam organisasi
seseorang
yang
menerima
kekuasaan
atau
hak
tersebut
dapat
menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan berbagai aktivitas di dalam organisasi tersebut, sedangkan tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya, sehingga bertanggung jawab, berkewajiban menanggung segala sesuatu, atau memberikan jawab dan menanggung akibatnya. 2. Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi) yaitu pandangan klasik dan pandangan penerimaan. 3. Menurut Louis A.Allen, (1985) pelimpahan wewenang ada 2 (dua) yaitu desentralisasi dan sentralisasi. Pelimpahan wewenang pada perusahaan/organiasi dimaksud agar adanya kesatuan komando yang menggambarkan siapa yang berhak memberikan perintah atau wewenang. B. Saran
1. Dalam proses untuk mewujudkan atau membentuk organisasi administrasi yang baik, maka sebelumnya diperlukan suatu fungsi manajemen yang baik yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian. 2. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, wewenang dalam organisasi agar ditinjau dan diperbaiki serta diharapkan wewenang sudah sesuai dengan yang berhak menerimanya. Disamping itu inisiatif para bawahan diharapkan lebih dikembangkan sehingga pimpinan dalam suatu organisasi dapat lebih mengkonsentrasikan dirinya dalam melaksanakan tugasnya selaku pimpinan. 12
3. Pimpinan seharusnya melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan sesuai dengan tugas-tugas yang telas ditetapkan dan juga pimpinan harus menumbuhkan atau menanamkan rasa percaya ciri yang kuat terhadap bawahannya, supaya bawahan
mempunyai
keberanian
didalam
mengambil
keputusan
didalam
menyelesaikan tugasnya, serta mempunyai percaya diri dan merasa bertanggung jawab atas pekerjaannya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Brantas, Drs, M.Pd. 2009. Dasar-Dasar 2009. Dasar-Dasar Manajemen. Manajemen. Alfabeta: Bandung. Liviardi,
Lerisa.
2014.
Organisasi. Organisasi.
Desain
(online),
(https://www.academia.edu/13259309/Desain_Organisasi, diakses 09 September (https://www.academia.edu/13259309/Desain_Organisasi, 2017). Noviyanto,
ST.
Kekuasaan,
Wewenang,
dan
Pengaruh. Pengaruh.
(online),
(http://karinrisaf.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/52429/2_WEWENANG%2 C+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf, 08 September 2017). C+DELEGASI+DAN+DESENTRALISASI.pdf, Purna, Andri. 2006. Analisis Model Desain Organisasi Pada Koperasi. Koperasi. (online), (http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/1072/A06apu_abstract.pdf?s equence=4, diakses equence=4, diakses 09 September 2017). Rahman, Andi, Giu. 2013. Pengaruh Desain Organisasi dan Tipe Kepribadian terhadap Stres
Kerja
Pegawai
Balai
Diklat
Keagamaan
Manado . Manado.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2077, (https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/2077,
(online),
diakses
10
September 2017). Simon, Herbert. 1984. Administrative Behavior (Perilaku Administrasi). Administrasi). PT Bina Aksara: Jakarta. www.google.com www.google.com http://kbbi.web.id/tanggung+jawab http://kbbi.web.id/tanggung+jawab https://ronawajah.wordpress.com/2009/09/29/pentingnya-tanggung-jawab/
14
View more...
Comments