Makalah Vitamin D

May 11, 2018 | Author: Vini Yulia Anhar | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Vitamin D...

Description

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Be Bela laka kang ng Masa Masala lah h

Gizi Gizi adal adalah ah suat suatu u

pros proses es orga organi nism smee

meng menggu guna naka kan n

maka makana nan n

yang yang

diko dikons nsum umsi si seca secara ra norm normal al mela melalu luii pros proses es dige digest sti, i, abso absorp rpsi si,, tran transp spor orta tasi si,,  penyimpan  penyimpanan, an, metabolism metabolismee dan pengeluaran pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan digunakan untuk  mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. Salah satu sumber gizi ialah vitamin D [1]. Vita Vitam min

D

adal adalah ah

nama nama yang ang diber iberik ikan an

untu ntuk

dua

zat zat

terl terlar arut ut--

lemak yang terkait, yaitu kolekalsiferol dan ergokalsiferol. Vitamin D adalah grup vitami vitamin n yang yang larut larut dalam dalam lemak  prohormon.  prohormon. Vitami Vitamin n D dikena dikenall juga juga dengan dengan nama kalsiferol kalsiferol.. Pada Pada tahun tahun 1920, 1920, Mellan Mellanby by dan Huldsc Huldschin hinsky sky mendap mendapatk atkan an   bahwa rakitis dapat dicegah ataupun diobati dengan minyak ikan atau dengan sina sinarr matah matahar arii yang yang cuku cukup. p. Tern Ternya yata ta ster sterol ol yang yang terd terdap apat at pada pada hewa hewan n atau atau tumbuh-tu tumbuh-tumbuh mbuhan an merupakan merupakan provitamin provitamin D yang dengan penyinaran penyinaran ultraviolet ultraviolet akan akan diubah diubah menjad menjadii vitami vitamin n D. Provit Provitami amin n yang yang teruta terutama ma didapa didapatka tkan n pada pada  jaringan hewan adalah 7-dehidrokolesterol yanga kan diubah menjadi vitamin D 3 (kolekalsif (kolekalsiferol). erol). Provitamin Provitamin yang terdapat pada ragi dan jamur adalah ergosterol ergosterol yang yang akan akan diub diubah ah menj menjad adii vitam vitamin in D2

(ergokalsifer (ergokalsiferol). ol).

Setelah percobaan percobaan

tersebut, vitamin D mulai dikenal dan dibedakan dari vitamin A di dalam minyak  ikan ikan,,

yang ang

san sanggup ggup

meng mengh hind indark arkan

penya enyak kit

rick ricket etss

dan

mend endoron orong g

  pertumbuhan, efek yang terakhir ini dianggap pengaruh vitamin A. Diketahui

1

 bahwa vitamin A rusak oleh penyinaran ultraviolet dan oleh oksidasi. Ternyata   bahwa bahwa minyak minyak ikan ikan yang yang telah telah disina disinari ri ultrav ultraviol iolet et dan oksida oksidasi si oleh oleh oksige oksigen n udara, masih sanggup menghindarkan atau mengobati rachitis, tetapi sudah tidak  menunjukan efek vitamin A [2,3]. Vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak yang memainkan peran dalam banyak fungsi tubuh penting. Hal ini paling terkenal untuk bekerja dengan kalsium dalam tubuh Anda untuk membantu membangun dan mempertahankan tulang yang kuat. Vitamin D juga terlibat dalam mengatur sistem kekebalan tubuh dan sel, di mana mungkin membantu mencegah kanker dan berbagai penyakit [3].

B. Rum Rumusa usan Masa asalah

Berdasa Berdasarka rkan n latar latar belaka belakang ng di atas maka maka dirumu dirumuska skan n masalah masalah sebaga sebagaii  berikut: 1.

Bagaimanakah definisi vitamin D?

2.

Apa Apa saja aja fung fungsi si vitam itamin in D?

3.

Apa Apa saja aja sumbe umberr vitam itamin in D?

4.

Bagaimanakah metabolisme vitamin D?

5.

Baga Bagaim iman anak akah ah def defis isie iens nsii vit vitam amin in D?

6.

Apa saja akibat kelebihan vitamin D?

C.

Tuju ujuan Makal akala ah

2

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut: 1.

Mengetahui definisi vitamin D

2.

Memahami dan mengetahui fungsi vitamin D

3.

Mengetahui sumber vitamin D

4.

Mengetahui metabolisme vitamin D

5.

Mengetahui defisiensi vitamin D

6.

Mengetahui akibat kelebihan vitamin D

3

BAB II PEMBAHASAN

A.

Vitamin D (Kalsiferol)

Vitamin D adalah grup vitamin yang larut dalam lemak  prohormon, 2 bentuk

utamanya

adalah

vitamin

D2

atau ergokalsiferol

dan

vitamin

D3 atau kolekalsiferol. Vitamin D juga merujuk pada metabolit dan analogi lain dari

substansi

ini.

Vitamin

D3 diproduksi

di

dalam kulit yang

terpapar 

sinar matahari, terutama radiasi ultraviolet B. Molekul aktif dari vitamin D, 1,25(OH)2D3 merupakan pemeran utama dalam metabolisme absorpsi kalsium ke dalam tulang, fungsi otot, sekaligus sebagai immunomodulator yang berpengaruh terhadap

sistem

kekebalan

untuk

termasuk diabetes dan kanker . Sumber

melawan

utama

vitamin

beberapa D

penyakit,

adalah kulit yang

terpapar radiasi ultraviolet [3]. Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang tidak mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat sintesis di

4

dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan [3,4]. Mula-mula disangka hanya terdapat satu ikatan kimia dengan kegiatan vitamin D, tetapi ternyata kemudian ternyata kemudian terdapat beberapa ikatan organik yang mempunyai kegiatan vitamin D ini. Berbagai jenis vitamin D ini terdapat dari hasil penyinaran beberapa jenis kolesterol dengan sinar ultraviolet antara lain : 1.

Vitamin D1 terdapat pada penyinaran ergosterol dari bahan tumbuhan. Kemudian ditemukan bahwa vitamin D 1 adalah campuran dari dua jenis vitamin, yang diberi nama Vitamin D2 dan vitamin D3, sedangkan struktur  molekuler vitamin D1 sendiri sebenarnya tidak ada.

2.

Vitamin D3 didapat dari bahan hewani, 7-dehidrokolesterol, suatu minyak  yang terdapat dibawah kulit. Pada manusia pun vitamin D 3 terbentuk di  bawah kulit dari 7-dehidrokolesterol tersebut dengan penyinaran ultraviolet yang berasal dari sinar matahari vitamin D3 disebut juga kolekalsiferol.

3.

Vitamin D yang dihasilkan dari penyinaran ergosterol kemudian diberi nama vitamin D2 atau ergokalsiferol. Ergokalsiferol yang dilarutkan di dalam minyak terdapat di pasaran dengan nama viosterol.

4.

Ada lagi vitamin D4 yang berasal dari minyak nabati yang mengandung 22dehidrokolesterol, setelah disinari ultraviolet [3].

5

Vitamin D berbentuk kristal putih yang tidak larut di dalam air, tetapi larut di dalam minyak dan zat-zat pelarut lemak. Vitamin ini tahan terhadap panas dan oksidasi. Penyinaran ultraviolet mula-mula menimbulkan aktivitas vitamin D, tetapi bila terlalu kuat dan terlalu lama maka akan terjadi perusakan dari zat-zat yang aktif tersebut [1,3]. B.

Fungsi Vitamin D

Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang mempunyai sifat sebagai vitamin dan hormon yang diperlukan untuk penyerapan dan penggunaan kalsium dan phosphorus. Vitamin D juga perlu untuk pembentukan struktur tulang dan gigi yang normal pada kanak-kanak. Vitamin D yang cukup selama masa kanak-kanak juga bisa menurunkan risiko terkena osteoporosis di kemudian hari. Vitamin D mencegah otot menjadi lemah dan terlibat untuk mengatur denyutan  jantung. Vitamin D juga penting dalam pencegahan dan rawatan kanker kolon, osteoarthritis, dan hypocalcemia, juga berperan dalam meningkatkan imunitas [1,5]. Generasi lokal spesifik jaringan aktif vitamin D diperkirakan menjadi komponen kunci dari non-klasik fungsi vitamin D. Kami menyimpulkan bahwa vitamin D mengurangi respon inflamasi terhadap infeksi virus pada saluran napas epitel tanpa membahayakan pemberantasan virus. Hal ini menunjukkan bahwa vitamin D yang memadai akan berkontribusi pada tingkat peradangan berkurang dan kurangnya penyakit parah pada individu yang ter infeksi RSV [6]. Vitamin D merupakan satu-satunya vitamin yang diketahui berfungsi sebagai prohormon. Vitamin D mengalami dua kali hidroksilasi untuk mendapat

6

aktifitasnya sebagai hormon. Pertama dihidroksilasi pada C25 yang terjadi di dalam sel hati, kemudian disusul oleh hidroksilasi kedua pada C1 yang terjadi di ginjal. 1,25 dihidroksi ergokalsiferol merupakan hormon yang mengatur sintesa  protein yang mentranspor kalsium ke dalam sel, disebut Calcium Binding Protein (CaBP). Jadi agar vitamin D dapat melaksanakan tugasnya, diperlukan kondisi hati dan ginjal yang sehat. Di dalam tubuh, vitamin D diserap di usus dengan   bantuan senyawa garam empedu. Setelah diserap, vitamin ini kemudian akan disimpan di jaringan lemak (adiposa) dalam bentuk yang tidak aktif [3]. Efek kegiatan vitamin D tampak pada hal-hal berikut : 1.

Meningkatan absorpsi Ca dan fosfat di dalam usus. Untuk penyerapan Ca yang baik, diperlukan perbandingan yang sesuai dengan tersedianya fosfat didalam hidangan. Perbandingan yang baik terletak di sekitar 1 Ca : 1P,  penyerapan Ca akan terganggu bila perbandingan tersebut di bawah 1Ca : 4 fosfat. Perbandingan ini akan memberikan sifat rakhitogenik kepada hidangan, yaitu hidangan yang akan mendukung terjadinya rakhitis. Pada   perbandingan Ca dan fosfat yang sesuai, vitamin D meningkatkan   penyerapan Ca. penyerapan Ca ke dalam sel usus dilaksanakan melalui mekanisme Ca-binding protein (CaBP), yang sintesanya diatur oleh hormon 1,25 dihidroksi ergokalsiferol.

2.

Mendorong

pembentukan

garam-garam

Ca

didalam

jaringan

yang

memerlukannya. Garam Ca diperlukan di beberapa jaringan untuk  memperkuat struktur jaringan tersebut misalnya pada tulang-tulang dan gigigeligi. Yang terdapat didalam jaringan keras ini garam karbonat dan garam

7

fosfat, juga flouride dari Ca. Garam Ca di dalam jaringan keras terdapat dalam suatu keseimbangan dinamis dengan kondisi cairan tubuh, artinya terjadi suatu fluks yang sama antara Ca yang masuk ke jaringan keras dengan yang keluar dari jaringan tersebut. Melalui pengaturan sintesa CaBP, Vitamin D menyediakan kondisi yang optimum bagi pembuatan garam Ca di

dalam

jaringan

tersebut.

Disamping

hormon

1,25

dihidroksi

Ergokalsiferol, hormon paratiroid juga berpengaruh pada pengaturan kadar  Ca di dalam cairan tubuh dan di dalam jaringan. 3.

Vitamin D juga berpengaruh meningkatkan reabsorpsi fosfat di dalam tubuli ginjal, sehingga meningkatkan kondisi konsentrasi Ca dan fosfat di dalam  jaringan untuk sintesa garam Ca fosfat [3,5].

C.

Sumber Vitamin D

Matahari merupakan sumber vitamin D terbaik. Berjemurlah di pagi hari tapi jangan berlebihan agar terhindar dari risiko terkena kanker kulit. Sumber  vitamin D dari matahari memang berisiko terkena polusi udara dan terhalang sintesanya bila kita menggunakan tabir surya atau pun pakaian. Sekitar 80 persen vitamin D yang kita butuhkan berasal dari sinar matahari. Waktu yang disarankan untuk berjemur adalah pukul 06.00 - 09.00 pagi ke seluruh bagian tubuh selama 10 menit. Untuk mencegah risiko kanker kulit, hindarilah paparan sinar matahari  pada pukul 09.00-15.00 [8].

8

Selain sinar matahari, sumber vitamin D dapat diperoleh dari beberapa macam makanan dan minuman lainnya. Beberapa sumber vitamin D yang lain, yaitu:

1.

Suplemen minyak ikan memiliki reputasi rasa yang tidak enak. Namun saat ini dipasaran tersedia berbagai variasi suplemen minyak ikan yang membuatnya lebih enak di lidah. Suplemen minyak ikan selain kaya akan omega-3 ternyata juga mengandung vitamin D yang cukup tinggi.

2.

Ikan salmon termasuk ikan yang kaya akan omega-3. Tersedia dalam bentuk  ikan beku, segar atau kalengan. Ikan salmon ternyata mengandung vitamin D empat kali lebih banyak dibanding produk pertanian.

3.

Tuna merupakan jenis ikan laut yang juga kaya akan vitamin D, selain juga tinggi protein dan omega-3.

4.

Susu sapi, baik itu yang full lemak atau skim, secara alamiah mengandung vitamin D dan juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya. Satu gelas susu mengandung sekitar 100 IU vitamin D.

5.

Kebanyakan produk sereal siap makan yang beredar di pasaran sudah difortifikasi dengan vitamin D. Kombinasikan sereal Anda dengan susu yang kaya vitamin D sebagai bagian dari menu sehat setiap hari.

6.

Dengan kandungan vitamin D sekitar 21 IU dalam kuning telur dan protein murni dalam bagian putihnya, telur merupakan bahan pangan yang  bernutrisi yang wajib dikonsumsi.

9

7.

Menurut sebuah riset yang dimuat dalam Journal of the Federation of  American Societies for Experimental Biology, jamur kancing putih yang diekspos dengan sinar ultraviolet B selama beberapa jam memiliki kandungan vitamin D sekitar 400 persen lebih tinggi.

8.

Udang merupakan sumber omega-3 yang tinggi protein namun rendah lemak dan kalori. Udang yang disajikan dalam takaran 85 gram mengandung 129 IU vitamin D [8].

D. Metabolisme Vitamin D

Vitamin D dimetabolisme menjadi metabolit aktif, kalsitriol di hati dan ginjal. Kolekalsiferol, baik yang disintesis di kulit maupun dari makanan, mengalami dua kali hidroksilasi untuk menghasilkan metabolit aktif, 1,25 –  dihidroksivitamin D ataun kalsitriol. Ergokalsiferol dari makanan yang diperkaya mengalami hidroksilasi serupa untuk menghasilkan erkalsitriol. Di hati, kolekalsiferol dihidroksilasi menjadi bentuk turunan 25-hidroksi, yaitu kalsidiol. Senyawa ini dibebaskan ke sirkulasi dalam keadaan terikat pada globulin pengikat vitamin D yang merupakan bentuk simpanan utama vitamin ini. Di ginjal, kalsidiol mengalami 1-hidroksilasi untuk menghasilkan metabolit aktif 1,25dihidroksi-citamin D (kalsitriol), atau 24-hidroksilasi untuk menghasilkan metabolit yang mungkin inaktif, 24,25-dihidroksivitamin D (24-hidroksikalsidiol) [4]. Metabolisme vitamin D juga mengatur dan diatur oleh homeostasis kalsium. Kalsitriol bekerja untuk mengurangi sintesis dirinya sendiri dengan menginduksi 10

24-hidroksilase dan menekan 1-hidroksilase di ginjal. Salah satu fungsi vitamin D adalah mempertahankan konsentrasi kalsium plasma. Kalsitriol mencapai hal inimelalu tiga cara, yaitu: 1.

Senyawa ini meningkatkan penyerapan kalsium di usus.

2.

Senyawa ini mengurangi ekskresi kalsium (dengan merangsang penyerapan di tubulus distal ginjal).

3.

Senyawa ini memobilisasi mineral tulang. Selain itu, kalsitriol berperan dalam sekresi insulin, sintesis dan sekresi

hormon paratiroid dan tiroid, inhibisi pembentukan interleukin oleh limfosit T aktif dan imunoglobulin oleh limfosit B aktif, diferensiasi sel prekursor monosit, dan modulasi proliferasi sel. Pada kebanyakan efek ini, vitamin D berfungsi layaknya suatu hormon steroid, berikatan dengan reseptor di nukleus dan meningkatkan ekspresi gen meskipun senyawa ini juga memiliki efek cepat pada  pengangkut kalsium di mukosa usus[4].

E.

Kebutuhan Vitamin D

Sejak tahun 1997 Dietary Referensi Intake (DRI) nilai untuk vitamin D dan kalsium didirikan data baru telah tersedia pada hubungan mereka, baik secara individu dan gabungan, untuk berbagai hasil kesehatan. Institusi Obat/Makanan dan Dewan Gizi telah membentuk sebuah komite DRI untuk melakukan review dan revisi bukti potensi nilai DRI saat ini untuk nutrisi. Untuk mendukung kajian

11

ini, AS dan Kanada beberapa instansi pemerintah federal menugaskan kajian sistematis literatur ilmiah untuk digunakan selama musyawarah oleh panitia [7]. Kebutuhan akan vitamin D belum diketahui dengan pasti, karena vitamin ini dapat disintesa dari jenis kolesterol tertentu yang terdapat di dalam jaringan di  bawah kulit. Namun demikian diperkirakan bahwa konsumsi 400 IU sehari sudah mencukupi untuk semua umur dan jenis kelamin. Di Amerika mula-mula dianjurkan konsumsi sebanyak 800 IU seorang sehari, tetapi kemudian terdapat tanda-tanda bahwa dosis itu terlalu tinggi, sehingga kemudian diturunkan menjadi 400 IU.

F.

Defisiensi Vitamin D

Defisiensi vitamin D memberikan penyakit rakhitis (rickets) atau disebut  pula penyakit Inggris, karena mula-mula banyak terdapat dan dipelajari di Inggris. Sebelum diketahui adanya vitamin sebagai zat gizi. Penyakit ini merupakan  problema gawat sekali di Inggris, di mana anak-anak tidak dapat dikenai cukup sinar matahari untuk jangka waktu sangat panjang, karena hidup di lorong-lorong kota London, yang tidak pernah terkena sinar matahari karena terlindung oleh  bayangan gedung-gedung yang tinggi [1,3]. Secara umum di Indonesia penyakit ini tidak perlu dirisaukan, tetapi kasus sporadis mungkin masih dijumpai pada anak-anak atau para wanita yang karena adat-istiadat sedikit sekali terkena sinar matahari [1].

12

Sementara frekuensi yang paling kekurangan vitamin rendah di Amerika Serikat, terutama karena asupan makanan dan penggunaan multivitamin, k ekurangan vitamin D adalah umum. Prevalensi kekurangan vitamin D (35-60%)  jauh lebih tinggi dari vitamin lain antara Amerika. Frekuensi tinggi kekurangan vitamin D berasal dari fakta bahwa kebanyakan vitamin D diproduksi secara alami dari paparan kulit terhadap sinar matahari, dan paparan sinar matahari terbatas untuk sebagian besar orang Amerika yang tinggal di lintang utara dan  bagi mereka yang berlatih menghindari matahari. Selain itu, hanya sejumlah kecil vitamin D berasal dari sumber makanan dan multivitamin. Vitamin D memainkan   peran penting dalam sejumlah fungsi tubuh termasuk penyerapan kalsium, metabolisme tulang, fungsi kekebalan, fungsi otot, dan regulasi seluler, dan defisiensi yang memiliki konsekuensi luas luas seperti hipokalsemia, ker opos tulang, dan kelemahan otot [9].

Dominasi epidemiologi data yang menunjukkan kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan insiden kanker payudara. Selanjutnya, studi terbaru menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang rendah berhubungan dengan kekambuhan kanker payudara meningkat dan angka kematian. Selain itu, pasien kanker payudara berada pada peningkatan risiko untuk sejumlah komplikasi medis yang terkait dengan defisiensi vitamin D termasuk kehilangan tulang, jatuh,  patah tulang, dan infeksi [9]. Konsumsi berlebihan vitamin D dapat pula memberikan gejala-gejala Hypervitaminosis D. Kondisi ini mungkin terjadi pada anak-anak yang mendapat tetes konsentrat minyak ikan yang terlalu banyak untuk jangka waktu lama.

13

Hypervitaminosis D menyebabkan perkapuran di dalam jaringan yang bukan  biasanya, sepertidi dalam organ-organ vital ginjal dan sebagainya [1,3]. Vitamin D semakin diakui sebagai hormon pluripoten dengan fungsi yang melampaui peran klasik dalam homeostasis kalsium. Bukti berkembang pesat dari   penelitian epidemiologi dan dasar mengungkapkan bahwa vitamin D dapat memodulasi respon imun. Kekurangan vitamin D adalah sangat lazim dan telah dikaitkan baik dengan peningkatan risiko beberapa penyakit inflamasi dan dengan kerentanan terhadap infeksi, termasuk infeksi virus pernapasan [6]. Vitamin D memainkan peran penting dalam kalsium, fosfat, dan metabolisme tulang. Defisiensi hasil vitamin D dalam mineralisasi tulang yang miskin, menyebabkan rakhitis pada anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Rendah kadar vitamin D berhubungan dengan resiko lebih tinggi untuk penyakit kronis, termasuk penyakit autoimun, penyakit kardiovaskular, dan diabetes melitus. Data epidemiologi yang muncul telah menyarankan bahwa vitamin D status berbanding terbalik dikaitkan dengan risiko untuk berbagai kanker, seperti kanker usus besar, kanker payudara, dan kanker prostat. Selain itu, vitamin D memiliki efek antitumor

ditunjukkan dalam

model praklinis. Meskipun

 pemahaman yang jelas kami dari metabolisme vitamin D, prevalensi tak terduga tinggi kekurangan vitamin D telah dilaporkan pada orang dewasa yang sehat yang tinggal di Kanada dan Amerika Serikat. Prevalensi lebih tinggi telah diamati di antara pasien rawat inap sebanyak 57% dan orang tua tinggal di rumah sebanyak  42%. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak-anak terhambat sehingga 14

menjadi lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena  penutupan fontanella terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur  dan mudah rusak. Riketsia jarang dapat disembuhkan sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi makanan dengan vitamin D, riketsia banyak terdapat di negara-negara dengan empat musim. Sekarang masih terdapat pada anak-anak  miskin di kota-kota industri yang kurang mendapat sinar matahari [1,10]. Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi  pada mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kandung empedu atau ginjal. Tulang melembek yang memyebabkan gangguan dalam bentuk tulang, terutama pada kaki, tulang belakang, toraks dan pelvis. Gejala awalnya adalah rasa sakit seperti rematik dan lemah dan kadang muka menggamit ( twitching ), tulang membengkok (bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur (patah) [1]. Kekurangan tersedianya vitamin D dalam tubuh dapat menimbulkan  beberapa gangguan pada tubuh, diantaranya: 1.

Menimbulkan rakhitis.

2.

Gangguan pada pertukaran zat kapur dan fosfor.

3.

Gangguan pada sistem pertulangan [1].

15

G. Akibat Kelebihan Vitamin D

Konsumsi vitamin D dalah jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu lebih dari 25 mikrogram (1000 IU) sehari, akan menyebabkan keracunan. Gejalanya adalah kelebihan absorpsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala, kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin berlebihan. Bayi yang di beri vitamin D berlebihan, menunjukkan gangguan saluran cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan keterlambatan perkembangan mental [1,3]. Pada orang dewasa dengan asma persisten, lebih tinggi kadar vitamin D berhubungan

dengan

fungsi

paru-paru

membaik,

AHR

( airway

hyperresponsiveness ) berkurang, dan ditingkatkan dalam menanggapi in vitro untuk GCs (glucocorticoid). Temuan ini menunjukkan bahwa suplementasi vitamin D pada pasien dengan asma, bila sesuai, dapat mengakibatkan  peningkatan dalam beberapa parameter keparahan asma dan respon pengobatan [11].

16

BABIII PENUTUP

A.

Kesimpulan

Vitamin D disebut juga kalsiferol. Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang mempunyai sifat sebagai vitamin dan hormon yang diperlukan untuk    penyerapan dan penggunaan kalsium dan phosphorus dan beberapa fungsi lainnya. Mula-mula disangka hanya terdapat satu ikatan kimia dengan kegiatan 17

vitamin D, tetapi ternyata kemudian terdapat beberapa ikatan organik yang mempunyai kegiatan vitamin D ini, yaitu vitamin D 1, D2, D3, dan D4. Sumber  utama vitamin D adalah kulit yang terpapar radiasi ultraviolet. Sumber lainnya  bisa ditemukan pada susu, ikan salmon, tuna, telur, dan lain-lain. Vitamin D dimetabolisme menjadi metabolit aktif, kalsitriol di hati dan ginjal. Vitamin D juga mengatur dan diatur oleh homeostasis kalsium. Defisiensi vitamin D pada anak-anak dapat menimbulkan riketsia dan osteomalasia pada orang dewasa bahkan osteoporosis. Kelebihan vitamin D dapat mengakibatkan keracunan, kalsifikasi berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, serta akibat lainnya.

B.

Saran

Vitamin D sangat penting bagi tubuh. Untuk memenuhi kebutuhan vitamin D di dalam tubuh, maka kita perlu mengkonsumsi vitamin D sesuai dengan kebutuhan yang tidak melebihi batas ataupun kurang dari kebutuhan yang diperlukan oleh tubuh. Untuk memperoleh sumber vitamin D, disarankan untuk   berjemur adalah pukul 06.00 - 09.00 pagi ke seluruh bagian tubuh selama 10 menit. Beberapa sumber vitamin D yang lainnya adalah susu, ikan salmon, tuna, telur, dan lain-lain.

18

DAFTAR PUSTAKA

1. Sunita, A. Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009. 2. Suyatna FD, Azalia A, Amir S, dkk. Farmakologi dan terapi FKUI. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2009. 3. Dewoto, H. Farmakologi dan terapi. Jakarta: Gaya Baru, 1995. 4. Harper, HA. Biokimia Kedokteran. Jakarta: EGC, 1979. 5.

Guyton, AP. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC, 2007.

19

6. Hansdottir S, Martha MM, Nina L, dkk. Vitamin D decreases RSV induction of NF-κB-linked chemokines and cytokines in airway epithelium while maintaining the antiviral state. J Immunol 2010 January 15; 184 (2) : 965–974. 7. M Chung , Balk EM, Brendel M, dkk. Vitamin D and calcium: a systematic review of health outcomes. Evid Rep Technol Assess (Full Rep) 2009 Aug; (183):1-420. 8. Lusia KA. 9 Sumber Vitamin D 2010; (online), (http://www.kompas.com, diakses tanggal 24 Desember 2011) 9. Peppone LJ, Alissa JH, Mary ER, dkk. The effect of various vitamin D supplementation regimens in breast cancer patients. Breast Cancer Res Treat 2011 May; 127(1) : 171–177. 10. Gillam AW, Dorothy AM, Laura FH. Evaluation of vitamin D deficiency in  breast cancer patients on bisphosphonates. The Oncologist 2008 July; 13(7): 821-827. 11. Sutherland ER, Elena G, Leisa PJ, dkk. Vitamin D levels, lung function, and steroid response in adult asthma. American Journal of Respiratory and Critical Care Medicinea , 2010 April 1; 181(7): 699-704.

20

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF