MAKALAH USG
August 24, 2017 | Author: Fitri Nur Rohmawati | Category: N/A
Short Description
makalah tentang usg...
Description
MAKALAH PRAKTEK DIAGNOSTIK II TENTANG ULTRASONOGRAFI (USG)
Dosen Pembimbing : M. Ridha Mak’ruf, ST, M.Si Sari Luthfiyah, M.Kes Abdul Kholiq, SST, MT
Oleh : Dinda Trisakti W
(P27838113021)
Fitri Nur Rohmawati (P27838113023) Reza Herlindawati
(P27838113036)
Twoty Rahayu
(P27838113039) 3C2
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya Jurusan Teknik Elektromedik 2015 1
DAFTAR ISI Judul
i
Daftar Isi
ii
I. Teori Dasar A. USG B. Manfaat II. Prinsip Kerja III. Bagian-Bagian dan Fungsinya IV.Perkembangan USG V. Anatomi Tubuh saat Pemeriksaan USG VI. SOP A. Pengoperasian B. Pemeliharaan VII. Troubleshooting Daftar Pustaka
1 7 9 10 11 11 15 19 19 21
2
I.
Teori Dasar A. USG
Gambar 1.1 Alat USG Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostic) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan, serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pemeriksaan ini bersifat noninvasive tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Tidak ada kontraindikasinya, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak memperburuk penyakit si penderita. Selain manfaat di atas, ultrasonografi dimanfaaatkan untuk memonitor laju aliran darah. Pulsa ultrasonik berfrekuensi 5 – 10 MHz diarahkan menuju pembuluh nadi, dan suatu receiver akan menerima signal hamburan gelombang pantul. Frekuensi pantulan akan bergantung pada gerak aliran darah. Tujuannya untuk mendeteksi thrombosis (penyempitan pembuluh darah) yang menyebabkan perubahan laju aliran darah.
1
Gambar 1.2 Contoh Ultrasonografi (USG) 2D Pemeriksaan dengan ultrasonografi lebih aman dibandingkan dengan pemeriksaan menggunakan sina-x(sinar Rontgen) karena gelombang ultrasonic yang digunakan tidak akan merusak material yang dilewatinya sedangkan sinar x dapat mengionisasi sel-sel hidup. Karena ultrasonik merupakan salah satu gelombang mekanik, maka
pemeriksaan ultrasonografi disebut pengujian tak
merusak (non destructive testing). Aplikasi gelombang bunyi dalam bidang kedokteran yang lain adalah penggunaan ultrasonografi untuk pemeriksaan kanker pada hati dan otak. Selain itu, ultrasonografi dapat mengukur kedalaman suatu benda di bawah permukaan kulit melalui selang waktu dipancarkan sampai dipantulkan kembali gelombang ultrasonik. Gelombang suara ultrasound memiliki frekuensi lebih dari 20.000Hz, tapi yang dimanfaatkan dalam teknik ultrasonography (kedokteran) hanya gelombang suara dengan frekuensi 1-10 MHz. Ultrasound memiliki sifat dasar seperti berikut ini : - Sangat lambat bila melalui media yang bersifat gas, dan sangat cepat bila -
melalui media padat. Semakin padat suatu media maka semakin cepat kecepatan suaranya. Apabila melalui suatu media maka akan terjadi atenuasi (pelemahan
intensitas suara) USG mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut ini: Keuntungan menggunakan USG Dapat mendeteksi kelainan anatomis pada organ dengan cepat dan akurat Dapat mendeteksi pembengkakan atau penyusutan organ secara detail Dapat mendeteksi antara tumor ganas dan jinak Dapat mendeteksi batu pada kantung empedu / ginjal dengan diameter 2mm Dapat mendeteksi adanya abses (nanah) pada organ dalam tubuh Dapat mendeteksi adanya cairan atau pendarahan dalam rongga tubuh Untuk melakukan deteksi / kelainan pada pembuluh darah di dalam tubuh
2
Menentukan fungsi jantung secara kualitatif maupun kuantitatif Menentukan adanya kebocoran dan penyempitan katub, dan sebagainya Menetapkan umur kehamilan, letak ari-ari dan jenis kelamin dari janin pada kehamilan Mendeteksi kelainan pada kandungan seperti pada kista indung telur, tumor, dan lain-lain USG dapat memantau gerakan janin USG dapat memantau gerakan bernapas dan pada usia kehamilan 35 minggu,
janin sudah bisa merespon cahaya USG memungkinkan dokter untuk merencanakan pemeriksaan lanjutan yang lebih terarah, sehingga diagnosis dapat dilakukan lebih dini Menguntungkan pasien, karena pengobatan dapat dimulai lebih dini dan penyembuhan dapat dipercepat Pemeriksaan USG tidak menimbulkan rasa sakit pasien dan tidak memerlukan persiapan khusus seperti puasa atau diet tertentu USG banyak digunakan untuk tuntutan dalam melakukan biopsy (pengambilan jaringan) secara terarah di dalam organ tubuh Pada bayi, USG berguna dalam menaksir otak dan saraf tunjang bayi yang baru lahir Penggunaan USG cukup aman dan tidak invasive sehingga tidak memerlukan penerapan khusus USG cukup aman digunakan berkali-kali bahkan dalam jarak waktu yang sangat pendek Pemeriksaan khas USG untuk memeriksa saluran-saluran darah Gelombang USG tidak melibatkan sinar- X dan radiasi-radiasi yang lain. Kerugian USG Pada
pemeriksaan
kandung
empedu
dalam
keadaan
terisi
memerlukan puasa sekurang-kurangnya 8 jam USG tidak dapat memeriksa organ-organ yang kurang baik memantulkan gelombang suara frekuensi tinggi, yaitu yang berisi rongga udara seperti paruparu dan usus. Jenis Tampilan Pemeriksaan USG 1. USG 2 Dimensi
3
Gambar 1.3 Tampilan USG 2 Dimensi USG 2 Dimensi ini mampu menampilkan gambar dua bidang yakni memanjang dan juga melintang. Sebetulnya USG 2 dimensi ini mampu menampilkan kualitas gambar yang cukup baik dan mayoritas kondisi pada janin yang dikandung dapat ditampilkan. Dengan USG 2 Dimensi ini kita dapat mengamati gerakan janin akan tetapi harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana bentuk anatomi normal baru kemudian dapat menggambarkannya pada citra 2 dimensi.
Gambar 1.4 Alat USG 2 Dimensi 2. USG 3 Dimensi
Gambar 1.5 Tampilan USG 3 Dimensi 4
Melalui USG 3 Dimensi ini ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut koronal. Yang mana Anda dapat melihat gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Selain melihat wajah janin di dalam kandungan, Anda juga dapat melihat permukaan tubuh janin tentunya dengan keadaan janin dari posisi yang berbeda-beda. Pada USG 3 Dimensi ini janin pun tampak seperti foto sehingga Anda sudah mampu mengenali wajah janin yang sedang dikandung. Bahkan pada generasi terakhir, tampilan organ dalam seperti halnya jantung, otak dan lain sebagainya sudah lebih mudah dikenali dengan potongan tomografi yaitu suatu konsep yang mirip dengan CT Scan.
Gambar 1.6 Alat USG 3D
3. USG 4 Dimensi
Gambar 1.7 Tampilan USG 2 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi 5
statis, sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam rahim.
Gambar 1.8 Alat USG 4D
4. USG Doppler Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin. Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: - Gerak napas janin (minimal 2x/10 menit). - Tonus (gerak janin). - Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm). - Doppler arteri umbilikalis. - Reaktivitas denyut jantung janin. Transduser pada alat USG memiliki beberapa tipe seperti di bawah ini: a) Transduser Obstetrik - Transduser tipe linier/konveks yang dapat digunakan antara 3,5-5 MHz dengan fokus 7-9cm b) USG Umum - Selain USG pelvis, meliputi abdomen bagian atas pada pasien dewasa dan pelvis, maka transduser sektor/ konveks 3,5 Mhz, fokus 7-9 cm c) USG Pediatrik - Untuk anak-anak, Transduser 5Mhz fokus 5-7cm - Untuk scanning otak neonatik, transduser 7,5 Mhz B. Manfaat
6
Ultransonografi
atau
USG
memiliki
banyak
manfaat.
Alat
yang
menggunakan gelombang suara ini digunakan dalam dunia kedokteran kandungan sejak 1961. Tidak ada efek samping berarti dari USG asal tidak digunakan terus menerus selama berjam-jam. Beberapa hal yang bisa diketahui dari penggunaan USG antara lain adalah : 1. Konfirmasi kehamilan : Di usia kehamilan lima setengah minggu, embrio dapat dilihat lewat USG. Di usia 7 minggu, detak jantung janin dapat diketahui. 2. Usia kehamilan : ukuran tubuh fetus biasanya digunakan untuk mengukur usia kehamilan. Ukuran ini bisa diketahui lewat pemantauan dengan USG > Tanggal persalinan pun dapat diperkirakan dengan mudah. 3. Pertumbuhan dan perkembangan janin 4. Ancaman keguguran : jika terjadi pendarahan vagina awal, USG dapat menilai kesehatan dari tetus. Detak jantung janin jelas berarti prospek yang baik untuk melanjutkan kehamilan 5. Plasenta bermasalah : USG dapat menilai kondisi plasenta dan menilai adanya masalah seperti plasenta previa (plasenta menutup jalan lahir) 6. Hamil ganda/kembar : jumlah fetus dapat dipastikan lewat USG. Karena itu, bila ada bayi kembar, orangtua dapat mengetahuinya sejak awal. 7. Ukuran cairan ketuban : lewat USG, cairan ketuban bisa diukur. Jumlah cairan ketuban yang berlebih maupun kurang dapat mempengaruhi kondisi janin. Mengecek lewat USG sangat bermanfaat untuk keperluan ini. 8. Kelainan posisi janin : kelainan posisi atau letak janin seperti sungsang dan melintang juga bisa dipantau lewat alat canggih ini 9. Jenis kelamin bayi : bagi banyak orang, hal ini merupakan abgian terpenting dalam proses kontrol kehamilan. Pada kehamilan trimester I: -
Menduga usia kehamilan dengan mencocokkan ukuran bayi.
-
Menentukan kondisi bayi jika ada kemungkinan adanya kelainan atau cacat bawaan.
-
Meyakinkan adanya kehamilan.
7
-
Menentukan penyebab perdarahan atau bercak darah dini pada kehamilan muda, misalnya kehamilan ektopik.
-
Mencari lokasi alat KB yang terpasang saat hamil, misalnya IUD.
-
Menentukan lokasi janin, di dalam kandungan atau di luar rahim.
-
Menentukan kondisi janin jika tidak ada denyut jantung atau pergerakan janin.
-
Mendiagnosa adanya janin kembar bila rahimnya terlalu besar.
-
Mendeteksi berbagai hal yang mengganggu kehamilan, misalnya adanya kista, mioma.
Pada kehamilan trimester II & III: -
Untuk menilai jumlah air ketuban. Yaitu bila pertumbuhan rahim terlalu cepat disebabkan oleh berlebihnya cairan amnion atau bukan.
-
Menentukan kondisi plasenta, karena rusaknya plasenta akan menyebabkan terhambatnya perkembangan janin.
-
Menentukan ukuran janin bila diduga akan terjadi kelahiran prematur. Jadi, lebih ke arah pertumbuhan janinnya normal atau tidak.
-
Memeriksa kondisi janin lewat pengamatan aktivitasnya, gerak nafas, banyaknya cairan amnion, dsb.
-
Menentukan letak janin (sungsang atau tidak) atau terlilit tali pusar sebelum persalinan.
-
Untuk melihat adanya tumor di panggul atau tidak.
-
Untuk menilai kesejahteraan janin (bagaimana aliran darah ke otaknya, dsb).
8
Dengan demikian, jika hasilnya menunjukkan hasil yang tidak normal, maka kita dapat bertindak lebih cepat untuk menyelamatkan janin. Karena gangguan aliran darah pada janin dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat dan pada keadaan yang sudah berat dapat mengakibatkan kematian.
II.
Prinsip Kerja Oscillato r
Transduser
Objek
Transduser
Monitor
Receive r
Prinsip kerja dari USG ini sendiri menggunakan gelombang suara ultra dimana memiliki frekuensi lebih tinggi yang berkisar antara 1 – 10 MHz (1–10 juta Hz). Gelombang suara frekuensi tinggi tersebut dihasilkan oleh medan listrik dan kristal piezo-electric. Generator pulsa (oscilator) berfungsi sebagai penghasil gelombang listrik, kemudian oleh transducer diubah menjadi gelombang suara yang diteruskan
ke medium. Apabila gelombang suara mengenai jaringan yang memiliki nilai akustik
impedansi, maka gelombang suara akan dipantulkan kembali sebagai echo. Di dalam media (jaringan) akan terjadi atenuasi, gema (echo) yang lebih jauh maka intensitasnya lebih lemah dibandingkan dari echo yg lebih superficial. Pantulan gema akan ditangkap oleh transducer dan diteruskan ke amplifier untuk diperkuat. Gelombang ini kemudian diteruskan ke tabung sinar katoda melalui receiver seterusnya ditampilkan sebagai gambar di layar monitor. III. Bagian-bagian dan Fungsinya
9
Gambar 3.1 USG dan Bagian-bagiannya Display (LCD) berfungsi untuk menampilkan gambar bagian tubuh yang diperiksa menggunakan USG Transducer adalah komponen USG yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa, seperti dinding perut atau dinding poros usus besar pada pemeriksaan prostat. Di dalam transduser terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap pantulan gelombang yang disalurkan oleh transduser. Gelombang yang diterima masih dalam bentuk gelombang akusitik (gelombang pantulan) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar. Pulse controls untuk mengatur banyaknya pulsa Keyboard adalah tombol-tombol yang berisi huruf dan symbol yang digunakan untuk mengisi identitas pasien. Disk storage sebagai tempat penyimpanan data hasil pemeriksaan USG Printer untuk mencetak hasil pemeriksaan USG IV.
Perkembangan Ultrasound pertama kali digunakan sesudah perang dunia I, dalam bentuk radar atau teknik sonar ( sound navigation and ranging ) oleh Langevin tahun 1918 untuk mengetahui adanya ranjau-ranjau atau adanya kapal selam. Menjelang perang dunia ke II (1937), teknik ini digunakan pertama kali untuk pememeriksaan jaringan tubuh, tetapi hasilnya belum memuaskan. Berkat kemajuan teknologi yang pesat, setelah perang dunia ke II, USG berhasil digunakan untuk pemeriksaan alat-alat tubuh. Hoery dan Bliss pada tahun 1952,
10
telah melakukan pemeriksaan USG pada beberapa organ misalnya pada hepar dan ginjal. Sekarang USG merupakan alat yang praktis dengan pemakaian klinis yang luas. V.
Anatomi Tubuh saat Pemeriksaan USG Untuk pengoperasian alat USG, transdusernya harus diletakkan sesuai posisi yang tepat agar mendapatkan gambaran janin yang sesuai. Berikut ini teknikteknik pemeriksaan menggunakan USG. a. Pemeriksaan USG Transabdominal Setelah pasien tidur terlentang, perut bagian bawah ditampakkan dengan batas bawah setinggi tepi atas rambut pubis, batas atas setinggi sternum, dan batas lateral sampai tepi abdomen. Letakkan kertas tissue besar pada perut bagian bawah dan bagian atas untuk melindungi pakaian wanita tersebut dari jelly yang kita pakai. Taruh jelly secukupnya pada kulit perut, lakukan pemeriksaan secara sistematis. Pertama-tama gerakkan transduser secara longitudinal ke atas dan ke bawah, selanjutnya horizontal ke kiri dan ke kanan. Penjejak digerakkan dari bawah ke atas, dimulai dari garis sisi kanan perut, kemudian setelah sampai daerah perut atas transduser digerakkan ke bawah, selanjutnya transduser digerakkan kembali ke arah atas. Selanjutnya gerakan transduser dilakukan kearah lateral perut (horizontal), juga secara sistematis, dimulai dari sisi kanan ke arah kiri, kemudian dari kiri ke arah kanan dan terakhir dari kanan atas ke kiri (lihat gambar dan arah panah beserta nomor garisnya).
Gambar 5.1 Pemeriksaan USG Transabdominal
11
b. Pemeriksaan USG Transvaginal Pemeriksaan USG transvaginal berbeda dengan transabdominal, perlu penyesuaian mesin dan operator, terutama pengenalan organ genitalia interna dan kehamilan trimester pertama, serta terbatasnya ruang untuk melakukan manipulasi / gerak probe. Sebelum melakukan pemeriksaan, tanyakan apakah ia seorang nona atau nyonya. Bila statusnya masih nona tetapi sudah tidak gadis lagi, dan memang perlu dilakukan pemeriksaan transvaginal, mintakan ijin tertulis dari pasien tersebut dan sebaiknya disertai seorang saksi (dapat seorang paramedis). Perhatikan
apakah
tombol
pemindah
jenis
transduser
sudah
menunjukkan bahwa penjejak yang dipakai adalah penjejak vaginal serta apakah pasien sudah mengosongkan kandung kencingnya. Posisi pasien dapat lithotomi atau tidur dengan kaki ditekuk dan pada bagian pantat ditaruh bantal agar mudah untuk memasukkan dan memanipulasi posisi transduser. Taruh sedikit jelly pada permukaan penjejak. Pasangkan kondom baru pada transduser, kemudian beri jelly secukupnya pada permukaan kondom dan selanjutnya masukkan transduser ke dalam vagina secara perlahan-lahan dan “gentle” sesuai dengan sumbu vagina. Jangan melakukan penekanan tiba-tiba dan keras karena dapat membuat pasien kesakitan atau merasa tidak nyaman. Cari uterus sebagai petunjuk, kemudian cari kandung kemih. Uterus akan tampak di garis tengah (median) seperti gambaran buah alpukat yang memanjang dengan endometrium dibagian tengahnya. Bila fundus uteri mendekati kandung kemih, maka uterus tersebut dalam posisi antefleksi, bila menjauhi, maka posisi uterus adalah retrofleksi (lihat gambar). Sangat penting menilai kembali apakah arah gelombang suara sudah sesuai dengan tampilan yang ada dalam layar monitor. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan kondom secara hati-hati dengan memakai sarung tangan tidak sterill atau kertas tissue, kemudian lakukan dekontaminasi kondom tersebut dengan larutan klorin 0,5%.
12
Gambar 5.2 Pemeriksaan USG Transvaginal c. Pemeriksaan USG Transperineal atau Translabial Pemeriksaan ini hanya dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya seorang nona atau seorang wanita yang tidak mungkin dilakukan pemeriksaan transvaginal atau transrektal. Dianjurkan kandung kencing pasien cukup terisi, hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan sebagai petunjuk anatomis. Penjejak dilapisi kondom dan diberi jeli, kemudian diletakkan di daerah perineum, penjejak digerakkan ke atas dan ke bawah untuk mencari gambaran organ genitalia. Cara ini memang tidak dapat memberikan gambaran organ genitalia sebaik pada pemeriksaan USG transvaginal atau transrektal.
Gambar 5.3 Pemeriksaan USG Transperineal atau Translabial d. Pemeriksaan USG Transrektal Pemeriksaan USG transrektal hampir sama dengan pemeriksaan transvaginal. Perbedaannya terletak pada bentuk dan ukuran diameter penjejak dan posisi pemeriksaan yang kurang lazim bagi wanita Indonesia. Setelah pasien dalam posisi lithotomi atau posisi tidur dengan kaki ditekuk 13
dan bagian pantat diganjal dengan bantal khusus, transduser yang telah dibungkus dua lapis kondom dan dibubuhi jelly dimasukkan secara perlahan-lahan ke dalam rektum. Lakukan identifikasi uterus sebagai petunjuk organ genitalia interna, setelah itu identifikasi vesika urinaria kemudian evaluasi seluruh organ genitalia interna dan rongga pelvik. Manipulasi atau pergerakan transduser per rektal sangat terbatas dan sering menimbulkan rasa tidak nyaman.
Gambar 5.4 Pemeriksaan USG Transrektal e. Pemeriksaan USG Invasif Metode invasif adalah suatu tindakan dengan memasukkan jarum / alat ke dalam rahim untuk mendapatkan sampel cairan amnion, plasenta, atau darah tali pusat. USG dapat dipakai untuk menegakkan diagnosa dan atau untuk tindakan
terapeutik,
misalnya
biopsi
villi
koriales,
amniosintesis,
kordosintesis, ovum pick-up (OPU), atau transfusi intra uterin. Setelah dilakukan penjelasan dan pasien memberikan persetujuan tertulis, dokter akan melakukan pemeriksaan USG untuk menilai kondisi kehamilan atau genitalia interna. Pada umumnya hanya diperlukan anestesi lokal untuk memasukkan jarum punksi, tetapi dapat juga dengan anestesi umum pada tindakan OPU. Teknik yang dipakai bisa secara “free-hand” atau dipandu USG melalui marker pungsi yang ada pada transduser.
14
Gambar 5.5 Pemeriksaan USG Invasive VI.
SOP A. Pengoperasian 1) Tekan tombol Power pada pesawat USG, biarkan beberapa waktu untuk ‘boot up’. 2) Untuk memulai penamaan data, tekan tombol ‘Pasien’, gunakan track ball dan keyboard untuk mengisi data pada sheet pasien.
3) Sebelum menggunakan pastikan probe transduser terpasang dengan baik, pastikan knob tidak kendor.
4) Untuk memulai melakukan pemeriksaan pertama-tama pilih ‘Probe Menu’ 5) Tipe Linear baik untuk mendapatkan hasil resolusi yang tinggi. 6) Tipe Konveks/Curve untuk pemeriksaan struktur yang lebih dalam. 15
7) Untuk melakukan pemeriksaan pada pasien, oleskan gel pada pasien dan gunakan probe yang telah dipilih. 8) Jika ingin melakukan pengamatan 2Dimensi pilih tombol 2D, begitu pula dengan 3 Dimensi, tekan tombol 3D. 9) Pada awal pemeriksaan setting ‘depth’ dan ‘zoom’, dengan menggunakan tombol ‘depth & zoom’.
10) Untuk mengatur TGC (Time Gain Compensation) geser knob-knob ke kanan atau kekiri, knob paling atas untuk titik yang teratas (kurang dalam) semakin ke bawah, semakin dalam.
16
11) Jika sudah mendapatkan visualisasi hasil USG yang diinginkan kita dapat menekan tombol Freeze. Gunakan tombol Store jika ingin menimpan gambar. 12) Pada hasil Scan yang sudah di freeze, kita dapat memberi label pada hasil scan dengan cara menekan tombol penamaan (ABC button), lalu beri penamaan dengan keyboard.
13) Jika ingin melakukan pengukuran pada objek yang di scan, gunakan tombol ‘Measure’, gunakan Track Ball & tombol ‘Set’ untuk menentukan mark (titik/tanda) agar dapat dilakukan pengukuran, panjang atau lebar objek.
14) Untuk melakukan pengukuran volume (pada ginjal contohnya) lakukan pengukuran seperti diatas, hanya saja diperlukan 3 tipe pengukuran, yaitu, panjang, lebar, dan tinggi (kedalaman)
17
15) Setelah selesai melakukan pengamatan, matikan alat dengan menekan OFF tombol Power
B. Pemeliharaan Pemeliharaan untuk probe atau transducer Probe atau transducer adalah salah satu bagian terpenting dari mesin USG. Pastikan selalu merawat probe supaya mesin USG tetap bekerja dalam kondisi optimal. Berikut ini beberapa tips untuk merawat probe/transducer : 1) Bersihkan probe dari sisa jelly ketika jadwal pemeriksaan telah berakhir. 2) Ketika probe tidak dipakai, selalu tempatkan probe di tempat gantungan probe yang biasa. 3) Pastikan gantungan probe kering dan bersih dari sisa jelly 4) Hindari menyimpan probe di suhu yang panas atau terkena paparan sinar matahari langsung. 5) Simpan probe di tempat yang terpisah dengan instrument yang lain. 6) Ketika menyimpan probe, gunakan klip kabel probe untuk mengamankan kabel probe. Pemeliharaan untuk alat USG 1) Bersihkan secara berkala alat USG untuk menghindari adanya debudebu yang menempel 2) Simpan alat USG pada tempat yang kering dan sejuk 3) Tutup alat USG setelah digunakan untuk menghindari adanya debudebu yang menempel. VII. Troubleshooting Kerusakan
Penyebab Sensor tranduser dan
receiver rusak Gel kurang Kabel dalam probe putus Pada blok storage ada
yang rusak Kabel power putus Power Supply rusak
Probe tidak menangkap sinyal
Monitor Blank USG tidak menyala
Solusi o Ganti yang baru o Tambah GEL o Ganti yang Baru
Ganti yang baru Ganti yang baru Cek bagian pada Power supply 18
Print Tidak Mencetak
Kertas Habis
Beli Lagi
Daftar Pustaka Abogroun,
Tageldin.
2012.
How
To
Use
https://www.youtube.com/watch?v=ABrHkFWcvUI
The
Ultrasound
(diakses
Probe.
tanggal
3
November 2015) Afif,
Andrea.
2012.
Alat
Ultrasonography
(USG).
http://ilmuelektromedik.blogspot.com/2012/12/alat-ultrasonography-usg.html (diakses tanggal 3 November 2015)
19
Hawa, Sahabat. 2013. Perbedaan USG 2 Dimensi,3 Dimensi,dan 4 Dimensi. http://sahabathawa.com/perbedaan-usg-23dan-4-dimensi/ (diakses tanggal 3 November 2015) Idris.
2010.
makalah
Ultrasonografi
(USG).
http://makalahcentre.blogspot.com/2010/11/makalah-ultrasonografi-usg.html (diakses tanggal 3 November 2015) Juplek,
Matludin.
2012.
Ultrasonografi.
https://www.scribd.com/doc/100133990/Ultrasonografi
(diakses
tanggal
3
dalam
kehamilan.
November 2015) Sutopo,
Hendrik.
2012.
USG
dasar
http://www.slideshare.net/HendrikLidapraja/usg-dasar-dalam-kehamilan (diakses tanggal 3 November 2015) Winarni,
Jane.
USG
(Ultrasonography).
https://janewinarni.wordpress.com/usgultrasonography/ (diakses tanggal 3 November 2015) ---.
2011.
Persiapan
untuk
pemeriksaan
USG.
http://kdpk.blogspot.com/p/persiapan-untuk-pemeriksaan-usg.html
(diakses
tanggal 3 November 2015) ---.
2012.
Makalah
Tentang
202.blogspot.com/2012/05/makalah-tentang-usg.html
USG.
http://black-
(diakses
tanggal
3
November 2015) ---.
2012.
Prinsip
Kerja
Mesin
USG
>>
Ultrasonograf.
http://planetcopas.blogspot.co.id/2012/07/prinsip-kerja-mesinusg-ultrasonograf.html. (diakses tanggal 3 November 2015)
---.
2014.
TIPS
PERAWATAN
http://www.jualusgbekas.com/tips-perawatan-probe/
PROBE (diakses
USG. tanggal
3
November 2015)
20
View more...
Comments