Makalah Tuberculosis TBC

September 1, 2018 | Author: Gusti Ayu Desi Sagitari | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

makalah TBC...

Description

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TBC

Disusun Oleh :  NAMA : GUSTI AYU DESI SAGITARI (04.11.2891) (04.11.2891) KELAS : C/KP II KELOMPOK : 4C

KONSENTRASI INSTALASI GAWAT DARURAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL YOGYAKARTA 2012

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “   TBC ”, disusun untuk memenuhi tugas responsi praktikum mikrobiologi , jurusan Ilmu Keperawatan Stikes Surya Global Yogyakarta. Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen  pembimbing praktikum mikrobiologi Anis Khotimah,S.KM , yang telah membimbing, memotifasi dan mendampingi kami dalam praktikum. Makalah ini berisi tentang pengertian penyakit TBC,faktor penyebab,gejala,cara  penularan,pencegahan dan pengobatan. pengobatan. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat  banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat  bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 9 mei 2012

Penulis

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar Daftar Isi BAB 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ....................................................................................

4

B. Rumusan Masalah ...............................................................................

6

C. Tujuan .................................................................................................

6

BAB 2. LANDASAN TEORI A. Kesehatan secara umum ......................................................................

7

B. Konsep sehat sakit ...............................................................................

8

C. Teori tentang TBC ..............................................................................

10

BAB 3. PEMBAHASAN A. Pengertian penyakit TBC .....................................................................

12

B. Faktor penyebab TBC ..........................................................................

13

C. Gejala TBC ...........................................................................................

14

D. Cara penyebaran penyakit ....................................................................

15

E. Pencegahan penyakit ............................................................................

16

F. Pengobatan ...........................................................................................

17

BAB 4. PENUTUP 

Kesimpulan ..........................................................................................

18



Saran ...................................................................................................

19

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

3

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus  baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia. Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 1983-1993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2  –   0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000  penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru.

TBC Dapat Menular Dengan Cara Berikut ini: Biasanya Penyakit TBC menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan  pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita penyakit TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi  penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Gejala Penyakit TBC Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama  pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik.

4

Gejala sistemik/umum Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari



disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan  bersifat hilang timbul. 

Penurunan nafsu makan dan berat badan.



Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).



Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

Gejala khusus Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian



 bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan



keluhan sakit dada. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu



saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut



sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya  penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Pencegahan penyakit TBC Jika terkena penyakit TBC jangan pernah takut karena penyakit TBC dapat disembuhkan asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan untuk penyembuhan  penyakit TBC . Pemeriksaan yang intensif dan teli ti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter harus dilakukan penderita agar penyakit TBC yang dideritanya segera sembuh. Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat untuk mencegah  penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan Diri dan lingkungan sekitar.

5

B. RUMUSAN MASALAN 

Pengertian TBC



Faktor penyebab TBC



Gejala TBC



Cara penularan TBC



Pencegahan TBC



Pengobatan TBC

C. TUJUAN PENULISAN 

Mengetahui pengertian TBC



Mengetahui faktor penyebab TBC



Mengetahui gejala TBC



Mengetahui cara penularan TBC



Mengetahui pencegahan TBC



Mengetahui pengobatan TBC

6

BAB II LANDASAN TEORI

A.

KESEHATAN SECARA UMUM 

Pengertian Kesehatan Menurut WHO

Pengertian Kesehatan menurut wikipedia adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Sedangkan Pengertian Kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1948 menyebutkan bahwa pengertian kesehatan adalah sebagai “suatu keadaan fisik, mental, dan sosial kesejahteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan” Pada tahun 1986, WHO, dalam Piagam Ottawa untuk Promosi Kesehatan, mengatakan  bahwa pengertian kesehatan adalah “sumber daya bagi kehidupan sehari-hari, bukan tujuan hidup Kesehatan adalah konsep positif menekankan sumber daya sosial dan  pribadi, serta kemampuan fisik. 

Pengertian Kesehatan Menurut Undang-Undang

Dalam Undang-Undang ini yang pengertian kesehatan adalah: 

Kesehatan adalah

keadaan

sejahtera

dari

badan,

jiwa,

dan

sosial

yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.



Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.



Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.



Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

7

B.

KONSEP SEHAT SAKIT

a. Pengertian konsep sehat. Sejak dahulu sekitar abad 1 bahwa konsep sehat sakit telah dipergunakan walaupun  pengertian masih sangat terbatas. Pada saat ini sehat banyak diartikan dalam kadar yang normal atau lazim yang terjadi pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak merasakan keluhan sebaliknya sakit diartikan suatu keadaan yang tidak normal atau lazim pada diri seseorang, misalnya adanya keluhan pusing yang tidak tertahankan,  panas, dan sebagainya, sehingga pada saat itu dapat disimpulkan bahwa sehat itu bukan dari suatu penyakit.

 1.

Sehat menurut WHO.

Sehat: a state of complete physical, mental, and social well being and not merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kel emahan).

2. Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Webster’s New Collegiate Dictionary). 3. Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan. 

Sehat Menurut Dunn (1959).

Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari  penyakit.

8



Sehat Menurut Perkin,s.

Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.



Sehat Menurut UU No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan.

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

B. Pengertian Sakit. Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan illness dan disease perbedaan kedua istilah ini sebagai berikut; 1. Illness: 

Konsepnya abstrak.



Sifatnya subyektif.



Akibat mekanisme koping (pertahanan) tak adekuat.

2.

Disease:



Suatu kondisi yang patologis



Terdapat sign dan symptom

C. Sakit. Sakit merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian. Sakit menurut Bauman, 1985. mengemukakan tiga kriteria dari keadaan sakit: 

Adanya gejala



Persepsi tentang keadaan yang dirasakan.



Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.

D. Konsep Sehat-Sakit Mental (Jiwa) a. beberapa definisi kesehatan mental: 1. Menurut Jinis ”kemampuan individu untuk mengatasi sterss secara fungsional dengan baik”.

9

2. Definisi kesehatan jiwa menurut WHO. Suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional seseorang individu secara optimal dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal individu-individu yang lain. Definisi kesehatan jiwa berdasarkan UU No.23 tahun 1992. tentang kesehatan Jiwa Pasal 24 ayat 1 ” Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional”.

C.

TEORI TENTANG PENYAKIT TBC

TUBERCULOSIS

Tuberculosis adalah penyakit infeksi yang di sebabkan oleh kuman Mycobacterium tuberculosis. TBCterutama menyerang paru-paru sebagai tempat infeksi primer. Selain itu kuman tbc juga dapatmenerang kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TBC menular melalui droplet infeksius yangterinhalasi oleh orang sehat. Ada beberapa kasus, tbc menular melalui susu. Dalam hal ini kuman yangberperan adalah Mycobacterium  bovis. Etiologi Kuman ini berbentuk batang. Mempunyai sifat khusus yaitu tahan terhadap asam, sehingga pada tesBTA (batang tahan asam)bakteri ini akan menghasilkan warna merah, karena kuman ini menyerap asam. Kuman M.tb dapat dengan mudah mati apabila terkena sinar matahari langsung, tapi dapat bertahanhidup di tempat yang lembek. Epidemiologi TBC merupakan penyakit yang sangat infeksius. Seorang penderita TB paru dapat menularkan penyakitini kepada 10 orang terdekatnya. Menurut WHO (Mei 2009) 1/3  penduduk dunia telah terinfeksi kumanM.tb. Kabar baiknya adalah tidak semua orang yang terinfeksi kuman M.tb menderita  penyakittuberculosis. Dalam hal ini, imunitas tubuh sangat berperan untuk membatasi infeksi sehingga tidakbermanifestasi menjadi penyakit TBC.

10

Pemeriksaan klinisTuberculin Skin test Di lakukan dengan menginjeksikan secara intracutan 0,1ml tween-stabilizedliquid PPD pada bagianpunggung atau dorsal dari lengan bawah. Dalam waktu 48-72 jam area yang disuntik akan menonjol (bukan eritem), lalu diukur. Apabila di temukan hasilnya  benjolan >5mm, maka penderita ini bias didiagnose dengan penyakit Tuberculosis.Akan tetapi, sekarang ini, tes mantoux hanya dilakukan pada anak-anak saja. Karena pada penelitiannya,tes ini hanya untuk mendeteksi apakah ada atau tidaknya antibodi anti TBC pada orang tersebut.Sedangkan hasil epidemiologi tahun 2010 Agustus 80% penduduk Indonesia sudah terpapar intigentuberculosis, walaupun tidak  bermanifestasi menjadi penyakit TBC. Oleh dari itu, tes ini tidakmemberikan hasil yang akurat apabila di lakukan pada orang dewasa.

Radiologi Pada gambaran radiologi akan di jumpai infeksi primer digambarkan dengan di  jumpainya nodulterkalsifikasi pada bagian perifer paru dengan kalsifikasi dengan limfe nodus, hilus. Sedangkan padaproses reaktifasi TB akan memberikan gambaran adanya cavitasi, pola milier, infiltrate terutama di apexparu. Pada TB yang pleurisy akan menunjukkan gambaran adanya efusi pleura pada paru.

Pemeriksaan Darah Pemeriksaan ini sering di lakukan walaupun tidak memberikan hasil yang spesifik. Karena padapemeriksaan darah ini, hanya akan di temukan peningkatan leukosit pada awal masa TB baru mulai aktif.Dan adanya peningkatan Laju Endap Darah.

Pemeriksaan Sputum Pemeriksaan ini sangatlah penting, apabila di temukan minimal 3 kuman pada sebuah sediaan BTA,maka orang tersebut dapat di diagnosa penderita penyakit TB paru.

11

BAB III PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENYAKIT TBC Penyakit Tuberkulosis (TBC) Tuberkulosis atau TB (singkatan adalah penyakit infeksi yang

yang

disebabkan

sekarang

ditinggalkan

adalah TBC)

oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis.

Penyakit ini paling sering menyerang paru-paru walaupun pada sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang. Ini juga salah satu penyakit tertua yang diketahui menyerang manusia. Jika diterapi dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleksMycobacterium tuberculosis, yang peka terhadap obat, praktis dapat disembuhkan. Tanpa terapi tuberkulosa akan mengakibatkan kematian dalam lima tahun pertama pada lebih dari setengah kasus. Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini. Pada tahun 1992 WHO telah mencanangkan tuberkulosis sebagai Global Emergency. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tuberkulosis  pada tahun 2002, sepertiga penduduk dunia telah terinfeksi kuman tuberkulosis dan menurut regional WHO jumlah terbesar kasus ini terjadi di  Asia Tenggara yaitu 33% dari seluruh kasus di dunia. Indonesia berada dalam peringkat ketiga terburuk di dunia untuk jumlah penderita TB. Setiap tahun muncul 500 ribu kasus baru dan lebih dari 140 ribu lainnya meninggal. Seratus tahun yang lalu, satu dari lima kematian di Amerika Serikat disebabkan oleh tuberkulosis. Tuberkulosis masih merupakan penyakit infeksi saluran napas yang tersering di Indonesia. Keterlambatan dalam menegakkan diagnosa dan ketidakpatuhan dalam 12

menjalani pengobatan mempunyai dampak yang besar karena pasien Tuberkulosis akan menularkan penyakitnya pada lingkungan,sehingga jumlah penderita semakin bertambah. B. Faktor Penyebab Penyakit (TBC) Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini  berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBC pada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).

Penyebab

TBC

(tuberkulosis)

adalah

suatu

bakteri

yang

dikenal

dengan

Mycobacterium tuberculosis, dimana bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis dilepaskan ke udara. Udara merupakan media penyebaran bakteri mikobakterium tuberkulosa dalam penularan penyakit TBC , biasanya bakteri mikobakterium tuberkulosa terbawa pada saat penderita TBC batuk atau mengeluarkan dahak dan meludahkannya ke sembarang tempat. Penyakit TBC pengobatannya harus secara teratur dan dalam jangka panjang, apabila dibarengi dengan adanya bengkak-bengkak dan susah bernafas.

13



Penyebab Penyakit TBC :

Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri penyakit TBC ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). 

Penyebab penyakit TBC :



Karena tertular orang lain.



Karena perokok berat.



Pernah bekerja di bidang kimia.Misal saja pabrik cat, amonia, obat-obatan antisida,

 pabrik tembakau dan rokok. •

Berkembangnya penyakit TBC yang berkepanjangan dan tidak cepat diusahakan

 pengobatannya. •

Pernah jatuh atau kecelakaan yang mengakibatkan paru-paru menjadi luka. 

Faktor penyebab penyakit TBC ini meliputi:

1. Lingkungan yang tidak higienis. TBC menyebar dengan cepat pada tempat tinggal yang kurang ventilasi, sempit dan sesal, karenanya angka penularan tinggi terjadi di lingkungan yang penuh sesak dan kumuh. 2. Kurangnya akses ke perawatan medis, baik karena ketidakmampuan ekonomi atau ketidaktahuan. Kondisi ini membuat ia tidak mendapatkan tindakan medis yang cukup sehingga memperburuk penyebaran. 3. Turunnya kekebalan tubuh. Jika sistem kekebalan tubuh bekerja dengan baik, maka sel darah putih akan menjadi benteng pelindng dari bakteri TB. Tapi jika sistem imunnya  berkurang, maka kuman akan lebih mudah masuk ke dalam tubuh. 4. Kontak dengan penderita penyakit TBC lainnya. Jika hidup dengan penderita TBC aktif yang tidak mendapatkan pengobatan akan membuat risiko tertular semakin tinggi,  baik di lingkungan keluarga ataupun rekan kerja. 5. Jenis kelamin dan usia. Umumnya jenis kelamin laki-laki dan orang dewasa lebih  berisiko terkena TBC.

C. Gejala Penyakit TBC Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru. 1. Gejala umum (Sistemik)

14

-

Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari

disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul. -

Penurunan nafsu makan dan berat badan.

-

Batuk-batuk

-

Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

selama

lebih

dari

3

minggu

(dapat

disertai

dengan

darah).

2. Gejala khusus (Khas) -

Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian

 bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak. -

Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan

keluhan sakit dada. -

Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu

saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah. -

Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai

meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang. Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan  –   5 tahun yang tinggal serumah dengan  penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan  pemeriksaan serologi/darah.

D. Cara Penularan Penyakit TBC Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita penyakit TBC batuk, dan  pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita penyakit TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi  penyakit TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, 15

ginjal,saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru. Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi  pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk  bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen. Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC. Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang  peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

E. pencegahan penyakit TBC Jika terkena penyakit TBC jangan pernah takut karena penyakit TBC dapat disembuhkan asalkan benar-benar mempunyai keinginan dan semangat yang besar untuk sembuh. Dorongan dari keluarga dan orang disekitar anda sangatlah diperlukan untuk penyembuhan penyakit TBC . Pemeriksaan yang intensif dan teliti serta disiplin minum obat yang diberikan dokter harus dilakukan penderita agar penyakit TBC yang dideritanya segera sembuh. Jika seseorang memiliki penyakit tbc aktif, hal pertama yang perlu dicatat untuk mencegah penyakit TBC adalah menjaga kuman dari diri sendiri.Seperti kebersihan Diri dan lingkungan sekitar 16

F.

Pengobatan Penyakit TBC Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama,

yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik. Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'

17

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN Penyakit TBC Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini. Penyebab Penyakit TBC Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch  pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP). Cara Penularan Penyakit TBC Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan bakteri Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui  pembuluh darah atau kelenjar getah bening. Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran  pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.

18

Gejala Penyakit TBC Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik. Gejala penyakit TBC ada 2 yaitu : Gejala sistemik/umum dan Gejala khusus. B. SARAN TBC Adalah suatu penyakit menular yang bersifat menahun dan adanya infeksi pada  paru yang disebabkan oleh Mycrobacterium Tuberculosis dengan gejala sbb: Penurunan Berat badan Penurunan Kekuatan tubuh Demam Berkeringat malam hari Batuk berdahak lebih dari 4 minggu

Tips berikut berguna untuk mencegah Penularan penyakit TBC: 1. Menutup mulut pada waktu batuk dan bersin 2. Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi desinfektan (air sabun) 3. Imunisasi BCG diberikan pada ba yi berumur 3-14 bulan 4. Menghindari udara dingin 5. Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk secukupnya ke dalam tempat tidur 6. Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari 7. Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain 8. Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein.

19

DAFTAR PUSTAKA

http://sely-biru.blogspot.com/2010/08/konsep-sehat-sakit.html http://www.scribd.com/doc/82858744/LANDASAN-TEORI-tbc http://belajarpsikologi.com/pengertian-kesehatan/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan id.wikipedia.org/wiki/Tuberkulosis obat-tradisional.witono.biz/penyebab-penyakit-tbc/ http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-tuberkulosis-tbc.html http://medicastore.com/tbc/penyakit_tbc.htm Tuberkulosis Paru, dr. Zulkifli A dan dr.Asril Bahar, 20062. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam UI Edisi 2, 2010

20

LAMPIRAN KASUS Penyakit TBC

Penyakit TBC dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, atau kaya) dan dimana saja. Setiap tahunnya, Indonesia bertambah dengan seperempat juta kasus baru TBC dan sekitar 140.000 kematian terjadi setiap tahunnya disebabkan oleh TBC. Bahkan, Indonesia adalah negara ketiga terbesar dengan masalah TBC di dunia. Survei prevalensi TBC yang dilakukan di enam propinsi pada tahun 19831993 menunjukkan bahwa prevalensi TBC di Indonesia berkisar antara 0,2  –   0,65%. Sedangkan menurut laporan Penanggulangan TBC Global yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2004, angka insidensi TBC pada tahun 2002 mencapai 555.000 kasus (256 kasus/100.000 penduduk), dan 46% diantaranya diperkirakan merupakan kasus baru. Penyakit TBC adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang  jasanya bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit TBC pada paru paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

21

Penyebaran TBC

22

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF