Makalah Tribologi Dan Perawatan Mesin
April 9, 2019 | Author: didin zainudin | Category: N/A
Short Description
makalah ini berisi tentang pelumasan...
Description
DISUSUN OLEH: DIDIN ZAINUDIN (4316210018) EVANDER GEORGE P (4316210022) FASYA AFUZA R (4316210024)
FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA 2017
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Tentang Pelumasan. Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang Pelumasan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, 25 September 2017
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang 1.2.Rumusan Masalah 1.3.Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN 2.1.Pengertian Pelumasan 2.2.Hal2.2.Hal-hal yang Mempengaruhi Pelumasan 2.3.Jenis2.3.Jenis- jen jeniis Peluma umasan san 2.4.Pengurangan Pelumasan BAB III PENUTUP 3.1.Kesimpulan 3.2.Saran
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Mesin merupakan alat yang melakukan proses pembakaran yang terur menerus. Dari
proses pembakaran tersebut terjadi konversi atau perubahan energi. Karena proses pembakaran yang terus menerus maka dapat menyebabkan panas dan gesekan dari bagian mesin. Dan gesekan dan panas tersebut dapat menyebabkan bagian dari mesin aus. Selain aus juga menyebabkan kerusakan pada komponen komponen mesin. Maka untuk menghindari dan meminimalis keausan maka diperlukan pelumasan pada
mesin.
mengurangi diinginkan
Pelumasan hilangnya adalah
mencegah tenaga,
apabila
dan
gesekan
logam
bergesekan,
mengurangi logam
menghindari
timbulnya
dicegah
atau
panas.
keausan, Hal
ditiadakan,
yang
disebut
hydrodinamik atau penuh film pelumas, disini gesekan metal betul-betul diganti dengan gesekan dalam pelumas yang sangat rendah. Sebaliknya karena tekanan tinggi, kecepatan rendah, pelumas tidak cukup dan sebagainya, film pelumas menjadi sangat t ipis, pelumas akan dise but dalam kondisi
boundary dan masih
menyebabkan gesekan logam.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksut dengan Pelumasan? 2. Apa saja sifat dari pelumasan? 3. Apa saja jenis-jenis pelumasan? 1.3 Tujuan
Tujuan dari disusunnya makalah ini adalah : 1. Menambah wawasan tentang pelumasan 2. Mengklarifikasi system pelumasan Manfaat
Manfaat disusunya makalah ini : 1. Bertambahnya wawasan mengenai pelumasan dan system pelumasan 2. Dapat mengklarifikasi system pelumasan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pelumasan
Pelumasan adalah metode yang digunakan untuk mengurangi gesekan, keausan dan panas dari bagian mesin yang bergerak relatif satu terhadap lainnya. Pelumas adalah zat yang bila dimasukkan diantara permukaan-permukaan yang bergerak, dan melumasi permukaan tersebut.
Pelumas adalah zat kimia, kimia, yang
umumnya cairan cairan,, yang diberikan di antara dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek . Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat tambahan. Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang dipakai pada mesin pembakaran dalam. dalam. A. Fungsi dan tujuan pelumasan
Pada berbagai jenis mesin dan peralatan yang sedang bergerak, akan terjadi peristiwa pergesekan antara logam. Oleh karena itu akan terjadi peristiwa pelepasan partikel partikel dari pergesekan tersebut. Keadaan dimana logam melepaskan partikel disebut aus atau keausan. Untuk mencegah atau mengurangi keausan yang lebih parah yaitu memperlancar kerja mesin dan memperpanjang usia dari mesin dan peralatan itu sendiri, maka bagian bagian logam dan peralatan yang mengalami mengalami gesekan tersebut diberi perlindungan ekstra.
B. Tugas pokok pelumas
Pada dasarnya yang menjadi tugas pokok pelumas adalah mencegah atau mengurangi keausan sebagai akibat dari kontak langsung antara permukaan logam yang satu dengan permukaan logam lain terus menerus bergerak. Selain keausan dapat dikurangi,
permukaan logam yang terlumasi akan mengurangi besar tenaga yang diperlukan akibat terserap gesekan, gesekan, dan panas yang yang ditimbulkan oleh gesekan akan berkurang.
Selain
mempunyai tugas pokok, pelumas juga berfungsi sebagai penghantar panas. Pada mesin mesin dengan kecepatan putaran tinggi, panas akan timbul pada bantalan bantalan sebagai akibat dari adanya gesekan yang banyak. Dalam hal ini pelumas berfungsi sebagai penghantar panas dari bantalan untuk mencegah peningkatan temperatur atau suhu mesin. Suhu yang tinggi akan merusak daya lumas. Apabila daya lumas berkurang, maka maka gesekan akan bertambah dan selanjutnya panas yang timbul akan semakin banyak sehingga suhu terus bertambah. Akibatnya pada bantalan bantalan tersebut akan terjadi kemacetan yang secara otomatis mesin akan berhenti secara mendadak. Oleh karena itu, mesin mesin dengan kecepatan tinggi digunakan pelumas yang titik cairnya tinggi, sehingga walaupun pada suhu yang tinggi pelumas tersebut tetap stabil dan dapat melakukan pelumasan dengan baik.
2.2 Hal-hal Yang Mempengaruhin Pelumasan Setiap mesin pasti mebutuhkan pelumasan, muali dari mesin jahit hingga jet sekalipun. mesin terdiri dari berbagai logan (metal part) yang bergerak seperti katup,piston, gear dan sebagaiya. Part tersebut harus terjaga sehingga perputaran/pergerakan mesin dapat berjalan lancar/baik sehingga dapat berumur panjang/lama pemakaian.
A. Sifat Pelumasan 1.
Low volatility atau tidak mudah menguap, terutama pada kondisi operasi. Volatilitas suatu
minyak lumas penting sekali dalam pemilihan jenis pelumas dasar sesuai dengan pemakaian. Sifat ini tidak dapat diperbaiki dengan penambahan aditif.
2.
Fluiditas atau sifat mengalir dalam daerah suhu operasi. Karakterisitik aliran dipengaruhi
sebagian besar oleh minyak dasar. Fluiditas dapat diperbaiki dengan aditif > Pour point depressants untuk memperbaiki aliran pada suhu, viscosity modifiers untuk memperbaiki aliran pada suhu tinggi.
3.
Stabilitas selama periode pemakaian. Sebagian sifat ini ditentukan oleh sifat minyak dasar,
namun terutama ditentukan oleh aditif yang memperbaiki stabilitas.. Stabilitas pelumas sangat ditentukan oleh kondisi lingkungan seperti temperatur, potensial oksidasi dan kontaminasi dengan air, fraksi bahan bahan yang tak terbakar, dan asam -asam korosif.membatasi umur pelumas. Aditif sangat berperan menaikkan kinerja dan umur pelumas. 4. Kompatibilitas atau kecocokan dengan bahan lain dalam sistim. Kompatibilitas pelumas dengan seals, bearings, clutch plates dll., sebagian ditentukan oleh sifat minyak dasar. Namun aditif juga dapat memiliki pengaruh besar memperbaiki memperbaiki sifat ini
2.3 Jenis-Jenis Pelumasan a. Pelumasan Hidrodinamis (bantalan luncur ruang gesekan kecil) b. Pelumasan Hidrostatis (Tekanan (Tekanan besar Mesin Turbin dan motor) c. Pelumasan Elastohidrodinamis (Bantalan Gelinding) d. Pelumasan Bidang Batas ( Boundary Lubrication) e. Pelumasan Padat (Solid (Solid Lubrication) Lubrication) f.
Pelumasan Tekanan Tekanan Ekstrim (Beban Kejut)
A. Istilah Dalam Pelumasan
Istilah-istilah teknis tentang minyak pelumas sering dianggap remeh, padahal dengan mengatahui istilah-istilah yang ada pada pelumas, maka kita akan tahu persis baik tidaknya atau tepat tidaknya penggunaan suatu pelumas :
1. Viscosity
Viscosity adalah kekentalan suatu minyak pelumas yang merupakan ukuran kecepatan bergerak atau daya tolak suatu pelumas untuk mengalir. Pada temperatur normal, pelumas dengan viscosity rendah akan cepat mengalir dibandingkan pelumas dengan viscosity tinggi. Biasanya untuk kondisi operasi yang ringan, pelumas dengan viscosity rendah yang diajurkan untuk digunakan, sedangkan pada kondisi operasi tinggi dianjurkan menggunakan pelumas dengan viscosity tinggi 2. Viscosity Index (Indeks viskositas)
Merupakan kecepatan perubahan kekentalan suatu pelumas ddikarenakan adanay perubahan temperatur. Makin tinggi VI suatu pelumas, maka akan semakin kecil terjadinya perubahan kekentalan minyak pelumas meskinpun terjadi perubahan temperatur. Pelumas biasa dapat memiliki VI sekitar 100, sedang yang premium dapat mencapai 130, untuk sithetis dapat mencapai 250. 3. Flash point/titik nyala suatu pelumas
Flash point/titik nyala suatu pelumas adalah menunjukkan temperatur kerja suatu pelumas dimana pada kondisi temperatur tsb akan dikeluarkan uap air yang cukup untuk membentuk campuran yang mudah terbakar dengan udara. 4. Fire point
Fire point adalah menunjukkan pada titik temperatur dimana pelumas akan dan terus menyala sekurang-kurangnya selama 5 detik. 5. Pour point
Pour point merupakan titik tempratur dimana suatu pelumas akan berhenti engalir dengan leluasa. 6. Cloud point
Cloud point keadaan dimana pada temperatur tertentu maka lilin yang larut didalam minyak pelumas akan mulai membeku.. 7. Aniline point
Aniline point merupakan pentunjuk bahwa minyak pelumas tertentu sesuai sifat-sifatnya dengan sifat-sifat karet yang digunakan sebagai seal dan slang. Hal ini ditetapkan sebagai temperatur dimana volume yang sama atau seimbang dari minyak pelumas adan aniline dapat dicampur. 8. Neutralisation Number or Acidity
Neutralisation Number or Acidity merupakan ukuran dari alkali yang diperlukan untuk menetralisir suatu minyak Makin tinggi angka netralissasi maka akan semakin banyak asam
yang ada. Minyak yang masih baru tidak mengandung asam bebas dan acidity numbernya dapat kurang atau sama dengan 0,1. Sedangkan pelumas bekas, akan mengandung acidity number yang lebih tinggi. 9. Ash
Apabila pelumas habis terbakar maka akan terbentuk abu (ash) atau abu sulfat. Hal ini berhubungan dengan pengukuran kemurnian suatu peluma peluma
2.4 Pengurangan Pelumasan 1.Anti Gesek Oli mencegan hubungan langsung antara dua metal/part yang bergesekan sehingga dapat mencegah keausan dengan membentuk laipsan (Oil Film) pada permukaan logam/part.
2. Pendingin Oli membawa panas yang terjadi dari gesekan yang ditimbulkan atau akibat pembakaran (pada cylinder block & piston)
3. Pembersih Oli membawa partikel-partikel metal debu, oxidasi dan hydrocarbon. Saat membuka tutup oli pada mesin, biasanya terlihat.
4.Perapat/sealing Oli juga berfungsi sebagai seal/perapat kompresi pada piston. Akan ikut terbawa pada saat kompresi dan ikut keluar pada saat expansi.
5.Antikarat/korosi. Melindungi permukaan part/metal dari hubungan langsung dengan air dan udara.
6.Baffer/bantalan Meneruskan tekanan secara terpencar dan meredam benturan. Biasanya terjadi jika dua buah gear saling bertemu/berbenturan, sehingga tumbukan/benturan tidak terjadi secara paksa/kasar.
BAB III PENUTUP 1.1 Kesimpulan Sistem pelumasan adalah sistem pendukung yang sangat penting bagi suatu mesin agar bisa bekerja optimal dan memiliki daya tahan yang bagus, bagus, didalam komponen mesin banyak banyak sekali persinggungan dua logam yang saling bergesekan ber gesekan oleh karena itu dibutuhkan pelumasan yang bagus untuk mendukung kinerjanya kinerjanya Fungsi lain sitem pelumasan (oli)
1. Oli harus membentuk lapisan antara dua logam untuk mencegah kontak secara langsung antara dua permukaan logam sehingga bisa mengurang keausan dan panas yang berlebihan 2. Oli mendinginkan bagian mesin lain. 3. Berfungsi sebagai seal antara piston dan lubang dinding silinder 4. Mengeluarkan kotoran-kotoran dari bagian mesin 5. Mencegah karat pada bagian mesin Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan . untuk gambar disamping memperlihatkan sistem pelumasan dengan tekanan. Ada beberapa tipe sistem pelumasan diantaranya, sitem tekanan penuh, sistem percikan dan sistem kombinasi yaitu perpaduan sistem tekanan dan percikan. 1.2 Saran Di harapkan unuk para mahasiswa untuk lebih mendalami mengenai sistem pelumasan itu sendiri agar bisa lebih bermanfaat bagi pengaplikasian di dunia industri.
DAFTAR PUSTAKA http://www.scribd.com/doc/86469 http://www.scr ibd.com/doc/8646979/Bahan-Pelum 79/Bahan-Pelumas as http://id.wikipedia.org/wiki/Pelumas
View more...
Comments