Makalah Topologi dan Teknologi Jaringan

April 6, 2018 | Author: Andha Animenia | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Makalah ini berisi materi tentang pengertian dan jenis-jenis topologi...,...

Description

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER DASAR “TOPOLOGI & TEKNOLOGI JARINGAN”

DI SUSUN OLEH: NAMA

: MUNANDAR

NIM

: 1229041013

KELAS

: PTIK 04

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

0

KATA PENGANTAR

Sebelumnya marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahi kita semua rahmat sehingga kita mampu menghadapi hidup yang penuh rintangan sampai detik ini. Alhamdulillahhirobbil `alamin. Kedua kalinya tidak lupa kita haturkan atas junjungan Nabi besar kita yang dengan perjuangannya mampu membawa kita dari alam kekafiran atau kebodohan menuju alam yang bercahaya atau kefahaman sehingga kita bias membedakan mana yang benar dan yang salah. Kemudian ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya haturkan kepada ibu/Bapak dosen yang telah memberikan saya kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini, dan Alhamdulillah mampu terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Dan kepada para pembaca saya sadar makalah ini masih banyak kekurangannya untuk itu kritik dan saran yang membangun saya harapkan sebagai perbaikan karya selanjutnya.

Makassar, Maret 2014 Hormat saya

Penyusun

i

DAFTAR ISI Kata Pengantar

........................................................................................... i

Daftar Isi

.......................................................................................... ii

BAB I : Pendahulan

.......................................................................................... 1

A. Latar Belakang

.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah

.......................................................................................... 1

C. Tujuan

.......................................................................................... 1

D. Manfaat

.......................................................................................... 1

BAB II : Pembahasan

.......................................................................................... 2

A. Pengertian Topologi Jaringan ........................................................................... 2 B. Teknologi Penghubung PC dalam Topologi .................................................... 2 C. Jenis-Jenis Topologi Jaringan ........................................................................... 8 BAB III : PENUTUP

........................................................................................ 13

A. Kesimpulan

........................................................................................ 13

B. Saran

........................................................................................ 13

Daftar Pustaka

........................................................................................ 14

ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jaringan komputer bukanlah sesuatu yang baru saat ini. Hampir di setiap perusahaan terdapat jaringan komputer untuk memperlancar arus informasi di dalam perusahaan tersebut. Internet yang mulai populer saat ini adalah suatu jaringan komputer raksasa yang merupakan jaringan komputer yang terhubung dan dapat saling berinteraksi. Hal ini dapat terjadi karena adanya perkembangan teknologi jaringan yang sangat pesat, sehingga dalam beberapa tahun saja jumlah pengguna jaringan komputer yang tergabung dalam Internet berlipat ganda. Teknologi komputer sangat diperlukan dalam membantu meningkatkan kinerja suatu perusahaan dewasa ini. Tahun demi tahun orang mulai menggunakan komputer yang saat ini dikenal dengan Personal Computer (PC). Asal mulanya Personal Computer digunakan oleh masing-masing orang dan berdiri sendiri (stand alone). Komputer-komputer tersebut tidak terhubung satu sama lainnya. Namun orang kemudian berpikir bahwa pengolahan data yang bersifat stand alone tersebut di rasa sangat lambat dan tidak efisien. Untuk PC stand alone, program aplikasi harus dimuat ke masing-masing PC, dan prosesnya harus berpindah-pindah PC. Untuk meningkatkan efisiensi dan meminimalisir waktu yang dibutuhkan maka diciptakan suatu jaringan yang saat ini dikenal dengan nama jaringan komputer. Jaringan ini disusun berdasarkan beberapa metode yang dikenal dengan topologi jaringan. Diantaranya ada yang dikenal dengan star network atau jaringan bintang dan masih banyak lagi yang lainnya. Untuk mengetahui lebih dalam lagi, dalam makalah ini dijelaskan mengenai jenisjenis topologi jaringan. B. Rumusan Masalah  Apa pengertian Topologi Jaringan?  Apa saja teknologi yang menghubungkan komputer dalam Topologi?  Apa saja jenis-jenis Topologi Jaringan?  Apa kelebihan dan kekurangan masing-masing Topologi? C. Tujuan Tujuan dari materi ini seperti yang disebutkan dalam rumusan masalah adalah agar mengetahui pengertian topologi jaringan, jenis-jenis topologi, kelebihan dan kekurangan masing-maasing topologi serta teknologi jaringan. D. Manfaat Manfaat dari materi ini adalah kita diharapkan mengetahui pengertian topologi jaringan, jenis-jenis topologi, kelebihan dan kekurangan masing-maasing topologi serta teknologi jaringan.

1

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Topologi Jaringan Topologi jaringan adalah suatu aturan (Rules) atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya. Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :  Biaya  Kecepatan  Lingkungan  Ukuran  Konektivitas B. Teknologi Penghubung PC dalam sebuah Topologi Dalam topologi jaringan, komputer tentunya dihubungkan dengan menggunakan media-media tertentu, berikut adalah teknologi penghubung dalam sebuah topologi; 1. Media Transmisi Kabel Coaxial Beberapa jenis kabel Coaxial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.Kabel coaxial digunakan pada Ethernet 10Base2 dan 10Base5 beberapa tahun yang lalu. 10Base5 mengacu pada thicknet sementara 10Base2 mengacu pada thinnet sebab 10Base5 dulu menggunakan kabel coaxial yang lebih tebal. Awalnya Ethernet mendasakan jaringannya pada Kabel coaxial yang mana bisa membentang sampai 500 meter dalam satu segmen. Kabel coaxial ini mahal, dan maksimum hanya sampai kecepatan 10Mbps saja. Kabel coaxial ini sekarang sudah tidak popular. Untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil). Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”) Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable. Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:  Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).  Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.  Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).  Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.  Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).  Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter). 2

 Setiap segment harus diberi ground.  Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).  Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter). Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”) Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet. Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan TConnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:  Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.  Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.  Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)  Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.  Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).  Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.  Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).  Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).  Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

2. Media Transmisi Kabel Twisted Pair Saat ini kabel jenis ini paling banyak di gunakan untuk membangun jaringan dibandingkan dengan jenis kabel yang lain karena merupakan kabel yang paling sederhana dan paling murah. Kabel twisted pair merupakan kabel yang terdiri dari dua kawat tembaga yang terselubung sedemikian rupa sehingga membentuk pola spiral. satu pasang kabel berfungsi sebagai link komunikasi. Kabel twisted pair dibagi menjadi dua jenis, yaitu:  Unshielded Twisted Pair (UTP), Kabel UTP merupakan salah satu jenis kabel yang digunakan untuk membuat jaringan lokan (LAN) pada jaringan komputer. Kabel UTP ini menggunakan bahan dasar tembaga, tanpa selubung pembungkus luar. Didalamnya terdapat 4 pasang kabel yang setiap pasangnya dipilin.

 Shielded Twisted Pair (STP), Perbedaan yang Mencolok dari kedua jenis kabel ini adalah pada lapisan pelindungnya. Pada bagian dalam kabel STP terdapat satu lapisan kabel pelindung internal untuk melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi dan gangguan. STP memiliki kinerja yang lebih baik dan kecepatan yang lebih tinggi

3

dari pada kabel UTP, karena itu harga kabel STP sedikit lebih mahal dari pada Kabel UTP.

Pengertian dan Jenis Kabel UTP Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair (STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik. Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa jenis/kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut. Jenis/Kategori Kabel UTP :

Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet. Kategori 1 (Cat 1) Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut. Kategori 2 (Cat 2) Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit 4

per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5. Kategori 3 (Cat 3) Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2. Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.

Kategori 4 (Cat 4) Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.

Kategori 5 (Cat 5) Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). 5

Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.

Standar Warna Dalam Pembuatan Kable LAN Ada 2 Standart warna dalam membuat Kabel LAN : 568A (lihat Disamping ) 568B (lihat Disamping )

Pemasangan Kabel UTP Ada dua jenis pemasangan kabel UTP yang umum digunakan pada jaringan local, ditambah satu jenis pemasangan khusus untuk cisco router, yakni : Pemasangan Lurus (Straight Through Cable) Pemasangan Menyilang (Cross Over Cable), dan Pemasangan rol/melingkar (Roll Over Cable)

6

CROSS CABLE Berbeda dengan pemasangan kabel lurus (straight through) , pengunaan kabel menyilang ini digunakan untuk komunikasi antar komputer (langsung tanpa HUB), atau dapat juga digunakan untuk meng-cascade HUB jika diperlukan. dan jaringan yang mengunakan cable cross sering disebut juga Pear to Pear. Sekarang ini ada beberapa jenis HUB yan dapat di-cascade tanpa harus mengunakan kabel menyilang (cross over),tetapi juga dapat menggunakan kabel lurus.

STRAIGHT THROUGHT CABLE Jenis ini digunakan untuk menghubungkan beberapa unit komputer melalui perantara Switch/HUB yang berfungsi sebagai konsentrator maupun repeater. Pengunaan kabel UTP model straight through pada jaringan lokal biasanya akan membentuk topologi star (bintang) atau tree (pohon) dengan HUB/switch sebagai pusatnya. Jika sebuah HUB/switch tidak berfungsi,maka seluruh kompter yan terhubung denan HUB tersebut tidak dapat saling berhubungan. Pengunaan HUB harus sesuai dengan kecepatan dari Ethernet Card yang digunakan pada masingmasing komputer ROLL OVER CABLE Pada sisttem CISCO,ada satu cara lain pemasangan kabel UTP yang digunakan untuk menghubungkan sebuah terminal dan modem Cisco Router seri 2500 Access Server. cara ini disebut dengan Roll-Over. Kabel Roll-Over tersebut sebelumnya terkoneksi dengan DB-25 Adapter. Untuk mengenali sebuah kabel roll-over adalah dengan melihat kedua ujung kabel. 7

Warna kabel dari sisi yang satu akan berbalik pada sisi kabel di jung yang lain. Misalnya kabel putih orane yan berada pada pin 1 ujung kabel A akan berada pada pin 8 ujung kabel B.

C. Jenis-Jenis Topologi Jaringan 1. Topologi Bus Pada topologi Bus semua komputer dihubungkan secara langsung pada media transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Kebel untuk menghubungkan jaringan ini biasanya menggunakan kebel koaksial. Setiap Server dan Workstation yang disambungkan pada Bus menggunakan konektor T (T-Connector). Pada kedua ujung kabel harus diberi Terminator berupa Resistor yang memiliki resistansi khusus sebesar 50 Ohm yang berwujud sebuah konektor, bila resistansi dibawah maupun diatas 50 Ohm, maka Server tidak akan bisa bekerja secara maksimal dalam melayani jaringan, sehingga akses User atau Client menjadi menurun. Sekarang ini, topologi bus sering digunakan backbone (jalur utama), dengan menggunakan kabel Fiber Optik sebagai media transmisi. Beberapa keunggulan topologi Bus, sebagai berikut:  Penggunaan kabel sedikit, sehingga terlihat sederhana dan hemat biaya.  Pengembangan menjadi mudah.  Beberapa kelemahan topologi Bus, sebagai berikut:  Jaringan akan terganggu bila salah satu komputer rusak.  Membutuhkan Repeater untuk jarak jaringan yang terlalu jauh (jika menggunakan kabel coaxial).  Bila terjadi gangguan yang terlalu serius, maka proses pengiriman data menjadi lambat karena lalu lintas jaringan penuh dan padat akibat tidak ada pengontrol User.  Deteksi kesalahan sangat kecil, sehingga bila terjadi gangguan maka sulit sekali mencari kesalahan tersebut.

8

Gambar Topologi Bus 2. Topologi Star Pada Topologi jaringan Star, setiap Workstation dihubungkan dengan menggunakan alat penghubung terpusat atau yang disebut dengan konsentrator. Masing – masing Workstation tidak saling berhubungan. Jadi setiap Workstation yang terhubung ke konsentrator tidak akan dapat berinteraksi atau berkomunikasi sebelum konsentrator dihidupkan. Bila Konsentrator dimatikan, maka seluruh koneksi jaringan akan terputus. Bila dibandingkan dengan sistem topologi jaringan Bus, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana, hanya saja pada sistem ini membutuhkan konsentrator. Pada topologi ini beban yang dipikul oleh konsentrator cukup berat, dengan demikian tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Hubungan antar Workstation akan dilakukan melalui peralatan yang disebut konsentrator, sehingga setiap Workstation dihubungkan dengan kabel jaringan ke konsentrator. Jadi, tidak ada hubungan kabel antar Workstation. Pada topologi Star, penambahan Workstation tidak akan mengganggu sistem yang sedang bekerja, tinggal menambah kabel dari Workstation ke konsentrator. Begitu pula jika salah satu Workstation kabelnya terputus atau terjadi kerusakan, maka tidak akan mengganggu Workstation lain yang sedang bekerja. Yang bertindak sebagai konsentrator dalah Hub dan Switch. Beberapa keunggula topologi Star, sebagai berikut:  Fleksibel dalam hal pemasangan jaringan baru, tanpa mempengaruhi jaringan yang sudah ada sebelumnya.  Bila salah satu kabel koneksi User putus, maka hanya komputer User yang bersangkutan saja yang tidak berfungsi dan tidak mempengaruhi User yang lain (keseluruhan hubungan jaringan masih tetap bekerja). Beberapa Kelemahan topologi Star, sebagai berikut:  Boros dalam pemakaian kabel, jika dihubungkan dengan jaringan yang lebih besar dan luas.  Bila pengiriman data secara bersamaan waktunya, dapat terjadi Collision.

9

Gambar Topologi Star 3. Topologi Ring Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk Loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian topologi ini memiliki kemampuan melakukan Switching ke berbagai arah Workstation. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain adalah tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana). Topologi ini sering digunakan untuk jaringan yang luas pada satu kota dengan menggunakan media transmisi kabel fiber optik, misalnya untuk menghubungkan beberapa ISP pusat dan cabang dalam satu kota. Beberapa keunggulan topologi Ring, sebagai berikut:  Hemat kabel.  Untuk membangun jaringan dengan topologi ini lebih murah bila dibandingkan dengan topologi Star. Beberapa Kelemahan topologi Ring, sebagai berikut:  Sangat peka terhadap kesalahan jaringan.  Sukar untuk mengembangkan jaringan, sehingga jaringan tersebut nampak menjadi kaku.  Biaya pemasangan lebih besar.

Gambar Topologi Ring 10

4. Topologi Tree Topologi Tree atau juga disebut sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan susunan yang berbeda. Topologi Tree merupakan pengembangan dari topologi Star. Pada topologi Tree setiap tingkai atau Node akan dihubungakan pada pusat atau konsentrator (Hub atau Switch) yang berada pada awal Trafic rangkaian. Pada dasarnya, topologi Tree merupakan gabungan dari beberapa topologi Star, sehingga keunggulan dan kelemahan dalam topologi ini hampir sama dengan topologi Star. Beberapa keunggulan topologi Tree, sebagai berikut:  Mudah dalam pengembangan jaringan.  Mudah dalam mendeteksi kerusakan.  Jika salah satu kabel sub-Node, maka sub-Node yang lain tidak akan terganggu. Beberapa kelemahan topologi Tree, sebagai berikut:  Jika salah satu konsentrator atau sentral Node mengalami kerusakan, maka sub-Node yang ada dibawahnya akan terganggu.

Gambar Topologi Tree 5. Topologi Mesh Topologi Mesh merupakan topologi yang dibangun dengan memasang Link diantara semua Node. Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh atau Fully-Connected Mesh, yaitu sebuah jaringan dimana setiap Node terhubung langsung ke semua Node yang lain. Jumlah saluran atau Link yang harus disediakan untuk membentuk jaringan topologi Mesh adalah jumlah Node (Station) dikurang 1 (n-1, n = Jumlah Node). Misal, jika semua Node dalam jaringan terdapat 5 Node, maka setiap Node harus me-Link (menyambung) ke 4 Node lainnya. Topologi Mesh biasanya digunakan pada ISP (Internet Service Provider) untuk memastikan bila terjadi kerusakan pada salah satu sistem komputer maka tidak akan mengganggu hubungan jaringan dengan sistem komputer lain dalam jaringan. Beberapa keunggulan topologi Mesh, sebagai berikut:  Topologi Mesh memiliki tingkat Redundancy yang tinggi, sehingga jika terdapat satu Link yang rusak maka suatu Node (Station) dapat mencari Link yang lainnya. Beberapa kelemahan topologi Mesh, sebagai berikut:  Membutuhkan biaya yang cukup besar, karena membutuhkan banyak kabel, setiap Node harus dipasang LAN Card sebanyak n-1 (n=Jumlah Node). 11

 Jaringan ini tidak praktis.

Gambar Topologi Mesh

12

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Topologi jaringan adalah suatu aturan (Rules) atau cara untuk menghubungkan komputer yang satu dengan komputer yang lainnya sehingga membentuk suatu jaringan. Topologi jaringan juga dapat didefinisikan sebagai gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen jaringan, yang meliputi Server, Workstation, Hub, dan pengkabelannya. Dalam pemilihan topologi harus dipertembangkan pada beberapa faktor, hal ini akan mempengaruhi kualitas, efektivitas dan efisiensi juga, faktor-faktor tersebut diantaranya sebagai berikut :  Biaya  Kecepatan  Lingkungan  Ukuran  Konektivitas B. Saran

13

DAFTAR PUSTAKA http://en.wikipedia.org/wiki/Star_network http://en.wikipedia.org/wiki/Network_topology http://en.wikipedia.org/wiki/Bus_network http://en.wikipedia.org/wiki/Ring_network www.google.com

14

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF