Makalah teori moneter klasik & keynes
March 1, 2019 | Author: Ella Rizky Aisah | Category: N/A
Short Description
membahas perbandingan teori klasik dan keyns...
Description
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng
Teori Teori monete moneterr dalam dalam setiap setiap pembaha pembahasan san memili memiliki ki penger pengertia tian n dan penjela penjelasan san yang beragam, mengingat banyaknya teori tentang moneter itu sendiri. Dalam hal ini, Moneter menurut teori klasik dan Keynes memiliki beberapa karakteristik dan perbedaan. Tiang utama dari teori moneter klasik adalah J.B.Say, Irving isher dan !. Marshall. J.B. Say terkenal dengan teori Supply Supp ly "reates its #$n Demand. Kemudian dari teori Moneter Ke ynes menyata menyatakan kan bah$a mekanisme mekanisme pasar tidak tidak dapat dapat
se%ara se%ara otomatis otomatis menjami menjamin n adanya adanya &ull &ull
employment dalam perekonomian. Dalam makalah ini akan membahas lebih lanjut tentang teori moneter klasik dan teori moneter Keynes. B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h '. Bagaim Bagaimana ana teori teori monete moneterr menurut menurut teori teori Klasi Klasik( k( ). Bagaimana Bagaimana teori teori moneter moneter menurut menurut pendapat pendapat Keynes( Keynes( C. Tujuan juan Mas Masala alah h '. Memaham Memahamii monete moneterr menuru menurutt teori teori Klasi Klasik k. ). Memaham Memahamii teori teori moneter moneter menurut menurut pendap pendapat at Keynes. Keynes.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Teor Moneter !lask Tiang utama dari teori moneter klasik adalah J. B Say, Irving isher dan !.
Marshall.J. B Say terkenal karena hokum yang dikemukakannya, bah$a pena$aran akan selalu men%iptakan permintaan (supply creates its own demand).!rtinya, bah$a suatu perekonomian tidak akan mengalami under employment atau apa yang oleh Malthus dinamakan under consumption. *engeluaran total masyarakat akan selalu dapat men%ukupi untuk menunjang produksi pada keadaan kesempatan kerja penuh (full employment).' +amun demikian, potensi output yang dapat dihasilkan tergantung daripada tingkat tekhnologi dan banyaknya &a%tor produksi tenaga kerja.Makin tinggi tingkat tekhnologi dan makin tinggi jumlah dan kualitas tenaga kerja tingkat output potensial yang dapat dihasilkan juga makin besar.!rtinya, tingkat full employmentoutput dapat menjadi lebih besar. Keadaan yang selalu pada full employment ini dapat ter%apai melalui bekerjanya mekanisme pasar, yang oleh !dam Smith disebut dengan “Invisible Hand”.2 !pabila seseorang yang ingin bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan, dia tentu akan menurunkan upah yang dikehendakinya sampai ada pengusaha yang mau mempekerjakan. Demikian juga apabila terdapat pengusaha yang tidak dapat menjual semua hasil produksinya, maka dia akan menurunkan harganya sampai habis terjual. pah dan harga yang bebas berubah akan menjamin selalu terdapatnya keseimbangan dalam pasar tenaga kerja dan pasar barang sebagai hasil saling mempengaruhinya antara permintaan dan pena$aran melalui prinsip laissez faire -bebas, tanpa adanya %ampur tangan./ Malthus menyanggah argumentasi diatas dengan mengatakan bah$a meskipun produksi barang dan jasa itu menimbulkan pendapatan dalam jumlah yang sama dengan 1Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 69 .BPFE.Yogyakarta. 2Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 69 .BPFE.Yogyakarta. 3Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 70 .BPFE.Yogyakarta.
3
nilai total barang dan jasa, namun tidak dapat dipastikan bah$a pengeluaran untuk pembelian mesti sama engan nilai barang dan jasa tersebut. *ena$aran memang akan men%iptakan tenaga beli -pendapatan namun belum men%iptakan pengeluaran dengan jumlah yang sama. Misalnya, jika masyarakat menabung terlalu banyak dari pendapatannya -lebih banyak disbanding dengan keinginan perusahaan untuk melakukan investasi, maka ada sebagian produksi yang tidak terjual. !kibatnya pengusaha akan memperke%il volume produksi, sehingga akan terjadi pengangguran. *engusaha akan terus mengurangi produksinya sampai sisa yang tak terjual itu habis semua, sehingga pendapatan akan jadi lebih rendah dari pada semula.0 Menurut ekonomi Klasik, adanya tabungan masyarakat tersebut tidaklah berarti dana hilang dari peredaran, tetapi dipinjam 1 dipakai oleh pengusaha untuk membiayai investasinya. *enabung mendapatkan bunga atas tabungannya, sedang pengusaha bersedia membayar bunga tersebut selama harapan keuntungan yang diperoleh dari investasi lebih besar dari bunga tersebut.!danya kesamaan antara tabungan dengan investasi -misalnya, apabila tabungan meningkat, pengeluaran investasi juga meningkat adalah sebagai akibat bekerjanya mekanisme tingkat bunga. Tingkat bunga akan ber&luktuasi sehingga keinginan (desired) mengadakan investasi oleh perusahaan sama dengan keinginan (desired) menabung dari masyarakat.2 '. Teori Klasik tentang Tingkat Bunga Tingkat bunga dalam keadaan keseimbangan -artinya tidak ada dorongan untuk naik atau turun akan ter%apa apalbila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan penguasaha untuk melakukan investasi. Se%ara gra&ik keseimbangan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut34
4Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 70 .BPFE.Yogyakarta. 5Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 70 .BPFE.Yogyakarta. 6Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 71-72 .BPFE.Yogyakarta.
4
5ambar '.' Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga Tingkat Bunga
Tabungan
I' I6
Investasii Investasi o
So Jumlah rupiah yang ditabungan 7 diinvestasikan Keseimbangan tingkat bunga ada pada titik I6, dimana jumlah tabungan sama dengan investasi. !pabila tingkat bunga di atas I6, jumlah tabungan melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. *ara penabung akan saling bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga turun balik ke posisi I6. Sebaliknya, apabila tingkat bunga di atas, para pengusaha akan saling bersaing untuk memperoleh dana yan relative jumlahnha lebih ke%il. *ersaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke I6.8 Kenaikan e&isiensi produksi misalnya, akan mengakibatkan keuntungan yang diharapkan naik. Sehingga, pada tingkat bunga yang sama pengusaha bersedia meminjam dana lebih besar untuk membiayayi investasinya, atau untuk dana investasi yang sama jumlahnya, pengusaha bersedia membayar tingkat bunga yang lebih tinggi. *ada gambar '.' ditunjukkan dengan bergesernya kurva permintaan investasi kekanan atas, dan keseimbangan tingkat bunga baru I'.9 ). Teori Kuantitas ang 7Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 72 .BPFE.Yogyakarta. 8Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 72 .BPFE.Yogyakarta.
5
Menurut paham klasik, uang tidak mempunyai pengaruh terhadap se%tor riil, tidak ada pengaruhnya terhadap tingkat bunga, kesempatan kerja atau pendapatan nasional.*endapat nasional ditentukan oleh jumlah dan kualitas daripada tenaga kerja, jumlah daripada modal yang dipakai serta tekhnologi. Tanpa perubahan dari &a%tor:&aktor produksi, makana pendapatan nasional tidak akan berubah. -namun kaum neo:klasik, yang kemudian sering disebut dengan moneteris, tidak mempunyai pendapat yang ekstrim sperti di atas. Menurut mereka uang mempunyai pengaruh terhadap se%tor riil, terutama dalam keadaan belum full employment .; ang, pengaruhnya adalah terhadap harga:harga barang. Bertambahnya uang berdar akan mengakibatkan kenaikan harga saja. Jumlah outpu yang dihasilkan tidak berubah.Inilah yang sering disebut dengan classikal dichotomy merupakan pemisahan se%tor moneter dengan se%tor riil.Se%tor moneter tidak ada hubungannya dengan se%tor riil.ang hanya merupakan suatu tudung -veil saja dalam perkonomian.'6
B. Teor Moneter!e"nes Keynes menyatakan bah$a mekanisme pasar tidak dpat se%ara otomatis
menjamin adanya full employment dalam perekonomian.Dia menyarankan adanya peranan 1 %ampur tangan pemerintah dalam perekonomian -khususnya investasi yang lebih besar.Kapitalisme katanya, dalam banyak hal sangat memberatkan.+amun, apabila diatur dengan bijaksana dapat membuat lebih e&isien dalam men%apai tujuan ekonomi masyarakat.Dia yakin bah$a %ampur tangan pemerintah sangat diperlukan untuk men%egah depresiasi dan stagnasi ekonomi yang terjadi pada saat itu.Dalam kaitannya dengan ekonomi moneter, ) karya Keynes disenbut disini.'' '. Buku yang pertama berjudul4 “! "ract on #onetary $eform” -';)/ dimana dia mengemukakan pentingnya kebijaksaaan stabilisasi harga.*erubahan harga 9Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 72 .BPFE.Yogyakarta. 10Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 72 .BPFE.Yogyakarta. 11Nopirin.1998. Ekonomi Moneter halaman 78 .BPFE.Yogyakarta.
6
mempunyai e&ek yang berbeda terhadap / golongan utama penduduk, yakni4 investor -yang menginvestasikan tabungan, pengusaha 1 entrepreneur dan penerima upah, se%ara umum, in&lasi akan menyulitkan golongan penduduk pertama dan de&lasi akan menyulitkan golongan kedua dan ketiga. 5olongan pertama adalah orang yang menginvestasikan tabungan, yang kedua pengusaha dan yang ketiga penerima upah. Kebijaksanaan stabilisasi harga diperlukan untuk mengatasi kesulitan yang timbul dari in&lasi maupun de&lasi. Stabilisasi tidak dapat dilakukan dalam system moneter yang berlaku pada saat itu -system standard emas. ). Buku yang kedua tulisannya yang berjudul “! "reatise on #oney” -';/6. Buku ini disebut treatise sebab terdiri dari beberapa topi%, seperti bankin% standard emas, pertukaran Internasional dan Bak Sentral. Keynes sangat dipengaruhi oleh seorang ahli ekonomi dari S$edia yang bernama Knut oberston. oberston tentang tabungan dan investasi sedikit berbeda. Tabungan tidak selalu sama dengan investasi, dan tidak ada mekanisme otomatis yang membuat keduanya sama. Keynes menyatakan bah$a tingkat bunga tidaklah merupakan media untuk menyamakan keduanya. Tugas utama Bank Sentral adalah men%iptakan kestabilan harga melaui kebijaksanaan tingkat bunga yang selayaknya.
DA#TAR PUSTA!A
Boediono. ';92. &en%antar Ilmu 'konomi 'konomi #oneter . ?ogyakarta4 B*@. +opirin.';;9. 'konomi #oneter .B*@.?ogyakarta.
7
View more...
Comments