makalah tentang LETTER OF CREDIT (L/C)

April 4, 2019 | Author: Denny Sulistyo | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ANALISIS PENGATURAN DAN PRAKTEK PENGGUNAAN LETTER OF CREDIT (L/C) DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL INDONESIA...

Description

ANALISIS PENGATURAN DAN PRAKTEK PENGGUNAAN  LETTER OF CREDIT (L/C) (L/C) DALAM PERSPEKTIF HUKUM NASIONAL INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Hukum Dagang Internasional Internasional Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun oleh : RIZKA AMALIA

E 0006033

DENNY SULISTYO

E 0009090

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2012

BAB I PENDAHULUAN

A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g

Perdaga Perdaganga ngan n intern internasio asional nal adalah adalah perdag perdagang angan an yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh  penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan  bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu deng dengan an indi indivi vidu du), ), anta antara ra indi indivi vidu du deng dengan an  pemerintah suat suatu u nega negara ra atau atau  pemerintah suatu negara dengan dengan pemeri pemerinta ntah h negara negara lain. lain. Di banyak banyak negara, negara,  perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan Gross domestic product  (GDP). Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama selama ribuan ribuan tahun, tahun, dampak dampaknya nya terhad terhadap ap kepent kepenting ingan an ekonom ekonomi, i, sosial sosial,, dan  politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, Industrialisasi, kemajuan transportasi, transportasi, globalisasi, globalisasi, dan kehadiran  perusahaan multinasional. multinasional. Kerangk Kerangkaa ketent ketentuan uan global global dalam dalam perdag perdagang angan an intern internasio asional nal yang yang menjadi ruang gerak negara-negara berkembang sebagian besar ditentukan oleh negara-negara industri. Berkaitan dengan tatanan perdagangan internasional yang  baru dimana WTO, APEC dan AFTA mempunyai ketentuan-ketentuan dasar yaitu “kete “keterb rbuk ukaa aan n Pasar Pasar”” haru haruss dila dilaks ksan anak akan an deng dengan an kons konsek ekue uen n agar agar nega negara ra  berkembang seperti Indonesia benar-benar mempunyai kesempatan untuk  memanf memanfaatk aatkan an dampak dampak-da -dampa mpak k positi positiff dari dari Peranan Peranan Bidang Bidang Perkap Perkapalan alan dan Pelayaran Niaga dalam Perdagangan 15 perdagangan bebas, terutama keterbukaan  perdagangan antara negara ASEAN yang memberikan kesempatan kepada tiap negara untuk saling mengisi peluang pasar yang ada sesuai kemampuan produksi masing-masing negara. Keuntungan dari keterbukaan pasar dapat menyebabkan  peningkatan produksi barang untuk untuk dipasarkan ke Negara yang membutuhkan. membutuhkan.

Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan  perdagangan ekspor impor. Perdagangan ini merupakan suatu transaksi sederhana, yaitu membeli dan menjual  barang antar pengusaha yang masing-masing bertempat tinggal di negara-negara yang berbeda.1 Ekspor impor dewasa ini sering juga disebut sebagai bisnis dokumen atau  bisnis surat berharga.2 Hal ini disebabkan realisasi suatu transaksi pada umumnya diwaki diwakili li oleh oleh dokume dokumen-d n-doku okumen men pengap pengapala alan n seperti seperti  Bill of Lading, faktur   perdagangan, draft, polis asuransi dan lainnya. Pengertian dari Letter  dari  Letter of of Credit itu Credit  itu sendiri adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir  nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan pada eksportir diluar  negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut. Bank penerbit  L/C  menjamin untuk mengakseptir wesel yang ditarik tersebut asal sesuai dan memenuhi semua syarat syarat yang yang tercan tercantum tum di dalam dalam surat surat terseb tersebut. ut. Segala Segala ketent ketentuan uan prakte praktek k dan kebiasaan kredit berdokumen terdapat didalam ketentuan yang dikenal sebagai The Uniform Customs and Practice for  Documentary.  Documentary. Yang dimaksud dengan Letter dengan  Letter of Credit (L/C) adalah Letter adalah Letter of Credit yang Credit  yang diterbitkan oleh bank dengan segala macam sifat dan jenisnya. Dalam transaksi  jual beli antara eksportir dan importir, penggunaan  L/C  merupakan cara yang  paling aman bagi eksportir maupun importir, karena adanya kepastian bahwa  pembayaran akan dilakukan apabila syarat  L/C  dipenuhi. Namun demikian cara  pembayaran ini biayanya relatif lebih besar dibanding dengan cara pembayaran yang lain.  Letter of Credit  sebagai satu sarana yang banyak dipakai dalam memperlancar  transaksi perdagangan internasional sangat perlu dipelajari secara mendalam oleh semua semua yang yang terliba terlibatt dalam dalam perdag perdagang angan an intern internasio asional nal.. Dalam Dalam era global globalisas isasii kelak, dapat diyakini bahwa peranan  Letter of Credit sebagai Credit  sebagai sarana pembayaran 1

Etty Susilowati Suhardo, Cara Pembayaran dengan Letter of Credit dalam Perdagangan Luar   Negeri (Semarang: (Semarang: FH UNDIP, 2001), hal. 2 2

Amir M.S, Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor , (Jakarta: PPM, 2003), hal. 1.

internasional, bukannya akan berkurang, malah akan memegang peranan yang lebih penting.  L/C  memegang peranan penting dalam perdagangan internasional dan dan akan akan teru teruss meru merupa paka kan n instr instrum umen en yang yang pali paling ng ampu ampuh h dala dalam m jasajasa-ja jasa sa  perbankan. Penggunaan  Letter of Credit (L/C) dalam perdagangan internasional saat ini sudah sudah menjad menjadii kebiasa kebiasaan an intern internasio asional nal yang yang paling paling sering sering dilaku dilakukan kan sebagai alat pembayaran transaksi perdagangan intenasional. Maka dengan itu  L/C tersebut  L/C tersebut dapat ditinjau dari segi hukum internasional karena salah satu sumber  Hukum Internasional adalah kebiasaan-kebiasaan internasional dan penggunaan  L/C  di dalam perdagangan internasional sudah menjadi kebiasaan internasional karena karena sudah sudah banyak banyak negara negara-neg -negara ara yang yang memili memilih h untuk untuk menggu menggunak nakan an  L/C  sebagai alat pembayaran di dalam melakukan transaksi perdagangan internasional. Berd erdasar asarka kan n

Surat urat

Kep Keputu utusan san

Dire Direks ksii

Bank ank

Ind Indonesi nesiaa

Nom Nomor 

29/33/KEP 29/33/KEP/DIR /DIR tahun 1996, 1996, penggunaa penggunaan n  L/C  dalam dalam lalu lintas lintas perdag perdagang angan an internasional internasional,, Aspek hukum hukum  L/C  merupakan merupakan bagian dari hukum kontrak, kontrak,  L/C  sebagai kontrak bisnis dari para pihak, penerbitan didasari atas kontrak-kontrak  dasarnya, seperti kontrak penjualan yang memuat klausula pelaksanaan transaksi dengan dengan penerbitan penerbitan  L/C . Namun Namun secara secara hukum hukum  L/C  merupakan merupakan kontrak kontrak yang  bersifat independen terhadap kontrak dasarnya. Dalam hal terjadi sengketa  L/C  yang yang timbu timbull baik baik dala dalam m skal skalaa nasi nasion onal al maup maupun un skal skalaa inte intern rnasi asion onal al dala dalam m  pelaksanaannya diselesaikan menurut penentuan cara penyelesaian sengketa se ngketa yang dimuat dalam klausul L/C  klausul L/C .

B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah

Berkait Berkaitan an dengan dengan apa yang yang telah telah diurai diuraikan kan di atas, atas, permasa permasalah lahan an dalam dalam makalah ini adalah sebagai berikut : 1. Baga Bagaim iman anak akah ah peng pengat atur uran an L/C L/C

dala dalam m

prak prakte tekk

perd perdag agan anga gan n

internasional? 2. Bagaimana Bagaimanakah kah pengatu pengaturan ran L/C L/C dalam dalam praktek praktek hukum hukum perbankan perbankan di  Indonesia? 3. Bagaim Bagaimana anakah kah praktek praktek penggun penggunaan aan L/C dalam dalam tata aturan aturan hukum hukum nasional Indonesia?

BAB II PEMBAHASAN

A. Peng Pengat atur uran an L/C   L/C Dalam Dalam Praktek Perdagangan Internasional

 Letter of Credit adalah Credit  adalah alat pembayaran yang dikenal baik secara nasional maup maupun un inte intern rnasi asion onal. al. Di Indo Indone nesi sia, a,  L/C  meru merupa paka kan n sala salah h satu satu alat alat  pembayaran utama dalam transaksi ekspor-impor. “The use of the letter of credit as a tool to reduce risk has grown  substantially over the past decade. Letter of credit accomplish their purpose by substituting the credit of bank for that of the customer, for the purpose of   facilitating trade.”3  L/C  walaupun telah menjadi salah satu alat pembayaran utama dalam  bisnis, tapi belum terdapat keseragaman kesera gaman mengenai pengertian L/C  pengertian  L/C di di Indonesia. Selain Selain itu Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h No.1 No.1 Tahun Tahun 1982 1982 yang yang merup merupaka akan n dasar  dasar  hukum  L/C  di Indonesia tidak mengatur secara rinci pedoman mengenai  L/C ,  berikut pula peraturan Bank Indonesia yang berfungsi sebagai peraturan  pelaksana dari PP tersebut belum bisa menjelaskan secara detail tentang  L/C . Dala Dalam m

duni duniaa

bisn bisnis is

inte intern rnas asio iona nall

juga juga

demi demiki kian an..

Maka Maka

diha dihara rapk pkan an

 International Chamber of Commerce (ICC (ICC)) dapa dapatt melu meluru rusk skan an masa masalah lah mengenai L/C  mengenai L/C . Dalam transaksi transaksi  L/C , Bank Bank Indone Indonesia sia menduk mendukung ung4 agar agar semua semua  L/C  tunduk pada Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) yang diterbitkan oleh ICC, Paris dan merupakan tatanan ketentuan  L/C  yang diterima diterima secara Internasional. Internasional. UCP yang secara hukum hukum tidak dapat disamakan kekuatan kekuatan mengikatny mengikatnyaa dengan dengan produk produk hukum hukum legislatif legislatif atau produk hukum hukum yudi yudika kati tiff

ting tingka katt

nasi nasion onal al

atau atau

Konv Konven ensi si

ting tingka katt

Inte Intern rnas asio iona nal. l.  L/C 

 penggunaannya didasarkan pada kesepakatan para pihak, sehingga kalau para 3

4

www.crfonline.org/cro/cro-9-2.html

Surat Surat Edaran Edaran Bank Bank Indone Indonesia sia No.26 No.26/34 /34/UL /ULN N tangga tanggall 17-1217-12-199 1993 3 mengat mengataka akan n L/C L/C yang yang diterbitkan diterbitkan bank umum boleh tunduk atau tidak pada UCP 1993 Revision, Revision, ICC Publication Publication  No.500. Tapi secara implisit Bank Indonesia tetap menginginkan agar semua L/C yang diterbitkan  bank umum tunduk pada UCP sebab UCP merupakan satu-satunya ketentuan L/C yang berlaku secara Internasional.

 pelaku  L/C  mau tunduk pada ketentuan UPC, maka harus jelas dinyatakan dalam kontrakny kontraknya. a.5 Dengan Dengan demikian demikian pemberlaku pemberlakuan an ketentuan ketentuan UPC sesuai dengan dengan asas kebeba kebebasan san berkon berkontrak trak sebaga sebagaima imana na diatur diatur dalam dalam pasal pasal 1338 1338 KUHPerdata. Tetapi Tetapi perlu diingatkan, diingatkan, bahwa pilihan hukum hanya dapat dilakukan dilakukan dalam dalam batasan batasan bahwa bahwa sistem sistem hukum hukum tersebu tersebutt mempun mempunyai yai keterk keterkaita aitan n yang yang relevan dengan kontrak. Bilamana  L/C tidak  L/C  tidak memuat klausul mengenai pilihan hukum, maka hakim harus menentukan hukum nasional yang berlaku atas  L/C  dalam hal terjadi sengketa. ICC yang merupakan suatu organisasi di bidang perdagangan membentuk  UCP dengan dengan tujuan tujuan untuk untuk mencip menciptak takan an keserag keseragama aman n prakte praktek  k   L/C  secara Internasional (kodifikasi atau kompilasi). Namun, ICC ini bukan suatu lembaga legislatif yang dapat menciptakan suatu produk hukum sehingga UCP tidak   bersifat mengikat dan memaksa bagi masyarakat di seluruh dunia.6 UCP menganut 2 prinsip dasar  L/C  dasar  L/C yaitu yaitu prinsip independensi  L/C terhadap  L/C  terhadap kontrak  dasar dan kontrak lainnya dan prinsip bahwa bank hanya berurusan dengan dokumen tidak dengan barang atau jasa. 7 Prinsip independensi yaitu prinsip memisah memisahkan kan kontrak kontrak dasarn dasarnya ya yaitu yaitu kontra kontrak k penjua penjualan lan dengan dengan permin permintaa taan n  penerbitan  L/C . Sedang Sedangkan kan prinsi prinsip p bahwa bahwa bank bank hanya hanya beruru berurusan san dengan dengan dokume dokumen n membuk membuktik tikan an bahwa bahwa realisa realisasi si pembay pembayara aran n  L/C  hanya hanya berkaitan berkaitan dengan dengan dokume dokumen-d n-doku okumen men yang yang dipersy dipersyara aratka tkan n dalam dalam  L/C  tidak tidak dengan dengan  barang atau jasa. UCP telah mengalami perubahan beberapa kali yaitu UCP 151 (1951), UCP 222 (1962), UCP 290 (1974), UCP 400 (1983), UCP 500 (1994), dan yang terakhir UCP 600 (2007). 5

UCP 500 article 1  Application of  UCP The Uniform Customs and Practice for Documentary Credits, 1993 1993  Revision, ICC ICC  Publication No.500,  shall apply to all Documentary Credits (including to the extent to which they may be applicable, Standby Letter(s) of Credit ) where they are incorporated into the text of the Credit. They are binding on all parties thereto, unless otherwise expressly stipulated in the Credit. 6

Rolf A. Schutze dan Gabriele Fontane,  Documentary Credit Law throughout the World , (Paris: ICC Publishing, S.A., 2001), hal. 14.

7

Uniform Customs and Practice for Documentary Credit Publication  No. 600 (UCP), (Paris: Internasional Chamber of Commerce, 2007, article 4.

B. Peng Pengat atur uran an L/C   L/C Dalam Dalam Praktek Hukum Perbankan Di Indonesia

Ketentuan nasional sangat berperan karena ketentuan UCP tidak bersifat mengikat dan memaksa bagi masyarakat secara internasional. Selain itu, tidak  semua hal yang berkaitan dengan  L/C  diatur diatur dalam UCP misalnya misalnya mengenai mengenai  penipuan dan pemalsuandalam transaksi  L/C . Di Indo Indone nesi sia, a, bebe bebera rapa pa  pertimbangan yang mendasari pemikiran kebutuhan hukum nasioanal mengenai  L/C  yaitu yaitu untuk untuk member memberika ikan n kepast kepastian ian hukum hukum yang yang jelas jelas atas atas teransaksi L/C  teransaksi L/C dan dan utuk melengkapi ketentuan UCP. Dalam hal ini, para pihak  dalam transaski L/C  transaski  L/C dapat dapat menyepakati bahwa ketentuan dalam UCP bersifat meleng melengkap kapii ketent ketentuan uan nasiona nasionall terseb tersebut. ut. Hal tersebu tersebutt dibukt dibuktika ikan n dengan dengan adanya adanya Rancangan Rancangan Peraturan Bank Indonesia Indonesia yang mengatur tentang  L/C . Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, penerbitan L/C  penerbitan  L/C di di Indonesia dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan sebagai berikut: a. Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h No. 1 Tahun 1982 1982 tangga tanggall 16 Januari Januari 1982 tentan tentang g Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa yang mengatur bahwa  L/C  sebagai salah satu cara pembayaran dengan kredit dapat digunakan untuk untuk melakukan melakukan transaksi ekspor ekspor impor tetapi sampai saat ini belum ada ketentuan lebih lanjut yang mengatur  mengatur  L/C   L/C  sehingga masih menggunakan ketentuan UCP.  b. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) karena hampir seluruh hukum perbankan tunduk pada ketentuan UCP. c. Peratu Peraturan ran BI No.5/11 No.5/11/P/ /P/200 2003 3 tanggal tanggal 23 Juni Juni 2003 2003 tentang tentang pembay pembayaran aran Transak Transaksi si Impor Impor yang yang mengat mengatur ur bahwa bahwa pembay pembayaran aran transak transaksi si ekspor  ekspor  impor dilakukan dengan menggunakan L/C  menggunakan  L/C atau atau tidak. d. Sura Suratt Edar Edaran an BI No.2 No.26/ 6/34 34.U .ULN LN tang tangga gall 17 Dese Desemb mber er 1993 1993 tent tentan ang g Unifor Uniform m Custom Customss and Practi Practice ce for Docume Documenta ntary ry Credit Creditss (UCP) 1993  Revision Internasional Chamber of Commerce (ICC) Publication (ICC)  Publication No.  No. 500 yang mengatur bahwa  L/C yang  L/C  yang diterbitkan bank devisa dapat tunduk atau tidak pada UCP. e. Surat Keputu Keputusan san Direksi Direksi BI No.23/ No.23/88/K 88/KEP/DIR EP/DIR tanggal tanggal 28 Februar Februarii 1992 dan Surat Edaran BI No.23/7/UKU tanggal 18 Maret 1991 masing-masing

tentang pemberian Garansi oleh Bank yang mengatur mengenai pemberian garansi bank khususnya mengenai standby mengenai  standby L/C . f. Keputu Keputusan san Preside Presiden n No.24 No.24 Tahun 1998 1998 tentang tentang Penerb Penerbita itan n Jaminan Jaminan Bank  Indonesia, serta penerbitan jaminan bank untuk penerimaan pinjaman luar  negeri negeri oleh oleh Bank Bank Persero Persero dan Bank Bank Pemban Pembangun gunan an Daerah Daerah yang yang telah telah diizinkan melakukan kegiatan dalam valuta asing. g. Surat Keputus Keputusan an Direksi Direksi Bank Indon Indonesia esia No.29/33 No.29/33/KEP/ /KEP/DIR/1 DIR/1996 996 tentang tentang Pelaksanaan Pembayaran Transaksi Impor. C. Prakte Praktek k Peng Penggun gunaan aan L/C   L/C Dalam Dalam Tata Aturan Hukum Nasional Indonesia

Berdasarkan Berdasarkan Peraturan Menteri Menteri Perdagangan Perdagangan Republik Indonesia No. 01/M-DAG/PER/1/2009 tanggal 5 Januari 2009, pemerintah mengultimatum  pengusaha menggunakan  Letter of Credit (L/C) untuk mengekspor produk  komoditi berbasis sumber daya alam, diantaranya kopi, minyak sawit mentah (crude palm oil), oil), kakao, karet, produk pertambangan, dan timah batangan. Eksportir yang tidak menggunakan  L/C tidak  L/C  tidak bisa mengekspor komoditi terse tersebu butt karen karenaa Bea Bea Cuka Cukaii tida tidak k akan akan merelease merelease barang barang tersebu tersebutt bila bila di Pemberitahuan Barang Ekspor tidak atau belum mencantumkan nomor  L/C  nomor   L/C . Oleh karena itu, pemerintah memberikan kelonggaran waktu kepada eksportir  untuk beradaptasi terhadap aturan wajib L/C  wajib  L/C tersebut tersebut selama 2 bulan. Dengan pertimbangan diatas dan menunjang kelancaran proses ekspor  impor, pelatihan ini khusus didesain dan dikembangkan bagi para pihak-pihak  yg terlibat dalam aktivitas ekspor impor untuk memberikan keterampilan dan  pemahaman yang benar mengenai prosedur ekpor impor dan fasilitas serta kemudahan yang terdapat pada prosedur ekspor impor. Di akhir pelatihan ini,  peserta akan semakin merasakan manfaat pelatihan dengan diberikan latihan disertai dengan case yang sering terjadi di lapangan. “Jan “Janji ji tert tertul ulis is yang yang dite diterb rbit itka kan n oleh oleh issu issuin ing g bank bank atas atas dasa dasar  r   permohonan tertulis aplicant atau dirinya sendiri kepada beneficiary untuk  membayar atau mengaksep draft, mengizinkan bank lain untuk membayar  atau atau me meng ngak akse sep p atau atau me meng ngam ambi bill alih alih draf draft, t, apab apabil ila a doku dokume men n yang  yang  diserahkan oleh beneficiary sesuai dengan syarat dan kondisi janji tertulis

 yangditerbitkan oleh issuing bank (letter of kredit) )” .(Kamus Perbankkan -

BI) Atas L/C  Atas  L/C yang yang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar negeri diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang dikirimnya atas atas nama nama impo import rtir ir.. We Wesel sel ini ini beser beserta ta doku dokume men-d n-dok okum umen en peng pengap apal alan an  barangnya oleh eksportir disearahkan kepada bank koresponden yang menjadi  penerima L/C   penerima L/C untuk untuk dimbil alih. Pemb Pembay ayara aran n yang yang dila dilaku kuka kan n atas atas dasar  dasar   L/C  tersebu tersebutt berart berartii bank  bank  koresponden membayar lebih dahulu atas nama bank pembuka  L/C  sehingga tampaknya ada unsur kredit. Jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan  bank penerima  L/C  dengan pembayaran yang dilakukan oleh bank pembuka  L/C  dike dikena naka kan n seked sekedar ar bung bunga. a. Kare Karena na pemb pembay ayar aran an atas atas dasar  dasar   L/C  ini dilakukan berdasarkan dokumen pengapalan barang, maka  L/C  yang dibuka sering disebut disebut docume documenta ntary ry letter letter of credit  credit , yakni yakni pembay pembayara aran n  L/C  yang dijamin dengan dokumen.

a. PihakPihak-Pih Pihak ak Dalam Dalam Let Letter ter Of K Kred redit it

Dalam suatu mekanisme  L/C  terlibat secara langsung beberapa pihak  ialah: a. Pembeli atau disebut juga buyer , importer   b. Penjual atau disebut juga seller  juga seller atau atau exporter  c. Bank pembuka atau disebut juga opening bank , issuing bank  d. Bank penerus atau disebut juga advising bank  e. Bank pembayar atau paying atau  paying bank  f. Bank pengaksep atau accepting bank  g. Bank penegosiasi atau negotiating bank  h. Bank penjamin atau confirming bank  Dalam keadaan yang sederhana suatu L/C menyangkut 3 pihak utama, ialah pembeli, penjual, dan bank pembuka.

b. Ke Kewaj wajiba iban n dan Tangg Tanggung ung Jawa Jawab b Dalam Dalam L/C 

Mengenai Mengenai hal ikhwal yang menyangkut menyangkut kewajiban dan tanggung tanggung jawab  bank sebagai pihak yang berurusan dengan dokumen-dokumen, dokumen-dokumen, telah diatur  secara lengkap yang garis besarnya dapat dikemukan sebagai berikut: 1. Bank Bank waji wajib b meme memeri riks ksaa semua semua doku dokume men n deng dengan an ketel ketelit itian ian yang yang waja wajar  r  untuk memperoleh kepastian bahwa dokumen-dokumen itu secara formal telah sesuai dengan L/C  dengan L/C . 2. Bank Bank yang memberi memberi kuasa kuasa kepada kepada bank bank lain untuk untuk membayar membayar,, membuat membuat  pernyataan tertulis pembayaran berjangka, mengaksep, atau menegosisi dokumen, maka bank yang memberi kuasa tersebut akan terikat untuk  mereimburse. 3.  Issuing bank  setelah menerima dokumen dan menganggap tidak sesuai dengan L/C  dengan  L/C yang yang bersangkutan, harus menetapkan apakah akan menerima atau menolaknya. 4. Peno Penola laka kan n doku dokume men n haru haruss dibe diberit ritah ahuk ukan an deng dengan an telek telekom omun unik ikasi asi atau atau sarana tercepat dengan mencantumkan penyimpangan-penyimpangan yang ditemui dan minta penegasan status dokumen tersebut. 5.  Issuing bank  akan kehilangan hak menyangkut bahwa dokumen-dokumen itu tidak sesuai dengan syarat-syarat L/C  syarat-syarat L/C . 6. Bila Bila bank bank pengir pengirim im dokumen dokumen menyatak menyatakan an terdapat terdapat penyim penyimpan pangan gan pada dokumen dokumen dan memberitahu memberitahukan kan bahwa pembayaran pembayaran,, pengaksepan pengaksepan,, atau  penegosiasian

dengan

syarat

atau

berdasarkan

indemnity

telah

dilakukannya. 7. Bank Bank-b -ban ank k dian diangg ggap ap tida tidak k teri terika katt kewa kewaji jiba ban n atau atau tang tanggu gung ng jawa jawab b mengenai: -

Bentuk Bentuk,, kecukup kecukupan, an, ketel ketelitia itian, n, keasli keaslian, an, pema pemalsu lsuan an atau atau keabsah keabsahan an menurut hukum daripada tiap-tiap dokumen.

-

Syar Syarat at-sy -syara aratt khus khusus us yang yang terter terteraa dala dalam m doku dokume men-d n-dok okum umen en atau yang ditambahakan padanya.

-

Urai raian,

kwantitas,

bera erat,

kwali alitas,

kondisi, si,

pengepakan,

 penyerahan, nilai atau adanya barang-barang. -

Itikad Itikad baik baik atau atau tindak tindakan-t an-tind indaka akan n dan atau atau kealpa kealpaan, an, kesan kesanggu ggupan pan membayar membayar utang, utang, pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan atau standing standing daripada si  pengirim.

8. Bank-bank Bank-bank juga juga dianggap dianggap tidak tidak terikat terikat kewajiban kewajiban atau tanggun tanggung g jawab atas atas akibat akibat-aki -akibat bat yang yang timbul timbul karena karena kelamb kelambata atan n dan atau atau hilang hilang dalam dalam  pengiriman daripada berita-berita, surat-surat atau dokumen-dokumen. 9. Bank-b Bank-bank ank tidak tidak terikat terikat kewajiba kewajiban n atau tanggung tanggung jawab jawab sebagai sebagai akibat akibat yang timbul karena terputusnya bisnis mereka disebabkan hal-hal di luar  kekuasaanya. 10. 10. Bila Bila bank bank memp memper ergu guna naka kan n jasa-j jasa-jasa asa bank bank lain lain dala dalam m mela melaks ksan anak akan an instruksi applicant , maka maka hal hal terseb tersebut ut adal adalah ah atas atas beba beban n dan dan resik resiko o applicant . c. Pros Proses es dan dan lan langk gkah ah langkah L/C  langkah L/C :: ‐

1. Nego Negosi sias asii jual jual bel belii 2. Pemb Pembel elii menga mengaju juka kan n L/C  3. Bank Bank mem memeri eriks ksaa peng pengaj ajua uan n L/C nasabah  L/C nasabah 4. Apabil Apabilaa bank setuj setuju, u, nasaba nasabah h wajib wajib setor jamin jaminan an 5.  L/C ditujukan  L/C ditujukan kepada bank penerus 6.  Advising Bank meneruskan Bank meneruskan L/C   L/C ke ke produsen

7. Prod Produs usen en men mengi giri rim m bara barang ng 8. Produs Produsen en menyerah menyerahkan kan dokumen dokumen pengiri pengiriman man barang barang kepada kepada advising  bank  9.  Advising bank  tidak langsung memberikan pembayaran, sebagai bank   penerus selanjutnya meneruskan penagihan kepada Issuing kepada Issuing bank  10. Issuing 10. Issuing bank  meneliti keabsahan dokumen dan kesesuaiannya dengan isi perjanjian 11. Setela Setelah h dinyat dinyataka akan n sah maka issuing issuing bank  melakukan melakukan pembayaran pembayaran melalui advising bank  12. Advising 12. Advising bank meneruskan bank meneruskan pembayaran kepada produsen 13. Issuing 13. Issuing bank  menagi menagih h kewaji kewajiban ban pembay pembayaran aran pembel pembelian ian barang barang kepada buyers 14. Buyers 14. Buyers membayar tagihan kepada issuing bank  d. Be Bent ntuk uk Dan Dan Jen Jenis is L/C 

1. Revo Revoca cabl blee Lette Letterr Of Cred Credit  it  Adalah  L/C  yang dapat diubah atau dibatalkan sewaktu-waktu tanpa  pemberitahuan lebih dahulu kepada beneficiary. beneficiary. Dari Dari kete ketent ntua uan n tersebut menunjukan bahwa suatu  L/C yang  L/C  yang dapat ditarik kembali atau dibatalkan tidak menciptakan suatu ikatan hukum antara pihak bank  dan beneficiary. beneficiary. Sebenarnya bentuk revocable ini kurang tepat apabila disebut L/C  disebut  L/C karena karena tidak mengandung jaminan bahwa wesel-weselnya akan dibayar ketika diajukan, mengingat pembatalan mungkin telah terjadi terjadi tanpa tanpa pember pemberita itahua huan n kepada kepada beneficiary. beneficiary. Oleh Oleh kare karena na itu itu  bentuk  L/C   bentuk  L/C  yang demikian kurang disukai oleh penjual dan jarang dipergunakan. 2. Irevo Irevoca cabl blee Lette Letterr Of Cred Credit  it 

Adalah suatu  L/C  yang yang tidak tidak dapat dapat diubah diubah atau dibata dibatalka lkan n tanpa tanpa  persetujuan semua pihak baik pembeli, penjual, maupun pihak bank  yang bersangkutan. Selama jangka waktu berlakunya yang ditentukan dalam  L/C ,

issu issuin ing g

bank ank

teta tetap p

men menjami jamin n

untu ntuk

memb membay ayar ar,,

mengak mengaksep sep,, atau atau menego menegosias siasii wesel-we wesel-wesel sel yang yang ditarik ditarik atas atas  L/C  tersebut asalkan syarat-syarat dan kondisi yang ditetapkan didalamnya terpenuhi. 3. Confir Confirmed med Irrev Irrevoca ocable ble Lett Letter er Of Cred Credit  it  Sebagaimana diketahui sifat khusus suatu  L/C  adalah credit standing   bank itu ditambahkan pada kredit standing pembeli dalam  L/C  yang  bersangkutan. Namun demikian dapat terjadi kredit standing daripada issuing issuing bank  tidak tidak memuas memuaskan kan bagi bagi pihak pihak penjua penjual, l, hal ini timbul timbul apabil apabilaa misaln misalnya ya issui issuing ng bank  bank  hany hanyaa suat suatu u bank bank loka lokall tanp tanpaa mempunyai reputasi internasional sehingga pihak penjual memandang  perlu untuk meminta jaminan kepada advising bank . Dalam hal ini  penjual akan mengajukan permohonan agar dibuka suatu confirmed   L/C . 4. Transf Transfera erable ble Letter Letter Of Credit  Credit  Adalah suatu kredit yang memberikan hak kepada beneficiary untuk  mem meminta inta

kep kepada ada

ban bank

yang ang

diam diaman anat atka kan n

untu ntuk

melak elakuk ukan an

 pembayaran atau akseptasi atau kepada setiap bank yang berhak  mela melaku kuka kan n nego negosi sias asi, i, untu untuk k meny menyer erah ahka kan n hak hak atas atas kred kredit it itu itu seluruhnya atau sebagian kepada satu pihak ketiga atau lebih. 5. Back Back To To Back Back Let Lette terr Of Cre Credi dit  t  Dipakai dalam keadaan seperti halnya pada transferable L/C  yakni, suatu suatu transaks transaksii dagang dagang yang yang dilaku dilakukan kan dengan dengan melalui melalui pedaga pedagang ng  perantara atau dalam keadaan dimana hubungan langsung antara  pembeli dan supplier tidak dimungkinkan oleh peraturan-peraturan negara yang bersangkutan. Walaupun ada persamaan demikian tetapi

tida tidak k berar berarti ti bahw bahwaa kete ketent ntua uan-k n-kete etent ntua uan n yang yang berl berlak aku u terh terhad adap ap transferable L/C  transferable L/C seluruhnya seluruhnya berlaku juga bagi back to back L/C . 6. Red Red Clau Clause se Let Letter ter Of Of Cred Credit  it  Adala Adalah h suat suatu u klau klausu sula la yang yang memu memuat at makn maknaa anti anti cipato cipatory ry yaitu menyan menyangku gkutt sesuatu sesuatu hal yang yang sifatny sifatnyaa didahu didahuluk lukan. an. Adapun Adapun yang yang didahu didahuluk lukan an disini disini adalah adalah pembay pembayaran aran atas  L/C  oleh oleh bank bank yang yang dilakukan dilakukan sebelum sebelum dokumen-d dokumen-dokum okumen en yang disyaratkan disyaratkan diserahkan. diserahkan. Atas dasar inilah maka red clause L/C termasuk L/C  termasuk dalam golongan yang disebut anti cipatory credit . 7. Green Green Ink Ink Clau Clause se Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  Green ink clause letter of credit hampir credit  hampir serupa dengan red clause L/C , yakn yaknii juga juga memb memberi erika kan n uang uang muka muka kepa kepada da beneficiary sebelum  pengapalan barang-barang dilakukan. 8. Revo Revolvi lving ng Let Letter ter Of Of Cred Credit  it  Dalam Dalam suatu suatu kegiat kegiatan an perdag perdagang angan an luar luar negeri negeri antara antara penjua penjuall dan  pembeli sering terjadi serentetan transaksi secara kontinyu dan teratur   baik waktu maupun jumlah. Adapun cara pembayarannya dapat dilakukan dengan pembukaan L/C  pembukaan  L/C seperti seperti yang telah diutarakan di atas untuk masing-masing transaksi. 9. Stan Stand d By By Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  Suatu jaminan khusus yang biasanya dipakai sebagai “stand by” oleh  pihak  beneficiary atau atau bank bank atas atas nama nama nasabah nasabahnya nya.. Dalam Dalam hal ini apabila pihak  applicant gagal applicant  gagal untuk melaksanakan melaksanakan suatu kontrak atau gagal untuk membayar pinjaman atau memenuhi pinjaman lain bank  yang bersangkutan akan membayar kepada beneficary atas penyerahan selembar   sight draft  dan surat surat pernya pernyataan taan dari dari beneficiary, beneficiary, yang yang menyatakan bahwa applicant atau kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang disetujui, membayar pinjaman atau memenuhi kewajiban lain itu.

e. Pros Prosed edur ur Tran Transa saks ksii Letter Of Credit.

-

Piha Pihak k penj penjua uall dan dan pemb pembel elii meng mengad adak akan an nego negosi sias asii jual jual beli beli bara barang ng hingga terjadi kesepakatan.

-

Piha Pihak k pemb pembel elii diha diharu rusk skan an mem membu buka ka L/C   L/C dalam dalam negeri pada suatu bank  (bank pembuka L/C  pembuka L/C )

-

Setelah  L/C  dalam dalam negeri negeri dibuka dibuka,, oleh oleh bank bank pembuk pembukaa  L/C  segera memberitahukan kepada bankpembayar bahwa  L/C dalam  L/C  dalam negeri telah dibuka dan agar disampaikan kepada si penjual barang.

-

Penj Penjua uall baran barang g mend mendap apat at pemberi pemberita tahu huan an dari dari bank bank pemba pembaya yarr bahw bahwaa  pembeli telah membuka  L/C  barang barang dagang dagangan an sudah sudah dapat dapat segera segera dikirim. Disini penjual barang meneliti apakah  L/C  terjadi perubahan dari syarat yang telah disetujui semula.

-

Piha Pihak k penj penjua uall meng menghu hubu bung ngii mask maskap apai ai pela pelaya yara ran n atau atau peru perusa saha haan an angkutan lainnya untuk mengirimkan barang-barang ke tempat tujuan.

-

Pada Pada waktu waktu pembe pembeli li meneri menerima ma kabar kabar dari dari perusa perusaha haan an penga pengang ngku kuta tan n  bahwa barang telah datang, maka pihak pembeli harus membuatkan certificate of receipts atau konosemen yang harus diserahkan kepada  bank pembayar dan penjual. Hal ini dilakukan setelah memeriksa kebenaran L/C  kebenaran L/C dengan dengan faktur atau barang yang dikirim oleh si pembeli.

-

Atas Atas dasar dasar kono konose seme men n penj penjua uall seger segeraa meng menghu hubu bung ngii bank bank pemba pembaya yar  r  dengan dengan menunjuka menunjukan n dokumen dokumen  L/C  dan surat surat pengan pengantar tar dokume dokumen n disertai denga wesel yang berfungsi sebagai penyerahan dokumen dan  penagihan pembayaran kepada bank pembayar. pembayar.

-

Ban Bank pemb embayar ayar sete setela lah h men menerim erimee dokum okumen en dari ari penju enjual al sege segera ra menghubun menghubungi gi bank pembuka pembuka  L/C . Oleh bank pembuka  L/C  segera memberitahukan penerimaan dokumen dilampiri dengan perhitungan perhitungannya kepada pembeli.

-

Pemb Pembel elii mener menerim imaa doku dokume men n dari dari ban bank k pemb pembuk ukaa  L/C .

-

Pembel Pembelii segera segera melun melunasi asi selur seluruh uh kewa kewajib jibann annya ya atas atas jual jual beli terse tersebut but kepada bank pembuka L/C  pembuka  L/C .

-

Bank pe pembuka  L/C  memberi memberi konfirmasi konfirmasi penerimaan penerimaan dokumen dokumen dan sekaligus memberitahukan bahwa si pembeli telah membayar. Dengan demiki demikian an member memberii ijin ijin kepada kepada bank bank pembay pembayar ar untuk untuk melaku melakukan kan  pembayaran kepada si penjual. Kemudian semua arsip disimpan.

-

Oleh

bank

pembayar

akan

dilakukan

pembayaran

dengan

memperhatikan diskonto atau perhitungan wesel. Fakta yang terjadi dalam praktek perbankan dikaitkan dengan Hukum yg  berlaku dalam hal Letter hal Letter of Credit yaitu Credit yaitu pihak bank memberlakukan” Prinsip memberlakukan”  Prinsip bank ” yang hanya terkait dengan dokumen. -

Artikel 5 UCP 600: “Banks deal with documents and not withgoods, services or performance to which the documents may relate”

-

Dok Doktrin trin Ke Kesesu sesuai aian an Mut Mutla lak  k  Kete Ketent ntua uan n meng mengen enai ai UCP UCP dapa dapatt digu diguna naka kan n bersa bersama ma-sa -sama ma deng dengan an

hukum nasional dalam pelaksanaan suatu pembayaran transaksi perdagangan inte intern rnas asio iona nall

yang yang

meng menggu guna naka kan n  Documentary

Credit . UCP UCP

seba sebaga gaii

kompilasi kompilasi atau unifikasi unifikasi kebiasaan-keb kebiasaan-kebiaasaan iaasaan internasiona internasionall mempermudah mempermudah  pemahaman dan kesepakatan pelaku perdagangan internasional.  Documentary Credit masih Credit masih merupakan metode pembayaran pembayaran transaksi bisnis internasional internasional yang dianggap paling aman dan paling banyak digunakan di dalam transaksi  bisnis internasional. Hadirnya Uniform Custom and Practice for Documentary Credit (UCP) sebag sebagai ai suat suatu u komp kompil ilasi asi huku hukum m kebi kebiasa asaan an inte intern rnasi asion onal al mengenai  Documentary Credit dap Credit dapat at member memberika ikan n suatu suatu keserag keseragama aman n di dalam praktek-praktek kebiasaan tersebut sehingga dapat menghindari adanya  perbedaan persepsi. Di Indonesia belum ada suatu ketentuan perundangundangan yang khusus mengatur masalah penggunaan  Documentary Credit .

BAB III PENUTUP A. Ke Kesi simp mpul ulan an

1. pengatura pengaturan n L/C dalam praktek praktek perdagan perdagangan gan internasion internasional  al  Dalam transaksi L/C  transaksi  L/C dalam dalam praktek di dunia internasional semuanya tunduk tunduk pada Uniform Uniform Custom Customss and Practi Practice ce for Docume Documenta ntary ry Credit Creditss (UCP) yang diterbitkan oleh ICC. UCP merupakan tatanan ketentuan  L/C  yang diterima secara Internasional. UCP yang secara hukum tidak dapat disamakan disamakan kekuatan kekuatan mengikatny mengikatnyaa dengan dengan produk produk hukum hukum legislatif legislatif atau  produk hukum yudikatif tingkat nasional

atau

Konvensi tingkat

Internasional.  L/C  penggu penggunaa naanny nnyaa didasar didasarkan kan pada pada kesepa kesepakat katan an para para  pihak, sehingga kalau para pelaku  L/C  mau tunduk pada ketentuan ketentuan UPC, maka maka haru haruss jela jelass diny dinyata ataka kan n dala dalam m kont kontra rakn knya ya.. Deng Dengan an demi demiki kian an  pemberlakuan ketentuan UPC sesuai dengan asas kebebasan berkontrak  sebagaimana diatur dalam pasal 1338 KUHPerdata. UCP menganut 2 prinsip dasar  dasar  L/C   L/C  yaitu prinsip independensi  L/C  terhadap kontrak dasar dan kontrak lainnya dan prinsip bahwa bank hanya  berurusan dengan dokumen tidak dengan barang atau jasa. UCP telah mengal mengalami ami peruba perubahan han beberap beberapaa kali kali yaitu yaitu UCP 151 (1951), (1951), UCP 222 (1962), UCP 290 (1974), UCP 400 (1983), UCP 500 (1994), dan yang terakhir UCP 600 (2007). 2. pengatura pengaturan n L/C dalam dalam praktek praktek hukum hukum perbankan perbankan di Indonesia Indonesia Di Indonesia, pengaturan  L/C  Dalam Praktek Hukum Perbankan Di Indonesia Indonesia untuk untuk memenuhi memenuhi kebutuhan kebutuhan hukum nasioanal nasioanal mengenai mengenai  L/C  yaitu untuk memberikan kepastian hukum yang jelas atas teransaksi  L/C  dan dan utuk utuk mele meleng ngka kapi pi keten ketentu tuan an UCP. UCP. Berd Berdasa asark rkan an kete ketent ntua uan n Bank  Bank  Indonesia, penerbitan L/C  penerbitan  L/C di di Indonesia dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan sebagai berikut: a. Pera Peratu tura ran n Peme Pemeri rint ntah ah No. No. 1 Tahu Tahun n 1982 1982 tangg tanggal al 16 Janua Januari ri 1982 1982 tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor, dan Lalu Lintas Devisa.

 b. Peraturan

BI

No.5/11/P/2003

tanggal

23

Juni

2003

tentang

 pembayaran Transaksi Impor. c. Surat Surat Edaran Edaran BI No.2 No.26/ 6/34 34.U .ULN LN tangga tanggall 17 Desemb Desember er 1993 1993 tent tentan ang g Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP) 1993  Revision Internasional Chamber of Commerce (ICC)  Publication  No. 500. d. Surat Surat Keputusa Keputusan n Direksi Direksi BI No.23/ No.23/88/ 88/KEP KEP/DIR /DIR tangga tanggall 28 Februari Februari 1992 1992 dan dan Sura Suratt Edara Edaran n BI No.2 No.23/ 3/7/ 7/UK UKU U tang tangga gall 18 Maret Maret 1991 1991 masing masing-mas -masing ing tentan tentang g pember pemberian ian Garans Garansii oleh oleh Bank Bank khusus khususny nyaa mengenai standby mengenai standby L/C . e. Keputu Keputusan san Preside Presiden n No.24 No.24 Tahun Tahun 1998 1998 tentang tentang Penerb Penerbita itan n Jamina Jaminan n Bank Indonesia. f. Surat Surat Kepu Keputu tusan san Direk Direksi si Bank Bank Indo Indone nesia sia No.2 No.29/ 9/33 33/K /KEP EP/D /DIR IR/1 /199 996 6 tentang Pelaksanaan Pembayaran Transaksi Impor.

3. praktek praktek penggunaa penggunaan n L/C dalam dalam tata tata aturan aturan hukum hukum nasional nasional Indonesia Indonesia Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 01/M1/M-DA DAG/ G/PE PER R/1/2 /1/200 009 9 tang tangga gall 5 Janu Januar arii 2009 2009,, pem pemerin erinta tah h mengultima mengultimatum tum pengusaha pengusaha menggunak menggunakan an  Letter of Credit (L/C) untuk  mengekspor mengekspor produk komoditi komoditi berbasis berbasis sumber sumber daya alam, diantaranya diantaranya kopi kopi,, miny minyak ak sawi sawitt ment mentah ah (crud (crudee palm palm oil) oil),, kaka kakao, o, kare karet, t, prod produk  uk   pertambangan, dan timah batangan. Atas  L/C  yang dibuka oleh importir, eksportir atau supplier di luar  negeri diberi hak untuk menarik wesel sebesar nilai harga barang yang dikiri dikirimny mnyaa atas nama nama import importir. ir. Wesel Wesel ini beserta beserta dokume dokumen-d n-doku okumen men  pengapalan barangnya oleh eksportir disearahkan kepada bank  koresponden yang menjadi penerima L/C  penerima  L/C untuk untuk dimbil alih. Pembayaran Pembayaran yang dilakukan dilakukan atas dasar  L/C  dasar  L/C  tersebu tersebutt berarti berarti bank  bank  koresp korespond onden en membay membayar ar lebih lebih dahulu dahulu atas atas nama nama bank bank pembuk pembukaa  L/C  sehingga tampaknya ada unsur kredit. Jangka waktu antara pembayaran yang dilakukan bank penerima  L/C  dengan pembayaran yang dilakukan

oleh bank pembuka  L/C  dikenakan sekedar bunga. Karena pembayaran atas dasar  L/C  dasar  L/C  ini dilakukan berdasarkan dokumen pengapalan barang, maka  L/C  yang dibuka sering disebut documentary letter of credit , yakni  pembayaran L/C   pembayaran L/C yang yang dijamin dengan dokumen. Dalam Dalam keadaa keadaan n yang yang sederh sederhana ana suatu suatu L/C menyan menyangku gkutt 3 pihak  pihak  utama, ialah pembeli, penjual, dan bank pembuka. Bank-bank dianggap tidak terikat kewajiban atau tanggung jawab mengenai: -

Bent Bentuk uk,, kecu kecuku kupa pan, n, keteli keteliti tian an,, keasl keaslia ian, n, pemals pemalsua uan n atau atau keab keabsah sahan an menurut hukum daripada tiap-tiap dokumen.

-

Syarat Syarat-sya -syarat rat khusu khususs yang yang tertera tertera dalam dalam doku dokumen men-do -dokum kumen en atau atau yang yang ditambahakan padanya.

-

Uraian, Uraian, kwan kwantit titas, as, berat, berat, kwalit kwalitas, as, kondi kondisi, si, penge pengepak pakan, an, penye penyerah rahan, an, nilai atau adanya barang-barang.

-

Itika Itikad d baik baik atau tinda tindaka kann-ti tind ndak akan an dan atau atau kealpa kealpaan an,, kesa kesang nggu gupa pan n membayar membayar utang, utang, pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan atau standing standing daripada si  pengirim.

-

Bank Bank-b -ban ank k juga juga dian diangg ggap ap tida tidak k teri terika katt kewa kewaji jiba ban n atau atau tang tanggu gung ng  jawab atas akibat-akibat yang timbul karena kelambatan dan atau hilang hilang dalam dalam pengir pengirima iman n daripa daripada da berita berita-ber -berita ita,, surat-s surat-sura uratt atau atau dokumen-dokumen.

-

Bank Bank-b -ban ank k tida tidak k teri terika katt kewa kewaji jiba ban n atau atau tang tanggu gung ng jawa jawab b seba sebaga gaii akibat yang timbul karena terputusnya bisnis mereka disebabkan halhal di luar kekuasaanya.

Adapun bentuk dan jenis L/C  jenis  L/C :: 1. Revo Revoca cabl blee Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  2. Irevo Irevoca cabl blee Lette Letterr Of Cred Credit  it 

3. Confir Confirmed med Irrev Irrevoca ocable ble Lett Letter er Of Cred Credit  it  4. Transf Transferab erable le Letter Letter Of Credit  Credit  5. Back Back To To Back Back Let Lette terr Of Cred Credit  it  6. Red Red Clau Clause se Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  7. Green Green Ink Ink Claus Clausee Lette Letterr Of Credit  Credit  8. Revo Revolvi lving ng Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  9. Stan Stand d By By Lett Letter er Of Of Cred Credit  it  Hadirnya

Unif Unifor orm m

Cust Custom om

and and

Prac Practi tice ce

for for Docu Docume ment ntar aryy

sebagaii suatu suatu kompil kompilasi asi hukum hukum kebiasa kebiasaan an intern internasio asional nal Credit (UCP) sebaga mengenai  Documentary Credit dapat Credit dapat memberikan suatu keseragaman di dalam praktek-praktek praktek-praktek kebiasaan kebiasaan tersebut tersebut sehingga sehingga dapat menghinda menghindari ri adanya adanya perbed perbedaan aan persep persepsi. si. Di Indone Indonesia sia belum belum ada suatu suatu ketent ketentuan uan  perundang-undangan

yang

khusus

mengatur

masalah

penggunaan

 Documentary Credit .

B. Saran

1. Seba Sebaik ikny nyaa peng pengat atur uran an L/C   L/C dalam dalam praktek perdagangan internasional harus ada ketentuan yang jelas yang mempunyai mempunyai kekuatan kekuatan mengikatny mengikatnyaa dengan dengan  produk hukum legislatif atau produk hukum hukum yudikatif tingkat nasional atau Konvensi tingkat Internasional. Sehingga ada standar dan kekuatan untuk   perlindungan

bagi

pihak-pihak

yang

terlibat

dalam  L/C  secara

internasional. 2. Hend Hendak akny nyaa peng pengat atur uran an L/C   L/C dalam dalam praktek hukum perbankan di Indonesia ada ada kete ketent ntua uan n dala dalam m bent bentuk uk unda undang ng-u -und ndan ang. g. Tida Tidak k hany hanyaa seba sebata tass Peraturan Peraturan Pemerintah atau dari Peraturan BI saja. Sehingga ada kekuatan kekuatan dan dasar yang kuat bagi pengaturan L/C  pengaturan  L/C di di Indonesia. 3. Seba Sebaik ikny nyaa dala dalam m prak prakte tek k peng penggu guna naan an  L/C  dala dalam m tata tata atur aturan an huku hukum m nasion nasional al Indone Indonesia sia ada kejela kejelasan san mengen mengenai ai aturan aturan bakuny bakunya. a. Sehing Sehingga ga

diharapkan ada prosedur yang sama dan tetap. Tidak berdasarkan pada kebiasaan-kebiasaaan saja.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

1. Etty Etty Susil Susilow owat atii Suhard Suhardo. o. 2001 2001.. Cara Pembayaran dengan Letter of Credit  dalam Perdagangan Luar Negeri . Semarang: FH UNDIP. 2. Amir Amir M.S. M.S. 2003 003.  Letter of Credit Dalam Bisnis Ekspor Impor . Jakarta: PPM.

Peraturan Perundang-Undangan

1. Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah No. No. I Tahun Tahun 1982 1982 tanggal tanggal 16 Januari Januari 1982 1982 tentang tentang Pelaksanaan Ekspor, Impor dan Lalu Lintas Devisa 2. Surat Edaran Edaran Bank Bank Indonesia Indonesia (BI) No. No. 26/34/UL 26/34/ULNtang Ntanggal gal 17 Desember Desember 1993 1993 tentang UniformsCustoms and Practice for Documentary Credits(UCP) 1993 Revision- International Chamber of Commerce (ICC) Publication No. 500 3. Peraturan Peraturan Bank Indone Indonesia sia No. 5/11/PBI 5/11/PBI/2003 /2003 tangga tanggal23 l23 Juni 2003 2003 tentang tentang Pembayaran Transaksi Impor 

Internet

www.gudangmateri.com/2010/07/ perdagangan  perdagangan-internasional.html www. /lc-letter-of-credit.html/ pengertian-perdagangan-internasional.html   pengertian-perdagangan-internasional.html  viii.jasa-jasa perbankan edukasi ekonomi www.crayonpedia.org/.../BSE:Pe www.crayonpedia.org/.../BSE: Perd rdag agang angan an _In Inte tern rnas asio ional nal _9. _9.2_  2_  id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF