MAKALAH ( TAUDIH AL ASMA WA SIFAT )

October 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download MAKALAH ( TAUDIH AL ASMA WA SIFAT )...

Description

 

MAKALAH “ TAUHID ASMA’ WA AL-SHIFAT ” Dosen Pengajar : H.DARBI, M.PD.I Mata Kuliah : Ilmu Pendidikan Islam

Disusun Oleh :

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NURULFALAH AIRMOLEK  TAHUN 2022

 

KATA PENGANTAR 

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. karena  berkah rahmat serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “TAUHID DALAMASMA’ WA AL-SHIFAT” ini dengan tepat. Makala Mak alah h berjud berjudul ul “TAUHI “TAUHID D DALAMA DALAMASMA SMA’’ WA AL-SHI AL-SHIFAT FAT”” ini disusun disusu n untuk memenuhi memenuhi tugas yang diberikan dosen yang bersangkut bersangkutan. an. Tema yang akan dibahas dimakalah ini sengaja dipilih oleh dosen H. Darbi, M. pd.I  pembimbing untuk di pelajari lebih dalam. Dan dapat menambah wawasan bagi  pembaca. Penuliss menguc Penuli mengucapk apkan an terima terima kasih kasih sebesar sebesar-be -besarn sarnya ya kepada kepada berbag berbagai ai  pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah, sehingga dapat selesai tepat waktu. Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan sudut  pandang baru dan pengetahuan pengetahuan bagi penulis serta para pembaca. Dalam makalah ini penulis juga menyadari terdapat terdapat kekurangan d dan an jauh da dari ri ka kata ta sempu sempurn rna, a, un untu tuk k itu itu segal segalaa krit kritik ik da dan n saran saran gu guna na pe perb rbai aika kan n da dan n kesempurnaan sangat penulis nantikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan para pembaca.

30 September 2022

Penulis

 

i

 

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................ PENGANTAR.................................................. ............................................... .........................ii DAFTAR ISI................................. ISI....................................................... ............................................ ................................... .............ii ii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Belakang .......... ............... .......... .......... .......... .......... .......... ......... .......... ............... ................... ................1 ......1 B. Rumusan Rumusan Masalah.... Masalah........ ......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .......... .............. ................... ..............1 ....1 C. Tujuan .......................................... ................................................................ ............................................ .........................1 ...1 BAB II PEMBAHASAN

A. PengertianA PengertianAsma’ sma’ wa al-Shifat.... al-Shifat......... .......... ......... ......... .......... .......... .......... ........... .............2 .......2 B. MaknaTauh MaknaTauhid id Asma’ wa al-Shifat... al-Shifat........ .......... ............. .................. ................... .............3 ....3 C. Manh Manhaj aj Sala Salaff (Par (Paraa sahab sahabat at,, tabi tabiin in da dan n ul ulam amaa pa pada da ku kuru run n waktu yang di utamakan) dalam HalAsma’ wa al-Shifat Allah SWT..................................... SWT............... ............................................ ............................................ ..................................4 ............4 D. Urge Urgens nsii Tauh Tauhid id Asma’ Asma’ da dan n Sifa Sifatt serta serta pe peng ngaru aruhn hnya ya da dala lam m kehidupan .................................................... ........................................................................ ............................. .........5 5 BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan...................................... Kesimpulan............................................................ ............................................8 ......................8 B. Saran .......................................... ................................................................ .................................................8 ...........................8 DAFTAR PUSTAKA................................ PUSTAKA...................................................... ........................................ ......................9 ....9

ii

 

BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bel Belak akan ang g

Pembahasan mengenai tauhid merupakan hal yang paling urgen dalam agama islam. Dimana tauhid mengambil peranan penting dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh,selain juga sebagai inti atau akar  dari pada” aqidah islamiyah “. Tauhid asma’ dan sifat merupakan salah satu macam-macam tauhid yang artinya meng Esa kan Allah dalam apa yang yan g Allah Allah miliki miliki dari dari nama-na nama-nama ma dan sifat-si sifat-sifat fat-Ny -Nya. a. Asmaul Asmaul hu husna sna secara harfiah ialah nama-nama,sebutan,gelar Allah yang baik dan Agung sesuai dengan sifat-sifat-Nya. Nama-nama Allah yang mulia dan Agung itu itu meru merupa paka kan n su suat atu u ke kesat satua uan n ya yang ng meny menyat atu u da dalam lam ke kebe besar saran an da dan n ke kehe heba bata tan n mili milik k Alla Allah. h. Di Diha hara rapk pkan an da dari ri pe penu nuli lisa san n maka makala lah h in ini, i,ki kita ta mendap men dapatk atkan an penget pengetahu ahuan an yang yang lebih lebih luas luas tentan tentang g tauhid tauhid khususn khususnya ya tauhid asma’ dan sifat.

B.  Rumusan Masalah 1. Apa Apa pen penge gert rtia iana nasm sma’ a’ wa wa alal-sh shif ifat at ? 2. Apa saja maknat maknatauh auhid id asma’ asma’ wa wa al-shi al-shifat fat ? 3. Baga Bagaim iman anaa manh manhaj aj salaf salaf (p (para ara sahaba sahabat, t, tabiin tabiin da dan n ul ulam amaa pa pada da kurun waktu yang di utamakan) dalam halasma’ wa al-shifatallah swt ?

4. Bagaimana urgensi tauhid asma’ dan sifat serta pengaruhnya dalam kehidupan

?

C. Tujuan 1. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii pengerti pengertiana anasma’ sma’ wa al-Shi al-Shifat fat 2. Untuk mengetahui mengetahui maknatauh maknatauhid id Asma’ Asma’ wa al-Shifat al-Shifat 3. Untuk Untuk menge mengetah tahui ui Manhaj Manhaj Salaf Salaf (Par (Paraa sahaba sahabat, t, tabiin tabiin dan dan ulama ulama  pada kurun waktu yang di utamakan) dalam halasma’ wa alshifatallah SWT

1

 

4. Untuk mengeta etahui Urg rgeensi Tauhid Asma’ sma’ dan Sifat se serrta  pengaruhnya dalam kehidupan kehidupan BAB II PEMBAHASAN A. Pengert PengertianAs ianAsma’ ma’ wa al-Shifat al-Shifat

 Nama dalam kamus besar bahasa Indonesia I ndonesia merupakan kata benda yang berarti kata untuk menyebut atau memanggil orang (tempat, barang,  binatang).1 Sedangkan dalam kamus bahasa Indonesia Kontemporer Nama adalah ada lah sebuta sebutan n atau atau penggi penggilan lan pada pada orang, orang, binata binatang, ng, dan sebagai sebagainya nya..2 Dalam Dal am bahasa bahasa Arab Arab kata kata asma asma adalah adalah bentuk bentuk jamak dari dari kataIsm kataIsmyan yang g  biasa diterjemahkan dengan ”nama”. Ia berakar kata dariassumuyang diartikan ketinggian, diartikan ketinggian, atau assimah yang juga berarti tanda. tanda. Memang Memang pada 3 hakekatnya hakek atnya nama merupakan merupakan tanda bagi sesuatu.  Kata al-Husna adalah  bentuk muannats (feminin) dari kata Ahsan yang berarti ”terbaik”. Penyifatan nama-nama Allah SWT dengan kata terbentuk ter (superlatif) ini menunjukkan bahwa nama-nama tersebut bukan sajabaik, tetapi juga  paling baik (terbaik) ( terbaik) bila dibandingkan dengan yang baik lainnya, apakah a pakah yang baik dari selain-Nya itu wajar disandang-Nya atau tidak. Demikian nama nama Al Al-H -Hu usna sna menu menunj njuk ukka kan n na nama ma-n -nam amaa-Ny Nyaa ad adal alah ah ya yang ng amat amat sempu sem purn rna, a, tida tidak k

sedik sedikit itpu pun n

terk terkon onta tami mina nasi si de deng ngan an ke keca cacat catan an da dan n

ke kele lema maha han. n. “All “Allah ah memp mempun unya yaii asma asma’’ wa al al-sh -shifa ifat, t, maka maka be berd rdoa oala lah h kepada-nya dengan menyebut asmaul husan itu”  Nama/sifat-sifat yang disandang Allah SWT itu terambil dari  bahasa manusia. Namun kata yang disandang manusia, pasti selalu mengandung makna kebutuhan serta kekurangan, di antaranya ada yang 1

Departema Depa rteman n Pendi Pendidikan dikan Dan Kebu Kebudayaa dayaan, n,  Kamus Besar Bahasa Indonesia Indonesia,, (Jakarta : Balai Pustaka, 1990), h. 607. 2 Pe Pete terr Sa Sali lim m dan dan Yenn Yenny y Sa Sali lim, m,  Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer , (Jakarta : Modern English Press, 1991), h. 1021. 3 Jaffar Siddiq,Ternya Siddiq,Ternyata ta Ada 100 Asma’ Al-Husna Al-Husna,, (Yogyakar (Yogyakarta ta : Qiyas, Qiyas, 2009), h.5

2

 

tidak dapat dipisahkan. Keberadaan pada suatu tempat, atau arah, tidak  mungki mun gkin n dapat dapat dip dipisah isahkan kan dari dari manusi manusia. a. Ini merup merupaka akan n kenisca keniscayaa yaan n sekaligus kebutuhan kita sebagai manusia, dan dengan demikian ia tidak  disandangkan kepada tuhan, karana kemustahilan pemisahan itu. Ini berbeda halnya dengan kata ”kuat”. Bagi manusia, kekuatan diperoleh melalui sesuatu yang bersifat materi dan latihan, tenaga yang  besar yakni adanya otot-otot dan tulang tubuh yang berfungsi baik, dalam arti kita membutuhkan hal tersebut untuk memiliki kekuatan. Kekuatan tersebu ters ebutt tentun tentunya ya tidak tidak sesuai sesuai dengan dengan kebesar kebesaran an Allah Allah SWT, SWT, sehing sehingga ga sefat kuat buat Tuhan hanya dapat dipahami dengan menyingkirkan dari nama/sifat tersebut hal-hal yang mengandung arti kekurangan, kelemahan, atau kebutuhan itu. Sifatdalam kamus besar bahasa Indonesia berarti rupa dan keadaan yang tampak pada suatu benda; tanda lahiriah. Atau peri keadaa kea daan n yang yang menuru menurutt kodrat kodratnya nya ada pada pada  sua suatu tu (benda (benda,, orang, orang, dsb). dsb). Dalam arti yang lain adalah ciri khas yang ada pada sesuatu ( untuk  membedakan dari yang lain).

B. MaknaTauh MaknaTauhid id Asma’ Asma’ wa al-Shifat al-Shifat

Makna tauhid asma’ wa al-shifat itu beriman kepada nama-nama Allah SWT dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang diterangkan dalam alQur’an dan sunnah rasul-nya SAW menurut apa yang pantas bagi Allah 4

SWT, tanpa ta’wil dan ta’til, tanpa takyif, dan tamtsil berdasarkan  firman Allah SWT dalam suratAsy Syuraayat. Artinya: “tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha mendengar dan melihat.”(Asy Syu Syura ra 42:11). Allah SWT menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan bahwa Dia adalah maha mendengar dan maha melihat. Maka Dia diberi nama dan disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk untu k diri-Nya diri-Nya dan dengan dengan nama dan sifat yang disampaikan disampaikan oleh Rasul-

4

Shalih Shali h, (Jakarta bin Fauza Fauzan n binHaq, Abdul Abdullah lah al-Fauza al-Fauzan,  Hasan Bashori, Bashori : Darul 2009), h. 97. n,  Kitab

3

Tauhid,juz I, Tarj, Agus

 

 Nya. Al-Qur’an dan as Sunnah dalam hal ini tidak boleh dilanggar, karena tidak tid ak

seoran seorangpu gpun n yang lebih mengeta mengetahui hui Allah Allah SWT dari pada pada Allah Allah

SWT SW T se send ndir iri, i, dan dan tida tidak k ada ada -- se sesu suda dah h Al Alla lah h -- or oran ang g ya yang ng le lebi bih h mengetahui Allah SWT dari pada Rasul-Nya maka barang siapa yang mengingka mengi ngkari ri nama-nama nama-nama Allah SWT dan sifat-sifat-Nya sifat-sifat-Nya atau menamai Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat makhluk-Nya, atau menakwilkan dari maknanya yang benar, maka dia telah   berbicara tentan ten tang g Allah Allah tanpa tanpa ilmu ilmu dan berdus berdusta ta terhada terhadap p Allah Allah dan Rasul-N Rasul-Nya. ya. Firman Allah dalam suratAl-Kahfiayat 15.   Artinya :“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” (Al Kahfi18:15).

C. Manha Manhajj Salaf Salaf (Para (Para sahab sahabat, at, tabiin tabiin da dan n ulama ulama pada kurun kurun waktu waktu yang di utamakan) dalam HalAsma’ wa al-ShifatAllah SWT

Yaitu mengimani mengimani dan menetapkannya sebagaimana ia datang datang (apa adanya) tanpa tahrif (mengubah), ta’thil (menafikan), Takyif (menahyakan  bagaimana) dan tamtsil (menyerupakan), dan hal itu termasuk pengertian  beriman kepada Allah SWT. Syaikh Ibnu Taimiyah berkata, “Kemudian ucapan yang menyeluruh dalam semua bab ini adalah hendaknya Allah SWT itu disifati dengan apa yang ia sifatkan untuk Diri-Nya atau yang disi disifat fatka kan n oleh oleh Rasu Rasull-Ny Nya, a, da dan n de deng ngan an ap apaa ya yang ng di disif sifat atka kan n ol oleh eh as Sabiqun al Awwalun (para generasi pertama), serta tidak melampawui al Qur’an dan al Hadits”. 5 Imam Ahmad berkata, “Allah tidak boleh disifati kecuali dengan apa yang disifati olah-Nya untuk Diri-Nya atau apa yang disifatkan oleh Rasulnya, serta tidak boleh melampaui al-Qur’an dan as-Sunnah. Madzhab salaf menyifati Allah dengan apa yang Dia sifatkan untuk diri-Nya dan dengan den gan apa yang yang disifa disifatka tkan n olah olah Rasul-N Rasul-Nya, ya, tanpa tanpa tahrif tahrif dan ta; ta;thi thil, l, takyifdan tamtsil”. Kita mengetahui bahwa apa yang Allah sifatkan untuk 

5

  Sya Syaikh ikh Imam Ibnu Taimi Taimiyah yah, ,  Dalam Shalih bin Fauzan bin 2009), Abdullah al Fauzan, Kitab Tauhid,juz I, Tarj, Agus Hasan Bashori Bashori, , (Jakarta :Darul Haq, h. 98.

4

 

diri-Nya adalah Haq (benar), tidak mengandung teka-teki dan tidak untuk  ditebak. Maknanya sudah dimengerti, sebagaimana maksud orang yang  berbicara juga dimengerti dari pembicaraannya. Apalagi yang berbicara itu adalah Rasullullah, manusia yang paling mengerti yang dia katakan, yang  paling fasih dalam menjelaskan ilmu, dan yang paling baik, serta mengerti dalam dal am menjel menjelaska askan n atau member memberii petunj petunjuk. uk. Dan sekali sekalipun pun demiki demikian an tidaklah ada sesuatupun yang menyerupai Allah SWT, tidak dalam Diri (Dzat) Nya yang maha suci yang disebut asma’dan sifat-Nya, juga tidak  dalam perbuatan-Nya. Sebagaiman yang kita yakini bahwa Allah SWT mempunyai Dzat, juga af’al (perbuatan), maka begitu pula Dia benar benar mempunyai sifat-sifat, tetapi tidak ada satupun yang menyamai-Nya,  juga tidak dalam perbuatan-Nya. Setiap yang mengharuskan adanya kekurangan dan hudust maka Allah SWT benar-benar bebas dan maha suci da dari ri ha hall terse tersebu but. t. Sesu Sesung nggu guhn hnya ya Al Alla lah h SWT SWT ad adal alah ah ya yang ng memi memili liki ki kesempurnaan yang paripurna, tidak ada batas di atas-Nya. Dan mustahil  baginya mengalami hudust, karna musthil bagi-Nya sifat ‘adam (tidak  ada); ada ); sebab sebab hudust hudust mengha mengharusa rusan n adanya adanya sifat sifat ‘adam ‘adam sebelum sebelumnya nya,, dan karna sesuatu yang baru pasti memerlukan Muhdist (yang mengadakan), karna juga Allah SWT bersiafat wajibul wujud binafsihi(wajib ada dengan sendiri-Nya)  Madzhab salaf adalah antara ta’thil dan tamtsil. Mereka tidak  menyamakan atau menyerupakan sifat-sifat Allah SWT dengan sifat-sifat makhluk-Nya. Sebagaimana mereka tidak menyerupakan dzat-Nya dengan dzat pada makhluk-Nya. Mereka tidak menafikan apa yang Allah SWT sif sifat atka kan n un untu tuk k diri diri-Ny -Nya, a, atau atau ap apaa ya yang ng di disif sifat atka kan n ol oleh eh Rasu Rasul-N l-Nya ya.. Seandainya mereka menafikan, berarti mereka teleh menghilangkan asma’ al husna dan sifat-sifat-Nya yang ‘ulya (luhur), dan berarti merubah kalam dari tempat tempat yang sebenarnya, sebenarnya, dan berarti berarti pula mengingkariasm mengingkariasma’Allah a’Allah SWT dan ayat-ayat-Nya.

D. Urge Urgen nsi Tau Tauhi hid d Asma’ sma’ dan dan Sida Sidatt Kehidupan

5

Ser ertta

Pengar ngaruh uhny nya a dala dalam m

 

Sesu Sesung nggu guhn hnya ya,, term termasu asuk k ya yang ng pe pent ntin ing g ba bagi gi se seor oran ang g pe penc ncar arii kebenaran,s keben aran,sebelum ebelum mempelajari mempelajari sisi tauhid yang rinci dan mendetail dari asma’

dan

sifat.

Hendaklah

ia

mengerti

pentingnya

tauhid

ini,kedudukan,perananannya secara khusus dan dalam seluruh sisi agama ini secara umum. Seorang hamba tidak akan mendapat kebaikan dan tidak   pula kebahagiaan,kecuali dengan mengenal Rabb-Nya dan beribadah kepada-Nya. Bila ia melakukan yang demikian itu,maka itulah puncak  yang yan g dikehe dikehenda ndaki-N ki-Nya, ya,yai yaitu tu untukuntuk-Nya Nya ia dicipt diciptaka akan. n. Adapun Adapun selain selain itu,mungkin suatu yang utama dan bermanfaat,atau keutamaan yang tidak  ada manfaatnya,atau suatu tambahan yang membahayakan. Oleh karena itulah,dakwah para rasul kepada umatnya adalah (menyeru) untuk beriman kepa kepada da Al Alla lah h dan dan beri beriba bada dah h kepa kepada da-N -Nya ya.. Se Seti tiap ap Rasu Rasull memu memula laii dakwahnya dari hal itu. Sebagaimana(dapat)diketahui dari sejarah dakwah  para Rasul yang diterangkan dalam Al-Qur’an. Untuk

memulai

kebahagiaan

dan

keselamatan

serta

keberuntun keberu ntungan,y gan,yaitu aitu dengan dengan merealisasika merealisasikan n tauhid tauhid yang dibangun atas keimanan kepada Allah. Dan untuk mewujudkan keduanya,(maka)Allah mengutus utusan-Nya. Itulah yang di dakwahkan para Rasul,dari yang  pertama(Nuh)hingga yang terakhir(Muhammad). Pertama : Yaitu tauhid ‘ilmi ‘ilmi khabar khabarii al i’tiqad i’tiqadi. i. Meliput Meliputii peneta penetapan pan sifat-si sifat-sifat fat kesemp kesempurn urnaan aan Allah dan menyucikan-Nya dari segala penyerupaan dan penyamaan,serta mensucikan dari sifat-sifat tercela. Kedua : Yaitu beribadah kepada-Nya saja, saj a,ti tida dak k meny menyek ekut utuk ukan an-Ny -Nyaa da dan n memu memurn rnik ikan an ke kecin cinta taan an ke kepa pada da- Nya,serta mengikhlasan kepada-Nya dan Ridha terhadap-Nya sebagai Rabb. Rab b. Ilah Ilah dan wali. wali. Tidak Tidak menjad menjadika ikan n untukuntuk-Nya Nya tandin tandingan gan dalam dalam  perkara apapun. Allah telah mengumpulkan kedua jenis tauhid ini dalam surah Al-ikhlas dan Al-kafirun. Dalam surat Al-ikhlas terdapat keterangan yang wajib dimiliki Allah,yaitu berupa sifat2 sempurna. Juga menegaskan apa-apa yang wajib disucikan disucikan dari-N dari-Nya,ya ya,yaitu itu berupa sifatsifat sifatsifat tercela tercela dan  penyerupaan. Adapun surat Al-kafirun,menerangkan wajibnya beribadah

6

 

hanya kepada-Nya,tidak menyekutukan-Nya dan berlepas diri dari segala  peribadatan kepada selain-Nya . Salah satu dari dua tauhid ini tidak akan terjadi kecuali bila disertai tauhid yang satunya lagi. Oleh karena itu,Nabi sering membaca dua surat ini dalam dalam sholat sholat sunnah sunnah fajar, fajar,mag magrib rib dan witir. witir. Urgens Urgensii tauhid tauhid dalam dalam kehidupan sehari-hari sangat besar pengaruhnya,sebagai dasar utama yang dibangun atasnya seluruh ajaran islam. Mungkinkah kita menjadi orang yang bertauhid seperti yang diinginkan? Dengan berdo’a dan memohon tauf taufik ik da dari ri-N -Nya ya In Insy syaa Al Alla lah h kita kita bi bisa sa menc mencap apai ai ke kear arah ah itu itu mini minima mall  pemahaman tauhid kita tidak melenceng dari rambu-rambu yang ditetapkan Allah. Semua itu memerlukan pemahaman yang benar akan tauhid tau hid dari dari sumber sumbernya nya yang yang autent autentik ik yaitu yaitu al qur’an qur’an dan sunnah sunnah serta serta kitab-kit kitabkitab ab tauhid tauhid yang yang di akui akui keabsa keabsahan hannya nya oleh oleh ulamau ulamaulama lama islam islam dahulu dan sekarang.

7

 

BAB III PENUTUP A. Kesi Kesimp mpul ulan an Tauhid

Asma’

dan

Sifat

Merupakan

bagian

dari

mentau men tauhid hidkan kan(me (menge ngesaka sakan)A n)Allah llah dalam dalam aqidah aqidah islam. islam. Tauhid Tauhid ini merupakan bentuk penerapan pengesaan dari makhluk terhadap Allah mengenai Nama-nama-Nya dari sifat-sifat-Nya,yang mana nama-nama da dan n sif sifat at-si -sifat fat ini ini tela telah h diat diatri ribu butk tkan an ol oleh eh-Ny -Nyaa sendi sendiri ri at atau au ya yang ng dise diseb butk utkan

Ras asu ulNya lNya

dala dalam m

ha hadi dist st

ta tanp npaa

men mengi gilu lust stra rasi sik kan

menyerupak menye rupakan an dengan dengan sesuatu menyimpangkan menyimpangkan makna(tahri makna(tahrif) f) atau  bahkan menolak nama atau sifat tersebut. Makna tauhid asma’ wa al-shifat itu beriman kepada namanama Allah SWT dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang diterangkan dalam al-Qur’an dan sunnah rasul-nya SAW menurut apa yang pantas  bagi Allah

SWT, tanpa ta’wil dan ta’til, tanpa takyif, dan tamtsil

 berdasarkan firman Allah SWT dalam suratAsy Syuraayat. Yaitu mengimani mengi mani dan menetapkann menetapkannya ya sebagaimana sebagaimana ia datang (apa adanya) adanya) tanpa tan pa tahrif tahrif (mengu (mengubah bah), ), ta’thil ta’thil (menaf (menafika ikan), n), Takyif Takyif (menah (menahyak yakan an  bagaimana) dan tamtsil (menyerupakan), dan hal itu termasuk   pengertian beriman kepada Allah SWT. Dimana urgensi tauhid asma dan sifat ini Salah satu dari dua tauhid ini tidak akan terjadi kecuali bila disertai tauhid yang satunya lagi. Oleh karena itu,Nabi sering membaca dua surat ini dalam sholat sunnah fajar,magrib dan witir. Urgensi tauhid dalam kehidupan sehariharii sangat har sangat besar besar pengar pengaruhn uhnya, ya,seb sebaga agaii dasar dasar utama utama yang yang dibang dibangun un atasnya seluruh ajaran islam. B. Saran

Se Semo moga ga kita kita dapa dapatt meng menget etah ahui ui te tent ntan ang g ha hart rtaa da dan n da dapa patt mengap men gaplik likasi asikan kanny nyaa dalam dalam kehidu kehidupan pan seharisehari-har harii karena karena sebagia sebagian n

8

 

orang masih ada yang tidak mengetah mengetahui ui akan makna dari tauhid asma dan sifat serta urgensinya dalam kehidupan. DAFTAR PUSTAKA

Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka, 1990. Salim, Peter dan Yenny Salim Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta : Modern English Press, 1991. Siddiq, Jaffar . Ternyata Ada 100 Asma’ Al-Husna. Yogyakarta : Qiyas, 2009. Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Kitab al-Fauzan,  Kitab Tauhid,juz I, Tarj, Agus Hasan  Bashori.. Jakarta : Darul Haq, 2009.  Bashori Taim Ta imiy iyah ah,, Syai Syaikh kh Imam Imam Ib Ibnu nu .  Dalam

Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-

 Fauzan, Kitab Tauhid,juz I, Tarj, Agus Hasan Bashori. Bashori. Jakarta :Darul Haq, 2009.

9

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF