makalah suku gorontalo.docx

November 21, 2018 | Author: komang sudiarba | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download makalah suku gorontalo.docx...

Description

MAKALAH PKN

1

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah “Suku Gorontalo” ini dapat terselesaikan. Dalam proses  penyusunan makalah ini kami telah banyak mendapatkan sebuah pengetahuan baru sebagai sebuah proses mendapatkan keidealan berfikir dan bersikap, meskipun sebuah  perjuangan itu tidak selamanya dipertemukan dengan bunga mawar yang indah, tetapi sebuah perjuangan juga akan mendapatkan kerikil-kerikil tajam yang sekali  –  kali   kali akan menjadi penghalang, tetapi kami tetap yakin akan banyak orang yang akan tetap memberikan senyumannya untuk melalui perjuangan tersebut. Pada kesempatan ini perkenankan kami untuk mengucapkan terimakasih kepada Bapak/Ibu Guru Mata Pelajaran Antropologi yang telah membimbing kami sehingga makalah ini dapat tersusun. Kami menyadari sepenuhnya, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan, oleh karena karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan dan penulisan makalah ini. Akhirnya kepada Tuhan Yang Maha Esa-lah jualah kiranya kami memohon dan  berdoa semoga kebaikan dan bantuan yang yang diberikan diberikan semua pihak kepada kepada kami mendapat imbalan.

Banyuatis,

Januari 2018

Penyusun

i

DAFTAR ISI

.................................................................. ........................................... ..................... HALAMAN JUDUL ............................................

i

KATA PENGANTAR .............................................. .................................................................... ...................................... ................

ii

................................................................ ............................................. ................................... ............. DAFTAR ISI .........................................

iii

BAB I

PENDAHULUAN ............................................... ..................................................................... ........................... .....

1

1.1. Latar Belakang ............................................ .................................................................. .......................... ....

1

1.2. Rumusan Masalah ............................................. .................................................................. .....................

2

1.3. Tujuan ............................................ ................................................................... ......................................... ..................

2

PEMBAHASAN ............................................... ..................................................................... ............................... .........

4

2.1.

Kebudayaan Suku Gorontalo .......................................... .................................................. ........

4

2.2.

Letak Geografis ............................................... ..................................................................... ......................

4

2.3.

Sejarah Gorontalo .......................................... ................................................................. .........................

5

2.4.

Sistem Bahasa........................................... Bahasa.................................................................. ............................... ........

5

2.5.

Sistem Teknologi .......................................... ................................................................. .......................... ...

6

2.6.

Sistem Pendidikan dan dan Pengetahuan Pengetahuan ..................................... .....................................

6

2.7.

Sistem Perekonomian ............................................ ............................................................. .................

7

2.8.

Sistem Organisasi ............................................. ................................................................... ......................

7

2.9.

Sistem Religi ........................................... ................................................................. ............................... .........

8

2.10. Sistem Kesenian ......................................... ............................................................... ............................ ......

8

2.11. Rumah Adat ............................................ .................................................................. ............................... .........

8

2.12. Makanan Khas .............................................. .................................................................... ......................... ...

9

BAB III PENUTUP ..................................... ........................................................... ............................................ ............................ ......

10

BAB II

3.1.

Kesimpulan ........................................... ................................................................. .................................. ............

10

3.2.

Saran ............................................... ..................................................................... ....................................... .................

10

DAFTAR PUSTAKA ............................................ .................................................................. .......................................... ....................

11

LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN-LAMPIRAN .............................................. ..................................................................... ............................... ........

12

ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Manusia adalah mahluk yang di ciptakan tuhan sebagai satu-satunya mahluk yang berbudaya, di mana kebudayaan memiliki pegertian sebagai seluruh system gagasan,tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang di jadikan manusia manus ia dalam proses p roses belajar (Koentjaraningrat). Sebelum kedatangan bangsa-bangsa barat di kawasan nusantara ini, adat adalah satu-satunya system yang mengatur masyarakat dan pemerintahan, terutama di kerajaan-kerajan yang ada di Indonesia misalnya kerajaan melayu mulai dari aceh, riau, malaka,  jawa, banjar, bugis, hingga ambon dan ternate. Agama islam pada umumnya terintragasi dengan adat-adat yang di pakai di kerajaan-kerajaan tersebut. Gorontalo adalah sebuah provinsi sebuah provinsi di Indonesia. di Indonesia.   Sebelumnya, semenanjung Gorontalo (Hulontalo) merupakan wilayah Kabupaten Gorontalo dan Kota Madya Gorontalo di Sulawesi Utara.  Utara.  Seiring dengan munculnya pemekaran wilayah  berkenaan dengan otonomi daerah di Era Reformasi, provinsi ini kemudian dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000,  2000,   tertanggal 22 tertanggal 22 Desember  2000  2000 dan menjadi Provinsi ke-32 di Indonesia. Ibukota Provinsi Gorontalo adalah Kota Gorontalo (sering disebut juga Kota Hulontalo) yang terkenal dengan julukan "Kota Serambi Madinah". Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 32 provinsi di wilayah Republik Indonesia yang memanjang dari Timur ke Barat di Bagian Utara Pulau Sulawesi. Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sulawesi, Sebelah Timur berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara, Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Tengah, Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. Selain itu, Gorontalo juga berada pada “mulut” Lautan Pasifik yang menghadap pada negara Korea, Jepang dan Amerika Latin.Sudah tentu “kelebihan posisi” ini dapat memberikan peluang yang baik dalam  pengembangan perdagangan perekonomian dan pariwisata. Menurut data BPS tahun 2013 (2013 : 2) bahwa Provinsi Gorontalo secara keseluruhan memiliki 77 kecamatan serta 735 Desa/Kelurahan. Data ini akan terus mengalami perubahan seiring dengan adanya rencana pemekaran Daerah Otonom

1

Baru (DOB) di Provinsi Gorontalo yang diprediksi akan selesai pada tahun 2020 mendatang. Provinsi Gorontalo menjadi salah satu daerah hasil pemekaran yang terbilang sukses. Provinsi Gorontalo sebagian besar terdiri dari daerah pegunungan yang membentang dari utara ke selatan provinsi ini. Panorama Pegunungan Gorontalo sangat menakjubkan.Gunung-gunung menakjubkan.Gunung-gunung dan hutan adalah rumah-rumah bagi flora dan fauna unik.Anoa, tarsius, burung maleo, dan babi rusa adalah salah satu spesies langka yang dapat Anda ditemukan di sini.Maleo, misalnya, adalah spesies burung yang telurnya lebih besar dari tubuhnya sendiri.Sementara Tarsius adalah primata terkecil di dunia, tetapi memiliki panjang sekitar 10 cm. Di hutan Gorontalo terdapat pohon ebony, lingua, nantu, meranti, dan rotan.Di bagian selatan laut Gorontalo, yaitu di Teluk Tomini, ada beberapa pulau kecil yang tersebar.Pulau pulau belum berpenghuni dan pasir putih sangat indah mengelilingi.Teluk me ngelilingi.Teluk Tomini dilintasi oleh garis khatulistiwa dan secara alami ditinggali oleh beragam jenis hewan laut.Karena itu, Teluk Tomini adalah surga bagi para penyelan.

1.2. Rumusan Masalah

Dari latar belakang kita dapat merumuskan keragaman budaya yang ada di Indonesia,dan yang terkhusus bu-daya gorontalo misalnya: Sistem Bahasa, Teknologi, Ekonomi, Organisasi, Pengetahuan, Religi, Dan Sistem Kesenian. Dari latar belakang kita dapat merumuskan masalah : 1)

Bagaimana sistem religi di suku Gorontalo?

2)

Bagaimana sistem organisasi masyarakat suku Gorontalo?

3)

Bagaimana sistem pengetahuan dan teknologi masyarakat suku Gorontalo?

4)

Bagaimana sistem bahasa masyarakat suku Gorontalo?

5)

Bagaimana sistem kesenian masyarakat suku Gorontalo?

6)

Bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat suku Gorontalo?

1.3. Tujuan

Dari rumusan masalah kita dapat mengetahui tujuan : 1) Untuk mengetahui bagaimana sistem religi suku Gorontalo 2) Untuk mengetahui bagaimana sistem organisasi masyarakat suku Gorontalo

2

3) Untuk mengetahui bagaimana sistem pengetahuan dan teknologi masyarakat suku Gorontalo 4) Untuk mengetahui bagaimana sistem bahasa masyarakat suku Gorontalo 5) Untuk mengetahui bagaimana sistem kesenian masyarakat suku Gorontalo 6) Untuk mengetahui bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat suku Gorontalo

3

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Kebudayaan Suku Gorontalo

Umumnya, orang Gorontalo hidup bertani. Sebagian kecil bergerak di bidang  perdagangan eceran. Mereka terbilang ulet dalam lapangan ini. Di bidang kerajinan, mereka memproduksi rotan, kursi batang kelapa, anyaman tikar dan sebagainya. Ada  pula daerah yang menjadi obyek pariwisata, seperti Danau Limboto dan beberapa  benteng dari jaman penjajahan. Sebagai sarana penunjang pariwisata, telah dibangun dibangun sejumlah hotel dan motel di sepanjang jalan raya. ra ya. penarikan garis keturunan dilakukan dari pihak ayah dan ibu (bilateral). Dalam keluarga inti (ngala'a), anak memperlihatkan hubungan sungkan terhadap ayahnya. Anak tidak bisa bergurau dengan ayahnya, melainkan harus terjadi taat dan sopan. Sifat hubungan semacam ini terjadi pula terhadap saudara laki-laki ayah dan ibu. Sedangkan seseorang tampak lebih bebas berhubungan denga nenek atau kakeknya. Hubungan yang sifatnya bebas ini terjadi terja di juga dengan saudara sepupu. Sebaliknya, dengan para ipar terjadi terja di hubungan sungkan. Bahasa Gorontalo terbagi atas tiga dialek, yaitu dialek Gorontalo, Bolango dan Suwawa. Saat ini, dialek yang umum dipakai adalah dialek Gorontalo.

2.2. Letak Geografis

Provinsi Gorontalo adalah salah satu dari 32 Profinsi di Wilayah Repoblik Indonesia yang memanjang dari Timur ke Barat di Bagian Utara Pulau Sulawesi. Sebelah Utara Berbatasan dengan Laut Sulawesi,Sebelah Timur, berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara,Sebelah Barat, berbatasan langsung dengan Sulawesi Tengah,sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini. Provinsi temudah ini memiliki luas wilayah 12.215,44 km2 dan berada pada posisi Geografis antara 00030’04”00030’04”-01002’30’ Lintang Utara dan 112008’04”-123032 112008’04” -123032’09” ’09” Bujur Timur. Provinsi terbungsu ini mempunyai ketinggian dari permukaan laut antara 02.400 meter dengan jumlah Pulau-Pulau Pulau-Pulau kecil yang terindetifikasi sampai saat ini terbanyak 67 buah serta mempunyai 2 (dua) musim iklim pada umumnya,yakni musim penghujan dan musim kemarau. Biasa hari hujan terbanyak terjadi pada bulan

4

Maret,Mei dan Oktober dengan curah hujan rata-rata 207,7 mm dan suhu rata-rata 23-31c. sendangkan tekanan udaranya berkisar antara 11.21.5 MOB dengan kecepatan angin rata-rata 1,9 knot. Provinsi Gorontalo juga juga mempunyai garis pantai sepanjang + 590 km dengan luas laut teritorial + 10.500 km2 dan luas perairan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) + 40.000 km2 yang ada di perairan sebelum Utara,sehingga total luas perairan laut + 50.500 km2 dengan tingkat kemiringan yang relative rendah antar a 0-40.

2.3. Sejarah Gorontalo

Menurut sejarah, Jajirah Gorontalo terbentuk kurang lebih 400 tahun lalu dan merupakan salah satu kota tua di Sulawesi selain Kota Makasar,Pare-Pare,dan Manado. Gorontalo pada saat itu menjadi salah satu pusat penyebaran agama Islam di Indonesia Timur yaitu dari Ternate,Gorontalo,Bone. Seiring dengan penyebaran agama tersebut Gorontalo menjadi pusat pendidikan dan perdagangan masyarakat di wilayah

sekitar

seperti

Bolaang

Mongondow

(Sulut),Buol,Toli-Toli,Luwuk

Baggai,Donggala (Sulteng) bahkan sampai ke Sulawesi Tenggara. Menurut penelitian,pada tahun 1024 H,kota Kerajaan ini di pindahkan dari Kelurahan Hulawa ke Dungingi Kelurahan Tuladenggi Kecamatan Kota barat Sekarng. Kemudian di masa Pemerintahan Sultan Batutihe kerajaan ini di pindahkan dari Dungingi di pinggiran sungai Bolango,ke suatu lokasi yang terletak antara dua Kelurahan yaitu Kelurahan Biawao dan Kelurahan Limba B. Dengan letaknya yang strategis yang menjadi pusat pendidikan dan  perdagangan serta penyebaran agama islam maka pengaruh Gorontalo sangat  besar pada wilayah sekitarnya .seperti Buol,Toli-Toli,Donggala,Dan Buol,Toli-Toli,Donggala,Dan Bolaang Mongondow. sebelum masa penjajahan masuk daerah Gorontalo berbentuk kerajaan kerajaan yang di atur menurut hukum adat ketatanegaraan Gorontalo.

2.4. Sistem Bahasa

Bahasa gorontalo terbagi atas tiga dialek,yaitu:

gorontalo,bolango,dan gorontalo,bolango,dan

suwawa. Saat ini,dialek yang umum di pakai adalah dialek gorontalo. Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat di bagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus.

Fungsi Fungsi

bahasa

secara

umum

5

adalah

sebagai

alat

untuk

 berekspresi,berkomunikasi,dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial,sendangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno dan untuk mengeksploisasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

2.5. Sistem Teknologi

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, masyarakat gorontalo sudah mengenal beberepa macam peralatan teknologi t eknologi dan bahkan tidak sedikit yang sudah mengunakannya.ada yang di gunakan dalam bertani,berkebun,mencari ikan (nelayan),berdagang,maupun dalam aktifitas sehari-hari. Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi,memakai,serta memelihara segalah peralatan dan perlengkapan. Masyarakat kecil yang berpidah pindah atau masyarakat padesaan yang menggantungkan hidupnya pada SDA sangat membutuhkan alat teknoogi yang memudahkan mereka untuk mengerjakan  pekerjaan mereka. Begitu juga masyarakat kalangan atas.

2.6. Sistem Pendidikan Dan Pengetahuan

Kalau bercerita tentang pendidikan dan pengetahuan masyarakat Gorontalo ratarata tamat SD,dan bagai mana Kualitas sumberdaya manusia (SDM) di Provinsi gorontalo? Mengingat SDM adalah salah satu yang mentukan tingkat pendidikan seseorang. Biasanya semakin tinggi tingkat pendidikan yang di ikuti,maka semakin  berkualitas orang tersebut. karena itu untuk mengukur kualitas SDM ini lewat  pendidikan.berdasarkan data statistic hasil suspenas tahun 2005 2005 ,menunjukan ,menunjukan bahwa bahwa rata-rata tingkat pendidikan di Provinsi Provinsi tersebut tamat SD. SDM merupakan salah satu modal dasar di dalam membangun Provinsi Gorontalo. Mengapa demikian? Karena pada dasarnya potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah kalau tidak di kelolah oleh SDM,maka potensi SDA tersebut selamanya hanya akan menjadi  potensi dan tidak akan menjadi SDA yang produktif. produktif. Mengingat Mengingat pembangunan SDM merupakan salah satu unsur yang sangat menentukan kemajuan dan kemandirian Provinsi Gorontalo.

6

2.7. Sistem Perekonomian

Umumnya masyarakat gorontalo hidup bertani. Sebagian kecil bergerak di  bidang perdagangan. Mereka Mereka terbilang ulet dalam hal ini. di bidang kerajinan,mereka memproduksi rotan,kursi batang kelapa,anyaman tikar,dan sebagainya.ada pula daerah yang menjadi obyek pariwisata,seperti danau limboto dan beberapa benteng dari masa penjajahan. Sebagai sarana penunjang pariwisata,telah di bangun sejumlah hotel dan motel di sepanjang jalan raya.

2.8. Sistem Oganisasi

Sistem Organisai masyarakat gorontalo adalah perkumpulan social yang di  bentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan ber badan hukum maupun yang tidak t idak berbadan hukum,yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan  bangsa dan Negara. Sebagai mahluk yang hidup bersama-sama,mereka membentuk organisasi social untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. Pengaruh islam menjadi hukum tudak tertulis di Gorontalo sehingga mengatur segalah kehidupan masyarakatnya dengan bersendikan islam. Untuk itu ada semboyan yang selalu di pegang oleh masyarakat Gorontalo yaitu, “Adati hula hula sareati-sareati sareati-sareati hula hula to kitabullah” yang artinya adat Bersendikan Syara,Syara Bersendikan Kitabullah. Seperti adat pernikahan di Gorontalo yang sangat bernuansa islami. Prosesi pernikahan di laksanakan menurut upacara adat yang sesuai tahapan Lenggota Lo Nikah Tahapan pertama disebut Mopoloduwo Rahasia,yaitu di mana orang tua dari  pria mendatangi kediaman orang tua dari sang wanita guna untuk mendapatkan restu  pernikahan anak mereka.apabila mereka.apabila keduanya keduanya menyetujui,maka di tentukan tentukan waktu waktu untuk untuk melangsungkan Tolobolango atau peminangan Tolobolango adalah peminangan secara resmi yang di hadiri oleh pemangku adat  pembesar negri dan keluarga melalui juru bicara pihak keluarga pria (Lundthu Dulango Walato). Penyampaian maksud peminangan di sampaikan melalui pantun pantun yang indah.

7

2.9. Sistem religi

Masyarakat gorontalo mayoritas beragama islam,yang masuk pada abad ke-16.  Namun mereka masih mempercayai mahluk-mahluk halus dalam bahasa gorontalo (mitolohuta) dan kekuatan gaib (hulobalangi). Sebagian beranggapan makam para orang sakti dahulu adalah keramat. Upacara tradisional terkait dengan keper-cayaan akan adanya mahluk-mahluk mahluk-mahluk yang mendiami mendiami alam raya ini,meliputi upacara untuk kesuburan tanah,me-nolak wabah penyakit,gerhana bulan,membuka hutan dan minta hujan. Alat-alat yang di pakai untuk perlengkapan upacara harus lengkap. Tiap alat tersebut harus menunjukan lubang religious. Bauh asap kemenyan yang di bakar yang merupakan makanan setan.

2.10. Sistem Kesenian

Gorontalo sebagai salah satu yang ada di pulau Sulawesi memiliki aneka ragam kesenian daerah,baik tari,lagu,alat music tradisional,adat istiadat,upacara keagamaan,rumah adat dan pakaian adat. Tarian yang cukup terkenal di daerah ini antara lain: Tari Bunga,Tari Polopalo,Tari Danadana,Tari Zamrah,dan Tari langga. Sendangkan lagu-lagu daerah yang cukup terkenal oleh masyarakat gorontalo adalah

Hulandalo

Lipuu

(gorontalo

tempat

kelahiranku),

Ambikoko,

Mayilendungga (telah tiba), Mokarawo (memuat kerrawang), k errawang), Tobulalo Lo Limuto (di danau limboto),dan Binde Miluhuta. Kemudian alat musik tradisional yang di kenal di daerah gorontalo adalah Polopalo Bambu,dan Gambus (berasal dari arab)

2.11. Rumah Adat

Gorontalo memiliki rumah adat tersendiri,yang di sebut Bandayo Pomboide dan Dulohupa. Rumah adat ini terletak di tepat di depan Kantor Bupati Gorontalo,Jalan Jendral Sudirman,Limboto. Dolohupa terletak di Kelurahan Limba U-2, Kecamatan Kota Selatan,Kota Gorontalo. Akan tetapi rumah adat Dolohupa yang satu ini tinggal kenangan karena sudah di ratakan dengan tanah. Rumah adat ini di gunakan untuk bermusyawara kerabat kerajaan pada masah lampau.

8

2.12. Makanan Khas Gorontalo

Binte Biluhuta makanan khas Gorontalo. Provinsi Gorontalo Merupakan daerah penghasil jagung terbesar di Indonesia.jagung yang di hasilkan adalah  jagung yang berkualitas tinggi. Sehingga jagung tersebut dapat menembus pasar dunia,seperti Malasyia,Singapura,dan Gambia Afrika Barat. Di Gorontalo selain sebagai komoditi ekspor,jagung yang rasanya manis tersebut di jadikan sebagai bahan makanan khas Gorontalo yang di kenal dengan Binte Biluhuta. Selain jagung, makanan ini juga mengunakan bahan utama lainya,seperti ikan tuna,cakalang,tenggiri,dan udang. Binte Biluhuta merupakan makanan sejenis makanan sup yang rasanya segar,gurih,sehingga sangat cocok di nikmati pada suasana dingin,terutama bagi mereka yang lagi flu dan lebih lezat ketika di sajikan selagi hangat. Binte Biluhuta termaksud makanan favorit masyarakat Gorontalo. kesempurnaan makanan Binte Biluhuta terletak pada keragaman rasanya,ada rasa manis,kecut,pahit,dan pedas. Cara penyajianya pun berbeda dengan sup-su p lainya. Pada saat masakan ini di sajikan,bumbu-bumbu yang membuat rasanya  berbeda,seperti cabe rawit penyebab rasa pedas,daun papaya penyebab rasa  pahit,dan jeruk nipis penyebab rasa kecut,di letakan pada wadah yang terpisah. Binte Biluhuta di masak dengan mengunakan bahan utama ikan,walaupun begitu tidak berbau atau amis karena bau amis tersebut akan tertutupi oleh rasa kecut, pahit

9

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Khazanah kebudaya Gorontalo amatlah beragam yang yang telah diuraikan diatas dalam tujuh unsur unsur kebudayaan. Bentuk pengetahuan tradisonal seperti  Panggoba adalah salah satu bentuk kearifan lokal ( Local Wisdom) masyarakat Gorontalo yang  banyak memiliki manfaat terutama untuk pengembangan dibidang mata pencaharian mereka yakni sektor pertanian. Tradisi adat Gorontalo pada umumnya syarat akan ajaran dalam agama Islam didalamnya, hal ini sesuai dengan prinsif adat mereka dalam istilah bahasa Gorontalo berbunyi “ Adati hula- hula’a to sara’a, sara’a hula hula’a to kuru’ani ” yang memiliki arti adat bersendikan sara’, sara’ bersendikan

kitabullah

3.2. Saran

Dari beberapa uraian diatas, penulis menyarankan : 1) Bentuk kegiatan dalam rangka menjaga kelestarian budaya Gorontalo harus terus ditingkatkan agar tetap menjaga eksistensinya. 2) Perlunya pengembangan sektor-sektor kebudayaan Gorontalo dalam rangka  penguatan identitas antar anggota masyarakatnya. 3) Untuk masyaraka Gorontalo sendiri adalah penting untuk tetap memperaktikan  budaya-budaya tradisional mereka terutama dalam menghadapi perkembangan zaman yang berkembang semakin pesat.

10

DAFTAR PUSTAKA

http://protomalayans.blogspot.com/2012/10/suku-gorontalo-sulawesi.htm http://renoldamin.blogspot.com/2009/12/hubungan-antara-unsur-unsurkebudayaan.html http://kresnasaputra.blogspot.com/2012/03/suku-gorontalo.html

11

LAMPIRAN  –  LAMPIRAN  LAMPIRAN :

DULOHUPA Rumah Adat Suku Gorontalo

MUKUTA DAN BILIU Pakaian Adat Suku Gorontalo

12

TARI SARONDE Tarian Adat Suku Gorontalo

POLOPALO Alat Musik Suku Gorontalo

BADIK Senjata Suku Gorontalo

13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF