Makalah Strategi Pembelajaran ~Model Mengajar Pemecahan Masalah ~Lilis Sugiarti

July 24, 2019 | Author: BC Kandangan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Strategi Pembelajaran...

Description

METODE MENGAJAR PEMECAHAN MASALAH

Makalah ini Disajikan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen Pembimbing:

ANJAR SETYAWAN, S.Pd.I, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 1. LILIS SUGIARTI 2. MUHAMMAD ALI 3. M. RIZKI RIDUAN

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARUL ULUM KANDANGAN 2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah Strategi Pembelajaran dengan judul “Metode Mengajar Pemecahan Masalah”

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak Anjar Setyawan, S.Pd.I, M.Pd selaku dosen pembimbing, karena telah memberi bimbing kepada penulis, dan juga teman-teman yang telah membantu dalam proses  pembuatan makalah ini.

Makalah ini terselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materiil, oleh karenanya pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari, bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurnanya apa yang kami sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam penulisan serta isi/materi, kami mohon saran dan kritiknya secara langsung maupun tidak langsung, untuk kesempurnaan penulisan makalah ini. Kandangan, Nopember 2013

Penulis

i

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 1

BAB II MODEL MENGAJAR PEMECAHAN MASALAH ....................... 2

A. Pengertian Model Mengajar Pemecahan Masalah ............................ 2 B. Manfaat dan Tujuan Model Mengajar Pemecahan Masalah ............. 4 C. Langkah Langkah Model Mengajar Pemecahan Masalah ................ 5 D. Strategi yang Sering Digunakan ....................................................... 7 E. Kelebihan dan Kekurangan Model Mengajar Pemecahan Masalah . 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Simpulan ......................................................................................... 10 B. Saran................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam

pembelajaran

tentu

kita

mengenal

adanya

metode

 pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. 1  Atau cara menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang menggambarkan bentuk kegiatan peserta didik. Metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran ada  berbagai macam jenis. Metode yang paling umum digunakan guru adalah metode ceramah. Selain itu metode pembelajaran yang digunakan adalah metode pemecahan masalah. Metode pemecahan masalaha ini, akhir-akhir ini banyak digunakan guru dalam pengajaran. Dengan metode ini maka peserta didik ikut aktif dalam proses belajar mengajar. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai metode mengajar pemecahan masalah..

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, rumusan masalah makalah ini adalah: 1. Apa pengertian metode mengajar pemecahan masalah? 2. Apa manfaat dan tujuan metode mengajar pemecahan masalah? 3. Bagaimana langkah-langkah metode mengajar pemecahan masalah? 4. Apa saja strategi yang sering digunakan? 5. Apa kelebihan dan kekurangan metode mengajar pemecahan masalah?

1

  Dr. M. Hosnan, Dip.Ed., M.Pd & Drs. H. Suherman, M.Pd,  Kamus Profesional Guru, (Jakarta: Yudistira, 2013), h.229

1

BAB II METODE MENGAJAR PEMECAHAN MASALAH

A. Pengertian Metode Mengajar Pemecahan Masalah

Menurut Wardhani (2010) pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi  baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari penugasan berbentuk  pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. 2 Metode

pemecahan

masalah

adalah

satu

cara

belajar

yang

menitikberatkan pada terpecahnya masalah secara rasional, logis dan  benar/tepat.3 Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi  berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama. Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha –  usaha untuk menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut Syaiful Bahri Djamara (2006) bahwa:4  Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

2

  S. Wardhani, dkk.,  Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD, (Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2010), h.17 3

 Dr. M. Hosnan, Dip.Ed., M.Pd & Drs. H. Suherman,  Op.Cit., h.234

4

  Syaiful Bahri Djamara dan Aswan Zain, Strateagi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006), h.103

2

3

Menurut N. Sudirman (1987) metode problem solving adalah cara  penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak  pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari  pemecahan atau jawabannya oleh siswa.5  Sedangkan menurut Gulo (2002) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan  penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.6 Metode pemecahan masalah dalam kegiatan belajarnya tidak sampai mengejar hakikat dari yang ditemukan, melainkan lebih ditekankan pada  proses terpecahnya masalah. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya sebagai  penanya melainkan juga dapat berberan sebagai pemancing dan memberi arah dengan memberikan arahan yang bersifat menuntun kearah yang diharapkan. Hal ini sejalan dengan prinsip pembelajaran konstruktivisme. Pembelajaran problem solving merupakan bagian dari pembelajaran  berbasis masalah (PBL). Menurut Arends (2008) pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun  pengetahuan mereka sendiri.7 Pada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan  pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu  jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat

hubungan

pembelajaran

dengan

aspek-aspek

yang

ada

di

lingkungannya.

5

  AM. Sudirman,  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: CV Rajawali, 1987), h.146 6

7

 W. Gulo, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grasindo, 2002), h.111

  Arends,  Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar, terj. Soetjipto dkk., (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), h.45

4

Dari

pendapat

di

atas

maka

dapat

disimpulkan

metode

 pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa di haruskan melakukan penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap

masalah

yang

diberikan.

Mereka

menganalisis

dan

mengidentifikasikan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan.

B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Mengajar Pemecahan Masalah

Manfaat dari penggunaan metode problem solving pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Menurut Djahiri (1983) metode problem solving memberikan beberapa manfaat antara lain:8 1. Mengembangkan

sikap

keterampilan

siswa

dalam

memecahkan

 permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri 2. Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah 3. Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang bener  –   bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam altenatif 4. Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara  berpikir objektif  –   mandiri, krisis  –   analisis baik secara individual maupun kelompok Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.

8

 A. Kosasih Djahiri,  Pengajaran Studi Sosial/IPS , (Bandung: LPPMP FPIPS IKIP Bandung, 1983), h.133

5

1. Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya. 2. Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik  bagi siswa. 3. Potensi intelektual siswa meningkat. 4. Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.

C. Langkah Langkah Metode Mengajar Pemecahan Masalah ( Problem ) Solvi ng M ethod 

Penyelesaian masalah menurut J. Dewey dalam bukunya W. Gulo (2002) dapat dilakukan melalui enam tahap yaitu: 9 1. Merumuskan Masalah 2. Menelaah Masalah 3. Merumuskan Hipotesis 4. Mengumpulkan dan Mengelompokkan Data sebagai Bahan Pembuktian Hipotesis 5. Pembuktian Hipotesis 6. Menentukan Pilihan Penyelesaian Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo, 2002), 10 1. Mendifinisikan Masalah Mendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut: a. Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui  bahan tertulis maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam satu kalimat sederhana (brain stroming).

9

 W. Gulo, Op.Cit., h.115

10

 Ibid., h.117

6

 b. Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan. Dipilih rumusan yang tepat. 2. Mendiagnosis masalah Setelah

berhasil

merumuskan

masalah

langkah

berikutnya

ialah

membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab –  sebab timbulnya masalah 3. Merumuskan Altenatif Strategi Pada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif,  berpikir divergen, memahami pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi 4. Menentukan dan menerapkan Strategi Setelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan  pertimbangan- pertimbangan yang cukup cukup kritis, selektif, dengan  berpikir kovergen 5. Mengevaluasi Keberhasilan Strategi Dalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari : a. Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?  b. Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil)? Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah  –  langkah

yang

harus

diperhatikan

oleh

guru

dalam

memberikan

 pembelajaran problem solving sebagai berikut: 1. Merumuskan masalah Dalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah. 2. Menelaah masalah Dalam

menelaah

masalah

kemampuan

yang

diperlukan

adalah

menganalisis dan merinci masalah yang diteliti dari berbagai sudut.

7

3. Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis Menghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis. 4. Pembuktian hipotesis Dalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah dan membahas data yang telah terkumpul. 5. Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan Dalam

menentukan

pilihan

pemecahan

masalah

dan

keputusan

kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif  pemecahan, memilih alternatif pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan.

D. Strategi yang Sering Digunakan

Menurut Polya dan Pasmep (dalam Shadiq, 2004:13-14) strategi  pemecahan masalah matematika sebagai berikut: 11 1. Mencoba-coba Strategi ini biasanya digunakan untuk mendapatkan gambaran umum  pemecahan masalahnya dengan mencoba-coba (trial and error). Proses mencoba-coba ini tidak akan selalu berhasil. Ada kalanya gagal. Karenanya, proses mencoba-coba dengan menggunakan suatu anlisis yang tajamlah yang sangat dibutuhkan pada penggunaan strategi ini. 2. Membuat diagram Strategi ini berkait dengan membuat sket atau gambar untuk mempermudah memahami masalahnya dan mempermudah mendapatkan gambaran umum penyelesaiannya. Dengan strategi ini, hal-hal yang diketahui tidaka hanya dibayangkan didalam otak saja namun dapat dituangkan keatas kertas.

11

 Fajar Shadiq, Strategi Pemecahan Masalah, (Yogyakarta: Widyaiswara PPPG Matematika, 2004), h.13-14

8

3. Mencoba pada soal yang lebih sederhana Strategi ini berkaiatan dengan penggunaan contoh-contoh khusus yang lebih

mudah

dan

lebih

sederhana,

sehingga

gambaran

umum

 penyelesaian masalahnya akan lebih mudah dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan. 4. Membuat tabel Strategi ini digunakan untuk membantu menganlisis permasalahan atau  jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak hanya dibayangkan oleh otak yang kemampuannya sangat terbatas. 5. Menemukan pola Strategi ini berkaiatan dengan pencairan keteraturan-keteraturan. Dengan keteraturan yang sudah didapatkan tersebut akan lebih memudahkan kita untuk menemukan penyelesaian masalahanya. 6. Memecah tujuan Strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak kita capai menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini dapat digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan sesungguhnya. 7. Memperhitungkan setiap kemungkinan Strategi ini berkaitan dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh para pelaku selama proses pemecahan masalah berlangsung sehingga dapat dipastikan tidak akan ada satupun alternatif yang terabaikan. 8. Berpikir logis Strategi ini berkaiatan dengan penggunaan penalaran ataupun penerikan kesimpulan yang sah atau falid dari berbagai informasi atau data yang ada. 9. Bergerak dari belakang Dengan strategi ini, kita mulai dengan menganalisis bagaiaman cara mendapatkan tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita memulai proses pemecahan masalahnya dari yang diinginkan atau yang ditanyakan lalu menyesuaiakannya dengan yang diketahui.

9

10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin Dari berbagai alternatif yang ada, alternatif yang tidak jelas mungkin agar dicoret/diabaiakan sehingga perhatian dapat tercurah sepenuhnya untuk hal-hal yang tersisa dan masih mungkain saja.

E. Kelebihan dan Kekurangan Metode Mengajar Pemecahan Masalah

1. Kelebihan Metode

mengajar

pemecahan

masalah

memiliki

beberapa

kelebihan, antara lain:12 a. Dapat mengembangkan sikap dan keterampilan berpikir peserta didik untuk mampu menyelesakan/memecahkan permasalahan yang dihadapi secara tepat dan objektif.  b. Membina sikap penalaran (rasa ingin tahu lebih lanjut). c. Menumbuhkan sikap bekerja sama dalam kelompok. d. Menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat orang lain. 2. Kekurangan Sedangkan kekurangan metode mengajar pemecahan masalah, antara lain:13 a. Jika masalah yang dikemukakan terlalu sulit, tidak dimengerti maksudnya, bukan masalah yagn aktual, bukan masalah yang dianggap bermanfaat untuk dipikirkan, beberapa peserta didik kurang menaruh perhatian atau motivasi untuk belajar.  b. Apabila muncul banyak perbedaan pendapat atau gagasan, kadang kala pembicaraan menjadi menyimpang. c. Memerlukan lokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain. d. Kemungkinan besar proses pemecahan masalah didominasi peserta didik yang pandai dan peserta didik yang berani bicara.

12

 Dr. M. Hosnan, Dip.Ed., M.Pd & Drs. H. Suherman,  Op.Cit., h.234

13

 Ibid., h.234

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Metode pembelajaran problem solving adalah suatu penyajian materi  pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa di haruskan melakukan penyelidikan otentik untuk mencari  penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Mereka menganalisis dan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan. Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah  –  langkah yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaran  problem solving sebagai berikut: merumuskan masalah, menelaah masalah, menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesis,  pembuktian hipotesis, dan menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan. Metode mengajar pemecahan masalah memiliki beberapa kelebihan, antara lain: Dapat mengembangkan sikap dan keterampilan berpikir peserta didik untuk mampu menyelesakan/memecahkan permasalahan yang dihadapi secara tepat dan objektif, Membina sikap penalaran (rasa ingin tahu lebih lanjut),

Menumbuhkan

sikap

bekerja

sama

dalam

kelompok

dan

Menumbuhkan sikap saling menghargai pendapat orang lain.

B. Saran

Dengan mengetahui metode mengajar pemecahan masalah ( problem  solving method ) kita dapat mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa dalam menghadapi sebuah masalah dan dapat bekerja sama dalam mencari  pemecahan masalahnya.

10

DAFTAR PUSTAKA

Arends.  Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar , terj. Soetjipto dkk. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008 Djahiri, A. Kosasih. Pengajaran Studi Sosial/IPS . Bandung: LPPMP FPIPS IKIP Bandung. 1983 Djamara, Syaiful Bahri & Zain, Aswan. Strategi Belajar Mengajar . Jakarta: PT Rineka Cipta. 2006 Gulo, W. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grasindo. 2002 Hosnan, M. & Suherman. Kamus Profesional Guru. Jakarta: Yudistira. 2013 Shadiq, Fajar. Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Widyaiswara PPPG Matematika. 2004 Sudirman, AM.  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . Jakarta: CV Rajawali. 1987 Wardhani, S. Pembelajaran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika di SD . Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2010

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF