Makalah Smart City

December 9, 2018 | Author: JeintaMarbun | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Makalah Smart City...

Description

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Istilah Kota pintar alias  smart city mendadak seksi. Konsep tata kota dan masyarakat serba canggih ini mulai dicanangkan di banyak kota di dunia seiring semakin

pesatnya

perkembangan

teknologi

informasi.

Dengan

prinsip

membangun kemudahan pelayanan, peningkatan rasa aman, dan transparansi anggaran,  smart city menjadi semacam indikator baru yang dapat menentukan sebuah kota layak dikatakan maju atau tidak dalam kacamata mas yarakat modern. Tidak mudah bagi sebuah kota bisa menyandang predikat sebagai  smart city. city. Ada banyak ragam syarat dan prasyarat yang mesti dipenuhi. Sebuah lembaga konsultan global,  Price Waterhouse Cooper (PWC)  (PWC)  misalnya melalui laman resminya memaparkan ada lima kriteria keterwujudan predikat  smart city  pada sebuah kota, antara lain: memiliki sistem transportasi terintegrasi yang melayani multi-moda (dari pejalan kaki, mobil pribadi, sampai kendaraan umum seperti bus dan  Mass Rapid Transit   atau MRT), memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan rasa keamanan warganya, melakukan manajemen lingkungan yang efektif, termasuk menangani limbah dan pengelolaan energi, memiliki sentra inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang melibatkan kolaborasi sektor pemerintah, swasta, dan akademia, serta mampu memberikan layanan e-government   seperti layanan

kartu

penduduk

dan

surat

ijin

mengemudi

secara

online. online.

Lain lagi dengan kriteria yang dimunculkan oleh sebuah perusahaan komputer global asal Amerika Serikat, International Business Machines Corporation (IBM). Dalam kacamata mereka, sedikitnya ada enam target yang mesti dipenuhi dalam mewujudkan impian sebagai kota pintar, yakni masyarakat  penghuni kota, lingkungan, prasarana, ekonomi, mobilitas, serta konsep  smart living . Di Indonesia sendiri, kriteria  smart city  juga pernah diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURR) Basuki Hadimoeljono. Dia mengatakan paling tidak terdapat delapan acuan utama yang bisa memperkokoh

1

gagasan  smart city, yaitu  smart development planning, smart green open space,  smart transportation, smart waste management, smart water management, smart building, dan smart energy. Dengan serius mengusahakan tercapainya berbagai macam indikator, kriteria dan fokus sasaran yang ada, beberapa kota di belahan dunia pada akhirnya  berhasil mengantarkan mereka sebagai contoh penerapan gagasan kota pintar. Misalnya pada tahun 2015 lalu, The IESE Business School meluncurkan sebuah index yang disebut Cities in Motion Index (CIMI). CIMI merupakan index  peringkat  smart city  di seluruh dunia berdasarkan kriteria teknologi, ekonomi, manajemen publik dan kemampuan untuk menarik bakat dari seluruh dunia. Dalam membuat index, IESE mengirim peneliti ke sebanyak 135 kota di 55 negara. Dengan menggunakan 50 indikator, terpilih sebanyak 20 kota pintar dengan 10 teratasnya adalah Tokyo, London, New York, Zurich, Paris, Geneva, Basel, Osaka, Seoul dan Oslo. Sementara IBM memunculkan dua kota andalan  smart city dengan dua fokus percontohan berbeda. Yakni Copenhagen, Denmark sebagai kota yang  berhasil memfokuskan diri dalam bidang lingkungan. Dan Seoul, Korea Selatan sebagai kota yang memiliki fokus pada pelayanan publik di bidang teknologi informasi.

2

BAB II ISI

2.1

Definisi Smart City

Smart city merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tek terduga sebelumnyaSmart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Dengan Smart City, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain.

2.2

Penerapan Smart City di Indonesia

Konsep smart city ini kini menjadi impian banyak kota besar di Indonesia. Konsep ini dianggap sebagai solusi dalam mengatasi kemacetan yang merayap, sampah yang berserakan, ataupun pemantau kondisi lingkungan di suatu tempat. Perjalanan menuju konsep smart city ini juga sudah mulai berjalan pelan-pelan. Dukungan aplikasi yang terus berkembang serta terciptanya ekosistem kreatif di  bidang teknologi, merupakan langkah awal yang baik menuju kota pintar. Setidaknya, hal tersebut dapat dilihat di kota semacam Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Bahkan, dalam waktu dekat, kota Bandung akan menjadi percontohan sebagai kota pintar pertama lewat konsep Bandung Technopolis. Kabar gembira terkait predikat  smart city juga sebenaranya diterima oleh salah satu kota di Indonesia pada 2015 lalu. Kota Bandung, Jawa Barat terpilih sebagai salah satu nominasi kota pintar dalam World Smart City Awards 2015  bersama Buenos Aires, Curitiba, Dubai, Moscow dan Peterborough.

3

Salah satu kunci keberhasilan gagasan  smart city Bandung terletak pada  pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan publik. Di Kota Kembang ini, terdapat sebuah ruang pusat kendali bernama  Bandung Command Center  (BCC). Dari pusat kendali yang didukung berbagai fasilitas GPS   Tracking ,  jaringan CCTV , dan berbagai aplikasi bantuan inilah warga Bandung dapat memperoleh pelayanan dan pertolongan secara canggih, cepat, efektif dan efesien. Untuk teknis bagaimana sebuah kota pintar bekerja, Suhono Harso Supangkat, ahli smart city dari ITB punya pendapat. Dikutip dari Liputan6.com (1/9/2014), beliau mengungkapkan bahwa smart city akan membuat kemacetan  bisa perlahan teruraikan. Misalnya ketika kendaraan dalam keadaan merayap, ada sensor di lampu lintas yang nantinya akan memindai keadaan hingga membuat lampu hijau menyala lebih lama untuk jalur yang merayap. Kondisi lain semisal ada daerah kotor, maka sensor membacanya kemudian hadirlah alat pembersih yang membersihkan daerah kotor tersebut. Dalam hal ini, sensor akan mendapatkan peran vital untuk menunjang sebuah konsep smart city. Jika ada enam indikator untuk membuat kesuksesan sebuah smart city, maka hal tersebut belum lengkap jika tidak ada elemen pendukung. Masih menurut Suhono, smart city aka terbangun dengan dukungan lima teknologi pintar seperti sensor pintar, komunikasi dari satu mesin ke mesin lain, komputasi awan, media sosial dan teknologi Geographical Information System atau GIS. Kelima teknologi ini cukup penting meski Suhono mengakui komunikasi mesin dengan mesin lain (machine to machine) merupakan hal yang masih belum  bisa diterapkan di masa sekarang. Namun, keempat unsur lain masih memungkinkan. Setidaknya agar masyarakat bisa mendapatkan informasi dan akses lebih cepat. Bila melihat uraian tersebut, konsep smart city memang merupakan satu hal yang menarik. Sebuah kota dengan dukungan teknologi pintar dalam menunjang aktivitas sehari-hari tentu akan semakin memudahkan manusia. Hanya saja, konsep smart city ini tampaknya masih harus didukung dengan pola pikir manusia modern di Indonesia.

4

Kesadaran akan lingkungan, pemanfaatan teknologi yang maksimal, serta kesadaran pentingnya pola hidup “cerdas” adalah hal -hal yang perlu diperhatikan  juga. Tidak lucu bukan, jika sebuah kota mendapat predikat smart city, namun masih membuang sampah sembarangan, merusak atau mengambil fasilitas, serta hal-hal lainnya yang sifatnya negatif. Terlepas dari itu, smart city tampaknya  bukanlah angan-angan belaka. Apalagi jika smart city ini didukung dengan cara  berpikir dan bersikap yang cerdas. Contoh penerapan smart city di kota Indonesia : a.

Bandung 

Telah terdapat 5000 wifi disetiap ruang public



Pelayanan public lewat jaringan sosial media seperti twitter



Setiap dinas memiliki data digital



Kartu parkir berbayar



Smart goverment dengan mengupgread sistem di pemerintahan dari paper ke paperless dengan sistem informasi yang user frendly

 Bandung akan punya kota pintar yang akan dinamai Bandung Technopolis



seluas 400 hektar. Kota pintar di Gede Bage itu nantinya akan menjadi  prototipe penerapan smart city di Indonesia  b.

Balikpapan 

Balikpapan didirikan data center terbesar di indonesia



Kota yang berbabis cerdas teknologi ini akan menghasilkan kreativitas digital ( Digital Creative Center) bagi para pengguna teknologi yang ada di Kalimantan timur, khususnya Balikpapan



Data center di Balikpapan sudah mengalahkan Luas data center yang ada di Surabaya (5.500 m2), sentul (8.000 m2) dan serprong (20.000 m2)

c.

Makassar   Jalan Layang di Pantai Losari Dari Belakang HGM (Hotel Golden



Makassar) ke Depan Fort Rotterdam

5

  Smart Hospital, menambahkan perangkat sensor pada pasien (location



tracking devices) dan papan status yang ditempatkan diruang tunggu untuk melacak keberadaan pasien (electronic status board) Smart Parking Censor Platform, fitur mengisi bensin dan menambahkan



fitur cuci kendaraan dan service Balikpapan, Telkom juga berencana membangun pusat kreativitas digital



(digital creative center ), sebagai fasilitas berbasis teknologi canggih. 1.000 titik akses koneksi internet berbasis wireless  melalui @wifi.id di



 berbagai lokasi di Balikpapan d.

Surabaya Kota Surabaya adalah kota yang memenangkan ajang Smart City Award



2011 yakni Smart Environment, Smart Living, dan Smart Governance. Di Surabaya banyak terdapat open space, bahkan surabaya sudah



meningkatkan ruang terbuka hijau menjadi 40%. Salah satu taman di surabaya membuat kota Surabaya mendapat penghargaan dari adiwiyata dan taman terbaik di Asia. Pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus ekploratoris yang



 berbekal sedikit teori dan mengeksplorasi fenomena kasus. Hasil dari  penelitian ini adalah bahwa proses pembangunan Kota Surabaya menuju Smart City

2.3

Smart City di Tokyo dan Yokohama (Jepang)

Dalam sekali peluncuran indeks kota pintar versi CIMI saja, Jepang mampu memunculkan dua kota dalam jajaran 10 terbaik  smart city dunia, yakni Tokyo dan Osaka. Bahkan dalam setiap hasil survei terkait predikat kota pintar, Negeri Sakura seakan tak pernah absen untuk menyertakan salah satu dari kota yang dimiliki.  Negeri Matahari Terbit ini setidaknya memiliki 12 proyek kota pintar yang sedang berjalan. Sebagai percontohan, Jepang memiliki satu andalan kota lain selain Tokyo dan Osaka, yakni Yokohama. Kota ini merupakan kota kecil yang

6

masih menjaga keasrian sehingga kerap meraih juara dalam tata kota di bidang ekosistem dan lingkungan hidup. Soal lingkungan hidup, kota-kota lain bisa belajar pada Yokohama Smart City. Kota dengan jumlah penduduk 3.7 juta jiwa ini memiliki proyek infrastruktur untuk memfasilitasi ‘renewable energies’ dengan skala besar yang mampu mentrasformasi kota menjadi kota yang rendah karbon sambil menjaga dan mengutamakan kenyamanan penduduk. Dalam forum Asia Africa Smart City Summit   di Bandung, Jawa Barat pada 2015 lalu, Akademisi Waseda University, Jepang, Toshio Obi memaparkan ihwal keberhasilan negaranya dalam mengembangkan konsep smart city. Menurut dia, Jepang memiliki lima standar yang dipakai untuk mewujudkan cita-cita smart city, yakni pemerintahan yang cerdas, ekonomi, mobilitas, lingkungan, sumberdaya manusia, dan kawasan perumahan. "Tokyo bisa menjadi  smart city karena kekuatan transportasinya," kata Obi kepada Metrotvnews.com. Untuk Tokyo dengan jumlah 35 juta penduduknya, pemerintah Jepang membangun Subway dengan peta yang terhubung dengan seluruh tujuan  bepergian warganya. Meski tampak rumit secara penggambaran jalur, namun minat masyarakat untuk memilih transportasi umum berupa kereta bawah tanah menjadikan arus lalu lintas lebih teratur dan tertib. "Kelebihannya Subway sangat cocok dengan perekonomian masyarakat," ujar dia. Selain Tokyo, Osaka dan Yokohama. Jepang juga memiliki Toyota Smart City. Kota cerdas yang dibangun oleh perusahaan otomotif raksasa itu pada akhirnya mampu memberikan sumbangsih untuk persoalan populasi, transportasi  publik, industri, pendidikan, juga lingkungan hidup.

2.4

Smart City di New York (Amerika Serikat)

Demi mewujudkan gagasan smart city, kota indah di Amerika Serikat (AS) ini menjalin kerjasama dengan IBM pada tahun 2009 dengan membuka  Busines  Analytic Solution Center . Melalui pusat analisis ini, warga setempat bisa dengan leluasa mengambil langkah-langkah strategis dalam urusan bisnis.

7

Selain persoalan bisnis, New York juga memberikan jaminan terhadap keamanan dan kenyamanan penduduknya. Masih atas bantuan IBM, warga kota terhubung secara otomatis dengan tim pencegah kebakaran dan kelompok tanggap darurat. Bahkan, dalam urusan yang lebih spesifik, New York juga membantu identifikasi klaim asuransi yang dianggap mencurigakan dan disinyalir akan merugikan warganya. Selain New York, konsep kota pintar di Negeri Paman Sam ini juga bisa ditilik di San Fransisco. San Fransisco  Bay Area, California merupakan kota dengan proyek nirkabel terbesar di dunia. Jaringan internet dengan akses cepat  bisa dinikmati penduduknya secara gratis. San Fransisco juga dikenal sebagai kota dengan jaringan WiFi terbanyak di dunia. Tak aneh jika AS kerap digadang-gadang sebagai negara yang memiliki  banyak kota pintar. Selain karena didukung oleh sumber daya manusia yang sebagian besar gandrung di bidang teknologi informasi, investasi, dan praktisi  perusahaan, warga setempat juga turut mendukung penuh pembangunan infrastrukur penunjang komunikasi dan transportasi. Di New York, fasilitas telepon umum yang tak lagi terpakai kini dialih-fungsikan sebagai  smart screen sebagai media interaksi.

2.5

Smart City di Copenhagen (Denmark)

Sejak 2009 lalu, Copenhagen dijuluki sebagai kota hijau di Eropa versi Siemens AG. Lima tahun kemudian, yakni tahun 2014, kota ini juga mendapatkan  predikat yang sama dari  Europan Green Capital . Kota dengan jumlah penduduk kawasan urban sebesar 1.263.698 jiwa ini memiliki komitmen untuk melakukan  penetralan emisi karbon hingga tahun 2025. Oleh karena itu, tak mengagetkan jika  berdasarkan data Pemerintah Kota Copenhagen, sekitar 36% penduduk di sana senantiasa bersepeda saat menuju tempat kerja, universitas atau untuk sekadar  berekreasi. Selain dengan membudayakan penggunaan kendaraan ramah lingkungan, ambisi Copenhagen sebagai kota hijau juga didukung dengan adanya Green Technology, Intelligence Street Lighting , serta pemanfaatan solar panel untuk

8

energi publik. Copenhagen juga telah menerapkan konsep teknologi informasi yang terintegrasi. Guna memadukan tradisi bersepeda dan gagasan pemanfaatan teknologi informasi, pemerintah kota setempat melakukan kerjasama dengan MIT untuk membuat The Copenhage Wheel . Melalui teknologi ini, sebuah sepeda hybrid diciptakan dengan dilengkapi sensor untuk mengukur polusi, kemacetan lalu lintas, dan kondisi jalanan. Dalam situs Copenhagen Connecting , Pemerintah Kota juga mewanti-wanti warganya agar terus mendukung gagasan Copenhagen sebagai kota cerdas dalam  bidang lingkungan. Agar menjadi perhatian serius warganya, dalam situs  berbahasa Denmark tersebut setidaknya dipampang lima hambatan yang bisa menggagalkan predikat Copenhagen sebagai kota pintar, yakni berpikir pendek, egois, tidak memanajemen dengan baik, kompleksitas tinggi, dan tidak adanya kerjasama.

2.6

Smart City di Seoul (Korea Selatan)

Seoul dibilang pantas menyandang  smart city  bukan lantaran di dalam ibu kota Korea Selatan ini terdapat dua perusahaan raksasa Samsung dan LG. Namun lebih pada ambisi pemerintah setempat untuk mewujudkan Seoul sebagai kota cerdas berbasis pelayanan publik melalui teknologi informasi. Di kota Seoul terdapat infrastruktur kabel optik terpanjang yang menghubungkan antarrumah untuk menopang akses internet tercepat dan termurah di dunia. Setidaknya, untuk koneksi 10  Mbps, warga hanya dikenakan sekitar 20 USD. Fasilitas ini pada akhirnya mendorong Korea Selatan sebagai negara dengan penetrasi internet terbesar di dunia. Kecanggihan teknologi informasi di Korea Selatan semakin menggemaskan dalam lima tahun terakhir. Beragam ekosistem perintis ( startup) mengalami  pertumbuhan secara luar biasa pesat. Fenomena ini muncul berlatar pada dua hal,  pertama mudahnya fasilitas dan akses internet memupuk generasi muda untuk  berlomba menggeluti enterpreneur di bidang teknologi informasi, dan kedua, karena Pemerintah Korea Selatan mencurahkan dukungan penuh terhadap segala hal yang memiliki kait-paut dengan dunia teknologi informasi.

9

Di bidang transportasi publik, Seoul memiliki prinsip menyajikan kemudahan dan kenyamanan secara total kepada para penggunanya. Di setiap stasiun Subway dipasang fasilitas  Digital View. Seperti halnya alat komunikasi sekelas ponsel, perangkat ini memberikan keleluasaan bagi para pengguna untuk melakukan panggilan domestik secara gratis. Melalui paket perangkat  Digital View,  warga Seoul juga mendapatkan segenap kemudahan dalam bidang pelayanan publik. Dengan bentuk layar lebar dan menggunakan operasi sentuhan jari, perangkat ini menyajikan akses  pembayaran umum, pajak, daftar film bioskop, kupon gratis, informasi cuaca dan aneka fitur lainnya. Tidak hanya di Seoul, gagasan  smart city juga mulai dirasakan manfaatnya di sebuah distrik bernama Gangnam. Setidaknya 3.500 CCTV dipasang di setiap  pelosok dan sudut gedung hingga lorong sempit demi mewujudkan rasa aman kepada setiap warga yang melintas. Pemerintah kota setempat juga menyiapkan  software dan hardware pengontrol keamanan yang memungkinkan bagi warganya untuk mendapatkan bantuan secara cepat. Semuanya, dihubungkan dalam jaringan internet dengan kekuatan koneksi yang tinggi.

2.7

Smart City di London (Inggris)

Kota London memfokuskan gagasan smart city pada tiga hal, yakni jaringan teknologi informasi, transportasi, dan lingkungan. Jika dibandingkan dengan negara-negara di kota-kota di benua Eropa, ibu kota Inggris Raya ini memiliki  jaringan WiFi paling besar. Pola jaringan internet yang kuat dan menyeluruh ini difungsikan untuk menunjang pelayanan transportasi, pemerintahan, bisnis, akademik, dan data konsumen. Di bidang transportasi, warga setempat tidak lagi menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran. Mereka cukup mememerlukan Oyster Card . Soal  bandara, London memiliki Heathrow  Airport   yang langsung menghubungkan  penumpang dengan seluruh jalur kereta api yang ada. Inovasi berkesinambungan di bidang transportasi ini juga menjadikan London sebagai pendahulu dari sistem Urban Light Transit , yakni sebuah alat

10

canggih dengan desain futuristik yang mampu mengantarkan penumpang dari  bandara ke sejumlah pos penerbangan. Pesatnya perkembangan teknologi informasi dan infrastruktur di London tidak lantas menjadikan mereka abai terhadap pentingnya kelestarian lingkungan. Seperti dilansir dalam situs  Metro.co.uk , tahun 2015 lalu kota yang khas dengan moda transportasi berupa double decker   itu meluncurkan kebijakan penggunaan  bahan bakar limbah lemak daging yang didaur ulang.

11

BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan

Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas atau pintar yang membantu masyarakat yang berada di dalamnya dengan mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya ataupun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Tujuan utama dari pembangunan smart city adalah bagaimana kita melestarikan lingkungan, meningkatkan daya saing ekonomi dan membangun masyarakat yang madani.

12

DAFTAR PUSTAKA

http://www.purwadhikapress.com/hypervisor-sistem-operasi-cloudcomputing.html [tanggal akses Senin, 28 Maret 2016. Jam 15.10 WIB]. http://dosen.gufron.com/artikel/pengertian-virtualisasi/8/ [tanggal akses Senin, 28 Maret 2016. Jam 15.12 WIB]. http://rifkiputra.com/hypervisor-2 [tanggal akses Senin, 28 Maret 2016. Jam 15.15 WIB]. https://www.academia.edu/15371881/ANALISIS_PENERAPAN_SMART_CITY  _DAN_INTERNET_OF_THINGS_IOT_DI_INDONESIA [tanggal akses Senin, 23 Mei 2016. Jam 15.00 WIB]. https://www.academia.edu/19767035/Contoh_Fasilitas_Kota_Berkonsep_Smart_  City [tanggal akses Senin, 23 Mei 2016. Jam 15.22 WIB]. http://telusur.metrotvnews.com/news-telusur/9K5BMnnN-smart-city-di-pelbagai belahan-dunia [tanggal akses Selasa, 24 Mei 2016. Jam 15.00 WIB]. http://www.plimbi.com/news/158601/smart-city-konsep-kota-cerdas akses Selasa, 24 Mei 2016. Jam 15.10 WIB].

[tanggal

http://thenextdev.id/new/update/index.php/2016/02/21/mengapa-sebuah-kota perlu-menerapkan-smart-city/ [tanggal akses Selasa, 24 Mei 2016. Jam 15.15 WIB]. http://mat-dis.blogspot.co.id/2014/09/implementasi-smart-city-pada beberapa.html [tanggal akses Selasa, 24 Mei 2016. Jam 12.15 WIB]. http://thenextdev.id/new/update/index.php/2016/02/21/mengapa-sebuah-kota perlu-menerapkan-smart-city/ [tanggal akses Selasa, 24 Mei 2016. Jam 15.20 WIB].

13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF