Makalah Size Reduction 2012
April 19, 2018 | Author: PermadiBayuAji | Category: N/A
Short Description
Descripción: n...
Description
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah, karena atas Rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan penuh kemudahan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang MESIN PENGECIL UKURAN (SIZE REDUCTION MACHINE), yang kami sajikan berdasarkan pengamatan kami selama melaksanakan praktikum di d i Laboratorium PHP II SMK NEGERI 1 (STM PEMBANGUNAN) TEMANGGUNG. Makalah ini memuat tentang “ peralatan yang digunakan untuk mengecilkan ukuran suatu bahan hasil pertanian” pertanian” yang berguna bagi khalayak umum. Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada guru mata diklat Dasar-Dasar Mesin Pengolahan yang telah membimbing kami sehingga dapat menyusun karya tulis ilmiah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, kami mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Temanggung, 19 Februari 2012
Penyusun
MESIN PENGECIL UKURAN
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ... 1
………………………………………………………… …………………………………………... …………... 2 DAFTAR ISI ………………………… BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………………… ………………………………………………………….… ………………………….….. 3 2. Tujuan Makalah ……………………………… ……………………………………………………….…… ……………………….…… 4 BAB II : PEMBAHASAN
1. Hammer Mill………… Mill………….. ..……………………………………………… ……………………………………………… .…… 6 …… 6 2. Disc Mill……………..………………………………………...…… Mill……………..………………………………………...……..……... ……... 11 3. Roll Mill…………………………………………………………………….. Mill…………………………………………………………………….. 14 4. Grinder Mill……………………………………………………………….... Mill……………………………………………………………….... 15 15 5. Slicer ……………………………………..…………………………………. ……………………………………..…………………………………. 17 6. Meat Slicer ………………………………………..………………………… 19 ………………………………………..………………………… 19 7. Gratter …………………………………………..…………………………... 19 …………………………………………..…………………………... 19 8. Chopper …………………………………………………...………………… 20 …………………………………………………...………………… 20 9. Fritter ……………………………………………….……………………...... 21 ……………………………………………….……………………...... 21 10. Food Processor ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… 21 ………………………………….. ….. 23 BAB II : GAMBAR HASIL PENGAMATAN ……………………………… BAB IV : PENUTUP
1. Soal…………………………………………………………………………. Soal…………………………………………………………………………. 34 34 2. Kunci Jawaban…………………………… Jawaban…………………………………………………………… ………………………………… … 38 3. Kesimpulan…………………… Kesimpulan………………………..………………...……………… …..………………...……………………… ……… 39 4. Penutup.……………..……………………………...………………………. 39 BAB V : DAFTAR PUSTAKA
1. Daftar Pustaka………………………………………………………………. Pustaka………………………………………………………………. 40
MESIN PENGECIL UKURAN
2
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………… ... 1
………………………………………………………… …………………………………………... …………... 2 DAFTAR ISI ………………………… BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar Belakang ……………………………… ………………………………………………………….… ………………………….….. 3 2. Tujuan Makalah ……………………………… ……………………………………………………….…… ……………………….…… 4 BAB II : PEMBAHASAN
1. Hammer Mill………… Mill………….. ..……………………………………………… ……………………………………………… .…… 6 …… 6 2. Disc Mill……………..………………………………………...…… Mill……………..………………………………………...……..……... ……... 11 3. Roll Mill…………………………………………………………………….. Mill…………………………………………………………………….. 14 4. Grinder Mill……………………………………………………………….... Mill……………………………………………………………….... 15 15 5. Slicer ……………………………………..…………………………………. ……………………………………..…………………………………. 17 6. Meat Slicer ………………………………………..………………………… 19 ………………………………………..………………………… 19 7. Gratter …………………………………………..…………………………... 19 …………………………………………..…………………………... 19 8. Chopper …………………………………………………...………………… 20 …………………………………………………...………………… 20 9. Fritter ……………………………………………….……………………...... 21 ……………………………………………….……………………...... 21 10. Food Processor ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… 21 ………………………………….. ….. 23 BAB II : GAMBAR HASIL PENGAMATAN ……………………………… BAB IV : PENUTUP
1. Soal…………………………………………………………………………. Soal…………………………………………………………………………. 34 34 2. Kunci Jawaban…………………………… Jawaban…………………………………………………………… ………………………………… … 38 3. Kesimpulan…………………… Kesimpulan………………………..………………...……………… …..………………...……………………… ……… 39 4. Penutup.……………..……………………………...………………………. 39 BAB V : DAFTAR PUSTAKA
1. Daftar Pustaka………………………………………………………………. Pustaka………………………………………………………………. 40
MESIN PENGECIL UKURAN
2
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Alat dan mesin pertanian diproduksi dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja dan mutu hasil olahannya sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari komoditas hasil pertanian tersebut. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil pertanian adalah dengan cara meningkatkan efisiensi penanganan pascapanen. Secara ekonomis penggunaan mesin pengecil ukuran lebih mudah dilakukan dan lebih murah jika dilakukan secara manual. Selain itu, operasi pengecilan ukuran merupakan salah satu perlakuan pendahuluan yang dapat mempermudah proses-proses selanjutnya. Pengecilan ukuran merupakan salah satu proses dalam industri pengolahan bahan pertanian. Proses ini bisa merupakan proses utama maupun operasi pembantu dalam suatu industri. Pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan berbagai peralatan industri. Setiap alat ini mempunyai cara kerja masing-masing dan menghasilkan produk dengan ukuran tertentu. Peralatan pengecil ukuran dapat dikelompokkan menjadi mesin penghancur, mesin penggiling, mesin penggiling sangat halus, dan mesin pemotong. Prinsip kerja masing-masing alat di atas berbeda-beda. Aksi utama dari mesin penghancur adalah kompresi. Mesin penggiling menerapkan pukulan dan gilingan serta kadang-kadang dikombinasikan dengan kompresi. Mesin penggiling sangat halus bekerja dengan menerapkan prinsip gesekan. Mesin pemotong bekerja dengan menggunakan aksi potong. Contoh mesin yang menggunakan prinsip penghancuran adalah mesin penepung. Mesin Penepung adalah alat yang digunakan untuk menghancurkan berbagai bahan hasil pertanian menjadi tepung. Mesin penepung terdiri dari dua jenis, tipe Disk Mill dan tipe Hammer Mill. Proses penepungan merupakan proses pengecilan ukuran (size reduction) suatu bahan padat secara mekanis tanpa diikuti dengan perubahan sifat kimia dari bahan yang
MESIN PENGECIL UKURAN
3
digiling. Mengingat sifat biji – bijian yang keras, maka terdapat 2 (dua) cara yang dikenal dalam proses penepungan, yaitu penepungan cara basah dan cara kering. Penepungan cara kering (dry prosess) didefinisikan sebagai bahan yang ditepungkan melibatkan
perlakuan
fisik
dan
mekanik
untuk
membebaskan
komponen –
komponennya dari sifat aslinya. Sedangkan penepungan cara basah (wet prosess) adalah bahan yang digiling melibatkan perlakuan fisiko – kimia kimia dan mekanik untuk memisahkan fraksi – – fraksi fraksi yang diinginkan. Kedua cara tersebut pada prinsipnya berusaha memisahkan lembaga dari bagian tepungnya. tepungn ya. Tepung yang dihasilkan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu tepung yang mengandung lemak dan tidak mengandung lemak. Hal ini tergantung dari jenis bahan dasarnya
B. Tujuan
Tujuan pada praktikum ini adalah untuk mempelajari alat-alat pengecil ukuran dan aplikasinya pada industri.
MESIN PENGECIL UKURAN
4
II. PEMBAHASAN Pengecilan ukuran adalah suatu bentuk proses penghancuran dari pemotongan bentuk padatan menjadi bentuk yang lebih kecil oleh gaya mekanik. Terdapat empat cara yang diterapkan pada mesin-mesin pengecilan ukuran, yaitu (1) kompresi, pengecilan ukuran dengan tekstur yang keras; (2) impact atau pukulan, digunakan untuk bahan padatan dengan tekstur kasar; (3) attrition, digunakan untuk menghasilkan produk dengan tekstur halus dan; (4) cutting, digunakan untuk menghasilkan produk dengan ukuran dan bentuk tertentu (Mc. Cabe, et. al.,1976). Menurut Brennan et. al. (1974), pengecilan ukuran bertujuan untuk: 1. Membantu proses ekstraksi 2. Memperkecil bahan sampai dengan ukuran tertentu untuk maksud tertentu 3. Memperbesar luas permukaan bahan untuk proses lebih lanjut 4. Membantu proses pencampuran Menurut Henderson dan Perry (1982), pada prinsipnya pengecilan ukuran diklasifikasikan menurut produk akhir yang dihasilkan. Yang pertama adalah pengecilan ukuran ekstrim yaitu merubah dimensi ukuran bahan secara signifikan, misalnya penggilingan dan penggerusan. Kedua adalah pengecilan bahan yang menghasilkan ukuran produk yang masih berdimensi besar atau nisbah produk akhir dengan awalnya tidak terlalu signifikan, misalnya pada proses pemotongan dan pengempaan. Pada praktikum kali ini, peralatan pengecilan ukuran yang dibahas adalah hammer mill, disc mill, roll mill, gratter, food processor, slicer, meat slicer, fritter, chopper dan grinder mill. Pada laporan ini akan kami jelaskan bagian-bagian mesin tersebut dan prinsip kerjanya serta gambar hasil pengamatan kami.
MESIN PENGECIL UKURAN
5
Macam-macam Alat Pengecil Ukuran 1) H ammer mill Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip kerja hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul dapat juga terjadi sedikit gaya sobek. Penggiling palu merupakan penggiling yang serbaguna, dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan yang agak lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk lada dan bumbu lain, susu kering, gula dan lain-lain (Wiratakusumah, 1992). Menurut Mc Colly (1955), penggunaan hammer mill mempunyai beberapa keuntungan antara lain adalah : 1. konstruksinya sederhana 2. dapat digunakan untuk menghasilkan hasil gilingan yang bermacam-macam ukuran 3. tidak mudah rusak dengan adanya benda asing dalam bahan dan beroperasi tanpa bahan 4. biaya operasi dan pemeliharaan lebih murah dibandingkan dengan burr mill Sedangkan beberapa kerugian menggunakan hammer mill antara lain adalah: 1. biasanya tidak dapat menghasilkan gilingan yang seragam 2. biaya pemasangan mula-mula lebih tinggi dari pada menggunakan burr mill 3. untuk gilingan permulaan atau gilingan kasar dibutuhkan tenaga yang relatif besar sampai batas-batas tertentu. Menurut Smith (1955), hammer mill terdiri dari atas martil/palu yang berputar pada porosnya dan sebuah saringan yang terbuat dari plat baja. Hasil pertanian yang akan digiling dimasukkan melalui sebuah corong pemasukan dan dipukul oleh suatu seri plat baja.
MESIN PENGECIL UKURAN
6
Bagian utama dari hammer mill adalah sebagai berikut : a) Corong pemasukan Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan bagian bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding corong 40oC. b) Pemukul Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang pemukul yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah antara 100 mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal ini bertujuan agar sisi pemukul yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat buah poros yang terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal. c) Saringan Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada hammer mill saringan memegang peranan penting dalam menentukan besar ukuran butir biji-bijian, saringan dapat diganti-ganti tergantung dati besar ukuran butir hasil gilingan yang dikehendaki. d) Corong pengeluaran Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk kerucut terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan diameter bawahnya adalah 120 mm. e) Ayakan Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat dari kayu dengan bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari plat siku 25 mm x 25 mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan kemiringan 10oC, ini bertujuan untuk memudahkan gerak dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan mempercepat proses pengayakan.
MESIN PENGECIL UKURAN
7
f) Motor penggerak Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm yang dipasang dengan sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros terhadap motor dengan poros utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan sabuk yang diinginkan. g) Sistem transmisi tenaga Sistem transmisi tenaga berfungsi untuk menyalurkan tenaga dari sumber tenaga sampai bagian penggilingan dan ayakan. Desain sistem transmisi tenaga diharapkan dapat menyalurkan tenaga sebesar-besarnya dan kehilangan yang sekecil-kecilnya. Spesifikasi dari hammer mill adalah sebagai berikut : -
Panjang (mm) 730
-
Lebar (mm) 500
-
Tinggi (mm) 1.240
-
Berat (mm) 180
-
Kapasitas (kg/h) 200
-
Efisiensi (%) 50-75 Kecepatan putar dari pemukul hammer mill yaitu antara 1500 rpm sampai 4000 rpm tetapi menurut Mc Colly (1955), kecepatan putar dapat lebih rendah dari 2500 rpm asal tidak lebih dari 1500 rpm dan paling tinggi 4000 rpm. Modulus kehalusan dan indeks keseragaman hasil gilingan semata-mata dikendalikan oleh ukuran dari lubang saringan yang dipakai, walaupun kecepatan putar gigi penggiling dan jumlah gigi merupakan faktor yang mempengaruhi (Richey et al., 1961). Selain faktor-faktor diatas juga faktor bahan itu sendiri merupakan faktor yang berperan seperti kadar air, jenis bahan serta kecepatan pemasukan bahan.
MESIN PENGECIL UKURAN
8
Hammer mill dapat digerakan dengan motor bakar internal, motor listrik maupun menggunakan traktor melalui power take off yang dihubungkan dengan belt. Kebutuhan tenaga hammer mill dapat dihitung dengan rumus : Hp = V x I x Pf x Eff 746 Dimana : V = tegangan listrik yang masuk motor (Volt) I = kuat arus yang masuk motor (Amper) Pf = faktor tenaga listrik Eff = efisiensi motor listrik Dapat juga dicari dengan menggunakan rumus : Hp = T x n 4562.4 Dimana : T = total dalam kg meter n = kecepatan putar motor (rpm) Makin besar kecepatan putar maka makin besar tenaga yang dibutuhkan. Menurut Richey et al. (1961) kebutuhan tenaga untuk penggerusan dan penghalusan bahan biji-bijian sangat tergantung dari jenis bahan dan kehalusan hasil gilingan yang dikehendaki juga efek dari jumlah gigi penggiling yang digunakan untuk penggilingan tersebut. Faktor lain yang mempengaruhi adalah kadar air bahan, makin tinggi kadar air bahan yang akan digiling maka tenaga yang dibutuhkan makin besar. Berdasarkan kebutuhan tenaga, Smith (1955) membedakan hammer mill atas ukuran kecil dengan menggunakan motor listrik satu Hp dan ukuran besar dengan menggunakan motor listrik 75 sampai 100 Hp. Gigi penggiling hammer mill harus terbuat dari baja atau besi tuang yang kuat, mempunyai bentuk tajam disetiap pojok gigi penggiling tersebut, agar lebih
MESIN PENGECIL UKURAN
9
efisien dalam penghancuran bahan biji-bijian yang akan digiling (Richey,C.B et al., 1961). Menurut Smith (1955), tipe hammer mill dibedakan berdasarkan sifat dari gigi penggiling yaitu gigi penggiling dapat berayun bebas pada porosnya dan gigi penggiling tidak dapat berayun bebas pada porosnya (statis). Kedua tipe hammer mill tersebut dalam operasinya tidak mempunyai banyak perbedaan, yang penting diperhatikan adalah jumlah ketebalan dari gigi-gigi penggiling. Terdapat tiga tipe tempat bergantungnya gigi penggiling dari hammer mill yaitu bulat, triangular dan segi empat. Apabila gigi penggiling yang telah digunakan mengaus maka ujung gigi panggiling tidak tajam lagi, hal ini akan menurunkan kapasitas penggerusan dan penghalusan biji-bijian yang sedang digiling. Untuk mengatasi hal ini gigi-gigi penggiling dapat dibalik penggunannya. Penentuan mutu hasil giling ditentukan oleh modulus kehalusan yang menyatakan rata-rata ukuran partikel hasil gilingan dan indeks keseragaman yang menyatakan fraksi-fraksi kasar, sedang dan halus dari partikel hasil gilingan (Smith, 1955). Modulus kehalusan beberapa jenis biji-bijian Jenis biji-bijian
Hasil gilingan Kasar
Sedang
Halus
Jagung
4.80
3.60
2.40
Kacang kedelai
4.80
3.60
2.40
Gandum
3.70
2.90
2.10
Jawawut / jelai
4.10
3.20
2.30
Angka modulus kehalusan merupakan angka hasil bagi garis tengah bahan pada keadaan mula-mula dengan garis tengah bahan pada keadaan akhir, yang berkisar antara 1 sampai 16.
MESIN PENGECIL UKURAN
10
2) Disc mill Disc mill merupakan suatu alat penepung yang berfungsi untuk menggiling bahan serelia menjadi tepung, namun lebih banyak digunakan untuk menepungkan bahan yang sedikit mengandung serat dan juga suatu alat penepung yang memperkecil bahan dengan tekanan dan gesekan antara dua piringan yang satu berputar dan yang lainnya tetap. Disc mill merupakan jenis alat pengecil bahan yang dapat menghasilkan produk dalam ukuran sedang maupun halus, seperti kedelai, jagung kentang dan lainnya. Alat ini digunakan untuk mengupas kulit ari, pembelah dan penghancur biji kedelai dalm keadaan kering maupun basah. Disc mill merupakan alat yang memiliki konstruksi dan prinsip kerja yang sama seperti dengan stone mill. Keduanya sama-sama memiliki dua piringan yang dipasangkan pada sebuah shaft. Terdapat dua macam disk mill yaitu (1) disc mill yang bergerak pada satu roda dan roda lainnya stasioner dan (2) disc mill dimana kedua rodanya bergerak. Pada keadaan pertama, satu piringan terpasang permanen (stasioner) pada badan mesin. Sedangkan pada keadaan kedua, piringan berputar bersamaan dalam arah putaran yang berlawanan satu dengan lainnya. Bahan yang akan diproses dimasukkan melalui bagian atas alat (corong pemasukan) yang mempunyai penampung bahan. Selama proses, bahan akan mengalami gesekan diantara kedua piringan sehingga ukurannya menjadi lebih kecil dan halus (AEL, 1976). Pengecilan ukuran ini terjadi pada saat bahan masuk diantara dinding dan cakram yang jaraknya diatur terlebih dahulu sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan bahan juga mengalami penggerusan pada dinding granding plate yang permukaanya kasar sehingga dihasilkan biji yang halus. Setelah mengalami dua kali penggerusan maka dimensi dari biji pun berubah menjadi lebih kecil dari dimensi awalnya. Pada saat pengecilan ukuran dan penggerusan terjadi loss (kehilangan bahan). Loss umumnya terjadi pada saat pengeluaran bahan, proses pengayakan, dan adanya kacang hijau yang masih melekat pada alat penghancur. Adanya loss ini menyebabkan berat akhir menjadi sedikit.
MESIN PENGECIL UKURAN
11
Prinsip dari penggunaan disk mill adalah bahan akan digiling dengan menggunakan dua buah cakram penggiling. Bahan yang akan digiling berada diantara dua cakram penggiling yang berdiri vertikal. Satu buah cakram bersifat statis (diam). Dan cakram yang satu lagi akan bergerak untuk menggiling bahan. Tekanan dan gaya gunting berperan dalam hal ini. Ukuran maksimum bahan yang dimasukkan adalah sebesar 20 mm. Hasil akhir dari gilingan dengan menggunakan disk mill adalah sangat tergantung dengan cakram yang digunakan dan juga dari karakteristik bahan itu sendiri. Bagian-bagian dari disc mill adalah sebagai berikut : a. Corong pemasukan Corong ini berfungsi untuk memasukkan biji yang akan dikupas kulit arinya dan dihancurkan. Bagian ini dilengkapi dengan katup pemasukkan untuk mengatur jumlah biji yang akan dikupas oleh cakram sehingga pengupasan akan berjalan lancar. b. Penyemprot air Penyemprot air berfungsi untuk membantu kelancaran turun dan keluarnya biji ke ruang pengupasan. Air akan mendorong biji agar jatuh ke ruang pengupasan. Pada praktikum ini tidak dilakukan penyemprotan air. c. Ruang pengupasan dan penghancuran Ruang pengupasan berfungsi sebagai tempat mengupas dan menghancurkan sekaligus sebagai rangka dudukan bagi landasan gesek. Ruangan ini diberi penutup dan dibuat agak rapat agar kedelai tidak lolos keluar sebelum mengalami pengupasan dan penghancuran. d. Dinding penutup dan cakram Dinding penutup dan cakram berfungsi sebagai pengupas dan penghancur biji karena adanaya gerak putar dari cakram terhadap diniding penutup yang diam. Biji yang terkupas dan hancur itu merupakan akibat dari efek atrisi dan kompresi dari cakram.
MESIN PENGECIL UKURAN
12
e. Poros penggerak Poros penggerak berfungsi untuk memutar silinder pengupas yang digerakkan oleh motor listrik dengan menggunakan puli dan belt sebagai penyalur daya. Pada poros penggerak terdapat pengunci untuk mengatur jarak antar cakram. Semakin kecil jarak antar cakram maka ukuran hasil pengolahan akan semakin halus. f. Corong pengeluaran Corong pengeluaran berfungsi untuk mengeluarkan biji yang telah dikupas dan dihancurkan yang terletak di bagian bawah silinder pengupas. Biji yang akan pecah dan keluar dari corong ini masih bercampur dengan kulit arinya. Disc mill merupakan pengiiling yang memanfaatkan gaya sobek (shear force) yang banyak dipakai untuk menghasilkan gilingan halus. Tipe-tipe yang sering dipakai meliputi penggiling cakram tunggal (single disc mill) dan penggiling cakram ganda (double disc mill) (Wiratakusumah, 1992): a) Single disk mill Pada penggiling ini, bahan yang akan dihancurkan lewat diantara dua vakram. Cakram yang pertama berputar dan yang lain tetap ditempatnya. Efek penyobekan didapatkan karena adanya pergerakan salah satu cakram. Jarak antar cakram dapat diatur,
disesuaikan
dengan
ukuran
bahan
dan
produk
yang
diinginkan.
Single disk mill digunakan untuk jagung yang diolah secara wet milling, pembuatan mentega kacang, dan nut shells. Selain itu juga dapat digunakan untuk membuat ammonium nitrat dan urea b) Double disk mill Sesuai dengan namanya, pada penggiling ini kedua cakram berputar berlawanan arah. Akibat perputaran kedua cakram akan didapatkan efek penyobekan terhadap bahan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan cakram tung gal. Double disk mill digunakan untuk mengolah alloy powder, alumunium chips, borax, sodium hidroksida, biji-bijian, beras, fosfat, kulit, obat-obatan, dan lain-lain Spesifikasi dari disk mill adalah : • diameter disk 36" (91.4 cm) • (186.4 kW) maximum 250 HP
MESIN PENGECIL UKURAN
13
• kecepatan maksimum 1,800 RPM Kapasitas dari disk mill adalah : • 1st grind - 20,000 bushels/day (510 metric tons/day) • 2nd grind - 40,000 bushels/day (1,020 metric ton s/day)
3)
Roll Mill Roll mill menggunakan roll yang berbentuk silinder untuk menghancurkan bahan – bahan dengan cara memecahnya atau menggilingnya diantara batu – batu seperti pada penumbuk padi tradisional. Roll mill biasanya digunakan dalam industri penggilingan gabah (hasil pertanian) dan untuk menghancurkan kerikil menjadi bentuk yang lebih kecil. Roll mill merupakan jenis yang masih baru pada penggilingan yang berskala besar yang didesain khusus untuk mengatasi masalah kapasitas mesin penggiling yang rendah sedangkan tingkat konsumsi dari industri – industri tinggi. Alat tersebut merupakan peralatan yang dibutuhkan untuk memproduksi tepung mineral dalam jumlah besar, dalam industri pertambangan non – metal dan pembuatan tepung dengan skala besar pada industri – industri yang lain. Ukuran produk yang dihasilkan dapat diatur dengan rentang antara 0 – 2,8 mm. Produksi tepung gandum Untuk memproduksi tepung gandum putih, gabah biasanya diatur suhunya, yaitu penambahan kelembaban dalam gabah, untuk memaksimalkan efisiensi penggilingan. Kelembutan pati bagian endosperma dari inti biji gandum, yang akan dipisahkan pada proses penggilingan untuk menghasilkan apa yang disebut dengan tepung gandum. Penambahan kelembaban juga menguatkan lapisan dedak dan mengurangi masukan energi dalam memecahkan intinya, sementara itu di waktu yang sama, untuk menghindari pemecahan lapisan dedak dan partikel germ untuk dipisahkan dalam proses penggilingan ini dengan pengayakan. Prinsip kerja
Sambil bekerja, motor mendorong roller penggiling untuk berputar sampai berbentuk V dan menekan ke tengah. Rollernya, yang digantung dengan menekan dan ayakan bandul, akan berputar sepanjang lingkaran dalam dari bulatan roll sambil
MESIN PENGECIL UKURAN
14
penggantungnya berputar. Sebuah alat peniup pembersih debu akan memproduksi tekanan negatif pada saluran masuk dan saluran keluar untuk mencegah debu dan radiasi panas dalam mesin. 4)
Grinder Mill Sebuah grinder mill adalah unit operasi yang dirancang untuk memecah bahan padat menjadi potongan kecil. Ada berbagai jenis grinder mill dan berbagai jenis bahan diproses di dalamnya. Secara historis mill yang dioperasikan dengan tangan ( mortar dan alu ), tenaga hewan ( tenaga kuda ), angin ( kincir angin ) atau air ( watermill ). Saat ini mereka juga menggunakan listrik . Penggilingan benda padat terjadi di bawah pengaruh kekuatan mekanis yang berprinsip dengan mengatasi kekuatan ikatan interior. Setelah penggilingan keadaan padat berubah: ukuran butir, terjadi disposisi ukuran butir dan bentuk butir. Grinding dapat melakukan tujuan berikut dengan teknik:
meningkatkan area permukaan yang solid
manufaktur padat dengan ukuran butir yang diinginkan
pulping sumber daya
hukum Grinding
Meskipun sejumlah besar penelitian di bidang skema fraktur tidak ada rumus yang dikenal yang menghubungkan pekerjaan grinding teknis dengan hasil penggilingan. Untuk menghitung pekerjaan grinding dihasilkan ukuran butir berubah menjadi tiga setengah terhadap empiris model yang digunakan. Ini berkaitan dengan hubungan Hukki antara ukuran partikel dan energi yang dibutuhkan untuk memecahkan partikel. Dalam gilingan yang diaduk, hubungan Hukki tidak berlaku dan sebaliknya, eksperimen harus dilakukan untuk menentukan hubungan apapun.
Rumus untuk d> 50 mm
Obligasi untuk 50 mm> d> 0,05 mm
Von Rittinger untuk bb d
View more...
Comments