Makalah Sistem Utilitas Bangunan

July 14, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Sistem Utilitas Bangunan...

Description

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakanuntuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,

kemudian

kominikasi

dan

mobilitas

dalam

bangunan.

Perananganbangunan arus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti  perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan  perancangan lainnya. Sebab bangunan tanpa system syst em utilitas yang bagus maka akan mempengaruhi fungsi bangunan itu sendiri. Yang menjadi factor utama yang membantu terciptanya system utilitas yang baik adalah dengan adanya  plumbing / perpipaan. Plambing atau perpipaan meliputi banyak aspek di antaranya adalah, air  bersih, air buangan, air kotor bahkan samapai air hujan. Dan dalam  perancangannya system s ystem plambing selalu sela lu mengacu dan mengikuti bentuk dan desain bangunan oleh sebab itu sebagai seorang calon arsitek maka sudah sepantasnya

harus

mengetahui

system

plambing

sehingga

menciptakan desain banguna dengan system utilitas yang baik.

1.2.Rumusan Masalah 1.  Apa pengertian plambing 2.  Apa tujuan dan fungsi dari plambing 3.  Apa syarat-syarat dan tahapan perancangan palmbing 4.  Apa Jenis-jenis plambing dan system pengaplikasiannya

1.3.Tujuan 1.  Mengetahui pengertian plambing 2.  Mengetahui tujuan dan fungsi dari plambing 3.  Mengetahui syarat-syarat dan tahapan perancangan palmbing 4.  Mengetahui Jenis-jenis plambing dan system pengaplikasiannya 1 

mampu

 

BAB II PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN Menurut kamus inggris-indonesia yang disusun oleh john M.chols dan hasan shadely, plumbing atau plambing berarti : a.   pipa ledeng  b.   pekerjaan mematri dan memasang pipa-pipa air ledeng Plumbing adalah kosa kata dari Bahasa Inggris, dan orang Indonesia  biasa menyebutnya sebagai Plambing. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia artinya adalah : Pipa ledeng atau jenis pekerjaan penyambungan dan pemasangan pipa air ledeng. Plumbing atau plambing adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan, dan perbaikan alat plambing dan pipa serta peralatanya di dalam atau di luar gedung dengan sistem drainase saniter, drainase air hujan, ven, air minum yang dihubungkan dengan sistem kota.

2.2. TUJUAN PLAMBING a.  Sanitasi, menciptakan kesehatan masyarakat  b.  Menciptakan kenyamanan pemakai, c.  Menciptakan rasa aman

2.3. FUNGSI PLAMBING a.  Sebagai sistem penyediaan air minum, menyediakan air minum ke tempat yang dikehendaki dengan tekanan yang cukup  b.  Sebagai penyaluran air buangan



 

2.4. SYARAT-SYARAT PERENCANAAN PLAMBING Syarat perencanaa plumbing atau plambing adalah sebagai berikut : a.  Sistem harus efektif dan efisien  b.  Pipa mudah dirawat dan diperbaiki c.  Mudah dilakukan pemeriksaan d.  Tidak mengganggu estetika e.  Memperhatikan aspek kesehatan f.  Tidak mengganggu struktur bangunan g.  Pilih yang murah tapi berkualitas h.  Minimalkan tikungan

2.5. TAHAPAN PERENCANAAN PLAMBING Tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam perancangan plambing adalah sebagai berikut: a.  Mengetahui fungsi bangunan Hal ini merupakan langkah awal dalam perencanaan plambing. Karena dengan mengetahui fungsi dan peruntukan dari bangunan maka kita akan dapat menentukan system plambing yang akan digunakan. Baik itu plambing air bersih, air buangan dan sebagainya.  b.  Penetapan jenis peralatan plambing Ini merupakan langkah selanjutnya setelah mengetahui fungsi  bangunan. Dimana akan menentukan peralatan yang akan digunakan demi efektifitas pekerjaan.



 

c.  Rencana jaringan pipa dengan melihat denah bangunan. Menentukan titik-titik akses plumbing dalam perencanaan, serta menghitung pengaruhnya terhadap kekuatan konstruksi gedung. Karena  pada dasarnya instalasi plumbing adalah kompleks, karena memiliki  bagian, jenis dan fungsi berbeda tapi harus tetap ada. Sementara konstruksi  bangunan harus terjaga kekuatannya kekuatannya karena sebagai penyokong penuh penuh.. Perencanaan ini tentunya adalah koordinasi antara perencanaan  bangunan (sipil) konstruksi dan perencanaan instalasi plumbing. Guna menjaga segi arsitektual, atau estetika bangunan. d.  Penetapan dimensi pipa (dimensioning) Penetapan jenis pipa adalah bagian yang penting karena apabila  penetapa jenis pia tidak ti dak sesuai atau terlalu t erlalu berlebihan berl ebihan akan berakibat pada terganggunya kontruksi bangunan, dan terlalu kecil juga akan berakibat  pada terganggunya kinerja system plambing. plambing. e.  Pemasangan

2.6. JENIS-JENIS PLAMBING 1.  Instalasi Suplai Air Bersih Dalam system plambing air bersih pada umumnya terdapat tiga macam system yang digunakan, di antaranya adalah a.  Sistem sambungan langsung Sistem sambungan langsung adalah sistem dimana pipa distribusi kebangunan gedung disambung langsung dengan pipa cabang dari sistem penyediaan air minum secara kolektif/sistem perpipaan (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Karena terbatasnya ter batasnya tekanan air di  pipa distribusi PDAM, maka sistem ini hanya bisa untuk bangunan kecil atau bangunan rumah sampai dengan 2 (dua) lantai. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang  berasal dari pipa cabang sistem penyediaan air minum secara kolektif (dalam hal ini pipa cabang distribusi PDAM). Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar berikut: 4 

 

GAMBAR 1. Sistem sambungan langsung dengan katup penutup dalam persil

GAMBAR 2. Sistem sambungan langsung dengan katup penutup di bawah jalan  



 

 b.  Sistem tangki tekan Biasanya sistem ini digunakan bila air yang akan masuk kedalam  bangunan, pengalirannya pengalirannya menggunakan pompa. Prinsip kerja sistem ini dapat dijelaskan sebagai berikut : Air dari sumur atau yang telah ditampung dalam tangki bawah dipompakan ke dalam suatu bejana (tangki) tertutup, sehingga air yang ada didalam tangki tertutup tersebut dalam keadaan terkompresi. Air dari tangki tertutup tersebut dialirkan ke dalam sistem distribusi bangunan. Pompa  bekerja secara otomatis yang diatur oleh suatu detektor tekanan, yang menutup/membuka saklar motor listrik penggerak pompa. Pompa  berhenti bekerja kalau tekanan dalam tangki telah mencapai suatu batas maksimum yang ditetapkan, dan bekerja kembali setelah tekanan dalam tangki mencapai suatu batas minimum yang ditetapkan. Daerah fluktuasi tekanan biasanya ditetapkan antara 1,00 kg/cm2 sampai 1,50 kg/cm2 . Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar berikut:

GAMBAR. 3 Sistem Tangki Tekan



 

GAMBAR. 4 Sistem Tangki Tekan Bangunan Lantai Banyak

c.  Sistem tangki atap Apabila sistem sambungan langsung oleh berbagai hal tidak dapat diterapkan, maka dapat diterapkan sistem tangki atap. Dalam sistem ini, air ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah, lalu dipompakan ke tangki atas. Tangki atas dapat berupa tangki yang disimpan diatas atap atau dibangunan yang tertinggi, dan bisa juga berupa menara air. Pada umumnya sumber air yang digunakan pada sistem ini adalah, air yang  berasal dari reservoir bawah (yang sumbernya bisa dari PDAM atau dari sumur atau dari PDAM dan sumur) atau langsung dari sumur (air tanah). Untuk lebih jelasnya sistem ini dapat dilihat pada Gambar  berikut:

GAMBAR. 5 Sistem Tangki Atap



 

GAMBAR. 6 Sistem Tangki Atap Dengan Tower

2.  Instalasi Plumbing Untuk Air Bekas Dan Air Kotor Instalasi air bekas adalah instalasi plumbing yang menyalurkan air  bekas dari pemakaian, misalkan misal kan dari : wastafel, wast afel, air ai r mandi, ma ndi, dan lain  –  lain.   lain. (perhatikan perbedaan air bekas dan air kotor). Arah aliran air bekas ini tergantung perencanaan, yaitu bisa diproses dulu demi kelayakan buang ke saluran kota, atau langsung dibuang. Beberapa gedung memisahkan antara instalasi pemakaian umum dengan  pemakaian khusus, misalnya air bekas dari dapur restaurant dan lian  –  lain.  lain. Yang banyak mengandung minyak dan bekas masakan. Sistem pembuangan air kotor adalah system pembuangan untuk air  buangan yang berasal dari kloset, urinal, bidet, dan air buangan yang mengandung kotoran manusia dari alat plambing lainnya ( black ( black water ). Sedangkan Sistem pembuangan air bekas adalah system pembuangan untuk air buangan yang berasal dari bathtub, wastafel, sink dapur dan lainnya ( grey ( grey water  ).   ). Untuk suatu daerah yang tidak tersedia riol umum yang dapat menampung air bekas, maka dapat di gabungkan ke instalasi air kotor terlebih dahulu. Berikut Klasifikasi berdasarkan cara pengaliran : a.  Sistem gravitasi. Air buangan mengalir dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah secara gravitasi ke saluran umum yang letaknya lebih rendah



 

GAMBAR. 7 Sistem Gravitasi

 b.  Sistem bertekanan. Sistem yang menggunakan alat ( pompa ) karena saluran umum letaknya lebih tinggi dari letak alat plambing, sehingga air buangan di kumpulkan terlebih dahulu dalam suatu bakpenampungan, kemudian di pompakan keluar ke roil umum. Sistem ini mahal, tetapi biasa di gunakan pada bangunan yang mempunyai alat  –   alat plambing di  basement pada bangunan tinggi / bertingkat bertingkat banyak.  banyak. 

GAMBAR. 8 Sistem Bertekanan



 

Yang sangat perlu diperhatikan dalam perancangan system plambing air bekas atau air kotor adalah pemakaian peralatan rembesan agar air  bekas atau air kotor yang merupakan limbah dapat difilter sebelum dialirkan ke lingkungan sehingga tidak menggaanggu kualitas lingkungan dan air tanah disekitarnya. Berikut contoh skema pengaplikasian peralatan rembesan.

GAMBAR. 9 Pipa Resapan

GAMBAR. 10 Jarak Ideal SepticTank Dan Bidang Resapan Dengan Komponen Air Lainnya

10 

 

3.  Instalasi plumbing untuk air hujan Instalasi plambing untuk air hujan yaitu Instalasi pipa untuk menyalurkan air hujan dari atap, deck, kanopi, atau tempat yang menerima air hujan untuk disalurkan hingga saluran kota. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam perancangan istalasi plambing air hujan. a.  PAH harus dilaksanakan oleh orang yang berpengalaman.  b.  Lokasi tempat PAH dipilih pada daerah-daerah kritis dengan curah hujan minimal 1.300 mm per tahun. c.  Pelaksanaan konstruksi PAH harus sesuai dengan ketentuan yang  berlaku. d.  PAH dipasang di lokasi atau daerah rawan air minum. e.  Penempatan PAH harus dapat menampung air hujan dan/atau pada kondisi tertentu dapat menampung air minum dari PDAM yang didistribusikan melalui mobil tangki air/kapal tangki air. f.  Adanya

partisipasi

masyarakat

setempat

dalam

pelaksanaan

 pembangunan, pengoperasian pengoperasian dan pemeliharaan PAH. g.  PAH dapat digunakan secara individual maupun kelompok masyarakat. mas yarakat. h.  Air hujan jatuh pertama setelah musim kemarau tidak boleh langsung ditampung. i.  PAH harus kedap air. Berikut contoh pengaplikasiannya

GAMBAR. 11 Sistem PAH

11 

 

BAB III PENTUP

3.1. KESIMPULAN Plambing atau sistem perpiaan merupakan sesuatu yang penting dalam sebuah bangunan karena dengan danya plambing atau system perpiaan ini maka akan menunjang dari utilitas bangunan itu sendiri. Plambing meliputi beberapa aspek dalam system utilitas bangunan di antaranya adalah 1.  Air Bersih 2.  Air bekas atau air kotor 3.  Air Hujan Sudah sepantasnya sebagai mahasiswa Arsitektur untuk mengetahui system plambin ini agar dapat berguna dala perancangan bangunan dikemudian hari

3.2. SARAN Saran Penulis adalah agar bapak/ibu Dosen matakuliah Sistem Utilitas Bangunan dapat memberikan pencerahan mengenai tema dari makalah  penulis dan meluruskan segala macam kekurangan yang ada dalam makalah ini karena utnuk makalah ini masi belum terpercaya sumbernya

12 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF