Makalah SISTEM INFORMASI KESEHATAN
October 1, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Makalah SISTEM INFORMASI KESEHATAN...
Description
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada zaman sekarang, teknologi informasi mempunyai peranan penting dalam bidang industri maupun kehidupan kita sendiri. Salah satu bidang industri yang memanfaatkan berkembangnya teknologi informasi adalah bidang kesehatan. Teknologi informasi sudah berkontribusi banyak dalam kehidupan kita, salah satu contohnya dalam bidang kesehatan yaitu rekam medis elektronik (EMR) yang digunakan oleh dokter untuk mengetahui riwayat penyakit anda, obat-obatan apa saja yang sudah pernah di konsumsi, apakah anda mempunyai sebuah alergi, dan lain-lain. Tanpa teknologi informasi, pengumpulan dan pengambilan data tersebut tidaklah mudah untuk rumah sakit yang mempunyai ribuan pasien jika dilakukan secara manual. Teknologi informasi juga memudahkan komunikasi jarak jauh dengan adanya internet. Seluruh rumah sakit akan mengakses database yang berisi dengan data pasien, sehingga memudahkan pasien dan rumah sakit apabila pasien menggunakan rumah sakit yang berbeda.
B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan umum Mahasiswa
mampu
memahami
konsep
dan
melaksanakan
pendokumentasian keperawatan pada pasien dengan memberhatikan aspek dari Sistem Informasi Kesehatan.
“Sistem Informasi Kesehatan”
1
2. Tujuan khusus a) Mahasiswa mampu mengetahui apa pengertian sistem informasi kesehatan. b) Mahasiswa mampu mengetahui bagaimana pengembangan sistem informasi kesehatan. c) Mahasiswa
mampu
mengetahui
bagaimana
konsep-konsep aplikasi
sistem
informasi kesehatan pada sistem informasi rumah sakit. d) Mahasiswa mampu mengetahui apa tujuan pengembangan sistem informasi kesehatan. e) Mahasiswa mampu mengetahui ruang lingkup sistem informasi kesehatan.
“Sistem Informasi Kesehatan”
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem Informasi Kesehatan Di dalam peraturan pemerintah RI no.46 tahun 2014 tentang sistem informasi kesehatan, disebutkan bahwa suatu sistem informasi kesehatan adalah seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indikator, prosedur, perangkat, teknologi dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan. Dan untuk mendukung penyelenggaran pembangunan kesehatan tersebut, diperlukan data, informasi dan indikator kesehatan yang dikelola dalam sistem informasi kesehatan. Pada hakekatnya pembangunan kesehatan merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang, agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif. Menurut WHO dalam buku design and implementation of health information system, sistem informasi kesehatan tidak dapat berdiri sendiri, melainkan sebagai bagian dari suatu sistem kesehatan. Suatu sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang. Sistem informasi harus dijadikan sebagai alat yang efektif bagi manajemen. Penggunaan informasi kesehatan dilaksanakan untuk memperoleh manfaat langsung atau tidak langsung sebagai pengetahuan untuk mendukung pengelolaan, pelaksanaan, dan pengembangan pembangunan kesehatan dan informasi yang didapat harus bersumber dari informasi yang
“Sistem Informasi Kesehatan”
3
akurat yang dilaksanakan untuk penyusunan kebijakan, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi pembangunan kesehatan. Selain itu penggunaannya harus menaati ketentuan tentang : 1.
Kerahasiaan informasi, dan
2.
Hak atas kekayaan intelektual yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.. perundang-undangan Adapun tujuan untuk mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi
kesehatan yang berdaya guna dan berhasil guna memiliki arti yang sama dengan tujuan mendukung proses kerja pemerintah, pemerintah daerah, dan fasilitas
pelayanan
kesehatan
dalam
penyelenggaraan
pembangunan
kesehatan yang efektif dan efisien. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu juga merupakan bentuk pertanggungjawaban instansi terhadap penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
B. Konsep -Konsep Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Untuk mengatasi kekurangan dan ketidakkompakan dari badan kesehatan di Indonesia maka dibentuklah sistem informasi kesehatan. Dalam melakukan pengembangan sistem informasi secara umum, ada beberapa konsep dasar yang harus dipahami oleh para pembuat rancang bangun sistem informasi, yaitu antara lain : 1. Sistem informasi tidak identik dengan sistem komputerisasi Pada dasarnya sistem informasi tidak bergantung pada penggunaan teknologi komputer. Sistem informasi yang dimaksud disini adalah sistem informasi yang berbasis komputer. 2. Sistem informasi organisasi adalah suatu sistem yang dinamis. Dinamika
sistem
informasi
dalam
suatu
organisasi
sangat
ditentukan oleh dinamika perkembangan organisasi tersebut. Oleh
“Sistem Informasi Kesehatan”
4
karena itu perlu disadari bahwa pengembangan sistem informasi tidak pernah berhenti. 3. Sistem informasi sebagai suatu sistem harus mengikuti siklus hidup sistem Sistem informasi memiliki umur layak guna, maksudnya panjang pendeknya umur layak guna guna sistem informasi ditentukan oleh : a) Makin cepat organisasi tersebut berkembang, maka kebutuhan informasi juga akan berkembang sedemikian rupa sehingga sistem informasi yang sekarang digunakan sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan organisasi tersebut. b) Perkembangan teknologi informasi yang cepat menyebabkan perangkat keras maupun perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung beroperasinya sistem informasi tidak bisa berfungsi secara efisien dan efektif. Hal ini disebabkan karena :
Perangkat keras yang digunakan sudah tidak diproduksi lagi, karena teknologinya ketinggalan zaman, sehingga layanan pemeliharaan perangkat keras tidak dapat lagi dilakukan oleh perusahaan pemasok perangkat keras.
Perusahaan
pembuat
perangkat
lunak
yang
sedang
digunakan, sudah mengeluarkan versi baru. Versi terbaru itu umumnya
mempunyai
feature
yang
lebih
banyak,
melakukan optimasi proses dari versi sebelumnya dan memanfaatkan feature baru dari perangkat keras yang juga telah berkembang. Jadi mengingat perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat, maka pengguna harus sigap dalam memanfaatkan dan menggunakan teknologi tersebut. Yang dimaksud dengan perangkat keras (hardware) adalah peralatan yang digunakan dalam pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data serta untuk komunikasi data. Perangkat
“Sistem Informasi Kesehatan”
5
keras tersebut berupa perangkat elektronik dan/atau nonelektronik, antara lain berupa kartu, buku register, formulir laporan, jaringan komputer,
dan
media koneksi.
Sedangkan
yang
dimaksud
perangkat lunak (software) adalah kumpulan program komputer yang berisi instruksi atau perintah untuk menjalankan proses pengelolaan data. Perangkat lunak meliputi perangkat lunak untuk sistem operasi, perangkat lunak untuk aplikasi, dan perangkat lunak pabrikan yang dapat terintegrasi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, kabupaten/kota, dan fasilitas pelayanan kesehatan. c) Perkembangan
tingkat
kemampuan
pengguna
(user)
sistem
informasi. Suatu sistem informasi yang baik, akan dikembangkan berdasarkan tingkat kemampuan dari para pengguna, pengguna, baik dari sisi :
Tingkat pemahaman mengenai teknologi informasi.
Kemampuan belajar dari para pengguna.
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan sistem.
4. Daya guna sistem informasi sangat ditentukan oleh tingkat integritas sistem informasi itu sendiri Sistem informasi yang terpadu (integrated) mempunyai daya guna yang tinggi, jika dibandingkan dengan sistem informasi yang terfragmentasi. Usaha untuk melakukan integrasi sistem yang ada di dalam suatu organisasi menjadi satu sistem yang utuh merupakan usaha yang berat dan harus dilakukan secara berkesinambungan. Sinkronisasi antar sistem yang ada dalam sistem informasi itu, merupakan prasyarat yang mutlak untuk mendapatkan sistem informasi yang terpadu. 5. Keberhasilan pengembangan sistem informasi sangat bergantung pada strategi yang dipilih untuk pengembangan sistem tersebut Strategi yang dipilih untuk melakukan pengembangan sistem sangat bergantung pada besar kecilnya cakupan dan kompleksitas dari
“Sistem Informasi Kesehatan”
6
sistem informasi tersebut. Dan ketidaktepatan dalam melakukan prediksi keadaan di masa mendatang, merupakan salah satu penyebab kegagalan implementasi dan operasionalisasi sistem informasi. 6. Pengembangan sistem informasi organisasi harus menggunakan pendekatan fungsi dan dilakukan secara menyeluruh Pengembangan
sistem
informasi
harus
dilakukan
dengan
menggunakan pendekatan struktur organisasi dan pada umumnya mereka mengalami kegagalan, karena struktur organisasi sering kali kurang mencerminkan semua fungsi yang ada di dalam organisasi. Sebagai pengembang, sistem informasi hanya bertanggung jawab dalam mengintegrasikan fungsi-fungsi dan sistem yang ada di dalam organisasi tersebut menjadi satu. Pemetaan fungsi-fungsi dan sistem ke dalam unit-unit struktural yang ada di dalam organisasi adalah wewenang dan tanggung jawab dari pimpinan organisasi. Adapun penyusunan rancang bangun atau design sistem informasi harus dilakukan secara menyeluruh, sedangkan dalam pembuatan aplikasi bisa dilakukan secara sektoral atau segmental menurut prioritas dan ketersediaan dana. 7. Informasi telah menjadi aset organisasi Dalam konsep manajemen modern, informasi telah menjadi salah satu aset dari suatu organisasi, selain uang, SDM, sarana dan prasarana. Penggunaan informasi internal dan eksternal organisasi merupakan salah satu keunggulan kompetitif, hal tersebut karena keberadaan informasi menentukan kelancaran dan kualitas proses kerja, dan menjadi ukuran kinerja organisasi atau perusahaan, serta menjadi acuan yang pada akhirnya menentukan kedudukan atau peringkat organisasi tersebut dalam persaingan lokal maupun global.
“Sistem Informasi Kesehatan”
7
C. Tujuan Sistem Informasi Kesehatan Adapun dibentuknya pengaturan sistem informasi kesehatan itu bertujuan untuk : 1. Menjamin kesehatan
ketersediaan, yang
kualitas
bernilai
dan
akses
terhadap
pengetahuan
informasi
serta
dapat
dipertanggungjawabkan. 2. Memberdayakan peran serta masyarakat, termasuk organisasi profesi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. 3. Mewujudkan penyelenggaraan sistem informasi kesehatan dalam ruang lingkup sistem kesehatan nasional yang berdaya guna dan berhasil guna terutama melalui penguatan kerja sama, koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi dalam mendukung kesehatan yang berkesinambungan.
penyelenggaraan
pembangunan
Sistem informasi kesehatan di Indonesia wajib dikelola oleh : 1. Pemerintah pusat untuk ruang lingkup berskala nasional dalam ruang lingkup sistem kesehatan nasional. 2. Pemerintah daerah provinsi untuk tingkat provinsi. 3. Pemerintah daerah kabupaten/kota untuk skala kabupaten/kota, 4. Fasilitas pelayanan kesehatan untuk pengelolaan sistem informasi kesehatan dengan skala fasilitas pelayanan kesehatan. Semua pengelola sistem informasi kesehatan juga diwajibkan untuk : 1.
Memberikan data dan informasi kesehatan yang diminta oleh pengelola sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
2.
Menyediakan akses pengiriman data dan informasi kesehatan kepada pengelola sistem informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
“Sistem Informasi Kesehatan”
8
3.
Menyediakan akses pengambilan data dan informasi kesehatan bagi pengelola sister informasi kesehatan nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota
4.
Menyediakan akses keterbukaan informasi kesehatan bagi masyarakat untuk informasi kesehatan yang bersifat terbuka. Pengelolaan sistem informasi kesehatan menimbulkan konsekuensi
tanggung jawab dalam pelaksanaannya. Jadi pemerintah bersama-sama dengan pemerintah daerah dan fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab dalam pengembangan dan pengelolaan sistem informasi kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing. Tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh pemerintah adalah menetapkan standar dalam pengelolaan sistem informasi kesehatan, untuk mengatur efisiensi dan efektivitas sistem informasi kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi secara tepat. Di samping itu, pemerintah, pemerintah daerah, dan pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan bertanggung jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi
kesehatan
dalam
upaya
meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat, serta bertanggung jawab juga atas ketersediaan sumber daya untuk pengelolaan sistem informasi kesehatan. Tanggung jawab setiap institusi yang melaksanakan sistem informasi kesehatan juga berkaitan dengan kewajiban untuk menjamin keandalan sistem yang digunakan, kerahasiaan isi data yang dimiliki serta akses bagi pemilik data kesehatan. Serta bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kewajiban untuk menyampaikan dan melaporkan informasi kesehatan untuk kepentingan pelayanan serta kebijakan kesehatan termasuk dalam rangka pemberantasan penyakit. Sampai saat ini sistem informasi kesehatan masih terfragmentasi dan belum mampu menyediakan data dan informasi yang handal, sehingga “Sistem Informasi Kesehatan”
9
sistem informasi kesehatan masih belum menjadi alat pengelolaan pembangunan pengelolaan
kesehatan
yang
pembangunan
efektif.
kesehatan
Untuk
diperlukan
menyelenggarakan komponen
yang
dikelompokkan dalam tujuh subsistem, yaitu : 1. Upaya kesehatan. 2. Penelitian dan pengembangan kesehatan. 3. Pembiayaan kesehatan. 4. Sumber daya manusia kesehatan. 5. Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan. 6. Manajemen, informasi, dan regulasi kesehatan. 7. Pemberdayaan masyarakat.
D. Kondisi Sistem Informasi Kesehatan di Indonesia Saat ini kebutuhan data informasi yang akurat makin meningkat, namun sistem informasi masih belum menghasilkan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu. Masalah yang dihadapi sistem informasi kesehatan saat ini, terutama belum adanya persepsi yang sama diantara penyelenggara
kesehatan
terutama
penyelenggara
sistem
informasi
kesehatan terhadap sistem informasi kesehatan. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan masih belum efisien, terjadi redundant data dan duplikasi kegiatan, dan kualitas data yang dikumpulkan masih rendah, bahkan ada yang tidak sesuai dengan kebutuhan, ketepatan waktu juga masih rendah, sistem umpan balik tidak optimal, pemanfaatan data informasi di tingkat daerah untuk advokasi, perencanaan program, monitoring dan manajemen masih rendah serta tidak efisiennya penggunaan sumber daya, juga pengelolaan data informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dengan baik. Masalah inilah yang sedang dihadapi sistem informasi kesehatan dan perlu dilakukan upaya penguatan dan perbaikan.
“Sistem Informasi Kesehatan”
10
E. Sistem Informasi Kesehatan Nasional Visi Departemen Kesehatan pada tahun 2010, menetapkan Indonesia sehat dengan ditandai penduduknya yang hidup sehat dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, dan mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu yang disediakan oleh pemerintah dan/atau masyarakat sendiri, serta ditandai adanya peran serta masyarakat dan berbagai sektor pemerintah dalam upaya meningkatkan kesehatan. Infrastruktur pelayanan kesehatan dibangun mulai dari tingkat nasional, provinsi, kabupaten dan seluruh pelosok. Setiap jenjang memiliki sistem kesehatan yang saling terkait, sehingga jaringan sistem pelayanan kesehatan itu memerlukan sistem informasi yang saling mendukung dan terkait. Setiap kegiatan dan program kesehatan yang dilaksanakan dan dirasakan oleh masyarakat dapat diketahui, dipahami dan diantisipasi serta dikelola dengan sebaik-baiknya. Departemen Kesehatan telah membangun sistem informasi kesehatan yang disebut SIKNAS (sistem informasi kesehatan nasional) yang melingkupi sistem informasi kesehatan mulai dari kabupaten sampai ke pusat. Sistem yang dibangun adalah sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, baik di dalam sektor kesehatan, dan di luar sektor kesehatan, yaitu dengan sistem jaringan informasi pemerintah daerah dan jaringan informasi di pusat. Jaringan sistem informasi kesehatan nasional adalah sebuah koneksi jaringan virtual sistem informasi kesehatan elektronik yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan dan hanya bisa diakses bila telah dihubungkan. Jaringan sistem informasi kesehatan merupakan infrastruktur jaringan komunikasi data terintegrasi dengan menggunakan wide area network (WAN), jaringan telekomunikasi yang mencakup area yang luas serta digunakan untuk mengirim data jarak jauh antara local area network (LAN) yang berbeda, dan arsitektur jaringan lokal komputer lainnya.
“Sistem Informasi Kesehatan”
11
Untuk penguatan sistem informasi kesehatan, dilakukan dengan mengembangkan model sistem informasi kesehatan nasional yaitu sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, yang menyediakan mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai, sehingga data dari satu sistem secara rutin dapat mengalir, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain.
“Sistem Informasi Kesehatan”
12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Sistem informasi kesehatan merupakan sarana untuk menunjang pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat. Sistem informasi kesehatan yang efektif memberikan dukungan informasi bagi proses pengambilan keputusan di semua jenjang, bahkan di puskesmas atau di rumah sakit kecil sekalipun. Bukan hanya data, bahkan juga informasi yang lengkap, tepat, akurat, dan cepat yang dapat disajikan dengan adanya sistem informasi kesehatan yang tertata dan terlaksana dengan baik.
B. Saran 1. Perlunya dilakukan kajian mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem informasi kesehatan. 2. Kebutuhan data dan informasi merupakan kebutuhan daerah, maka sebaiknya sistem informasi yang dikembangkan, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik daerah.
“Sistem Informasi Kesehatan”
13
DAFTAR PUSTAKA
https://syifasalsabyla.wordpress.com/2016/06/30/makalah-sistem-informasikesehatan/ http://imranblogaddres.blogspot.com/2015/03/makalah-sistem-informasikesehatan.html
“Sistem Informasi Kesehatan”
14
View more...
Comments