Makalah Sistem Endokrin Pada Ikan

April 15, 2017 | Author: Nadya Dwi Harini | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Sistem Endokrin Pada Ikan...

Description

Makalah Ikhtiologi “Sistem Endokrin pada Ikan”

DISUSUN Oleh : R. Nadya Dwi Harini

230110130103

Dyah Putri Utami

230110130099

Dea Febrian W.

230110130113

Agung Rio Wibowo

230110130078

Abduyana Purwidyo

23011030092

Hasbi Ilmawan Anugrah

230110130059

Guntur Nurhabibie

230110130060

Ilham Patriot In

230110130073

UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya makalah ini dengan judul “Kelenjar Endokrin”. Makalah ini disusun sesederhana mungkin agar lebih muda dipahami tentang bagaimana proses kerja dari saraf dan indra kita. Tanpa kita sadari betapa sangat berartinya organ tubuh kita, dari itu kita harus tahu bagaimana kerja sistem tubuh kita dalam memenuhi kebutuhan diri kita sendiri. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan pengetahuan tentang sistem kelenjar endokrin. Selain itu makalah ini juga sebagai syarat tugas dari mata kuliah Ikhtiologi. Mudah-mudahan dengan adanya makalah ini, dapat memberi manfaat kepada sebagai dasar untuk lebih memudahkan dalam mempelajari Biologi Hewan lebih lanjut. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini sehingga dapat terselesaikan dengan mudah karena dukungan dan doa yang telah diberikan, penyusun mengucapkan banyak terima kasih. Segala saran untuk penyempurnaan makalah ini sangat diharapkan dan dengan ini diucapkan banyak terima kasih. Wassalam.

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Hormon merupakan zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu yang mempunyai efek tertentu pada aktivitas organ – organ lain dalam tubuh. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah. Apabila sampai pada suatu organ maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan.

Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin vertebrata, walaupun demikian, hormone dihasilkan oleh hampir semua system organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormone dilepaskan langsung ke aliran darah.Ada juga hormon yang disebut ektohormon yaitu hormon yang tidak langsung dialirkan dalam darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.

BAB II ISI A.KELENJAR ENDOKRIN Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang membuat satu atau lebih hormon dan mensekresikannya langsung ke pembuluh darah. Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistem yang mirip dengan vertebrae yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsisebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi. Kerja hormon menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja organ-organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat dibanding dengan kontrol endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah protein, peptida, atau derivat dari asam-asam amino, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal) berupa steroid Hormon adalah suatu zat kimia (polypeptide) yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormone. Hormon ini berfungsi dalam mengatur/mempengaruhi organ-organ supaya bekerja. Misalnya dalam hal pematangan sel-sel kelamin, metabolisme, tingkah laku reproduksi, petumbuhan dan lain-lain. 

Fungsi kelenjar endokrin :

 Menghasilkan hormon yang dialirkan ke dalam darah yang diperlukan oleh jaringan dalam tubuh tertentu.  Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh  3.Merangsang aktivitas kelenjar tubuh.  Merangsang pertumbuhan jaringan.  Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorpsi glukosa pada usus halus.  Memengaruhi metabolisme lemak, protein, hidratarang, vitamin, mineral, dan air.

A. Kelenjar hipofisis Kelenjar hipofisis disebut juga sebagai kelenjar pituitari. yang terletak di bawah diencephalon. Suatu tangkai yang menghubungkan antara kelenjar ini dengan dienchepalon disebut Infundibulum. Kelenjar ini walaupun kecil, fungsi dan strukturnya merupakan organ tubuh yang sangat rumit dan sulit. Pada stadia embrionik, kelenjar ini bersasal dari gabungan elemen neural yang tumbuh ke bawah dari diencephalon dan elemen epithel (kantung Rathke) yang tumbuh ke atas dari bagian dorsal rongga mulut. Komponen neural kelenjar disebut neuron-hypophysa (posterior lobe), yang berhubungan dengan hypothalamus, yang kelihatannnya merupakan kedudukan neurosekresi yang berhubungan dengan pituitary. Bagian lain dari kelenjar yang berasal dari kantung Rathke adalah adeno-hypophysa, berisikan bagian yang secara hystologik berbeda, yang fungsinya sama dengan bagian pituitary mamalia. Bagian anterior adeno-hipophysa dinamakan pars distalis (proadenohipophysa_ dan proximal pars distalis (meso-adenohipophysa) bagian posterior kelenjar dinamakan pars intermedia (meta-adenohipophysa). Neurohypophyse memiliki struktur berupa serabut-serabut yang sejajar, berasal dari hypothalamus di dalam otak. Fungsi dari bagian hypophysa ini mengeluarkan horman ke dalam hypothalmus dan diteruskan ke neurohypophyse oleh sel-sel neorosekresi dan masuk ke dalam aliran darah. Adenohypophyse terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: pars distalis atau lobes anterior, merupakan bagian yang terbesar, lebih konstan dan aktif dari yang lain. Pars intermedia kehadirannya bervariasi dan fungsinya diketahui mengontrol melanophora dan mungkin juga dalam melanogenesis. Neurosekresi dari hypothalamus (oxytocyn dan vasetocyn) disimpan dan dikeluarkan oleh neurohypofise. Sekeresi ini berperan dalam osmoregulasi dan reproduksi. Adenohypophyse mengandung beaneka sel pembuat hormon. Hormon-hormon yang disekresikan oleh pars distalis adalah prolactin ikan (penting dalam pengaturan Na ikan air tawar), hormon pertumbuhan, carticothropyn (ACTH), gonadothropyn dan thyrotropyn.

Kelenjar pituitary sering diberi gelar kelenjar induk (master gland) karena banyak menpengaruhi kegiatan kelenjar lainnya.

Tabel. Hormon-Hrmon yang Mengatur Pelepasan Hormon Pituitari

HORMON HIPOTALAMUS

SINGKATAN

Corticotropin (ACTH) releasing

CRH, CRFTRH, TRF

hormonThyrotrpin (TSH) releasing hormon

GnRH, GnRF

Gonadotropin –releasing hornon

GnRIH, GnRIF

Gonadotropin –release-inhibiting hormon

SRH, SRF

Somatostatin hormon (STH) –releasing hormon SRIH, SRIF Somatostatin hormon (STH) –release-innhibiting PRH, PRF hormon

PRIH, PRIF

Prolaktin –releasing hormon

MRH, MRF

Prolaktin release-inhibiting hormon

MRIH

Melancyte –stimulating hormon (MSH) releasing hormon Melanocyte stimulaitng hormon (MSH) –release –innhibiting hormone

B. Kelenjar Thyroid

Semua vertebrata mempunyai kelenjar thyroid. Sebagian besar ikan bertulang sejati dan Cyclostomata terdiri dari folikel-folikel yang relatif menyebar di dekat aorta ventral, arteri branchialis affarent, jantung, insang, kepala ginjal, limp, otak atau mata. Pada Elasmobranchii dan beberapa ikan bertulang sejati thyroid merupakan kelenjar tersendiri yang dikelilingi oleh jaringan pengikat. Hormon thyroid mempunyai beberapa fungsi fisologik dan beberapa fungsi lainnya yang belum diketahui, namun terbukti bahwa ia mampu mempengaruhi laju konsumsi oksigen,

membantu pengendapan guanin dalam kulit, dan mengubah metabolisme nitrogen dan karbohidarat. Ia juga telah diketahui mempengaruhi sistem dan fungsi saraf. Hormon ini penting dalam pertumbuhan, metamorfosis dan reprooduksi. Secara spesifik tiroksin menambah produksi energi dan konsumsi oksigen pada jaringan yang normal, mempunyai pengaruh anabolik dan katabolik terhadap protein, meningkatkan proses oksidasi dalam tubuh, mempercepat laju penyerapan monosakarida dari saluran pencernaan, meningkatkan glikogenolisis hati, dan diduga mengontrol pelepasan somatotropin, kortikotropin dan gonadotropin dari hipofisis. C. Kelenjar Ultimobranchial

Kelenjar ini homolog dengan kelenjar parathyroid pada mammalia. Pada ikan bertulang sejati kelenjar ini terletak di bawah esophagus dekat sinus venosus. Pada Elasmobranchii kelenjar ini terletak pada sisi kiri bawah pharynx. Kelenjar ini mensekresikan hormon calcitonin, yang berperan dalam metabolisme kalsium. Ultimobranchial yaitu derivat dari sepasang kantong farings yang paling belakang, dan corpusculus stanus terletak pada bagian posterior dari ginjal Teleostei. Pada teleostei, kelenjar ultimobranchial terletak pada septum pemisah antara rongga abdomen dan sinus venosus, tampak sebagai pita berwarna putih pada septum. Kelenjar ini serupa dengan paratiroid pada bertebrata tingkat tinggi, tetapi tidak berupa folikel, malainkan menyebar pada septum. Kalsitonin merupakan hormon yang disekresikan oleh kelenjar ultimobranchial. Hormon ini berperanan menurunkan kadar kalsium darah.

Beberapa kajian juga

menunjukkan bahwa kalsitonin dapat melakukan peranan dalam membuat ikan mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidromineral yang berubah-ubah.

D. Pulau-pulau Langerhans (pulau-pulau pancreastic)

Pada ikan bertulang sejati biasanya jaringan ini terdapat di pyloric caeca, usus kecil, limpa dan empedu. Jaringan ini menghasilkan insulin yang berperan penting dalam metabolisme karbohidrat dan dalam pengubahan glukosa menjadi glycogen, dan dalam oksidasi glukosa dan pembuatan lemak.

E. Jaringan interrenal (jaringan adrenal cortical)

Pada ikan Osteichthyes, jaringan yang ekivalen atau homolog dengan adrenal cortex atau pada vertebrata tingkat tinggi. Strukturnya sama dengan gonad dalam hal produksi hormonnya yang mengandung steroid, dan asal-usul embriologinya. Jaringan korteksnya merupakan derivat dari mesoderm yang membatasi rongga solom dekat tempat berasalnya pematang genital. Pada Elasmobranchia, jaringan ini bentuknya memanjang terletak pada bagian belakang ginjal. Sedangkan pada kelompok-kelompok sel yang tersebar di sepanjang vena cardinalis. Sel-sel yang menyerupai sel adrenocortical didapatkan pada dinding vena cardinalis ikan lamprey. Jaringan interrenal mensekresikan hormon adrenocorticosteroid yang mengontrol proses osmoregulasi dengan cara mempengaruhi ginjal, insang dan saluran gastrointestinal, dan mempengaruhi metabolisme protein dan karbohidrat.

E. Jaringan Chromaffin (suprarenal)

Jaringan ini banyak tersebar di dalam badan beberapa vertebrata. Sel-sel chromaffin pada ikan bertulang sejati tersebar di sepanjang vena poscardinalis dan dimungkinkan perluasannya tercampur dengan sel interrenal. Jaringan chromaffin pada Elasmobranchii menyatu dengan saraf simpathetic dan aorta dorsalis, terletak di depan jaringan interrenal. Khromaffin dan jaringan medulla dimasuki serabut preganglion dari sistem saraf otonom. Saraf ini dan kelenjar endokrin Adrenal medulla, keduanya sebagai derivat endokterm dari neural krest embrio, dan semuanya menggetahkan adrenalin dan non adrenalin. Jaringan ini

mensekresikan adrenalin mengadakan respon terhadap hormon ini dalam berbagai cara, seperti menaikkan kadar gula dalam darah dan menaikkan tekanan darah, konsentrasi melanin dalam melanophora, serta merintangi otot polos. Kerja hormon ini menyerupai sistem kerja saraf simpathetic, yang mana hormon ini sangat erat hubungannya. Distribusi jaringan khromaffin di dalam tubuh dapat terletak di dekat tetapi terpisah dari jaringan organ interrena, dapat juga tercampur dengan jaringan interrenal atau korteks adrenal.

F.Gonad

Dari struktur dan pertumbuhannya, gonad merupakan kelenjar endokrin. Kelenjar seks ikut dalam sekresi steroid, hal ini sangat penting dalam pemijahan, pembuatan sarang, dan aspek-aspek tingkah laku reproduksi lainnya. Estrogen mengontrol pertumbuhan dan perkembangan dari sistem genital betina, dan mengatur sifat-sifat seksual sekunder. Sel-sel interstisial dari testis menghasilkan hormon-hormon jantan dan secara keseluruhan dinamakan Androgen. Androgen diperlukan untuk pertumbuhan diferensiasi, dan berfungsinya saluran-saluran genitalia jantan, organ kopulasi, dan tingkah laku seksual dan pemijahan. Semua hormon gonad mempunyai hubungan timbal balik yang kompleks dengan hypophyse. Beberapa ditujukan terhadap fungsi jaringan interrenal atau jaringan korteks atau terhadap aktivitas thyroid atau badan pineal.

G.Sistem Neurosecretory Caudal

Di dekat ujung spinal cord ikan Easmobranchii dan Teleostei ditemukan suatu neuron secretory yang dinamakan sel Dahlgren. Axon dari sel-sel neurosecretory ini berujung pada suatu kumpulan kapiler yang berfungsi dalam penyimpanan dan pengeluaran hasil sekresi. Pada Teleostei jaringan kapiler ini terdapat di dalam suatu struktur neurohemal yang disebut urophysa. Daerah ini, termasuk di dalamnya ujung filament “spinal column”, jelas adalah tempat pembuatan dan pengeluaran beberapa macam hormone, tetapi kegiatannya belum diketahui secara pasti.

KESIMPULAN Kelenjar endokrin ikan mencakup suatu sistim yang mirip dengan vertebrae yang lebih tinggi tingkatannya. Namun, ikan memiliki beberapa jaringan endokrin yang tidak didapatkan pada vertebrata yang lebih tinggi, misalnya Badan Stanius yang memiliki fungsi sebagai kelenjar endokrin yang membantu dalam proses osmoregulasi.

Kerja hormon menyerupai kerja saraf, yaitu mengontrol dan mengatur keseimbangan kerja organ-organ di dalam tubuh. Namun, kontrol kerja saraf lebih cepat dibanding dengan kontrol endokrin. Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari ektodermal adalah protein, peptida, atau derivat dari asamasam amino, dan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar yang berasal dari mesodermal (gonad, korteks ardenal) berupa steroid.

DAFTAR PUSTAKA

Fujaya, Yushita., Ir., M.Si. 2004. Fisiologi Ikan. Rineka Cipta. Jakarta. OKA. A. A. 2002. Penggunaan Ekstrak Hipofisa Ternak Untukmerangsang Spermiasi Pada Ikan (Cyprinus carpio L.). Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, Denpasar

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF