Makalah Sistem Bahan Bakar Elektronik Electronic Fuel Injection System)

December 8, 2017 | Author: Urfan Ramadhan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Electronic Fuel Injection System...

Description

“SISTEM BAHAN BAKAR ELECTRONIK (ELECTRONIC FUEL INJECTION SYSTEM)”

Disusun Oleh : Urfan Ramadhan (14171015001)

TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI BUDI UTOMO 2016

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Yang Maha Kuasa, Allah SWT atas anugerah nikmat kesehatan, nikmat ilmu dan semua nikmat lainnya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan makalah Otomotif yang berjudul “Sistem Bahan Bakar Elektronik (Electric Fuel Injection System)”. Dan tak lupa penulis ucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada : 1.

Kepada keluarga dan orang tua tercinta yang selalu sabar mendoakan demi kelancaran semua urusan perkuliahan, sehingga makalah ini pun dapat terselesaikan.

2.

Kepada Ir. Parulian ,MM , selaku Dosen mata kuliah otomotif yang memberikan pelajaran dan materi. Terima kasih

3.

Orang tersayang yang selalu menjadi motivasi penulis dan mendoakan di setiap jejak langkah penulis dalam hal apapun. Terima kasih

Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi pengetahuan tambahan mengenai dunia otomotif dalam system yang sedang marak sekarang yaitu inovasi teknologi dalam system bahan bakar dengan fuel injection dalam kendaraan. Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan yang lebih baik.

Jakarta , Desember 2016

Penulis

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... ii DAFTAR ISI ............................................................................................ iii BAB I : PENDAHULUAN........................................................................ 2 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 2 1.2 Batasan Masalah ............................................................................. 4 1.3 Maksud dan Tujuan ........................................................................ 4 1.4 Sistematika Penulisan ..................................................................... 5 BAB II : PEMBAHASAN ......................................................................... 6 2.1 Electronic Fuel Injection (EFI) ....................................................... 6 2.1.1

Tujuan System Electronic Fuel Injection (EFI) ........................ 7

2.1.2

Prinsip Kerja System Electronic Fuel Injection (EFI) ............... 8

2.2 Kontruksi dasar system EFI dan Fungsi komponen ......................... 9 2.2.1

Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System) .... 12

2.2.2

Sistem Bahan Bakar (Fuel System) ........................................ 16

2.2.3

Sistem Induksi Udara (Air Induction System) ........................ 20

2.2.4

Komponen – komponen dan Fungsi Sistem EFI ..................... 23

2.3 Perbedaan System EFI dan Karburator.......................................... 28 2.3.1

Kelebihan System EFI ........................................................... 29

2.3.2

Kekurangan System EFI ........................................................ 30

2.4 Trouble Shooting Electric Fuel Injection (EFI) ............................. 31 2.5 Diagnotic Electronic Fuel Injection (EFI) ..................................... 36 2.6 Cara Merawat Electronic Fuel Injection ........................................ 36 BAB III : PENUTUP .............................................................................. 40 3.1 Simpulan ...................................................................................... 40

iii

3.2 Saran ............................................................................................ 40 DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 42 LAMPIRAN ............................................................................................ 43

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Karburator adalah sebuah alat yang mencampur udara dan bahan bakar

untuk sebuah mesin pembakaran dalam. Karburator pertama kali ditemukan oleh Karl Benz pada tahun 1885 dan dipatenkan pada tahun 1886. Pada tahun 1893 insinyur kebangsaan Hungaria bernama János Csonka dan Donát Bánki juga mendesain alat yang serupa. Adalah Frederick William Lanchester dari Birmingham, Inggris yang pertama kali bereksperimen menggunakan karburator pada mobil. Pada tahun 1896 Frederick dan saudaranya membangun mobil pertama yang menggunakan bahan bakar bensin di Inggris, bersilinder tunggal bertenaga 5 hp (4 kW), dan merupakan mesin pembakaran dalam (internal combution). Tidak puas dengan hasil akhir yang didapat, terutama karena kecilnya tenaga yang dihasilkan, mereka membangun ulang mesin tersebut, kali ini mereka menggunakan dua silinder horisontal dan juga mendisain ulang karburator mereka. Kali ini mobil mereka mampu menyelesaikan tur sepanjang 1.000 mil (1600 km) Pada tahun 1900. Hal ini merupakan langkah maju penggunaan karburator dalam bidang otomotif.Karburator umum digunakan untuk mobil berbahan bakar bensin sampai akhir 1980-an. Setelah banyak kontrol elektronik digunakan pada mobil, penggunaan karburator mulai digantikan oleh sistem injeksi bahan bakar karena lebih mudah terintegrasi dengan sistem yang lain untuk mencapai efisiensi bahan bakar.Injeksi bahan bakar atau EFI (Electronic Fuel Injection) adalah sistem injeksi bahan bakar yang dikontrol secara elektronik. Sistem ini merupakan salah satu jenis sistem bahan bakar pada motor bensin.Penggunaan injeksi bahan bakar akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator. Dan injeksi bahan bakar juga dapat mengontrol pencampuran bahan

2

bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman. Injeksi bahan bakar dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal namun sekitar 1980 mulai banyak menggunakan sistem elektronik.Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik (electronic control unit, ECU) untuk menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih. Dizaman sekarang banyak orang yang kurang mengerti tentang perbedaan sistem karburator dan sistem EFI (Electronic Fuel Injection) dan kebanyakan orang mengabaikan perbedaan itu mereka tidak tahu bahwa sisitem EFI lebih irit bahan bakar dari pada sistem karburator. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang semakin pesat dewasa ini menimbulkan dampak pada dunia pendidikan dengan makin besarnya tantangan yang harus dihadapi oleh dunia pendidikan. Dunia pendidikan sekarang ini makin dituntut untuk dapat menghasilkan sumber daya manusia yang handal, yang mampu menjawab dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dunia pendidikan harus dapat mewujudkan hal itu, maka perlu adanya peningkatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan. Salah satu upaya peningakatan dan penyempurnaan dalam penyelenggaraan pendidikan khususnya dibidang teknik mesin khususnya otomotif

Aplikasi

Sistem Pengaturan Elektronik pada kendaraan telah demikian pesatnya, seiring dengan kemajuan teknologi dan tuntutan global yang mensyaratkan baik aspek pemenuhan pengguna teknologi maupun aspek dampak lingkungannya, sehingga rancang bangun kendaraan modern dengan Advance Technology memiliki kelebihan/keunggulan yang mampu meningkatkan antara lain:

3



Unjuk kerja



Efisiensi penggunaan bahan bakar



Penanggulangan dampak lingkungan



Kenyamanan dan keamanan

Kendaraan dengan fasilitas control elektronik dibandingkan dengan kendaraan konvensional memiliki perbedaan pada piranti elektroniknya yang pada dasarnya terdiri dari beberapa komponen, yaitu Sensor, Electronik Control Unit (ECU), dan Unit Actuator.

1.2

Batasan Masalah Untuk menghidari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini,

maka Penulis membatasi masalah-masalah yang akan di bahas diantaranya:

1.3

1.

Teori dasar electronic fuel injection (EFI)

2.

Kontruksi dasar system EFI dan Fungsi komponen

3.

Perbedaan System EFI dan Karburator

4.

Trouble Shooting Electric Fuel Injection (EFI)

5.

Diagnositc Electronic Fuel Injection (EFI)

6.

Cara Merawat Electronic Fuel Injection

Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan Penulis dalam pembuatan makalah ini adalah,

sebagai berikut. 1. Mengenal dan mengetahui lebih detail mengenai teknologi otomotif dari system Electronic Fuel Injectin (EFI) dalam inovasi bahan bakar sekarang

4

2. Pengetahuan untuk pembaca di dalam dunia otomotif 3. Sebagai bahan ajar mata kuliah untuk mahasiswa 4. Untuk memenuhi tugas mata kuliah otomotif

1.4

Sistematika Penulisan Penulisan laporan ini dibagi menjadi 3 bab. Bab I menjelaskan mengenai

latar belakang, batasan masalah, tujuan Penulisan, sistematika penulisan. Bab II menjelaskan mengenai pembahasan yang berisi teori dasar dan teori tentang pembahsan, dan Bab III menjelaskan mengenai kesimpulan dan saran, Serta terdapat daftar pustaka dan lampiran yang memuat lampiran gambar.

5

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Electronic Fuel Injection (EFI) Electronic Fuel Injection (EFI) adalah sebuah teknologi yang digunakan

dalam mesin pembakaran dalam untuk mencampur bahan bakar dengan udara sebelum dibakar. Penggunaan EFI akan meningkatkan tenaga mesin bila dibandingkan dengan penggunaan karburator, karena injektor membuat bahan bakar tercampur secara homogen. Hal ini, menjadikan injeksi bahan bakar dapat mengontrol pencampuran bahan bakar dan udara yang lebih tepat, baik dalam proporsi dan keseragaman.

Gambar 1. Diagram Electronic Fuel Injection (EFI)

6

EFI dapat berupa mekanikal, elektronik atau campuran dari keduanya. Sistem awal berupa mekanikal, namun sekitar tahun 1980-an mulai banyak menggunakan sistem elektronik. Sistem elektronik modern menggunakan banyak sensor untuk memonitor kondisi mesin, dan sebuah unit kontrol elektronik menghitung jumlah bahan bakar yang diperlukan. Oleh karena itu, injeksi bahan bakar dapat meningkatkan efisiensi bahan bakar dan mengurangi polusi, dan juga memberikan tenaga keluaran yang lebih.

2.1.1 Tujuan System Electronic Fuel Injection (EFI) Tujuan System Electronic Fuel Injection (EFI) dibuat adalah untuk menutupi kelemahan system bahan bakar konvensional dengan menggunakan karburator. Dimana pada karbuarator terjadi ketidak konsistenan AFR (Air Fuel Ratio/Perbandingan Bahan bakar dengan Udara) yg dihasilkan. Angka AFR yg ideal adalah 14,7 (stoichiometri) pada setiap tingkatan putaran mesin (RPM). Pada karburator biasanya terjadi saat rpm rendah AFR cenderung kaya (rich) sedangkan pada rpm tinggi malah terjadi campuran miskin (lean) atau bisa juga terjadi hal hal sebaliknya. Kelemahan lain pada karburator adalah proses jalannya hasil pengkabutan bahan bakar + udara dari karburator menuju ruang bakar mengalami kesulitan, krn harus melalui lekukan dan sudut sudut yg tajam pada saluran masuk (intake manifold), dan hasil pengkabutan bahan bakar tsb adalah tidak merata pada setiap silindernya bagi mesin yg menganut multi silinder, tetapi bagi yg menganut single silinder tentu hal tsb tidak menjadi masalah. Karena keterbatasan peran karburator tsb maka para tukang insinyur menciptakan system bahan bakar pada sebuah mesin dengan menggunakan bantuan perangkat elektronik agar hasilnya lebih efisien terutama adalah menutupi kelemahan2 pada karburator.

7

Dengan demikian tujuan dari EFI adalah : Keluaran tenaga kendaraan Efisiensi bahan bakar Performa Kemampuan untuk memakai bahan bakar alternative Daya tahan Penggunaan kendaraan yang halus Biaya awal Biaya perawatan Kemampuan untuk didiagnosa Kemampuan dioperasikan di mana dan kapan saja Kepraktisan penyetelan mesin

2.1.2 Prinsip Kerja System Electronic Fuel Injection (EFI) System yang digunakan pada electronic fuel injection terbagi atas sensorsensor dan actuator. Sensor-sensor merupakan informan atau pemberi informasi tentang kondisi-kondisi yang berkaitan dengan penentuan jumlah bahan bakar yang harus diinjeksikan. Pemberian informasi dapat berupa sinyal analog ataupun digital. Sensor-sensor yang mengirim informasi dalam bentuk analog seperti misalnya TPS (Throttle Position Sensor dan mass air flow). Sedangkan actuator merupakan bagian/komponen yang akan diperintah oleh ECU dan perintah dapat berupa analog ataupun digital. Pemberian perintah berupa analog diberikan pada pompa bensin elektrik dan lampu engine kontrol. Sedangkan pemberian perintah berupa sinyal digital diberikan pada injector, coil pengapian, katup pernapasan tangki, pengatur idle, pemanas sensor lamda dan steeker diagnosa.

8

Gambar 2. Komponen Electronic Fuel Injection (EFI)

2.2

Kontruksi dasar system EFI dan Fungsi komponen Mesin dengan sistem EFI dapat dibagi dalam 3 sub sistem yaitu : 1. Sistem pengiriman bahan bakar (fuel delivery system). 2. Sistem induksi udara (air induction system). 3. Sistem kontrol elektronik dan sensor (Electronic control & sensor system).

Berikut ini adalah Skema gambar susunan dasar dari system EFI, Seperti pada gambar 3

9

Gambar 3 Sistem Electronic Fuel Injection

10

Gambar 4. Susunan Sistem EFI

Gambar 5. Basic Injection Control

11

2.2.1 Sistem Pengontrol Elektronik (Electronic Control System) Selain ECU yang berfungsi untuk mengontrol besar penginjeksian bensin dan seluruh aktivitas elektronik, pada mesin terdapat pula sensor – sensor selain yang sudah dijelaskan di atas yang berfungsi sebagai sistem koreksi air fuel ratio dan juga sebagai ignition control system. Sensor – sensor yang dimaksud akan dijelaskan bersama dengan electronic control system yang juga akan membahas lebih detail kerja daripada ECU. Sensor-sensor itu adalah : 1.

ECT ( Electronic Control Temperature )

Gambar 6. ECT ECT terbuat dari thermistor, yaitu sebuah variable resistor yang dipengaruhi oleh temperatur. Kerja ECT sama dengan IAT, hanya fungsi pendeteksiannya yang berbeda. ECT berfungsi mendeteksi temperatur air pendingin mesin sebagai input ECM untuk mengoreksi besar penginjeksian bensin pada injector. ECT juga berfungsi sebagai kontrol temperatur air pendingin mesin kepada pengemudi melalui temperature gauge pada instrument panel.

12

2.

TPS (Throttle Position Sensor) Throttle Position Sensor (TPS) dihubungkan dengan throttle valve shaft

pada throttle bodyuntuk mendeteksi pembukaan throttle valve.

Gambar 7. TPS (Throttle Position Sensor)

3.

VSS (Vehicle Speed Sensor)

Gambar 8. VSS (Vehicle Speed Sensor) Sensor ini dipasangkan pada transmisi dan digerakkan oleh driver gear poros output. Jenis VSS yang digunakan adalah tipe MRE ( Magnetic Resistance Element ). Signal yang dihasilkan oleh VSS berupa gelombang bolak – balik, oleh komparator (yang terdapat di speed sensor pada panel instrument) gelombang bolak – balik tersebut dirubah menjadi sinyal digital yang kemudian dikirim ke

13

ECU.

4.

CMP (Camshaft Position Sensor)

Gambar 9. CMP (Camshaft Position Sensor) CMP sensor terdiri atas komponen elektronik yang terdapat di dalam sensor case dan tidak dapat distel maupun diperbaiki. Sensor ini mendeteksi posisi piston pada langkah kompresi melalui putaran. signal rotor yang diputar langsung oleh camshaft untuk mengetahui posisi pembukaan dan penutupan intake dan exhaust valve. Signal digital dari CMP ini, oleh ECU digunakan untuk memproses kerja dari sistem EFI bersama-sama dengan signal dari sensor CKP.

5.

CKP ( Crankshaft Position Sensor ) CKP terdiri dari magnit dan coil yang ditempatkan di bagian bawah timing

belt pulley atau dibelakang V-belt pulley. Saat mesin berputar CKP menghasilkan pulsa tegangan listrik. Sensor CKP digunakan sebagai sensor utama untuk mendeteksi putaran mesin, output signal dari CKP sensor dikirim ke ECU untuk menentukan besar basic injection volume. Selain digunakan untuk mendeteksi

14

putaran mesin, sensor CKP juga digunakan sebagai sensor utama sistem pengapian. Output signal dari sensor CKP digunakan ECU untuk menentukan ignition timing.

Gambar 10. CKP ( Crankshaft Position Sensor )

6.

Oxygen Sensor Sensor O2 dipasangkan di exhaust manifold yang berfungsi untuk

mendeteksi konsentrasi oksigen pada gas buang kendaraan, menghitung perbandingan udara dan bensin, dan menginformasikan hasilnya pada ECU. Bila kadar oksigen pada gas buang tinggi, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu kurus (lebih banyak udaranya) Bila kadar oksigen pada gas buang rendah, ECU akan menyimpulkan bahwa campuran terlalu gemuk (lebih banyak bensinnya

15

Gambar 11. Oxygen Sensor

2.2.2 Sistem Bahan Bakar (Fuel System) Perbedaan paling mendasar antara sistem karburator dengan sistem injeksi pada suplai system bahan bakar adalah pada sistem injeksi, suplai bahan bakar dari tangki bensin ke ruang bakar dikontrol secara elektronik oleh ECM, sedangkan pada sistem carburator, suplai bensin dari tangki ke ruang bakar masih dikontrol oleh kunci kontak. Komponen utama dari fuel delivery system adalah : 1.

Fuel pump

2.

Fuel filter

3.

Fuel pressure regulator

4.

Pulsation dumper

5.

Injector

16

Gambar 12. Diagram system bahan bakar EFI

1.

Fuel Pump Pada semua tipe mesin dengan injeksi, penempatan pompa bensin selalu ada

di dalam tangki bensin. Tipe yang digunakan adalah elektrik dengan motor listrik. Pompa terdiri atas motor, pompa itu sendiri, check valve, relief valve dan filter yang diletakkan di saluran masuk pompa.

Gambar 13. Fuel Pump

17

2.

Fuel Filter Fuel Filter berfungsi menyaring kotoran–kotoran dan partikel asing lainnya

dari bensin supaya tidak masuk ke injektor. Fuel filterdipasangkan pada saluran tekanan tinggi dari fuel pump. Fuel filter ada yang diletakkan di luar tangki bensin, ada juga yang diletakkan di dalam tangki bensin.

Gambar 14. Fuel Filter

3.

Fuel Pressure Regulator Fuel Pressure Regulator berfungsi mengatur tekanan bensin yang ke injector

– injector. Jumlah injeksi bensin dikontrol sesuai lama signal yang diberikan ECU ke injector. Oleh karena itu tekanan tetap pada injektor harus dipertahankan. Karena adanya perubahan tekanan pada bensin (injeksi bensin oleh injector) dan variasi perubahan vacuum intake manifold, jumlah bensin yang diinjeksikan sedkit berubah sekalipun signal injeksi dan tekanan bensin tetap. Oleh karena itu, agar jumlah injeksinya tepat, tekanan bensin harus dipertahankan pada 2,1 ~ 2,6 kg/cm2

18

Gambar 15. Fuel Pressure Regulator

4.

Pulsation Damper Pulsation damper terpasang pada delivery pipe berfungsi menyerap variasi tekanan

bensin

yang

diakibatkan

perubahan kevakuman intake manifold dan penginjeksian bensin oleh injector untuk

membantu

mempertahankan

tekanan bensin pada 2,1–2,6 kg/cm2 di dalam pipa pembagi (delivery pipe)

Gambar 16. Pulsation Damper

19

5.

Injector Injektor adalah nosel electromagnet yang bekerjanya dikontrol oleh ECU

untuk menginjeksikan bensin ke intake manifold. Injektor dipasangkan di ujung intake manifold dekat intake port(lubang pemasukan) dan dijamin oleh delivery pipe.

Gambar 17. Injector

2.2.3 Sistem Induksi Udara (Air Induction System) Bila mesin dingin air valve mengalirkan udara ke intake chamber langsung dengan membypass throttle. Air valve mangalirkan udara secukupnya ke intake chamber untuk menambah putaran fast idle, tanpa memperhatikan throttle terbuka atau tertutup. Jumlah udara yang masuk di deteksi oleh air flow meter ( L-EFI ) atau manifold pressure sensor ( D-EFI ).

20

Gambar 18. Sistem EFI Tipe-L

Gambar 19. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI

21

Gambar 20. Sistem EFI Tipe D

Gambar 21. Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI.

22

2.2.4 Komponen – komponen dan Fungsi Sistem EFI Berikut adalah Komponen dan fungsi dari system EFI : 1.

Throttle body Therottle body Merupakan komponen sistem kontrol udara sebagai saluran

utama yang dilalui oleh udara, sebelum masuk ke intake manipold. Di dalam throttle body ini terdapat : •

Throttle valve TPS (Throttle Position Sensor)



IAC ( Idle Air Control )



FIAC ( Fast Idle Air Control )



ISAS ( Idle Speed Adjusting Screw )

Gambar 22. Throttle Body

2.

Throttle Position Sensor Throttle Position Sensor berfungsi mendeteksi sudut pembukaan throttle

valve. TPS dihubungkan langsung dengan sumbu throttle valve, jika throttle valve bergerak, TPS akan mendeteksi perubahan pembukaan throttle valve. Selanjutnya

23

dengan menggunakan tahanan geser, perubahan tahanan ini dikirim ke ECU sebagai input untuk koreksi rasio udara dan bensin.

Gambar 23. Throttle Position Sensor

Gambar 24. Throttle Position Sensor Real

3.

Intake Air Temperatur Sensor temperatur udara masuk ini biasa terpasang pada air cleaner atau

hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor temperatur udara masuk ini

24

berupa thermistor dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperatur maka nilai tahanannya semakin kecil.

Gambar 25. Intake Air Temperatur

Gambar 26. Part Name Of Intake Air Temperatur

4.

Air Flow Meter MAF (Massa Air Flow Meter) salah satu jenis sensor dengan tipe measuring

plate, yang terdiri atas plat pengukur, pegas pengembali, dan potensiometer. Udara yang masuk ke intake air chamber akan ddideteksi ideteksi dengan gerakan

25

membuka dan menutup plat pengukur. Plat pengukur ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali. Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros yang sama sehingga sudut membuka plat pengukur ini akan diubah nilai tahanan potensiometer. Variasi nilai tahanan ini akan dirbah menjadi output voltage sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan jumlah udara yang masuk ke intake air chamber.

Gambar 27. Air Flow Meter posisi menutup

Gambar 28. Air Flow Meter posisi membuka

5.

Uji Impact Fast Idle Air Control Fast idle air control terbuat dari thermo wax yang bekerjanya sesuai dengan

temperatur mesin. Bila temperatur masih dingin, thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui saluran bypass menjadi lebih banyak. Saat temperatur mesin panas, thermo wax akan mengembang sehingga saluran

26

bypass akan menyempit. Jumlah udara yang masuk menjadi berkurang, putaran mesin ke putaran idle

Gambar 29. Fast idle air control (Dingin)

Gambar 30. Fast idle air control Posisi (Panas)

27

2.3

Perbedaan System EFI dan Karburator Saat mesin dalam kondisi dingin System Karburator Pada system karburator suplay bahan bakar pada saat mesin dalam kondisi dingin diatur dengan memperkecil jumlah udara yang masuk sehingga bahan bakar akan keluar lebih kaya, dimana pengaturan tersebut dilakukan oleh choke circuit. Chock sircuit sendiri ada yang bekerja secara otomatis ada pula yang mekanis. Dan selanjutnya suplay bahan bakar diatur oleh besarnya tingkat kevakuman dari mesin. Semakin besar tingkat kevakuman yang terbentuk akan semakin besar suplay bahan bakar yang diberikan Sytem EFI Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin dalam kondisi dingin akan ditentukan atau diatur oleh ECU (Electronic Control Unit) yang didasarkan pada informasi dari kondisi suhu kerja mesin dan besarnya tekanan udara pada intake manifold. Dari informasi atau data-data tersebut ECU akan memerintahkan injector untuk menyemprotkan bahan bakar lebih banyak.

Saat mesin akselerasi System Karburator Pada system karburator suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan diberikan oleh acceleration circuit, dimana acceleration circuit digerakan oleh tuas yang dihubungkan dengan sebuah lengan ungkit yang digerakan oleh gerakan akselerasi throttle valve. Bahan bakar akan keluar dari pump jet ke ventury.

28

System EFI Sedangkan pada system EFI suplay bahan bakar saat mesin diakselerasi akan diatur oleh ECU berdasar informasi dari besarnya/banyaknya aliran udara yang mengalir ke intake manifold yang terukur oleh air flow meter. Kemudian dari data tersebut ECU akan

memerintahkan

injector

menambah

bahan

bakar

yang

diinjeksikan.

2.3.1 Kelebihan System EFI Berikut adalah kelebihan yang dimiliki system EFI : Memungkikan pembentukan campuran yang homogen pada setiap silinder Satu silinder satu injector Volume injeksi bahan bakar dikontrol oleh ECU sesuai dengan rpm dan beban Perbandingan udara dan bahan bakar akurat Pengiriman campuran uadar dan bahan bakar berlangsung terus menerus secara tepat tidak tergantung pada putaran dan beban Respon yang baik sesuai dengan pembukaan sudut throttle Injektor dipasang dekat dengan katup masuk ( Indirect Injection / ID Bahan bakar ditekan dengan tekanan 2 – 3 kg/cm2 Bahan bakar di injeksikan melalui lobang yang sangat kecil

Koreksi campuran udara dan bahan bakar Ada penambahan bahan bakar selama mesin distart. Ada penghentian bahan bakar selama deselerasi

29

Effisiensi pemasukan campuran udara dan bahan bakar Tidak memerlukan ventury untuk mempercepat aliran udara masuk

Gambar 31. Diagram Elektronik Fuel Injection

2.3.2 Kekurangan System EFI Berikut adalah kelebihan yang dimiliki system EFI : Perawatan Harus di Bengkel Khusus Karena motor injeksi tidak bisa di utak atik secara sembarangan, maka perawatan atau perbaikan harus di lakukan pada bengkel resmi. Modifikasi lebih mahal Bagi anda yang suka modifikasi motor, anda harus mengeluarkan dana lebih jika ingin memodifikasi motor injeksi

30

Harga sparepart lebih mahal Sparepart atau sukucadang motor injeksi terbilang cukup mahal. Motor injeksi juga butuh alternator atau pembangkit listrik lebih besar. Lebih sensitif soal kelistrikan Kerusakan kecil pada kelistrikan dapat mengakibatkan motor mati. Sensitif terhadap kualitas bahan bakar Karena mulut injektor sangat kecil sehingga sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar. Oleh karena itu disarankan menggunakan pertamax sebagai bahan bakar motor injeksi. Selain itu, kerja catalytics converter juga di pengaruhi kadar timbal dalam bahan bakar\ .

2.4

Trouble Shooting Electric Fuel Injection (EFI) Walaupun system pada bahan bakar sudah memakai system EFI tetapi

problem yang terjadi tidak dapat terhidar, tetap ada problem yang di alami oleh syster tersebut, Berikut beberapa contoh troble shooting dari system EFI :

1.

Mesin sulit / tidak dapat distart Cek Komponen : •

Immobilizer



Koneksi kelistrikan-mesin/batteray



Ignition system



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin



Koneksi/pompa bahan bakar



Kebocoran/kondisi air intake-vacuum system



ECT/engine coolant temperatur sensor



CKP/Crankshaft position sensor

31

2.



MAP/manifold absolute sensor



Injectors



CMP/camshaft position sensor



Konektor/kabel/relay ECM



ECM

Mesin hidup lalu mati Cek Komponen :

3.



Kebocoran- air intake/vacuum sistem



IAC – Idle Air control valve



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin



TPS/ throttle position sensor



MAP/manifold absolute sensor



Jumlah bahan bakar/kondisi filter bensin



Konektor/kabel/relay ECM



ECM

Mesin dingin Sulit Idle Cek Komponen : •

Kebocoran- air intake/vacuum sistem



IAC – Idle Air control valve



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin



ECT/engine coolant temperatur sensor



Injectors



MAP/manifold absolute sensor



Konektor/kabel/relay ECM

32



4.

ECM

Putaran mesin tersendat-sendat Cek Komponen :

5.



Kebocoran- air intake/vacuum sistem



IAC – Idle Air control valve



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Kebocoran/kerusakan/tersumbat- saluran bensin



Pompa bahan bakar/konektor



O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor



Injektor



MAP/manifold absolute sensor



TP/Throttle position sensor



Konektor/kabel/relay ECM

Putaran idle terlalu rendah Cek Komponen :

6.



IAC/idle air kontrol valve



TP/throttle position sensor



ECM

Putaran idle terlalu tinggi Cek Komponen : •

IAC/idle air kontrol valve



Throttle valve- tersangkut/ macet



TP/throttle position sensor



Injektor

33

7.

Acceleration terlambat Cek Komponen :

8.



Bocor/tersumbat – air intake/vacuum sistem



Throttle valve- tersangkut/ macet



IAC/idle air kontrol valve



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Injektor



Konektor/kabel/relay ECM

Backfiring (pengapian balik) Cek Komponen :

9.



Ignition sistem



Air intake/vakum sistem bocor



CO level



MAP/ Manfold absolute pressure



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Injektor



Konektor/kabel/relay ECM



O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

Misfire (Pengapian tidak tepat) Cek Komponen : •

Ignition sistem



Air intake/vakum sistem bocor



IAC/idle air kontrol valve



ECT/ engine Coolant Temperature sensor



Intake air temperature/IAT sensor

34

10.



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Injektor



O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor

CO level terlalu rendah Cek Komponen :

11.



Air intake/vakum sistem bocor



O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor



ECM

CO level terlalu tinggi Cek Komponen :

12.



O2S/Oksigen sensor - HO2S/ Heated oksigen sensor



IAT/ Intake air Temperature



ECT/Engine coolant temperature sensor



Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Injektor



ECM

13. Konsumsi bahan bakar terlalu berlebih Cek Komponen : •

Tekanan bensin/regulator tekanan bensin



Injektor



Throttle valve tersangkut/ macet

35

2.5

Diagnotic Electronic Fuel Injection (EFI) Kendaraan yang diopersikan secara terus menerus dalam kehidupan

transportasi darat tidak terlepas dari kemungkinan adanya gangguan gangguan pada system kerja yang terdapat dalam kendaraan dimana akan memperngaruhi performance yang dihasilkan oleh mesin. Gangguan-gangguan tersebut bisa datang dari system bahan bakar ataupun system yang lain. Gangguan –gangguan tersebut jelas harus dicari sumber permasalahannya. Dalam pencarian masalah dibagi menjadi 2 yakni: Pertama, dengan cara Trial End Error (mencoba dengan kesalahan) artinya dalam mencari gangguan dengan cara coba-coba sehingga ditemukan sumber kerusakan yang sebenarnya. Kedua, dengan cara Diagnostic baik induktif ataupun deduktif. Artinya pencarian sumber kerusakan dengan cara induktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari mudah ke hal yang lebih rumit. Sedangkan cara deduktif adalah dengan cara model pencarian sumber kerusakan dari yang sulit ke hal yang mudah. Penggunaan metode Diagnostic dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan alat ukur khusus. Pemeriksaan dengan secara manual dilakukan dengan menggunakan kabel jamper. Hasil penjamperan akan memunculkan sinyal kedipan lampu pada engine check lamp dengan dengan demikian tinggal menghitung jumlah kedipan pada lampu. Diagnostic dengan cara manual dilakukan dengan cara menghubungkan kabel jamper pada 2 terminal tertentu yang terdapat pada kotak diagnostic sesuai dengan merk kendaraan yang akan dilakukan pengecekan kerusakan.

2.6

Cara Merawat Electronic Fuel Injection Check selang bahan bakar Injektor berfungsi menyemprotkan kabut bahan bakar dengan tekanan tinggi

ke mesin yang takaran dan waktunya diatur oleh peranti Electronic Control Unit

36

(ECU). Selain berperan penting dalam menentukan proses pembakaran di ruang bakar mesin, peranti ini juga sangat menentukan boros tidaknya konsumsi bahan bakar sebuah motor. Namun, ketepatan sistem kerja itu juga tergantung komponen lain, termasuk selang dan pompa bahan bakar. Bila selang kotor atau bocor, maka kerja injektor tidak akan maksimal. Oleh karena itu, selang wajib diperiksa setelah motor menempuh jarak 2.000 kilometer.

Check pompa bahan bakar Bila sepeda motor telah lebih dari 50 ribu kilometer atau kelipatannya, maka sebaiknya dilakukan pemeriksaan pompa bahan bakar. Mendeteksi gejala masalah di peranti ini cukup mudah. Caranya, hidupkan mesin motor di tempat yang tidak bising, kemudian dengarkan di bagian tangki apakah ada suara mendenging atau mendesing. Bila hal itu terjadi, maka Anda harus membersihkannya dan sekaligus menguras tangki bahan bakar. Melalui cara itu, Anda akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Check posisi klep injector Meski waktu dan tekanan ke klep diatur oleh ECU yang telah diprogram oleh pabrikan. Namun, tak jarang posisi klep mengalami perubahan karena berbagai penyebab. Oleh karena itu, agar kerja injektor benar-benar tepat, maka pastikan klep berada posisi yang tepat. Artinya, tidak terlalu renggang dan juga tidak terlampau rapat. Bila terlalu renggang maka asupan bahan bakar ke peranti itu berlebih dan sebaliknya bila terlalu rapat. Akibatnya, semprotan kabut bahan bakar ke ruang bakar juga tidak ideal seperti takaran dari pabrik. Walhasil, proses pembakaran tidak sempurna dan tenaga mesin loyo atau motor boros bahan bakar.

37

Check busi dan filter udara Busi merupakan pemantik api yang dibutuhkan saat proses pembakaran di ruang bakar. Ketepatan pantikan api dari busi dengan semburan bahan bakar yang bercampur udara di ruang bakar sangat menentukan sempurna tidaknya proses pembakaran. Proses pembakaran yang tidak sempurna selain menjadikan bahan bakar mubazir, tenaga dari mesin pun loyo. Oleh karena itu bersihkan busi, atur ulang tingkat kerenggangan sumbu dan kutub busi. Begitu pun dengan filter udara. Bila kotor segera bersihkan, sedangkan bila sel-sel kertas telah sangat kotor atau rusak lebih baik segera menggantinya. Pasalnya, filter yang rusak atau kotor menjadikan hembusan udara ke ruang bakar juga terhambat. Padahal, kesempurnaan proses pembakaran di ruang bakar mesin sangat ditentukan oleh komposisi yang ideal antara udara dan bahan bakar

Check ECU ECU merupakan otak yang mengatur keseluruhan unit injektor, baik takaran bahan bakar yang disemprotkan maupun buka tutup klep injektor. Sehingga, bila peranti ini terganggu maka kerja injektor juga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Satu di antaranya, semburan bahan bakar yang tidak sesuai dengan takaran. Akibatnya, stasioner mesin juga tidak stabil. Bila tingkat kerusakan di ECU telah parah, maka kendaraan tidak akan bisa dijalankan alias mogok. Ada beberapa penyebab kerusakan ECU, di antaranya adalah gangguan kelistrikan karena over supply, voltase sumber kelistrikan rendah, korsleting akibat terkena air dan lain-lain. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk secara rutin memeriksa kabel kelistrikan. Bila Anda melakukan modifikasi yang memerlukan tambahan asupan tenaga listrik, sebaiknya dipikir ulang efeknya ke sistem kelistrikan. Pastikan keberadaan aksesoris tambahan itu tidak berpengaruh ke sistem kelistrikan dan mengganggu ECU Gunakan bahan bakar yang berkualitas

38

Kualitas bahan bakar sangat berpengaruh terhadap mesin injeksi. Oleh karena itu sebaiknya anda gunakan bahan bakar berkualitas yang oktannya sesuai dengan standar pabrik pembuatnya. Pemakaian bahan bakar berkualitas buruk serta oktan booster dengan spesifikasi yang tidak sesuai dapat menyebabkan tersumbatnya lubang injektor. Sehingga berakibat spray quality atau kemampuan menyemprot kabut gas pada injektor jadi kurang sempurna.

Perhatikan kondisi aki Motor injeksi memanfaatkan kontrol elektrik sebagai penghidup mesin, penyuplai bahan bakar ke dalam mesin. Maka jelas sekali injeksi memiliki konsumsi listrik, dalam hal ini adalah Aki. Oleh karena itu perhatikan kondisi aki secara rutin, segera ganti aki motor injeksi anda jika sudah tidak menghasilkan arus listrik yang maksimal. Jangan tunggu sampai aki benar benar soak.

Check kondisi injector Dalam membersihkan komponen injector anda sebaiknya jangan asal semprot dengan cairan pembersih injector. Hal ini bisa mengakibatkan kinerja injektor menjadi kurang sempurna. Biasanya untuk meningkatkan performa mesin motor injeksi, pemiliknya kerap melepas filter udara standar atau menggantinya dengan produk aftermarket. Akibatnya, udara kotor masuk ke dalam throttle body (TB), lalu menempel di dinding-dindingnya. Debu dan kotoran tersebut lamalama akan mengerak.

39

BAB III PENUTUP

3.1

Simpulan Demikian yang dapat Penulis paparkan mengenai materi yang menjadi

pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Dan dapat kita simpulkan bahwa : 1.

Sistem elektronik bahan bakar (System Fuel Injection) ini adalah salah satu perkembangan inovasi dari dunia otomotif yang membwa perubahan teknlogi lebih canggih dari system karburator yang dulu masih di gunakan pada system bahan bakar pada kendaraan.

2.

System Electronic Fuel Injection (EFI) memliki banyak keuntungan di walaupun disamping itu mempunyai kekurangan juga tetapi dewasa ini system EFI sudah di terapkan pada kendaraan-kendaraan sekarang yang beredar di dunia otomotif.

3.

Walaupun pada kendaraan sekarang sudah banyak memakain system EFI tetapi kita sebagai pengguna tetap harus bias merawat/service semua system ini karena dengan teknologi apapun jika kita sebagai pengguna tidak pintar untuk merawat dna menggunakan maka bukan tidak mungkin system ini sama sekali akan tidak berpengaruh pada kendaraan dan malah akan berbalik membuat kendaraan rentan kerusakan.

3.2

Saran Adapun saran yang dapat Penulis sampaikan yaitu :

40

1.

Akan jauh lebih baik setiap pengguna kendaraan tau tetang system EFI yang ada di kendaraan mereka saat ini agar pengguna tidak hanya sebagai pengguna saja tetepi memahami prinsio kerja pada system EFI

2.

Pentingnya perawatan pada kendaraan yang mempunyai system EFI agar tetap terjaga performanya

3.

Mengetahui kekurangan dan kelebihan pada system EFI dan meningkatkan kewaspaadaan kita sebgai pengguna kendaaran hal apa saja yang harus di hindari dan tidak boleh dilakukuakn pada kendaaran yang memiliki system EFI

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang pada umumnya

41

DAFTAR PUSTAKA •

http://m-edukasi.net/online/2008/efi/sistempengontrol.html



https://www.scribd.com/document/73111906/Sistem-EFI



https://www.scribd.com/doc/140619458/SISTEM-INJEKSI-BAHAN-BAKARELEKTRONIK-ELECTRONIC-FUEL-INJECTION



http://abimmohamad.blogspot.co.id/2016/01/makalah-electronic-fuelinjection.html



http://dioharendapriesta.blogspot.co.id/2015/04/makalah-sistem-efi.html



http://jundhacloil.blogspot.co.id/2013/10/a_20.html

42

LAMPIRAN Gambar 1. Diagram Electronic Fuel Injection (EFI) .................................................................. 6 Gambar 2. Komponen Electronic Fuel Injection (EFI) .............................................................. 9 Gambar 3 Sistem Electronic Fuel Injection ............................................................................... 10 Gambar 4. Susunan Sistem EFI .................................................................................................. 11 Gambar 5. Basic Injection Control ............................................................................................. 11 Gambar 6. ECT ............................................................................................................................ 12 Gambar 7. TPS (Throttle Position Sensor) ................................................................................ 13 Gambar 8. VSS (Vehicle Speed Sensor) ..................................................................................... 13 Gambar 9. CMP (Camshaft Position Sensor) ............................................................................ 14 Gambar 10. CKP ( Crankshaft Position Sensor ) ...................................................................... 15 Gambar 11. Oxygen Sensor ......................................................................................................... 16 Gambar 12. Diagram system bahan bakar EFI......................................................................... 17 Gambar 13. Fuel Pump ................................................................................................................ 17 Gambar 14. Fuel Filter ................................................................................................................ 18 Gambar 15. Fuel Pressure Regulator ......................................................................................... 19 Gambar 16. Pulsation Damper.................................................................................................... 19 Gambar 17. Injector ..................................................................................................................... 20 Gambar 19. Skema gambar diagram udara masuk tipe L-EFI ............................................... 21 Gambar 18. Sistem EFI Tipe-L ................................................................................................... 21 Gambar 20. Sistem EFI Tipe D ................................................................................................... 22 Gambar 21. Skema gambar diagram udara masuk tipe D-EFI. .............................................. 22 Gambar 22. Throttle Body .......................................................................................................... 23 Gambar 23. Throttle Position Sensor ......................................................................................... 24 Gambar 24. Throttle Position Sensor Real ................................................................................ 24 Gambar 25. Intake Air Temperatur ........................................................................................... 25 Gambar 26. Part Name Of Intake Air Temperatur .................................................................. 25 Gambar 27. Air Flow Meter posisi menutup ............................................................................. 26 Gambar 28. Air Flow Meter posisi membuka ........................................................................... 26 Gambar 29. Fast idle air control (Dingin) .................................................................................. 27

43

Gambar 30. Fast idle air control Posisi (Panas) ........................................................................ 27 Gambar 31. Diagram Elektronik Fuel Injection ....................................................................... 30

44

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF