Makalah Sig
May 28, 2018 | Author: Ahmad Luthfi S | Category: N/A
Short Description
semoga bermanfaat...
Description
MAKALAH PENGENALAN KOMPUTER PEMANFAATAN GIS/SIG
OLEH : AHMAD LUTHFI SURYADI (230.15.001) DOSEN PEMBIMBING : SUKARDI MALIK, S.Si., M.Si
PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NUSA TENGGARA BARAT MATARAM TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetap i sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya hidayah-Nya yang yang tiada terkira besarnya, besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengenalan Komputer.
Dalam penyusunannya penyusunannya , saya mengucapkan mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengenalan
Komputer Komputer
saya yaitu yaitu ,
Bapak Sukardi Malik
yang telah
memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar . Dari sanalah semua kesuksesan memberikan
ini
berawal ,
semoga
semua
ini
bisa
sedikit sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih
baik lagi.
Meskipun saya berharap isi dari makalah makalah saya ini bebas dari kekurangan dan kesalahan ,
namun
selalu
ada
yang kurang . Oleh karena itu ,
saya mengharapkan kritik kr itik dan saran yang membangun membangun agar tugas makalah Pengenalan Komputer Komputer ini dapat lebih baik lagi. lagi.
Akhir kata saya mengucapkan mengucapkan terimakasih , semoga makalah saya ini bermanfaat.
Mataram, 8 Januari Januari 2017
Penyusun Penyusun
i
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .................................................................................. KATA PENGANTAR ............. ......... ......... .......... ......... ......... ......... ......... .. i DAFTAR ISI ........... .......... ......... ......... ......... .......... ......... ......... ......... ....... ii BAB I PENDAHULUAN .............. ......... ......... .......... ......... ......... ......... .... 1
1.1 Latar belakang ............................................................................ 1 1.2 Rumusan masalah ....................................................................... 2 1.3 Tujuan ......................................................................................... 2 BAB II PEMBAHASAN .......... .......... ......... ......... ......... .......... ......... ........ 2
2.1 Pengertian SIG ............................................................................ 2 2.2 Sejarah SIG ................................................................................. 4 2.3 Komponen SIG ........................................................................... 5 2.4 Konsep SIG ................................................................................. 7 2.5 Keunggulan SIG ......................................................................... 9 2.6 Pemanfaatan SIG ...................................................................... 10 BAB III PENUTUP ............ .......... ......... ......... ......... .......... .................. ... 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................... 15 3.2 Saran ......................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 17 LAMPIRAN ......... .......... ......... ......... ......... .......... ......... ......... ......... ........ 18
ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dengan seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, perkembangan teknologi pun seiring dengan perkembangan zaman tesebut. Perekembangan teknologi tersebut juga berpengaruh pada kemajuan teknologi dalam dunia IT ( Information Technology) yang juga berkembang dengan pesat . Salah satunya adalah dengan munculnya Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis).
Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) telah berkembang pesat. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, Web GIS, dan Database Spasial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis, untuk mengakomodir kebutuhan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan tekhnologi SIG ini.
Konsep dasar SIG sistem yang dirancang untuk bekerja dengan data yang tereferensi secara spasial atau koordinat-koordinat geografi. SIG memiliki kemampuan untuk melakukan pengolahan data dan melakukan operasi-operasi tertentu dengan menampilkan dan menganalisa data. Applikasi SIG saat ini tumbuh tidak hanya secara jumlah applikasi namun juga bertambah dari jenis keragaman applikasinya. Pengembangan applikasi SIG kedepannya mengarah kepada applikasi berbasis Web yang dikenal dengan SIG.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu SIG ? 2. Bagaimana sejarah SIG ? 3. Apa komponen SIG ? 4. Apa konsep SIG ? 5. Apa keunggulan SIG ? 6. Bagaimana pemanfaatan SIG ?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari SIG. 2. Untuk mengetahui sejarah dari SIG. 3. Untuk mengetahui komponen – komponen dari SIG. 4. Untuk mengetahui konsep dari SIG. 5. Untuk mengetahui keunggulan dari SIG. 6. Untuk mengetahui pemanfaatan dari SIG.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN SIG
Pengertian SIG (Sistem Informasi Geografis) Salah satu model informasi yang berhubungan dengan data spasial (keruangan) mengenai daerah-daerah di permukaan Bumi adalah Sistem Informasi Geografi (SIG). Pengertian SIG adalah suatu sistem yang menekankan pada informasi mengenai daerah-daerah berserta keterangan (atribut) yang terdapat pada daerah-daerah di permukaan Bumi. Sistem Infomasi Geografis merupakan bagian dari ilmu Geografi Teknik ( Technical Geography)
berbasis
komputer
yang
2
digunakan
untuk
menyimpan
dan
memanipulasi data-data keruangan (spasial) untuk kebutuhan atau kepentingan tertentu. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan komputer, SIG dewasa ini telah mengalami kemajuan dan perkembangan yang sangat pesat sehingga merupakan suatu keharusan dalam perencanaan, analisis, dan pengambilan keputusan atau kebijakan. Kemajuan dan perkembangan SIG ini didorong oleh kemajuan dan perkembangan komputer, serta teknologi penginderaan jauh melalui pesawat udara dan satelit yang telah dimiliki oleh hampir sebagian besar negara maju di dunia. SIG atau Geography Information System (GIS) memiliki pengertian yang selalu berubah sesuai dengan perkembagannya. Berikut ini pengertian SIG menurut beberapa ahli: 1. SIG adalah suatu sistem yang dapat melakukan pengumpulan, penyimpanan, pemanggilan kembali, pengubahan (transformasi), dan penayangan (visualisasi) dari data-data spasial (keruangan) untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. 2. SIG adalah suatu sistem berbasi komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. 3. SIG adalah sistem komputer untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan lunak yang berfungsi untuk akuisisi (perolehan), verifikasi, kompilasi, updating , manajemen, manipulasi, presentasi, dan analisis. 4. SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, memanipulasi, dan menganalisis informasi geografis 5. SIG adalah sistem teknologi informasi berbasis komputer yang digunakan untuk memproses, menyusun, menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan data spasial, yaitu data yang memiliki acuan lokasi, atau posisi (geo-referensi) dan disimpan dalam basis data serta digunakan untuk berbagai aplikasi. Dari pengertian-pengertian yang dikemukakan ahli tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pengertian SIG adalah suatu sistem informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali, mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data berferensi geografis atau data geospasial.
3
2.2 SEJARAH SIG
35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut. Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan “litografi foto” dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan ( layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960. Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS – SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI – Canadian land Inventory) – sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis. CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning),
mendukung sistem koordinat
national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut “Bapak SIG”.
4
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI, CARIS, MapInfo dan berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer. Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun “Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)” dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
2.3 KOMPONEN SIG
1. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagiandari sistem komputer yang mendukung analisis goegrafi dan pemetaan. Perangkatkeras SIG mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi dankecepatan yang tinggi serta mendukung operasioperasi basis data dengan volumedata yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untukmenginput data, mengolah data, dan mencetak hasil proses. Berikut ini pembagian berdasarkan proses :
• Input data
: mouse, digitizer, scanner
5
• Olah data
: harddisk, processor, RAM, VGA Card
• Output data : plotter, printer, screening.
2. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat
lunak
digunakan
untuk
melakukan
proses
menyimpan,
menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:
• Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG
• Data Base Management System (DBMS)
• Alat untuk menganalisa data-data
• Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa
3. Data
Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : • Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut)
4. Manusia
Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencanadan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.
6
5. Metode
Metode
yang
digunakan
dalam
SIG
akan
berbeda
untuk
setiap
permasalahan.SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.
2.4 KONSEP SIG
Istilah Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan gabungan tiga unsur pokok, yaitu sistem, informasi, dan geografis. Dapat diketahui bahwa SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui. Tumpang susun beberapa peta merupakan tugas terpenting SIG untuk menghasilkan informasi yang sesuai dengan tujuan. Misalnya, untuk memilih jalur jalan dapat dilakukan tumpang susun peta yang terdiri atas peta jenis tanah, peta topografi, peta laju infiltrasi, dan peta tata guna lahan. Tumpang susun beberapa peta tersebut merupakan SIG secara manual. SIG secara manual mempunyai banyak keterbatasan, antara lain sebagai berikut. 1. Memerlukan banyak tenaga dan prosesnya sangat lambat. Hal itu disebabkan dalam proses tumpang susun peta harus dilakukan penyamaan proyeksi dan skala peta. Di samping itu, tumpang susun peta hanya dapat dilakukan atas tiga atau empat lapis, masih ditambah satu peta dasar untuk mencapai akuras i spasial dalam tumpang susun itu. 2. Sulit untuk melakukan penghitungan statistik karena pengukuran luas harus dilakukan secara manual. 3. Tidak sesuai untuk menciptakan kombinasi baru yang rumit dari lapis sebelumnya karena SIG secara manual tidak dilengkapi dengan proses numerik untuk kombinasi lapis.
7
4. Diperlukan ruang lebih banyak untuk tempat penyimpanan data. Di dalam upaya menangani informasi-informasi spasial atau yang bereferensi geografi, sejak 1970an telah dikembangkan suatu SIG otomatis. SIG tersebut antara lain digunakan untuk menangani pengorganisasian data dan informasi, menempatkan informasi pada lokasi tertentu, melakukan komputerisasi, serta memberikan ilustrasi hubungan antara satu objek dan objek lainnya. Oleh karena itu, SIG merupakan suatu teknologi informasi yang dapat digunakan untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan bidang-bidang spasial, khususnya untuk membuat suatu model data spasial. Hal itu karena SIG mempunyai kemampuan yang sangat baik dalam menggambarkan data-data spasial dan data-data atributnya. Melalui penggunaan SIG, modifikasi warna, bentuk, dan ukuran simbol yang diperlukan untuk menggambarkan suatu gejala di permukaan bumi dapat dilakukan secara mudah. Sehubungan dengan itu, SIG dapat digunakan sebagai alat bantu yang sangat menarik dalam meningkatkan pengertian, pemahaman, pembelajaran, dan pendidikan mengenai ide-ide atau konsep-konsep lokasi, ruang, kependudukan, dan. unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya. Dikembangkannya SIG menggunakan perangkat komputer mengakibatkan keterbatasan SIG manual dapat diatasi. Kemampuan SIG menggunakan perangkat komputer antara lain sebagai berikut, 1. Penggabungan dua berkas data spasial atau lebih, baik daerah yang berbeda dengan atribut sama maupun daerah dan atribut yang sama sehingga dimungkinkan konversi proteksi, ukuran pixel, kode, dan simbol. 2. Pencuplikan sebagian berkas data spasial, baik dengan cara dibatasi segi empat maupun menutup bagian yang tidak dikehendaki atau batas tak teratur. 3. Mampu melakukan penyuntingan berkas data atribut antara lain meliputi berikut ini:
8
a. Pengolahan berkas basis data b. Menayangkan informasi yang dihasilkan sesuai permintaan pengguna. c. Memungkinkan analisis statistik. d. Memungkinkan penggunaan basis data SIG. e. Menyajikan hubungan antarbasis data. 4. Tidak memerlukan banyak tuang untuk penyimpanan data dan pengambilan kembali data dapat dilakttkan secara cepat dan akurat. Ribuan peta topografi dapat disimpan secara digital pada satu komputer. 5. Mampu mengolah sejumlah besar data secara cepat. Seiring dengan perkembangan komputer, perkembangan SIG juga mengalami peningkatan yang sangat pesat. Peningkatan itu terutama terdorong oleh perkembangan pengindraan jauh, komputer, dan global positioning system (GPS). Perkembangan SIG sangat menarik bagi berbagai pihak untuk keperluan yang sangat beragam. Oleh karena itu, penggunaan SIG mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak 1980-an. Peningkatan penggunaan SIG terjadi terutama di negara-negara maju, baik di kalangan militer, pemerintahan, akademis, maupun untuk kepentingan bisnis. Kita ketahui bahwa salah satu fungsi peta adalah untuk menyimpan data geografis.
Pada
mulanya
data-data
geografis
tersebut
disajikan
dengan
menggunakan simbol-simbol tertentu. Oleh karena itu, peta dapat dianggap sebagai media yang efektif untuk menyimpan dan menginformasikan data geografis. Namun, seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, data-data informasi geografis dapat disimi dan disampaikan dengan menggunakan perangkat komputer. Data-data dalam komputer itu dikenal dengan istilah data digital.
2.5 KEUNGGULAN SIG
1. Data Dapat dikelola dalam Format yang jelas. 2. Biaya lebih murah dari pada harus Survey ke lapangan. 3. Pemanggilan data cepat dan dapat diubah dengan cepat.
9
4. Data spasial dan Non-spasial dapat dikelola bersama. 5. Analisa data dan perubahan dapat dilakukan secara efisien. 6. Data yang sulit dilakukan secara manual dapat ditampilkan dengan gambar 3 Dimensi. 7. Dapat untuk perencangan secara cepat dan tepat.
2.6 PEMANFAATAN SIG
Sistem Informasi Geografis dapat dimanfaatkan untuk mempermudah dalam mendapatkan data-data yang telah diolah
dan tersimpan sebagai atribut suatu
lokasi atau obyek. Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari dataspasial dan data atribut dalam bentuk dijital. Sistem ini merelasikan data spasial (lokasi geografis) dengan data non spasial, sehingga para penggunanya dapatmembuat peta dan menganalisa informasinya dengan berbagai cara. SIG merupakan alat yang handal untuk menangani data spasial, dimana dalam SIG data dipeliharadalam bentuk digital sehingga data ini lebih padat dibanding dalam bentuk peta cetak, table, atau dalam bentuk konvensional lainya yang akhirnya akan mempercepatpekerjaan dan meringankan biaya yang diperlukan. Ada beberapa alasan yang mendasari mengapa perlu menggunakan SIG,menurut Anon (2003, dalam As Syakur 2007) alasan yang mendasarinya adalah:
1. SIG menggunakan data spasial maupun atribut secara terintergarsi. 2. SIG dapat memisahkan antara bentuk presentasi dan basis data. 3. SIG memiliki kemampuan menguraikan unsure-unsur yang ada
dipermukaan
bumi ke dalam beberapa layer atau coverage data spasial. 4. SIG
memiliki
kemampuan
yang
sangat
baik
dataspasial berikut atributnya. 5. Semua operasi SIG dapat dilakukan secara interaktif.
10
dalam menggambarkan
6. SIG dengan mudah menghasilkan peta -peta tematik. 7. SIG sangat membantu peker jaan yang erat kaitanya dengan bidang spasial dan geoinformatika.
Posisi
GIS
dengan
berkembangbertambah dan
segala
kelebihannya,
semakin
lama
semakin
bervarian. Pemanfaatan GIS semakin
meluas
meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu kesehatan, ilmu ekonomi, ilmu lingkungan, ilmu pertanian,militer dan lain sebagainya. Beberapa contoh pemanfaatan SIG diberbagai bidang adalah sebagai berikut:
a. Dalam bidang sumber daya
seperti kesesuaian lahan pemukiman, pertanian, perkebunan, tata guna lahan, pertambangan dan energi, analisis daerah rawan bencana. b. Bidang perencanaan ruang
seperti perencanaan tata ruang wilayah, perencanaan kawasan industri, pasar, kawasan permukiman, penataan sistem dan status pertahanan c. Bidang management atau sarana-prasarana suatu wilayah
seperti manajemen sistem informasi jaringan air bersih, perencanaan dan perluasan jaringan listrik d. Bidang pariwisata
seperti inventarisasi pariwisata dan analisis potensi pariwisata suatu daerah. e. Bidang transportasi
seperti inventarisasi jaringan transportasi publik, kesesuaian rute alternatif, perencanaan perluasan sistem jaringan jalan, analisis kawasan rawan kemacetan dan kecelakaaan.
11
f. Bidang sosial dan budaya
seperti untuk mengetahui luas dan persebaran penduduk suatu wilayah, mengetahui luas dan persebaran lahan pertanian serta kemungkinan pola drainasenya, pendataan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan dan pembangunan pada suatu kawasan, pendataan dan pengembangan pemukiman penduduk, kawasan industri, sekolah, rumah sakit, sarana hiburan dan perkantoran. Berikut ini contoh penjelasan pemanfaatan SIG dibidang MILITER secara rinci adalah sebagai berikut : Di kalangan militer, pemanfaatan SIG guna kepentingan militer telah melahirkan satu disiplin ilmu (kajian baru) dan istilah baru yakni Military Geographic Information (MGI). MGI ini terdiri atas 3 (tiga) sub-komponen, yakni analisa medan (terrain analysis), informasi tentang infrastruktur dan informasi tentang kondisi lingkungan (environment conditions). Ini berarti bahwa, MGI mensyaratkan adanya kemampuan untuk melaksanakan analisa medan secara interaktif serta kemampuan menangani informasi tentang infrastruktur dan kondisi lingkungan dengan bantuan komputer. Analisa medan diartikan sebagai the process of collecting, analyzing, and storing geographical information on the natural and man-made features of the terrain and its interpretation in combination with other relevant factors t o provide information
and advice
about
the
effects
of
the
terrain
on
military
operations. Oleh US Army Corps of Engineering obyek analisa medan meliputi bahan/material
alam,
aliran
permukaan, material
permukaan
tanah
serta
penumbuhan. Sehingga secara ringkas dapat disimpulkan bahwa MGI adalah suatu sistem informasi yang secara cepat dan tepat dapat digunakan untuk menganalisa dan menyajikan secara visual potensi territorial serta tingkat daya dukung/daya rintang medan, hingga berfungsi sebagai sarana bantu dalam penyusunan alternatif
langkah/gerakan
serta
sebagai
sarana
pemantauan
perkembangan. Saat ini telah dikembangkan di negara maju beberapa model aplikasi SIG dalam bidang militer. Proses pembuatan model dan pelaksanaan analisis data
12
geografinya memakai software SIG yang telah dikustomisasi. Model-model aplikasinya antara lain; Lindung tembak dan lindung tinjau, dengan software 3D dan analisa tutupan lahan, data digital tinggi medan (DTM) dan data vegetasi dapat digunakan untuk menentukan posisi yang terlindung dari tembakan/tinjauan dan sapuan radar lawan. Model-model aplikasinya antara lain : a. Observasi dan medan tembakan, dengan metode yang sama, dapat pula ditentukan posisi-posisi
darimana
pasukan
kita
dapat
secara
optimal
memperoleh kemampuan tinjauan terhadap gerak lawan serta mengasai medan dengan tembakan kita. b. Rintangan dan jalan pendekat, dengan data rintangan (alam maupun buatan), data mengenai jenis dan kondisi tanah serta data lereng dapat diperoleh bahan bagi penentuan jalan-jalan pendekat ke posisi lawan. Tentu saja criteria yang dikenakan pada parameter yang bersangkutan disesuaikan dengan jenis pasukan yang dikerahkan. c. Mobilitas lintas medan, dengan data dan criteria tertentu, dapat pula dikembangkan peta-peta mobilitas lintas medan bagi berbagai jenis kesenjataan. d. Tempat pedaratan heli dan penerjunan pasukan, data lereng dapat dikombinasikan dengan data vegetasi, jenis tanah, jaringan jalan dan listrik tegangan tinggi untuk menentukan daerah-daerah pendaratan/penerjunan. Terhadap model ditentukan criteria seperti lereng maksimal yang dapat ditolerir, jenis vegetasi seperti rumput atau perdu, jarak maksimal terhadap jaringan jalan dan sasaran, jarak minimal terhadap lintasan kabel listrik serta ukuran minimal daerah pendaratan/penerjunan. e. Visualisasi medan secara 3D, bentang alam dapat ditinjau dari berbagai posisi, sudut dan ketinggian sehingga lebih realistis bagi kepentingan perencanaan dan briefing pasukan. f. Deteksi samaran dan dislokasi pasukan, dengan system penginderaan jauh tertentu dapat digunakan untuk membedakan vegetasi asli dengan vegetasi buatan pada samaran instalasi atau system senjata. Begitu juga dengan
13
perobahan posisi lawan dapat dideteksi secara temporal melalui citra penginderaan jauh. g. Identifikasi lokasi fasilitas, dengan menerapkan beberapa kriteria tertentu, SIG dapat digunakan untuk menentukan lokasi fasilitas (mako, barak pasukan, dsb.) yang tepat dan sesuai. Sebagai gambaran konkret, berikut adalah tahapan-tahapan pekerjaan penyusunan SIG pada umumnya dan beberapa contoh model aplikasi sederhana yang telah dilakukan oleh Dittopad. Model-model aplikasi ini masih terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan perkembangan kelengkapan basis data serta software yang dipakai. a. Tahap perolehan/akuisisi data dasar dan pembentukan basis data 1)
Penentuan wilayah dan model basis data yang akan dibentuk
2)
Pengambilan data : teristrial, airborne dan spaceborne.
3)
Pengalihan data analog menjadi data digital.
4)
Penyusunan basis data spasial (topology building).
5)
Pemeliharaan basis data berupa koreksi, pembaharuan dan updating.
6)
Pembuatan basis data atribut.
7)
Penyimpanan basis data.
b. Tahap penentuan model analisa 1)
Penentuan kriteria dari informasi yang diinginkan
2)
Penentuan parameter yang berpengaruh
3)
Penyamaan format dari masing-masing parameter
4)
Penentuan bobot dari masing-masing parameter
5)
Penentuan model analisa (Boolean, Overlay, Buffering, Tracing path, dan sebagainya)
c. Tahap pengakhiran 1)
Penyusunan produk akhir laporan dan lay out peta
2)
Penyimpanan produk akhir (soft copy dan hard copy).
3)
Penyebaran produk SIG melalui berbagai media.
14
Model aplikasi yang telah dilakukan antara lain; a. Penentuan
daerah
rawan
sosial,
proses
penentuan
daerah
rawan
sosial sesungguhnya hal yang tidak sederhanan, karena melibatkan parameter sosial-ekonomi yang sulit dikuantitatifkan, namun dapat dilakukan melalui pendekatan parameter
jumlah penduduk, kepadatan penduduk menurut
agama, suku bangsa, tingkat pendidikan, dan tingkat pendapatan serta penggunaan lahan dan jaringan jalan serta fasilitas umum. b. Penentuan lokasi/ daerah pendaratan pasukan amfibi, proses penentuannya juga melalui pendekatan sederhana mengingat jenis dan tingkat kedetailan basis data yang ada. Parameter yang digunakan antara lain tingkat kedalaman laut/ bathymetri, kontur daerah pantai pendaratan, jalan pendekat, rintangan medan, penggunaan lahan dan jarak dari pemukiman. c. Penentuan
lokasi/daerah
penerjunan
pasukan
Linud,
begitu
juga
dengan penentuan daerah atau lokasi penerjunan pasukan Linud merupakan hal yang spesifik, namun dilakukan dengan pendekatan sebagai berikut; tutupan lahan, bentuk morfologi, kekerasan tanah, kemiringan lereng dan jalan pendekat, dan daerah pemukiman.
BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN
Definisi SIG adalah suatu sistem yang bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyajikan data atau informasi yang berkaitan dengan geografi. Data tersebut memuat data atau fakta permukaan bumi secara lengkap, misalnya, keadaan geologi, topografi, jenis tanah, hidrologi, iklim, dan budaya. Wujud data tersebut disajikan dalam bentuk peta sehingga sistem informasi geografi tidak terlepas dari peta sebagai basis data.
15
3.2 SARAN
Untuk mahasiswa dengan semua jurusan agar meluangkan waktu belajar program SIG sebagai keterampilan. Suatu saat keterampilan yang kita miliki bermanfaat dan bisa diterapkan untuk masyarakat luas.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. http://musbir.blogspot.co.id/2012/08/pemanfaatan-sig-untuk-kepentingan.html 2.http://wahyusae.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sistem-informasi geografis.html
17
LAMPIRAN
Berikut contoh kumpulan gambar peta dari aplikasi SIG :
18
19
20
21
View more...
Comments