Makalah Seminar Akuntansi Forensik

March 24, 2019 | Author: Christabella Pingkan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

akuntansi forensik...

Description

Kata Pengantar Puji Puji Syukur Syukur kita kita panjatk panjatkan an kepada kepada Tuhan Tuhan Yang Yang Maha Maha Esa atas atas berkat berkat rahm rahmat at,, petun etunju juk k dan bimb imbing ingan-N an-Ny ya, sert sertaa

memberik memberikan an kekua kekuatan, tan,

ketek ketekunan, unan, kemam kemampuan, puan, kesemp kesempatan, atan, dan pemikiran pemikiran kepada kepada penyus penyusun un sehing sehingga ga dapat dapat menyel menyelesa esaik ikan an makala makalah h ini yang yang berjudul “Akuntansi Forensik dan Kecurangan”.

Dalam rangka penyusunan makalah ini, penyusun mengakui karena adanya kemampuan yang sangat terbatas, untuk itu penyusun banyak menemui kesulitan dan hambatan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu sudah sepantasnyalah pada kesempatan ini penyusun menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, arahan dan bimbingan. eny enyus usun un

menya enyada dari ri

seba sebaga gaii

manus anusia ia

bias biasa a

bah! bah!a a

oleh penyus penyusuna unan n makala makalah h ini masih masih jauh jauh dari dari kesemp esempur urnaa naan n, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh  penyusun demi penyempurnaan dan perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaa dan penyusun.

Makassar, !" #ktober "$!%

Penyusun

"

Daftar Isi

Kata engantar...............................................................................i Da#tar $si.........................................................................................ii %A% $ &'DA(U)UA'

".".....................................................................................)atar %elakang......................................................................." ".*.....................................................................................+umu san asalah..................................................................* "......................................................................................ujua n...................................................................................* %A% $$ &%A(A/A'

*.".....................................................................................eng ertian Akuntansi Forensik dan Fraud............................

"." Sejarah

Perkembangan &kuntansi 'orensik dan 'raud .......................................................................................................

% ".( Tugas dan )enis-jenis Pelayanan &kuntansi 'orensik dan 'raud ....................................................................................................... * ".+ uang ingkup &kuntansi 'orensik   .......................................................................................................  ".% /eahlian &kuntansi 'orensik   ....................................................................................................... !$ %A% $$$ &'UU

A. Kesimpulan..................................................................." Da#tar ustaka......................................................................."0

*

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

&kuntan

sebagai

orang

yang

diperaya

para

stakeholder

untuk 

memberikan opini atas ke0ajaran laporan keuangan tentu harus tanggap akan kondisi dan keadaan ekonomi yang sedang terjadi. &kuntan juga harus tahu ara  berpikir orang-orang yang mungkin dengan sengaja ingin menyesatkan para  pengguna laporan keuangan. Sehingga usaha-usaha liik mereka dapat terbaa dan memberikan opini atas laporan keuangan dengan tepat pula. &kuntan harus menjadi garda terdepan dalam pemberantasan korupsi di negeri ini, sejajar dengan /epolisian, /ejaksaan, maupun /P/. 1ntuk dapat mengimbangi kepandaian para koruptor dalam memainkan muslihat mereka, kemampuan audit untuk menilai ke0ajaran keuangan saja tidak  ukup.

2iperlukan

suatu

keahlian

khusus

yang

dapat

membaa

atau

mengin3estigasi adanya praktik-praktik kotor tersebut. &kuntansi 'orensik atau  beberapa ada yang menyebutnya &udit 4n3estigatif dapat menjadi alat untuk  mendeteksi korupsi atau bahkan sebagai pendukung pemberantasan korupsi di 4ndonesia. &kuntan 'orensik di 4ndonesia masih relatif baru, bahkan di &merika pun  baru menjadi perhatian setelah kasus-kasus yang menimpa keuangan publik yang mendorong disahkannya Sarbanes #5ley &t atau S#6 sejak tahun "$$". /asus yang serupa, yaitu penipuan dan penggelapan uang para in3estor banyak terjadi di 4ndonesia, tetapi peran &kuntan 'orensik masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat. #leh karena itu, diyakini profesi ini akan mengalami pertumbuhan yang epat di masa mendatang dan dalam 0aktu dekat ini, karena keperayaan semakin menjadi sesuatu yang langka di dunia.

"

1.2 Rumusan Masalah

7erdasarkan

beberapa hal

yang diuraikan

dalam

latar

belakang

sebelumnya, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut8 1. 2. 3. 4. .

&pa yang dimaksud dengan &kuntansi 'orensik dan 'raud9 7agaimana sejarah perkembangan akuntansi forensik dan fraud9 &pa tugas dan jenis-jenis pelayanan akuntansi forensik dan fraud9 7agaimana ruang lingkup akuntansi forensik9 &pa saja keahlian akuntansi forensik9

1.3 !u"uan

7erdasarkan rumusan masalah sebelumnya maka dirumusakan tujuan sebagai berikut8 !. Memahami pengertian akuntansi forensik dan fraud. ". Mengetahui sejarah perkembangan akuntansi forensik dan fraud. (. Memahami tugas dan jenis-jenis pelayanan akuntnsi forensik dan fraud. +. Memahami ruang lingkup akuntansi forensik. %. Memahami keahlian akuntansi forensik.

*

BAB II PEMBAHA#AN 2.1 Pengert$an Akuntans$ %&rens$k 'an %rau' 2.1.1 Penget$an Akuntans$ %&rens$k 

'orensik, menurut Merriam :ebster;s dapat diartikan ?berkenaan dengan pengadialan? atau ?berkenaan dengan  penerapan pengetahuan ilmiah pada masalah hukum?. #leh karena itu akuntasi forensik dapat diartikan penggunaaan ilmu akuntansi untuk kepentingan hukum. Menurut 2. arry , mengatakan seara sederhana, akuntansi forensik adalah akuntansi yang akurat =ook> untuk tujuan hukum. &rtinya, akuntansi yang dapat  bertahan dalam kanah perseteruan selama proses pengadilan, atau dalam proses  peninjauan judiial atau administratif?. 7ologna dan i@uist =!%> mendefinisikan akuntansi forensik sebagai aplikasi keakapan finansial dan sebuah mentalitas penyelidikan terhadap isu-isu yang tak terpeahkan, yang dijalankan di dalam konteks rules of e3idene. Sedangkan Aop0ood, einer, B Young ="$$C> mendefinisikan &kuntansi 'orensik adalah aplikasi keterampilan in3estigasi dan analitik yang bertujuan untuk memeahkan masalah-masalah keuangan melalui ara-ara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum. 2engan demikian in3estigasi dan analisis yang dilakukan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan atau hukum yang memiliki yurisdiksi yang kuat. Aop0ood, einer, B Young ="$$C>, menyatakan bah0a &kuntan 'orensik  adalah &kuntan yang menjalankan kegiatan e3aluasi dan penyelidikan, dari hasil tersebut dapat digunakan di dalam pengadilan hukum. Meskipun demikian &kuntan forensik juga mempraktekkan keahlian khusus dalam bidang akuntansi, auditing, keuangan, metode-metode kuantitatif, bidang-bidang tertentu dalam



hukum, penelitian, dan keterampilan in3estigatif dalam mengumpulkan bukti, menganalisis, dan menge3aluasi materi bukti dan menginterpretasi serta mengkomunikasikan hasil dari temuan tersebut. )adi jelas bah0a akuntansi forensik adalah penggunaan keahlian di bidang audit dan akuntansi yang dipadu dengan kemampuan in3estigatif untuk  memeahkan suatu masalahDsengketa keuangan atau dugaan fraud yang pada akhirnya akan diputuskan oleh pengadilanD arbitraseD tempat penyelesaian perkara lainnya. /asus korupsi, sebagai ontoh, pada dasarnya adalah sengketa keuangan antara Negara mela0an 0arganya yang seara resmi telah ditunjuk untuk  mengelola pemerintahan. Persengketaan itu harus diselidiki kebenarannya oleh embaga Negara =misalnya oleh /P/> dan diputuskan oleh hakim di pengadilan. )adi in3estigasi yang dilakukan oleh para &kuntan di 7P/P, 7P/, /P/ dan instansi penegak hukum lainnya pada hakikatnya adalah sebagian tugas-tugas akuntan forensik. 2.1.2

Pengert$an %rau'

 Fraud atau yang sering dikenal dengan istilah keurangan merupakan hal yang sekarang banyak dibiarakan di 4ndonesia. Pengertian  fraud itu sendiri merupakan penipuan yang sengaja dilakukan, yang menimbulkan kerugian pihak  lain dan memberikan keuntungan bagi  pelaku keurangan dan atau kelompoknya. Sementara &lbreht ="$$(> mendefinisikan  fraud sebagai representasi tentang fakta material yang palsu dan sengaja atau eroboh sehingga diyakini dan ditindaklanjuti oleh korban dan kerusakan korban. 2alam bahasa aslinya  fraud  meliputi berbagai tindakan mela0an hukum. 7ologna =!(> dalam &mrial ="$$+> mendefinisikan keurangan F Fraud  is criminal deception intended to financially benefit  the deceiver ? yaitu keurangan adalah penipuan kriminal yang  bermaksud untuk memberi manfaat keuangan kepada si penipu. /riminal disini berarti setiap tindakan kesalahan serius yang dilakukan dengan maksud jahat. 4a memperoleh manfaat dan merugikan korbannya seara finanial dari tindakannya tersebut. 7iasanya 0

keurangan

menakup

tiga

langkah

yaitu

=!>

tindakanDthe

act .,

=">

 penyembunyianDthe concealment dan =(> kon3ersiDthe conversion. &dapun menurut the Association of Certified Fraud Examiners = ACFE >,  fraud adalah8 Perbuatan-perbuatan yang mela0an hukum yang dilakukan dengan sengaja untuk tujuan tertentu =manipulasi atau memberikan laporan keliru terhadap pihak lain> dilakukan orang-orang dari dalam atau luar organisasi untuk  mendapatkan keuntungan pibadi ataupun kelompok seara langsung atau tidak  langsung merugikan pihak lain. )adi, berdasarkan pengertian  fraud yang telah dikemukakan diatas maka dapat disimpulkan bah0a  fraud adalah menangkup segala maam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain, dengan saran yang salah atau pemaksaan kebenaran, dan menangkup semua ara yang tidak terduga,  penuh siasat atau tersembunyi, dan setiap ara yang tidak  0ajar yang menyebabkan orang lain tertipu atau menderita kerugian. 2.2 #e"arah Perkem(angan Akuntans$ %&rens$k 'an %rau'

&kuntansi forensik menjadi perbinangan hangat di 4ndonesia beberapa tahun belakang ini. &0al mulanya adalah pada bulan #ktober !*, 4ndonesia telah menjajagi kemungkinan untuk meminjam dana dari 4M' dan :orld 7ank  untuk menangani krisis keuangan yang semakin parah. Sebagai prasayarat  pemberian bantuan, 4M' dan :orld 7ank mengharuskan adanya proses &greed 1pon 2ue 2illigene =&22P> yang dikerjakan oleh akuntan asing dibantu  beberapa akuntan 4ndonesia. Temuan &22P ini sangat mengejutkan karena dari sampel 7ank 7esar di 4ndonesia menunjukkan perbankan kita melakuan o3erstatement asset sebesar "CG-*%G dan understatement ke0ajiban sebesar (G((G. Temuan ini segera membuat panik pasar dan pemerintah yang berujung pada likuidasi !H bank s0asta. ikuidasi tersebut kemudian diingat menjadi langkah yang buruk karena menyebabkan adanya penarikan besar-besaran dana =ush> tabungan dan deposito di bank-bank s0asta karena hanurnya keperayaan publik 

1

 pada pembukuan perbankan. &2PP tersebut tidak lain dari penerapan akuntansi forensik atau audit in3estigatif. 4stilah

akuntansi

forensi

kembali

menuat

setelah

keberhasilan

Prie0aterhouse dalam membongkar kasus 7ank 7ali pada tahun !. P0< dengan soft0are khususnya mampu menunjukkan arus dana yang rumit berbentuk seperi diagram ahaya yang menuat dari matahari =sunburst>. /emudian P0< meringkasnya menjadi arus dana dari orang-orang tertentu.. % Metode yang digunakan dalam audit tersebut adalah follo0 the money atau mengikuti aliran uang hasil korupsi 7ank 7ali dan in depth inter3ie0 yang kemudian mengarahkan kepada para pejabat dan pengusaha yang terlibat dalam kasus ini. Pada tahun "$$, kasus PT 7ank untuk menentukan alokasi dan aliran aset. J4& adalah suatu proses pemetaan entitas, hubungan, dan komoditas untuk memungkinkan sebuah gambaran dan data yang dinyatakan seara kompleks, membingungkan, atau ranu menjadi mudah dimengerti. 2.4 Ruang L$ngku- Akuntans$ %&rens$k 

Tuanakotta ="$!$8 C+-+> dalam &kuntansi 'orensik dan &udit 4n3estigatif  mengemukakan bah0a akuntansi forensik mempunyai ruang lingkup yang spesifik untuk lembaga yang menerapkannya atau untuk  tujuan melakukan audit in3estigatif. 1, Praktik di Sektor S0asta 7ologna dan ind@uist perintis mengenai akuntansi forensik dalam

Tuanakotta

="$!$8

C+>

menekankan

beberapa

istilah

dalam

 perbendaraan akuntansi, yaitu8  fraud auditing ,  forensik accounting  investigative support , dan valuation analysis.  Litigation support  merupakan istilah dalam akuntansi forensik bersifat dukungan untuk  kegiatan ligitasi. &kuntansi forensik dimulai sesudah ditemukan indikasi a0al adanya fraud. &udit in3estigasi merupakan bagian a0al

5

dari akuntasi forensik. &dapun valuation analysis berhubungan dengan akuntansi atau unsur perhitungan. Misalnya dalam menghitung kerugian negara karena tindakan korupsi. 2, Praktik di Sektor Pemerintahan &kuntansi forensik pada sektor publik di 4ndonesia lebih menonjol daripada akuntansi forensik pada sektor s0asta. Seara umum akuntansi forensik pada kedua sektor tidak berbeda, hanya terdapat  perbedaan pada tahap-tahap dari seluruh rangkaian akuntansi forensik  terbagi-bagi pada berbagai lembaga seperti lembaga pemeriksaan keuangan

negara, lembaga penga0asan

internal

pemerintahan,

lembaga pengadilan, dan berbagai lembaga SM =embaga S0adaya Masyarakat> yang berfungsi sebagai pressure group. &kuntan forensik bekerja dalam suatu lingkungan di mana ia membantu dan bekerja bersama regulator, sistem peradilan dan badan-badan sektor publik. Sifat perikatan menentukan mana dari badan-badan ini memiliki rele3ansi yang  paling bekerja sebagai akuntan forensik. Namun, akuntan forensik harus memiliki  pemahaman yang melekat atau perannya dalam konteks lingkungan ini dan implikasi dari ini untuk pekerjaan yang dilakukan. 2. Keahl$an Akuntans$ %&rens$k 

)ames ="$$C> menggunakan  =sembilan> item kompentensi keahlian akuntansi forensi yang digunakan dalam penilaian perbedaan persepsi dari pihak  &kademisi akuntansi, Praktisi akuntansi, dan pengguna jasa &kuntan forensik  yaitu8 1. &nalisis

deduktif8

kemampuan

untuk

menganalisis

kejanggalan

yang terjadi dalam laporan keuangan, yakni kejadian yang tidak sesuai dengan kondisi yang 0ajar. 2. Pemikiran yang kritis 8 kemampuan untuk membedakan antara opini dan fakta

"6

3. Pemeahan masalah yang tidak terstruktur8 kemampuan untuk melakukan

 pendekatan terhadap masing-masing situasi =khususnya situasi yang tidak  0ajar> melalui pendekatan yang tidak terstruktur. 4. 'leksibilitas penyidikan8 kemampuan untuk melakukan audit di luar  ketentuanDprosedur yang berlaku. . /eahlian analitik8 kemampuan untuk memeriksa apa yang seharusnya ada =yang seharusnya tersedia> bukan apa yang telah ada =yang telah tersedia>. . /omunikasi lisan8 kemampuan untuk berkomunikasi seara efektif seara lisan melalui kesaksian ahli dan penjelasan umum tentang dasar-dasar  opini. /. /omunikasi tertulis8 kemampuan untuk berkomunikasi seara efektif  dengan tulisan melalui laporan, bagan, gambar, dan jad0al tentang dasardasar opini. 0. Pengetahuan tentang hukum8 kemampuan untuk memahami proses-proses hokum dasar dan isu-isu hukum termasuk ketentuan bukti =rules of  evidence>. .
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF