Makalah Sejarah Fisika Periode 1

January 11, 2018 | Author: farits | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Makalah Sejarah Fisika Periode 1...

Description

BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan bukan merupakan hal yang baru. Jauh sabelum masehi sudah banyak tokoh- tokoh Ilmu Pengetahuan bermunculan. Misalnya seperti Archimedes, Pytagoras, Aristoteles, Ibnu Al- Haitham, Ibnu Al- Haitsam, dan masih banyak lagi yang lainnya yang menemukan banyak penemuan. Baik itu dibidang Astronomi, Matematika, Fisika, Biologi, Filsafat dan lain- lain. pada masa prasejarah banyak tokoh fisika yang bermunculan. Bukan hanya tokohtokoh barat saja yang mendapatkan penemuan mengenai Ilmu Pengetahuan, tetapi banyak juga dari kalangan pemikir muslim . pada buku- buku yang beredar rata- rata hanya menyebutkan tokoh- tokoh barat saja, sehingga tokoh- tokoh fisika islam kurang begitu dikenali di Masyarakat dunia. Pada makalah ini kami akan membahas mengenai sejarah fisika pada masa prasejarah, atau yang lebih dikenal dengan periode I.semoga dengan disusunanya makalah ini dapat memberikan tambahan ilm,u pengetahuan mengenai perkembangan sejarah fisika pada masa prasejarah dan dapat mengetahui para tokoh- tokohnya.

BAB II PEMBAHASAN A. SEJARAH FISIKA PADA PERIODE PRASEJARAH Fisika pada periode prasejarah disebut juga periode I

pertama. Priode

presejarah berlangsung dari tahun 2400000 SM sampai dengan tahun 1550 M. Pada periode prasejarah ini dikumpulkan berbagai fakta fisis yang dipakai untuk membuat perumusan empirik. Dalam periode pertama ini belum ada penelitian yang sistematis. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :  2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir

dengan 1 tahun =365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan roda, teknologi bangunan (piramid), standar berat,pengukuran, koin (mata uang).  600 SM – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan

perkembanganmatematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudahada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari ato2222m-atom. Archimedes memulai tradisi“Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan

lain-lain.

Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.  530 M – 1450 M: Mundurnya tradisi sains di Eropa dan pesatnya

perkembangan sains di TimurTengah. Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik, Aristoteles berpendapat bahwa gerak bisa terjadi jika ada yang mendorong secara terus menerus; kemagnetan berkembang ; Eksperimen optika berkembang, ilmu Kimia berkembang (Alchemy).  1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi

titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis .

B. TOKOH- TOKOH FISIKA PADA MASA PRASEJARAH (PERIODE I) 1. Archimedes

Archimedes lahir pada tahun 287 Sebelum Masehi di suatu kota pelabuhan Syracuse, Sicily (sekarang Italia).

Dalam masa mudanya, Archimedes

diperkirakan mendapatkan pendidikannya di Alexandria, Mesir. Kisah tentang Archimedes yang banyak diceritakan oleh orang adalah kisah saat Archimedes menemukan cara dan rumus untuk menghitung volume benda yang tidak mempunyai bentuk baku. Menurut kisah tersebut, sebuah mahkota untuk raja Hiero II telah dibuat dan raja memerintahkan Archimedes untuk memeriksa apakah mahkota tersebut benar-benar terbuat dari emas murni ataukah mengandung tambahan perak. Karena Raja Hiero II tidak mempercayai pembuat mahkota tersebut. Saat Archimedes berendam dalam bak mandinya, dia melihat bahwa air dalam bak mandinya tertumpah keluar sebanding dengan besar tubuhnya. Archimedes menyadari bahwa efek ini dapat digunakan untuk menghitung volume dan isi dari mahkota tersebut. Dengan membagi berat mahkota dengan volume air yang dipindahkan, kerapatan dan berat jenis dari mahkota bisa diperoleh. Berat Jenis mahkota akan lebih rendah daripada berat jenis emas murni apabila pembuat mahkota tersebut berlaku curang dan menambahkan perak ataupun logam dengan berat jenis yang lebih rendah. Penemuan yang lain adalah tentang prinsip matematis tuas, sistem katrol yang didemonstrasikannya dengan menarik sebuah kapal sendirian saja. Ulir penak, yaitu rancangan model planetarium yang dapat menunjukkan gerak matahari, bulan, planet-planet, dan kemungkinan konstelasi di langit. Di bidang matematika, penemuannya terhadap nilai pi lebih mendekati dari ilmuan sebelumnya, yaitu 223/71 dan 220/70. Archimedes adalah orang yang mendasarkan penemuannya dengan eksperimen sehingga ia dijuluki Bapak IPA Eksperimental.

2.

Ibnu Al-Haitsam Ibnu Al-Haitsam memiliki nama lengkap Al-Hassan Ibnu al-Haitsam lahir pada 965Masehi di Irak. Dalam buku-buku populer tentang sejarah ilmu alam, biasanya disebut bahwa tidak ada kemajuan penting yang dicapai antara peradaban Yunani kuno dan masa Renaisans di Eropa. karena Eropa Barat terjerumus ke dalam Masa Kegelapan, bukan berarti kemajuan tidak terjadi di belahan dunia lainnya. Kenyataannya, dia mengatakan, antara abad ke-9 dan ke-13 menandai Masa Keemasan dalam ilmu pengetahuan Arab.

Penemuan- penemuan dari Ibnu Al- Haitsam adalah sebagai berikut:  Memahami Cahaya Profesor Jim Al-Khalili juga mengungkapkan bahwa ilmuwan pertama yang memberi penuturan yang tepat tentang bagaimana kita melihat sebuah objek adalah al-Hassan Ibnu al-Haitsam. Jim menyebutkan, al-Hassan Ibnu al-Haitsam membuktikan dengan melakukan percobaan, misalnya teori emisi yang menyatakan cahaya dari mata kita menyinari objek yang kita lihat. Teori ini diyakini para pemikir terkenal seperti Plato, Euclid, dan Ptolemy adalah teori yang keliru. Ibnu al-Haitsam diakui sebagai penemu hukum refraksi. Dia juga orang pertama yang melakukan percobaan tentang pembagian cahaya menjadi beberapa warna dan meneliti bayangan, pelangi, dan gerhana.  Gerakan Planet Seorang pakar di Iskandariyah menyebutkan, Ibnu al-Haitsam mengembangkan apa yang disebut sebagai mekanisme benda angkasa. Mekanisme ini menjelaskan orbit planet yang kemudian mengilhami penelitian astronomi Eropa seperti Copernicus, Galileo, Kepler, dan Newton. 3. Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham Menurut Nicholas J Wade dan Stanley Finger dalam karyanya berjudul The eye as an optical instrument: from camera obscura to Helmholtz’s perspective.Kamera obscura pertama kali dibuat ilmuwan Muslim, Abu Ali AlHasan Ibnu al-Haitham, yang lahir di Basra (965-1039 M) . Dunia mengenal alHaitham sebagai perintis di bidang optik yang terkenal lewat bukunya bertajuk Kitab al-Manazir (Buku optik). Untuk membuktikan teori-teori dalam bukunya fisikawan Muslim legendaris itu lalu menyusun Al-Bayt Al-Muzlim atau lebih dikenal dengan sebutan kamera obscura, atau kamar gelap. Bradley Steffens dalam karyanya berjudul

Ibn al-Haytham:First

Scientist mengungkapkan bahwa Kitab al-Manazir merupakan buku pertama yang menjelaskan prinsip kerja kamera obscura. Menurutnya Ibnu Al-Haitham merupakan ilmuwan pertama yang berhasil memproyeksikan seluruh gambar dari luar rumah ke dalam gambar dengan kamera obscura. Istilah kamera obscura yang ditemukan al-Haitham pun diperkenalkan di Barat sekitar abad ke-16 M. Lima abad setelah penemuan kamera obscura, Cardano Geronimo (1501 -1576), yang terpengaruh pemikiran al-Haitham mulai mengganti lobang bidik lensa dengan lensa (camera). 4. Kamal al-Din al-Farisi Kamal al-Din al-Farisi adalah seorang ahli fisika Muslim terkemuka dari Persia. Ia dilahirkan di kota Tabriz, Persia sekarang Iran- pada 1267 M dan meninggal pada 1319 M. Ilmuwan yang bernama lengkap Kamal al-Din Abu’lHasan Muhammad Al-Farisi itu kesohor dengan kontribusinya tentang optik serta

teori angka. Ia merupakan murid seorang astronom dan ahli matematika terkenal, Qutb al-Din al-Shirazi (1236-1311), yang juga murid Nasiruddin al-Tusi. Dalam bidang optik, al-Farisi berhasil merevisi teori pembiasan cahaya yang dicetuskan para ahli fisika sebelumnya. Gurunya, Shirazi memberi saran agar al-Farisi membedah teori pembiasan cahaya yang telah ditulis ahli fisika Muslim legendaris Ibnu al-Haytham (965-1039). Secara mendalam, al-Farisi melakukan studi secara mendala mengenai risalah optik yang ditulis pendahuluannya itu. Sang guru juga menyarankannya agar melakukan revisi terhadap karya Ibnu Haytham. Buku hasil revisi terhadap pemikiran al-Hacen nama panggilan Ibnu Haytham di Barat tersebut kemudian jadi sebuah adikarya, yakni Kitab Tanqih al-Manazir (Revisi tentang Optik). Menurut

Ibnu

Haytham,

pelangi

merupapakan

cahaya

matahari

dipantulkan awan sebelum mencapai mata. Teori yang dicetuskan Ibnu Haytham itu dinilainya mengandung kelemahan, karena tak melalui sebuah penelitian yang terlalu baik. Al-Farisi kemudian mengusulkan sebuah teori baru tentang pelangi. Menurut dia, pelangi terjadi karena sinar cahaya matahari dibiaskan dua kali dengan air yang turun. Satu atau lebih pemantulan cahaya terjadi di antara dua pembiasan. Para ahli sebelum al-Farisi berpendapat bahwai warna merupakan hasil sebuah pencampuran antara gelap dengan terang. Secara khusus, ia pun melakukan penelitian yang mendalam soal warna. Ia melakukan penelitian dengan lapisan/bola transparan. Hasilnya, al-Farisi mencetuskan bahwa warna-warna terjadi karena superimposition perbedaan bentuk gambar dalam latar belakang gelap. 5. Al-Khazini Saintis Al-Khazini bernama lengkap Abdurrahman Al-Khazini. Menurut Irving M Klotz, dalam tulisannya bertajuk “Multicultural Perspectives in Science Education: One Prescription for Failure”, sang ilmuwan hidup di abad ke-12 M dan dia berasal dari Bizantium atau Yunani. Al Khazini memberi kontribusi yang sangat besar bagi perkembangan sains modern, terutama dalam fisika dan astronomi. al-Khazini merupakan saintis Muslim serbabisa yang menguasai astronomi, fisika, biologi, kimia, matematika serta filsafat. Sederet buah pikir yang dicetuskannya tetap abadi sepanjang zaman. Al-Khazini merupakan ilmuwan yang mencetuskan beragam teori penting dalam sains seperti: metode ilmiah eksperimental dalam mekanik; energi potensial gravitasi;

perbedaan daya, masa dan berat; serta jarak gravitasi.Teori keseimbangan hidrostatis yang dicetuskannya telah mendorong penciptaan peralatan ilmiah.

6. Nicolaus Copernicus Copernicus dilahirkan pada tanggal 14 Februari 1473 di kota Torun di tepi sungai Vistula, Polandia dan meninggal pada tanggal 24 Mei 1543 di Frauenburg, Prusia Timur, Polandia dalam usia 70 tahun. Ayahnya bernama Nicholas Koppernigk, seorang pedagang kaya dan berpengaruh di Kota Torun, Polandia. Ibunya bernama Barbara Waczenrode juga berasal dari keluarga kaya. Nicolaus

Copernicus

(1473-1543)

merupakan

seorang

Astronom

(ahli

perbintangan). Capernicus adalah penemu Sistem Matahari atau Sistem Copernicus. Sistem Copernicus (matahari sebagai pusat tata surya) menyebabkan ditemukannya Hukum Kepler dan Hukum Gravitasi Newton. 7. Ibnu Al-Shatir Ilmuwan Muslim itu bernama Ala Al-Din Abu’l-Hasan Ali ibnu Ibrahim ibnu alShatir. Ia merupakan seorang astronomer Muslim Arab, ahli matematika, ahli mesin teknik dan penemu. Ibnu Al-Shatir merombak habis Teori Geosentris yang dicetuskan Claudius Ptolemaeus atau Ptolemy (90 SM– 168 SM). Secara matematis, al-Shatir memperkenalkan adanya epicycle yang rumit (sistem lingkaran dalam lingkaran). Al-Shatir mencoba menjelaskan bagaimana gerak merkurius jika bumi menjadi pusat alam semestanya dan merkurius bergerak mengitari bumi. Model bentuk Merkurius Ibnu al-Shatir menunjukkan penggandaan dari epicycle menggunakan Tusi-couple, sehingga menghilangkan eksentrik dan equant teori Ptolemaic. Menurut George Saliba dalam karyanya A History of Arabic Astronomy: Planetary Theories During the Golden Age of Islam, Kitab Nihayat al-Sul fi Tashih al-Usul, merupakan risalah astronomi Ibnu Al-Shatir yang paling penting. Penemuan- penemuan dari Al- Shatir yang lainnya adalah sebagai berikut:  Jam Astrolab

David A King dalam bukunya bertajuk The Astronomy of the Mamluks menjelaskan bahwa Ibnu al-Shatir menemukan jam astrolabe pertama di awal abad ke-14 M.  Jam Matahari Menurut catatan sejarah, sundial atau jam matahari merupakan jam tertua dalam peradaban manusia. Jam ini telah dikenal sejak tahun 3500 SM. Pembuatan jam matahari di dunia Islam dilakukan oleh Ibnu al-Shatir, seorang ahli Astronomi Muslim ( 1304-1375 M). “Ibnu al-Shatir merakit jam matahari yang bagus sekali untuk menara Masjid Umayyah di Damaskus,” ujar David A King dalam karyanya bertajuk The Astronomy of the Mamluks.  Kompas David A.King mengatakan Ibnu al-Shatir juga menemukan kompas, sebuah perangkat pengatur waktu yang menggabungkan jam matahari dan kompas magnetis pada awal abad ke-14 M.  Instrumen Universal

Ibnu al-Shatir menjelaskan instrumen astronomi lainnya yang ia disebut sebagai “instrumen universal”. Penemuan al-Shatir ini kemudian dikembangkan seorang astronomer dan rekayawasan legendaris di era kekhalifahan Turki Usmani, Taqi al-Din. Iinstrumen itu digunakandi observatorium al-Din Istanbul 1577-1580 M.

8. Aristoteles Aristoteles dilahirkan di kota Stagira, Macedonia, 384 SM. Ayahnya seorang ahli fisika kenamaan. Pada umur tujuh belas tahun Aristoteles pergi ke Athena belajar di Akademi Plato. Dia menetap di sana selama dua puluh tahun hingga tak lama Plato meninggal dunia. Dari ayahnya, Aristoteles mungkin memperoleh dorongan minat di bidang biologi dan “pengetahuan praktis”. Di bawah asuhan Plato dia menanamkan minat dalam hal spekulasi filosofis. Aristoteles merupakan orang pertama di dunia yang dapat membuktikan bahwa bumi bulat. Pembuktian yang dilakukaknya dengan jalan meliaht gerhana. Aristoteles menulis tentang astronomi, zoologi, embryologi, geografi, geologi, fisika, anatomi, physiologi, dan hampir tiap karyanya dikenal di masa Yunani

purba. Hasil karya ilmiahnya, merupakan, sebagiannya, kumpulan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dari para asisten yang spesial digaji untuk menghimpun data-data untuknya, sedangkan sebagian lagi merupakan hasil dari serentetan pengamatannya sendiri.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Fisika pada periode presejarah fisika disebut juga periode pertama, yang berlangsung dari tahun 2400000 SM sampai dengan tahun 1550 M. 2. Beberapa penemuan pada periode ini diantaranya :  2400000 SM - 599 SM: Di bidang astronomi sudah dihasilkan Kalender Mesir dengan 1 tahun =365 hari, prediksi gerhana, jam matahari, dan katalog bintang. Dalam Teknologi sudah ada peleburan berbagai logam, pembuatan

roda,

teknologi

bangunan

(piramid),

standar

berat,pengukuran, koin (mata uang).  600 M – 530 M: Perkembangan ilmu dan teknologi sangat terkait dengan perkembanganmatematika. Dalam bidang Astronomi sudah ada pengamatan tentang gerak benda langit (termasuk bumi), jarak dan ukuran benda langit. Dalam bidang sain fisik Physical Science, sudahada Hipotesis Democritus bahwa materi terdiri dari atom-atom. Archimedes memulai tradisi“Fisika Matematika” untuk menjelaskan tentang katrol, hukum-hukum hidrostatika dan lain-lain.Tradisi Fisika Matematika berlanjut sampai sekarang.  530 M – 1450 M: Dalam kurun waktu ini terjadi Perkembangan Kalkulus. Dalam bidang Astronomi ada “Almagest” karya Ptolomeous

yang menjadi teks standar untuk astronomi, teknik observasi berkembang, trigonometri sebagai bagian dari kerja astronomi berkembang. Dalam Sain Fisik.  1450 M- 1550: Ada publikasi teori heliosentris dari Copernicus yang menjadi titik penting dalam revolusi saintifik. Sudah ada arah penelitian yang sistematis .

3.

B.

Adapun tokoh- tokoh fisika pada periode prasejarah antara lain: 

Archimedes



Ibnu Al-Haitsam



Abu Ali Al-Hasan Ibnu al-Haitham



Kamal al-Din al-Farisi



Al-Khazini Saintis



Nicolaus Copernicus



Ibnu Al-Shatir



Aristoteles

Saran Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih banyak kekurangan yamg perlu diperbaiki. Demi kesempurnaan makalah kami selanjutnya, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat dibutuhkan .

Tugas kelompok

MAKALAH

STRUKTUR BUMI

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah

: Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa (IPBA)

Dosen Pengampu

: Slamet S. Budi, S. Pd

Disusun Oleh: Kelompok

DEWI ATNA HANDAYANI SABIRIN MUHTAR SANTOSO MUHAMMAD HABIBIE SUNAWAN

PROGRAM STUDI TADRIS FISIKA JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA TAHUN 2010 DAFTAR NPUSTAKA

http://www.dwisusilo.web.id/2010/04/nicolaus-copernicus-astronom-ahli.html

http://forumkumpul.blogspot.com/2009/08/penemu-ilmu-fisika-pertama-ibnu-al.html

http://juhernaidy.blogspot.com/2010/02/ibnu-al-shatir-sang-penemu-jam-astrolab.html

http://tanbihun.com/sejarah/profil-ulama/camera-ditemukan-oleh-ilmuan-muslim/

http://tonyoke.wordpress.com/category/dunia-islam/kamal-al-din-al-farisi-ahli-fisikadari-persia/ http://www.2lisan.com/biografi/sastrawan/biografi-aristoteles/

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF