MAKALAH REPRODUKSI PRIA DAN WANITA 2
August 8, 2018 | Author: Yayak Lezzo Teyus | Category: N/A
Short Description
AKBID UNIJA...
Description
BAB I PENDAHULUAN
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manausia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan dengan perist peristiwa iwa fertil fertilisa isasi. si. Sehing Sehingga ga dengan dengan demiki demikian an reprod reproduks uksii pada pada manusi manusiaa dilakukan dengan cara generative atau sexual. Untuk dapat mengetahui reproduksi pada manusia , maka harus mengetahui terlebih terlebih dahulu organ-orga organ-organ n kelamin kelamin yang terlibat serta proses proses yang berlangsung berlangsung di dalamnya. Sistem Sistem reprod reproduks uksii pada pada manusi manusiaa akan akan mulai mulai berfun berfungsi gsi ketika ketika seseor seseorang ang mencapai kedewasaan (pubertas) atau masa akil balik. Pada seorang pria testisnya telah mampu menghasilkan sel kelamin jantan (sperma) dan hormon testosteron. Hormon testosteron berfungsi mempengaruhi timbulnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria, di antaranya suara berubah menjadi lebih besar, tumbuhnya rambut di tempat tertentu misalnya jambang, kumis, jenggot, dan dada tumbuh menjadi bidang, jakun membesar. Sedangkan seorang wanita ovariumnya telah mampu menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu yaitu estrog estrogen. en. Hormon Hormon estrog estrogen en berfun berfungsi gsi mempen mempengar garuhi uhi timbul timbulnya nya tandat tandatand andaa kelamin sekunder pada wanita, yaitu kulit menjadi semakin halus, suara menjadi lebih tinggi, tumbuhnya payudara dan pinggul membesar. Sistem Sistem reprod reproduks uksii adalah adalah sistem sistem yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk berkem berkemban bang g biak. biak. Terdiri dari testis, ovarium dan bagian alat kelamin lainnya Repr Reprod odu uksi ksi
atau atau
perk erkemb embang angbiak biakan an
meru merup pakan akan
bag bagian ian
dari dari
ilm ilmu
faal(fisiologi). Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual dan meskip meskipun un siklus siklus reprod reproduks uksii suatu suatu manusi manusiaa berhen berhenti, ti, manusi manusiaa terseb tersebut ut masih masih dapat dapat ber berta taha han n hidu hidup, p, seba sebaga gaii cont contoh oh manu manusi siaa yang yang dila dilaku kuka kan n vase vasekt ktom omii pada pada orga organ n reproduksinya (testes atau ovarium) atau mencapai menopause dan andropouse tidak akan mati. Pada umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah manusia tersebut mencapai masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh kelenjar-kelenjar endokrin dan hormon yang dihasilkan dalam tubuh manusia.
1
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi. Untuk kehidupan kehidupan makhluk makhluk hidup hidup reproduksi reproduksi tidak bersifat bersifat vital artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati. Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah, karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan sarana untuk melanjutkan generasi. Sexualitas adalah sesuatu kekuatan dan dorongan hidup ada diantara manusia laki – laki dan perempuan dimana kedua makhluk ini merupakan suatu system yang memungkinkan terjadinya keturunan yang sambung – menyambung sehingga existensi manusia itu tidak punah. Banyak peristiwa bahagia dan hidup gairah oleh adanya sex, tetapi tidak sedikit pula adanya peristiwa sedih, malapetaka dan kehancuran disebabkan oleh sex pula. Begitu pentingnya masalah sexualitas dalam kehidupan manusia sehingga ada penda pendapat pat ahli ahli yang yang extrim extrim menyat menyataka akan n bahwa bahwa semua semua tingka tingkah h laku laku manusi manusiaa pada pada hakekatnya dimotifasi dan didorong oleh sex. Maka tidaklah mengherankan bahwa ada pendapat peneliti lain mengatakan bahwa kebanyakan gangguan kepribadian, gangguan ting tingka kah h
laku laku
terj terjad adii
oleh oleh
adan adanya ya
gang ganggu guan an
pola pola
perk perkem emba bang ngan an
kehi kehidu dupa pan n
Psikosexualnya. Oleh Oleh seba sebab b itu, itu, sang sangatl atlah ah pent pentin ing g bagi bagi kita kita untu untuk k meng mengeta etahu huii apa apa dan dan bagaimana itu sex dalam system reproduksi kita.
2
BAB II PEMBAHASAN SISTEM REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
A. SISTEM SISTEM REPROD REPRODUKS UKSII PRIA PRIA
Meliputi organ-organ reproduksi, spermatogenesis dan hormon pada pria. Organ Reproduksi
Organ Organ reprod reproduks uksii pria pria terdiri terdiri atas organ organ reproduk reproduksi si dalam dalam dan organ
reproduksi luar. 1. Or Orga gan n Repr Reprod oduk uksi si Dal Dalam am
Organ reproduksi dalam pria terdiri atas testis, saluran pengeluaran dan kelenjar asesoris. Testis
Testis (gonad jantan) berbentuk oval dan terletak didalam kantung pelir pelir (skrotum). (skrotum). Testis berjumlah sepasang (testes = jamak). jamak). Testis Testis terdapat terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi Fungsi testis testis secara secara umum umum merupa merupakan kan alat untuk untuk mempro memproduk duksi si sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Saluran Pengeluaran
Saluran Saluran pengeluaran pengeluaran pada organ reproduksi reproduksi dalam pria terdiri dari epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi dan uretra.
a.
Epididimis
Epid Epidid idim imis is meru merupa paka kan n
salu salura ran n
berk berkel elok ok-k -kel elok ok di dala dalam m
skrot skrotum um yang yang keluar keluar dari dari testis testis.. Epidid Epididimi imiss berjum berjumlah lah sepasa sepasang ng di seb sebelah elah
kanan anan
dan dan
kiri kiri..
Epid pididim idimis is
berf berfun ungs gsii
seb sebagai agai
temp tempat at
penyi penyimpa mpanan nan sement sementara ara sperm spermaa sampai sampai sperma sperma menjad menjadii matang matang dan bergerak menuju vas deferens.
b.
Vas deferens
Vas deferens atau saluran sperma (duktus deferens) merupakan salu saluran ran luru luruss yang yang meng mengara arah h ke atas atas dan dan meru merupa paka kan n lanju lanjuta tan n dari dari epid epidid idim imis is.. Vas Vas defe defere rens ns tida tidak k mene menemp mpel el pada pada test testis is dan dan ujun ujung g
3
salurannya terdapat di dalam kelenjar prostat. Vas deferens berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).
c.
Saluran ejakulasi
Saluran
eja ejakulasi
merupakan
saluran
pendek
yang ang
menghubun menghubungkan gkan kantung semen dengan uretra. Saluran ini berfungsi berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra.
d.
Uretra
Uretra merupakan merupakan saluran saluran akhir reproduksi reproduksi yang terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urin dari kantung kemih. Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi penambahan berbagai berbagai getah kelamin yang dihasilkan dihasilkan oleh kelenjar kelenjar asesoris. asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperm sperma. a. Kelenj Kelenjar ar asesor asesoris is merupa merupakan kan kelenj kelenjar ar kelami kelamin n yang yang terdir terdirii dari dari vesikula seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar Cowper . a.
Vesikula seminalis
Vesi Vesiku kula la semi semina nali liss atau atau kant kantun ung g seme semen n (kan (kantu tung ng mani mani)) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih. kemih. Dindin Dinding g vesiku vesikula la semina seminalis lis mengha menghasil silkan kan zat makana makanan n yang yang merupakan sumber makanan bagi sperma. b.
Kelenjar prostate
Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengan mengandun dung g kolest kolestero erol, l, garam garam dan fosfol fosfolipi ipid d yang yang berper berperan an untuk untuk kelangsungan hidup sperma. c.
Kelenjar Cowper
Kelenjar Kelenjar Cowper Cowper (kelenjar (kelenjar bulbouret bulbouretra) ra) merupakan merupakan kelenjar kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
4
2. Or Orga gan n Rep Repro rodu duks ksii Luar Luar
Organ reproduksi luar pria terdiri dari penis dan skrotum. a.
Penis.
Penis Penis terdiri terdiri dari dari tiga tiga rongga rongga yang yang berisi berisi jaringa jaringan n spons spons.. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jarin jaringan gan erektil erektil yang yang rongga rongga-ro -rongg nggany anyaa banyak banyak mengan mengandu dung ng pembul pembuluh uh darah darah dan ujungujung-uju ujung ng saraf saraf perasa perasa.. Bila Bila ada suatu suatu rangsa rangsanga ngan, n, rongga rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi). b.
Skrotum
Skrotu Skrotum m (kantu (kantung ng pelir) pelir) merupa merupakan kan kantun kantung g yang yang di dalamn dalamnya ya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dindin dinding g perut perut yang yang disebu disebutt otot otot kremas kremaster. ter. Otot Otot ini bertin bertindak dak sebaga sebagaii pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Spermatogenesis
Spermatogenesis terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus seminiferus seminiferus.. Spermatogen Spermatogenesis esis mencakup mencakup pematangan pematangan sel epitel epitel germinal germinal dengan dengan melal melalui ui pros proses es pemb pembel elah ahan an dan dan difer diferen ensi sias asii sel, sel, yang yang mana mana bertu bertuju juan an untu untuk k membentu sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudi kemudian an disimp disimpan an di epidid epididimi imis. s. Dindin Dinding g tubulu tubuluss semini seminiferu feruss tersusu tersusun n dari dari jarin jaringan gan ikat ikat dan jaring jaringan an epiteli epitelium um germin germinal al (jarin (jaringan gan epitel epitelium ium benih) benih) yang yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan tubulus seminiferus terdapat di dalam dalam ruangruang-rua ruang ng testis testis (lobul (lobulus us testis testis). ). Satu Satu testis testis umumny umumnyaa mengan mengandun dung g sekitar 250 lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar sel epitel
5
germ germin inal al (sel (sel epit epitel el beni benih) h) yang yang dise disebu butt sper sperma mato togo goni niaa (spe (sperm rmat atog ogon oniu ium m = tungga tunggal). l). Sperma Spermatog togoni oniaa terleta terletak k di dua sampai sampai tiga tiga lapisa lapisan n luar luar sel-se sel-sell epitel epitel tubulus seminiferus. Sperma Spermatog togoni oniaa terusterus-men meneru eruss membel membelah ah untuk untuk memper memperban banyak yak diri, diri, sebagian sebagian dari spermatogo spermatogonia nia berdiferens berdiferensiasi iasi melalui melalui tahap-tahap tahap-tahap perkembanga perkembangan n tert terten entu tu
untu untuk k
memb memben entu tuk k
sper sperma ma.P .Pad adaa
taha tahap p
pert pertam amaa
sper sperma mato toge gene nesi sis, s,
sper sperma mato togo goni niaa yang yang bers bersif ifat at dipl diploi oid d (2n (2n atau atau meng mengan andu dung ng 23 krom kromos osom om ber berpa pasa sang ngan an), ), berk berkum umpu pull
di tepi tepi memb membra ran n
epit epitel el germ germin inal al yang yang dise disebu butt
sperm spermato atogon gonia ia tipe tipe A. Sperma Spermatog togeni eniaa tipe tipe A membel membelah ah secara secara mitosi mitosiss menjad menjadii sperm spermato atogon gonia ia tipe tipe B. Kemudi Kemudian, an, setelah setelah beberap beberapaa kali kali membel membelah, ah, sel-se sel-sell ini akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat diploid. Setelah melewati beberapa beberapa minggu, minggu, setiap spermatosit spermatosit primer primer membelah membelah secara meiosis membentuk membentuk dua dua buah buah sper sperma mato tosi sitt seku sekund nder er yang yang bers bersif ifat at hapl haploi oid. d. Sper Sperma mato tosi sitt seku sekund nder er kemu kemudi dian an memb membel elah ah lagi lagi secar secaraa meio meiosi siss memb memben entu tuk k empa empatt buah buah sperm spermat atid id.. Spermatid merupakan calon sperma yang belum memiliki ekor dan bersifat haploid (n atau mengandung 23 kromosom yang tidak berpasangan). Setiap spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa (sperma). Proses Proses perubahan perubahan spermatid menjadi menjadi sperma sperma disebut disebut spermiasi. spermiasi. Ketika Ketika spermatid dibentuk pertama kali, spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun, setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor. Kepa Kepala la sper sperma ma terd terdir irii dari dari sel sel beri berint ntii teba teball deng dengan an hany hanyaa sedi sediki kitt sitopl sitoplasm asma. a. Pada Pada bagian bagian membra membran n permuk permukaan aan di ujung ujung kepala kepala sperma sperma terdap terdapat at selubung tebal yang disebut akrosom. Akrosom mengandung enzim hialuronidase dan dan prot protei eina nase se yang yang berf berfun ungs gsii untu untuk k mene menemb mbus us lapi lapisa san n peli pelind ndun ung g ovum ovum.. Pada ekor sperma terdapat badan sperma yang terletak di bagian tengah sperma. Badan sperma banyak banyak mengandun mengandung g mitokondri mitokondriaa yang berfungsi sebagai penghasil penghasil energi untuk pergerakan sperma. Semua Semua tahap tahap sperma spermatog togene enesis sis terjadi terjadi karena karena adanya adanya pengar pengaruh uh sel-se sel-sell sertoli yang memiliki fungsi khusus untuk menyediakan makanan dan mengatur proses spermatogenesis.
6
Hormon pada Pria
Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu estoteron, LH (Luteinizin (Luteinizing g Hormone), Hormone), FSH (Follicle (Follicle Stimulatin Stimulating g Hormone), Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan.
a.
Estoteron
Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk memb memben entu tuk k
sper sperma ma,,
teru teruta tama ma
pemb pembel elah ahan an
meio meiosi siss
untu untuk k
memb memben entu tuk k
spermatosit sekunder.
b.
LH (Luteinizing Hormone)
LH
disek isekre resi si
oleh oleh
kelen elenja jarr
hipo ipofisi fisiss
ante anteri rior or..
LH
berf berfu ungsi ngsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
c.
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
d.
Estrogen
Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Selsel sertol sertolii juga juga mensek mensekres resii suatu suatu protei protein n pengik pengikat at androg androgen en yang yang mengik mengikat at testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma.
e.
Hormon Pertumbuhan
Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. testis. Hormon Hormon pertumbuh pertumbuhan an secara khusus meningkatk meningkatkan an pembelahan pembelahan awal pada spermatogenesis. Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria 1. Hip Hipogon ogona adism dismee
Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. Gangguan ini menyebabka menyebabkan n infertilitas infertilitas,, impotensi impotensi dan tidak adanya adanya tanda-tanda tanda-tanda kepriaan. Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
7
2. Kr Krip ipto tork rkid idis isme me
Kripto Kriptorki rkidis disme me adalah adalah kegaga kegagalan lan dari dari satu satu atau kedua kedua testis testis untuk untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan. Uretritis Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada pen penis is dan seri sering ng buan uang air air kecil ecil.. Organ rganis ism me yang ang palin aling g serin ering g meny menyeb ebab abka kan n
uret uretri riti tiss
adal adalah ah
Chla Chlamy mydi diaa
trac tracho homa mati tis, s,
Urep Urepla lasm smaa
urealyticum atau virus herpes. Prostatitis Prostatitis adalah peradangan prostat. Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri. Epididimitis Epid Epidid idim imiti itiss adala adalah h infe infeks ksii yang yang seri sering ng terj terjad adii pada pada salu salura ran n repr reprod oduk uksi si pria. pria. Orga Organi nism smee peny penyeb ebab ab epid epidid idim imiti itiss adal adalah ah E. coli coli dan dan Chlamydia. 3. Orkitis
Orkiti Orkitiss adalah adalah perada peradanga ngan n pada pada testis testis yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh virus virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas B. SISTEM SISTEM REPROD REPRODUKS UKSII WANITA WANITA
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oogenesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan dan laktasi. 1. Or Orga gan n Repr Reprod oduk uksi si
Organ reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
a.
Organ reproduksi dalam
Organ reproduksi dalam wanita terdiri dari ovarium dan saluran reproduksi (saluran kelamin). •
Ovarium
Ovarium (indung telur) berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan panjang 3 - 4 cm. Ovarium berada di dalam rongga badan, di
8
daerah pinggang. Umumnya setiap ovarium menghasilkan ovum setiap 28 hari hari.. Ovum Ovum yang yang diha dihasi silk lkan an ovari ovarium um akan akan berg bergera erak k ke salu salura ran n reproduksi. Fungsi ovarium yakni menghasilkan ovum (sel telur) serta hormon estrogen dan progesteron. •
Saluran reproduksi
Salura Saluran n reprod reproduks uksii (salur (saluran an kelami kelamin) n) terdiri terdiri dari dari oviduk oviduk,, uterus dan vagina. •
Oviduk
Oviduk (tuba falopii) atau saluran telur berjumlah sepasang (di kanan kanan dan kiri ovariu ovarium) m) dengan dengan panjang panjang sekitar sekitar 10 cm. Bagian pangk pangkal al oviduk oviduk berben berbentuk tuk corong corong yang yang disebu disebutt infund infundibu ibulum lum.. Pada Pada infund infundibu ibulum lum terdapa terdapatt jumbai jumbai-ju -jumba mbaii (fimbra (fimbrae). e). Fimbra Fimbraee berfun berfungsi gsi menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang ditangkap oleh oleh infund infundibu ibulum lum akan akan masuk masuk ke oviduk oviduk.. Oviduk Oviduk berfun berfungsi gsi untuk untuk menyalurkan ovum dari ovarium menuju uterus. •
Uterus
Uterus (kantung peranakan) peranakan) atau rahim merupakan rongga pertemuan oviduk kanan dan kiri yang berbentuk seperti buah pir dan bagian bawahnya mengecil yang disebut serviks (leher rahim). Uterus manusia berfungsi sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi fertili fertilisas sasi. i. Uterus Uterus terdiri terdiri dari dari dindin dinding g berupa berupa lapisa lapisan n jaringa jaringan n yang yang tersusun dari beberapa lapis otot polos dan lapisan endometrium. Lapisan endometrium (dinding rahim) tersusun dari sel-sel epitel dan membatasi uterus. Lapisan endometrium menghasilkan banyak lendir dan pembuluh darah. Lapisan endometrium akan menebal pada saat ovulasi (pelepasan ovum dari ovarium) dan akan meluruh pada saat menstruasi. •
Vagina
Vagina Vagina merup merupaka akan n salura saluran n akhir akhir dari dari salura saluran n reprod reproduk uksi si bag bagia ian n dala dalam m pada pada wani wanita ta.. Vagi Vagina na berm bermua uara ra pada pada vulv vulva. a. Vagi Vagina na memili memiliki ki dindin dinding g yang yang berlip berlipat-l at-lipa ipatt dengan dengan bagian bagian terlua terluarr berupa berupa selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan otot dan bagian terdalam
9
berup berupaa jaringa jaringan n ikat ikat bersera berserat. t. Selapu Selaputt berlen berlendir dir (membr (membran an mukosa mukosa)) meng mengha hasi silk lkan an lend lendir ir pada pada saat saat terja terjadi di rang rangsa sang ngan an seks seksua ual. l. Lend Lendir ir tersebut dihasilkan oleh kelenjar Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan uterus saat janin akan dilahirkan dilahirkan dan akan kembali kembali ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
b.
Organ reproduksi luar
Organ reproduksi luar pada wanita berupa vulva. Vulva merupakan celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris) merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang banyak menandung jaringan lemak. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut. Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor mayor (bibir (bibir besar) besar) yang yang berjum berjumlah lah sepasa sepasang. ng. Di dalam dalam labium labium mayor mayor terdapat lipatan labium minor (bibir kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium Labium mayor mayor dan labium labium minor minor berfun berfungsi gsi untuk untuk melind melindung ungii vagina vagina.. Gabu Gabung ngan an labi labium um mayo mayorr dan dan labi labium um mino minorr pada pada bagi bagian an atas atas labi labium um membentuk tonjolan kecil yang disebut klitoris. Klitor Klitoris is merupa merupakan kan organ organ erekti erektill yang yang dapat dapat disama disamakan kan dengan dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara struktural tidak sama persis dengan penis, penis, namun klitoris juga mengandun mengandung g korpus korpus kavernosa. kavernosa. Pada klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa. Pada Pada vulva vulva bermua bermuara ra dua salura saluran, n, yaitu yaitu salura saluran n uretra uretra (salur (saluran an kencin kencing) g) dan salura saluran n kelami kelamin n (vagin (vagina). a). Pada Pada daerah daerah dekat dekat salura saluran n ujung ujung vagina terdapat himen atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa yang banyak mengandung pembuluh darah. 2. Oogenesis
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium terdapat oogonium (oogonia = jamak) atau sel indung telur. Oogonium bersifat diploid dengan 46 kromosom atau 23 pasang kromosom. Oogoni Oogonium um akan akan memper memperban banyak yak diri diri dengan dengan cara mitosi mitosiss memben membentuk tuk oosit oosit primer.
10
Ooge Oogene nesi siss tela telah h dimu dimula laii saat saat bayi bayi pere peremp mpua uan n masi masih h di dala dalam m kandungan, yaitu pada saat bayi berusia sekitar 5 bulan dalam kandungan. Pada saat saat bayi bayi peremp perempuan uan berumu berumurr 6 bulan, bulan, oosit oosit primer primer akan akan membel membelah ah secara secara meiosis. meiosis. Namun, meiosis tahap pertama pada oosit primer ini tidak dilanjutkan dilanjutkan sampai sampai bayi bayi peremp perempuan uan tumbuh tumbuh menjad menjadii anak anak peremp perempuan uan yang yang mengal mengalami ami pubertas. Oosit primer tersebut berada dalam keadaan istirahat (dorman). Pada Pada saat saat bayi bayi pere peremp mpua uan n lahi lahir, r, di dala dalam m seti setiap ap ovar ovariu iumn mnya ya meng mengan andu dung ng seki sekita tarr 1 juta juta oosi oositt prim primer er.. Keti Ketika ka menc mencap apai ai pube pubert rtas as,, anak anak perempuan perempuan hanya memiliki sekitar 200 ribu oosit primer saja. Sedangkan Sedangkan oosit lainnya mengalami degenerasi selama pertumbuhannya. Saat Saat memasu memasuki ki masa masa puberta pubertas, s, anak anak peremp perempuan uan akan akan mengal mengalami ami perubahan hormon yang menyebabkan oosit primer melanjutkan meiosis tahap pertamanya. Oosit yang mengalami meiosis I akan menghasilkan dua sel yang tidak tidak sama sama ukuran ukurannya nya.. Sel oosit oosit pertam pertamaa merupa merupaakn akn oosit oosit yang yang beruku berukuran ran normal (besar) yang disebut oosit sekunder, sedangkan sel yang berukuran lebih kecil disebut badan polar pertama (polosit primer). Selanjutny Selanjutnyaa , oosit oosit sekunder sekunder meneruskan meneruskan tahap meiosis II (meiosis (meiosis kedua) kedua).. Namun Namun pada pada meiosi meiosiss II, oosit oosit sekun sekunder der tidak tidak langsu langsung ng disele diselesai saikan kan sampai tahap akhir, melainkan berhenti sampai terjadi ovulasi. Jika tidak terjadi fertilisasi, oosit sekunder akan mengalami degenerasi. Namun jika ada sperma masuk ke oviduk, meiosis II pada oosit sekunder akan dilanjutkan kembali. Akhirnya, meiosis II pada oosit sekunder akan menghasilkan satu sel besar yang dise disebu butt ooti ootid d dan dan satu satu sel sel keci kecill yang yang dise disebu butt bada badan n pola polarr kedu keduaa (pol (polos osit it sekunder). Badan polar pertama juga membelah menjadi dua badan polar kedua. Akhirnya, ada tiga badan polar dan satu ootid yang akan tumbuh menjadi ovum dari oogenesis setiap satu oogonium. Oosit dalam oogonium berada di dalam suatu folikel telur. Folikel telur (folik (folikel) el) merup merupaka akan n sel pembun pembungku gkuss penuh penuh cairan cairan yang yang mengli menglilin lingi gi ovum. ovum. Folikel berfungsi untuk menyediakan sumber makanan bagi oosit. Folikel juga mengal mengalami ami peruba perubahan han seirin seiring g dengan dengan peruba perubahan han oosit oosit primer primer menjad menjadii oosit oosit sekun sekunder der hingga hingga terjad terjadii ovulas ovulasi. i. Folik Folikel el primer primer muncul muncul pertam pertamaa kali kali untuk untuk menyelubungi oosit primer. Selama tahap meiosis I pada oosit primer, folikel
11
pri prime merr berk berkem emba bang ng menj menjad adii foli folike kell seku sekund nder. er. Pada Pada saat saat terb terben entu tuk k oosi oositt sekun sekunder der,, folike folikell sekund sekunder er berkem berkemban bang g menjad menjadii folike folikell tersie tersier. r. Pada Pada masa masa ovulasi, folikel tersier berkembang menjadi folikel de Graaf (folikel matang). Setelah oosit sekunder lepas dari folikel, folikel akan berubah menjadi korpus luteum. Jika tidak terjaid fertilisasi, korpus luteum akan mengkerut menjadi korpus albikan. 3. Horm Hormon on pad pada a Wani Wanita ta
Pada Pada wani wanita ta,, pera peran n horm hormon on dalam dalam perk perkem emba bang ngan an ooge oogene nesi siss dan dan perkembangan reproduksi jauh lebih kompleks dibandingkan pada pria. Salah satu peran hormon pada wanita dalam proses reproduksi adalah dalam siklus menstruasi. Siklus menstruasi
•
Menstruasi (haid) adalah pendarahan secara periodik dan siklik dari uterus yang disertai pelepasan endometrium. endometrium. Menstruasi Menstruasi terjadi terjadi jika ovum ovum tidak tidak dibu dibuah ahii oleh oleh sper sperma ma.. Sikl Siklus us mens menstr trua uasi si seki sekita tarr 28 hari hari.. Pelepasan ovum yang berupa oosit sekunder dari ovarium disebut ovulasi, yang berkaitan dengan adanya kerjasama antara hipotalamus dan ovarium. Hasil kerjasama tersebut akan memacu pengeluaran hormon-hormon yang mempengaruhi mekanisme siklus menstruasi. Untuk Untuk mempermuda mempermudah h penjelasan penjelasan mengenai mengenai siklus siklus menstruasi, menstruasi, patok patokann annya ya adalah adalah adanya adanya perist peristiwa iwa yang yang sangat sangat pentin penting, g, yaitu yaitu ovulas ovulasi. i. Ovulasi terjadi pada pertengahan siklus (½ n) menstruasi. Untuk periode atau siklus hari pertama menstruasi, ovulasi terjadi pada hari ke-14 terhitung sejak hari pertama pertama menstruasi menstruasi.. Siklus Siklus menstruasi menstruasi dikelompokkan dikelompokkan menjadi menjadi empat fase, yaitu fase menstruasi, fase pra-ovulasi, fase ovulasi, fase pascaovulasi. 1.
Fase menstruasi
Fase menstruasi terjadi bila ovum tidak dibuahi oleh sperma, sehingga korpus luteum akan menghentikan produksi hormon estrogen dan progesteron. Turunnya kadar estrogen dan progesteron menyebabkan lepa lepasn snya ya ovum ovum dari dari dind dindin ing g uter uterus us yang yang mene meneba ball (end (endom ometr etriu ium) m).. Lepa Lepasn snya ya ovum ovum ters terseb ebut ut meny menyeb ebab abka kan n endo endome metr triu ium m sobe sobek k atau atau
12
melu meluru ruh, h,
sehi sehing ngga ga
endo endome metr triu ium m
yang yang
dind dindin ingn gnya ya
menj menjad adii
meng mengan andu dung ng
tipi tipis. s.
pemb pembul uluh uh
Pelu Peluru ruha han n
dara darah h
pada pada
meny menyeb ebab abka kan n
terjadinya terjadinya pendarahan pendarahan pada fase menstruasi. menstruasi. Pendarahan ini biasanya biasanya berlangsu berlangsung ng selama lima hari. Volume Volume darah yang dikeluarkan dikeluarkan rata-rata sekitar 50mL. 2.
Fase pra-ovulasi
Pada fase pra-ovulasi atau akhir siklus menstruasi, hipotalamus meng mengel elua uark rkan an hipo hipofi fisi siss
horm hormon on
untu untuk k
gona gonado dotr trop opin in..
meng mengel elua uark rkan an
FSH. FSH.
Gona Gonado dotro tropi pin n Adan Adanya ya
FSH FSH
mera merang ngsa sang ng mera merang ngsa sang ng
pembentukan folikel primer di dalam ovarium yang mengelilingi satu oosit primer. Folikel primer dan oosit primer akan tumbuh sampai hari ke-14 ke-14 hingga hingga folike folikell menjad menjadii matang matang atau atau disebu disebutt folike folikell de Graaf Graaf deng dengan an ovum ovum di dala dalamn mnya ya.. Sela Selama ma pert pertum umbu buha hann nnya ya,, foli folike kell juga juga mele melepa pask skan an
horm hormon on
estr estrog ogen en..
Adan Adanya ya
estr estrog ogen en
meny menyeb ebab abka kan n
pembe pembentu ntukan kan kembal kembalii (proli (prolifer ferasi asi)) sel-se sel-sell penyus penyusun un dindin dinding g dalam dalam uterus uterus dan endome endometri trium. um. Pening Peningkat katan an konsen konsentras trasii estrog estrogen en selama selama pertumbuh pertumbuhan an folikel folikel juga mempengaru mempengaruhi hi serviks serviks untuk untuk mengeluark mengeluarkan an lendir lendir yang yang bersif bersifta ta basa. basa. Lendir Lendir yang yang bersif bersifat at basa basa bergun bergunaa untuk untuk menetralkan sifat asam pada serviks agar lebih mendukung lingkungan hidup sperma. 3.
Fase ovulasi
Pada saat mendekati fase ovulasi atau mendekati hari ke-14 terjadi perubahan produksi hormon. Peningkatan kadar estrogen selama fase fase prapra-ov ovul ulas asii meny menyeb ebab abka kan n reak reaksi si umpa umpan n bali balik k nega negati tiff atau atau pengh penghamb ambatan atan terhad terhadap ap pelepa pelepasan san FSH lebih lebih lanjut lanjut dari dari hipofi hipofisis sis.. Penurunan konsentrasi FSH menyebabkan hipofisis melepaskan LH. LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf. Pada saat inilah disebut ovulasi, yaitu saat terjadi pelepasan oosit sekunder dari folikel de Graaf dan siap dibuahi oleh sperma. Umunya ovulasi terjadi pada hari ke-14.
13
4.
Fase pasca-ovulasi
Pada Pada fase fase pasca-o pasca-ovul vulasi asi,, folike folikell de Graaf Graaf yang yang diting ditinggal galkan kan oleh oosit sekunder karena pengaruh LH dan FSH akan berkerut dan berub berubah ah menjad menjadii korpu korpuss luteum luteum.. Korpus Korpus luteum luteum tetap tetap mempro memproduk duksi si estrogen (namun tidak sebanyak folikel de Graaf memproduksi estrogen) dan hormon lainnya, yaitu progesteron. Progesteron mendukung kerja estrogen dengan menebalkan dinding dalam uterus atau endometrium dan menumb menumbuhk uhkan an pembul pembuluhuh-pem pembul buluh uh darah darah pada pada endome endometri trium. um. Prog Progeester stero on per pertu tumb mbuh uhan an
jug juga
mera meran ngsan gsang g
kele kelenj njar ar
sekr sekres esii
susu susu pada pada
len lendir dir
payu payuda dara ra..
pad pada
vagin aginaa
Kese Keselu luru ruha han n
dan dan fung fungsi si
pro proge gest ster eron on (jug (jugaa estr estrog ogen en)) ters terseb ebut ut berg bergun unaa untu untuk k meny menyiap iapka kan n penanaman (implantasi) zigot pada uterus bila terjadi pembuahan atau kehamilan. Proses Proses pasca-ovula pasca-ovulasi si ini berlangsun berlangsung g dari hari ke-15 sampai hari ke-28. ke-28. Namun, bila sekitar hari ke-26 tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan akan beru beruba bah h menj menjad adii korp korpus us albi albika kan. n. Korp Korpus us albik albikan an memi memili liki ki kemampuan produksi estrogen dan progesteron yang rendah, sehingga konsentrasi estrogen dan progesteron akan menurun. Pada kondisi ini, hipofi hipofisis sis menjad menjadii aktif aktif untuk untuk melepa melepaska skan n FSH dan selanj selanjutn utnya ya LH, sehing sehingga ga fase fase pasca-o pasca-ovul vulasi asi akan akan tersamb tersambung ung kembal kembalii dengan dengan fase fase menstruasi berikutnya. 4. Fert ertilis ilisa asi
Fert Fertil ilis isas asii
atau atau
pemb embuaha uahan n
terj terjad adii
saat saat
oosit osit
sek sekunde underr
yang ang
mengandun mengandung g ovum dibuahi oleh sperma. sperma. Fertilisasi Fertilisasi umumnya terjadi segera sete setela lah h oosi oositt seku sekund nder er mema memasu suki ki ovid oviduk uk.. Namu Namun, n, sebe sebelu lum m sper sperma ma dapa dapatt memasuki oosit sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder yang disebut korona radiat radiata. a. Kemudi Kemudian, an, sperma sperma juga juga harus harus menemb menembus us lapisa lapisan n sesuda sesudah h korona korona radiata, yaitu zona pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit sekunder.
14
Sperma dapat menembus oosit sekunder karena baik sperma maupun oosit sekunder saling mengeluarkan enzim dan atau senyawa tertentu, sehingga terjadi aktivitas yang saling mendukung. Pada sperma, bagian kromosom mengeluarkan: 1.
Hialuronidase
Enzim yang dapat melarutkan senyawa hialuronid pada korona radiata. 2.
Akrosin
Protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada z ona pelusida. 3.
Antifertilizin
Antigen terhadap oosit sekunder sehingga sperma dapat melekat pada oosit sekunder. Oosit sekunder juga mengeluarkan senyawa tertentu, yaitu fertilizin yang tersusun dari glikoprotein dengan fungsi : •
Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
•
Menarik sperma secara kemotaksis positif.
•
Mengumpulkan sperma di sekeliling oosit sekunder. Pada saat satu sperma menembus oosit sekunder, sel-sel granulosit
di bagian bagian kortek kortekss oosit oosit sekund sekunder er mengel mengeluar uarkan kan senyaw senyawaa tertent tertentu u yang yang menyeb menyebabk abkan an zona zona pelusi pelusida da tidak tidak dapat dapat ditemb ditembus us oleh oleh sperma sperma lainny lainnya. a. Adanya penetrasi sperma juga merangsang penyelesaian meiosis II pada inti oosit sekunder , sehingga dari seluruh proses meiosis I sampai penyelesaian meiosis II dihasilkan tiga badan polar dan satu ovum yang disebut inti oosit sekunder. Segera Segera setela setelah h sperma sperma memasu memasuki ki oosit oosit sekund sekunder, er, inti inti (nukle (nukleus) us) pad padaa kepa kepala la sper sperma ma akan akan memb membes esar ar.. Seba Sebali likn knya ya,, ekor ekor sper sperma ma akan akan berde berdegen generas erasi. i. Kemudi Kemudian, an, inti inti sperma sperma yang yang mengan mengandun dung g 23 kromos kromosom om (haplo (haploid) id) dengan dengan ovum ovum yang yang mengan mengandun dung g 23 kromos kromosom om (haplo (haploid) id) akan akan bersa bersatu tu mengha menghasil silkan kan zigot zigot dengan dengan 23 pasang pasang kromos kromosom om (2n) (2n) atau 46 kromosom. 5. Ge Gest stas asii (K (Keh eham amil ilan an))
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium uterus. Dalam per perja jalan lanny nyaa ke uteru uterus, s, zigo zigott memb membela elah h secar secaraa mito mitosi siss berk berkal ali-k i-kal ali. i. Hasil Hasil
15
pembelahan tersebut berupa sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti buah arbei yang disebut tahap morula. Morula Morula akan akan terus terus membel membelah ah sampai sampai terben terbentuk tuk blasto blastosit sit.. Tahap Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya yang disebut blastocoel (blastosol). Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam.
a.
Sel-sel bagian luar blastosit
Sel-sel bagian luar blastosit merupakan sel-sel trofoblas yang akan membantu membantu implantasi implantasi blastosit blastosit pada uterus. uterus. Sel-sel Sel-sel trofoblas trofoblas membentuk membentuk tonjolan-tonjolan ke arah endometrium yang berfungsi sebagai kait. Sel-sel trofob trofoblas las juga juga mensek mensekres resika ikan n enzim enzim proteo proteoliti litik k yang yang berfun berfungsi gsi untuk untuk mencerna serta mencairkan sel-sel endometrium. Cairan dan nutrien tersebut kemudian dilepaskan dan ditranspor secara aktif oleh sel-sel trofoblas agar zigot berkembang lebih lanjut. Kemudian, trofoblas beserta sel-sel lain di bawahnya akan membelah (berproliferasi) dengan cepat membentuk plasenta dan berbagai membran kehamilan. Berbagai macam membran kehamilan berfungsi untuk membantu proses proses transportas transportasi, i, respirasi, respirasi, ekskresi ekskresi dan fungsi-fun fungsi-fungsi gsi penting penting lainnya lainnya selama selama embrio embrio hidup hidup dalam dalam uterus uterus.. Selain Selain itu, itu, adanya adanya lapisa lapisan-la n-lapis pisan an membran membran melindungi melindungi embrio terhadap tekanan mekanis mekanis dari luar, termasuk termasuk kekeringan. 1.
Sakus vitelinus
Sakus Sakus vitelin vitelinus us (kantu (kantung ng telur) telur) adalah adalah membra membran n berben berbentuk tuk kantung yang pertama kali dibentuk dari perluasan lapisan endoderm (lapisa (lapisan n terdal terdalam am pada pada blasto blastosit sit). ). Sakus Sakus vitelin vitelinus us merupa merupakan kan tempat tempat pembe pembentu ntukan kan sel-se sel-sell darah darah dan pembul pembuluhuh-pem pembul buluh uh darah darah pertam pertamaa embrio. Sakus vitelinus berinteraksi dengan trofoblas membentuk korion. 2.
Korion
Korion merupakan membran terluar yang tumbuh melingkupi embr embrio io.. Korio Korion n memb memben entu tuk k vili vili kori korion on (jon (jonjo jot-j t-jon onjo jot) t) di dala dalam m endo endome metr triu ium. m. Vili Vili kori korion on beri berisi si pemb pembul uluh uh dara darah h emrb emrbri rio o yang yang berhubungan dengan pembuluh darah ibu yang banyak terdapat di dalam endo endome metri trium um uteru uterus. s. Kori Korion on deng dengan an jarin jaringa gan n endo endome metr triu ium m uteru uteruss
16
memb memben entu tuk k plas plasen enta ta,, yang yang meru merupa paka kan n orga organ n pemb pember erii nutr nutris isii bagi bagi embrio. 3.
Amnion
Amni Amnion on meru merupa paka kan n memb membran ran yang yang langs langsun ung g meli meling ngku kupi pi embrio dalam satu ruang yang berisi cairan amnion (ketuban). Cairan amnion amnion dihasi dihasilka lkan n oleh oleh membra membran n amnion amnion.. Cairan Cairan amnion amnion berfun berfungsi gsi untu untuk k menj menjag agaa embr embrio io agar agar dapa dapatt berg berger erak ak deng dengan an beba bebas, s, juga juga melindungi embrio dari perubahan suhu yang drastis serta guncangan dari luar. 4.
Alantois
Alantois merupakan membran pembentuk tali pusar (ari-ari). Tali pusar menghubungkan embrio dengan plasenta pada endometrium uterus ibu. Di dalam alantois terdapat pembuluh darah yang menyalurkan zatzat-za zatt makan akanan an dan oksi oksig gen dari ari ibu ibu dan meng engelu eluarka arkan n sisa sisa metabolisme, seperti karbon dioksida dan urea untuk dibuang oleh ibu.
b.
Sel-sel bagian dalam blastosit
Sel-se Sel-sell bagian bagian dalam dalam blasto blastosit sit akan akan berkem berkemban bang g menjad menjadii bakal bakal embrio (embrioblas). Pada embrioblas terdapat lapisan jaringan dasar yang terd terdir irii dari dari lapi lapisa san n luar luar (ekt (ektod oder erm) m) dan dan lapi lapisa san n dala dalam m (end (endod oder erm) m).. Permukaan ektoderm melekuk ke dalam sehingga membentuk lapisan tengah (mesoderm). Selanjutnya, ketiga lapisan tersebut akan berkembang menjadi berba berbagai gai organ organ (organ (organoge ogenes nesis) is) pada pada minggu minggu ke-4 ke-4 sampai sampai minggu minggu ke-8. ke-8. Ektoderm akan membentuk saraf, mata, kulit dan hidung. Mesoderm akan membentuk tulang, otot, jantung, pembuluh darah, ginjal, limpa dan kelenjar kelami kelamin. n. Endod Endoderm erm akan akan memben membentuk tuk organorgan-org organ an yang yang berhub berhubung ungan an langsung dengan sistem pencernaan dan pernapasan. Selanj Selanjutn utnya, ya, mulai mulai minggu minggu ke-9 ke-9 sampai sampai beberap beberapaa saat saat sebelu sebelum m kelahiran, terjadi penyempurnaan berbagai organ dan pertumbuhan tubuh yang pesat. Masa ini disebut masa janin atau masa fetus. 6. Persalinan
Persalinan merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan, uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya berkontraksi secara berkala
17
hingga hingga bayi dilahirkan. dilahirkan. Penyebab Penyebab peningkata peningkatan n kepekaan kepekaan dan aktifitas aktifitas uterus sehingga terjadi kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan faktorfaktor mekanis. Hormon-horm Hormon-hormon on yang berpengaruh berpengaruh terhadap terhadap kontraksi kontraksi uterus, uterus, yaitu estrogen, oksitosin, prostaglandin dan relaksin. •
Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh plasenta yang konsentrasinya meningkat pada saat persalinan. Estrogen berfungsi untuk kontraksi uterus. •
Oksitosin
Oksito Oksitosin sin dihasi dihasilka lkan n oleh oleh hipofi hipofisis sis ibu dan janin. janin. Oksito Oksitosin sin berfungsi untuk kontraksi uterus. •
Prostaglandin
Prostaglandin dihasilkan oleh membran pada janin. Prostaglandin berfungsi untuk meningkatkan intensitas kontraksi uterus. •
Relaksin
Rela Relaks ksin in diha dihasi silk lkan an oleh oleh korp korpus us lute luteum um pada pada ovar ovariu ium m dan dan plasenta. Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul sehingga mempermudah persalinan. 7. Laktasi
Kelangsungan bayi yang baru lahir bergantung pada persediaan susu dari dari ibu. ibu. Prod Produk uksi si air susu susu (lakt (laktas asi) i) beras berasal al dari dari sepa sepasa sang ng kele kelenj njar ar susu susu (payudara) ibu. Sebelum kehamilan, payudara hanya terdiri dari jaringan adiposa (jaringan lemak) serta suatu sistem berupa kelenjar susu dan saluran-saluran kelenjar (duktus kelenjar) yang belum berkembang. Pada masa kehamilan, pertumbuhan awal kelenjar susu dirancang oleh mammotropin. Mammotropin merupakan hormon yang dihasilkan dari hipofisis ibu dan plasenta janin. Selain mammotropin, ada juga sejumlah besar estrogen dan progesteron yang dikeluarkan oleh plasenta, sehingga sistem saluran-saluran kelenjar kelenjar payudara payudara tumbuh tumbuh dan bercabang. Secara bersamaan bersamaan kelenjar kelenjar payudara payudara dan jaringan lemak disekitarny disekitarnyaa juga bertambah besar. Walaupun estrogen dan proge progeste steron ron pentin penting g untuk untuk perkem perkemban bangan gan fisik fisik kelenj kelenjar ar payuda payudara ra selama selama kehami kehamilan lan,, pengar pengaruh uh khusu khususs dari dari kedua kedua hormon hormon ini adalah adalah untuk untuk menceg mencegah ah
18
sekr sekres esii dari dari air air susu susu.. Seba Sebalik likny nya, a, horm hormon on prol prolak akti tin n memi memili liki ki efek efek yang yang berlawanan, yaitu meningkatkan sekresi air susu. Hormon ini disekresikan oleh kelenj kelenjar ar hipofi hipofisis sis ibu dan konsen konsentra trasin sinya ya dalam dalam darah darah ibu mening meningkat kat dari dari minggu ke-5 kehamilan sampai kelahiran bayi. Selain itu, plasenta mensekresi sejumlah besar somatomamotropin korion manusia, yang juga memiliki sifat laktogenik ringan, sehingga menyokong prolaktin dari hipofisis ibu. 8. Ganggu Gangguan an pada pada Sistem Sistem Repro Reproduk duksi si Wanit Wanita a
a.
Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore amenore sekunder. sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual. Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus menstruasi.
b.
Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina, serviks dan ovarium.
c.
Kanker vagina
Kanker Kanker vagina vagina tidak diketahui penyebabnya penyebabnya tetapi kemungkinan kemungkinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah laser.
d.
Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium, sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
e.
Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa rasa berat berat pada pada pang panggu gul, l, peru peruba baha han n fung fungsi si salu salura ran n penc pencer erna naan an atau atau mengal mengalami ami pendar pendaraha ahan n vagina vagina abnorm abnormal. al. Penang Penangana anan n dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan pembedahan dan kemoterapi.
19
f.
Endometriosis
Endom Endometr etrios iosis is adalah adalah keadaa keadaan n dimana dimana jaringa jaringan n endome endometriu trium m terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium, oviduk atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru. Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri nyeri pada pada masa masa menstr menstruas uasi. i. Jika Jika tidak tidak ditang ditangani ani,, endom endometri etriosi osiss dapat dapat menyeb menyebabk abkan an sulit sulit terjad terjadii kehami kehamilan lan.. Penang Penangana ananny nnyaa dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.
g.
Infeksi vagina
Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami terkena infeksi, jamur atau bakteri.
20
BAB III PENUTUP A. KE KESI SIM MPULA PULAN N
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasilkan sperma, kematangan sel sperma di tandai tandai dengan dengan mimpi mimpi basah basah pada pada usia usia pubert pubertas as Pada Pada system system reprod reproduks uksii wanita wanita memiliki vagina dan ovarium untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atu ovum ditandai menarche pada usia antara 13-16 tahun. Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan terjadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.
B. SARAN
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak tidak menyes menyesatk atkan. an. Dengan Dengan demiki demikian an orang orang terseb tersebut ut akan akan dapat dapat mengha menghadap dapii rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang dan bertanggung jawab.
21
DAFTAR PUSTAKA •
Kadaryanto et al. 2006.20. Biologi 2. Yudhistira, Jakarta
•
Saktiyono. 2004. 86-93, 96, 98. Sains : Biologi SMP 3 . Esis-Penerbit Erlangga, Jakarta.
•
Tim IPA SMP/MTs. 2007.14. Ilmu Pengetahuan Alam 3. 15-18. Galaxy Puspa Mega, Jakarta.
•
Tim Biologi Biologi SMU.1997. SMU.1997. 320,339-344, 320,339-344, 348,349, 348,349, 354-359. 354-359. Biologi Biologi 2. Galaxy Puspa Mega. Jakarta.
22
View more...
Comments